RESUME
DIGSEN AFRIADI
D34169002
BAB 1
Konsep Biaya
dialami oleh suatu barang sifatnya adalah tetap. Biaya penyusutan dengan metode
nilai buku adalah sebagai berikut:
𝑁𝑠 1/𝑡
% penyusutan=1- ( )
𝑁𝑏
Keterangan:
Ns : Nilai sisa
Nb : Nilai baru
t : Umur ekonomis
BAB II
Persediaan awal barang merupakan persedian barang yang tersedia pada awal
suatu priode tertentu atau satu tahun buku/jurnal berjalan. Saldo persediaan awal
perusahan dagang terdapat pada nerca saldo periode berjalan atau laporan neraca
tahun sebelumnya. Persediaan akhir barang dagang adalah persedian barang-barang
pada akhir suatu periode atau tahun buku berjalan. Saldo persedian akhir
perusahaan akan diketahui dari data penyesuaian perusahaan pada akhir periode.
Biaya tenaga kerja biasanya dibagi menjadi dua bentuk, yaitu biaya tenaga
kerja langsung dan tak langsung. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga
kerja yang pengeluaran yang dikeluarkan langsung pada suatu operasi atau proses
tertentu yang diperlukan untuk menyelesaikan produk-produk dari perusahaan.
Sedangkan biaya tenaga kerja tak langsung adalah semua biaya tenaga kerja yang
secara tidak langsung terlibat dalam proses produksi. Dapat diidentifikasikan
bahwa tenaga kerja tersebut tidak secara khusus terlibat pada proses produksi
tertentu. Biaya ini termasuk ke dalam biaya overhead. Biaya overhead sendiri
3
adalah seluruh baiaya lain yang terjadi dalam membuat suatu produk. Semua biaya
produksi selain dari bahan langsung dan tenaga kerja langsung, yang terdiri dari 3
kelompok biaya, yaitu biaya bahan tidak langusng, baiaya tenaga kerja tidak
langsung, dan biaya produksi tidak langsung lainnya seperti air, listrik, telpon,
asuransi, pajak, pemeliharaan, penyusutan dan lain sebagainya.
BAB III
n = TR - TC
TC = TFC + TVC
Keterangan:
n : pendapatan
TR : Total revenue
TC : Total cost
TFC : Total fixed cost
TVC : Total variabel cost
Titik impas atau break even point adalah suatu keadaan dimana perusahaan
dalam kondisi tidak mendapatkan laba atau tidak menderita rugi. Syarat dari suatu
titik impas usaha adalah adanya biaya tetap dan biaya variabel, harga produk
4
maupun harga input yang konstan serta volume produksi yang masih dalam
kapasitas usaha. Rumus titik impas adalah sebagai berikut:
1) Berdasarkan kuantitas
2) Berdasarkan rupiah
BAB IV
Laporan Keuangan
Analisa rasio adalah pola hubungan dari dua unsur secara matematis untuk
mengetahui gambaran posisi suatu variabel dibandingkan ukuran standar tertentu.
Analisa rasio terdiri dari financial ratio dan financial operation ratio. Financial
Ratio adalah rasio berdasarkan pada laporan neraca (balance sheet). Financial ratio
terdiri dari rasio likuiditas (liquidity ratio) dan rasio solvabilitas (Solvency ratio).
Financial Operation Ratio merupakan rasio berdasarkan pada laporan R/L (income
statement). Financial operation ratio terdiri dari rasio aktivitas (activity ratio),
rasio profitabilitas (profitability ratio) atau rasio rentabilitas dan rasio pasar (market
ratio).
menghitung rasio likuiditas terdiri dari current ratio, acid test atau quick ratio dan
capital working turn over. Current ratio merupakan perbandingan antara current
assets (aktiva lancar) dengan current liabilities (hutang lancar).
Rumus : CR = CA / CL
Dimana, rasio ini menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur. Nilai CR yang baik
> 1. Rasio lancar yang tinggi tidak akan bermanfaat bila terdapat persediaan yang
banyak dan tidak dapat dicairkan dalam waktu singkat.
Acid test ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar (diluar
persediaan) dengan hutang lancar. Beberapa ahli menyebutkan aktiva lancar hanya
terdiri dari kas dan surat berharga.
CA - Inventory
Rumus : ATR= , Nilai ATR yang baik > 1
CL
Digunakan untuk menghitung seberapa besar porsi dana disediakan oleh kreditur
untuk investasi asset. Jika RHTA adalah 0.66 artinya setiap Rp 0.66 hutang dijamin
oleh Rp 1 aset.
Debt-to-Equity Ratio atau DER (rasio hutang terhadap modal) adalah jumlah
rupiah yang dipinjam untuk investasi ekuitas. Rasio ini sering disebut dengan rasio
leverage. DER dianggap tinggi jika diatas 100%. DER yang tinggi menunjukkan
risiko perusahaan yang tinggi karena dominannya sumber dana dari unsur utang.
Total liabilities
DER =
Total equity
Rasio Times Interest Earned (TIE) digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan membayar beban tetap bunga dengan laba sebelum pajak. Rasio yang
tinggi menunjukkan situasi yang aman. Rasio yang rendah memerlukan perhatian
manajemen. Satuan TIE adalah kali (times). TIE 2 kali dianggap sangat rendah, TIE
3 kali dianggap rendah. Rasio ini menurut Wild dkk bukan rasio yang efektif
melihat hubunga laba dengan beban tetap.
6
EBIT
TIE =
Beban Bunga
EBIT = laba + biaya pajak + beban bunga
Rasio aktivitas adalah rasio untuk melihat tingkat aktivitas tertentu pada
kegiatan tertentu. Ada empat macam rasio aktivitas, yaitu rata-rata umur piutang,
rata-rata umur persediaan, perputaran aktiva tetap dan perputaran total aktiva. Rasio
profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.
Ada tiga jenis rasio, yaitu net profit margin, return on total asset dan return on
equity. Rasio pasar adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai
buku. Berdasarkan pada sudut pandang investor ada beberapa macam rasio pasar,
yaitu price earning rasio, dividend yield, dividen pay out, earnings yield dan price
to book value.
Analisa tren adalah metode sederhana untuk mencatat rasio dan biaya setiap
periode waktu untuk evaluasi kinerja keuangan perusahaan. Analisa tren
menggunakan perbandingan perhitungan keuangan berapa tahun (umumnya 3
tahun). Penetapan tahun dasar berdasarkan pada tahun paling awal, tahun dengan
kinerja paling baik dan tahun dengan kinerja standar.