Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekspresi gen merupakan rangkaian proses penerjemahan informasi genetik melalui
transkripsi gen dan translasi mRNA menjadi protein yang bisa diatur untuk diekspresikan
ataupun tidak. Informasi yang dibawa oleh bahan genetik tidak bermakna apapun bagi suatu
organisme jika tidak diekspresikan. Ekspresi gen adalah proses penentuan sifat suatu
organisme oleh gen.
Pengertian gen sendiri adalan segmen molekul DNA yang mengandung semua informasi
yang diperlukan untuk sintesis protein. Ekspresi gen dimulai dari aktivitas RNA polimerase
dalam mentranskrip DNA. Mekanisme pengaturan pada ekspresi gen disebut regulasi ekspresi
gen.
Pada sel prokariotik pengendalian ekspresi gen hanya terjadi pada proses transkripsi. Di
dalam sel prokariot, ada beberapa gen struktural yang diekspresikan secara bersama-sama
dengan menggunakan satu promoter yang sama. Kelompok gen ini disebut operon. Pada
umumnya, kelompok gen ini terlibat dalam suatu rangkaian reaksi metabolisme yang sama.
Pengelompakan gen dalam suatu operon membuat sel menjadi lebih efisien di dalam
melakukan ekspresi genetik.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat ditulis, antara lain :
1. Bagaimana ekspresi gen pada sel prokariotik?
2. Bagaimana proses transkripsi pada sel prokariotik?
3. Bagaimana proses translasi pada sel prokariotik?
4. Bagaimana proses pematangan RNA pada sel prokariotik?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, antara lain :
1. Untuk mengetahui proses ekspresi gen yang terjadi pada sel prokariotik
2. Unruk mengetahui proses transkripsi yang terjadi pada sel proakriotik
3. Untuk mengetahui proses translasi yang terjadi pada sel prokariotik
4. Untuk mengetahui proses pematangan RNA yang terjadi pada sel prokariotik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekspresi gen


Ekspresi gen merupakan suatu proses penerjemahan informasi yang dikode oleh gen
menjadi urutan asam amino dalam sintesis protein. Informasi genetic yang dibawa DNA akan
disalin menjadi mRNA melalui proses transkipsi selanjutnya, mRNA yang terbentuk
diterjemahkan menjadi polipeptidda melalui proses translasi. Ekspresi gen adalah proses
penentuan sifat suatu organisme oleh gen. suatu sifat yang dimiliki oleh organisme merupakan
hasil metabolisme yang terjadi di dalam sel. Proses metabolisme dapat berlangsung karena
adanya enzim yang berfungsi sebagai katalisator proses-proses biokimia. Enzim dan protein
lainnya diterjemahkan dari urutan nukeotida yang ada pada molekul mRNA dan disintesis
berdasarkan untaian cetakan DNA. Gen tersusun dari molekul DNA, sehingga menentukan
sifat suatu organisme. Signifikansi utama dari ekspresi gen prokariotik adalah bahwa
transkripsi mereka terjadi di sitoplasma. Ini disebabkan oleh kurangnya nukleus dalam sel
prokariotik. Pada prokariotik, satu jenis RNA polimerase bertanggung jawab untuk
transkripsi. Ini membutuhkan faktor sigma dan urutan DNA spesifik yang disebut kotak
Pribnow untuk inisiasi transkripsi.
Pada sel prokariotik terdiri dari 3 macam gen yakni:
a. Promoter, adalah bagian yang berperan dalam mengendalikan proses transkripsi dan terletak
pada ujung 5’. Fungsi promoter adalah sebagai tempat awal pelekatan enzim RNA
polimerase yang nantinya melakukan transkripsi pada bagian gen struktural. Salah satu
bagian penting promoter disebut sebagai Pribnow box pada urutan nukleotida -10 dan -35.
