Anda di halaman 1dari 25

SEKOLAH TINGGI TEKNIK – PLN

PENERAPAN SENSOR PENDETEKSI BATERAI PENUH PADA


CARGER HP

PROPOSAL SKRIPSI

DISUSUN OLEH:
HAFIZ FAJAR
2017 – 31 – 256

PROGRAM STUDI SARJANA


TEKNIK INFORMATIKA
JAKARTA 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis tujukan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
nikmat yang telah dianugerahkan kepada penulis, sehingga penyusunan tugas akhir
skripsi sebagai syarat dalam menyelesaikan jenjang strata 1 (S1) pada program studi
Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta ini dapat terselesaikan.

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Perpustakaan Digital Menggunakan


Detektor Penunjuk Arah di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia” ini tidak mungkin
terselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada :

1. Kedua orang tua, ayahanda tercinta Isyuni dan ibunda tersayang Kismawardani
yang memberikan dukungan & doa tiada henti kepada penulis.
2. Segenap keluarga dan teman yang telah menyemangati dan membantu
penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa M K, MT., selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknik
PLN Jakarta.
4. Ibu Meilia Nur Indah Susanti, ST., M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik
Informatika Sekolah Tinggi Teknik Jakarta.
5. Bapak Herman Bedi Agtriadi, S.SI., M.Kom., selaku dosen pembimbing skripsi
yang selalu memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap permasalahan
atas kesulitan yang penulis hadapi dalam penulisan skripsi ini.
6. Seluruh jajaran Dosen dan Staf Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik
PLN Jakarta.

Penulis mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

Jakarta, Januari 2020

Hafiz Fajar
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini dimana zamanya teknologi berkembang sangat pesat, tiap orang

berlomba-lomba menggunakan perangkat model terbaru. Tujuannya sendiri

beranekaragam, sebagai kebutuhan pekerjaan hingga menjadi penopang gaya hidup

masyarakat modern. Disaat teknologi berkembang begitu pesat, tidak dipungkiri masih

banyak begitu banyak pengguna teknologi keluaran lama dengan berbagai sebab,

salah satunya karena perangkat yang lama masih berfungsi dengan baik dan belum

perlu untuk di perbaharui.

Dari sekian banyaknya teknologi terbaru, pada saat ini HP merupakan salah satu

perangkat yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. HP diperlukan dalam

berbagai pekerjaan dan keperluan, sehingga pemakaianya juga diperlukan secara

terus menerus dengan harapan performa yang baik. Salah satu performa yang

diinginkan yaitu tingkat ke awetan baterai, agar ketika dipakai saat listrik tidak ada

dapat bertahan secara maksimal. Banyak pengguna merasa baterai HP yang

digunakan semakin lama kondisinya kurang baik secara tidak semestinya,

dikarenakan daya masukan pada baterai secara terus menerus dan masih

menggunakan perangkat lama yang melakukan pengisian tanpa henti.

Penerapan sensor pada carger hp untuk menjaga atau mencengah kerusakan

baterai. carger merupakan alat untuk pengisian baterai ke hp yang didalamnya terdapat

arus listrik untuk mengisi daya,maka dengan adanya sensor pada carger dapat

memotongan arus listrik yang sedang mengisikan daya ke hp. Penerapan sensor pada

carger hp sebgaimana juga berfungsi untuk mencengah kesentrum tanpa mencabut

carger pada stok kontak atau lain-lain.


Penerapan sensor pada carger hp sebagaimana bertujuan memberi bantuan

pada manusia apabila lupa mencabut hp ketika daya sudah terisi dengan penuh,maka

apabila ada sensor pada carger hp otomatis daya langsung terputus dan dengan adanya

ini baterai juga akan bertahan lebih awet dan lama,dan apabila lupa mencabut carger

pada stok kontak,maka tidak apa-apa,karena arus listriknya otomatis terpotong

sendirinya karena sudah terdeteksi oleh sensor yang ada pada hp.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat

diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :

1. Banyaknya baterai yang rusak karena daya yang masuk ke hp sudah cukup,tapi

kita lupa mencabutnya.

2. Lupa mencabut dari stok kontak,maka akan menyebabkan kesetrum juga.

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Permasalahan yang terkait dengan latar belakang diatas sangat luas, oleh karena

itu di perlukan penerapan sensor pada carger hp. Dalam hal ini perlu dibatasi ruang

lingkup dan pemfokusan masalah, sehingga persoalan yang bahas menjadi jelas

dan kesalahpahaman dapat dihindari. Fokus kajian tersebut,yaitu bagaimana

penerapan sensor pada carger hp menggunakan banyak alat untuk mengubahnya.

1.4 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan beberapa masalah

sebagai berikut :

1. Apa fungsi penerapan sensor pada carger hp ?

2. Bagaimana peran penerapan sensor pada carger hp dalam kehidupan sehari-

hari dengan mengunakan sensor otoamtis apabila daya sudah terisi penuh?

3. Apa kelebihan dan kelemahan penerapan sensor pada carger hp dengan

mengunakan sensor otomatis apabila daya sudah teris penuh.


1.5 Tujuan

1. Mengetahui pengertian penerapan sensor pada carger hp menggunakan sensor

otomatis apabila daya sudah terisi penuh.

2. Mengetahui peran penerapan sensor pada carger hp menggunakan sensor

otomatis apabila daya sudah terisi penuh,salah satu alat untuk mengisi arus listrik

ke hp.

3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan penerapan sensor pada carger hp

menggunakan sensor otomatis apabila daya sudah terisi penuh.

1.6 Manfaat

1. Dalam kehidupan sehari-hari

Sebagai alat untuk mencegah kerusakan baterai dan mencegah kesetrum apabila

tanpa mencabut dari stok kontak.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan dalam tugas akhir ini,di susun sebagai berikut :


BAB II

LANDASAN TEORI

No. Judul Jurnal Pengarang Tahun Kesimpulan


1. Fast Charging and Fast Charging 7 Juli 2014 In this paper, a switching-
High Efficiency and High based charger system with
Switching-Based Efficiency the AEDC function and the
Charger With Switching- BIR compensation technique
Continuous Built-In Based Charger has been proposed.The
Resistance With AEDCmechanism can
Detection and Continuous automatically decide an
Automatic Energy Built-In optimal power path based on
Deliver Control for Resistance the power requirements of the
Portable Detection and system. Furthermore, the
Electronics Automatic AEDC smartly regulates the
Energy Deliver charging current according to
Control for the limitation of input power as
Portable the experimental results
Electronics demonstrate. Moreover, since
the effect of BIR varies from
the charging current and
temperature, the proposed
CBIRD provides a real-time
BIR detection to avoid over or
under compensation in the
transition voltage and to
extend the charging time in
CC mode.
2. Design of an J.A. 12 A GA using technique and
electric vehicle fast- Domínguez- February economic factors optimized
charging station NavarroR. 2019 the design ofEV fast-charging
with integration Dufo- stations. Probabilistic
ofrenewable energy LópezJ.M. distributions modelled the
and storage Yusta-LoyoJ.S. EVdemand and renewal
systems Artal-SevilJ.L. generation more realistically.
Bernal-Agustín Specifically, the EVdemand
model was improved when
adding more details (arrival
time,EV battery capacity,
SOC and the EV distribution
during the day).Thefirst three
simulated cases confirmed
that an EV charging sta-tion
can be profitable. The main
inconvenience is the high
power thatEV fast charges
demand. The installation of
renewable generators
canimprove a station’s
profitability, but it needs a
connexion to the grid ora
storage system to balance
the intermittence of
renewable energy.The
comparison among the last
three cases confirmed that
the uti-lization of renewable
energies and storage
systems would reduce
theimpact on the electrical
grid.The required investment
is high; however, the
development oftechnology is
trending towards decreases
in costs, which is a particu-
larly interesting aspect in the
case of batteries, both for the
storagesystem and for EVs.
This fact favours distributed
generation, to achievemore
sustainable energy
managemen
3. Design and professor M. S. 26 Juli This paper presents the
Experimental A. Abdel- 2016 development of battery
Results of Battery Mottaleb charging and discharging
Charging System system based on battery
for Microgrid modeling, SOC estimation,
System and its implementation. As a
result, the conversion
efficiency shows 96.35% with
over 95% charging
performance. Based on the
presented design and
experimental results for
battery charging system, the
battery backup system can be
expected to be of high
efficiency with long lifetime
4. Wireless Mobile Ibrahim Yehya 7 February The primary purpose of this
Phones Charging – Dallal Bashi research is to study the
2017
A Comprehensive related literature of mobile
Study phones charging in order to
gain wireless charging review.
These devices eliminate the
need to use messy cords
giving a more convenient
experience.
We have successfully carried
out an overview study and
principles of five charging
techniques of wireless mobile
phones, as well as the sixth
technique of direct connection
between iPhone mobiles. The
advantages and
disadvantages have been
explained.
The goal of the future
researches is to reduce the
size of the related devices and
increase the distance and
power transfer and the
efficiency of devices as well as
focusing on the techniques
with less harmfulness to the
human and the environment.
2.1 Konsep Dasar Penerapan Sensor Pendeteksi Baterai Penuh Pada

Charger HP

Sistem kerja sensor pada pendeteksi baterai penuh pada charger hp

sebenanya hampIr sama dengan pengontrolan baterai penuh pada laptop

dengan menggunakan on/off kadang kala disebut sebagai “bang-bang

control”, adalah kontrol yang paling dasar dalam robotik. Input sensor dan

sinyal output aktuator yang paling dasar pada robotik. Input sensor dan

sinyal output pada aktuator dinyatakan hanya dalam dua keadaan, yaitu

on/off atau logika 1 dan 0. Dalam berbagai aplikasi dasar cara ini sudah

cukup memadai karena mampu mengkontrol ketika baterai sudah penuh

untuk mencapai target yang dikehendaki [2].

Kontroler on/off pada Pendeteksi Baterai Penuh Pada Charger HP

yaitu mengatur pengisian daya pada HP. Mengatur disini ialah ketika kondisi

baterai HP dalam kondisi terisi penuh maka pengisian akan berhenti atau

off, dan akan mengisi atau on kembali sesuai pengaturan yang diinginkan.

2.2 Push Button

Sakelar tombol tekan adalah suatu jenis peralatan kontrol yang

digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan rangkaian listrik. Saklar

tombol tekan dioperasikan secara manual dengan cara menekan tombolnya.

Menurut kedudukan kontak-kontaknya tombol tekan dapat dibagi menjadi dua

yaitu: Normally Open (NO) dan Normally close (NC). Kontak NO kedudukan

kontaknya dalam keadaan terbuka sebelum tombol dioperasikan/ditekan.

Apabila kontak NO tersebut dioperasikan/ditekan maka kedudukan kontaknya

akan berubah menjadi NC (tertutup), begitu juga sebaliknya untuk kontak NC

dan ketika tombol dilepas maka kedudukan kontaknya akan kembali ke posisi

semula.
2.3 Regulator Tegangan Switching

Regulator tegangan swithing merupakan regulator yang tegangan

keluaranya dapat lebih besar dari tegangan masukan atau kebalikanya.

Seri regulator LM2596 menyediakan fungsi untuk step-down (buck) ,

dan memiliki arus keluaran. Perangkat ini dapat mengeluarkan tegangan

yang dapat disesuaikan, sehingga regulator ini mudah digunakan. Pada

Pendeteksi Baterai Penuh Pada Charger HP akan digunakan regulator

tegangan switching yang adjustable atau dapat disesuaikan tegangan

keluaran yang diinginkan. Fungsi regulator ini sendiri yaitu untuk

menurunkan tegangan dari adapter charger HP. Penggunaan regulator ini

juga bertujuan agar tidak banyaknya daya yang terbuang melalui panas HP

ketika pengisian baterai sudah penuh.

2.4 Detektor

1.Sensor Arus ACS712-5A

Sensor arus ACS712 menyediakan solusi yang ekonomis serta presisi

untuk sensor arus AC atau DC pada industri, komersial, dan sistem komunikasi.

Akurasi perangkat dioptimalkan melalui sinyal ke hall transducer. Keluaran dari

perangkat ini memiliki keluaran positif (>VIOUT(Q)) ketika arus meningkat

melalui jalur konduksi tembaga primer (dari pin 1 dan 2, ke pin 3 dan 4), yang

merupakan jalur sensor arus. Hambatan dari internal pada jalur konduktif yaitu

1.2M Ω, memberikan rugi-rugi daya yang rendah.

Sensor Arus ACS712-5A memerlukan catu daya minimal 4,5 volt dan

masimal 5,5 volt, pada perancangan kali ini menggunakan catu daya 5 volt DC

yang diperoleh dari regulator tegangan 7805.


2.CD ( Liquid Crystal Display)

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi

sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid

Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan

teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi

memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau

mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi

sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

3.Relay

Dalam dunia elektronika, relay dikenal sebagai komponen yang dapat

mengimplementasikan logika switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakan

“otak” dari rangkaian pengendali. Baru setelah itu muncul PLC yang mulai

menggantikan posisi relay. Relay yang paling sederhana ialah relay

elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan

energi listrik.

Relay adalah suatu peralatan elektronik yang berfungsi untuk memutuskan

atau untuk menghubungkan suatu rangkaian elektronik yang satu dengan

rangkaian elektronik yang lainnya. Pada dasarnya relay adalah saklar elektro

magnetic yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui kumparan, inti besi

akan menjadi magnet dan akan menarik kontak-kontak relay. Kontak-kontak

dapat di tarik apabila garis magnet dapat mengalahkan gaya pegas yang

melawannya.

Besarnya gaya magnet yang di tetapkan oleh medan yang ada pada celah

udara pada jangkar dan inti magnet, dan banyaknya lilitan kumparan, kuat arus

yang mengalir atau yang disebut dengan imperal lilitan dan pelawan magnet

yang berada pada sirkuit pemagnetan.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Analisa kebutuhan


3.1.1 Metode kualitatif
a. Metode kualitatif
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen.
Dimana jenis ini merupakan jenis penelitian percobaan.
b. Lokasi penelitian
Lokasi sasaran penelitian adalah baterai HP dan charger
HP,Karena selama ini banyak yang rusak.
c. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian sebagai alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan

3.2. Perancangan Penelitian

Pada bab ini akan menjelaskan beberapa bagian yaitu, perancangan secara
umum, perancangan secara Hardware, dan perancangan secara software.
Perancangan secara umum akan menjelaskan tampilan Pendeteksi Baterai Penuh
Pada Charger HP secara umum. Perancangan secara Hardware akan menjelaskan
mengenai perancangan rangkaian serta sistem kerjanya. Perancangan secara
software akan menjelaskan mengenai pemrograman yang akan di lakukan pada
mikrokontroler dengan diagram alir.

3.2.1 PERANCANGAN UMUM

Pendeteksi Baterai Penuh Pada Charger HP merupakan sebuah perangkat


yang mempermudah pengguna dalam merawat baterai HP, agar baterai HP memiliki
kondisi yang baik.
Perancangan secara umum daya melalui charger HP, daya ini digunakan
sebagai pengisi baterai HP dan sumber daya pada mikrokontroller agar dapat
bekerja. Pada bagian perangkat terdapat 2 buah Push Button yang memiliki fungsi
masing-masing, untuk tombol merah berfungsi sebagai pengurang daya, tombol
hijau sebagai penambah daya.
LCD pada sisi atas bersama dengan push button sebagai sarana memonitoring
pengisian baterai dan penampil saat dilakukanya pengaturan pada perangkat
Pendeteksi Baterai Penuh Pada Charger HP.

3.2.2 Perancangan Hardware


Perancangan Hardware ini sendiri akan membahas rangkaian LCD 16x2,
rangkaian regulator tegangan, dan rangkaian sensor arus.

3.2.3 Modul Sistem Minimum ATMega 8535

Modul ATMega 8535 atau disebut juga sistem minimum ATMega 8535,
digunakan untuk mengoperasikan IC mikrokontroler ATMega 8535. Sistem
minimum ini kemudian akan menghubungkan tiap port pada rangkaian lain agar
dapat bekerja untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Sismin memerlukan suplai
daya sebesar 5 volt untuk agar dapat bekerja, suplai daya ini sendiri didapat dari
regulator tegangan 7805.
Terdapat beberapa komponen utama yang penting pada sismin, antara lain
yaitu osilator, ISP, rangkaian reset. ketika mikrokontroler diperlukan untuk bekerja
lebih cepat disinilah peran osilator. Mikrokontroler sendiri sudah memiliki osilator
internal, namun osilator eksternal di anggap perlu untuk menunjang kerja
mikorkontroler agar lebih baik. Mikrokontroler sendiri bekerja hingga 16Mhz,
sehingga pemilihan osilator harus diperhatikan agar tidak melebihi 16Mhz. ISP (In-
System Programable) merupakan sarana mempermudah pengguna dalam
mengunduh program ke mikrokontroller. ISP memiliki kelemahan, jika salah setting
fuse bit yang memiliki fungsi fital misal pin reset di disable maka alamat DEH sudah
tidak bisa digunakan lagi.

Reset memiliki fungsi seperti namanya, yaitu mengembalikan program


keawal. Ketika tombol reset ditekan, maka pin reset akan menerima logika rendah
sehingga memaksa proses kerja program mikrokontroller untuk kembali ke awal.
Pada perancangan ini tidak adanya nilai komponen pada rangkaian dikarenakan
hanya menjelaskan rangkaian, sedangkan penggunaanya nanti yaitu modul sismin
atmega8535.
Pada sistem minimum mikrokontroler ATMega8535 juga terdapat port-port
sebagai sarana penghubung antara mikrokontroler dan rangkaian lainnya, agar
dapat bekerja melakukan suatu fungsi tertentu. Port-port yang terdapat pada
mikrokontroler ATMega8535 sendiri memiliki fungsi kerja masing-masing,
sehingga pemasangan masukan dari rangkaian ke port mikrokontroler perlu lebih
diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan. Beriku port- port yang digunakan dalam
mikrokontroler beserta keterangan penggunaannya :

Tabel 3.1 Keterangan penggunaan port mikrokontroler ATMega 8535

No Nama Port Keterangan


1 VCC Catu daya
2 Port A.0 Input sensor arus
3 Port B.0 Input Pushbutton
4 Port B.1 Input Pushbutton
5 Port B.2 Input Pushbutton
6 Port B.3 Input Pushbutton
7 Port C.0 Port RS LCD
8 Port C.1 Port RW LCD
9 Port C.2 Port E LCD
10 Port C.3 Port D4 LCD
11 Port C.5 Port D5 LCD
12 Port C.6 Port D6 LCD
13 Port C.7 Port D7 LCD
14 Port D.0 Relay
Berikut merupakan rangkaian keseluruhan sistem minimum Atmega 8535
seperti yang ditunjukan pada gambar 3.2 :

Gambar 3.3 rangkaian Sistem Minimum Atmega8535


3.2.4 Rangkaian Regulator Tegangan Switching LM2596
Regulator tegangan pada perangkat Pendeteksi Baterai Penuh Pada
Charger HP, digunakan sebagai penurun tegangan dari adapter atau charger
HP. Tegangan masukan dari charger HP yaitu 5 Volt , dengan regulator
tegangan maka tegangan akan diturunkan menjadi 5 Volt DC. Menurunkan
tegangan ini bertujuan sebagai sumber daya pada komponen Pendeteksi
Baterai Penuh Pada Charger HP, seperti, Mikrokontroler ATMega 8535,
LCD, Relay, Sensor arus.

3.2.5 Rangkaian LCD 16x2

Gambar 3.4 Rangkaian LCD 16x2

LCD pada Pendeteksi Baterai Penuh Pada Charger HP sebagai penampil


data output sensor arus yang telah di olah dalam mikrokontroler. Data yang
ditampilkan adalah Arus masukan serta kapasitas pengisian baterai. LCD yang
digunakan adalah LCD 16x2, LCD tipe 16x2 ini memungkinkan pemrogram
untuk mengoperasikan komunikasi data secara 8 bit.

Port-port yang digunakan LCD pada mikrokontroler sendiri yaitu Port C.7,
Port C.6, Port C.5, dan Port C.4 digunakan sebagai port data. Sedangkan, Port
C.2, Port C.1, dan Port C.0 digunakan sebagai port pengatur interface LCD.
Tegangan kontras (VCC LCD) maksimum berdasarkan datasheet yaitu sebesar
5Volt DC, sehingga dalam perancangan digunakan resistor variable sebesar
10kΩ yang berfungsi untuk membatasi tegangan yang masuk ke pin VCC LCD.
Setelah baca ADC dari sensor arus di olah dalam mikrokontroler ATMega
8535 maka akan ditampilkan seperti pada gambar 3.6 Tampilan arus sendiri
adalah arus yang terukur oleh sensor, sedangkan kapasitas adalah Arus yang
di olah agar menampilkan kapasitas baterai laptop saat pengisian.

Gambar 3.5 Tampilan pada LCD 16x2


Pada gambar 3.7 dapat dilihat tampilan pada LCD, I adalah keterangan untuk
menampilkan arus pengisian pada baterai HP. Tampilan C pada LCD adalah
Capacity , yaitu tampilan untuk kapasitas baterai HP. Recharge(R) dan Full(F)
adalah pengaturan batas bawah atau pengisian kembali dan batas atas atau kondisi
baterai penuh yang dilakukan pengguna, ketika kondisi Capacity di bawah Recharge
maka pengisian baterai HP akan dilakukan.
3.2.6 Rangkaian Sensor Arus
Sensor arus yang digunakan pada rangkaian ini adalah ACS712-5A, sensor
ini dapat mendeteksi arus maksimal 5 ampere. Tegangan pada pin keluaran akan
berubah secara linear mulai dari 2,5 Volt (½xVcc tegangan catu daya Vcc = 5V).
Catu daya masukan agar sensor bekerja yaitu 5 volt DC, catu daya diperoleh dari
regulator tegangan 7805.

Gambar 3.6 Rangkaian sensor arus.


Pada gambar 3.6 diatas menunjukan modul sensor arus yang dihubungkan
dengan mikrokontroller, penghubungan antara sensor dan mikrokontroller sendiri
disesuaikan dengan datasheet.Vcc merupakan tegangan catu yang diperlukan
sensor untuk bekerja, yaitu sebesar 5 volt. Vout merupakan tegangan keluaran dari
sensor yang akan diproses dalam mikrokontroller. Vout sendiri terhubung pada pin
A.0 yang merupakan tempat masukan pin analog ADC. Sensor arus berfungsi
mendeteksi arus masukan ke baterai melalui IP+ dan IP- yang terhubung pada
charger HP, akan mengirim data ADC ke mikrokontroler melaui

Port A0. Pada mikrokontroler ATMega 8535, resolusi untuk ADC adalah 10 bit. ADC
10 bit memiliki 1 bit output data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam
1023 nilai diskrit. Arus akan meningkat secara linier dari tegangan keluaran 2,5 volt
hingga 3,5 volt, dalam kondisi tegangan 2,5 volt arus yang terdeteksi adalah 0
ampere sedangkan pada tegangan 3,5 volt arus yang terdeteksi adalah 5 ampere.
Pengujian sensor arus terhadap beban lampu sebagai kalibrasi mendapatkan
nilai adc dan tegangan keluaran yang sebenarnya, kemudian arus dan adc keluaran
dihitung menggunakan rumus 2.9 pada microsoft excel agar diperoleh rumus untuk
digunakan pada program.
Tabel 3.7 Pengujian Sensor arus dengan beban lampu

I multimeter AD Vo(vol
(A) C t)
0 513 2,5
0,2 530 2,57
0,4 543 2,6
0,6 549 2,62
0,8 553 2,65
1 557 2,67
1,2 563 2,68
1,4 567 2,7
1,6 572 2,77
1,8 577 2,8
2 580 2,82
2,2 585 2,85
2,4 587 2,89
2,6 593 2,9
2,8 594 2,91
3 600 2,94
3,2 606 2,96
3,4 612 2,99
3,6 617 3,02
3,8 620 3,05
4 627 3,07
Dari tabel 3.7 diatas menampilkan data kalibrasi sensor arus untuk
mendapatkan nilai adc dan tegangan keluaran. Nilai arus diatur dengan memberikan
tegangan pada power suply dc variabel , sehingga diperoleh nilai arus yang benar.
Nilai arus dan adc akan diolah pada microsoft excel, agar diperoleh persamaan
untuk digunakan pada program .

3.2.7 Rangkaian PushButton

Gambar 3.8 Rangkaian Pushbutton

Pushbutton atau tombol tekan pada gambar 3.11 terhubung pada port B.0,
B.1, B.2, dan B.3. Pada rangkaian pushbutton menggunakan 2 buah resistor 10K
ohm dengan catu daya 5 volt. Nilai komponen resistor yang digunakan
disesuaikan batas arus masukkan tiap pin pada mikrokontroller. Berdasarkan
datasheet untuk arus masukan untuk pin B.0 hingga B.3 tidak boleh melebihi
100mA, sehingga dengan tegangan catu 5volt dan nilai resistor 10k untuk tiap
pushbutton yang berjumlah 4 buah diperoleh arus masukan sebesar 2mA. Nilai
arus masukan tersebut masih dibawah 100mA, hal ini menandakan nilai
komponen resistor dapat digunakan. Pushbutton berfungsi sebagai masukan data
pada mikrokontroler untuk pengaturan Recharge dan full secara manual.
3.2.8 Rangkaian Relay
Relay merupakan digunakan sebagai pemutus daya masukan pada laptop
yang diatur oleh mikrokontroller. Relay yang digunakan yaitu 5v 10A, suplai didapat
dari regulator switching yang disambungkan dengan vcc pada relay. Kemampuan
relay pada beban yaitu hingga 10A, arus untuk mengaktifkan relay sendiri yaitu
71,4mA. Pada gambar 3.12 relay terhubung pada pind.0 pada mikrokontroller dan
akan aktif ketika diberi masukan 0.

Gambar 3.9 Rangkaian Relay


3.3 Perancangan Software
Pada Peracancangan alat secara software akan membahas mengenai
diagaram alir pemograman pada mikrokontroler ATMega 8535.

Controller, yang mana menunjukan proses pemrograman pada AVR ATMega


8535. Saat pertama kali alat dihidupkan maka akan ada insialisasi, ketika
mikrokontroler bekerja serta LCD menyala maka proses akan berlanjut. Proses
selanjutnya yaitu pengaturan kapasitas pengisian kembali baterai atau recharge
dan batas atas pengisian atau full, pengaturan ini bertujuan ketika HP telah
mencapai kondisi full dan terputus maka akan mengisi kembali sesuai pengaturan.
Pengaturan ini sendiri yaitu mengatur batas atas pengisian atau full dan batas
bawah pengisian baterai HP atau recharge. Batas atas pengisian yaitu kondisi
dimana baterai dinyatakan terisi penuh, sedangkan batas bawah pengisian adalah
kondisi dimana betarai harus melakukan Recharge atau pengisian kembali.
Pengaturan Full dan Recharge telah dilakukan, maka selanjutnya adalah Cek
kondisi baterai.Cek kondisi sendiri di atur fix setiap 30 menit sekali, dengan tujuan
mengetahui kondisi daya pada baterai HP secara berkala, tiap kali daya dialirkan ke
HP akan berlangsung selama 30 detik untuk mendapatkan nilai kondisi baterai yang
benar. Cek kondisi pertama tentunya akan berlangsung ketika pengaturan full dan
recharge selesai, dan akan dilakukan cek kondisi lagi setelah 20 menit kemudian
dengan catatan cek kondisi pertama ternyata kapasitas baterai masih diatas
kapasitas recharge. Cek kondisi tidak aktif ketika pengisian HP sedang
berlangsung, karena saat pengisian baterai nilai arus yang dicari sehingga cek
kondisi diperlukan sudah didapatkan. Cek kondisi hanya berlangsung ketika HP
sedang tidak dalam melakukan pengisian, namun ketika pengisian terputus kondisi
baterai dibawah pengaturan recharge saat cek kondisi maka pengisian baterai pun
akan dilakukan.
Pada bagian proses baca ADC disni, mikrokontroler mengolah data dari
sensor untuk ditampilkan pada LCD. Tampilan yang tertera pada LCD sendiri yaitu,
Arus atau I, Kapasitas baterai atau C (Capacity), batas atas pengisian atau Full(F)
danpengisian kembali baterai atau R (Recharge). Hasil pengaturan dan data ADC
yang telah diolah ditampilkan pada LCD. Data dari baca ADC akan menunjukan
kapasitas baterai, ketika kapasitas baterai kurang dari kondisi recharge maka
selanjutnya akan dilakukan proses pengisian jika sebaliknya proses akan kembali
pada cek kondisi. Proses selanjutnya perangkat melakukan pengisian atau relay on
pada baterai HP hingga kondisi penuh.

