PENDAHULUAN
1
oleh PLN sebesar tegangan 70KV dengan kontrak sebesar 63MVA yang
kemudian melewati tahapan pembagian daya kemasing-masing substation.
Penggunaan daya yang besar di gunakan untuk meunjang semua peralatan
elektronik yang berada di pabrik PT indocement tunggal prakarsa Tbk. unit
cirebon.
Meninjau dari hal tersebut penulis melakukan pnelitian terhadap
sistem kerja, proteksi, dan tahapan pengoperasian jaringan distribusi daya
70KV yang di miliki Oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. unit
Cirebon.
1.3 Tujuan
Adapaun tujuan laporan kerja praktek ini yaitu :
a. Mengetahui dan memahami prosedur pengoperasian dan peralatan di
gardu induk saluran 70 kV guna menghindarai kesalahan pada lingkup
manusia maupun peralatan.
b. Mengetahui dan memahami sistem interlock yang digunaka pada gardu
induk 70 kV di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. unit Cirebon.
2
1.4.1 Bagi mahasiswa
a. Mengetahui sistem pendistribusian daya 70 KV pada PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Unit Cirebon.
b. Mengetahui prosedur pengoperasian peralatan penunjuang
penyaluran saluran 70 KV PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Unit Cirebon.
c. Mengetahui gambaran pekerjaan di bidang tenaga listrik di instansi
yang bersangkutan.
d. Mengetahui penerapan teori di bangku kuliah pada dunia pekerjaan.
1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi
a. Menjalin hubungan baik antara lemabag pendidikan dan oerusahaan
tempat pelaksanaan kerja praktik sehingga di mungkinkan adanya
hubungan kerjasama dalam pengembangan teknologi daintara
keduanya.
b. Mengetahui tingkat keberhasilan dalam penerapan ilmu dengan
apliaksi nyata dunia industri.
1.5 Metodologi
Metode ya digunakan untuk pengumpulan data dalam pelaksanaan
kerja praktek ini sebagai berikut:
a. Metode observasi
Pengambilan data di lakukan dengan pengamatan dan penelitian secara
langsung terhadapt objek dilapangan.
b. Metode wawancara
Pengambilan data di lakukan denagn tanya jawab secara langsunng
denagn pembimbing dilapangan atau orang yang bersangkutan secara
langsung.
c. Metode literatur
Pengumpulan data di lakuka denagn melalui pembahasan teori dasar
dari buku referensi, mencari informasi melalui internet, serta infrmasi
3
yang di terima melaui catatan-catatan yang diberikan saat kerja praktik
berlangsung.
4
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
5
produsen bahan bangunan terbesar di dunia. Grup ini mempekerjakan lebih dari
45.000 orang di 2.300 lokasi di lebih dari 40 negara.
Dengan merek dagang “Tiga Roda” Indocement menjual sekitar 18,7
juta ton semen di 2014, yang menjadikannya perusahaan entitas tunggal
penjual semen terbanyak di Indonesia. Produk semen Perseroan adalah
Portland Composite Cement (PCC), Ordinary Portland Cement (OPC Tipe I,
II, dan V), Oil Well Cement (OWC), Semen Putih, and TR-30 Acian Putih.
Indocement merupakan satu-satunya produsen Semen Putih di Indonesia.
Selain penjualan semen, Indocement, melalui PT Pionirbeton Industri
yang memroduksi beton siap pakai, menjual 3,9 juta m3 RMC dan
menjadikannya pemimpin pasar dalam bisnis RMC di Indonesia. Dalam bisnis
agregat, PT Tarabatuh Manunggal, perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki
Indocement, mulai berproduksi sejak 10 September 2014. Selain itu,
Indocement memiliki tambang agregat lainnya melalui PT Mandiri Sejahtera
Sentra.
Pada 31 Desember 2014, Indocement memiliki kapasitas produksi
terpasang mencapai 20,5 juta ton semen, 5,0 juta m3 RMC dengan 41 batching
plant dan 706 truk mixer, serta kapasitas produksi agregat sebesar 2,8 juta ton
per tahun dengan total cadangan agregat mencapai 80 juta ton dari dua
tambang.
Dalam menjalankan usahanya, Indocement terus fokus pada
pembangunan berkelanjutan dengan komitmen mengurangi emisi karbon
dioksida dari proses produksi semen. Indocement adalah perusahaan pertama
di Asia Tenggara yang menerima Emisi Reduksi yang Disertifikasi (Certified
Emission Reductions/CER) dalam kerangka Mekanisme Pembangunan Bersih
(Clean Development Mechanism/CDM). Indocement merupakan perusahaan
pertama di Indonesia yang menggunakan terak pasir tanur (granulated blast
furnace slag), produk ampas leburan baja, beberapa tahun setelah
diluncurkannya proyek semen campuran (blended cement). Bahan
cementitious ini digunakan dalam produksi semen untuk mengurangi
kandungan klinker dan menurunkan emisi CO2.
6
2.2 Visi, Misi dan Moto
a. Visi
Pemain terkemuka dalam bisnis semen dan beton siap-pakai, pemimpin
pasar di Jawa, pemain kunci di luar Jawa, memasok agregat dan pasir
untuk bisnis beton siap-pakai secara mandiri.
b. Misi
Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan semen dan bahan bangunan
berkualitas dengan harga kompetitif dan tetap memerhatikan
pembangunan berkelanjutan.
c. Moto
Turut membangun kehidupan bermutu.
7
2001 HeidelbergCement Group menjadi pemegang saham mayoritas
melalui anak perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd.
2003 Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya
di Indocement kepada HC Indocement GmbH.
2005 Indocement meluncurkan produk PCC ke pasar Indonesia.
Penggabungan usaha antara HC Indocement GmbH dengan
HeidelbergCement South-East Asia GmbH, dimana yang
disebutkan terakhir menjadi pemegang saham mayoritas langsung
Indocement.
2006 HeidelbergCement South-East Asia Gmbh. melakukan penggabungan
usaha dengan HeidelbergCement AG. Dengan demikian
HeidelbergCement AG. menguasai 65,14% saham Indocement.
2007 Indocement membeli 51% saham PT Gunung Tua Mandiri, sebuah
perusahaan tambang agregat yang terletak di Rumpin, Bogor, Jawa
Barat.
Indocement memodifikasi Pabrik ke-8 di Citeureup untuk
menambah kapasitas produksi terpasang sebesar 600.000 ton semen
per tahun.
2008 Indocement menerima Emisi Reduksi yang Disertifikasi (Certified
Emission Reduction/CER) untuk pertama kalinya dalam kerangka
Mekanisme Pembangunan Bersih untuk proyek penggunaan bahan
bakar alternatif.
Indocement menerima Peringkat Hijau Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) untuk periode 2007-2008,
untuk Pabrik Citeureup dan Peringkat Biru untuk Pabrik Palimanan.
Dalam rangka restrukturisasi internal, HeidelbergCement AG –
pemegang saham utama Indocement – mengalihkan seluruh
sahamnya di Indocement kepada Birchwood Omnia Limited
(Inggris), yang dimiliki 100% oleh HeidelbergCement Group.
8
2009 Birchwood Omnia Limited (HeidelbergCement Group), pemegang
saham utama Indocement, menjual 14,1% sahamnya kepada publik.
Indocement meraih peringkat tertinggi, yaitu Peringkat Emas, pada
program PROPER 2008- 2009. Peringkat tersebut diraih oleh
Pabrik Citeureup, Bogor. Indocement merupakan perusahaan kedua
di Indonesia yang meraih Peringkat Emas sejak program PROPER
dimulai tahun 2002. Pabrik Palimanan, Cirebon, memperoleh
Peringkat Hijau pada program PROPER 2008-2009.
Anak perusahaan Indocement, PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS),
meningkatkan kepemilikannya menjadi 100% atas tambang agregat
di Purwakarta, Jawa Barat, dengan estimasi cadangan sekitar 95 juta
ton. Akuisisi ini memampukan Indocement menjadi pemimpin
pasar untuk pasokan agregat dengan total cadangan sebesar 115 juta
ton.
Melalui anak perusahaannya, PT Dian Abadi Perkasa dan PT
Indomix Perkasa, Indocement menguasai 100% saham PT Bahana
Indonor, sebuah perusahaan di bidang transportasi laut.
2010 Dua unit penggilingan-semen baru mulai beroperasi di Pabrik
Palimanan, meningkatkan total kapasitas terpasang sebesar 1,5 juta
ton semen menjadi 18,6 juta ton semen per tahun.
Tambahan empat batching plant dan lebih dari 100 truk mixer baru
memperkuat bidang usaha beton siap-pakai guna mengantisipasi
peningkatan permintaan pasar.
2011 Dimulainya pembangunan penggilingan semen di Pabrik Citeureup
untuk meningkatkan kapasitas produksi PCC sebesar 1,9 juta ton
semen. Diharapkan akan selesai pada tahun 2013.
Beroperasinya fasilitas bongkar-muat semen kantong dengan peti
kemas di dermaga Pabrik Tarjun.
Dimulainya pembangunan terminal semen untuk menyediakan
fasilitas bongkar-muat semen kantong dan curah di Samarinda,
9
Kalimantan Timur, guna memenuhi permintaan serta meningkatkan
pangsa pasar di wilayah Kalimantan.
2012 Mulai digunakannya kereta api sebagai moda transportasi untuk
pengiriman semen kantong dari Palimanan ke Purwokerto.
United Nations Framework Convention on Climate Change
(UNFCCC) menerbitkan CER untuk Indocement atas
keberhasilannya mengurangi emisi dari proyek blended cement
untuk periode 2006-2007.
Dimulainya pengoperasian Terminal Semen Banyuwangi, Jawa
Timur guna memfasilitasi bongkar muat semen kantong dan curah.
Dimulainya pengoperasian Terminal Semen Samarinda,
Kalimantan Timur guna memfasilitasi bongkar muat semen
kantong dan curah.
2013 Laboratorium QARD di Kompleks Pabrik Citeureup menerima
sertifikat ISO 17025 dan diakreditasi oleh Kantor Akreditasi
Nasional (KAN) untuk Process Control Laboratory (PCL).
Dimulainya pembangunan Pabrik ke-14 di Kompleks Pabrik
Citeureup. Pabrik baru ini mempunyai kapasitas terpasang 4,4 juta
ton semen dan akan menjadi pabrik semen terbesar di Indonesia.
Dimulainya pengoperasian rute kereta api tambahan untuk
pengiriman semen kantong Bogor – Surabaya.
Penambahan satu unit vertical roller mill (VRM) di Kompleks
Pabrik Citeureup dengan kapasitas produksi sebesar 1,9 juta ton
semen per tahun.
10
Gambar 2.1 PCC
2.4.2 Ordinary Portland Cement (OPC)
OPC juga dikenal sebagai semen abu-abu, terdiri dari lima tipe semen
standar. Indocement memproduksi OPC Tipe I, II dan V. OPC Tipe I
merupakan semen kualitas tinggi yang sesuai untuk berbagai penggunaan,
seperti konstruksi rumah, gedung tinggi, jembatan, dan jalan. OPC Tipe II dan
V memberikan perlindungan tambahan terhadap kandungan sulfat di air dan
tanah.
11
Gambar 2.3 PPC
2.4.4 Oil Well Cement (OWC)
OWC adalah tipe semen khusus untuk pengeboran minyak dan gas baik
di darat maupun lepas pantai. OWC dicampur menjadi suatu adukan semen dan
dimasukkan antara pipa bor dan cetakan sumur bor dimana semen tersebut
dapat mengeras dan kemudian mengikat pipa pada cetakannya. OWC
diproduksi dengan standar mutu sesuai API (American Petroleum Institute).
12
Gambar 2.5 White Cement
2.4.6 Acian Putih TR30
Acian Putih TR30 sangat sesuai untuk pekerjaan acian dan nat.
Komposisi Acian Putih TR30 antara lain Semen Putih ”Tiga Roda”, kapur
(Kalsium Karbonat) dan bahan aditif khusus lainnya. Keuntungan
menggunakan Acian TR30 antara lain, permukaan acian lebih halus,
mengurangi retak dan terkelupasnya permukaan, karena mempunyai sifat
plastis dengan daya rekat tinggi, cepat dan mudah dalam pengerjaan, hemat
dalam pemakaian bahan serta dapat dipergunakan pada permukaan beton
dengan menambahkan bonding agent.
13
Agregat digunakan dalam proses produksi RMC. Pengembangan baru
tambang agregat (batu andesit) di Rumpin dan Purwakarta, Jawa Barat dengan
total cadangan 80 juta ton andesit, melalui anak perusahaan Indocement akan
memperkuat posisi Indocement sebagai pemasok bahan bangunan.
14
**) Melalui merger dengan PT Indo Kodeco Cement ( IKC ) pada tanggal 29
Desember 2000
OPC : Ordinary Portland Cement
OWC : Oil Well Cement
WC : White Cement
PCC : Portland Composite Cement
15
Semua bahan yang sudah dihancurkan dikeringkan di dalam pengering
yang berputar untuk mencegah pemborosan panas. Kadar air dari material
tersebut menjadi turun sesuai dengan kontrol kualitas yang telah ditentukan
sesuai standar yang telah ditetapkan. Setelah disimpan di Raw Mill Feed Bins,
campuran material yang telah mengikuti standar dimasukkan ke dalam
penggilingan. Dalam proses penggilingan ini, pengambilan contoh dilakukan
setiap satu jam untuk diperiksa agar komposisi masing-masing material tetap
konstan dan sesuai dengan standar. Setelah itu tepung yang telah bercampur itu
dikirimkan ke tempat penyimpanan.
2.6.3 Pembakaran dan Pendinginan
Dari tempat penyimpanan hasil campuran yang telah digiling, material
yang telah halus itu dikirim ke tempat pembakaran yang berputar dan
bertemperatur sangat tinggi sampai menjadi klinker. Setelah klinker ini
didinginkan, dikirim ke tempat penyimpanan. Selama proses ini berlangsung,
peralatan yang canggih digunakan untuk memantau proses pembakaran yang
diawasi secara terus menerus dari Pusat Pengendalian. Bahan bakar yang
dipergunakan adalah batu bara, kecuali untuk semen putih dan oil well cement
digunakan gas alam.
2.6.4 Penggilingan Akhir
Klinker yang sudah didinginkan kemudian dicampur dengan gips yang
masih diimpor, kemudian digiling untuk menjadi semen. Penggilingan ini
dilaksanakan dengan sistem close circuit untuk menjaga efisiensi serta mutu
yang tinggi. Semen yang telah siap untuk dipasarkan ini kemudian dipompa ke
dalam tangki penyimpanan.
2.6.5 Pengantongan
Dari silo tempat penampungan, semen dipindahkan ke tempat
pengantongan untuk kantong maupun curah. Pengepakan menjadi efisien
dengan menggunakan mesin pembungkus dengan kecepatan tinggi. Kantong-
kantong yang telah terisi dengan otomatis ditimbang dan dijahit untuk
kemudian dimuat ke truk melalui ban berjalan. Sedangkan semen curah dimuat
16
ke lori khusus untuk diangkut ke tempat penampungan di pabrik, atau langsung
diangkut ke Tanjung Priok untuk disimpan atau langsung dikapalkan.
17
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
18
Saluran kabel digunakan pada daerah perkotaan yang memepertimbangkan
masalah estetika, lingkungan yang terbatas, jaringan antar pulau. Saluran kabel
terbagi menjadi beberapa standar tegangan, yaitu :
Distribution
Transmission
Heavy Mediu
Industr m
y Industr
Interconection Transmission
19
dan 115kV hingga 230kV untuk saluran tegangan tinggi. Standarisasi tegangan
transmisi listrik di indoneia adalah 500kV untuk saluran ekstra tinggi dan 150kV
untuk salurran teganag tinggi.
Pada sistem tenaga lsitrik jarak antar pembangkit denagn beban yang
cukup jauh akan menimbukan adanya penurunan kualitas tegangan yang
diakibatkan oleh rugi-rugi daya pada jaringan. Sehingga dalam proses penyaluran
di butuhkan suatu peralatan untuk memperbaiki kualitas tegangan yang di letakan
pada saluran yang menagalaai drop tegangan SVC (Static Var Compensator)
berfungsi sebagai pemelihara kestabilan kondisi steady sate dan dinamika voltase
dalam batasan yang sudah di tentukan pada jaringan ransmisi berjarak jauh dan
berbeban tinggi (heavy load). Synchronous condenser, sebagai generator
pensuplay arus gangguan dan transformer denagn taps yang variabel, ini
merupakan jenis kabel khusus tarnsformator listrik yang dapat menambah atau
mengurangi power gulungan kawat, sehingga meningkatkan atau menurunkan
medan magnet dan teganagn keluaran transformator.
Setiap substation memiliki circuit breaker, fuse, dan lightning arrester untuk
pengamanan peralatan. Selain itu penambahan kontrol peralatan, pengukuran ,
dan switching pada setiap substation.
Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang
merupaka pusat beban yang diambil dari saluran transmisi. Dengan fungsi umum
20
sebagai penyaluran yang menghubungkan sistemm transmisi tegangan tinggi
dengan saluran saluran gardu gardu distribusi.
21
Gardu listrik yang dimana sebagian besar peralatannya di tempatkan di
luar/ udara terbuka.
1. Switch gear
2. Transformator daya
3. Neutral grounding sistem (NGS)
4. Cicuit breaker (CB)
5. Disconnecting switch (DS)
6. Lighting arrester (LA)
7. Current trasformer (CT)
8. Potential trafo (PT)
9. Transformator pemakaian sendiri
10. Rel busbar
11. Gedung kontrol
12. Panel kontrol
13. Panel proteksi
22
14. Sumber DC gardu induk
15. Panel AC/DC gardu induk
16. Cubicle
17. Sistem proteksi
23
BAB IV
PEMBAHASAN
Gambar 4.1 single line diagram saluran gardu induk distribusi pada plan 09
24
Gambar 4.2 single line diagram saluran gardu induk distribusi pada plan 10
Secara garis besar instalasi penerimaan tenaga lsitrik dari PLN di bagi
menjadi 2, yaitu :
1. Instalasi tenaga
2. Instalasi control
25
4.1.1 Instalasi tenaga
Instalasi tenaga berfungsi untuk menyalurkan tenaga lsitrik yang
diterima untuk di salurkan ke masing-masing substation. Penerimaan awal
listrik di terima oleh saklar pemisah / Disconnecting Switch (DS
89R11/89R21) dan masuk ke pemutus Gas Circuit Breaker (GCB
52R1/52R2), kemudian di terima oleh saklar pemisah rel (DS 891/892),
setelah itu masukke rail paralel dan masuk ke saklar pemisah (DS
89P1/89P2), dan pemutus (GCB 52P1/ 52P2)kemudian masuk ke
transformator penurun tegangan 70 kV/6.6 kV dan di salurkan ke masing
masing feeder dan substation yang terdapat pada plant 09 dan plant 10.
26
1. Disconnecting switch (DS) / Pemisah
merupakan alat yang digunakan untuk menyatakan secara visual bahwa
satu peralatan listrik sudah bebeas dari tenaga kerja. DS(PMS) di operasikan
dalam keadaaan lsitrik tidak berbeban. Tenaga penggerak dari DS(PMS)
adalah secara manual, motor, pneumatic atau angin dan hidrolic. DS(PMS)
dilihat dari fungsinya di bagi menjadi 2, yaitu pemisah tanah dan pemisah
peralatan.
27
menggunakan GCB dengan gas yang digunakan tipe Gas SF6 seabagai
pemadam busur api.
28
Arus 1200 A
10 kA
Tabel 4.3 rating komponen Light Arrester pada jaringan 70 kV
Rating komponen
Type 6.6 kV
Teganagn 8.4 kV
Arus 1200 A
5 kA
Tabel 4.4 rating komponen Light Arrester pada jaringan 6.6 kV
4. Transformator
Transformator berfungsi untuk mentransforasikan daya listrik dengan
merubah besaran tegangan dengan frequensi yang tetap. Trafo yag
digunakan pada jaringan gardu induk ini, bertipe trafo stepdown.
29
Daya Reactive 32 MVA
Tabel 4.5 spesifikasi Trafo Step Down 70 kV/ 6.6 kV
30
Tahun pembuatan 2013
Type isolator Mineral oil standar IEC
Frequncy 50Hz
Idyn 100 kA peak
Ith 40 kA rms. 1 s
Um 72.5kV
Tabel 4.7 spesifikasi current tarnsformer IOSK 170 yang digunakan pada
gardu induk distribusi 70 kV.
31
Tahun pembuatan 2013
Type TCVT72.5
Frequency 50 Hz
Temp range -25/+55
CD Oil Synthetic IEC867/4 kg
EU Oil Mineral IEC296/26 kg
Max. Simulta burden 100 VA
32
10. Protective Relay Panel
Panel relay proteksi yang berfungsi untuk melindungi sistem jaringan gardu
induk pada saat terjadi gangguan. Protectife relay panel di pasang pada
jaringan 70 kV. Protective relay yang digunakan berupa Over Current
Relay (OCR) yang digunakan sebagai pengaman utama apabila terjadi
gangguan antar phasa atau beban lebih di penyulang.
33
13. Capacitor
Pada gardu induk yang kondisinya jauh dari sumber pembangkit atau beban
berlebih dapat mengakibatkan turunnya tegangan dan mempengaruhi COS
Phi. Perbaikan di lakukan dengan penamabahan capacitor bank pada
jaringan gardu induk yang di paralel pada power line utama, line 1 dan line
2.
Pada suatu sistem tenaga lsitrik dikenal suatu hubungan kerja antar
peralatan listrik yang disebut dengan sistem interlock. Pada sistem interlock
mengaharuskan Pemisah (PMS), Pemutus (PMT), dan Grounding Switch (GS)
bekrja sesuai denagn urutan kerjanya. Apabila dikerjakan tidak sesuai dengan
tahapan pengerjaannya dapat terjadi hubung singkat atau bususr api yang dapat
merusak komponen yang terhubung di dalamnya.
34
2. Pemisah tanah hanya dapat di tutup, apabila terjadi kondisi
maintenance.
3. Saklar pemisah jaringan hanya dapat di tututp, saat saklar pemisah tanah
dalam keadaan terbuka.
4. PMT hanya dapat menutup, saat saklar pemisah jaringan dalam keadaan
menutup.
Gambar 4.9 manuver PMS dan PMT pada gardu induk 70 kV dan prosedur operasi
PMS dan PMT.
35
peralatan yang terpasang, Mencatat dan mereset alarm yang muncul di
annuciator, dan relai yang bekerja dalam kondisi gangguan. Pencatatan
dan pelaporan hasil pengecekan secara berkala.
Wewenang dan tanggung jawab GI dalam sistem, yaitu Mengatur
sistem aliran daya dengan menjamin kapasitas kemampuan GI,
Menjamin keandalan suplai daya yang kontinu, menjaga kondisi sistem
dalam kondisi tetap baik agar tidak terjadi gangguan pada sistem.
4.4.2 Macam-macam kondisi operasional Gardu Induk.
a. Operasi GI kondisi Normal
b. Operasi GI kondisi tidak normal
c. Operasi GI kondisi baru
36
Ketentuan tersebut disusun bersama oleh pihak-pihak terkait yang
selanjutnya mengahsilkan Standing Operation Procedure (SOP). Di dalam
SOP memuat prosedur pengoperasian, kewenangan, dan tanggung jawab
pengoperasian peralatan. SOP dapat berubah sewaktu-wktu apabila terjadi
perubahan dalam konfigurasi GI. Pada Gardu induk PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk. menggunakan Gardu Induk denagn rel ganda.
Diamana masing masing power line 70 kV saling terhubung dengan
mengguanakn DS Couple. Pada penggunaan sistem rel ganda bila terjadi
gangguan/pemeliharaan pada salah satu relnya bisa di lakukan pemindahan
rel karena konfigurasi memungkinkan untuk melakukan pemindahan rel.
Namun dalam keadaan gangguan pada salah satu rel, beban harus di
konfigurasi ulang sesuai dengan kapasitas trafo terpasang sehingga tidak
terjadi over load pada trafo yang bisa mengakibatkan kerusakan pada
peralatan.
4.4.3.1 Proses Perintah Manuver Peralatan Dan Pelaksanaan Di
Jaringan Gardu Induk.
Proses perintah manuver peralatan dan pelaksanaan di jaringan
gardu induk adalah sebagai berikut :
1. Menerima perintah dari area/Dispatcher Jabar.
2. Memprsiapkan peralatan kerja dan peralatan keselamatan
kerja sesuai dengan tugas yang telah diperintahkan serta
mengidentifiaksi peralatan yang akan dimanuver.
3. Melaksanakan manuver peralatan dengan memperhatikan
prosedur manuver PMT(GCB)/PMS(DS).
4. Melaporkan hasil kegiatan kepada pemebri perintah yang
bertanggung jawab di lapangan.
4.4.3.2 Prosedur Manuver PMT Dan PMS Untuk Pengoperasian
Dan Pembebasan Peralatan Di Jaringan Gardu Induk.
Urutan pengoperasian dan pembebasan peralatan :
1. Pengoperasian : PMS masuk kemudain PMT masuk
2. Pembebasan : PMT keluar kemudian PMS keluar
37
Seperti pada Gambar 4.9 manuver PMS dan PMT pada
gardu induk 70 kV dan prosedur operasi PMS dan PMT.
Pengoperasian PMS dan PMT dari power line 1 dan 2 pada
kondisi normal adalah sebagai berikut :
1. Penghantar line 1 :
a. PMS (89R11) tertutup
b. PMS (89R12) tertutup
c. PMT (52R1) tertutup
2. Transformator 1 :
a. PMS (891) tertutup
b. PMS (89P1) tertutup
c. PMT (52P1) tertutup
3. Penghantar line 2 :
a. PMS (89R21) tertutup
b. PMS (89R22) tertutup
c. PMT (52R2) tertutup
4. Tranformator 2 :
a. PMS (892) tertutup
b. PMS (89P2) tertutup
c. PMT (52P2) tertutup
5. DS Couple/ PMS (89B) tertutup
38
2. Pengamatan beban dilakuakn denagn pencatatatn beban (I) dan daya
(MW) secara berkala.
3. Pemeriksaan kabel TT dilakukan denagn pemeriksaan manometer
(tekanan minyak) dan tekanana gas SF6 pada terminal bushing kabel.
4. Peemruksaan transformator tenaga dilakukan secara visual.
5. Peemriksaan PMT dilakuakn denagan cara melihat tekanan gas SF6 jika
menggunakan GCB, tekanan Udara jika menggunakan VCB, atau
tekanan minyak jika mneggunakan OCB.
6. Pemriksaan sumber DC dilakuakan denagan cara pemeriksaaan lapu
indikator, level electrolyte, dan tegangannya.
7. Pencatatan energi litrik (KWh) terpakai secara berkala.
39
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksananakn kerja praktek di PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. pada tanggal 2 September 2019, dari hasil pengamatan telah
di dapat kesimpulan berupa :
Prosedur pengoperasian dan penyaluran tenaga listrik pada gardu
induk 70 kV PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. menggunakan sistem
radial terbuka yang saling terhubung dengan rangkaian couple/kopel dengan
pemisah DS couple. Pengoperasian juga menggunakan sistem interlock
sebagai pengamanan dalam jaringan.
5.2 Saran
Lebih mengedepankan aspek K3(Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) dalam melaksanakan pekerjaan.
40
DAFTAR PUSTAKA
Saliban, Udin Fransiska. 2019. “ Sistem Jaringan Distribusi Pada Area Plant-9 PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palaimanan Cirebon. Universitas
Bengkulu.
41