Anda di halaman 1dari 14

MENULIS KARYA ILMIAH

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

DOSEN :

Elis Siti Julaihah, S.S, MA

DISUSUN OLEH:

1.YUDI RAMDANI

2.DEDE YUSUF

Program Studi Ekonomi Syariah

Fakultas Syariah

Institut Agama Islam Darussalam

Ciamis-Jawa Barat

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan
tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh
masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga
tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.

Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung
komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian,
metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya
hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan
penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir
penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena
itu, menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis
laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama
antara penulis dan pembaca.

Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya di
setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya
belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya
penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah
dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai
bahan pembelajaran.

1.1 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah.
2. Untuk mengetahui sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.1[1]

Karya ilmiah adalah tulisan yang berisikan ilmu pengetahuan dan kebenaran ilmiah
yang disusun secara sistematis menurut metode penulisan ilmiah dengan menggunakan ragam
bahasa resmi. Karya ilmiah merupakan laporan ilmiah yang dapat berupa laporan kajian dan
penelitian. Karya ilmiah dibuat untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan
bentuknya dapat berupa makalah, skripsi, dan laporan penelitian.2[2]

Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan
sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang
tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isisnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :

1. Memberi penjelasan
2. Memberi komentar atau penilaianMemberi saran
3. Menyampaikan sanggahan
4. Membuktikan hipotesa

Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan
teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses
perwujudannya lewat metode ilmiah. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang
obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut
prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah,
sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat
dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya
tulis non ilmiah.3[3]

Antara karangan ilmiah dan karangan ilmiah populer tidak banyak perbedaan yang
mendasar. Perbedaan yang paling jelas hanya pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi
karangan.

A. Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah


Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh
karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan
penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara
umum, kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan,
isi, dan penutup.

1. Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
a. Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan
huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi
lain.
b. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya ilmiah yang biasa
diujikan atau dipertahankan di depan penguji seperti skripsi, tesis, dan disertasi.
Halaman pengesahan bermaksud menginformasikan kepada panitian ujian akhir
bahwa karya ilmiah yang akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui
oleh pembimbing untuk dipertahankan di depan para penguji.
c. Kata Pengantar
Kata pengantar terdiri atas sejumlah paragraf yang bertujuan mengantarkan sebuah
karya tulis kepada pembaca. Di dalamnya bersi antara lain garis besar atau
substansi pokok yang terdapat dalam karya tulis dengan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dalam menggarap dan
menyelesaikankarya tulis tersebut.

d. Halaman Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu, abstrak juga bia
dikatakan ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya
adalah sebagai berikut:
a. Paragraf pertama latar belakang masalah;
b. Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian, dan
sumber data atau tempat data itu diperoleh;
c. Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;
d. Paragraf keempat hasil analisis data.

kempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.

e. Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi harus ditempatkan
di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian penutup atau di bagian
belakang. Daftar isi hampir sama dengan kerangka karangan. Perbedaannya ialah
daftar isi memakai nomor halaman, sedangkan kerangka karangan tidak.
Keduanya terdiri atas bab-bab dan subbab serta rinciannya
f. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi
laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.
2. Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.4[5]
1) Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa
untuk melakukan penelitian. Pengungkapan latar belakang masalah harus
berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai hal-hal yang bersifat
khusus.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan
dibahas dalam karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasi
penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus dijawab
pada bab kesimpulan.
3) Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian
biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu.
Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa irasakan dan dilaksanakan.
Manfaat terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yng bersifat
praktis.
4) Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih dalam
melaksanakan penelitian. Metodologi menyangkut berbagai hal yang
diperlukan dan digunakan selam penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut
mencakup:
a) Metode yang digunakan dalam penelitian;
b) Sumber data;
c) Cara mengambil data;
d) Cara menganalisis data;
e) Cara menyimpulkan/membuat simpulan;
b. Landasan teori
Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis yang
berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan
hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis dalam landasan teori harus sesuai dengan
bidang kajian atau fenomena yang sedang diteliti. Agar tidak salah dalam
memasukkan teori kita harus berpedoman pada judul, topic, masalah, kerangka
berpikir, dan atau pada variabel-variabel penelitian (bagi yang penelitiannya terdiri
atas beberapa variabel).
c. Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.
d. Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang
dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan
beberapa saran.
3. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a. Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku
sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.
b. Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel,
dan lain-lain.
c. Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut
abjad.5[6]
Artikel argumentatif

1. Pengertian Paragraf argumentatif

Sebelum menjelaskan pengertian dari paragraf argumentasi, saya akan ulas sedikit apa
itu paragraf, paragraf adalah kumpulan dari lebih dari satu kalimat yang memiliki ide pokok
pikiran dan informasi untuk mendukung isi karangan secara utuh.

Sedangkan pengertian dari paragraf argumentasi adalah suatu paragraf yang berisi suatu
pemaparan berdasarkan bukti, alasan serta suatu contoh dari kejadian nyata yang
dimaksudkan untuk mempengaruhi pembaca sehingga yakin dengan permasalahan tersebut.

Untuk membuat paragraf argumentasi sebenarnya mudah jika sipenulis sudah paham
dan sudah memiliki banyak pengalaman dalam membuat karangan atau karya tulis, namun
untuk anda yang masih belajar kemungkinan akan menemukan kesulitan ketika diminta untuk
membuat paragraf argumentasi, oleh karena itu untuk memudahkan menulis paragraf
argumentasi salah satu caranya adalah anda harus paham definisinya dan anda harus tau ciri-
cirinya. dengan begitu anda akan mempunyai petunjuk untuk membuat paragraf argumetasi.

2. Ciri-Ciri Paragraf Argumentasi

Agar anda bisa membedakan antara paragraf argumentasi dengan jenis paragraf
lainnya adalah anda harus tau ciri-ciri atau karakteristik dari paragraf argumentasi itu sendiri,
ciri-ciri dari paragraf argumentasi adalah sebagai berikut:

1. Mengemukakan ide atau pendapat dari penulisnya.


2. Mengemukakan alasan yang didukung oleh data atau fakta yang diperoleh dari hasil
wawancara, angket penelitian lapangan, penelitian kepustakaan dan observasi.
3. Pendapat yang disampaikan harus logis.
A. Jenis-jenis paragraf argumentatif
Paragraf argumentatif dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1. Paragraf argumentatif rincian

Paragraf argumentatif rincian adalah paragraf yang berisi pendapat dan alasan
penulis yang disertai beberapa rincian.

a. Paragraf argumentatif akibat sebab


Paragraf argumentatif akibat-sebab adalah paragraf yang dikembangkan
dengan menyampaikan terlebih dahulu akibatnya, kemudian dicari penyebabnya.

Misalkan paragraf argumentatif tentang bencana banjir bandang garut

a. Akibat yang ditimbulkan


Banjir bandang, rumah rusak dan korban jiwa.
b. Penyebab:
Disebabkan oleh gunung dan perbukitan yang gundul, di daerah hulu sungai.
c. Contoh Pragraf argumentatif akibat sebab:
Setelah hujan tak henti-hentinya selama 5 jam di daerah garut, menyebabkan
banjir bandang yang porakporandakan rumah-rumah yang berdekatan dengan
aliran sungai cimanuk di 5 kecamatan dan juga menimbulkan korban jiwa,
bencana ini terjadi akibat banyaknya area perbukitan dan dataran tinggi di
hulu dijadikan perkebunan dan penambangan pasir sehingga penyerapan air
kurang.
b. Contoh paragraf argumentatif rincian adalah.
Penggalian pasir yang terjadi di area dataran tinggi yang terdapat di aliran
hulu sungai seharusnya mendpatkan perhatian dari pemerintah, karena jika
dibiarkan berlarut-larut akan terjadi kerusakan alam yang bisa menyebabkan
bencana yang dapat merugikan masyarakat setempat. bukti bencana alam akibat
penggalian pasir di area perbukitan terbukti sebagai penyebab bencana alam antara
lain:
 Banjir bandang, salah satu contoh terbaru adalah banjir bandang di daerah
garut yang teridentifikasi disebabkan oleh rusaknya area dataran tinggi di
daerah hulu sungai cimanuk
 Kerusakan alam, kerusakan alam yang terjadi adalah rusaknya lingkungan
dan gundulnya hutan.
 Pencemaran lingkungan, asap kendaraan proyek penggalian pasir dan
pengolahan batu menyebabkan penyakit ispa yang dialami oleh warga
terdekat.
 Dll

c. Paragraf argumentatif contoh


Paragraf argumentasi contoh adalah paragraf yang berisi pendapat dan
alasan penulis yang disertai beberapa contoh sebagai bukti bahwa pendapat penulis
benar dan tidak dapat disangkal lagi oleh pembaca.

a. Contoh dari Paragraf argumentatif contoh.

Facebook memang dibuat khusus untuk media pertemanan secara


online namun pada kenyatannya media sosial yang satu ini tidak selamanya
memberikan dampak positif, ini dibuktikan dengan adanya beberapa
tindakan kriminal yang bersumber dari media sosial ini contohnya,
misalnya, penculikan, penipuan dan dampak negatif lainnya yang berhasil
diungkap oleh kepolisian, oleh karena itu bijak dan selalu berhati-hatilah
ketika menggunakan aplikasi ini.
d. Paragraf argumentatif sebab-akibat
Paragraf argumentatif sebab-akibat adalah paragraf yang dikembangkan
dengan menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya dan diakhiri dengan
pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut
Misalkan paragraf argumentatif tentang bencana banjir bandang di garut.
a. Penyebab:
Disebabkan oleh gunung dan perbukitan yang gundul, di daerah hulu
sungai.
b. Akibat yang ditimbulkan
Banjir bandang, rumah rusak dan korban jiwa.
c. Contoh Paragraf argumentatif sebab akibat:
Karena banyaknya perkebunan di area dataran tinggi
perbukitan dan pegunungan di daerah hulu aliran sungai cimanuk,
membuat gunung-gungun dan perbukitan gundul dan tidak mampu
menyerap air dengan baik, sehingga hujan besar yang terjadi di
daerah garut selama 5 jam mengakibatkan banjir bandang yang
memporakporandakan rumah-rumah yang berdekatan dengan
pinggiran sungai di 5 kecamatan yang memakan korban jiwa
sebanyak 25 orang dan 16 lainnya hilang.
Resensi
Resensi buku adalah kupasan atau pembahasan tentang buku yang dimuat di media
massa, seperti surat kabar atau majalah. Resensi bertujuan untuk memberi tahu kepada calon
pembaca tentang keunggulan dan kelemahan sebuah buku, sekaligus memberi saran kepada
calon pembaca mengenai perlu atau tidaknya sebuah buku dibaca. Bila kita adalah seekor, eh
seorang kutu buku, maka menjadi resensator atau penulis resensi buku tentu merupakan
profesi yang sangat menyenangkan.

Apa saja manfaat meresensi buku?


1. Ilmu dan wawasan bertambah. Bekerja pun tidak terasa sebagai beban karena yang
kita kerjakan tak lain adalah hobi kita sendiri. Pada dasarnya, semua orang, dengan
latar belakang apapun, bisa menjadi resensator Resensi buku adalah kupasan atau
pembahasan tentang buku yang dimuat di media. Syaratnya: suka membaca dan
punya kemauan untuk belajar. Resensator asal Yogyakarta, Nur Mursidi dulunya
adalah seorang loper koran.
2. Mendapat imbalan bila resensi kita dimuat di media.
3. Mendapat buku gratis. Resensator terkenal Hernadi Tanzil sering mendapat hadiah
buku gratis dari para penulis yang bukunya dia resensi. Selain dari penulis, seorang
resensator boleh jadi juga mendapat buku gratis dari penerbit. Kok bisa? Begini
caranya. Bila media sudah memuat resensi buku yang kita tulis, guntinglah artikel itu
lalu kirimkan ke penerbit yang bukunya kita resensi. Biasanya penerbit akan
berterima kasih karena kita sudah membantu mereka berpromosi, dan mengirimkan
buku-buku baru yang lain kepada kita untuk kita resensi lagi.
4. Sebagai salah satu jalan untuk jadi penulis buku. Jika Anda sudah bersahabat baik
dengan penerbit, bukan tidak mungkin akan terbuka jalan bagi Anda untuk menjadi
penulis di penerbit tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah meresensi buku:

2. Potretlah sampul buku itu. Resensi buku yang baik harus menampilkan sampul buku
agar pembaca dapat melihat secara langsung tampilan buku itu. Sebutkan hal-hal
menarik terkait kondisi fisik buku, misalnya: menggunakan hard cover sehingga
tidak mudah rusak, ilustrasi yang unik karena berupa foto asli, jenis dan warna huruf
eye-catching.
3. Buatlah judul resensi serta paragraf pembuka yang menarik. Judul resensi boleh
sama, boleh juga berbeda dari judul buku yang diresensi. Bila kita ingin memberi
judul yang berbeda, pastikan judul resensi sesuai dengan konteks buku yang
diresensi. Cari bagian paling menarik dari buku itu dan ulas di paragraf pembuka.
4. Tulislah identitas buku, yang meliputi: [1] judul buku (harus ditulis dengan lengkap
dan benar; bila buku terjemahan, tulis pula judul aslinya), [2] nama penulis, [3] nama
penerjemah (bila buku terjemahan), [4] penerbit, [5] cetakan dan tahun terbit, [6]
tebal buku dan jumlah halaman, serta [7] harga buku. Resensi buku yang kita tulis
akan menjadi referensi bagi orang banyak. Karena itu, berhati-hatilah, jangan sampai
salah menulis ejaan.
5. Sebutkan jenis buku (fiksi atau nonfiksi) dan temanya. Sebutkan pula, apakah buku
itu asli ditulis oleh si penulis, terjemahan, atau saduran.
6. Buatlah sinopsis singkat dari buku itu. Bila buku yang kita resensi adalah novel, ada
baiknya menjelaskan jalan cerita novel itu secara sepintas. Bila buku tersebut
nonfiksi, jelaskan isi buku secara singkat dan kronologis. Berikan penilaian yang
kritis dan objektif.
7. Sebutkan kelebihan dan keunikannya. Jelaskan bahasa yang digunakan, apakah
bahasa formal atau bahasa gaul. Jelaskan pula cara penyajiannya, apakah mudah
dimengerti atau menggunakan banyak istilah teknis. Jika perlu, Anda bisa mengutip
beberapa kalimat dengan menyebutkan nomor halamannya. Bila menurut Anda buku
itu memang layak dibaca, Anda boleh merekomendasikan buku itu kepada pembaca.
8. Cari dan sebutkan pula kelemahan buku, namun jangan berlebihan hingga terkesan
menjelek-jelekkan. Perhatikan kekurangan dan/atau kesalahan dalam buku, seperti
alur yang meloncat-loncat, kata atau kalimat yang sulit dimengerti, makna yang bias,
ukuran huruf yang terlalu kecil sehingga sulit dibaca, atau yang lain. Bacalah buku
sampai selesai. Jangan memberi penilaian sebelum kita selesai membaca.
9. Bila memungkinkan, tulislah latar belakang si penulis buku. Bila Anda bisa
meresensi buku berbobot yang ditulis oleh penulis terkenal, itu lebih baik lagi; nilai
jual tulisan Anda akan lebih tinggi. Meskipun begitu, kita tetap harus bersikap
objektif saat meresensi. Jangan karena buku yang kita resensi adalah buku karya
penulis besar favorit kita, lantas kita terlalu memuji-muji buku tersebut dan
mengabaikan kekurangannya.
10. Sebagai penutup, informasikan kepada pembaca, untuk siapa buku itu ditujukan, dan
mengapa buku itu penting untuk dibaca.
11. Jangan terlalu panjang. Untuk pemuatan di koran dan majalah, panjang maksimal
sebuah resensi biasanya 900 kata.
12. Jangan lupa menulis nama Anda sebagai resensator. Ini merupakan cara untuk
menunjukkan bahwa karya resensi Anda bisa dipertanggungjawabkan, sekaligus cara
praktis untuk membuat diri Anda lebih cepat dikenal sebagai resensator. Hehehe…
penulis: Mila Kamil
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/37832262/Metode_Penulisan_Karya_Tulis_Ilmiah

https://www.academia.edu/28518860/Tugas_Makalah_Penulisan_Karya_ilmiah

Anda mungkin juga menyukai