Oleh karena urutan consensus pada Pribnow box adalah TATAAT, maka seringkali disebut
juga TATA box. Pribnow box berperanan dalam mengarahkan enzim RNA polymerase
sehingga arah transkripsinya adalah dari ujung 5’→3’. Selain itu, daerah ini merupakan
tempat pembukaan heliks DNA untuk membentuk kompleks promoter yang yang terbuka.
b. Struktural, adalah bagian yang mengandung urutan DNA spesifik (kode genetik) yang akan
ditranskripsi.
c. Terminator, adalah bagian yang memberikan sinyal pada enzim RNA polimerase untuk
menghentikan proses transkripsi. Signal terminasi dicirikan oleh struktur jepit rambut
/hairpin dan lengkungan yang kaya yang akan urutan GC yang terbentuk pada molekul RNA
hasil transkripsi.
Di sisi lain, gen dalam prokariotik terjadi dalam operon, yang merupakan kelompok gen
yang terkait secara fungsional. Beberapa contoh operon termasuk operon Lac dan operon Trp.
Oleh karena itu, gen dalam operon ditranskripsikan bersama, membentuk molekul mRNA
polikistronik. Selain itu, transkripsi prokariotik selalu berpasangan dengan translasi karena
keduanya terjadi di sitoplasma. Oleh karena itu, transkrip utama siap digunakan untuk translasi
yang transkripnya masih berlangsung. 70S Ribosom bertanggung jawab atas translasi mRNA
polikistronik prokariotik. Yang paling penting, regulasi ekspresi gen prokariotik terjadi pada
level transkripsi, baik dengan meningkatkan atau menurunkan level transkripsi.
Sistem operon pada sel prokariotik diorganisasikan dalam satu sistem operon. Satu promoter
untuk mengendalikan seluruh gen struktural. Contoh dari operon adalah operon lac yang
mengendalikan kemampuan metabolisme laktosa pada bakteri Eschericia coli. Sifat ekspresi
gen mRNA pada sel prokariotik adalah polisistronik. Hal ini berarti dalam satu transkrip
terkandung lebih dari satu rangkaian kodon (sistron) polipeptida yang berbeda. Proses splicing
merupakan proses pemotongan dan penyambungan RNA. Pada sel prokariotik tidak terjadi
splicing. Hal ini dikarenakan pada sel prokariotik tidak terdapat intron dalam satu untai mRNA
hasil transkripsi (kecuali pada beberapa Archaea tertentu). Proses capping dan poliadenilasi
pada sel prokariotik tidak terjadi proses capping dan poliadenilasi. Hasil dari sintesis RNA
polimerase dapat langsung melanjutkan proses transkripsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspresi dan regulasi gen :
1. Metabolisme
Beberapa protein diperlukan oleh bakteri untuk memetaboliseme molekul-molekul tertentu
misalnya enzim untuk pemecahan gula
2. Faktor lingkungan
Beberapa protein digunakan untuk menghadapi tekanan lingkungan misalnya beberapa
protein diperlukan bakteri untuk menghadapi tekanan osmotic atau panas
3. Pembelahan sel
Beberapa protein digunakan untuk proses pembelahan.

B. Transkripsi pada Prokariotik


Gen terdiri atas 3 bagian utama : daerah pengendali (promoter), bagian struktural, dan
terminator. Promoter merupakan bagian gen yang berperanan dalam mengendalikan proses
transkripsi dan terletak pada ujung 5’. Promoter pada prokariot juga terdiri atas operator.
Promoter berfungsi sebagai tempat awal pelekatan enzim RNA polymerase yang nanti akan
melakukan transkripsi pada bagian struktural dan juga sebagai tempat pembukaan helix DNA
untuk membentuk kompleks promoter terbuka. Operator adalah urutan nukleotida yang
terletak diantara promoter dan bagian struktural, yang berfungsi sebagai tempat pelekatan
protein reseptor (penghambat ekspresi gen).
Bagian Struktural adalah bagian gen yang terletak disebelah hilir (downstream) dari
promoter. Merupakan bagian yang berfungsi untuk mengkode urutan nukleotida RNA. Bagian
inilah yang mengandung urutan DNA spesifik (kode-kode genetik) yang akan ditranskripsi.
Sedangkan, terminator adalah bagian gen yang terletak disebelah hilir dari bagian struktural
yang berperanan dalam pengakhiran (terminasi) proses transkripsi. Fungsi terminator adalah
memberikan sinyal pada enzim RNA polimerase agar menghentikan proses transkripsi
(terminasi). Gen diorganisasikan dalam struktur operon.
