Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga negara yang
melaksanakan kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004
tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Selain dalam peradilan pidana,
kejaksaan juga memiliki peran di bidang hukum, Perdata dan Tata
Usaha Negara dan dalam bidang ketertiban dan ketenteraman umum.
Pada tugas dan wewenang kejaksaan di bidang Perdata dan Tata
Usaha Negara disebutkan dalam Pasal 30 ayat (2) bahwa :
“Di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, Kejaksaan
dengan kuasa khusus dapat bertindak baik didalam
maupun diluar Pengadilan untuk dan atas nama Negara
atau Pemerintah.”

Berdasarkan Pasal 30 ayat (2) tersebut dapat dikatakan bahwa


kejaksaan dapat bertindak untuk dan atas nama negara baik diluar
maupun didalam pengadilan di bidang perdata maupun tata usaha
negara berdasarkan adanya suatu surat kuasa khusus. Yaitu surat
yang berisi mengenai pemberian kuasa yang dilakukan hanya untuk
satu kepentingan tertentu atau lebih yang di dalamnya dijelaskan
tindakantindakan apa saja yang harus dilakukan oleh penerima kuasa.
Kewenangan kejaksaaan tersebut kemudian diatur pula oleh
Pasal 24 Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2010 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia yang
berbunyi sebagai berikut:
“Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara
mempunyai tugas dan wewenang penegakkan hukum,
bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan
hukum lain kepada Negara atau Pemerintah, meliputi
1
lembaga dan/atau badan Negara, lembaga dan/atau
Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan/atau Daerah (BUMD) di bidang perdata
dan Tata Usaha Negara untuk menyelamatkan, memulihkan
kekayaan negara, menegakkan kewibawaan pemerintah
dan negara serta memberikan pelayanan hukum kepada
masyarakat.”

