Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tersedak merupakan keadaan gawat nafas yang masih sering di pandang
sebelah mata oleh masyarakat. Menurut data, angka kematian yang disebabkan oleh
obstruksi jalan nafas khususnya tersedak masih tinggi di kalangan bayi (Dwiadhi,
2013 dalam utami, 2014). Riset yang dilakukan oleh Dr.Gary Smith di Nation wide
Children’s Hospital menjelaskan bahwa dalam satu dokade terdapat 34 anak dibawah
1 tahun di Amerika dibawa ke IGD karena tersedak makanan dan ASI (RahmaLillahi,
2013 dalam Utami, 2014).
Bahaya dari tersedak bila tidak tahu tanda-tanda dari tersedak dan tidak
dengan segera dilakukan penanganan dini dapat menyebabkan kesulitan bernafas,
kebiruan dan hilang kesadaran. Oleh karena itu, mengetahui tanda-tanda tersedak
seperti batuk tanpa suara, kebiruan, ketidakmampuan untuk berbicara atau bernafas
(Tim Bantuan Medis BEM IKM FKUI, 2015). Selain itu, bila ditemukan tanda-tanda
penyumbatan ringan dan korban dapat batuk, jang menghalangi proses batuk dan
usaha bernafas spontan dari korban. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai teknik
pemberian bantuan hidup dasar dan penanganan pada korban tersedak, sangat diperlukan
dalam menghadapi situasi seperti ini sehingga pertolongan yang diberikan akan lebih tepat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian Bantuan Hidup Dasar ?
2. Kapan harus dilakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar ?
3. Bagaimana penanganan tindakan Bantuan Hidup Dasar Pada Korban Tersedak ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara
memberikan pertolongan agar bisa mempertahankan kehidupan korban saat korban
mengalami keadaan yang mengancam nyawa, dengan bantuan hidup dasar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
a. Bantuan hidup dasar
Bantuan hidup dasar merupakan usaha yang pertama kali dilakukan untuk
mempertahankan kondisi jiwa seseorang pada saat mengalamai kegawatdaruratan
(siti rohmah.2012). Bantuan hidup dasar adalah usaha untuk mempertahankan
kehidupan saat penderita mengalami keadaan yang mengancam nyawa
(rido.2008). Bantuan Hidup Dasar atau Basic Life Support (BLS) adalah usaha
yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat pasien atau korban
mengalami keadaan yang mengancam nyawa. (Deden Eka PB at 1:10:00).
Keadaan darurat yang mengancam nyawa bisa terjadi sewaktu-waktu dan di
mana pun. Kondisi ini memerlukan bantuan hidup dasar. Bantuan hidup dasar
adalah usaha untuk mempertahankan kehidupan saat penderita mengalami
keadaan yang mengancam nyawa.
Bantuan hidup dasar terdiri dari beberapa cara sederhana yang dapat
membantu mempertahankan hidup seseorang untuk sementara. Beberapa cara
sederhana tersebut adalah bagaimana menguasai dan membebaskan jalan nafas,
bagaimana memberikan bantuan penafasan dan bagaimana membantu
mengalirkan darah ke tempat yang penting dalam tubuh korban, sehingga
pasokan oksigen ke otak terjaga untuk mencegah matinya sel otak.
Bantuan hidup dasar terdiri dari beberapa cara sederhana yang dapat
membantu mempertahankan hidup seseorang untuk sementara. Beberapa cara
sederhana tersebut adalah bagaimana menguasai dan membebaskan jalan nafas,
bagaimana memberikan bantuan penafasan dan bagaimana membantu
mengalirkan darah ke tempat yang penting dalam tubuh korban, sehingga
pasokan oksigen ke otak terjaga untuk mencegah matinya sel otak.
b. Tersedak
Choking (tersedak) adalah tersumbatnya saluran nafas akibat benda asing
secara total atau sebagian, sehingga menyebabkan korban sulit bernafas dan
kekurangan oksigen, bahkan dapat segera menimbulkan kematian (Bagian Diklat
RSCM., 2015). Tersedak merupakan pembunuh tercepat, lebih cepat
dibandingkan gangguan breathing dan circulation.pada orang dewasa, tersedak
paling sering terjadi ketika makanan tidak dikunyah sempurna, maka makan
sambil berbicara atau tertawa. Pada anak-anak, penyebab tersedak adalah tidak
dikunyahnya makanan dengan sempurna dan makan terlalu banyak pada satu
waktu. Selain itu, anak-anak juga sering memasukkan benda-benda padat kecil
ke dalam mulutnya (Junha, 2014 dalam Tim Bantuan Medis BEM IKM FKUI,
2015).
Tersedak merupakan suatu kegawatdaruratan yang sangat berbahaya,
karena dalam beberapa menit akan terjadi kekurangan oksigen secara general
atau menyeluruh sehingga hanya dalam hitungan menit klien akan kehilangan
reflek nafas, denyut jantung dan kematian secara permanen dari batang otak,
dalam bahasa lain kematyian dari individu tersebut. Ketika tersedak, anak
mungkin sudah tidak bisa mengeluarkan suara dengan jelas untuk mengatak
sakitnya, anak merasa tercekik dan berusaha untuk batuk dan kemudian akan
membuat usaha nafas tersengal-sengal. Sianosis akan terjadi, kepala dan leher
terlihat kongesti/membengkak, disertai penurunan kesadaran (Shelov, 2004
dalam Sumuarningsih, D., 2015).

Anda mungkin juga menyukai