Operon adalah organisasi beberapa gen struktural yang ekspresinya dikendalikan oleh suatu
promoter yang sama yang berfungsi untuk mengendalikan seluruh gen struktural. Contohnya
operon lac yaitu operon yang mengendalikan kemampuan metabolisme laktosa pada bakteri
E.Coli. Saat ditranskripsi, operon lac menghasilkan satu mRNA yang membawa kode-kode
genetik untuk 3 macam polipeptida yang berbeda (mRNA polisistronik ) artinya dalam satu
transkrip dapat terkandung lebih dari satu rangkaian kodon untuk polipeptida yang berbeda.
Dengan demikian, masing-masing polipeptida akan ditranslasi secara independen dari satu
untaian mRNA yang sama.
Ciri utama gen struktural pada prokariot adalah mulai dari sekuens inisiasi transkripsi
(ATG) sampai kodon terakhir sebelum titik akhir translasi (kodon STOP) akan diterjemahkan
menjadi rangkaian asam amino. Jadi, jika gen struktural terdiri atas 900 nukleotida maka gen
tersebut akan mengkode 300 asam amino karena satu asam amino dikode oleh tiga sekuens
nukleotida yang berurutan. Pada prokariot tidak ada intron (sekuens penyisip) kecuali pada
beberapa archaea tertentu.
Transkripsi merupakan proses sintesis RNA menggunakan salah satu untai molekul DNA
sebagai cetakan (template) nya. Transkripsi dimulai dari sekuens inisiasi transkripsi (ATG)
sampai kodon terakhir/stop (TAA/TGA/TAG) dan terjadi di nukleoid pada sitoplasma. Hal ini
dikarenakan Prokariotik tidak memiliki inti terorganisir, sehingga bahan inti atau DNA dalam
sitoplasma. Oleh karena itu, transkripsi terjadi dalam sitoplasma dan semua prekursor yang
diperlukan untuk transkripsi ditemukan di sitoplasma. Proses transkripsi ini terjadi secara
simultan (terjadi pada waktu yang bersamaan) karena DNA tidak terikat histon. Dengan
demikian, transkripsi memulai langsung. Ini bisa menjadi menguntungkan ketika gen
prokariota telah tumpang tindih.
Transkripsi dimulai pada daerah promoter dan memanjang melalui daerah coding dan
berakhir ketika RNA polimerase membaca sinyal terminasi. Ada dua jenis sinyal terminasi,
Rho-dependent dan independent. Ditranskripsi mRNA akan benar-benar diterjemahkan selama
transkripsi, dan tidak ada proses pasca-transkripsi.
Pada proses transkripsi, DNA diterjemahkan menjadi kode-kode dalam bentuk basa
nitrogen membentuk rantai RNA yang bersifat single strain (hanya salah satu untaian DNA
yang disalin menjadi urutan nukleotida RNA (transkrip RNA). Transkripsi prokariotik
membutuhkan enzim polimerase RNA agar transkripsi berhasil diselesaikan. enzim berisi lima
subunit (α, β, β ‘, ω) dan mengikat faktor sigma dan wilayah promotor, dan kemudian memulai
transkripsi dengan menyelesaikan holoenzim tersebut.
Urutan nukleotida hasil sintesis pada transkrip RNA bersifat komplementer dengan urutan
DNA cetakan (DNA template)nya, tetapi identik dengan urutan nukleotida DNA pada untaian
pengkode. Contoh urutan ATG pada DNA, maka hasil transkripsinya adalah UAC. Molekul
DNA yang ditranskripsi adalah untai ganda, akan tetapi yang berperanan sebagai cetakan,
hanya salah satu untaiannya saja.
Pada prokariotik, rantai RNA langsung ditranslasikan sebelum transkripsi selesai.
Transkripsi dimulai dengan inisiasi (penempelan RNA polimerase holoenzim) secara langsung,
belum menempel secara kuat dan struktur promoter masih dalam keadaan tertutup pada DNA
di bagian promoter suatu gen tanpa melalui suatu ikatan dengan protein lain. Dalam proses
penempelan promoter tersebut, sub-unit σ berperan dalam menemukan bagian promoter suatu
gen sehingga RNA polimerase dapat menempel. Diduga, proses pengenalan suatu promoter
oleh RNA polimerase diawali dengan penempelan enzim tersebut secara tidak spesifik pada
molekul DNA. Selanjutnya, RNA polimerase akan mencari bagian DNA yang mempunyai
struktur khas suatu promoter.
Tahapan transkripsi selanjutnya adalah elongasi dimana RNA polymerase membaca DNA
template dan melakukan pengikatan nukleotida yang komplementer dan pada bagian promoter
mulai terbuka (membentuk struktur open promoter complex).
Tahapan selanjutnya adalah terminasi ( lepasnya RNA polymerase dari DNA yang
ditranskripsi). Proses terminasi transkripsi pada prokariot dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
rho-independent (terminasi yang ditentukan oleh urutan nukleotida tertentu) dan rho-dependent
(diatur oleh suatu protein (faktor rho)).
C. Translasi Pada Sel Prokariotik
Translasi adalah proses sintesis polipeptida yang diarahkan oleh RNA. Translasi di
laksanakan dalam ribosom yang terdapat pada sitoplasma. Untuk translasi tersebut dibutuhkan
dua jenis RNA lain, yaitu transfer RNA (tRNA) dan ribosomal RNA (rRNA). Ribosom pada
sel prokariotik memiliki sedikit perbedaan dengan sel eukariotik. Ribosom prokariotik adalah
ribosom kecil yang terletak bebas pada sitoplasma. Dan sebenarnya, ilustrasi ribosom pada
proses translasi adalah stuktur sederhana dari ribosom prokariotik. Untuk eukariotik sendiri
bisa dikatakan mirip, namun ukurannya lebih besar dan banyak terdapat rRNA. Berikut tabel
perbedaan ribosom prokariotik dan eukariotik.
Perbedaan Eukariotik Prokariotik
Massa 42.000kd 27.000kd
Koefisien Sedimentasi 80s 70s
Diameter 250 – 300 A 200 A
Tiga rRNA Dua rRNA
Sub Unit Rrna
28s, 5,3s, dan 5s 23s dan 5s
Permukaan luar nucleus
Letak Tersebar bebas di sitoplasma
dan reticulum endoplasma
Sub Unit 60s dan 40s 50s dan 30s

Dalam proses sintesis protein, translasi mRNA dalam ribosom dimulai dari ujung 5’ dan
berakhir pada ujung 3’. Setiap 3 gugus nukleotid dalam rantai mRNA yang berasal dari 4 jenis
nukelotid (U, C, A, G) dinamakan kodon, akan ditranslasi menjadi salah satu asam amino. Dari
64 (43) kemungkinan kombinasi 3 dari 4 nukleotid tersebut hanya ditranslasi menjadi 20 asam
amino. Tiga diantara 64 kemungkinan kombinasi tersebut tidak ditranslasi menjadi asam
amino, melainkan berfungsi sebagai kodon terminasi atau kodon stop (UAA, UAG, UGA), dan
kodon inisiasi atau kodon start (AUG) yang diterjemahkan dalam asam amino metionin. Enam
puluh sisa kemungkinan kodon yang lain ditranslasi dalam asam amino tertentu yang hanya 19
jenis asam amino lain.
Proses pengenalan kodon yang digunakan mentransfer informasi genetik dari mRNA
melalui tRNA ke protein juga menggunakan mekanisme yang tergantung pada interaksi antara
pasangan basa pada nukelotid. Contohnya, jika u rutan kodon pada mRNA adalah CGU maka
akan berinteraksi dengan antikodon tRNA yang memiliki urutan GCA. Untuk mengatur tRNA
diperlukan peran utama ribosom. Setiap ribosom merupakan “mesin” pembuat protein besar
yang merupakan tempat tRNA mendudukan dirinya sedemikian rupa sehingga bagian
antikodon dapat membaca kodon yang merupakan informasi genetik pada mRNA.
Fungsi lain dari ribosom yaitu pada awalnya harus menemukan tempat pada mRNA sebagai
awal dari translasi bingkai pembacaan (reading frame). Bingkai pembacaan adalah jangkauan
pembacaan pada setiap nukleotida yang disebut kodon. Kesalahan meletakkan bingkai
pembacaan dapat menghasilkan urutan asam amino dalam protein yang berbeda dengan yang
dibutuhkan melalui informasi genetik.
Translasi memiliki tiga tahap yaitu Inisiasi, Elongasi, dan Terminasi. Semua tahapan ini
memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses
translasi. Faktor- factor protein tersebut ada tiga yaitu IF1, IF2, IF3. Untuk inisiasi dan elongasi
rantai dibutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guaniosin triphosphate),
suatu molekul yang mirip dengan ATP.
1. Inisiasi (Initiation)
Tahap inisiasi dari translasi membawa bersama-sama mRNA, sebuah tRNA yang memuat
asam amino pertama dari polipeptida, dan dua subunit ribosom. Tahap inisiasi diawali dengan
pemisahan subunit ribosom 70S menjadi dua subunit, yaitu subunit kecil 30S dan subunit besar
50S. Pemisahan ribosom menjadi 2 subunit dibantu oleh dua faktor inisiasi, yaitu IF1 dan IF3
yang terikat dengan subunit ribosom 30S. Selanjutnya, subunit ribosom 30S tersebut akan
mengikat urutan shine-dalgarno yang terletak di hulu AUG kodon start mRNA prokariotik.
Urutan shine-dalgarno ini saling melengkapi dengan ribosom 16S, yaitu sebuah komponen dari
ribosom 30S. Pelekatan ribosom 16S pada urutan shine-dalgarno ini bertujuan untuk
memastikan bahwa kodon start berada pada posisi yang tepat di ribosom. Kemudian, tRNA
inisiator yang membawa asam amino formil-metionil dan antikodon akan terikat dengan
kompleks ribosom dengan bantuan IF2 dan dengan bantuan energi GTP. Tahap inisiasi selesai
pada saat subunit ribosom besar 50S terikat pada kompleks dan semua faktor inisiasi dilepas.
Singkatnya, penyatuan mRNA, tRNA inisiator, dan subunit ribosom kecil diikuti oleh
perlekatan sub unit ribosom besar, menyempurnakan kompleks inisiasi translasi. Protein yang
disebut faktor inisiasi dibutuhkan untuk membawa semua komponen tersebut bersama-sama.
Sel juga mengeluarkan energi dalam bentuk GTP untuk membentuk kompleks inisiasi. Saat
penyelesaian proses inisiasi, tRNA inisiator berada pada tempat P dari ribosom, dan tempat A
yang kosong siap untuk tRNA-aminoasil berikutnya. Sintesis polipeptida dimulai pada ujung
aminonya.
2. Pemanjangan (Elongasi)
Pada tahap elongasi dari translasi , asam-asam amino ditambahkan satu per satu pada asam
amino pertama. Tiap penambahan melibatkan partisipasi beberapa protein yang di sebut faktor
elongasi dan terjadi dalam siklus tiga-tahap yaitu:
a. Pengikatan aminoasil-tRNA pada sisi A yang ada pada ribosom
b. Pemindahan polipeptida yang tumbuh dari tRNA yang ada pada sisi P kea rah sisi
A dengan membentuk ikatan peptida
c. Translokasi ribosom sepanjang mRNA ke posisi kodon selanjutnya yang ada sisi A
3. Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai
tempat A di ribosom. Triplet basa yang istimewa ini UAA, UAG, UGA, tidak mengkode suatu
asama amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Suatu protein
yang disebut sebagai faktor pelepas (release factor) langsung mengikatkan diri pada kodon stop
di tempat A. faktor pelepas ini menyebabkan penambahan molekul air, bukan asam amino,
pada rantai polipetida. Reaksi ini menghidrolisis polipeptida yang sudah selesai ini dari tRNA
yang berada di tempat P, melepaskan polipeptida dari ribosom. Sisa-sisa penyusunan translasi
kemudian terpisah-pisah.
