2006
DISUSUN OLEH:
Sem. IV/PAI-5
Puji syukur kehadirat Allah swt. atas rahmat dan karunia-Nya kami kelompok
8 dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Shalawat dan salam kepada
Rasulullah Muhammad saw., atas segala jasa dan kesungguhannya menyampaikan
risalah Allah di muka bumi dan semoga beliau memberikan syafaatnya kita di
hari kiamat.
Adapun hasil makalah ini kami perbuat yang berjudul Menelaah Silabus
Bidang PAI Dalam Kurikulum 2006. Hasil makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Telaah Kurikulum PAI. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini. Khususnya kepada dosen pembimbing mata
kuliah kami Ibu “Dr. Neliwati, S.Ag, M.Pd”.
Akhir kata semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari “Telaah Kurikulum PAI” serta
digunakan sebagaimana mestinya.
Penulis
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB II Menelaah silabus bidang PAI dalam kurikulum 2006 (KTSP) ......... 3
A. Pengertian silabus ........................................................................................ 3
B. Prinsip pengembangan silabus.................................................................... 4
C. Komponen pengmbangan silabus ............................................................... 6
D. Langkah-langkah dalam pengembangan silabus ...................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan agama islam (PAI) adalah pendidikan yang memberikan
pengetahuan dan keterampilan serta membentuk sikap, dan kepribadian peserta
didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam. Pendidikan Agama Islam
dilaksanakan melalui mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan yang
pengalamannya dapat dikembangkan dalam berbagai kegiatan baik yang bersifat
kurikuler maupun ekstrakurikuler. Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan
yang berlandaskan pada aqidah yang berisi tentang ke-Esaan Allah swt. sebagai
sumber utama nilai-nilai kehidupan bagi manusia dan alam semesta.
Pendidikan di negara indonesia saat ini masih mengalami berbagai macam
persoalan. Salah satu persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat ini
adalah adanya kurikulum yang mengalami pergantian dari tahun ketahun tanpa
ada arah pengembangan yang benar-benar di implementasikan sesuai dengan
perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut. Kurikulum memegang
kedudukan kunci dalam pendidikan sebab berkaitan dengan penentuan arah, isi,
dan proses pendidikan yang pada akhirnya menentukan macam dan kualifikasi
lulusan satu lembaga pendidikan kurikulum menyangkut rencana dan pelaksanaan
pendidikan baik dalam hidup kelas, sekolah, maupun nasional. Hingga pada tahun
2006 pemerintah melakukan perubahan kurikulum yaitu kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan
mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan (SKL) serta berpedoman
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional pendidikan (BSNP).1
KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) dianggap sebagai
penyempurna dari kurikulum yang berlaku sebelumnya yaitu kurikulum berbasis
kompetensi, hal ini bertujuan agar tercipta keselarasan antara kurikulum dengan
kebijakan guru di bidang pendidikan. Konsep KTSP dianggap sangat relavan
terhadap desentralisasi pendidikan serta sejalan juga dengan pelaksanaan otonomi
daerah dan konsep manajemen berbasis sekolah yang membuat otonomi sekolah
1
Siti Halimah, Telaah Kurikulum, (Medan: Perdana Publishing, 2011), hal. 30.
3
didalamnya. Dengan begitu pemerintah daerah lebih leluasa dalam usaha
meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya. Menurut E. Mulyasa beberapa
hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan KTSP adalah KTSP
dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan. Potensi dan karakteristik
daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik, sekolah dan
komite sekolah mengembangkan KTSP dan silabusnya berdasarkan karangka
dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas
pendidikan kabupaten/kota, dan departemen agama yang bertanggung jawab di
bidang pendidikan.
Oleh sebab itu, tertarik bagi kami untuk membuat makalah yang berjudul
"Menelaah Silabus Bidang PAI dalam Kurikulum 2006". Adapun yang akan
dibahas dalam makalah ini ialah pengertian silabus, prinsip pengembangan
silabus, komponen-komponen pengembangan silabus, serta langkah-langkah
dalam pengembangan silabus.
4
BAB II
MENELAAH SILABUS BIDANG PAI DALAM KURIKULUM 2006
(KTSP)
A. Pengertian Silabus
Secara sederhana silabus dapat diartikan sebagai rencana pembelajaran
pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar
yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan, berdasarkan standar nasional
pendidikan (SNP).2
Silabus merupakan penajabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar
ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Silabus ini diperlukan sebagai
pertanggungjawaban profesional pendidik terhadap lembaga, sejawat, peserta
didik dan masyarakat.3
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
implementasi kurikulum, yang mencakup kegiatan pembelajaran, pengelolaan
kurikulum berbasis sekolah, kurikulum dan hasil belajar, serta penilaian berbasis
kelas.
Pengembangan silabus pada dasarnya merupakan upaya melakukan
analisis kompetensi ke dalam kompetensi dasar dan indikator-indikator, analisis
materi, ke dalam scope (ruang lingkup) dan sequence (urutan) materi, analisis
proses belajar ke dalam jenis dan bentuk kegiatan belajar mengajar, dan analisis
2
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru
dan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal. 132-133.
3
Muhaimin, dkk., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan
Madrasah, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), hal. 112.
5
penilaian ke dalam jenis dan alat-alat penilaian, yang semuanya itu bermuara pada
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan
Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD),
Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi
Waktu, dan Sumber Belajar. dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a. Kompetensi apa saja yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan yang
dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar).
b. Materi Pembelajaran apa saja yang perlu dibahas dan dipelajari peserta
didik sehingga peserta didik dapat menguasai dan mencapai setiap
karakteristik materi yang dirumuskan dalam Standar Isi (SK dan KD).
c. Kegiatan Pembelajaran apa saja yang seharusnya diskenariokan oleh guru
untuk belajar peserta didik, sehingga peserta didik mampu berinteraksi
dengan sumber-sumber belajar dalam mencapai standar isi.
d. Indikator apa saja yang harus dirumuskan sebagai penanda/tanda/ciri-ciri
untuk mengetahui dan mengukur ketercapaian KD dan SK yang
ditetapkan.
e. Bagaimanakah cara yang paling tepat atau alat ukur apa yang paling tepat
untuk mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan indikator sebagai
acuan dalam menentukan jenis, bentuk, dan alat pada setiap aspek yang
akan dinilai.
f. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai SK-KD-
INDIKATOR standar isi tertentu sesuai waktu efektif yang ada.
g. Sumber belajar apa saja yang dapat diberdayakan untuk mencapai SK-KD-
INDIKATOR Standar Isi tertentu.4
4
Muhamimin, dkk., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan
Madrasah, hal. 113-114
6
a. Ilmiah, yakni keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b. Relevan, yakni cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan
penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
c. Sistematis, yakni komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
d. Konsisten, yakni adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas)antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai, yakni cakupan indikator, materi pokok pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
f. Aktual dan kontekstual, yakni cakupan indikator, materi pokok,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memerhatikan
pengembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata,
dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel, yakni keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi
di sekolah dan tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh, yakni komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).5
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah madrasah atau beberapa madrasah melalui kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG).
a. Disusun secara mandiri oleh guru sejauh guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik peserta didik, kondisi madrasah dan
lingkungannya.
5
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), (Jakarta: Departemen Agama RI, 2007), hal. 242-243.
7
b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak madrasah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh madrasah tersebut.
c. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan madrasah/sekolah lain melalui forum
MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh madrasah/sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
d. Mapendais atau Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusun
silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru
berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Format 1 : Horizontal
SILABUS
Sekolah/Madrasah : ................................................................................
Mata Pelajaran : ................................................................................
6
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2004), hal.
208.
8
Kelas : ................................................................................
Semester : ................................................................................
Kode (Jika diperlukan : ................................................................................
Standar Kompetensi : 1............ (2,3, dan seterusnya)
Kompetensi MateriPokok/ Kegiatan Indikator Penilaian Alo- Sumber
Dasar Pembelajaran Pembelajaran teknik Bentuk kasi Belajar
Instrumen Wak-
tu
Format 2 : Vertikal
SILABUS
9
D. Langkah-langkah Dalam Pengembangan Silabus
Untuk memberi kemudahan kepada guru dan kepala sekolah dalam
menyukseskan implementasi KTSP, perlu dipahami langkah-langkah
pengembangan silabus. Sedikitnya terdapat lima langkah penting yang harus
dilalui dalam pengembangan silabus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
revisi, dan pengembangan silabus berkelanjutan. Kelima langkah tersebut
diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan. Dalam perencanaan ini, tim pengembangan harus
mengumpulkan informasi dan referensi, serta mengidentifikasi sumber
belajar termasuk narasumber yang diperlukan dalam pengembangan
silabus. Pengumpulan informasi dan referensi dapat dilakukan dengan
memanfaatkan perangkat teknoogi dan informasi, seperti komputer dan
internet.
10
SILABUS
Sekolah/Madrasah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : VII (tujuh)
Semester : I (satu)
Kode : SK. QH.VII-1.KD.1-3
Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaaan “Al” Syamsiyah dan
“Al” Qomariyah
Contoh:
SILABUS
Sekolah/Madrasah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : VII (tujuh)
Semester : I (satu)
Kode : SK-KD.QH-1
11
Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaaan “Al” Syamsiyah dan
“Al” Qomariyah
Contoh:
SILABUS
Sekolah/Madrasah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : VII (tujuh)
Semester : I (satu)
Kode : SK-KD.QH-1
Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaaan “Al” Syamsiyah dan
“Al” Qomariyah
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alo- Sumber
12
Pokok/ Pembelajaran teknik Bentuk kasi Belajar
Pembelaja Instrumen Wak-
ran tu
1.1. Menjelaska
n hukum
bacaan “Al”
Syamsiyah
dan “al”
Qomariyah.
1.2. Membedak
an hukum
bacaan “Al”
Syamsiyah
dan “Al”
Qomariyah.
1.3. Menerapka
n bacaan “Al”
Syamsiyah
dan “Al”
Qomariyah
dalam bacaan
surat-surat
Alquran
dengan benar
d) Merumuskan Indikator
Indikator merupakan tanda-tanda atau ciri-ciri yang menggambarkan
pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat
diukur, diobservasi (diamati) yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator dan KD merupakan tanda-tanda kemampuan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berpikir, dan
bertindak secara konsisten.
13
Setiap KD dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari
dua) dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau
diobservasi. Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan
kata kerja dalam KD maupun SK (lihat Kata Kerja Operasional/KKO).
Prinsip pengembangan indikator adalah Urgensi, Kontinuitas, Relevansi
dan Kontekstual. Indikator yang terumuskan dalam silabus menjadi standar acuan
untuk mengembangkan instrumen penilaian. Oleh karena itu, di dalam penentuan
indikator diperlukan kriteria-kriteria berikut:
a) Sesuai tingkat perkembangan berpikir siswa.
b) Mengacu pada pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
c) Menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa secara utuh (kognitif, afektif,
dan psikomotor).
d) Mengidentifikasi dan merumuskan indikator pencapaian hasil belajar pada
aspek-aspek tingkatan kognitif, afektif, dan psikomotor yang lebih tinggi
sehingga peserta didik mampu berpikir tingkat tinggi, memiliki
sikap/karakter dengan nilai yang kuat, serta mampu melakukan kreativitas
dan orisinalitas.
e) Mengelaborasi karakteristik matei pembelajaran yang relevan.
f) Menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur/dapat
dikuantifikasikan/dapat diamati.
Contoh:
SILABUS
Sekolah/Madrasah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : VII (tujuh)
Semester : I (satu)
Kode : SK-KD.QH-1
Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaaan “Al” Syamsiyah dan
“Al” Qomariyah
14
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alo- Sumber
Dasar Pokok/ Pembela- Teknik Bentuk kasi Belajar
Pembela- jaran Instru- Wak-
jaran men
tu
1.1 Menjelask 1. Menjelaskan
an hukum pengertian
bacaan hukum
“Al” bacaan “Al”
Syamsiyah Syamsiyah
dan “Al” 2. Menyebutkan
Qomariya 14 jumlah
h huruf “Al”
Syamsiyah
3. Menunjuk-
kan 14
contoh-
contoh
bacaan “Al”
Syamsiyah
4. Menjelaskan
pengertian
hukum “Al”
Qomariyah
5. Menyebutkan
14 huruf
“Al”
Qomariyah
6. Menunjukka
n 14 contoh-
contoh
hukum
bacaan “Al”
15
Qomariyah
16
Syamsiyah Syamsiyah
dan “Al” dalam QS.
Qomariya Adh-Dhuha
h dalam dengan
bacaan benar.
surat-surat 2. Mempraktik
Alquran kan cara
dengan membaca
benar. hukum
bacaan al-
Qomariyah
dalm QS.
Al-‘Adiyat
dengan
benar.
3. Menelaah
hukum
bacaan al-
Syamsiyah
dalam QS.
Adh-Dhuha
dengan
benar.
4. Menelaah
hukum
bacaan al-
Qomariyah
dalam QS.
Al-‘Adiyat
dengan
benar.
17
e) Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan substansi isi yang harus dipelajari dan
dikuasai peserta didik dalam proses pembelajaran. Substansi isi materi
pembelajaran dapat berupa fakta, konsep, prinsip, dalil, hukum, kaidah, prosedur,
keterampilan, sikap dan nilai. Dalam kurikulum 2006, istilahyang digunakan
dalam silabis ditambahkan materi pokok/pembelajaran. Artinya penyusun silabus
tidak hanya mengidentifikasi materi pokok tetapi sampai pada materi
pembelajaran. Pada materi pokok hanya teridentifikasi pokok materi atau judul
materi. Seperti bersuci (thaharah). Sementara itu, pada materi pembelajaran setiap
karakteristik substansi isi materi baik yang berupa fakta, konsep, prinsip, dalil,
hukum, kaidah, prosedur, keterampilan, sikap dan nilai yang terstandar dalam
indikator untuk mencapai kompetensi dasar harus dirumuskan dalam kolom
silabus materi pokok/pembelajaran. Seperti kompetensi dasar dapat
mempraktikkan bersuci (thaharah). Materi pembelajarannya meliputi:
a. Pengerian bersuci (thaharah)
b. Macam-macam bersuci
c. Pengertian najis
d. Macam-macam najis
e. Tata cara bersuci dari najis berat (mughaladhah), sedang (mutawasithah),
ringan (mukhafafah).
Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajara harus dipertimbangkan:
a) Relevansi materi pokok dengan indikator, KD-SK;
b) Tingkat perkembangkan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
peserta didik;
c) Kebermanfaatan bagi peserta didik;
d) Struktur keilmuan;
e) Kedalaman dan keluasan materi;
f) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
g) Alokasi waktu.
Selain itu harus diperhatikan:
a) Kesahihan (validity): materi memang benar-benar teruji kebenaran dan
kesahihannya;
18
b) Tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang benar-
benar diperlukan oleh siswa;
c) Kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar
pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya;
d) Layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspek
tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi
setempat;
e) Menarik minta (interest): materinya menarik minat siswa dan
memotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.
Sekolah/Madrasah : SMP........X..............................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : VII (tujuh)
Semester : I (satu)
Kode : SK-KD.QH-1
Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaaan “Al” Syamsiyah dan
“Al” Qomariyah
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alo- Sumber
Dasar Pokok/ Pembela- Teknik Bentuk kasi Belajar
Pembela- jaran Instru- Wak-
jaran men
tu
1.1 Menjelask a. Pengert 1. Menjelas-
an hukum ian kan
bacaan hukum pengertian
“Al” bacaan hukum
Syamsiyah “Al” bacaan
dan “Al” Syamsi “Al”
Qomariya yah. Syamsiya
h b. 14 2. Menyebut
19
huruf kan 14
hijaiya jumlah
h huruf “Al”
dibacaa Syamsiya
n “Al” h
Syamsi 3. Menunjuk
yah. -kan 14
c. Contoh contoh-
-contoh contoh
bacaan bacaan
“Al” “Al”
Syamsi Syamsiya
yah h
d. Pengert 4. Menjelas-
ian kan
hukum pengertian
bacaan hukum
“Al” “Al”
Qomari Qomariya
yah. h
e. 14 5. Menyebut
huruf -kan 14
hijaiya huruf “Al”
h Qomariya
dibaca h
“Al” 6. Menunjuk
Qomari kan 14
yah. contoh-
f. Contoh contoh
-contoh hukum
hukum bacaan
bacaan “Al”
20
“Al” Qomariya
Qomari h
yah
21
h dan “Al”
Qomariya
h.
22
Dhuha
dengan
benar.
4. Menelaah
hukum
bacaan al-
Qomariya
h dalam
QS. Al-
‘Adiyat
dengan
benar.
23
d) Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Guru harus
selalu berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki
kompetensi yang telah ditetapkan.
e) Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
f) Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus
dikuasai untuk mencapai kompetensi dasar.
g) Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi KD-
KD yang memerlukan prasyarat tertentu.
h) Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan
pembelajaran materi tertentu).
i) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung
dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran
siswa, yaitu kegiatan dan objek belajar.
Pemilihan kegiatan pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
a) Memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan
menemukan sendiri pengetahuan di bawah bimbingan guru.
b) Mencerminkan ciri khas dalam pengembangan kemampuan mata
pelajaran.
c) Disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar, dan sarana yang
tersedia.
d) Bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan,
berpasangan, kelompok, dan klasikal.
e) Memerhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti:
bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekonomi, dan
budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan.
g) Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tigakomponen
24
penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk instrumen, dan (c) contoh
instrumen.
Contoh pengembangan kegiatan dalam silabus :
Sekolah/Madrasah : SMP ...........................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : VII (tujuh)
Semester : I (satu)
Kode : SK-KD.QH-1
Standar Kompetensi : 1 Menerapkan Hukum bacaan “ Al” Syamsiyah dan “Al”
Qomariyah
25
bacaan “Al” contoh-
Syamsiyah contoh
bacaan
“Al”
Syamsiya
h
d. Pengertian d) Menjelas-
hukum kan
bacaan “Al” pengertian
Qomariyah. hukum
“Al”
Qomariya
h
e. 14 huruf e) Menyebut Tes Jawaba
hijaiyah -kan 14 tulis n
dibaca “Al” huruf singkat
Qomariyah. “Al”
Qomariya
h
f. Contoh- f) Menunjuk
contoh kan 14
hukum contoh-
bacaan “Al” contoh
Qomariyah hukum
bacaan
“Al”
Qomariya
h
1.2 1. Ciri-ciri Al a. Unjuk Identifi
Syamsiyah dan Mengidentifi kerja kasi
Al Qomariyah kasi Ciri-ciri
2. Perbedaan Al
26
Hukum bacaan Syamsiyah
Al Syamsiyah dan Al
dan Al Qomariyah
Qomariyah b. Tes Jawaba
Menyebutkan tulis n
Ciri-ciri Al singkat
Syamsiyah
dan Al
Qomariyah
c.
Menyebutkan
Hukum
bacaan Al
Syamsiyah
dan Al
Qomariyah
d. Penug Tugas
Membanding asan Rumah
kan Ciri-ciri
hukum
bacaan Al
Syamsiyah
dan Al
Qomariyah
1.3 1. Kaidah cara a. Tes Praktik
membaca Mempraktika lisan kriteria
hukum Al n cara uji lisan
Syamsiyah membaca
2. Kaidah cara hukum
membaca bacaan Al
hukum Al Syamsiyah
Qomariyah dalam Q.S
27
Ad-Dhuha
dengan benar
b. Tes Praktik
Mempraktika lisan
n cara
membaca
hukum
bacaan Al
Qomariyah
dalam Q.S
Al-Adiyat
dengan benar
c. Menelaah Penug Peneliti
hukum asan an
bacaan Al
Syamsiyah
dalam Q.S
Ad-Dhuha
dengan benar
d. Menelaah Penug Peneliti
hukum asan an
bacaan Al
Qomariyah
dalam Q.S
Al-Adiyat
dengan benar
28
c. jumlah standar kompetensi-kompetensi dasar per semester,
d. membagi alokasi waktu per jumlah SK-KD dengan memerhatikan tingkat
kerumitan dan kelulusan materi.
29
1.1 a. Pengertian a. Menjelas- Tes Jawaba 4 jp
hukum bacaan kan tulis n (2x40
“Al” Syamsiyah. pengertian singkat menit)
hukum
bacaan “Al”
Syamsiyah
b. 14 huruf b.
hijaiyah Menyebutkan
dibacaan “Al” 14 jumlah Tes Menjod
Syamsiyah huruf “Al” tulis ohkan
Syamsiyah
g) Menunjuk
g. Contoh- -kan 14
contoh contoh-
bacaan “Al” contoh
Syamsiyah bacaan Tes Pilihan
“Al” tulis Ganda
Syamsiya
h
h) Menjelas-
h. Pengertian kan
hukum pengertian
bacaan “Al” hukum
Qomariyah. “Al”
Qomariya
h
i) Menyebut
i. 14 huruf -kan 14
hijaiyah huruf
dibaca “Al” “Al”
Qomariyah. Qomariya Tes Jawaba
h tulis n
30
j) Menunjuk singkat
j. Contoh- kan 14
contoh contoh-
hukum contoh
bacaan “Al” hukum
Qomariyah bacaan
“Al”
Qomariya
h
1.2 1. Ciri-ciri Al a. Unjuk Identifi (12 x
Syamsiyah dan Mengidentifi kerja kasi 40
Al Qomariyah kasi Ciri-ciri menit)
2. Perbedaan Al
Hukum bacaan Syamsiyah
Al Syamsiyah dan Al
dan Al Qomariyah
Qomariyah b. Tes Jawaba
Menyebutkan tulis n
Ciri-ciri Al singkat
Syamsiyah
dan Al
Qomariyah
c.
Menyebutkan
Hukum
bacaan Al
Syamsiyah
dan Al
Qomariyah
d. Penug Tugas
Membanding asan Rumah
kan Ciri-ciri
31
hukum
bacaan Al
Syamsiyah
dan Al
Qomariyah
1.3 1. Kaidah cara a. Tes Praktik (12 X
membaca Mempraktika lisan kriteria 40
hukum Al n cara uji lisan menit)
Syamsiyah membaca
2. Kaidah cara hukum
membaca bacaan Al
hukum Al Syamsiyah
Qomariyah dalam Q.S
Ad-Dhuha
dengan benar
b. Tes Praktik
Mempraktika lisan
n cara
membaca
hukum
bacaan Al
Qomariyah
dalam Q.S
Al-Adiyat
dengan benar
c. Menelaah Penug Peneliti
hukum asan an
bacaan Al
Syamsiyah
dalam Q.S
Ad-Dhuha
dengan benar
32
d. Menelaah Penug Peneliti
hukum asan an
bacaan Al
Qomariyah
dalam Q.S
Al-Adiyat
dengan benar
33
wahyu. Jakarta: Pustaka Hidayah.
Dan seterusnya
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidik) dianggap sebagai penyempurna
dari kurikulum yang berlaku sebelumnya yaitu kurikulum berbasis kompetensi,
hal ini bertujuan agar tercipta keselarasan antara kurikulum dengan kebijakan
guru dibidang pendidikan. Konsep KTSP dianggap sangat relavan terhadap
desentralisasi pendidikan serta sejalan juga dengan pelaksanaan otonomi daerah
dan konsep manajemen berbasisi sekolah yang membuat otonomi sekolah
didalamnya.
Untuk memberi kemudahan kepada guru dan kepala sekolah dalam
menyukseskan implementasi KTSP, perlu dipahami langkah-langkah
pengembangan silabus. Sedikitnya terdapat lima langkah penting yang harus
dilalui dalam pengembangan silabus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
revisi, dan pengembangan silabus berkelanjutan.
Pengembangan silabus dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut: Mengisi kolom identitas, Menulis standar kompetensi, Menulis
kompetensi dasar, Mengembangkan indikator kompetensi hasil belajar,
Mengidentifikasi materi standar, Mengembangkan pengalaman/kegiatan belajar
mengajar (standar proses), Menentukan jenis penilaian, Alokasi waktu dan
Menentukan sumber belajar.
34
B. Saran
Jika ingin menjadi seorang guru maka perkaya diri kita dengan wawasan
dan pengetahuan dengan cara belajar, belajar dan belajar. Belajar tentang teknik
mengajar, belajar tentang strategi mengajar, dan lain sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
35