Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN ISOLASI SOSIAL


DI RSJ CISARUA

RUANG RAWAT MERAK TANGGAL DIRAWAT : 24-Des-2019


I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. S Tanggal pengkajian : 31 Des 2019
Umur : 34 tahun RM No. : 078439
Informan : Pasien
II. ALASAN MASUK
Alasan masuk menurut keluarga
Didapatkan data sejak ± 3 bulan SMRS pasien gelisah, mondar-mandir, keluyuran, suka
memakai baju yang dijemur, bicara kacau, bicara sendiri, sering melamun. Dan ±2
minggu pasien dipasung memakai kayu.
Alasan masuk menurut pasien
Pada saat diwawancara klien tidak bisa mengingatnya dan mengatakan “tidak tahu”.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Riwayat gangguan jiwa
Klien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya.
2. Riwayat pengobatan
Tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya.
3. Riwayat penganiayaan
Klien mengatakan pernah dipukul oleh pamannya tetapi pasien tidak mengetahui
usia pamannya pada saat itu, pasien tidak ingat pada usia berapa mengalaminya,
pasien tidak pernah mengalami aniaya seksual, pasien mengalami penolakan dari
anaknya (tidak dianggap oleh anaknya) dan pasien pernah mengalami kekerasaan
dalam keluarganya oleh pamannya .
Masalah keperawatan :
4. Riwayat anggota keluarga yang gangguan jiwa
Klien mengatakan bahwa dikeluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
5. pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.
IV. FISIK
1. Tanda Vital :
TD : 100/71 mmHg
N : 100x/menit
P : 16x/menit
S : 36,3°c
2. Ukur :
TB : 164cm
BB : 52kg
3. Keluhan Fisik
Klien mengatakan ia tidak memiliki keluhan fisik.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

: Perempuan : Meniggal

: Laki-laki

: Cerai/putus hubungan
Klien merupakan anak pertama dari dua bersaudara, klien pernah menikah dan memiliki
dua orang anak. Pola komunikasi klien tertutup, pola asuh klien mengikuti kemauan
orangtua dan dalam pengambilan keputusan selalu oleh ibunya.
Masalah Keperawatan :

2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan tubuhnya terlalu kurus, ia merasa jelek.
b. Identitas : Klien mengatakan sudah pernah menikah, posisi klien sebagai
seorang ayah, pasien merasa puas dengan tempat kerjanya,
dan klien merasa puas sebagai seorang laki-laki.
c. Peran : Peran klien dalam keluarga adalah klien sebagai seorang
ayah
d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin sehat,segera pulang dan jika sudah
pulang ingin memiliki usaha
e. Harga diri : Klien merasa sedih ketika ia mengetahui sakit gangguan
jiwa sehingga klien merasa tidak berharga.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya. Karena ibu
klien adalah orang yang mengerti dan memahami klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan bahwa ia tidak ikut dalam organisasi masyarakat yang ada di
lingkungan tempat tinggalnya seperti kegiatan pos kamling.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain.
Klien mengatakan ia malas berhubungan dengan orang lain, karena menurut klien
tidak ada hal yang perlu dibicarakan atau diceritakan kepada orang lain dan juga
klien mengatakan dia bingung apa yang ingin diceritakan. Klien sering diam,
jarang bercakap-cakap dengan klien lain di ruangan.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa dirinya agama islam dan percaya kepada Allah.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum masuk RSJ, klien jarang melakukan ibadah sholat
lima waktu. Begitu juga saat masuk RSJ klien jarang sholat lima waktu.
VI. Status mental
a. Penampilan
Dalam berpakaian, klien terlihat kurang rapi, kancing baju tidak tepa, rambut klien
tidak tertata. Klien tampak kusam, lesu. Klien mengatakan ia mandi dua kali sehari
namun tidak pernah pakai sabun dan shampo.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias
b. Pembicaraan
Klien berbicara lambat, tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada
lawan bicara. Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial & Kerusakan Komunikasi Verbal
c. Aktifitas motorik
Klien terlihat lesu, tidak terdapat aktivitas motorik tambahan seperti agitasi, tik,
grimasen,tremor, kompulsif. Ketika berbincang-bincang, kontak mata klien kurang,
klien lebih banyak diam ketika tidak ditanya.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
d. Alam perasaan
Klien mengatakan sedih karena ia tidak dianggap oleh kedua anaknya, klien pernah
meresahkan warga sekitar rumahnya yaitu dengan mengoprek barang orang lain.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
e. Afek
Tumpul, klien hanya tertawa jika ada stimulus dari perawat
Masalah keperawatan :
f. Interaksi selama wawancara
Klien saat diwawancarai tidak ada kontak mata. Klien berbicara hanya saat diberi
pertanyaan, setelah itu klien kembali diam, pembicaraanya tidak jelas.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
g. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara, melihat sesuatu, dll
Masalah keperawatan : Masalah tidak ditemukan
h. Proses pikir
Proses pikir klien terlihat sirkumtansial ( pembicaraan klien berbelit-belit tetapi
sampai pada tujuan yang ditanyakan)
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
i. Isi Pikir
Pada saat wawancara didapatkan data klien asing terhadap lingkungan.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
j. Tingkat Kesadaran
Pasien mengatakan bingung.
a. Waktu : klien tidak mengetahui kapan klien masuk RSJ
b. Tempat : klien mengetahui saat ini klien berada di RSJ
c. Orang : klien sulit mengenali seseorang, jarang memulai perkenalan, di dalam
ruanganpun klien hanya hafal nama orang 3-5 orang saja.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
k. Memori
Klien tidak mampu mengingat kejadian yang telah terjadi lebih dari satu bulan.
Klien tidak ingat kapan masuk RSJ, klien tidak ingat tahun berapa klien lahir.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung dengan baik, saat diberi soal penambahan, klien mampu
menjawab dengan baik.
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan
m. Kemampuan Penilaian
Klien dapat menilai dan mengambil keputusan yang sederhana dengan memilih
untuk mandi terlebih dahulu.
Masalah keperawatan : Tidak Ditemukan
n. Daya tilik diri
Klien menyadari tentang apa yang diderita klien saat ini.
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan
VII. Mekanisme Koping
a. Adaptif
Klien hanya berbicara seperlunya dengan pasien lain dan perawat.
b. Maladaptif
Klien mengatakan jika klien ada masalah, klien selalu memikirkan dan mencari jalan
keluar sendiri. Jika klien mampu menyelesaikan masalahnya sendiri akan diselesaikan
sendiri. Namun bila tidak mampu klien akan melamun, dan klien menyendiri lagi.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif
VIII. Masalah Psikososial Dan Lingkungan
1. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mendapat dukungan dari keluarganya walaupun dirawat di RSJ. Hal ini di
buktikan dengan datangnya keluarga klien untuk menjenguk.
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien termasuk orang pendiam klien terlihat menyendiri, memiliki kekurangan dalam
berinteraksi dengan orang lain klien mengatakan malas berinteraksi, klien berbicara
jika ada yang mengajak bicara terlebih dahulu.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
3. Masalah Pendidikan
Klien lulusan SD, klien tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
karena klien ingin langsung bekerja.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukaan
4. Masalah Pekerjaan
Klien mengatakan klien berhenti dari pekerjaannya sebagai petani karena sakitnya dan
klien malu karena tidak bisa menafkahi anaknya dan kedua orangtuanya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
5. Masalah Perumahan
Klien mengatakan dirumah tinggal dengan orang tuanya. Klien pernah di pukul oleh
pamannya karena sering mengoprek barang orang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
6. Masalah ekonomi
Klien mengatakan keluarganya cukup memenuhi keperluannya sehari-hari.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien sebelumnya tidak pernah di rawat di rumah sakit jiwa. Jika klien sakit biasanya
berobat ke pelayanan kesehatan masyarakat.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan

ANALISA DATA
NO Analisa Data Masalah Keperawatan
1. DS : Isolasi Sosial
a. Klien mengatakan bingung dalam
memulai pembicaraan
DO :
a. Klien lebih banyak berdiam diri
b. Kontak mata kurang
c. Klien sering menyendiri
d. Klien tidak pernah memulai
pembicaraan, maupun perkenalan
e. Afek tumpul (hanya mampu tertawa saat
ada simuluus perawat tertawa
2. DS : Harga Diri Rendah
a. Klien mengatakan dirinya jelek,
badannya terlalu kurus.
DO :
a. Klien jarang memulai pembicaraan
dengan orang lain
b. Klien tidak mau menatap wajah lawan
bicara

IX. ASPEK MEDIK


Terapi Medik :
a. Sentralin 50 mg
b. Risperidon 2 mg
c. Lorazepan 2 mg
X. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
a. Isolasi sosial
b. Harga Diri Rendah
XI. INTERVENSI KEPERAWATAN
PERENCANAAN
T
DX Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
gl
Isolasi pasien Setelah 1x SP.1 (Tgl ……………………... )
sosial mampu: pertemuan, pasien Identifikasi penyebab
a. Menyadar mampu: a. Siapa yang satu rumah dengan
i a. Membina pasien?
penyebab hubungan saling b. Siapa yang dekat dengan pasien?
isolasi percaya Apa sebabnya?
sosial b. Menyadari c. Siapa yang tidak dekat dengan
b. Berintera penyebab isolasi pasien? Apa sebabnya?
ksi sosial Tanyakan keuntungan dan kerugian
dengan c. Keuntungan dan berinteraksi dengan orang lain.
orang lain kerugian a. Tanyakan pendapat pasien tentang
berinteraksi kebiasaan berinteraksi dengan
dengan orang orang lain
lain b. Tanyakan apa yang menyebabkan
d. Melakukan pasien tidak ingin berinteraksi
interaksi dengan dengan orang lain
orang lain c. Diskusikan keuntungan bila pasien
secara bertahap memiliki banyak teman dan
bergaul akrab dengan mereka
d. Diskusikan kerugian bila pasien
hanya mengurung diri dan tidak
bergaul dengan orang lain
e. Jelaskan pengaruh isolasi social
terhadap kesehatan fisik pasien
Latih berkenalan
a. Jelaskan kepada klien cara
berinteraksi dengan orang lain
b. Berikan contoh cara berinteraksi
dengan orang lain
c. Beri kesempatan pasien
mempraktekan cara berinteraksi
dengan orang lain yang dilakukan
di hadapan perawat
d. Mulailah bantu pasien berinteraksi
dengan satu teman/ anggota
keluarga
e. Bila pasien sudah menunjukan
kemajuan, tingkatkan jumlah
interaksi dengan 2, 3, 4 orang dan
seterusnya
f. Beri pujian untuk setiap kemajuan
interaksi yang telah dilakukan oleh
pasien
g. Siap mendengarkan ekspresi
perasaan pasien setelah
berinteraksi dengan orang lain,
mungkin pasien akan
mengungkapkan keberhasilan atau
kegagalannya, beri dorongan terus
menerus agar pasien tetap
semangat meningkatkan
interaksinya
Masukan jadwal kegiatan pasien
Gangg Pasien Setelah 1x SP.1 (TGL.…………………………)
uan mampu : pertemuan, klien  Identifikasi kemampuan positif
konsep a. Mengident mampu: yang dimiliki.
diri; ifikasi a. Mengidentifikas a. Diskusikan bahwa pasien masih
harga kemampua i kemampuan memiliki sejumlah kemampuan
diri n dan aspek positif dan aspek positif seperti kegiatan
rendah aspek yang dimiliki pasien di rumah adanya keluarga
positif b. Memiliki dan lingkungan terdekat pasien
yang kemampuan b. Beri pujian yang realistis dan
dimiliki yang dapat di hindarkan setiap kali bertemu
b. Menilai gunakan dengan pasien penilaian yang
kemampua memilih negative
n yang kegiatan sesuai  Nilai kemampuan yang dapat
dapat kemampuan dilakukan saat ini
digunakan c. Melakukan a. Diskusikan dengan pasien
c. Menetapk kegiatan yang kemampuan yang masih
an/ sudah dipilih digunakan saat ini
memilih merencanakan b. Bantu pasien menyebutkannya dan
kegiatan kegiatan yang member penguatan terhadap
yang sudah dilatih. kamempuan diri yang
sesuai diungkapkan pasien
dengan c. Perlihatkan respon yang kondusif
kemampua dan menjadi pendengar yang aktif
n  Pilih kemampuan yang akan
d. Melatih dilatih
kegiatan a. Diskusikan dengan pasien
yang beberapa aktifitas yang dapat
sudah dilakukan dan dipilih sebagai
dipilih, kegiatan yang akan pasien lakukan
sesuai sehari-hari
dengan b. Bantu pasien menetapkan aktifitas
kemampua mana yang dapat pasien lakukan
n secara mandiri
e. Merencan c. Aktifitas yang memerlukan
akan bantuan minimal dari keluarga
kegiatan d. Aktifitas apa saja yang perlu
yang bantuan penuh dari keluarga atau
sudah di lingkungan terdekat pasien
latihnya
XII. IMPLEMENTASI
Isolasi sosial dan Gangguan konsep diri; harga diri rendah
No Dx Tanggal Jam Implementasi Respon Paraf
1. Dx.1 3-01- 14.05 Pertemuan ke-1 SP 1 S:
2020 Isolasi Sosial. - Pasien
1. Membina mengatakan
hubungan namanya sarwinah dan
saling percaya senang dipanggil pak
2. Mengidentifikasi sarwinah.
penyebab isos - Pasien
3. Berdiskusi dengan mengatakan malas
pasiententang berinteraksi dengan
keuntungan pasien lain karena
berinteraksi dengan tidak ada untungnya.
orang lain dan - Pasien
kerugian tidak mengatakan selama
berinteraksi dengan dirumah sakit tidak
orang lain. ada satupun orang
4. Mengajarkan cara yang Pasien kenal
berkenalan dengan - Pasien
orang lain mengatakan jika
banyak teman bisa
menambah wawasan
dan bercerita
pengalaman
- Pasien
mengatakan jika tidak
ada teman merasa
kesepian
- Pasien
mengatakan perasaan
Pasien setelah belajar
cara berkenalan
senang dan menambah
ilmu.
O:
- Pasien tampak
menyendiri
- Pasien tampak
tidak berinteraksi
dengan orang lain
- Pasien tidak
mampu memulai
pembicaraan
- Afek Pasien
tumpul
- Pasien
mempraktikan cara
berkenalan.
A:
SP1 Isolasi Sosial
teratasi
- Pasien mampu
menyadari penyebab
Isolasi Sosial
- Pasien mampu
menjelaskan
keuntungan dan
kerugian tidak
berinteraksi dengan
orang lain
- Pasien mampu
mempraktikan cara
berkenalan dengan
perawat.
P:
PP : Evaluasi SP1
Isolasi Sosial, jika
berhasil lanjut SP2
Isolasi Sosial
PK : Latihan cara
berkenalan dan
masukan kedalam
jadwal harian pasien.

2. Dx. 2 04-01- 10.15


1. Bina hubungan saling S:
2020 percaya dengan : Klien menjawab salam
a. Menyapa klien dan mengatakan
dengan ramah selamat
b. Memperkenalkan pagi,menyebutkan
diri dengan sopan nama dan alamat
c. Menanyakan O:
nama lengkap a. Klien mau berjabat
serta alamat klien tangan
d. Menunjukan b. Klien mau duduk
sikap empati, berdampingan
jujur dan dengan perawat
menempati janji c. Klien mau
e. Menanyakan mengutarakan
masalah yang masalahnya
dihadapi A : SP 1 tercapai
P:
Pp : Lanjutkan SP 2
adakan kontrak waktu
pertemuan berikutnya.
Pk : Anjurkan klien
untuk dapat menyapa
perawat jika bertemu
dan percaya jika
perawat akan
membantu masalah
yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai