Anda di halaman 1dari 13

Laporan

Pengantar pemodelan teknik resevoir

Disusun oleh:

SAHBUDIN (1604109010003)

Teknik Geologi
Fakultas Teknik
Universitas Syah Kuala
2020
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat
serta karunia-Nya yang tak ternilai dan tak dapat dihitung. Sehingga saya dapat
menyusun dan menyelesaikan laporan ini baik bentuk dan isinya yang sederhana
tepat pada waktunya. Laporan tugas pemodelan teknik resevoir.
Laporan ini berisi tentang penjelasan dan hasil yang didapatkan dari
anaisla gambar penampang data seismik. Diharapkan laporan ini dapat
memberikan manfaat dan informasi kepada siapapun yang membacanya, terlebih
untuk pengetahuan lebih mengenai petroleum sistem.
Saya juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun demi kesempurnan laporan ini.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak atas
partisipasinya dalam membantu proses penyusunan makalah ini.

Darussalam, 2 januari 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANATAR .................................................................... ...................I
DAFTAR ISI ...................................................................................... ..................II
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. ...................4
1.1 Latar belakang ....................................................................... ...................4
1.2 Maksud dan tujuan ............................................................... ...................5
1.3 Hasil yang diharapakan.............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................ ...................6
2.1 pembentukan hidro karbon................ .................................... ...................6
2.2 petrolium sistem .......................................................................................7
BAB III PEMBAHSAN .................................................................... ................10
BAB IV KESIMPULAN ................................................................... ................12
BAB V DAFTAR PUSTAKA .............................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Petroleum system merupakan kumpulan dari faktor-faktor yang tidak dapat
lepas dari keberadaan akumulasi hidrokarbon pada suatu daerah. Menurut Morris
et al., (1985) petroleum system terdiri dari : batuan induk (source rock) yang
matang, batuan reservoar (reservoir rock) yang porous dan permeabel, batuan
tudung/penutup (cap rock/seal) yang impermeable, perangkap (trap), serta waktu
migrasi yang tepat (proper timing of migration).
Dalam menentukan dan mengetahui potensi lapisan batuan yang
mengandung hidrokarbon pada daerah tersebut, perlu dilakukan penyelidikan
lebih lanjut, diantaranya dapat berupa pemetaan geologi, kajian stratigrafi, analisis
sedimentologi, kajian tektonik dan struktur, serta analisa petrofisika batuan. Pada
penelitian ini, dilakukan pendekatan petrofisika pada batupasir Formasi Muara 3
Enim di daerah Talangberingin guna mengetahui karakteristik batupasir yang
dapat menjadi kadidat reservoar pada daerah tersebut.
Minyak dan gas bumi hingga saat ini masih memiliki peranan sangat
penting dalam pemenuhan kebutuhan energi umat manusia, meskipun sumber
energi alternatif lainnya sudah banyak ditemukan. Mengingat masih besarnya
peranan tersebut maka eksplorasi dan eksploitasi masih terus dilakukan.
Kebutuhan dunia terhadap minyak dan gasbumi yang masih tinggi menjadikan
peranan eksploitasi sangat penting untuk menutupi berkurangnya cadangan tiap
waktunya. Oleh karena itu, dalam eksplorasi minyak dan gasbumi, pada umumnya
keberadaan minyak dan gas bumi tidak ditentukan secara langsung, melainkan
didasarkan atas pendekatan tidak langsung, yakni didasarkan atas interpretasi
geologi dan geofisika. Pendekatan yang tidak langsung (artinya tidak dilihat dan
tidak disentuh secara langsung), ini menyebabkan eksplorasi minyak dan gasbumi
tidak selalu membawa keberhasilan. Wawasan tentang geologi regional dan detil,
teknologi pemetaan bawah permukaan (terutama dengan metoda seismik dan
metode logging) merupakan hal yang sangat diperlukan untuk menunjang
keberhasilan dalam eksplorasi minyak dan gas bumi.

4
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan
menganalisa keterdapatan hidrokarbon pada lapisan batuan berdasarkan data
seismic.

1.3 Hasil yang Diharapkan


Harapan yang ingin dicapai yaitu peserta praktikum dapat mengetahui
bagaimana proses penentuan petroleum sistem suatu formasi dari data seismik.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pembentukan hidrokarbon


Ada dua teori yang mencoba untuk menjelaskan asal mula minyak bumi, yaitu
teori organik dan teori anorganik. Secara umum teori yang paling banyak dianut
adalah teori organik. Pada umumnya proses pembentukan minyak bumi melalui
fasa-fasa sebagai berikut :
Pembentukannya, yaitu :
pengumpulan zat organik didalam sedimen
pengawetan zat organik didalam sedimen
perubahan zat organik menjadi minyak bumi
Migrasi dari minyak bumi yang tersebar didalam batuan sedimen ke
perangkapdimna minyak berada
Akumulasi dari tetes minyak yang tersebar didalam lapisan sedimen sehingga
berkumpul menjadi akumulasi yang mempunyai nilai ekonomis.

Lingkungan Terdapatnya Minyak dan Gas Bumi


Hampir sebagian besar minyak dan gas bumi diketemukan pada lapisan batuan
pasir karbonat. Sangat terbatas terbentuk batuan shale, batuan vulkanik, ataupun
rekahan batuan kasar (basalt).
Studi pendahuluan meliputi geologi regional, yang menyangkut studi
komparatif atau perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti
produktif. Studi ini mempertimbangkan formasi yang bisa dijadikan sasaran
eksplorasi, struktur yang dapat bertindak sebagai perangkap dan seterusnya.
Pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen didapatkan, kemungkinan
ditemukannya minyak bumi akan lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada
umumnya lebih tebal lapisan sedimen itu, tentu lebih banyak lagi formasi yang
dapat bertindak sebagai reservoir maupun sebagai batuan induk. Lebih luasnya
batuan sedimen tersebar, akan lebih memungkinkan atau lebih leluasa kita
mencari perangkap minyak dan gas bumi.

6
Reservoir Minyak dan Gas
Reservoir minyak dan atau gas yaitu batuan-batuan yang berpori-pori dan
permeable pada mana minyak dan atau gas bergerak serta berakumulasi. Dan
melalui ini fluida dapat bergerak kearah titik serap (sumur-surnur produksi)
dibawah pengaruh tekanan yang dimiliki atau yang diberikan dari luar.
Suatu reservoir yang dapat mengandung minyak dan atau gas harus
memiliki beberapa syarat(petroleum system) yaitu :
Batuan reservoir (reservoir rocks).
Lapisan penutup (sealing cap rocks).
Perangkap reservoir (reservoir trap).
Batuan induk (source rock).
Migration route.

Petroleum System Processes


• Generation – batuan sedimen yang terendapkan karena pengaruh
temperatur dan tekanan mengubah material organik menjadi hydrocarbon.
• Migration – perpindahan hydrocarbon keluar dari batuan induk dan masuk
kedalam batuan reservoir kemudian terrjebak oleh trap.
• Accumulation –volume hydrocarbon yang bermigrasi ke dalam trap lebih
cepat daripada kebocorannya sehingga hydrocarbon terakumulai
• Preservation - Hydrocarbon yang tersisa didalam reservoir dan tidak altered
oleh biodegradation atau “water-washing”
• Timing – jebakan yang terbentuk sebelum dan selama hydrocarbon
bermigrasi.

2.2. Sistem petroleum


Batuan Reservoir
Didefinisikan sebagai suatu wadah yang diisi dan dijenuhi minyak dan atau
gas, berupa lapisan berongga/berpori-pori. Secara teoritis semua batuan, baik
batuan beku maupun batuan metaforf dapat bertindak sebagai batuan reservoir,
tetapi pada kenyataan 99 % batuan sedimen.

7
Jenis dari batuan reservoir ini akan berpengaruh terhadap besarnya porositas
dan permeabilitas. Porositas merupakan perbandingan volume pori-pori terhadap
volume batuan keseluruhan, sedangkan permeabilitas merupakan kemampuan dari
medium berpori untuk mengalirkan fluida dan sebagai fungsi dari pada ukuran
butiran, bentuk butiran serta distribusi butiran. Disamping itu batuan reservoir
akan mempengaruhi juga apakan phase fluida yang mengisi pori-pori tersebut
berhubungan atau tidak satu sama lainnya.
Batuan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Batuan beku, yaitu batuan yang terbentuk akibat proses pendinginan
magma.
2. Batuan sedimen yaitu batuan yang terbentuk hasil dari sedimentasi batuan
lainnya (bisa batuan beku atau batuan metamorf).
3. Batuan metamorf yaitu batuan yang mengalami proses metamorfosis akibat
temperatur dan tekanan.
Lapisan Penutup (Sealing Cap Rocks)
Minyak dan atau gas terdapat di dalam reservoir. Untuk dapat menahan dan
melindungi fluida tersebut, maka lapisan reservoir ini harus mempunyai penutup
di bagial luar lapisannya. Sebagai penutup lapisan reservoir biasanva merupakan
lapisan batuan yang rnempunyai sifat kekedapan (impermeabel), yaitu sifat yang
tidak dapat meloloskan fluida yarg dibatasinya.
Jadi lapisan penutup didefinisikan sebagai lapisa yang bsrsida dibagian atas
dan tepi reservoir yang dapat dan menlindungi fluida yang berada di dalam
lapisan di bawahnya.

Perangkap Reservoir (Reservoir Trap)


Merupakan unsur pembentuk reservoir sedemikian rupa sehingga lapisan
beserta penutupnya merupakan bentuk yang konkap ke bawah, hal ini akan
mengakumulasikan minyak dalam reservoir.
Batuan induk (source rock).
Batuan Induk merupakan batuan yang kaya akan material organik yang
merupakan cikal bakal dari terbentuknya hidrokarbo.

8
Migration route
Rute migrasi yaitu rute yang dilalui hidrokarbon saat berpindah atau migrasi
dari batuan induk mmenuju batuan reservoir.
Berdasarkan mekanisme pendorongan yang menyebabkan minyak dan/atau
gas dapat bergerak ketitik serap (sumur produksi), maka reservoir minyak
dan/atau gas dapat dibagi atas :
1. Water drive reservoir
2. Solution gas drive
3. Gas cap drive reservoir
4. Combinationdrive reservoir

9
BAB III
HASIL PRAKTIKUM

 Interprestasi penmpang

Petrolium system yang yang terdapat pada penampang diatas


a) Source rock
Keberadaan source rock merupakan hal penting dalam suatu sistem petroleum
karna memiliki banyak kandungan material organik yang berasal dari sisa sisa
hewan dan tumbuhan yang terendapkan di daerah danau,delta, maupun didasar
laut. Source rock biasanya batuan berbutir halus sehingga mampu mengawetan
kandungan material organik yang ada didalamnya. Material organik tersebut
mengalami yang namanya proses pematang agar material tersebut bisa menjadi
hidrokarbon dengan cara memperoleh tekanan dan suhu yang tinggi dibawah
permukaan. Pada penampang diatas dapat diperkirakan jenis batuan yang menjadi
batuan induk atau source rock yaitu serpih hitam ( black shale). Dengan warna
serpih yang gelap hitam dan ukuran butirnya yang halus menjadi bukti bahwa
lapisan ini mengandung material organik yang tinggi sehingga dapat
menghasilkan hidrokarbon.pada penampang diatas source rock dita dai dengan
warna biru.

b) resevoir
pada umunya jenis batuan yang menjadi resevoir yaitu batuan yang tingkat
porisitasnya yang tinggi. Resevoir pada penampang diatas berupa batu pasir
(sandstone) dengan warna kuning hinga kuning kecoklatan. Batu pasir memiliki
porositas yang baik sehingga dapat menjadi jalur migrasi yang baik hidrokarbon
menuju tempat tempat akumulasinya atau trap. Pada lapisan ini tidak sandtone
tidak hanya menjadi tepat migrasi sekaligus menyimpan hidrokrbon yang telah
bermigrasi.

c) trap
pada petrolium sistem pada yang terlihat pada penampang diatas merubakan
jebakan struktural berupa patahan dan antiklin, antiklin trebentuk akibat adanya

10
deformasi pada batuan sehingga membentuk perlipatan pada batuan. Puncak dari
perlipatan berupa antiklin. Patahan terbentuk akibat gaya tektonik sehingga
deformasi batuan mengalami rekahan dan kemudian beregeser.

D)migrasi
Migrasi merupakan proses berpindahnya hidrokarbon yang terbentuk di
source rock menuju lapisan resevoir. Senyawa hidrokarbon (minyak dan gas
bumi) akan cenderung berpindah dari batuan induk(source rock) ke batuan
penyimpan (resevoir) karna berat jnis yang ringan dibandingkan air dilihat dari
penampang dari atas dapat dilihat garis berwana hitam berupa stuktur
patahan.patahan ini berupa jalur migrasi skunder dari resevoir ke tempat
hidrokarbon mengumpul yang ditandai dengan warna merah. Warna merah
disimpulkan sebagai tempat dimana tempat hidrokarbon terkumpul dan
terakumulasi.Tempat terkumpulnya hidrokarbon berupa puncak dari srtuktur
antiklin.
e) caprock
pada penampang tersebut memiliki batuan penutup ( caprock) berupa shalestone
yang mana lapisan ini memiliki porositas yang sangat kecil dikarenakan ukuran
butirnya yang halus sehingga tidak memungkinkan hidrokarbon mengalir keluar.
Caprock berfungsi sebagai lapisan penutup agar hidrocarbon yang terperangkap
tidak dapat berimigrasi ke tempat lain caprock pada lapisan ini ditandai dengan
lapisan berwarna hijau.

11
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan dari laporan ini yaitu:
1.laporan dibuat masih penuh kekurangan banyak yang harus diperbaiki
2.ada dua tipe trap pada laporan ini yaitu yaitu perangkap struktur dna perangka
stratrigrafi

12
DAFTAR PUSTAKA

Brown, H. William, 1995. Organoc chemistry. Saunders college publishing USA.

Draper, N.R. smith H. 1966. Applied regression Analysis , Wiley series in

Probability and matematical Statistics. John wiley and sons. Canada.

Koesoemadinata, R.P.1980, Geologi Minyak dan gas bumi jilid 1 dan 2, Inatitut

Teknologi Bandung, Bandung.

Levorsen, A.I., 1958, geology of petrolium, p 319, p. 357-369: San Francisco

Freeman and Co.

Sastrohamidjojo, Hardjono 2001. Kimia nyak Dan Gas Bumi, UGM Press,

Yogyakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai