Anda di halaman 1dari 3

Sebagian ibu hamil mengalami kesusahan untuk mengatur emosi karena perubahan yang terjadi.

Apalagi
perubahan pada kehamilan trimester pertama.membutuhkan penyesuaian psikologis dan emosional.

Dukungan keluarga untuk ibu hamil sangatlah penting untuk menjadi motivasi dan penguat, baik yang
berupa empati dan segala bantuan.

Ibu yang bahagia selama kehamilannya berpeluang melahirkan anak yang ceria dan lebih mudah diasuh.
momen emas seorang anak tidak terlepas dari kondisi psikologis sang ibu, baik saat mengandung hingga
setelah melahirkan.

kesehatan mental dan emosional memiliki dampak yang begitu besar setelah melahirkan, begitupun
terhadap kondisi mental saat masa postpartum (setelah melahirkan).

Ketika ibu hamil stres, tubuh akan menghasilkan hormon stres.

Hormon inilah yang akan ikut mengalir pula pada janin dalam kandungan melalui plasenta. Setelah lahir,
hormon kotisol akan melalui Asi dan dpt diserap oleh bayi

Cara/Hal positif yg bisa dilakukan/diberika unk kurngi stres, Hal ini dilakukan, sehingga ibu tidak akan
merasa bahwa dia sendirian yang mengalami ketidaknyamanan tersebut.

1)Cobalah untuk membuat istri merasa nyaman dengan memberikan good treatment banyak perhatian
dan menjaga komunikasi dengan baik.misalnya menemani memeriksakan kandungan ke dokter, di
tengah waktu sibuk kerja usahakan untuk menanyakan keadaan istri melalui personal chat atau video
call, tetap membuat komunikasi dua arah berjalan kondusif.

2)lingkungan/sosial Bisa juga membagikan pengalaman hamil dan melahirkan, bersedia membantu
berbagai keperluan semasa hamil atau saat melahirkan. menghindarkan ibu hamil dari perasaan
khawatir dan cemas.

3)Agar lebih rileks, ibu hamil bisa mendengarkan musik-musik yang menenangkan atau melakukan hobi
yang bisa membuat mood positif. Alangkah lebih baik lagi jika bergabung ke klub atau forum ibu hamil,
atau bisa juga sharing dengan sesama teman yang sedang hamil.

4) Dia perlu menyadari kapan dia membutuhkan bantuan dari orang lain, dan apa bentuk bantuan yang
dibutuhkannya, serta siapa yang dapat menolongnya untuk menemukan bantuan atau memberikan
bantuan kepadanya. Konseling dibutuhkan supaya dia dapat menenangkan diri, dan berpikiran lebih
jernih. Jika masalahnya relatif berat, perlu psikoterapi supaya kondisi psikisnya dapat terpelihara

5) Untuk itu, sebelum hamil, pelajari lebih dahulu mengenai gejala umum kehamilan dan komplikasi
yang mungkin akan dialami.
6)Mendidik diri sendiri tentu saja akan sangat membantu, tetapi ingat, Anda juga tidak bisa berharap
akan selalu bisa memprediksi, atau mengendalikan segalanya

7) support system. Selain itu, dukungan sosial selama kehamilan dianggap meningkatkan kemungkinan
untuk menjalankan persalinan normal dan menurunkan risiko kelahiran prematur.

Dalam studi lain para peneliti percaya bahwa dukungan tersebut dapat berlaku sebagai semacam
mekanisme penyangga antara stres prenatal dan kelahiran prematur.

Outcome

1)Lebih percaya diri untuk menjalani proses kehamilan dan menghadapi persalinan, serta masa
menyusui.

2)Tidak lagi sering merasa cemas dan tertekan. Ini sangat berguna untuk tetap menjaga kondisi fisik ibu
dan tumbuh kembang janin hingga fase kehamilan akhir.

3)Perasaan lebih tenang dan nyaman sehingga mendukung ibu hamil untuk melahirkan secara normal.

4)Berpasrah kepada Tuhan dan lebih siap menerima kondisi apapun.

5) Lagi pula, penting untuk diingat bahwa saat ibu hamil merasa stres dan depresi, kondisi ini juga akan
dirasakan oleh janin. Anak-anak yang lahir dari ibu yang stres dan cemas, bisa meningkatkan risiko
komplikasi kelahiran, termasuk berat lahir rendah, prematur, status neonatal rendah, dan pertumbuhan
intrauterin yang buruk.

6)yang ketika hamil sering menangis akibat depresi bisa mengalami masalah pada sarafnya, hingga
kelainan psikis dan stres yang berkepanjangan saat hamil juga dapat meningkatkan risiko autisme,
depresi, dan gangguan kognitif anak.ibu yang sering merasa cemas ketika hamil juga akan memiliki
perbedaan struktur pada otaknya.

Fktor pnyebb

1)Bagi ibu hamil yang bekerja, bukan perkara mudah untuk selalu bahagia dan bebas dari stres

2) Akibat perubahan hormon dan tekanan yang dihadapi, ibu hamil memang rentan stres. Apalagi
kondisi fisik ibu hamil berbeda dengan mereka yang tidak hamil. Misalnya saja ibu hamil jadi gampang
lelah, karena itu hal-hal sepele terkadang membuat emosinya meletup

3)Mereka yang memiliki riwayat depresi dan kecemasan


Kejadian PPD di masa lalu

Konflik pernikahan

Riwayat keluarga PPD

Riwayat yang sebelumnya sudah dirasakan, seperti adanya tekanan atau mengalami komplikasi
kehamilan

Tidak adanya support sytem yang baik, khususnya dari lingkungan terdekat

Anda mungkin juga menyukai