Berdasarkan Pasal 24 Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun


2010 tersebut dapat dilihat bahwa kewenangan kejaksaan dapat
bertindak untuk dan atas nama negara pada bidang perdata dan tata
usaha negara yaitu untuk menyelamatkan, memulihkan kekayaan
negara, menegakkan kewibawaan pemerintah dan negara berupa
tindakan penegakkan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum,
dan tindakan hukum lain.
Berlandaskan tugas dan wewenang kejaksaan di bidang
Perdata dan Tata Usaha Negara tersebut, maka munculah istilah
Pengacara Negara. Sejalan dengan kedudukannya tersebut, maka
pihak yang berperkara atau bersengketa yang diwakilkan oleh Jaksa
Pengacara Negara (JPN) adalah Negara, terdiri dari : lembaga
eksekutif, legislatif atau yudikatif yang sedang bersengketa.
Adanya jaksa pengacara negara ini, belum sepenuhnya
dimanfaatkan oleh lembaga pemerintah, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta masyarakat guna
membela kepentingannya dalam perkara perdata dan tata usaha
negara. Pemanfaatan keberadaan jaksa pengacara negara ini dalam
praktik hanya menjadi wacana bagi lembaga pemerintah, Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun
masyarakat. Penugasan JPN bukan hanya untuk mengamankan aset
negara, tetapi juga untuk menjaga wibawa pemerintah dan aparat
pemerintah. Sehingga, perlu adanya eksistensi peran Jaksa Pengacara
Negara (JPN) di kalangan masyarakat maupun instansi Pemerintahan.
2
Kemudian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,
kejaksaan harus didukung oleh Sumber Daya Manusia yang
berkualitas. Oleh karena hal itu, pemerintah melalui Lembaga
Administrasi negara mengeluarkan Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014 tentang pedoman
penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan III
dengan membuat sebuah sistem DIKLAT yang diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Berdasarkan pedoman penyelanggaran Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan golongan III, kurikulum tersebut terdiri dari 2 tahap
pembelajaran, yaitu : Internalisasi dan aktualisasi. Setiap peserta
DIKLAT diharapan menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi
Aparatur Sipil Negara (ASN) di satuan kerja masing-masing. Adapun
nilai-nilai tersebut meliputi : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Peserta DIKLAT akan dibekali dengan pembelajaran mengenai
nilai-nilai dasar dan konsep akuntabilitas publik, konflik kepentingan
dalam masyarakat, netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), keadilan
dalam pelayanan publik, transparasi dalam memberikan informasi dan
data yang dibutuhkan publik serta sikap dan perilaku konsisten,
disamping itu setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki Sikap
Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan yang kuat dan mampu
mengaktualisasi dalam pelaksanaan fungsi dan tugas sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta sebagai perekat dan
pemersatu bangsa yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Peserta diklat akan dibekali pembentukan nilai-nilai dasar etika
publik melalui pembelajaran kode etik dan perilaku pejabat publik,
bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya, aktualiasi kode etik PNS.
Peserta diklat diharapkan dapat membedakan tindakan yang
menghargai efektivitas, efesien, mengandung inovasi dan kinerja yang
berorientasi mutu khususnya dalam penyelenggaraan pemerintahan
3
dan pelayanan publik. Peserta diklat difasilitasi pembentukan nilai-nilai
dasar anti korupsi melalui pembelajaran nilai-nilai dan aktualisasinya
dengan harapan mampu membentuk perilaku yang amanah dan jujur
serta berperan dalam pencegahan korupsi.
1. Tugas Pokok PNS
Pegawai Negeri adalah unsur Aparatur Negara, abdi Negara
dan abdi masyarakat yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan
kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah
menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan.
Sehubungan dengan kedudukan Pegawai Negeri maka baginya
dibebankan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan dan
sudah tentu di samping kewajiban baginya juga diberikan apa-apa
saja yang menjadi hak yang didapat oleh seorang pegawai negeri.
Pada Pasal 4 Undang-Undang No.43 Tahun 1999 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang No.8 Tahun 1974 Tentang Pokok-
Pokok Kepegawaian setiap pegawai negeri wajib setia dan taat
kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintahan. Pada
umumnya yang dimaksud dengan kesetiaan dan ketaatan adalah
suatu tekad dan kesanggupan dari seorang pegawai negeri
untuk melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan
penuh kesadaran dan tanggung jawab. Pegawai Negeri Sipil sebagai
aparatur negara, abdi masyarakat wajib setia dan taat kepada
Pancasila, sebagai falsafah dan idiologi negara, kepada UUD 1945,
kepada Negara dan Pemerintahan.
Biasanya kesetiaan dan ketaatan akan timbul dari pengetahuan
dan pemahaman yang mendalam, oleh sebab itulah seorang
Pegawai Negeri Sipil wajib mempelajari dan memahami secara
mendalam tentang Pancasila, UUD 1945, Peraturan Perundang-
undangan dan Politik Pemerintahan. Berdasarkan Pasal 5 Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974 (pasal ini tidak diubah oleh UU No.43
Tahun 1999) Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, disebutkan setiap
4
Pegawai Negeri wajib mentaati segala peraturan perundangan yang
berlaku dan melaksanakan kedinasan yang dipercayakan kepadanya
dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.
2. Visi Dan Misi Kejaksaan R.I
Visi Kejaksaan R.I :
Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang bersih, efektif,
efisien, transparan, akuntabel, untuk dapat memberikan pelayanan
prima dalam mewujudkan supremasi hukum secara profesional,
proporsional dan bermartabat yang berlandaskan keadilan,
kebenaran, serta nilai – nilai kepautan;
Misi Kejaksaan R.I :
Mengoptimalkan pelaksanaan fungsi Kejaksaan dalam pelaksanaan
tugas dan wewenang, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas
penanganan perkara seluruh tindak pidana, penanganan perkara
Perdata dan Tata Usaha Negara, serta pengoptimalan kegiatan
Intelijen Kejaksaan, secara profesional, proposional dan bermartabat
melalui penerapan Standard Operating Procedure (SOP) yang tepat,
cermat, terarah, efektif, dan efisien.
a. Mengoptimalkan peranan bidang Pembinaan dan Pengawasan
dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas bidang-bidang
lainnya, terutama terkait dengan upaya penegakan hukum;
b. Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum dengan
penuh tanggung jawab, taat azas, efektif dan efisien, serta
penghargaan terhadap hak-hak publik;
c. Melaksanakan pembenahan dan penataan kembali struktur
organisasi Kejaksaan, pembenahan sistem informasi manajemen
terutama pengimplementasian program quickwins agar dapat
segera diakses oleh masyarakat, penyusunan cetak biru blueprint
pembangunan sumber daya manusia Kejaksaan jangka
menengah dan jangka panjang tahun 2025, menerbitkan dan
menata kembali manajemen administrasi keuangan, peningkatan
5
sarana dan prasarana, serta peningkatan kesejahteraan pegawai
melalui tunjangan kinerja atau remunerasi, agar kinerja Kejaksaan
dapat berjalan lebih efektif, efisien, transparan, akuntabel dan
optimal;
d. Membentuk aparat Kejaksaan yang handal, tangguh, profesional,
bermoral dan beretika guna menunjang kelancaran pelaksanaan
tugas pokok, fungsi dan wewenang, terutama dalam upaya
penegakan hukum yang berkeadilan serta tugas-tugas lainnya
yang terkait.
3. Tugas Pokok Dan Fungsi Bidang Perdata Dan Tata Usaha
Negara
Apabila ditelah tugas jaksa dibidang perdata dan tata usaha
negara tersebut sesuai dengan visi dan misi jaksa pengacara negara
adalah sebagai berikut: (1) Menyelamatkan Kekayaan Negara. (2)
Menegakkan Kewibawaan Pemerintah dan (3) Melindungi
Kepentingan umum. Berdasarkan tugas dan wewenang jaksa tujuan
jaksa pengacara Negara yang menjadi pedoman dalam
melaksanakan tugas dan fungsi satuan kerja Jaksa Agung Muda
Perdata dan Tata Usaha Negara (JAM DATUN) adalah sebagai
berikut: (1) Mencegah timbulnya sengketa hukum dalam masyarakat;
(2) Mencegah Kewibawaan Pemerintah; (3) Menyelamatkan
Kekayaan Negara dan (4) Melindungi Kepentingan Umum.
Sebutan jaksa pengacara negara secara eksplisit tidak
tercantum dalam UU Kejaksaan, namun makna “kuasa khusus”
dalam bidang keperdataan dengan sendirinya identik dengan
“pengacara”. Apabila ditelaah mengenai dasar hukum tugas Jaksa
Pengacara Negara di bidang perdata telah ada sejak tahun 1922
yaitu berdasarkan pada ketentuan yang di atur dalam staatblad
Nomor 522 tahun 1922 dan sampai saat ini eksistensinya tidak
pernah dicabut.

6
Lahirnya Udang-undang Nomor 5 Tahun 1991, tugas
Kejaksaan di bidang perdata tersebut lebih dimantapkan, bahkan
ditambah dengan tugas di bidang tata usaha negara sehubungan
dengan belakunya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986. Tugas
dibidang perdata dan tata usaha negara tersebut selanjutnya
diselenggarakan berdasarkan KEPPRES Nomor 55 Tahun 1991
tentang Tugas dan Wewenang Kejaksaan di bidang Perdata dan
Tata Usaha Negara, KEPJA Nomor: KEP 035/J.A/3.1992 tentang
struktur organisasi Kejaksaan Agung Republik Indonesia, KEPJA
lainya, INSJA, serta petunjuk JAM DATUN. Landasan hukum tugas
kejaksaan di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara diatur di
peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
a. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1991 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia, Pasal 27 ayat (2): “Di bidang Perdata dan
Tata Usaha Negara, kejaksaan dengan kuasa khusus dapat
bertindak di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas
nama Negara atau Pemerintah”;
b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang perseroan terbatas,
Pasal 117 “Pengadilan Negeri dapat membubarkan Perseroan
atas permohonan Kejaksaan berdasarkan alasan kuat Perseroan
melanggar kepentingan umum”;
c. Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Pasal 2
ayat (1);
d. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia, Pasal 30 ayat (2);
e. PERPRES RI Nomor 38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kejaksaan Republik Indonesia, Pasal 632;
f. Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor:
040/A/J.A/12/2010 (yang telah diperbaharui dengan Nomor 18
Tahun 2014) tentang Standar Operating Prosedur (SOP)
Pelaksanaan Tugas, Fungsi, dan Wewenang Perdata dan Tata
7
Usaha Negara. Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia
Nomor: KEP-157/A/JA/11/2012 tentang Administrasi Perkara
Perdata dan Tata Usaha Negara.

B. Nilai-Nilai Dasar PNS


ASN sebagai pelayan masyarakat yang profesional harus
mampu mengaktualisasikan 5 (lima) nilai dasar, yaitu :
1. Akuntabilitas
Berkaitan dengan nilai-nilai dasar akuntabilitas, konflik kepentingan
dalam masyarakat, netralitas PNS, keadilan dalam pelayanan publik,
sikap serta perilaku konsisten;
2. Nasionalisme
Berkaitan dengan pembentukan nilai Pancasila dalam
menumbuhkan nasionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai
pembuat dan pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Etika Publik
Berkaitan dengan kode etik dan perilaku pejabat publik, bentuk-
bentuk kode etik, dan penerapan kode etik PNS;
4. Komitmen Mutu
Berkaitan dengan pembentukan nilai dasar inovatif dan komitmen
mutu, melalui pembelajaran tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan
kualitas penyelenggaraan pemerintahan, konsekuensi dari
perubahan;
5. Anti Korupsi
Berkaitan dengan penyadaran anti korupsi, menjauhi perilaku
korupsi, dan membangun sistem integritas;
6. Whole of Government
Berkaitan dengan mengintegrasikan upaya kolaboratif dari instansi
pemerintah untuk menjadi kesatuan menuju tujuan bersama, juga
8
dikenal sebagai kolaborasi, kerjasama antar instansi, aktor
pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah pelayanan;
7. Pelayanan Publik
Berkaitan dengan bagaimana cara mejalankan pelayanan publik
yang baik;
8. Manajemen Aparatur Sipil Negara
Berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan profesionalisme
Aparatur Sipil Negara.

C. Nilai-Nilai Organisasi
Berdasarkan Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor :
Kep-030/J.A/3/1988, Kejaksaan Republik Indonesia memiliki Doktrin
yang dikenal dengan istilah “Tri Krama Adhyaksa”, yang memiliki nilai-
nilai :
1. Satya, yaitu kesetian yang bersumber pada rasa jujur, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, terhadap diri pribadi dan keluarga maupun
terhadap sesama manusia;
2. Adhi, yaitu kesempurnaan dalam bertugas yang berunsur utama
pemilikan rasa tanggung jawab, baik terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, keluarga maupun sesama manusia;
3. Wicaksana, yaitu bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku
khususnya dalam penerapan kekuasaan dan kewenangannya.

D. Kedudukan Dan Peran PNS Dalam NKRI


Kedudukan dan peranan pegawai dalam setiap organisasi
pemerintahan sangatlah menentukan, sebab Pegawai Negeri
merupakan tulang punggung pemerintah dalam melaksanakan
pembangunan nasional. Dalam rangka memberikan Pelayanan yang
profesional, jujur adil dan merata maka dibutuhkan juga Sumber Daya
Manusia Aparatur Pemerintah yang berkualitas dan mempunyai
kesadaran tinggi akan tanggung jawabnya sebagai aparatur negara,
9
abdi negara, serta abdi masyarakat. Sedangkan Sumber Daya Manusia
dapat dikatakan berkualitas ketika mereka memiliki kemampuan untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan kewenangan
yang diberikan kepadanya.
Peranan Pegawai Negeri sipil yang penting dan strategis
tersebut menjadikan sebuah tanggung jawab besar bagi setiap pribadi
pengembannya. Setiap orang tidak bisa menduduki Posisi sebagai
Pegawai Negeri Sipil apabila tidak memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Hal tersebut sejalan
dengan pendapat Muchsan yang mengatakan bahwa terdapat 4
(empat) unsur untuk menyatakan seseorang menjadi Pegawai Negeri,
yaitu :
1. Memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan.
2. Diangkat oleh pejabat yang berwenang.
3. Diserahi tugas dalam suatu jabatan negara atau tugas lainnya yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
4. Digaji berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara menyatakan bahwa : Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN berperan sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dengan terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
aparatur sipil Negara, pegawai negeri sipil diharuskan mempunyai
fungsi sebagai:
a. pelaksana kebijakan publik;
10
b. pelayan publik; dan
c. perekat dan pemersatu bangsa.
Berdasarkan pada Pasal 13 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang aparatur sipil Negara mengatur bahwa jabatan ASN terdiri
atas:
a. Jabatan Administrasi;
b. Jabatan Fungsional; dan
c. Jabatan Pimpinan Tinggi.
Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari
kemampuan mereka memahami manajemen ASN, Pelayanan
Publik dan inovasi yang berkaitan dengan whole of government
(WOG).

E. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Rancangan Aktualisasi adalah sebagai
tahapan dalam menempuh Pendidikan Latihan Dasar Golongan III
Tahun 2019, dengan harapan agar peserta dapat merencanakan
kegiatan yang dapat dilaksanakan pada saat aktualisasi di tempat
magang atau unit kerja perserta DIKLAT dan melaporkan pelaksanaan
kegiatan selama off campus.
Selanjutnya peserta diharapkan juga dapat memberikan
kontribusi terhadap visi dan misi kejaksaan Republik Indonesia pada
umumnya dari semua kegiatan, dan tidak lupa memasukkan penguatan
nilai-nilai Lembaga Kejaksaan Republik Indonesia yang terumus melalui
doktin Satya, Adhi dan Wicaksana.

11
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. PENETAPAN ISU
1. Identifikasi Isu
a. Kurangnya aspirasi pemerintah, negara serta masyarakat
mengetahui peran dan fungsi (JPN) sebagai wadah edukasi dan
Konsultasi permasalahan hukum pada bidang Perdata dan Tata
Usaha Negara di Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua;
(WOG)

b. Kurang optimalnya program Pos Pelayanan Hukum


(POSYANKUM) pada bidang Perdata dan Tata Usaha Negara di
Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua (PP);

c. Kurang Optimalnya arsip register, administrasi surat menyurat dan


laporan bulanan sebagai media penunjang peran Jaksa
Pengacara Negara (JPN) dalam melayani pemerintah, negara
serta masyarakat pada bidang Perdata dan Tata Usaha Negara di
Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua;(MA)

d. Kurang optimalnya koordinasi serta peran dan fungsi Jaksa


Pengacara Negara (JPN) dalam melayani pemerintah, negara
serta masyarakat pada bidang Perdata dan Tata Usaha Negara di
Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua.(WOG)

12
2. Menentukan Isu Yang Diangkat
Tabel Analisis isu dengan metode Urgency Seriousness Growth
(USG)
No. Isu Skor Total Ranking
(USG) Skor
U S G
1. Kurangnya aspirasi pemerintah, 3 2 2 6 3
negara serta masyarakat mengetahui
peran dan fungsi (JPN) sebagai wadah
edukasi dan Konsultasi permasalahan
hukum pada bidang Perdata dan Tata
Usaha Negara di Cabang Kejaksaan
Negeri Bone di Pompanua; (WOG)
2. Kurang optimalnya program Pos 4 3 4 11 1
Pelayanan Hukum (POSYANKUM)
pada bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara di Cabang Kejaksaan Negeri
Bone di Pompanua; (PP)
3. Kurang Optimalnya arsip register, 3 3 3 9 2
administrasi surat menyurat dan
laporan bulanan sebagai media
penunjang peran Jaksa Pengacara
Negara (JPN) dalam melayani
pemerintah, negara serta masyarakat
pada bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara di Cabang Kejaksaan Negeri
Bone di Pompanua; (MA)
4. Kurang optimalnya koordinasi serta 2 2 2 6 4
peran dan fungsi Jaksa Pengacara
Negara (JPN) dalam melayani
pemerintah, negara serta masyarakat
pada bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara di Cabang Kejaksaan Negeri
Bone di Pompanua.(WOG)

Keterangan Tabel :
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth

13
Melalui proses analisis dengan metode (USG), maka
terpilihlah isu Kurang optimalnya program Pos Pelayanan Hukum
(POSYANKUM) pada bidang Perdata dan Tata Usaha Negara di
Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua sebagai core
issue. Fokus dari isu ini adalah Manajemen ASN. Kemudian, dari
core issue tersebut lalu dapat dijadikan judul menjadi:
“OPTIMALISASI POS PELAYANAN HUKUM PADA BIDANG
PERDATA DAN TATA USAHA DI CABANG KEJAKSAAN
NEGERI BONE DI POMPANUA”
3. Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan dari Isu Yang
Diangkat
Kondisi saat ini :
a. Kurang optimalnya program Pos Pelayanan Hukum
(POSYANKUM) pada bidang Perdata dan Tata Usaha Negara di
Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua;
b. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat bahwa terdapat Pos
Pelayanan Hukum khususnya pada bidang Perdata dan Tata
Usaha Negera di Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua;
c. Kurang optimalnya penggunaan ruangan Pos Pelayanan Hukum
Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua;
d. Kurang optimalnya pegawai pada bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara di Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua;

Kondisi yang diharapkan :


a. Sosialisasi yang dilakukan dapat menjangkau seluruh elemen
masyarakat khususnya di wilayah hukum Cabang Kejaksaan
Negeri Bone di Pompanua yang terdiri dari 6 (enam) Kecamatan
yaitu kecamatan Ajangale, Kecamatan Dua Boccoe, Kecamatan
Amali, Kecamatan Awangpone, Kecapatan Cenrana, dan
Kecamatan Tellu Siatinge

14
b. Masyarakat mengetahui dan datang guna melakukan Konsultasi
pada Pos Pelayanan Hukum pada bidang Perdata dan Tata
Usaha Negara di Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua;
c. Optimalnya penggunaan Pos Pelayanan Hukum pada bidang
Perdata dan Tata Usaha Negara di Cabang Kejaksaan Negeri
Bone di Pompanua;
d. Optimalnya pegawai pada bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara di Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua;

4. Gagasan Pemecahan Isu


Solusi dari permasalahan dan isu yang sebutkan diatas adalah
dengan cara meningkatkan “OPTIMALISASI POS PELAYANAN
HUKUM PADA BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA DI
CABANG KEJAKSAAN NEGERI BONE DI POMPANUA”

B. JUDUL, MENTOR, COACH, PESERTA LATSAR DAN


STAKEHOLDER

1. Judul
“OPTIMALISASI POS PELAYANAN HUKUM PADA BIDANG
PERDATA DAN TATA USAHA DI CABANG KEJAKSAAN NEGERI
BONE DI POMPANUA”

2. Mentor
Nama : FAKHRUL FAISAL, SH., MH.

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pangkat/Golongan : Jaksa Muda (III/d)

Jabatan : Kepala Cabang Kejaksaan Negeri


Bone di Pompanua

15
NIP&NRP : 19790930 200112 1 004/ 40279150

Unit Kesatuan : Cabang Kejaksaan Negeri Bone di


Pompanua

Pendidikan Terakhir : S-2

Alamat Kantor : Jl. Veteran, Pompanua, Ajangale,


Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan
92753

3. Coach
Nama : Dr. ENDI AROFA, SH., MH.

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pangkat/Golongan : Jaksa Madya (IV / A)

Jabatan : Jaksa Fungsional

NIP : 19751113 200012 1 001

Unit Kesatuan : Badan Diklat Kejaksaan Agung RI

Pendidikan Terakhir : S-2

Alamat Kantor : Badiklat Kejaksaan Kampus A


Jl. RM. Harsono No.1, Ragunan,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan

4. Peserta Latsar
Nama : ADLAN FAKHRUSY HAKIM, SH

Jenis Kelamin : Laki-Laki

16
Pangkat/Golongan : Yuana Wira TU (III/a)

Jabatan : Analis Penuntutan (Calon Jaksa)

NIP&NRP : 19921113 201902 1 009 / 61992354

Unit Kesatuan : Cabang Kejaksaan Negeri Bone di


Pompanua

Pendidikan : S-1 Hukum


Terakhir
Alamat Kantor : Jl. Veteran, Pompanua, Ajangale,
Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan 92753

5. Stakeholder
Rancangan kegiatan yang akan diaktualisasikan dan diterapkan di
satuan kerja Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua
diharapkan akan membantu pada umumnya Pimpinan dan
seluruh pegawai Perdata dan Tata Usaha di Cabang Kejaksaan
Negeri Bone di Pompanua. Pada khususnya dapat membantu
Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Bone Di Pompanua dan Jaksa
Fungsional Perdata dan Tata Usaha Negara.

C. Rencana Kegiatan
1. Konsultasi rancangan optimalisasi pos pelayanan hukum pada
bidang perdata dan tata usaha di cabang kejaksaan negeri bone di
pompanua;
2. Membuat design/pola banner yang akan digunakan sebagai alat
sosialisasi di Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua;
3. Mencetak banner yang telah disetujui oleh Kepala Cabang
Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua;

17
4. Memasang banner yang telah disetuji di depan ruangan pos
pelayanan hukum;
5. Memaksimalkan akun media sosial Instagram yang akan digunakan
sebagai alat sosialisasi di Cabang Kejaksaan Negeri Bone di
Pompanua;

D. Kualitas Kegiatan
1. Konsultasi rancangan optimalisasi pos pelayanan hukum pada
bidang perdata dan tata usaha di cabang kejaksaan negeri bone di
pompanua :
1. Menemui Kepala Cabang untuk dapat menyampaikan isi konsep
rancangan aktualisasi;
2. Menyampaikan isi konsep rancangan aktualisasi;
3. Meminta masukan, saran serta arahan akan konsep rancangan
aktualisasi;
4. Meminta izin untuk mewakili Kepala Cabang saat melakukan
sosialisasi;
5. Meminta persetujuan akan konsep rancangan aktualisasi.

2. Membuat design/pola banner yang akan digunakan sebagai alat


sosialisasi di Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua :
a. Bekerja sama dengan percetakan dalam melakukan design / pola
banner;
b. Melaporkan kepada Kepala Cabang mengenai kesesuaian
design/pola banner;

3. Mencetak banner yang telah disetujui oleh Kepala Cabang


Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua :
18
a. Menyiapkan dana untuk pembayaran banner;
b. Melaporkan kepada Kepala Cabang bahwa banner sudah jadi

4. Memasang banner yang telah disetuji di depan ruangan pos


pelayanan hukum :
a. Mempersiapkan peralatan untuk memasang banner;
b. Memastikan banner dan tempat pemasangan sudah sesuai;
c. Melaporkan kepada Kepala Cabang bahwa banner sudah
terpasang ditempat yang disetujui.

5. Mempersiapkan akun media sosial Instagram yang akan digunakan


sebagai alat sosialisasi di Cabang Kejaksaan Negeri Bone di
Pompanua:
a. Meminta izin kepada Kepala Cabang dan admin yang memegang
akun media sosial Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua;
b. Mempersiapkan perangkat keras untuk menopang sosialisai
melalui sosial media;
c. Mempersiapkan materi-materi yang akan diposting

E. Relevansi Kegiatan Dan Aktualisasi


1. Konsultasi rancangan optimalisasi pos pelayanan hukum pada
bidang perdata dan tata usaha di cabang kejaksaan negeri bone di
pompanua, yaitu dengan cara sebagai berikut :
a. Akuntabilitas : Bertanggungjawab atas rancangan pengelolaan
administrasi bidang perdata dan tata usaha negara berbasis
elektronik;
b. Nasionalisme : Memasukan konsep rancangan pengelolaan
administrasi bidang perdata dan tata usaha negara berbasis
elektronik yang memiliki nilai nasionalisme;

19
c. Etika Publik : Bersikap sopan dan ramah terhadap atasan dan
sesama rekan kerja pada saat konsultasi rancangan pengelolaan
administrasi bidang perdata dan tata usaha negara;
d. Komitmen Mutu: Memberikan informasi yang bermanfaat seputar
rancangan pengelolaan administrasi bidang perdata dan tata
usaha negara;
e. Anti Korupsi : Tidak menunda-nunda persetujuan optimalisasi
pos pelayanan hukum bidang perdata dan tata usaha negara;
f. WoG : Koordinasi dengan Kepala Cabang dan Kasubsi Intel
Datun;
g. Menagement ASN : mengatur waktu dalam pembuatan banner
dan penggunaan media sosial;
h. Pelayanan Publik : Menyampaikan aspirasi serta gagasan
dengan etika penyampaian dan keterbukaan informasi.

2. Membuat design/pola banner yang akan digunakan sebagai alat


sosialisasi di Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua, yaitu
dengan cara sebagai berikut :
a. Akuntabilitas : Bertanggung jawab atas design banner dan
percetakannya;
b. Nasionalisme : Menyampaikan maksud saat proses design
banner dengan menjunjung tinggi nilai nasionalisme;
c. Etika Publik : Bersikap sopan dan ramah terhadap atasan dan
sesama rekan kerja saat proses design banner;
d. Komitmen Mutu: Memberikan informasi yang bermanfaat saat
proses design banner;
e. Anti Korupsi:Tidak Menunda pekerjaan yang telah dikonsep dan
telah menerima persetujuan dari Kepala Cabang Kejaksaan
Negeri Bone di Pompanua;
f. WoG :Koordinasi dengan Kepala Cabang dan Kasubsi Intel
Datun;
20
g. Management ASN : Memastikan proses design dan pencetakan
banner selesai sesuai dengan waktu yang direncakan;
h. Pelayanan Publik : Melaksanakan kegiatan dengan kecepatan,
ketepatan dan kemudahan.

3. Mencetak banner yang telah disetujui oleh Kepala Cabang


Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua, yaitu dengan cara sebagai
berikut :
a. Akuntabilitas : Bertanggung jawab atas design banner dan
percetakannya;
b. Nasionalisme : Memastikan design banner yang di cetak
menjunjung tinggi nilai nasionalisme;
c. Etika Publik : Bersikap sopan dan ramah terhadap atasan dan
sesama rekan kerja;
d. Komitmen Mutu: Memberikan informasi atau keritik yang
bermanfaat terkait banner;
e. Anti Korupsi:Tidak Menunda pekerjaan yang telah dikonsep
dan telah menerima persetujuan dari Kepala Cabang Kejaksaan
Negeri Bone di Pompanua;
f. WoG :Koordinasi dengan Kepala Cabang dan Kasubsi Intel
Datun;
g. Management ASN : Memastikan proses pencetakan banner
selesai sesuai dengan waktu yang direncakan;
h. Pelayanan Publik : Melaksanakan kegiatan dengan kecepatan,
ketepatan dan kemudahan.

4. Memasang banner yang telah disetuji di depan ruangan pos


pelayanan hukum;
a. Akuntabilitas : Bertanggung jawab atas pemasangan banner;

21
b. Nasionalisme : Memastikan design banner yang di pasang
menjunjung tinggi nilai nasionalisme;
c. Etika Publik : Bersikap sopan dan ramah terhadap atasan dan
sesama rekan kerja;
d. Komitmen Mutu: Pemasangan banner sesuai pada tempat
yang telah disepakati;
e. Anti Korupsi:Tidak Menunda pekerjaan yang telah dikonsep
dan telah menerima persetujuan dari Kepala Cabang Kejaksaan
Negeri Bone di Pompanua;
f. WoG :Koordinasi dengan Kepala Cabang;
g. Management ASN : Memastikan proses pemasangan banner
selesai sesuai dengan waktu yang direncakan;
h. Pelayanan Publik : Melaksanakan kegiatan dengan kecepatan,
ketepatan dan kemudahan.

5. Mempersiapkan akun media sosial Instagram yang akan digunakan


sebagai alat sosialisasi di Cabang Kejaksaan Negeri Bone di
Pompanua, yaitu dengan cara sebagai berikut :
a. Akuntabilitas : Bertanggungjawab saat menggunakan akun
media sosial Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua;
b. Nasionalisme : Menyampaikan materi-materi tanpa melupakan
nilai nasionalisme;
c. Etika Publik : Menggunakan kalimat-kalimat yang sopan dan
tidak menyimpang saat menyampaikan materi-materi di sosial
media;
d. Komitmen Mutu : Menambah ilmu pengetahuan sehingga materi-
materi yang disampaikan tidak menyimpang;
e. Anti Korupsi : Tidak menunda pekerjaan yang telah dapat
persetujuan dari Kepala Cabang;
f. WoG :Koordinasi dengan Kepala Cabang dan Admin Cabang
kejaksaan Negeri Bone di Pompanua;
22
g. Management ASN : Pengembangan diri terhadap penggunaan
Akun media sosial Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua;
h. Pelayanan Publik : Melaksanakan kegiatan dengan kecepatan,
ketepatan dan kemudahan.

23
F. Matrik Rancangan Aktualisasi
1. Konsultasi rancangan pengelolaan administrasi bidang perdata dan tata usaha negara berbasis elektronik kepada
Kepala Seksi Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara pada Kejaksaan Negeri Bener Meriah.

Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Nilai-Nilai Visi dan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Konsultasi 1. Menemui Kepala Cabang 1. Mendapatkan  Akuntabilitas : Mengoptimalkan SATYA :
rancangan untuk dapat menyampaikan konsep matang Bertanggungjawab peranan bidang Perdata Kesetiaan yang
optimalisasi Pos isi konsep rancangan rancangan atas rancangan dan Tata Usaha Negara bersumber pada
Pelayanan aktualisasi; aktualisasi; pengelolaan dalam rangka rasa jujur
Hukum bidang 2. Menyampaikan isi konsep 2. Menerima isi konsep administrasi bidang menjadikan Kejaksaan terhadap Satuan
perdata dan tata rancangan aktualisasi; rancangan perdata dan tata sebagai lembaga Kerja
usaha negara 3. Meminta masukan, saran aktualisasi; usaha negara penegak hukum yang ADHI :
kepada Kepala serta arahan akan konsep 3. Menerima pendapat berbasis elektronik; terorganisir dengan baik Kesempurnaan
Cabang Bidang rancangan aktualisasi; pimpinan akan  Nasionalisme : dan selalu menjalankan dalam bertugas
Perdata dan 4. Meminta izin untuk mewakili konsep rancangan Memasukan konsep segala sesuatu mencari dan
Tata Usaha Kepala Cabang saat aktualisasi; rancangan berdasarkan ketentuan mendapatkan
Negara pada melakukan sosialisasi; 4. Mendapatkan izin pengelolaan perundang –undangan, data.
Cabang 5. Meminta persetujuan akan untuk mewakili surat perintah dan
24
Kejakasaan konsep rancangan kepala cabang saat administrasi bidang standar operasional WICAKSANA :
Negeri Bone di aktualisasi. melakukan perdata dan tata prosedur yang berlaku Bijaksana dalam
Pompanua. sosialisasi; usaha negara dengan bersih, efektif, tutur kata dan
5. Mendapatkan berbasis elektronik efisien, transparan dan tingkah laku saat
izin/persetujuan dari yang memiliki nilai akuntabel. melaksanakan
atasan atas konsep nasionalisme; tugas.
rancangan  Etika Publik :
aktualisasi. Bersikap sopan dan
ramah terhadap
atasan dan sesama
rekan kerja pada saat
konsultasi rancangan
pengelolaan
administrasi bidang
perdata dan tata
usaha negara;
 Komitmen Mutu:
Memberikan informasi
yang bermanfaat
seputar rancangan

25
pengelolaan
administrasi bidang
perdata dan tata
usaha negara;
 Anti Korupsi : Tidak
menunda-nunda
persetujuan
optimalisasi pos
pelayanan hukum
bidang perdata dan
tata usaha negara;
 WoG : Koordinasi
dengan Kepala
Cabang dan Kasubsi
Intel Datun;
 Menagement ASN :
mengatur waktu dalam
pembuatan banner
dan penggunaan
media sosial;

26
 Pelayanan Publik :
Menyampaikan
aspirasi serta gagasan
dengan etika
penyampaian dan
keterbukaan informasi.

Analisa Dampak : Jika dalam kegiatan tersebut tidak menerapkan nilai-nilai dasar ASN berupa ANEKA dan nilai WoG maka
akan dikhawatirkan kegiatan terebut tidak dapat selesai pada waktunya. Seperti halnya dalam melakukan koordinasi dengan
Pimpinan tanpa adanya nilai Etika Publik yaitu dengan tidak menggunakan Bahasa yang baik dan sopan, maka kegiatan
tersebut akan terhambat.

27
2. Membuat design/pola banner yang akan digunakan sebagai alat sosialisasi di Cabang Kejaksaan Negeri Bone di
Pompanua

Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Nilai-Nilai Visi dan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat 1. Bekerja sama dengan 1. Desain yang di  Akuntabilitas : Mengoptimalkan SATYA :
hasilkan lebih baik
design/pola percetakan dalam Bertanggung jawab peranan bidang Perdata Kesetiaan yang
banner yang melakukan design / pola 2. Mendapatkan atas design banner dan Tata Usaha Negara bersumber pada
persetujuan mengenai
akan digunakan banner; dan percetakannya; dalam rangka rasa jujur
design /pola banner.
sebagai alat 2. Melaporkan kepada Kepala  Nasionalisme : menjadikan Kejaksaan terhadap Satuan
3. Banner di cetak.
sosialisasi di Cabang mengenai Menyampaikan sebagai lembaga Kerja
Cabang kesesuaian design/pola maksud saat proses penegak hukum yang ADHI :
Kejaksaan banner; design banner terorganisir dengan baik Kesempurnaan
Negeri Bone di 3. Mencetak Banner yang dengan menjunjung dan selalu menjalankan dalam bertugas
Pompanua telah disetujui. tinggi nilai segala sesuatu mencari dan
nasionalisme; berdasarkan ketentuan mendapatkan
 Etika Publik : perundang –undangan, data.
Bersikap sopan dan surat perintah dan
standar operasional WICAKSANA :

28
ramah terhadap prosedur yang berlaku Bijaksana dalam
atasan dan sesama dengan bersih, efektif, tutur kata dan
rekan kerja saat efisien, transparan dan tingkah laku saat
proses design akuntabel. melaksanakan
banner; tugas.
 Komitmen Mutu:
Memberikan
informasi yang
bermanfaat saat
proses design
banner;
 Anti Korupsi:Tidak
Menunda pekerjaan
yang telah dikonsep
dan telah menerima
persetujuan dari
Kepala Cabang
Kejaksaan Negeri
Bone di Pompanua;
 WoG :Koordinasi

29
dengan Kepala
Cabang dan Kasubsi
Intel Datun;
 Management ASN :
Memastikan proses
design dan
pencetakan banner
selesai sesuai
dengan waktu yang
direncakan;
 Pelayanan Publik :
Melaksanakan
kegiatan dengan
kecepatan,
ketepatan dan
kemudahan.

Analisa Dampak : Apabila design banner tidak dibuat dengan benar maka masyarakat akan kurang menarik dan mengerti
dari maksud banner tersebut.

30
3. Mencetak banner yang telah disetujui oleh Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Bone di Pompanua

Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Nilai-Nilai Visi dan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Mencetak a. Menyiapkan dana untuk a.Melakukan a. Akuntabilitas : Mengoptimalkan SATYA :
banner yang pembayaran banner; pembayaran terhadap Bertanggung jawab peranan bidang Perdata Kesetiaan yang
telah disetujui b. Melaporkan kepada Kepala banner yang sudah di atas design banner dan Tata Usaha Negara bersumber pada
oleh Kepala Cabang bahwa banner sudah sepakati. dan percetakannya; dalam rangka rasa jujur
Cabang jadi b. Nasionalisme : menjadikan Kejaksaan terhadap Satuan
Kejaksaan Memastikan design sebagai lembaga Kerja
Negeri Bone di banner yang di cetak penegak hukum yang ADHI :
Pompanua menjunjung tinggi terorganisir dengan baik Kesempurnaan
nilai nasionalisme; dan selalu menjalankan dalam bertugas
c. Etika Publik : segala sesuatu mencari dan
Bersikap sopan dan berdasarkan ketentuan mendapatkan
ramah terhadap perundang –undangan, data.
atasan dan sesama surat perintah dan

31
rekan kerja; standar operasional WICAKSANA :
d. Komitmen Mutu: prosedur yang berlaku Bijaksana dalam
Memberikan dengan bersih, efektif, tutur kata dan
informasi atau keritik efisien, transparan dan tingkah laku saat
yang bermanfaat akuntabel. melaksanakan
terkait banner; tugas.
e. Anti Korupsi:Tidak
Menunda pekerjaan
yang telah dikonsep
dan telah menerima
persetujuan dari
Kepala Cabang
Kejaksaan Negeri
Bone di Pompanua;
f. WoG :Koordinasi
dengan Kepala
Cabang dan Kasubsi
Intel Datun;
g. Management ASN :
Memastikan proses

32
pencetakan banner
selesai sesuai
dengan waktu yang
direncakan;
h. Pelayanan Publik :
Melaksanakan
kegiatan dengan
kecepatan,
ketepatan dan
kemudahan.

Analisa Dampak : Jika banner tidak di cetak maka media untuk melakukan sosialisasi tidak akan ada, adapun fungsi banner
tersebut sebagai pertanda ruangan Pos Pelayanan Hukum.

33
4. Memasang banner yang telah disetuji di depan ruangan pos pelayanan hukum

Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Nilai-Nilai Visi dan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Memasang a. Mempersiapkan peralatan a. Banner terpasang di a. Akuntabilitas : Mengoptimalkan SATYA :
banner yang untuk memasang banner; tempat yang sudah Bertanggung jawab peranan bidang Perdata Kesetiaan yang
telah disetujui di b. Memastikan banner dan disetujui atas pemasangan dan Tata Usaha Negara bersumber pada
depan ruangan tempat pemasangan sudah b. Kepala Cabang banner; dalam rangka rasa jujur
pos pelayanan sesuai; Kejaksaan Negeri Bone b. Nasionalisme : menjadikan Kejaksaan terhadap Satuan
hukum c. Melaporkan kepada Kepala di Pompanua Memastikan design sebagai lembaga Kerja
Cabang bahwa banner sudah mengetahui dan dapat banner yang di penegak hukum yang ADHI :
terpasang ditempat yang melihat langsung jika pasang menjunjung terorganisir dengan baik Kesempurnaan
disetujui banner sudah tinggi nilai dan selalu menjalankan dalam bertugas
terpasang nasionalisme; segala sesuatu mencari dan
c. Etika Publik : berdasarkan ketentuan mendapatkan
Bersikap sopan dan perundang –undangan, data.

34
ramah terhadap surat perintah dan
atasan dan sesama standar operasional WICAKSANA :
rekan kerja; prosedur yang berlaku Bijaksana dalam
d. Komitmen Mutu: dengan bersih, efektif, tutur kata dan
Pemasangan banner efisien, transparan dan tingkah laku saat
sesuai pada tempat akuntabel. melaksanakan
yang telah disepakati; tugas.
e. Anti Korupsi:Tidak
Menunda pekerjaan
yang telah dikonsep
dan telah menerima
persetujuan dari
Kepala Cabang
Kejaksaan Negeri
Bone di Pompanua;
f. WoG :Koordinasi
dengan Kepala
Cabang;
g. Management ASN :
Memastikan proses

35
pemasangan banner
selesai sesuai dengan
waktu yang
direncakan;
h. Pelayanan Publik :
Melaksanakan
kegiatan dengan
kecepatan, ketepatan
dan kemudahan.
Analisa Dampak : Jika pemasangan banner tidak di tempat yang strategis maka banner tersebut tidak akan berguna

36
5. Mempersiapkan akun media sosial Instagram yang akan digunakan sebagai alat sosialisasi di Cabang Kejaksaan Negeri
Bone di Pompanua,.

Kontribusi Terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Nilai-Nilai Visi dan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Mempersiapkan 1. Meminta izin kepada Kepala 1. Tidak terjadi 1. Akuntabilitas : Mengoptimalkan SATYA :
akun media Cabang dan admin yang kesalahan Bertanggungjawab peranan bidang Perdata Kesetiaan yang
sosial Instagram memegang akun media komunikasi saat saat menggunakan dan Tata Usaha Negara bersumber pada
yang akan sosial Cabang Kejaksaan menggunakan akun akun media sosial dalam rangka rasa jujur
digunakan Negeri Bone di Pompanua; kantor Cabang Kejaksaan menjadikan Kejaksaan terhadap Satuan
sebagai alat 2. Mempersiapkan perangkat 2. Penunjang dalam Negeri Bone di sebagai lembaga Kerja
sosialisasi di keras untuk menopang melakukan Pompanua; penegak hukum yang ADHI :
Cabang sosialisai melalui sosial sosialisasi 2. Nasionalisme : terorganisir dengan baik Kesempurnaan
Kejaksaan media; 3. Penyampaian materi Menyampaikan dan selalu menjalankan dalam bertugas
Negeri Bone di 3. Mempersiapkan materi- tertata dan rapi. materi-materi tanpa segala sesuatu mencari dan
Pompanua, materi yang akan diposting melupakan nilai berdasarkan ketentuan mendapatkan

37
nasionalisme; perundang –undangan, data.
3. Etika Publik : surat perintah dan WICAKSANA :
Menggunakan standar operasional Bijaksana dalam
kalimat-kalimat yang prosedur yang berlaku tutur kata dan
sopan dan tidak dengan bersih, efektif, tingkah laku saat
menyimpang saat efisien, transparan dan melaksanakan
menyampaikan akuntabel. tugas.
materi-materi di
sosial media;
4. Komitmen Mutu :
Menambah ilmu
pengetahuan
sehingga materi-
materi yang
disampaikan tidak
menyimpang;
5. Anti Korupsi :
Tidak menunda
pekerjaan yang telah
dapat persetujuan

38
dari Kepala Cabang;
6. WoG :Koordinasi
dengan Kepala
Cabang dan Admin
Cabang kejaksaan
Negeri Bone di
Pompanua;
7. Management ASN :
Pengembangan diri
terhadap
penggunaan Akun
media sosial
Cabang Kejaksaan
Negeri Bone di
Pompanua;
8. Pelayanan Publik :
Melaksanakan
kegiatan dengan
kecepatan,
ketepatan dan

39
kemudahan.

Analisa Dampak : Jika dalam sosialisasi tidak menggunakan media sosial instagram maka sosialisasi pos pelayanan hukum
akan sulit menjangkau kaum mileneal.

40
G. Rencana Antisipasi Kendala Yang Akan Dihadapi

Pada setiap pelaksanaan perencanaan aktualisasi kemungkinan


terjadinya hal yang tak terduga akan selalu ada, kendala yang mungkin
terjadi dan antisipasi yang dapat dilakukan sebagai berikut :

No. Kendala yang mungkin terjadi Antisipasi yang dapat dilakukan

1. Kurang antusiasnya staf seksi Melakukan komunikasi yang baik


Perdata dan Tata Usaha Negara kepada Kasubsi Intel dan Datun serta
dalam optimaisasi Pos Pelayanan staf Intel dan Datun tentang pentingnya
Hukum optimalisasi Pos Pelayanan Hukum

2 Waktu pelaksanaan aktualisasi Berkeja dengan lebih cepat dan cermat.


tidak sesuai dengan waktu
perencanaan aktualisasi

41

Anda mungkin juga menyukai