Anda di halaman 1dari 3

D.

Layanan Penguasa Konten

1. Makna Layanan Penguasa Konten

Menurut Priyatno (2004) Penguasa konten merupakan suatu ayanan bantuan kepada
individu baik sendiri maupundalam kelompok untuk menguasai kemampuan melalui
kegiatan belajar.

Kemampuan yang dipelajari merupakan satu unit kontenyang mengandung data dan
fakta, konsep,proses,,hukum,nilai,sikap dan tindakan.Dengan pengusaan konten, sisa
diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya dan mengatasi masalah yang
dialaminya.Layanan konten juga bermakna membantu kepada siswa agar menguasai
aspek-aspek konten tersebut ecara terintegrasi.

Dalam perkembangan dan kehidupannya, siswa perlu menguasai berbagai


kemampuan atau kompetensi.Umumnya kemampuan dan kompetensi harus
dipelajari.Dengan perkataan lain kepemilikan kemampuan kompetensi tertentu oleh sisa
harus melalui proses belajar.Hal ini,sekolah dan madrasah harus bisa memenuhi kebutuhan
bejar siswa.

2. Tujuan Layan Penguasaan Konten

Secara implisist elah ditegaskan tujuan layanan konten yaitu, agar siswa menguasai
aspek-apek konten secara terintegrasi.Dengan penguasaan konten oleh siswa, akan
berguna untuk menambah wawasan dan pemahaman, mengarahkan penilaian dan sikap
menguasai cara-cara tertentu dalam memenuhi kebutuhan dan
masalah-masalahnya.Tujuan layanan konten secara lebih khusus dapat di jabarkan sesuai
funsi Bimbingan dan Konseling

.PERTAMA merujuk kepada fungsi pemahaman, yaitu bertujuan agar siswa memahami
berbagai konten tertentu yang mencakup fakta-fakta,konsep,proses,hukum dan aturan,
nilai-niai persepsi,afeksi, sikap dan tindakan.

KEDUA fungsi pencegahan ,bertujuan untuk membantu individu agar tercegah dari
masalah tertentu,terlebih apabila kontennya terarah kepada terhindarnya individu atau
klien dari mengalami masalah tertentu.

KETIGA fungsi pengentasan, bertujuan untuk mengentaskan atau mengatasi masalah


yang sedang dialami oleh siswa.

KEEMPAT fungsi pengembangan dan pemeliharaan,bertujuan untuk mengembangkan


potensi diri individu (siswa) sekaligus memeihara potensi yng telah berkembang pada diri
siswadan seterusnya sesuai dengan fungsi Bimbingan dan Konseling.

3. Isi Layanan Penguasaan Konten

Konten yang merupaakan isi layanan ini dapat merupakan satu unit materi yang
menjadi pokok bahasan Latihan yang dikembangkan oleh pembimbing atan konselor dan diikuti
oleh sejumlh siswa,isinya dapat mencakup : (a) pengembangan kehdupan pribadi (b)
pengembangan hubungan kemampuan sosial (c ) pengembangan kegiatan belajar (d)
pengembangan perencanaan dan karier (e ) pengembangan kehidupan berkeluarga (f)
pengembangan kehidupan beragama.

4. Teknik Layanan Penguasaan Konten

Layanan penguasaan konten umumnya diselanggarakan seara langsung (bersifat


direktif) dan tatap muka melalui klasikal,kelompok,atau individual.Pembimbing atau
konselor secara aktif menyajikan bahan,memberi contoh,memotivasi,mendorong dan
menggerakkan siswa untuk berpartisipasi secara aktif mengikuti materin dan kegiatan
layanan.

Teknik diatas harus didukung oleh dua hal: Pertama ,elakukan sentuhan tingkat tinggi
(high touch) yang menyagkut aspek-aspek kepribadian dan kemanusiaan siswa terutama
aspek-aspek afektif, semangat, nilai-nilai dan moral.Untuk itu pmbimbing atau konselor
harus bisa mewujudkan : kewibawaan yang didasarkan pada kualitas kepribadian dan
keilmuan , kasih sayang, kelembutan, ketelaanan, pemberian penguatan dan tindakan tegas
yang mendidik ( bukan hukuman ).Kedua, pemanfaatn teknologi tinggi ( high tech) guna
menjamin kualitan penguasaan konten yang diwujudkan melalui penyajian materi
pembelajaran yang berkualitas, penggunaan atau penerapan metode pembelajaran yang
tepat, penggunaan alat bantu yang berkualitas, dan penilaian hasil pembelajaran yang
tepat.

Selain itu pembimbing (konselor) menguasai konten dengan berbagai aspeknya yang
menjadi isi layanan. Pembimbing akan mempengaruhi kewibawaannya dihadapan peserta
layanan(siswa).Daya improvisasi pembimbing amat sangat diperlukan dalam membangun
konten yang dinamis dan kaya. Pembimbing selanjutnya mengimplementasikannya dalam
kegiatan layanan konten melalui teknik-teknik sebagai berikut :

1) Penyajian materi pokok konten setelah siswa disiapkan sebagaimana mestinya,

2) Tanya jawab dan diskusi,

3) Melakukan kegiatan lanjutan,misalnya melalui diskusi kelompok,suvei lapangan


dan penugasan,percobaan (termasuk keiatan laboratorium,bengkel dan studio).

5. Kegiatan Pendukung Layanan penguasaan Konten

Beberapa kegiatan pendukung layanan konten adalah:

 Pertama, aplikasi instrumentasi.

Aplikasi instrumentasi dapat dijadikan pertimbangan untukmenmpatkan seorang siswa atau


lebih sebagai peserta layanan penguasaan konten.

 Kedua, himpunan data.

Himpunan data juga dapat dijadikan oleh pembimbing untuk menetapkan seseorang guna
mengikuti atau menjalani layanan penguasaan konten.

 Ketiga, konfernsi kasus.

 Keempat, kunjungan rumah.

 Kelima, alih tangan kasus.

konfernsi kasus,kunjungan rumah, dan alih tangan kasus umumnya ditempuh apabila peserta
layanan pengguna konten memerlukan tindak lanju tertentu, akan diidentifikasi peserta mana
yang memerlukan tindak lanjut.

6. Pelaksanaan Layanan Pengguna Konten

Sebagaimana layanan yang lain,pelaaksanaan konten juga melalui tahap-tahap sebagai


berikut:

1. Perencanaan yang mencakup ; (a) menetapkan subjek (siswa) yang akan dilayani (menjadi
peserta layanan). (b) menetapkan dan menyiapkan konten yang akan dipelajari secara rinci.
(c ) menetpkan peoses dan langkah-langkah layanan. (d ) menetapkan dan menyiapkan
fasilitas layanan termasuk media dengan perangkat keras dan lunaknya. (e ) menyiapkan
kelengkapan administrasi.

2. Pelaksanaan yang mencakup; (a) melksanakan kegiatan layanan melalui pengorganisasian


proses pembelajaran penguasaan konten. (b) mengimplementasikan high touch dan high
tech dalam proses pembelajaran.

3. Evaluasi, yang mencakup kegiatan; (a)menetapkan materi evaluasi (b) menetapkan


prosedur evaluasi (c ) menyusun instrumen evaluasi (d) mengaplikasikan instrumen evaluasi
( e) mengolah hasil aplikasi instrumen evaluais atau penilaian terhadap layanan konten
dengan tahapan kegiatan diatas, dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu: 1. evaluasi
penilaian segera yang dilakukan segera menjelang diakhirinya setiap kegiatan layanan, 2.
evaluasi penilaian jangka pendek yang dilaksanakan beberapa waktu setelah kegiatan layan
berakhir, 3. evaluasi atau penilaian jangka panjang yang dilaksanakn setelah semua program
laayan dilaksanakan.Waktunya relatif,tergantungluas dan sempitnya program layanan.

Anda mungkin juga menyukai