Anda di halaman 1dari 14

SOAL ESSAY

1. Sebutkan kewajiban pengurus sesuai UU No. 1 Tahun 1970 !


Jawab :
Kewajiban Pengurus yaitu :

a. Secara tertulis menempatkan semua syarat keselamatan yang diwajibkan, sehelai


undang-undang ini (UU 1 tahun 1970) dan semua peraturan pelaksanaannya yang
berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan pada tempat-tempat yang mudah
dilihat dan terbaca.
b. Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan
pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca di tempat
kerja.
c. Menyediakan semua APD yang diwajibkan secara cuma-cuma pada tenaga kerja
yang berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang
memasuki tempat kerja tersebut disertai dengan petunjuk-petunjuk yang
diperlukan menurut ahli keselamatan kerja.

2. Apa yang dimaksud dengan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja ?
Jawab :
Kecelakaan Kerja adalah adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan dan tidak
diinginkan, gangguan dari pekerjaan yang berakibat cedera pada manusia, kerusakan
barang dan pencemaran lingkungan.

Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja,
bahan, proses maupun lingkungan kerja.

3. Mengapa setiap karyawan harus dilakukan pemeriksaan awal, berkala maupun khusus
?
Jawab :

▪ Permen No 02 tahun 1980, Pasal 2 ayat (1) : pemeriksaan kesehatan


sebelum kerja agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kesehatan
yang setinggi-tingginynya, tidak mempunyai penyakit menular yang akan
mengenai tenaga kerja lainnya, dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan
sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga
kerja lain dapat terjamin.
▪ Permen No 02 tahun 1980, Pasal 3 ayat (1) : pemeriksaan kesehatan
berkala dimaksudkan untuk mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja
sesudah berada dalam pekerjaannya, serta memiliki kemungkinan adanya
pengaruh-pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu dikendalikan
dengan usaha-usaha pencegahan.
▪ Permen No 02 tahun 1980, Pasal 3 ayat (1) : pemeriksaan kesehatan khusus
dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu
terhadap tenaga kerja atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu

4. Sebutkan tugas, kewajiban dan wewenang ahli k3 umum !


Jawab :

Tugas Ahli K3 Umum : Membantu pimpinan perusahaan atau pengurus


menyelenggarakan dan meningkatkan usaha keselamatan dan kesehatan kerja,
membantu pengawasan ditaatinya ketentuan-ketentuan perundang-undangan bidang
k3.

Kewajiban Ahli K3 Umum :


a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan k3 sesuai dengan
bidang yan ditentukan dalam keputusan penunjuknya.
b. Memberikan laporan kepada menteri tenaga kerja atau pejabat yang ditunjuk
mengenai hasil pelaksanaan tugas.

Wewenang AK3 Umum


a. Memasuki tempat kerja sesuai keputusan penunjukan.
b. Meminta keterangan dan/atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat k3 di
tempat kerja dengan keputusan penunjukkannya.
c. Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan
persyaratan serta pembinaan k3 yang meliputi :
1. Keadaan dan fasilitas kerja
2. Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lain
3. Penanganan bahan-bahan
4. Proses produksi
5. Sifat pekerjaan
6. Lingkungan kerja

5. Sebutkan fungsi dan tugas P2K3 serta sebutkan landasan hukum pembentukan P2K3 !
Jawab :
Fungsi P2K3 adalah :
• Menghimpun dan mengolah data mengenai K3 di tempat kerja.
• Membantu menunjukkan dan mejelaskan kepada setiap tenaga kerja mengenai
berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbukkan gangguan
K3, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja,
dan APD bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
• Membantu pengusaha/pengurus dalam menentukan tindakan koreksi dengan
alternatif terbaik, mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap K3,
dan mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja,serta
mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Tugas P2K3 ialah memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak
kepada pengusaha mengenai masalah K3. (Pasal 4 Permenaker RI No.
PER.04/MEN/1987).

Landasan Hukum Pembentukan P2K3 adalah Permenaker RI No.


PER.04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan serta Tata
Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.

6. Bagaimana cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan


terkait ?
Jawab :

Cara penyelenggaraan kesehatan kerja (Permen No.03/MEN/1982 Pasal 4


ayat (1)) :
a. Dapat diselenggarakan sendiri oleh pengurus
b. Dapat diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter
atau pelayanan kesehatan
c. Diselenggarakan oleh pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama
7. Jelaskan objek pengawasan lingkungan kerja serta sebutkan peraturan perundangan
terkait !
Jawab :

Landasan hukum objek pengawasan lingkungan kerja : Permen No 07 tahun


1964 tentang syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat
kerja pasal 2 :
Setiap bangunan perusahaan harus memenuhi syarat-syarat untuk:
a. Menghindarkan kemungkinan bahaya kebakaran dan kecelakaan
b. Menghindarkan kemungkinan bahaya keracunan, penularan atau timbulnya
penyakit
c. Memajukan kebersihan dan ketertiban
d. Mendapatkan penerangan yang cukup dan memenuhi syarat untuk melakukan
pekerjaan
e. Mendapat suhu yang layak dan peredaran udara yang cukup
f. Menghindarkan gangguan debu, gas, uap dan bauan yang tidak menyenangkan

Landasan hukum pengawasan lingkungan kerja


a. UU No 1 tahun 1970 : Kesehatan kerja, pasal 2, pasal 3 ayat (1), pasal 5, pasal 8,
pasal 9, pasal 14
b. UU No 3 tahun 1969 : Persetujuan konversi ILO No 120 Hygiene dalam perniagaan
dan kantor-kantor, pasal 7
c. PP No 7 tahun 1973 : Pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan gangguan
pestisida
d. PP Perburuhan No 7 tahun 1964 : Syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan
dalam tempat kerja
e. Permenaker No 3 tahun 1985 : K3 pemakaian asbes
f. Permenaker No 3 tahun 1986 : Syarat keselamatan dan kesehatan di tempat kerja
mengelola pestisida
g. Kepmenaker No 187 tahun 1999 : Pengendalian bahan kimia berbahaya

Objek pengawasan lingkungan kerja :


a. Faktor – faktor bahaya lingkungan kerja
b. Hygiene perusahaan
c. Pengendalian bahaya besar
d. Pestisida
e. Bahan kimia berbahaya
f. Sanitasi lingkungan
g. Alat Pelindung Diri (APD)
h. Limbah industri

8. Sebutkan apa yang dimaksud dengan pengendalian lingkungan kerja !


Jawab :
Pengendalian Lingkungan Kerja adalah penerapan metode teknik untuk
menurunkan tingkat faktor bahaya sampai batas yang dapat ditolerir oleh manusia dan
lingkungannya dengan NAB.

9. Apa yang disebut dengan bahan kimia berbahaya ? Sebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat bahaya dari bahan kimia berbahaya ?
Jawab :

Bahan kimia berbahaya menurut Kepmenaker 187/MEN/1999 Pasal 1 :


Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran
yang berdasarkan sifat kimia dan fisika dan/atau toksikologi berbahay terhadap tenaga
kerja, instalasi dan lingkungan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya : daya racun, cara bahan
kimia masuk dalam tubuh, konsentrasi, macam dana lama paparan bahan kimia, efek
kombinasi bahan kimia, kerentanan calin korban paparan bahan kimia.

10. Sebutkan kewajiban pengusaha dalam mengendalikan bahan kimia berbahaya !


Jawab :

Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahan besar


(kepmenaker no 187 tahun 1999 pasal 16) :
a. Memperkejakan petugas K3 kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan
sistem kerja noshift sekurang-kurangnya 2 orang dan apabila diperkerjakan dengan
sistem shift sekurang-kurangnya 5 orang.
b. Memperkerjakan ahli K3 kimia sekurang-kurangnya 1 orang.
c. Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar.
d. Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia, proses
dan modifikasi instalasi yang digunakan.
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 6 bulan sekali.
f. Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-
kurangnya 2 tahun sekali.
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun
sekali.

Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahan menengah


(kepmenaker no 187 tahun 1999 pasal 17) :
a. Memperkejakan petugas K3 kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan
sistem kerja noshift sekurang-kurangnya 1 orang dan apabila diperkerjakan dengan
sistem shift sekurang-kurangnya 3 orang.
b. Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya menengah.
c. Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia, proses
dan modifikasi instalasi yang digunakan.
d. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 1 bulan sekali.
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang
kurangnya 3 tahun sekali.
f. Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun
sekali.

11. Jelaskan ruang lingkup pengawasan K3 konstruksi bangunan dan sebutkan peraturan
terkait !
Jawab :

Ruang lingkup K3 konstruksi bangunan


Pasal 3
(1) Pada setiap pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan atau
dikurangi terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja terhadap tenaga
kerjanya.
(2) Sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun suatu unit keselamatan dan
kesehatan kerja, hal tersebut harus diberitahukan kepada setiap tenaga kerja.
(3) Unit keselamatan dan kesehatan kerja tersebut ayat (2) pasal ini meliputi usaha-
usaha pencegahan terhadap: kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit akibat
kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha penyelamatan.

Peraturan terkait
a. UNDANG-UNDANG Dasar 1945.
b. Undang-Undang No. 01/1970 tentang keselamatan kerja.
c. Permenaker No.01/MEN/1980 tentang K3 konstruksi bangunan.
d. Surat Keputusan Bersama Mentri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
No.kep.174/Men/1986 dan No.104/Kpts/1986.
e. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).

12. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus dalam mengurangi, mencegah dan
memadamkan kebakaran sesuai Kepmenakertrans No. 186 Tahun 1999 !
Jawab :

Pasal 2 :
(1) Pengurus/pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
(2) Meliputi :
a. Pengendalian setiap bentuk energy
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas, dan gas
d. Pembentukkan unit penanggulangan kebakaran secara berkala
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencan penanggulangan keadaan darurat kebakaran

13. Dalam identifikasi masalah bahaya kebakaran di tempat kerja saudara terdapat
beberapa APAR telah berakhir masa pakai, coba jelaskan tindakan anda sebagai AK3 !
Jawab :

Jika APAR telah berakhir masa pakainya, segera hubungi bagian purchasing agar
menghubungi suplier untuk pengisian kembali APAR. Selain itu jangan lupa dilakukan
pemeriksaan jangka 6 bulan dan 12 bulan. Pengisian tabung APAR harus diiisi kembali
dengan cara sebagai berikut :
a. Untuk asam soda, bahan kimia harus diisi setiap setahun sekali.
b. Untuk jenis cairan busa yang dicampur lebih dahulu harus diisi setiap 2 tahun
sekali.
c. Untuk jenis tabung gas hidrokarbon berhalogen, tabung diisi setiap 3 tahun sekali.
d. Jenis-jenis lainnya diisi setiap 5 tahun sekali.

14. Sebutkan hal-hal yang berkaitan dengan Instalasi Penyalur Petir !


Jawab :

Pengawasan instalasi penyalur petir diatur dalam Permenaker No 2 tahun 1989.


Instalasi penyalur petir berdasarkan pasal 2, harus direncanakan, dibuat,
dipasang dan dipelihara sesuai dengan ketentuan dalam Permen dan/atau standar.
Persyaratan yang harus diikuti antara lain:
a. Kemampuan perlindungan secara teknis
b. Ketahanan mekanis
c. Ketahanan terhadap korosi
15. Sebutkan Dasar Hukum Lift !
Jawab :

▪ Permenaker No Per-03/MEN/1999 tentang syarat-syarat keselamatan dan


kesehatan kerja lift untuk pengangkutan orang dan barang.
▪ Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No Kep-407/BW/1999 tentang persyaratan, penunjukkan,
hak dan kewajiban teknisi lift.
▪ Permenaker No. 32 tahun 2015 tentang perubahan atas Permenaker
No.Per03/MEN/1999 tentang syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja lift
untuk pengangkutan orang dan barang.

16. Mengapa seorang operator suatu peralatan/pesawat yang membahayakan dalam


mengoperasikan harus mendapa lisensi dari Depnaker ?
Jawab :

▪ Sesuai Permenakertrans RI No Per-09/MEN/VII/2010 tentang operator dan


petugas pesawat angkat-angkut butir 10 : Lisensi K3 adalah kartu tanda
kewenangan seorang operator untuk penanganan pesawat angkat-angkut.
▪ Untuk menentukan kelayakan si operator dalam mengoperasikan alat angkat-
angkut sesuai dengan Permenaker RI No Per-05/MEN/1985 tentang pesawat
angkat-angkut perlu adanya pelindungan atas keselamatan kerja setiap tenaga
kerja yang melakukan perbuatan, pemasangan, pemakaian, persyaratan pesawat
angkat-angkut.
▪ Untuk memastikan kompetensi operator dalam menjalankan suatu
peralatan/pesawat dapat beroperasi dengan baik dan tanpa masalah/kecelakaan
maka harus ada lisensi.

17. Jelaskan ruang lingkup pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja mekanik
dan sebutkan peraturan perundang-undangan K3 terkait !
Jawab :

▪ Permenaker RI No Per 04/MEN/1985 tentang pesawat tenaga produksi.


▪ Permenaker RI No Per 05/MEN/1985 tentang pedawat angkat-angkut ruang
lingkup K3 mekanik :
a. Penggerak mula : Mengubah suatu bentuk energi menjadi tenaga mekanik
1. Mesin kalor : Motor pembakar luar, motor pembakar dalam turbin
2. Kincir angin
b. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik : peralatan yang berfungsi untuk
memindahkan daya/gerakan mekanik dari penggerak mula ke pesawat lainnya,
antaralain :
1. roda gigi dengan roda gigi
2. rantai dengan piringan roda gigi
3. batang berulir dengan roda gigi
4. roda-roda gesek
c. Mesin perkakas kerja : pesawat atau alat untuk membentuk suatu bahan,
barang, produk teknis dengan cara memotong, mengepres, menarik/atau
menumbuk, antaral lain:
1. Mesin asah
2. Mesin poles
3. Pelicin
4. Pelubang
5. Mesin rol
d. Mesin produksi : Semua mesin peralatan kerja yang dikerjakan untuk
menyiapkan, membentuk, membuat, merakit, finishing barang produksi.
Contohnya : Mesin jahit, mesin pak
e. Dapur : Pesawat yang dengan cara pemanasan digunakan untuk mengolah,
memperbaiki sifat barang/produk barang teknis, antara lain : dapur tinggi,
dapur baja, oven
18. Sebutkan sumber-sumber bahaya yang terdapat di perusahaan saudara khususnya
dibidang mekanik, pesawat uap dan bejana tekan !
Jawab :
a. Mekanik :
▪ bagian yang bergerak
▪ suhu tinggi
▪ peledakan
▪ kebisingan
▪ debu
▪ gas buang
▪ benda tajam
b. Pesawat uap :
▪ listrik
▪ kebisingan
▪ suhu tinggi
▪ getaran
▪ terjatuhnya benda
▪ peledakan
c. Bejana tekan :
▪ peledakan
▪ suhu tinggi
▪ gas buang
▪ terkena cairan dingin yang menghasilkan luka bakar

19. Jelaskan ruang lingkup pengawasan norma ruang lingkup pengawasan K3 pesawat
uap dan bejana tekan !
Jawab :

Ruang lingkup pengawasan bejana tekan sesuai permenakertrans No Per


01/MEN/1982 tentang bejana tekan:
▪ perencanaan
▪ pembuatan, perakitan, pemasangan
▪ pengangkutanperedaran/perdagangan
▪ pemakaian/penggunaan
▪ pemeliharaan/perbaikan
▪ penyimpanan
▪ pemusnahan

20. Jelaskan dasar hukum dan tujuan dari pelaksanaan sistem manajemen K3 pada setiap
tempat kerja !
Jawab :

Dasar hukum SMK3


▪ Permenakertrans RI No Per18/MEN/XI/2008 tentang penyelenggaraan audit sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
▪ PP No 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja
Tujuan SMK3 menurut PP No 50 tahun 2012 :
a. meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur dan
terintegrasi.
b. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/buruh.
c. menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan effisien untuk mendorong
produktifitas.

21. Jelaskan 5 prinsip dasar SMK3? Dan Sebutkan peraturan perundang-undangan sebagai
landasan hukum yang mewajibkan setiap perusahaan menerapkan SMK3!
Jawab :

Lima prinsip dasar SMK3


a. kebijakan K3 dan komitmen penerapan K3
b. perencanaan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan K3
c. penerapan kebijakan K3
d. pengukuran, pemantauan dan evaluasi kinerja K3
e. tinjauan ulang dan perbaikan terus menerus

Dasar hukum : PP No 50 tahun 2012 pasal 5


a. Setiap perusahan wajib menerapkan SMK3 di perusahaan
b. Berlaku bagi perusahaan
• memperkerjakan lebih dari 100 orang
• mempunyai potensi bahaya tinggi

22. Sebutkan dan Jelaskan hirarki pengendalian resiko K3 !


Jawab :

Hirarki pengendalian
a. Eliminasi : Menghilangkan sumber bahaya dari tempat kerja
b. Substitusi : Mengganti alat/bahan yang memiliki potensi bahaya tinggi dengan yang
potensi bahaya yang lebih rendah
c. Engineering control : Melakukan rekayasa teknis untuk mengurangi potensi bahaya
d. Administrasi Control : Melakukan kontrol secara sistematis terhadap hal-hal yang
ada di tempat kerja (orang, barang, prosedur kerja)
e. APD : Memberikan alat pelindung diri pada pekerja

23. Jelaskan pengertian SSMK3 dan Audit SMK3 !


Jawab :

SMK3 : Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif (PP No 50 tahun 2012)

Audit SMK3 : Pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan


kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah
direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 diperusahaan

24. Sebutkan syarat-syarat perusahaan yang wajib menerapkan SMK3 !


Jawab :

Berlaku bagi perusahaan (PP No 50 tahun 2012)


a. memperkerjakan lebih dari 100 orang (minimam 100 orang).
b. mempunyai potensi bahaya yang tinggi.
SOAL STUDY KASUS

PT. XYZ bergerak di bidang manufacturing, menggunakan bahan kimia sebagai bahan baku,
diantaranya Sodium Picramate dengan kuantitas 60 ton per hari, mempunyai karyawan tidak
tetap 44 orang, terdiri dari 59 orang laki-laki dan 42 orang wanita. Di perusahaan tersebut
belum ada P2K3 dan Ahli K3; Menggunakan pesawat angkat angkut berupa 1 (satu) buah
over head crane dengan kapasitas 30 ton, 2 (dua) buah forklift dengan kapasitas 25 ton;
Menggunakan 2 (dua) buah boiler yang terletak dalam satu ruangan, dengan kapasitas
masing-masing 15 ton/jam. Perusahaan memakai listrik untuk penerangan dan
mengoperasikan mesin-mesin produksi dengan kapasitas 5 MW.

Sebagai calon ahli K3 Umum, bagaimana upaya anda dalam pemenuhan syarat-syarat K3
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di perusahaan tersebut terkait :

1. Kelembagaan/organisasi K3 dan Keahlian K3 !


Jawab :
• PT. XYZ wajib membuat P2K3 sesuai dengan Permenaker No : PER.04/MEN/1987
Tentang P2K3 serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja Pasal 2 ayat (1)
bahwa “Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus
wajib membentuk P2K3”.
• Dikarenakan jumlah karyawan yang dimiliki PT. XYZ melebihi 100 orang pekerja,
maka wajib memiliki Ahli K3 Umum sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2)
huruf a Permenaker No. 02 Tahun 1992, bahwa “Suatu tempat kerja dimana
pengurus mempekerjakan tenaga kerja lebih dari 100 orang berwenang menunjuk
ahli keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kerja”.
• Mempekerjakan Ahli K3 Kimia berdasarkan Pasal 16 ayat (1) huruf b Permenaker
NOMOR : KEP.187/MEN/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Di
Tempat Kerja.

2. Pengendalian Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya !


Jawab :
• Pengendalian Lingkungan Kerja
Berdasarkan Pasal 33 ayat (5) huruf f Permenaker No. 5 Tahun 2018 Tentang K3
dan Lingkungan Kerja bahwa untuk perusahaan yang memiliki 100 orang pekerja,
maka PT. XYZ harus memiliki 6 jamban.
• Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
Berdasarkan Pasal 16 ayat (1) Kepmenaker No. 187 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja bahwa PT. XYZ wajib :
a. Mempekerjakan petugas K3 Kimia;
b. Memperkerjakan ahli K3 Kimia;
c. Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar;
d. Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia,
proses dan modifikasi instalasi yang digunakan;
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia sekurang-kurangnya 6
bulan sekali;
f. Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi sekurang-kurangnya 2 tahun
sekali;
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun
sekali.

3. Pengendalian Listrik dan Penanggulangan Kebakaran !


Jawab :
• Pengendalian Listrik
Berdasarkan Pasal 7 Permenaker No. 12 tahun 2018 Tentang K3 Listrik di tempat
Kerja bahwa perusahaan PT. XYZ wajib memiliki ahli K3 bidang Listrik.

• Pengendalian Kebakaran
Dikarenakan PT. XYZ memiliki karyawan lebih dari 100 orang, oleh sebab itu
berdasarkan Pasal 6 ayat (3) huruf a Kepmenaker No. 186 Tahun 1999 Tentang
Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja bahwa PT. XYZ harus memiliki
ahli K3 penanggulangan kebakaran sekurang-kurangnya 1 orang.

4. Penerapan Kesehatan Kerja Bagi Tenaga Kerja !


Jawab :
Sesuai Pasal 8 ayat (1) s.d (3) UU No. 01 Tahun 1970 bahwa perusahaan wajib
memeriksakan kesehatan badan secara berkala pada dokter yang telah mempunyai
sertifikat hiperkes (higiene perusahaan kesehatan).

5. Pemakaian Boiler dan Pesawat Angkat dan Angkut !


Jawab :
• Pemakaian Boiler
Dikarenakan PT. XYZ menggunakan 2 buah boiler dengan kapasitas masing-
masing 15 ton/jam dab terletak dalam satu ruangan, maka berdasarkan Lampiran
I Permenaker No. 01 Tahun 1988 Tentang Kwalifikasi dan Syarat-Syarat Operator
Pesawat Uap bahwa jumlah operator kelas II berjumlah 1 orang dan operator
kelas I berjumlah 1 orang.

• Pemakaian Pesawat Angkat dan Angkut


Berdasarkan Lampiran Permenaker No. 09 Tahun 2010 Tentang Operator dan
Petugas Pesawat Angkat dan Angkut bahwa :
a. PT. XYZ memiliki 1 buah overhead crane dengan kapasitas 30 ton sehingga
harus memiliki operator kelas 2 berjumlah 1 orang.
b. PT. XYZ memiliki 2 buah forklift dengan kapasitas 25 ton sehingga harus
memiliki operator kelas I berjumlah 2 orang dikarenakan jumalah forklift 2
buah.

6. Apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan SMK3 ? Jelaskan !


Jawab :
Dikarenakan PT. XYZ mempekerjakan lebih dari 100 orang maka berdasarkan Pasal 5
ayat (1) dan (2) huruf a PP No. 50 Tahun 2012 bahwa Perusahaan tersebut wajib
menerapkan SMK3 di perusahaannya.
SOAL ISIAN

1. Sebutkan tugas, kewajiban dan kewenangan Ahli K3 Umum beserta landasan


hukumnya !
Jawab :
Tugas Ahli K3 Umum

a. Ahli K3 Umum yang dapat melakukan identifikasi, evaluasi, pengendalian resiko,


dalam pelaksanaan K3.
b. Mampu melaksanakan K3 di tempat kerja, yang mampu menjelaskan teknik
pencegahan dan penangulangan kecelakaan kerja.
c. Dapat mengelola dan menjalankan organisasi P2K3.

Kewajiban Ahli K3 Umum


a. Membantu mengawasi pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1970.
b. Memberikan laporan kepada Menteri/Pejabat yang ditunjuk.
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasian perusahaan/institusi.

Kewenangan Ahli K3 Umum


a. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan.
b. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja sesuai dengan keputusan
penunjukannya.
c. Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan
persyaratan serta pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Sebutkan dan Jelaskan 5 langkah penerapan SMK3 beserta landasan hukumnya !


Jawab :
5 langkah penerapan SMK3
a. Penetapan kebijakan K3.
b. Perencanaan penerapan K3.
c. Penerapan K3.
d. Pengukuran, pemantauan dan evakuasi.
e. Peninjauan secara teratur untuk meningkatkan kinerja K3 secara
berkesinambungan.

Landasan Hukum

a. UUD 1945 Pasal 27 ayat (2).


b. UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 86 dan 87.
c. UU No. 1 Tahun 1970.
d. Permenaker No. PER-05/Men/1996.
e. PP No. 50 Tahun 2012.
3. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus perusahaan untuk mencegah, mengurangi
dan memadamkan kebakaran di tempat kerja, jelaskan disertai landasan hukumnya !
Jawab :
Sesuai Kepmenaker No. 186/Men/1999,Pasal 2 ayat (1) dan (2) mewajibkan
kepada pengurus/ pengusaha untuk mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran, melalui :
a. Pengendalian setiap bentuk energi.
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi.
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas.
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja.
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala.
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran bagi tempat
kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh )orang tenaga kerja dan atau
tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.

4. Sebutkan hak dan kewajiban tenaga kerja sebagaimana diatur di dalam UU No. 1
Tahun 1970 !
Jawab :

Menurut pasal 12 UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan


Kerja, kewajiban dan hak tenaga kerja adalah sebagai berikut :

a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja.
b. Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang
diwajibkan.
d. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan
kesehatan yang diwajibkan.
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan
olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas
dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung-jawabkan.

5. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup Permenaker No. Per 05/Men/1985 !


Jawab :
Pasal 5
(1) Peraturan ini berlaku untuk perencanaan, pembuatan, pemasangan, peredaran,
pemakaian, perubahan, dan atau perbaikan teknis serta pemeliharaan pesawat
angkat dan angkut.
(2) Pesawat angkat dan angkut yang dimaksud adalah :
a. Peralatan angkat;
b. Pita transport;
c. Pesawat angkutan di atas landasan dan di atas permukaan;
d. Alat angkutan jalan ril.
6. Bagaimana penyelenggaraan pelayanan kesehatan di tempat kerja ? sebutkan
peraturannya !
Jawab :
Berdasarkan Permenaker No. Per.03/MEN/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja Pasal 4 yaitu :
(1) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja dapat:
a. Diselenggarakan sendiri oleh pengurus.
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter
atau Pelayanan Kesehatan lain.
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama
menyelenggarakan suatu Pelayanan Kesehatan Kerja.
(2) Direktur mengesahkan cara penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja sesuai
dengan keadaan.

7. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus perusahaan dalam penerapan program


P3K di tempat kerja disertai landasan hukumnya !
Jawab :
Pasal 2 ayat (1) dan (2) Permenakertrans No.Per.15/Men/VIII/2008
menyebutkan bahwa “Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di
tempat kerja” serta “Pengurus wajib melaksanakan P3K di tempat kerja”.

8. Sebutkan ruang lingkup pengawasan K3 konstruksi bangunan dan sebutkan peraturan


perundangan K3 yang terkait !
Jawab :

Ruang lingkup K3 konstruksi bangunan


Pasal 3
(1) Pada setiap pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan atau
dikurangi terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja terhadap tenaga
kerjanya.
(2) Sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun suatu unit keselamatan dan
kesehatan kerja, hal tersebut harus diberitahukan kepada setiap tenaga kerja.
(3) Unit keselamatan dan kesehatan kerja tersebut ayat (2) pasal ini meliputi usaha-
usaha pencegahan terhadap: kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit akibat
kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha penyelamatan.

Peraturan terkait
a. UNDANG-UNDANG Dasar 1945.
b. Undang-Undang No. 01/1970 tentang keselamatan kerja.
c. Permenaker No.01/MEN/1980 tentang K3 konstruksi bangunan.
d. Surat Keputusan Bersama Mentri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
No.kep.174/Men/1986 dan No.104/Kpts/1986.
9. PT. Indonesia Abadi menggunakan bahan kimia sebagai berikut :
No Jenis Bahan Jumlah NAK
1 Ammonia 60.000 kg 100 ton
2 Chlorine 10,1 ton 10 ton
3 Elpigi 5 ton 50 ton
4 Solar 500.000 liter 200 ton
Lakukanlah penetapan potensi bahaya perusahaan tersebut, apakah termasuk
perusahaan dengan potensi bahaya besar atau menengah, sebutkan kewajiban
perusahaan tersebut setelah ditetapkan potensi bahayanya !
Jawab :
Berdasarkan Pasal 14 PERMENAKER 187 Tahun 1999, bahwa PT. Indonesia Abadi
memiliki Potensi Bahaya Besar dikarenakan Jumlah Bahan Kimia ada yang sudah
melebihi NAK yaiitu Chlroine dan Solar.
Kewajiban :
1. Mempekerjakan Petugas K3 Kimia.
2. Sistem Kerja Non Shift min. 2 orang.
3. Sistem Kerja Shift min. 5 orang.
4. Mempekerjakan Ahli K3 Kimia min. 1 orang.
5. Membuat Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar.
6. Melaporkan Setiap Perubahan (bahan, kuantitas, proses dan modifikasi
instalasi).
7. Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Faktor Kimia min. 6 bulan sekali.
8. Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi min. 2 tahun sekali.
9. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja min. 1 tahun sekali.

Landasan PERMENAKER 187 Tahun 1999

10. Berapa kebutuhan Ahli K3 Konstruksi berdasarkan jumlah pekerja dan lama pekerjaan
proyeknya ? Sebutkan landasan hukumnya !
Jawab :

Kepdirjen Binwasnaker No.Kep.20/DJPPK/VI/2004 Tentang Sertifikasi


Kompetensi K3 Bidang Konstruksi Bangunan :
1. Setiap proyek konstruksi Bangunan yang mempekerjakan TK > 100 orang atau
penyelenggaraan proyek diatas 6 bulan, harus memiliki sekurang-kurangnya :
• 1 (satu) orang Ahli Utama K3 Konstruksi
• 1 (satu) orang Ahli Madya K3 Konstruksi
• 2 (dua) orang ahli Muda k3 Konstruksi
2. Setiap proyek konstruksi Bangunan yang mempekerjakan TK < 100 orang atau
penyelenggaraan proyek dibawah 6 bulan, harus memiliki sekurang-kurangnya :
• 1 (satu) orang Ahli Madya K3 Konstruksi
• 1 (satu) orang Ahli Muda K3 Konstruksi
3. Setiap proyek konstruksi Bangunan yang mempekerjakan TK < 25 orang atau
penyelenggaraan proyek dibawah 3 bulan, harus memiliki sekurang-kurangnya :
• 1 (satu) orang Ahli Muda K3 Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai