Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRATIKUM PATOFISIOLOGI

(PEMERIKAAN HITUNG ERITROSIT)

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ZUBAIDAH

NIM : 164820103062

KELOMPOK : 3 (B1)

DOSEN PEMBIMBING : Aninditha Rachma R, M.Si.,Apt.

Kurniawati, S.Kep.,M.Kes.,Ns.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES AISYIYAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN

2019/2020
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat menghitung dan menentukan jumlah eritrosit dengan
metode yang ditentukan.

II. TEORI DASAR


Sel darah merah atau eritrosit adalah jenis sel darah yang paling
banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh
lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Sel darah merah adalah
salah satu contoh sel yang tidak berinti. Sel darah merah berbentuk
pipih dan cenkung pada bagian tengahnya, tidak memiliki inti, tidak
dapat menembus dinding kapiler darah dan bewarna kekuning-
kuningan. Pada orang deawasa sel darah merah berjumlah sekitar 5
juta sel/mm3 darah pada laki-laki dan 4 juta sel/mm3 darah pada
perempuan. Pada orang dewasa sel darah merah dibentuk dalam
sumsum tulang pipih, sedangkan pada janin sel darah merah dibentuk
dalam hati dan limfa. Setelah berumur 120 hari, sel darah merah akan
mati dan di ubah menjadi bilirubin atau zat warna empedu.
Eritrosit berperan terutama dalam transport gas. Ukurannya sekitar
7,5 μm, bentuknya cakram bikonkaf atau cakram pipih dengan bagian
pusat lebih tipis dan lebih terang dari bagian tepinya. Bentuk ini
menguntungkan karena permukaanya menjadi lebih luas untuk proses
difusi gas (dibandingkan bentuk bola atau kubus). Eritrosit merupakan
sel tidak berinti, tidak punya organel seperti sel-sel lain. Ia seolah-olah
merupakan kantung untuk hemoglobin (Hb). Hb adalah protein
eritrosit yang berfungsi dalam mentransport O2 .

Eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis


tengah 7,5 μm dan tidak berinti. Warna eritrosit kekuning-kuningan
dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya terdapat
pigmen warna merah berupa Hemoglobin.(Ira P , 2012)
Eritrosit juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sel
darah merah mengalami proses lisis oleh patogen atau bakteri, maka
hemoglobin di dalam sel darah merah akan melepaskan radikal bebas
yang akan menghancurkan dinding dan membran sel patogen, serta
membunuhnya. (Maria K, 2009)

Eritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih, misalnya di


tulan dada, tulang selangka, dan di dalam ruas-ruas tulang belakang.
Pembentukannya terjadi selama tujuh hari. Pada awalnya eritrosit
mempunyai inti, kemudian inti lenyap dan hemoglobin terbentuk.
Setelah hemoglobin terbentuk, eritrosit dilepas dari tempat
pembentukannya dan masuk ke dalam sirkulasi darah. (Ira P, 2012).
Sel darah merah yang sedang berkembang dalam sumsum (eritroblas)
memiliki nukleus(inti); inti memadat seiring Maturasi, dikeluarkan
sebelum sel darah merah lepas kedalam sirkulasi. (Atul mehta &
Victor Hoffbrand, 2006).

Masa hidup eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian
dirombak di dalam hati dan limpa. Sebagian hemoglobin diubah
menjadi bilirubin dan biliverdin, yaitu pigmen biru yang memberi
warna empedu. Zat besi hasil penguraian hemoglobin dikirim ke hati
dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk eritrosit baru.
Kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan
dirombak. Jumlah ini kurang dari 1% dari jumlah eritrosit secara
keseluruhan.(Ira P, 2012).

Uji Sel Darah Merah

Sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke


seluruh tubuh. Uji ini dapat dilakukan dengan tiga cara , yaitu uji Red
Blood Cell Count (RBC) tang menghitung jumlah total sel darah
merah itu sendiri , uji hemoglobin (Hb atau HGB) , dan uji hematokrit
(HI atau HCT) yang mengukur persentase sel darah merah . hasil uji
yang menunjukkan nilai Hb atau HI yang sangat rendah menunjukkan
bahwa orang tersebut mengalami anemia , yaitu sel-sel tubuh tidak
mendapatkan pasokan oksigen yang cukup untuk keperluan
metabolisme. Oleh karena itu , gejala anemia tampak berupa kulit
pucat dan merasa lelah . elemen eritrosit yang umum diuji yaitu :

1. Volume eritrosit rata-rata (VER) atau Mean Corpusceluler Volume


(MCV) ,yaitu mengukur volume rata-rata eritrosit MCV berarti
ukuran eritrosit di bawah ukuran normal. MCV yang besar dapat
terjadi pada penderita HIV yang sedang menjalani pengobatan MCV
yang besar akan menampakan eritrosit berukuran besar dan berwarna
merah muda . hal ini menunjukkan gejala anemia megaloblestik.
2. Lebar eritrosit atau Red Blood Ce” Distribution Width (RDW).
Hasil uji ini dapat memabntu jenis anemia dan kekurangan beberapa
vitamin.
3. Hemoglobin eritrosit rata-rata (HER0 ATAU Mean Corpusceluler
Hemoglobin (MCH) dan konsetrasi hemoglobin eritrosit rata-rata
(KHER) Atau Mean Corpusceluler Hemoglobin ( MCHC) , yaitu
jumlah dan tingkat kepekatan hemoglobin dalam darah. MCH
dihitung dengan membagi jumlah hemoglobin total dengan jumlah
eritrosit total.

 SEL YANG DIHITUNG


 Semua sel dalam 5 bidang yang terdiri dari 16 bidang kecil dan
terletak pada bidang besar ditengah-tengah
 Sel yang menyinggung garis batas kiri dan atas
 Lihat dengan perbesaran 40x
Nilai normal : Pria 4,5-5,5 juta/µL darah
Wanita 4,0-5,0 juta/µL darah
III. ALAT DAN REAGEN
- Objek glass, darah manusia
- Lanset steril
- Kapas alkohol 70 %
- Pipet thoma eritrosit
- Laritan hayem
- Kamar hitung Improved Neubauer
- Mikroskop

IV. PROSEDUR KERJA


1. Tindakan sama seperti cara mengisi pipet leukosit , yaitu darah
yang diisap sampai garis tanda 101 ( pengenceran 200x).
2. Mengisi kamar hitung juga sama caranya.
3. Kesalahan-kesalahan pada tindakan menghitung eritrosit pada
umumnya sama seperti yang telah diterangkan pada satu tindakan
menghitung leukosit.
Satu kesalahan khusus yang sering dibuat ialah menghitung jumlah
eritrosit memakai lensa objektif kecil , sehingga kesalahan jadi lebih
besar.
V. DATA PERCOBAAN

NO. NAMA MAHASISWA KADAR ERITROSIT


1. FIONA RIZKY SABRINI 9.000.000 /µl darah
2. INDAH PERMATASARI 8.890.000/µl darah
3. M. AKBAR KURNIA 8.760.000 /µl darah
4. ZUBAIDAH 9.110.000 /µl darah
VI. PERHITUNGAN
𝑛 × 𝐹𝑝
Jumlah eritrosit (/𝜇𝑙 darah) = 𝑉𝑏

Vb = 80 × P × L × T
= 80 × 1/20 × 1/20 × 0,1
= 0,02 𝜇𝑙 darah

100
Fp = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑒𝑟𝑖𝑡𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙

Keterangan :
n: jumlah eritrosit yang dihitung pada kamar hitung
Fp: faktor pengenceran
Vb : Volume bidang yang di hitung

1. Fiona rizki sabrini


Diketahui : n= 900
FP= 200
Vb= 0,02 𝜇𝑙 darah
Ditanya : jumlah eritrosit ?
Jawab :
900 × 200
Jumlah leukosit (/𝜇𝑙 darah) = = 9.000.000 / 𝜇𝑙 darah
0,02

2. Indah permatasari
Diketahui : n= 889
FP= 200
Vb= 0,02 𝜇𝑙 darah
Ditanya : jumlah eritrosit ?
Jawab :
889 × 200
Jumlah leukosit (/𝜇𝑙 darah) = = 8.890.000 / 𝜇𝑙 darah
0,02
3. M. Akbar kurnia
Diketahui : n= 876
FP= 200
Vb= 0,02 𝜇𝑙 darah
Ditanya : jumlah eritrosit ?
Jawab :
876 × 200
Jumlah leukosit (/𝜇𝑙 darah) = = 8.760.000 / 𝜇𝑙 darah
0,02

4. Zubaidah
Diketahui : n= 911
FP= 200
Vb= 0,02 𝜇𝑙 darah
Ditanya : jumlah eritrosit ?
Jawab :
911 × 200
Jumlah leukosit (/𝜇𝑙 darah) = = 9.110.000 / 𝜇𝑙 darah
0,02
VII. PEMBAHASAN
Sel darah merah, eritrosit (en:red blood cell, RBC, erythrocyte)
adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa
oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang
belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah
biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Fungsi sel darah merah
adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk
dikeluarkan melalui paru–paru.

Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan


tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm),
tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2
juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung
suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah
jika di dalamnya banyak mengandung oksigen. Nilai normal kadar
eritrosit pada pria yaitu 4,5-5,5 juta/µl darah dan pada wanita yaitu
4,0-5,0 juta/µl darah.

Hitung eritrosit adalah jumlah eritrosit per milimeterkubik atau


mikroliter darah. Seperti hitung leukosit, untuk menghitung jumlah
sel-sel eritrosit ada dua metode, yaitu manual dan elektronik
(automatik). Metode manual hampir sama dengan hitung leukosit,
yaitu menggunakan bilik hitung. Namun, hitung eritrosit lebih sukar
daripada hitung leukosit.

Prinsip Kerja , Pengenceran darah dengan larutan HAYEM


menyebabkan lisis sel leukosit dan trombosit sehingga memudahkan
perhitungan jumlah sel eritrosit. Darah diencerkan 200x dan sel
eritrosit dihitung pada 5 bidang sedang di tengah pada kamar hitung
Improved Neubauer.
Salah satu komposisi larutan hayem adalah Hg Cl2 yang berfungsi
untuk melisiskan leukosit dan trombosit sehingga eritrosit dapat
relihat lebih jelas. Hg Cl2 yang terkandung dalam larutan hayem
merupakan logam berat. Juga termasuk bentuk Hg anorganik yang
sangat toksik. Ini disebabkan . Hg Cl2 mudah larut dalam air, cepat dan
mudah di absorbsi.

Pada praktikum, untuk menghitung jumlah eritrosit sama seperti


menghitung jumlah leukosit hanya saja berbeda kamar hitungnya saja.
Darah dihisap sampai tanda 0,5, kemudian ditambahkan reagen hayem
sampai tanda batas, lalu homogenkan dengan menyerupai bentuk
angka 8. Tetesan ketiga yang sudah tercampur darah dan reagen
diteteskan di kamar hitung. Kemudian hitung dan lihat di mikroskop
dengan perbesaran 40x.

Didapatkan jumlah eritrosit masing-masing mahasiswa yaitu pada


mahasiswa fiona 900, mahasiswa indah 889, mahasiswa akbar 876,
dan mahasiswa zubaidah 911. Dari data tersebut, dapat ditentukan
kadar eritrosit masing-masing mahasiswa, mahasiswa fiona 9 juta/µl
darah, mahasiswa indah 8,89 juta /µl darah, mahasiswa akbar 8,76 juta
/µl darah, dan mahasiswa zubaidah 9,11 juta /µl darah.

Dari hasil yang telah di paparkan bahwa jumlah leukosit tersebut


mengalami peningkatan atau lebih dari range. Hal ini di duga
praktikan meminum vitamin sebelum pemeriksaan. kesalahan yang
dapat terjadi ±10%, selain itu juga ketidaktelitian pemeriksa dalam
menghitung jumlah eritrosit, sehingga tidak ada yang masuk dalam
range nilai normal kadar eritrosit.

Jumlah sel darah merah yang tidak normal dapat menyebabkan gejala
tertentu pada tubuh Anda. Jika memiliki jumlah sel darah merah atau
eritrosit tinggi, maka bisa mengalami gejala seperti ; Kelelahan,Sesak
napas,Nyeri sendi,Kulit gatal, terutama setelah mandi,Mengalami
gangguan tidur.

Jika seseorang memiliki jumlah sel darah merah atau eritrosit rendah,
gejala bisa termasuk; Kelelahan,Sesak napas,Pusing dan terasa lemah,
terutama ketika mengubah posisi badan dan kepala dengan
cepat,Peningkatan denyut jantung,Sakit kepala,Kulit pucat

penyebab kadar eritrosit tinggi. sel darah putih naik,Eritrosit yang


tinggi dapat mencerminkan gejala penyakit atau gangguan kesehatan
tertentu, meski tidak selalu demikian. Kebiasaan gaya hidup tidak
sehat juga dapat menyebabkan jumlah sel darah merah jadi tinggi.
Kondisi medis yang dapat menyebabkan peningkatan sel darah merah
meliputi ; Gagal jantung,Penyakit jantung kongenital,Polisitemia vera
(gangguan darah di mana sumsum tulang menghasilkan terlalu banyak
sel darah merah),Tumor ginjal,Penyakit paru-paru, seperti emfisema,
PPOK, fibrosis paru (jaringan paru menjadi bekas luka),Hipoksia
(kadar oksigen darah rendah),Paparan karbon monoksida (biasanya
karena merokok)

Faktor gaya hidup yang dapat menyebabkan jumlah sel darah merah
yang tinggi termasuk ; merokok,Tinggal di dataran yang tinggi seperti
pegunungan,Minum obat penambah energi atau obat hormon lainnya
seperti steroid anabolik (misalnya, testosteron sintetis) atau
erythropoietin.

penyebab kadar eritrosit rendah. Jika jumlah sel darah merah lebih
rendah dari biasanya, itu mungkin disebabkan oleh;
Anemia,Kegagalan sumsum tulang,Kekurangan erythropoietin, yang
merupakan penyebab utama anemia pada pasien dengan penyakit
ginjal kronis,Hemolisis, atau kerusakan RBC yang disebabkan oleh
transfusi dan cedera pembuluh darah,Perdarahan internal atau
eksternal,Leukemia,Malnutrisi,multiple myeloma, kanker sel plasma
di sumsum tulang,Defisiensi nutrisi, termasuk kekurangan zat besi,
tembaga, folat, dan vitamin B-6 dan B-12,Sedang hamil,Gangguan
tiroid,Obat-obatan tertentu juga dapat menurunkan jumlah sel darah
merah, terutama:

a. Obat kemoterapi
b. Obat kloramfenikol, yang mengobati infeksi bakteri
c. Obat quinidine, yang dapat mengobati detak jantung yang tidak
teratur
d. Obat hydantoins, yang secara tradisional digunakan untuk
mengobati epilepsi dan kejang otot

cara meningkatkan eritrosit. Makan makanan kaya zat besi (seperti


daging, ikan, unggas), serta kacang kering, kacang polong, dan
sayuran hijau (seperti bayam) untuk diet ,Makan makanan yang kaya
akan tembaga d seperti kerang, unggas, dan kacang,Makan makanan
yang lebih banyak nengandung vitamin B-12 dengan makanan seperti
telur, daging, dan gandum.

VIII. KESIMPULAN
Sel darah merah, eritrosit (en:red blood cell, RBC, erythrocyte)
adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa
oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang
belakang. Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–
paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon
dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.
Nilai normal kadar eritrosit pada pria yaitu 4,5-5,5 juta/µl darah dan
pada wanita yaitu 4,0-5,0 juta/µl darah.

Hitung eritrosit adalah jumlah eritrosit per milimeterkubik atau


mikroliter darah. Dari data di atas, dapat ditentukan kadar eritrosit
masing-masing mahasiswa, mahasiswa fiona 9 juta/µl darah,
mahasiswa indah 8,89 juta /µl darah, mahasiswa akbar 8,76 juta /µl
darah, dan mahasiswa zubaidah 9,11 juta /µl darah. Dapat disimpulkan
bahwa masing-masing mahasiswa tidak masuk dalam range normal
kadar eritrosit wanita dan pria

IX. DAFTAR PUSTAKA

Pangesti, Ira. 2012. Eritrosit. Jakarta : Penerbit UniMus.

Komariah, Maria. 2009. Metabolisme Eritrosit. Bandung : Universitas


Padjajaran

Mehta, Atul. 2006. At Glance Hematologi edisi Kedua.

Anda mungkin juga menyukai