Anda di halaman 1dari 3

Faringitis

Definisi
Faringitis adalah peradangan dinding faring yang disebabkan virus (40-60%), bakteri (5-
40%), alergi, trauma, toksin, dan lainnya. Virus dan bakteri melakukan invasi ke faring dan
menimbulkan reaksi inflamasi lokal. Penularan infeksi melalui sekret hidung dan ludah.1

Epidemiologi
Faringitis mengenai kedua jenis kelamin dan semua kelompok umur, tetapi lebih umum
pada anak-anak di akhir musim gugur dan awal musim dingin. Secara keseluruhan tonsilitis akut
adalah peringkat kedelapan kasus di dokter umum pada tahun 1996, dengan jumlah 32 per 1000
pasien per tahun. Angka ini lebih tinggi untuk wanita di semua kelompok umur.2
Kebanyakan pasien dengan sakit tenggorokan tidak pernah atau jarang (1/18 episode)
datang ke dokter. Insiden menyeluruh sakit tenggorokan pada semua kelompok usia sangat
bervariasi dan definisi yang berbeda membuat perbandingan antar angka menjadi sulit. Biaya
untuk Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) dari konsultasi dokter untuk sakit tenggorokan,
sebelum perawatan atau penyelidikan, telah diperkirakan sekitar £ 60 juta per tahun. Meresepkan
antibiotik untuk faringitis secara umum meningkatkan kepercayaan pasien terhadap antibiotik
dan meningkatkan niat untuk berkonsultasi untuk episode mendatang.2

Etiologi
Penyebab dari faringitis adalah bakteri, virus, fungal, parasit, protozoa, atau penyebab
lainnya.3

Bakteri
 Group A β-hemolytic Streptococcus  Mycobacterium tuberculosis
pyogenes  Francisella tularensis
 Groups C, G, and F streptococci  Corynebacterium diphtheria
 Arcanobacterium haemolyticum  Yersinia enterocolitica
 Neisseria gonorrheae  Yersinia pestis
 Treponema pallidum  Trichomonas vaginalis
 Chlamydia pneumonia  Fusobacterium necrophorum
 Mycoplasma pneumonia
Virus
 Rhinovirus  Adenovirus
 Coronavirus  Epstein-Barr virus
 Parainfluenza  Herpes simplex virus types 1 and 2
 Influenza types A and B  Cytomegalovirus
 Human immunodeficiency virus
Fungal
 Candida species
Protozoal
 Toxoplasma gondii
Penyebab lainnya
 Abses (peritonsillar, parapharyngeal,  Postnasal drip
retropharyngeal) \  Eagle syndrome
 Epiglottitis  Glossopharyngeal neuralgia
 Cancer (squamous cell carcinoma,  Crohn disease
lymphoma)  Benda asing
 Autoimmune (Behçet syndrome,  Trauma
benign mucous membrane  Obat-obatan
pemphigoid, sarcoidosis)  Paparan lingkungan/ polusi udara
 Laryngopharyngeal reflux

Laringitis
Definisi
Laringits umumnya kelanjutan dari rinofaringits. Umumnya laryngitis mengenai plika
vokalis dan supraglotis. Laringitis pada anak dapat menimbulkan sumbatan jalan nafas,
sedangkan pada orang dewasa tidak secepat pada anak. Penyebab yang biasa adalah virus yang
terkait infeksi saluran pernapasan atas, tetapi juga bisa sekunder akibat infeksi amandel atau
dada.4

Epidemiologi
Prevalensi pasti laringitis tidak dilaporkan karena banyak pasien sering menggunakan
tindakan konservatif untuk mengobati peradangan mereka daripada mencari konsultasi medis.
Gejala infeksi saluran pernapasan atas sering menyertai penyakit; dengan demikian, pasien
terbiasa mengelola pengobatan mereka sendiri. Laringitis biasanya mempengaruhi individu
berusia 18-40 tahun. Insiden pada anak umumnya ketika berusia 3 tahun dan lebih tua.5

Etiologi
Penyebab dari laringits adalah bakteri yang menyebabkan radang lokal, dan virus yang
menyebabkan peradangan sistemik. Penyebab lainnya adalah phonotrauma akibat penggunaan
pita suara yang berlebihan, umumnya mengenai penyanyi. Hal ini dapat menyebabkan endarahan
dan edema plika vokalis sebagai tambahan terhadap perubahan yang terjadi pada tingkat
molekuler. Masalah penyalahgunaan dan ketegangan vokal dapat diperparah oleh dehidrasi
melalui efeknya pada tekanan ambang fonasi. Lesi vaskular pada pita suara dapat mulai atau
diperberat oleh phonotrauma akut.6,7

1. Rusmarjono, Soepardi EA. Faringitis, Tonsilitis, dan Hipertrofi Adenoid dalam: Iskandar N,
Soepardi EA, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala Leher. Edisi 7, Jakarta, FKUI, 2012. hlm.195-203.
2. Macnamara M. Acute and Chronic Pharyngeal Infection in: Browning GG, dkk. Scott-
Brown’s Otorhinolaryngology, Head and Neck Surgery. 7th edition. vol 1. Great Britain,
Edward Arnold Publishers. 2008. hlm.1982-2024.
3. Nussenbaum B, Bradford CR. Pharyngitis in Adults in: Flint PW, dkk. Cummings
Otolaryngology Head and Neck Surgery. 6th edition. vol 1. Philadelphia. Elseiver saunders.
2015. hlm.153-163.
4. Hermani B, Abdurrachman H, Cahyono A. Kelainan Laring dalam: Iskandar N, Soepardi EA,
Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
Leher. Edisi 7, Jakarta, FKUI, 2012. hlm.215-220.
5. Shah RK. Acute Laryngitis. Available at: https://emedicine.medscape.com/article/864671-
overview accessed at 14 November 2018
6. Swift AC. Acute Infection of the Larynx in: Browning GG, dkk. Scott-Brown’s
otorhinolaryngology, head and neck surgery. 7th edition. vol 1. Great Britain, Edward Arnold
Publishers. 2008. hlm.2248-2257.
7. Allen CT, Merati AL. Acute and Chronic Laryngitis in: Flint PW, dkk. Cummings
otolaryngology head and neck surgery. 6th edition. vol 1. Philadelphia. Elseiver saunders.
2015. hlm.928-935.

Anda mungkin juga menyukai