Anda di halaman 1dari 36

MENELAAH SILABUS BIDANG PAI DALAM KURIKULUM

2006

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok 8


Mata Kuliah: Telaah Kurikulum PAI

DOSEN PENGAMPU: Dr. NELIWATI, S.Ag, M.Pd

DISUSUN OLEH:
Sem. IV/PAI-5

SITI PURNAMA (0301171335)


SRI RAMADANI (0301173525)
AL IKHLAS (0301173529)
FERRY DW AFRIANDI (0301173482)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Puji syukur kehadirat Allah swt. atas rahmat dan karunia-Nya kami kelompok
8 dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Shalawat dan salam kepada
Rasulullah Muhammad saw., atas segala jasa dan kesungguhannya menyampaikan
risalah Allah di muka bumi dan semoga beliau memberikan syafaatnya kita di
hari kiamat.
Adapun hasil makalah ini kami perbuat yang berjudul Menelaah Silabus
Bidang PAI Dalam Kurikulum 2006. Hasil makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Telaah Kurikulum PAI. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini. Khususnya kepada dosen pembimbing mata
kuliah kami Ibu “Dr. Neliwati, S.Ag, M.Pd”.
Akhir kata semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari “Telaah Kurikulum PAI” serta
digunakan sebagaimana mestinya.

wassalamualaikum warohmatullaahi wabarokaatuh

Medan, 23 September 2019

Penulis

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

BAB II Menelaah silabus bidang PAI dalam kurikulum 2006 (KTSP) ......... 3
A. Pengertian silabus ........................................................................................ 3
B. Prinsip pengembangan silabus.................................................................... 4
C. Komponen pengmbangan silabus ............................................................... 6
D. Langkah-langkah dalam pengembangan silabus ...................................... 7

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 32


A. Kesimpulan ................................................................................................... 32
B. Saran.............................................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 33

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan agama islam (PAI) adalah pendidikan yang memberikan
pengetahuan dan keterampilan serta membentuk sikap, dan kepribadian peserta
didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam. Pendidikan Agama Islam
dilaksanakan melalui mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan yang
pengalamannya dapat dikembangkan dalam berbagai kegiatan baik yang bersifat
kurikuler maupun ekstrakurikuler. Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan
yang berlandaskan pada aqidah yang berisi tentang ke-Esaan Allah swt. sebagai
sumber utama nilai-nilai kehidupan bagi manusia dan alam semesta.
Pendidikan di negara indonesia saat ini masih mengalami berbagai macam
persoalan. Salah satu persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat ini
adalah adanya kurikulum yang mengalami pergantian dari tahun ketahun tanpa
ada arah pengembangan yang benar-benar di implementasikan sesuai dengan
perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut. Kurikulum memegang
kedudukan kunci dalam pendidikan sebab berkaitan dengan penentuan arah, isi,
dan proses pendidikan yang pada akhirnya menentukan macam dan kualifikasi
lulusan satu lembaga pendidikan kurikulum menyangkut rencana dan pelaksanaan
pendidikan baik dalam hidup kelas, sekolah, maupun nasional. Hingga pada tahun
2006 pemerintah melakukan perubahan kurikulum yaitu kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan
mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan (SKL) serta berpedoman
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional pendidikan (BSNP).1
KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) dianggap sebagai
penyempurna dari kurikulum yang berlaku sebelumnya yaitu kurikulum berbasis
kompetensi, hal ini bertujuan agar tercipta keselarasan antara kurikulum dengan
kebijakan guru di bidang pendidikan. Konsep KTSP dianggap sangat relavan
terhadap desentralisasi pendidikan serta sejalan juga dengan pelaksanaan otonomi
daerah dan konsep manajemen berbasis sekolah yang membuat otonomi sekolah

1
Siti Halimah, Telaah Kurikulum, (Medan: Perdana Publishing, 2011), hal. 30.

3
didalamnya. Dengan begitu pemerintah daerah lebih leluasa dalam usaha
meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya. Menurut E. Mulyasa beberapa
hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan KTSP adalah KTSP
dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan. Potensi dan karakteristik
daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik, sekolah dan
komite sekolah mengembangkan KTSP dan silabusnya berdasarkan karangka
dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas
pendidikan kabupaten/kota, dan departemen agama yang bertanggung jawab di
bidang pendidikan.
Oleh sebab itu, tertarik bagi kami untuk membuat makalah yang berjudul
"Menelaah Silabus Bidang PAI dalam Kurikulum 2006". Adapun yang akan
dibahas dalam makalah ini ialah pengertian silabus, prinsip pengembangan
silabus, komponen-komponen pengembangan silabus, serta langkah-langkah
dalam pengembangan silabus.

4
BAB II
MENELAAH SILABUS BIDANG PAI DALAM KURIKULUM 2006
(KTSP)

A. Pengertian Silabus
Secara sederhana silabus dapat diartikan sebagai rencana pembelajaran
pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar
yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan, berdasarkan standar nasional
pendidikan (SNP).2
Silabus merupakan penajabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar
ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Silabus ini diperlukan sebagai
pertanggungjawaban profesional pendidik terhadap lembaga, sejawat, peserta
didik dan masyarakat.3
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
implementasi kurikulum, yang mencakup kegiatan pembelajaran, pengelolaan
kurikulum berbasis sekolah, kurikulum dan hasil belajar, serta penilaian berbasis
kelas.
Pengembangan silabus pada dasarnya merupakan upaya melakukan
analisis kompetensi ke dalam kompetensi dasar dan indikator-indikator, analisis
materi, ke dalam scope (ruang lingkup) dan sequence (urutan) materi, analisis
proses belajar ke dalam jenis dan bentuk kegiatan belajar mengajar, dan analisis

2
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru
dan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal. 132-133.
3
Muhaimin, dkk., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan
Madrasah, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), hal. 112.

5
penilaian ke dalam jenis dan alat-alat penilaian, yang semuanya itu bermuara pada
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan
Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD),
Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi
Waktu, dan Sumber Belajar. dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a. Kompetensi apa saja yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan yang
dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar).
b. Materi Pembelajaran apa saja yang perlu dibahas dan dipelajari peserta
didik sehingga peserta didik dapat menguasai dan mencapai setiap
karakteristik materi yang dirumuskan dalam Standar Isi (SK dan KD).
c. Kegiatan Pembelajaran apa saja yang seharusnya diskenariokan oleh guru
untuk belajar peserta didik, sehingga peserta didik mampu berinteraksi
dengan sumber-sumber belajar dalam mencapai standar isi.
d. Indikator apa saja yang harus dirumuskan sebagai penanda/tanda/ciri-ciri
untuk mengetahui dan mengukur ketercapaian KD dan SK yang
ditetapkan.
e. Bagaimanakah cara yang paling tepat atau alat ukur apa yang paling tepat
untuk mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan indikator sebagai
acuan dalam menentukan jenis, bentuk, dan alat pada setiap aspek yang
akan dinilai.
f. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai SK-KD-
INDIKATOR standar isi tertentu sesuai waktu efektif yang ada.
g. Sumber belajar apa saja yang dapat diberdayakan untuk mencapai SK-KD-
INDIKATOR Standar Isi tertentu.4

B. Prinsip Pengembangan Silabus


Dalam pengembangannya, silabus harus memiliki beberapa prinsip, yaitu:

4
Muhamimin, dkk., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan
Madrasah, hal. 113-114

6
a. Ilmiah, yakni keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b. Relevan, yakni cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan
penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
c. Sistematis, yakni komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
d. Konsisten, yakni adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas)antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai, yakni cakupan indikator, materi pokok pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
f. Aktual dan kontekstual, yakni cakupan indikator, materi pokok,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memerhatikan
pengembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata,
dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel, yakni keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi
di sekolah dan tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh, yakni komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).5

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah madrasah atau beberapa madrasah melalui kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG).
a. Disusun secara mandiri oleh guru sejauh guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik peserta didik, kondisi madrasah dan
lingkungannya.

5
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), (Jakarta: Departemen Agama RI, 2007), hal. 242-243.

7
b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak madrasah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh madrasah tersebut.
c. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan madrasah/sekolah lain melalui forum
MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh madrasah/sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
d. Mapendais atau Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusun
silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru
berpengalaman di bidangnya masing-masing.

C. Komponen Pengembangan Silabus


Silabus memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen berikut ini.
1) Identitas Silabus
2) Standar Kompetensi
3) Kompetensi Dasar
4) Materi Poko/Pembelajaran
5) Kegiatan Pembelajaran
6) Indikator
7) Penilaian
8) Alokasi Waktu
9) Sumber Belajar
Komponen-komponen silabus di atas, selanjutnya dapat disajikan dalam
contoh format silabus secara horizontal atau vertikal sebagai berikut.6

Format 1 : Horizontal
SILABUS

Sekolah/Madrasah : ................................................................................
Mata Pelajaran : ................................................................................
6
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2004), hal.
208.

8
Kelas : ................................................................................
Semester : ................................................................................
Kode (Jika diperlukan : ................................................................................
Standar Kompetensi : 1............ (2,3, dan seterusnya)
Kompetensi MateriPokok/ Kegiatan Indikator Penilaian Alo- Sumber
Dasar Pembelajaran Pembelajaran teknik Bentuk kasi Belajar
Instrumen Wak-
tu

Format 2 : Vertikal
SILABUS

Sekolah/ Madrasah : ...............................................................


Mata Pelajaran : ...............................................................
Kelas : ...............................................................
Semester : ...............................................................
Kode (jika diperlukan : ...............................................................

1. Standar Kompetensi : ................................................................


2. Kompetensi Dasar : ................................................................
3. Materi Pokok/Pembelajaran : ................................................................
4. Kegiatan Pembelajaran : ................................................................
5. Indikator : ................................................................
6. Penilaian : ................................................................
7. Alokasi Waktu : ................................................................
8. Sumber Belajar : ................................................................

9
D. Langkah-langkah Dalam Pengembangan Silabus
Untuk memberi kemudahan kepada guru dan kepala sekolah dalam
menyukseskan implementasi KTSP, perlu dipahami langkah-langkah
pengembangan silabus. Sedikitnya terdapat lima langkah penting yang harus
dilalui dalam pengembangan silabus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
revisi, dan pengembangan silabus berkelanjutan. Kelima langkah tersebut
diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan. Dalam perencanaan ini, tim pengembangan harus
mengumpulkan informasi dan referensi, serta mengidentifikasi sumber
belajar termasuk narasumber yang diperlukan dalam pengembangan
silabus. Pengumpulan informasi dan referensi dapat dilakukan dengan
memanfaatkan perangkat teknoogi dan informasi, seperti komputer dan
internet.

2. Pelaksanaan. Pengembangan silabus dapat dilakukan dengan langkah-


langkah sebagai berikut:
a. Mengisi kolom identitas.
b. Menulis standar kompetensi.
c. Menulis kompetensi dasar.
d. Mengembangkan indikator kompetensi hasil belajar.
e. Mengidentifikasi materi standar.
f. Mengembangkan pengalaman/kegiatan belajar mengajar (standar
proses)
g. Menentukan jenis penilaian.
h. Alokasi waktu.
i. Menentukan sumber belajar.7
a. Mengisi Kolom Identitas
Identitas terdiri dari nama sekolaj/madrasah, kelas, mata pelajaran, dan
semester. Dapat ditambahkan kode SK-MP.KLS-SMT. KD ke ... Identitas silabus
ditulis di atas matriks silabus.
Contoh:
7
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru
dan Kepala Sekolah, hal. 141-142.

10
SILABUS

Sekolah/Madrasah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : VII (tujuh)
Semester : I (satu)
Kode : SK. QH.VII-1.KD.1-3
Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaaan “Al” Syamsiyah dan
“Al” Qomariyah

b. Menuliskan Standar Kompetensi


Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang
menggambarkan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai yang diharapkan
dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil dari Standar Isi
(Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran.
Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu
mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memerhatikan beberapa hal berikut:
a) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan atau SK dan KD;
b) Keterkaitan antarstandar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran;
c) Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
Standar Kompetensi dituliskan di atas matrik silabus di bawah tulisan
semester.

Contoh:
SILABUS

Sekolah/Madrasah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : VII (tujuh)
Semester : I (satu)
Kode : SK-KD.QH-1

11
Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaaan “Al” Syamsiyah dan
“Al” Qomariyah

c. Menuliskan Kompetensi Dasar


Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus
dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu.
Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi.
Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih
dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan
memerhatikan hal-hal sebagai berikut.
a) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan Kompetensi Dasar;
b) Keterkaitan antar-Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam mata
pelaaran; dan
c) Keterkaitan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar antarmata
pelajaran.
Kompetensi dasar dituliskan di kolom pertama matrik silabus.

Contoh:
SILABUS

Sekolah/Madrasah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : VII (tujuh)
Semester : I (satu)
Kode : SK-KD.QH-1
Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaaan “Al” Syamsiyah dan
“Al” Qomariyah
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alo- Sumber

12
Pokok/ Pembelajaran teknik Bentuk kasi Belajar
Pembelaja Instrumen Wak-
ran tu

1.1. Menjelaska
n hukum
bacaan “Al”
Syamsiyah
dan “al”
Qomariyah.
1.2. Membedak
an hukum
bacaan “Al”
Syamsiyah
dan “Al”
Qomariyah.
1.3. Menerapka
n bacaan “Al”
Syamsiyah
dan “Al”
Qomariyah
dalam bacaan
surat-surat
Alquran
dengan benar

d) Merumuskan Indikator
Indikator merupakan tanda-tanda atau ciri-ciri yang menggambarkan
pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat
diukur, diobservasi (diamati) yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator dan KD merupakan tanda-tanda kemampuan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berpikir, dan
bertindak secara konsisten.

13
Setiap KD dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari
dua) dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau
diobservasi. Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan
kata kerja dalam KD maupun SK (lihat Kata Kerja Operasional/KKO).
Prinsip pengembangan indikator adalah Urgensi, Kontinuitas, Relevansi
dan Kontekstual. Indikator yang terumuskan dalam silabus menjadi standar acuan
untuk mengembangkan instrumen penilaian. Oleh karena itu, di dalam penentuan
indikator diperlukan kriteria-kriteria berikut:
a) Sesuai tingkat perkembangan berpikir siswa.
b) Mengacu pada pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
c) Menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa secara utuh (kognitif, afektif,
dan psikomotor).
d) Mengidentifikasi dan merumuskan indikator pencapaian hasil belajar pada
aspek-aspek tingkatan kognitif, afektif, dan psikomotor yang lebih tinggi
sehingga peserta didik mampu berpikir tingkat tinggi, memiliki
sikap/karakter dengan nilai yang kuat, serta mampu melakukan kreativitas
dan orisinalitas.
e) Mengelaborasi karakteristik matei pembelajaran yang relevan.
f) Menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur/dapat
dikuantifikasikan/dapat diamati.

Contoh:
SILABUS

Sekolah/Madrasah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : VII (tujuh)
Semester : I (satu)
Kode : SK-KD.QH-1
Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaaan “Al” Syamsiyah dan
“Al” Qomariyah

14
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alo- Sumber
Dasar Pokok/ Pembela- Teknik Bentuk kasi Belajar
Pembela- jaran Instru- Wak-
jaran men
tu
1.1 Menjelask 1. Menjelaskan
an hukum pengertian
bacaan hukum
“Al” bacaan “Al”
Syamsiyah Syamsiyah
dan “Al” 2. Menyebutkan
Qomariya 14 jumlah
h huruf “Al”
Syamsiyah
3. Menunjuk-
kan 14
contoh-
contoh
bacaan “Al”
Syamsiyah
4. Menjelaskan
pengertian
hukum “Al”
Qomariyah
5. Menyebutkan
14 huruf
“Al”
Qomariyah
6. Menunjukka
n 14 contoh-
contoh
hukum
bacaan “Al”

15
Qomariyah

1.2 Membeda- 1. Mengidenti-


kan fikasi ciri-
hukum ciri “Al”
bacaan Syamsiyah
“Al” dan “Al”
Syamsiyah Qomariyah.
dan “Al” 2. Menyebutk
Qomariya an ciri-ciri
h hukum
bacaan “Al”
Syamsiyah.
3. Menyebutk
an ciri-ciri
hukum
bacaan “Al”
Qomariyah.
4. Membandin
gkan ciri-
ciri hukum
bacaan “Al”
Syamsiyah
dan “Al”
Qomariyah.
1.3 Menerap- 1. Mempraktik
kan kan cara
hukum membaca
bacaan hukum
“Al” bacaan al-

16
Syamsiyah Syamsiyah
dan “Al” dalam QS.
Qomariya Adh-Dhuha
h dalam dengan
bacaan benar.
surat-surat 2. Mempraktik
Alquran kan cara
dengan membaca
benar. hukum
bacaan al-
Qomariyah
dalm QS.
Al-‘Adiyat
dengan
benar.
3. Menelaah
hukum
bacaan al-
Syamsiyah
dalam QS.
Adh-Dhuha
dengan
benar.
4. Menelaah
hukum
bacaan al-
Qomariyah
dalam QS.
Al-‘Adiyat
dengan
benar.

17
e) Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan substansi isi yang harus dipelajari dan
dikuasai peserta didik dalam proses pembelajaran. Substansi isi materi
pembelajaran dapat berupa fakta, konsep, prinsip, dalil, hukum, kaidah, prosedur,
keterampilan, sikap dan nilai. Dalam kurikulum 2006, istilahyang digunakan
dalam silabis ditambahkan materi pokok/pembelajaran. Artinya penyusun silabus
tidak hanya mengidentifikasi materi pokok tetapi sampai pada materi
pembelajaran. Pada materi pokok hanya teridentifikasi pokok materi atau judul
materi. Seperti bersuci (thaharah). Sementara itu, pada materi pembelajaran setiap
karakteristik substansi isi materi baik yang berupa fakta, konsep, prinsip, dalil,
hukum, kaidah, prosedur, keterampilan, sikap dan nilai yang terstandar dalam
indikator untuk mencapai kompetensi dasar harus dirumuskan dalam kolom
silabus materi pokok/pembelajaran. Seperti kompetensi dasar dapat
mempraktikkan bersuci (thaharah). Materi pembelajarannya meliputi:
a. Pengerian bersuci (thaharah)
b. Macam-macam bersuci
c. Pengertian najis
d. Macam-macam najis
e. Tata cara bersuci dari najis berat (mughaladhah), sedang (mutawasithah),
ringan (mukhafafah).
Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajara harus dipertimbangkan:
a) Relevansi materi pokok dengan indikator, KD-SK;
b) Tingkat perkembangkan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
peserta didik;
c) Kebermanfaatan bagi peserta didik;
d) Struktur keilmuan;
e) Kedalaman dan keluasan materi;
f) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
g) Alokasi waktu.
Selain itu harus diperhatikan:
a) Kesahihan (validity): materi memang benar-benar teruji kebenaran dan
kesahihannya;

18
b) Tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang benar-
benar diperlukan oleh siswa;
c) Kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar
pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya;
d) Layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspek
tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi
setempat;
e) Menarik minta (interest): materinya menarik minat siswa dan
memotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.

Contoh penulisan materi:


SILABUS

Sekolah/Madrasah : SMP........X..............................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : VII (tujuh)
Semester : I (satu)
Kode : SK-KD.QH-1
Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaaan “Al” Syamsiyah dan
“Al” Qomariyah
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alo- Sumber
Dasar Pokok/ Pembela- Teknik Bentuk kasi Belajar
Pembela- jaran Instru- Wak-
jaran men
tu
1.1 Menjelask a. Pengert 1. Menjelas-
an hukum ian kan
bacaan hukum pengertian
“Al” bacaan hukum
Syamsiyah “Al” bacaan
dan “Al” Syamsi “Al”
Qomariya yah. Syamsiya
h b. 14 2. Menyebut

19
huruf kan 14
hijaiya jumlah
h huruf “Al”
dibacaa Syamsiya
n “Al” h
Syamsi 3. Menunjuk
yah. -kan 14
c. Contoh contoh-
-contoh contoh
bacaan bacaan
“Al” “Al”
Syamsi Syamsiya
yah h
d. Pengert 4. Menjelas-
ian kan
hukum pengertian
bacaan hukum
“Al” “Al”
Qomari Qomariya
yah. h
e. 14 5. Menyebut
huruf -kan 14
hijaiya huruf “Al”
h Qomariya
dibaca h
“Al” 6. Menunjuk
Qomari kan 14
yah. contoh-
f. Contoh contoh
-contoh hukum
hukum bacaan
bacaan “Al”

20
“Al” Qomariya
Qomari h
yah

1.2 Membeda- a. Ciri- 1. Mengident


kan ciri al- i-fikasi
hukum Syamsi ciri-ciri
bacaan yah “Al”
“Al” dan Al- Syamsiya
Syamsiyah Qomari h dan “Al”
dan “Al” yah. Qomariya
Qomariya b. Perbed h
h aan 2. Menyebut
hukum kan ciri-
bacaan ciri hukum
“Al” bacaan
Syamsi “Al”
yah Syamsiya
dan h
“Al” 3. Menyebut
Qomari kan ciri-
yah ciri hukum
bacaan
“Al”
Qomariya
h
4. Membandi
ngkan ciri-
ciri hukum
bacaan
“Al”
Syamsiya

21
h dan “Al”
Qomariya
h.

1.3 Menerap- a. Kaidah 1. Memprakt


kan cara ikkan cara
hukum memba membaca
bacaan ca hukum
“Al” hukum bacaan al-
Syamsiyah “Al” Syamsiya
dan “Al” Syamsi h dalam
Qomariya yah. QS. Adh-
h dalam b. Kaidah Dhuha
bacaan cara dengan
surat-surat memba benar.
Alquran ca 2. Memprakt
dengan hukum ikkan cara
benar. “Al” membaca
Qomari hukum
yah bacaan al-
Qomariya
h dalm
QS. Al-
‘Adiyat
dengan
benar.
3. Menelaah
hukum
bacaan al-
Syamsiya
h dalam
QS. Adh-

22
Dhuha
dengan
benar.
4. Menelaah
hukum
bacaan al-
Qomariya
h dalam
QS. Al-
‘Adiyat
dengan
benar.

f) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik,
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian indikator-komptensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud
dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup
yang perlu dikuasai peserta didik.

Kriteria dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran sebagai berikut:


a) Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan
kepada para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan
melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan
tuntutan kurikulum.
b) Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi
dasar secara utuh.
c) Kegaiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

23
d) Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Guru harus
selalu berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki
kompetensi yang telah ditetapkan.
e) Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
f) Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus
dikuasai untuk mencapai kompetensi dasar.
g) Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi KD-
KD yang memerlukan prasyarat tertentu.
h) Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan
pembelajaran materi tertentu).
i) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung
dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran
siswa, yaitu kegiatan dan objek belajar.
Pemilihan kegiatan pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
a) Memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan
menemukan sendiri pengetahuan di bawah bimbingan guru.
b) Mencerminkan ciri khas dalam pengembangan kemampuan mata
pelajaran.
c) Disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar, dan sarana yang
tersedia.
d) Bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan,
berpasangan, kelompok, dan klasikal.
e) Memerhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti:
bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekonomi, dan
budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan.

g) Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tigakomponen

24
penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk instrumen, dan (c) contoh
instrumen.
Contoh pengembangan kegiatan dalam silabus :
Sekolah/Madrasah : SMP ...........................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : VII (tujuh)
Semester : I (satu)
Kode : SK-KD.QH-1
Standar Kompetensi : 1 Menerapkan Hukum bacaan “ Al” Syamsiyah dan “Al”
Qomariyah

KD Materi Pokok/ Kegiatan Indikator Penilaian Alo- Sumber


Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk kasi Belajar
Instru- Wak-
men
tu
1.1 a. Pengertian a) Menjelas- Tes Jawaba
hukum kan tulis n
bacaan “Al” pengertian singkat
Syamsiyah. hukum
bacaan
“Al”
Syamsiya
h
b. 14 huruf b) Menyebut Tes Menjod
hijaiyah kan 14 tulis ohkan
dibacaan jumlah
“Al” huruf
Syamsiyah “Al”
Syamsiya
h
c. Contoh- c) Menunjuk Tes Pilihan
contoh -kan 14 tulis Ganda

25
bacaan “Al” contoh-
Syamsiyah contoh
bacaan
“Al”
Syamsiya
h
d. Pengertian d) Menjelas-
hukum kan
bacaan “Al” pengertian
Qomariyah. hukum
“Al”
Qomariya
h
e. 14 huruf e) Menyebut Tes Jawaba
hijaiyah -kan 14 tulis n
dibaca “Al” huruf singkat
Qomariyah. “Al”
Qomariya
h
f. Contoh- f) Menunjuk
contoh kan 14
hukum contoh-
bacaan “Al” contoh
Qomariyah hukum
bacaan
“Al”
Qomariya
h
1.2 1. Ciri-ciri Al a. Unjuk Identifi
Syamsiyah dan Mengidentifi kerja kasi
Al Qomariyah kasi Ciri-ciri
2. Perbedaan Al

26
Hukum bacaan Syamsiyah
Al Syamsiyah dan Al
dan Al Qomariyah
Qomariyah b. Tes Jawaba
Menyebutkan tulis n
Ciri-ciri Al singkat
Syamsiyah
dan Al
Qomariyah
c.
Menyebutkan
Hukum
bacaan Al
Syamsiyah
dan Al
Qomariyah
d. Penug Tugas
Membanding asan Rumah
kan Ciri-ciri
hukum
bacaan Al
Syamsiyah
dan Al
Qomariyah
1.3 1. Kaidah cara a. Tes Praktik
membaca Mempraktika lisan kriteria
hukum Al n cara uji lisan
Syamsiyah membaca
2. Kaidah cara hukum
membaca bacaan Al
hukum Al Syamsiyah
Qomariyah dalam Q.S

27
Ad-Dhuha
dengan benar
b. Tes Praktik
Mempraktika lisan
n cara
membaca
hukum
bacaan Al
Qomariyah
dalam Q.S
Al-Adiyat
dengan benar
c. Menelaah Penug Peneliti
hukum asan an
bacaan Al
Syamsiyah
dalam Q.S
Ad-Dhuha
dengan benar
d. Menelaah Penug Peneliti
hukum asan an
bacaan Al
Qomariyah
dalam Q.S
Al-Adiyat
dengan benar

h) Menentukan Alokasi Waktu


Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian
suatu Kompetensi Dasar tertentu, dengan memerhatikan :
a. minggu efektif per semester,
b. alokasi waktu mata pelajaran, dan

28
c. jumlah standar kompetensi-kompetensi dasar per semester,
d. membagi alokasi waktu per jumlah SK-KD dengan memerhatikan tingkat
kerumitan dan kelulusan materi.

Contoh misalnya menghitung dalam satu semester gasal/genap ditemukan :


Minggu efektif per semester = 22 Minggu
Alokasi waktu mata pelajaran = 2 jam/Minggu
Jumlah = 44 Jam Semester (JS)
Pengurangan
a. 3. Remedial/Pengayaan 2 x 2 = 4 Jam
b. 4. Ulangan 3 x 2 jam = 6 Jam
c. 5. Lain-lain (Rapat) = 2 Jam
Jumlah = 12 Jam (JTE)
Total Jam Efektif = 44 (JS) – 12 (JTE) = 32 (JE)

Contoh penulisan alokasi waktu :


Sekolah/Madrasah : SMP/MTs ...........................
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : VII (tujuh)
Semester : I (satu)
Kode : SK-KD.QH-1
Standar Kompetensi : 1 Menerapkan Hukum bacaan “ Al” Syamsiyah dan “Al”
Qomariyah
KD Materi Pokok/ Kegiatan Indikator Penilaian Alo- Sumber
Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk kasi Belajar
Instru- Wak-
men
tu

29
1.1 a. Pengertian a. Menjelas- Tes Jawaba 4 jp
hukum bacaan kan tulis n (2x40
“Al” Syamsiyah. pengertian singkat menit)
hukum
bacaan “Al”
Syamsiyah
b. 14 huruf b.
hijaiyah Menyebutkan
dibacaan “Al” 14 jumlah Tes Menjod
Syamsiyah huruf “Al” tulis ohkan
Syamsiyah
g) Menunjuk
g. Contoh- -kan 14
contoh contoh-
bacaan “Al” contoh
Syamsiyah bacaan Tes Pilihan
“Al” tulis Ganda
Syamsiya
h
h) Menjelas-
h. Pengertian kan
hukum pengertian
bacaan “Al” hukum
Qomariyah. “Al”
Qomariya
h
i) Menyebut
i. 14 huruf -kan 14
hijaiyah huruf
dibaca “Al” “Al”
Qomariyah. Qomariya Tes Jawaba
h tulis n

30
j) Menunjuk singkat
j. Contoh- kan 14
contoh contoh-
hukum contoh
bacaan “Al” hukum
Qomariyah bacaan
“Al”
Qomariya
h
1.2 1. Ciri-ciri Al a. Unjuk Identifi (12 x
Syamsiyah dan Mengidentifi kerja kasi 40
Al Qomariyah kasi Ciri-ciri menit)
2. Perbedaan Al
Hukum bacaan Syamsiyah
Al Syamsiyah dan Al
dan Al Qomariyah
Qomariyah b. Tes Jawaba
Menyebutkan tulis n
Ciri-ciri Al singkat
Syamsiyah
dan Al
Qomariyah
c.
Menyebutkan
Hukum
bacaan Al
Syamsiyah
dan Al
Qomariyah
d. Penug Tugas
Membanding asan Rumah
kan Ciri-ciri

31
hukum
bacaan Al
Syamsiyah
dan Al
Qomariyah
1.3 1. Kaidah cara a. Tes Praktik (12 X
membaca Mempraktika lisan kriteria 40
hukum Al n cara uji lisan menit)
Syamsiyah membaca
2. Kaidah cara hukum
membaca bacaan Al
hukum Al Syamsiyah
Qomariyah dalam Q.S
Ad-Dhuha
dengan benar
b. Tes Praktik
Mempraktika lisan
n cara
membaca
hukum
bacaan Al
Qomariyah
dalam Q.S
Al-Adiyat
dengan benar
c. Menelaah Penug Peneliti
hukum asan an
bacaan Al
Syamsiyah
dalam Q.S
Ad-Dhuha
dengan benar

32
d. Menelaah Penug Peneliti
hukum asan an
bacaan Al
Qomariyah
dalam Q.S
Al-Adiyat
dengan benar

i) Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan
pembelajaran, yang dapat berupa: buku teks, media cetak, media elektronika,
narasumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya. Dalam pencantuman
sumber, bahan, alat, media yang digunakan dalam silabus dapat ditulis langsung
dalam kolom sumber atau dengan menggunakan pengodean dari daftar list hasil
identifikasi macam-macam sumber belajar relevan. Misalnya dengan kode abjad ;
A. Departemen Agama RI. (1984). Alquran dan terjemahannya. Jakarta:
Departemen Agama RI.
B. M. Quraish Shihab. (1997). Tafsir Alquran al-karim: tafsir atas surat-
surat pendek berdasarkan urutan turunnya wahyu. Jakarta: Pustaka
Hidayah.
C. Buku-buku tentang ilmu tajwid.
D. Imam Al-Bukhari. Al-Sahih.
E. Imam Muslim. Al-Shahih.
Kode Sumber Belajar Penulisan di kolom silabus
A Departemen Agama RI. (1984). Alquran A
dan terjemahannya. Jakarta: Departemen
Agama RI.

B M. Quraish Shihab. (1997). Tafsir B


Alquran al-karim: tafsir atas surat-surat
pendek berdasarkan urutan turunnya

33
wahyu. Jakarta: Pustaka Hidayah.

C Buku-buku tentang ilmu tajwid. C

D Imam Al-Bukhari. Al-Sahih. D


E Imam Muslim. Al-Shahih. E

Dan seterusnya

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidik) dianggap sebagai penyempurna
dari kurikulum yang berlaku sebelumnya yaitu kurikulum berbasis kompetensi,
hal ini bertujuan agar tercipta keselarasan antara kurikulum dengan kebijakan
guru dibidang pendidikan. Konsep KTSP dianggap sangat relavan terhadap
desentralisasi pendidikan serta sejalan juga dengan pelaksanaan otonomi daerah
dan konsep manajemen berbasisi sekolah yang membuat otonomi sekolah
didalamnya.
Untuk memberi kemudahan kepada guru dan kepala sekolah dalam
menyukseskan implementasi KTSP, perlu dipahami langkah-langkah
pengembangan silabus. Sedikitnya terdapat lima langkah penting yang harus
dilalui dalam pengembangan silabus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
revisi, dan pengembangan silabus berkelanjutan.
Pengembangan silabus dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut: Mengisi kolom identitas, Menulis standar kompetensi, Menulis
kompetensi dasar, Mengembangkan indikator kompetensi hasil belajar,
Mengidentifikasi materi standar, Mengembangkan pengalaman/kegiatan belajar
mengajar (standar proses), Menentukan jenis penilaian, Alokasi waktu dan
Menentukan sumber belajar.

34
B. Saran
Jika ingin menjadi seorang guru maka perkaya diri kita dengan wawasan
dan pengetahuan dengan cara belajar, belajar dan belajar. Belajar tentang teknik
mengajar, belajar tentang strategi mengajar, dan lain sebagainya

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Model Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) Madrasah Aliyah. Jakarta: Departemen Agama
RI, 2007.

Halimah, Siti. Telaah Kurikulum. Medan: Perdana Publishing, 2011.

Muhaimin. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


pada Sekolah dan Madrasah. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008.

Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian


Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosdakarya, 2004.

35

Anda mungkin juga menyukai