Menurut Priyatno (2004) Penguasa konten merupakan suatu ayanan bantuan kepada
individu baik sendiri maupundalam kelompok untuk menguasai kemampuan melalui
kegiatan belajar.
Kemampuan yang dipelajari merupakan satu unit kontenyang mengandung data dan
fakta, konsep,proses,,hukum,nilai,sikap dan tindakan.Dengan pengusaan konten, sisa
diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya dan mengatasi masalah yang
dialaminya.Layanan konten juga bermakna membantu kepada siswa agar menguasai
aspek-aspek konten tersebut ecara terintegrasi.
Secara implisist elah ditegaskan tujuan layanan konten yaitu, agar siswa menguasai
aspek-apek konten secara terintegrasi.Dengan penguasaan konten oleh siswa, akan
berguna untuk menambah wawasan dan pemahaman, mengarahkan penilaian dan sikap
menguasai cara-cara tertentu dalam memenuhi kebutuhan dan
masalah-masalahnya.Tujuan layanan konten secara lebih khusus dapat di jabarkan sesuai
funsi Bimbingan dan Konseling
.PERTAMA merujuk kepada fungsi pemahaman, yaitu bertujuan agar siswa memahami
berbagai konten tertentu yang mencakup fakta-fakta,konsep,proses,hukum dan aturan,
nilai-niai persepsi,afeksi, sikap dan tindakan.
KEDUA fungsi pencegahan ,bertujuan untuk membantu individu agar tercegah dari
masalah tertentu,terlebih apabila kontennya terarah kepada terhindarnya individu atau
klien dari mengalami masalah tertentu.
Konten yang merupaakan isi layanan ini dapat merupakan satu unit materi yang
menjadi pokok bahasan Latihan yang dikembangkan oleh pembimbing atan konselor dan diikuti
oleh sejumlh siswa,isinya dapat mencakup : (a) pengembangan kehdupan pribadi (b)
pengembangan hubungan kemampuan sosial (c ) pengembangan kegiatan belajar (d)
pengembangan perencanaan dan karier (e ) pengembangan kehidupan berkeluarga (f)
pengembangan kehidupan beragama.
Teknik diatas harus didukung oleh dua hal: Pertama ,elakukan sentuhan tingkat tinggi
(high touch) yang menyagkut aspek-aspek kepribadian dan kemanusiaan siswa terutama
aspek-aspek afektif, semangat, nilai-nilai dan moral.Untuk itu pmbimbing atau konselor
harus bisa mewujudkan : kewibawaan yang didasarkan pada kualitas kepribadian dan
keilmuan , kasih sayang, kelembutan, ketelaanan, pemberian penguatan dan tindakan tegas
yang mendidik ( bukan hukuman ).Kedua, pemanfaatn teknologi tinggi ( high tech) guna
menjamin kualitan penguasaan konten yang diwujudkan melalui penyajian materi
pembelajaran yang berkualitas, penggunaan atau penerapan metode pembelajaran yang
tepat, penggunaan alat bantu yang berkualitas, dan penilaian hasil pembelajaran yang
tepat.
Selain itu pembimbing (konselor) menguasai konten dengan berbagai aspeknya yang
menjadi isi layanan. Pembimbing akan mempengaruhi kewibawaannya dihadapan peserta
layanan(siswa).Daya improvisasi pembimbing amat sangat diperlukan dalam membangun
konten yang dinamis dan kaya. Pembimbing selanjutnya mengimplementasikannya dalam
kegiatan layanan konten melalui teknik-teknik sebagai berikut :
Himpunan data juga dapat dijadikan oleh pembimbing untuk menetapkan seseorang guna
mengikuti atau menjalani layanan penguasaan konten.
konfernsi kasus,kunjungan rumah, dan alih tangan kasus umumnya ditempuh apabila peserta
layanan pengguna konten memerlukan tindak lanju tertentu, akan diidentifikasi peserta mana
yang memerlukan tindak lanjut.
1. Perencanaan yang mencakup ; (a) menetapkan subjek (siswa) yang akan dilayani (menjadi
peserta layanan). (b) menetapkan dan menyiapkan konten yang akan dipelajari secara rinci.
(c ) menetpkan peoses dan langkah-langkah layanan. (d ) menetapkan dan menyiapkan
fasilitas layanan termasuk media dengan perangkat keras dan lunaknya. (e ) menyiapkan
kelengkapan administrasi.