Pada saat kondisi penuh tercapai maka pengisian akan terputus atau relay off,
namun jikalau kondisi baterai belum penuh maka akan tetap dilanjutkan pengisian.
Pengisian terputus menandakan kondisi baterai sudah mencapai nilai full yang telah
diatur pengguna.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi setting penelitian

Pada bab ini membahas hasil dari alat pengontrol pengisian


baterai HP. Pertama- tama akan membahas implementasi alat secara
keseluruhan, pembahasan tegangan keluaran adapter, pembahasan
karakteristik pengisian baterai HP,pembahasan data pengujian utama
dan pembahasan perangkat lunak.
Pada sub bab Implementasi alat, akan membahas keseluruhan
kerja alat dan komponen didalamnya secara umum. Pada sub bab
pembahasan tegangan keluaran Baterai HP, akan membahas
mengenai tegangan Charger dengan menggunakan osiloskop untuk
melihat gelombang dc tegangan.

4.1.1 Visi dan Misi

Visi :
Mengurangnya kerusakan baterai HP di indonesia

Misi :

(1) Mengembangkan pertahanan baterai di seluruh Indonesia,

(2) Mengembangkan kualitas baterai yang sehat sehingga tahan lama

4.2. Penyajian hasil penelitian

4.2.1. Penerapan sensor pada carger hp


Latar belakang Penerapan sensor pada carger hp untuk menjaga atau
mencengah kerusakan baterai. carger merupakan alat untuk pengisian
baterai ke hp yang didalamnya terdapat arus listrik untuk mengisi
daya,maka dengan adanya sensor pada carger dapat memotongan arus
listrik yang sedang mengisikan daya ke hp. Penerapan sensor pada carger
hp sebgaimana juga berfungsi untuk mencengah kesentrum tanpa
mencabut carger pada stok kontak atau lain-lain.
Dengan adanya detektor ini akan sedikit mempermudah akses para
pengguna.

4.3. Pembahasan

4.3.1. Pembahasan Tegangan Keluaran Adapter HP

Regulator tegangan yang digunakan yaitu regulator switching


adjustable sebagai penyuplai daya untuk relay, pushbutton, sensor arus, dan
LCD. Regulator yang digunakan adalah modul yang adjustable atau dapat di
atur oleh pengguna, karena kebutuhan suplai untuk komponen lainnya yaitu
5 volt dc maka regulator diatur agar sesuai kebutuhan. Regulator
mendapatkan suplai dari charger HP 19 volt dc diturunkan oleh regulator.

4.3.2. Pembahasan Karakteristik Pengisian Baterai Laptop

Pada kapasitas baterai HP, dengan frekuensi 427Hz, Vavg2,67 ,Vmax


2,94v, Vhi 2,88v, dan Vlo 2,46v, sedangkan bila dibandingkan hasil
pengurangan nilai arus pada posisi Vhi dan Vlo diperoleh nilai arus rata-rata
1,2 ampere. Nilai arus rata-rata pada saat 1% kapasitas HP menurut
pengujian adalah 1 hingga 1,2 ampere, jika dibandingkan dengan tampilan
lcd.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengujian dan pemikiran data penerapan sensor pada charger
HP dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Alat belum memenuhi batasan masalah, percobaan belum di coba pada
Charger HP.

2. Pengujian belum berhasil karena memerlukan waktu yang lama untuk di


coba
5.2 Saran

Berikut ini adalah saran untuk penerapan sensor pada charger HP :


1. Harus mengunakan Program yang digunakan harus dapat mengolah
karakteristik nilai arus yang naik turun.
2.Mempersiapkan kebutuhan pengujian diawal agar tidak terkendala pada saat

melakukan pengujian hardware

Anda mungkin juga menyukai