Walaupun prokariotik dan eukariotik melakukan transkripsi dan translasi dengan cara yang
sangat mirip, namun terdapat beberapa perbedaan pada peralatan dan komponen transkripsi
maupun translasi. RNA polimerase pada prokariotik dan eukariotik berbeda. Polymerase pada
eukariota tergantung pada faktor-faktor transkripsi. Transkripsi diselesaikan secara berbeda
pada masing masing sel. Kemudian tipe ribosom pada sel prokariotik dan eukariotik sedikit
berbeda. Perbedaan yang paling menonjol terjadi akibat ada atau tidaknya selubung inti. Jika
pada sel eukariotik transkripsi terjadi dalam selubung inti dan mRNA membawa kode genetik
keluar menuju sitoplasma dan ke ribosom. Dengan tidak adanya selubung inti, maka sel dapat
secara simultan mentrasnkripsi dan mentranslasi gen. Kemudian setelah terbentuknya produk
maka dengan segera dapat menyebar ke tempat-tempat fungsionalnya. Pembahasan dari proses
translasi yang selama ini mudah dipahami di buku teks bacaan umumnya terjadi pada sel
prokarotik, karena translasi pada eukariotik melibatkan proses biokimia dan mekanik yang
kompleks.
D. Pematangan RNA
Polipeptida akan dilepaskan, mRNA juga akan terpisah dari ribosom, semuanya menjadi
terpisah kembali. Asam amino yang disambung-sambung ini adalah merupakan protein.
Karena protein adalah gabungan dari banyak sekali asam amino. Protein yang sudah dihasilkan
ini dipergunakan untuk keperluan tubuh bisa untuk enzim, hormon, membangun tubuh, dan
lainnya. Enzim dan protein lainnya diterjemahkan dari urutan nukleotida yang ada pada
molekul mRNA, dan mRNA itu sendiri disintesis berdasarkan atas utas cetakan DNA. Gen
tersusun dari molekul DNA, sehingga gen menentukan sifat suatu organisme.
Panjang pendeknya umur mRNA akan menentukan kuantitas protein yang disintetis, mRNA
yang berumur panjang akan menghasilkan protein lebih banyak ketimbang yang dihasilkan
mRNA yang berumur pendek. Bakteri mempunyai mRNA berumur sangat pendek, dalam
beberapa menit akan didegradasi oleh enzim. Oleh karena itu, bakteri sangat mudah mengubah
proteinnya sehubungan dengan penyesuaian diri dengan perubahan lingkungan. Contoh mRNA
yang berumur panjang adalah mRNA yang terdapat pada sel darah merah vertebrata. Pada sel
darah merah vertebrata, mRNA hemoglobin sangat stabil, mungkin berumur sama dengan sel
darah merah yang mengandungnya. Pada burung, mRNA sekitar 1 bulan. Lebih panjang lagi
pada reptile, amfibi, dan ikan dimana mRNA nya dipakai berulang kali untuk translasi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekspresi gen merupakan rangkaian proses penerjemahan informasi genetik melalui
transkripsi gen dan translasi mRNA menjadi protein yang bisa diatur untuk diekspresikan
ataupun tidak. Transkripsi merupakan serangkaian ekspresi genetik yang mengubah DNA
menjadi RNA dimana peristiwa ini terjadi pada inti sel atau di dalam matriks mitokondria dan
plastid. Proses transkripsi melalui tiga tahap: inisiasi, elongasi (pemanjangan), terminasi
(penyelesaian). Translasi merupakan proses penerjemahan urutan nekleotida yang ada pada
molekul mRNA menjadi rangkaian asam amino yang membentuk polipeptida atau protein.
Proses translasi melalui tiga tahap: inisiasi, elongasi (pemanjangan), terminasi (penyelesaian).

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece, dan Mitchell. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta : Erlangga
Jusuf, Muhammad. Tanpa tahun. Regulasi Ekspresi Gen. Bogor. Diakses pada tanggal 8 November
2019 pukul 11:51 WIB. web.Ipb.ac.id
Jusuf, Muhammad. Tanpa Tahun. Regulasi Ekspresi Gen. Diakses pada tanggal 8 November 2019
Pukul 12.23 www.Ipb.ac.id
Tanpa Nama. 2019. Perbedaan Ekspresi Gen Prokariotik dan Eukarioti.. Diakses pada tanggal 8
November 2019. Pukul :12.22 https://perbedaan.budisma.net/perbedaan-ekspresi-gen-
prokariotik-dan-eukariotik.html
Subowo. 2011. Biologi Sel Edisi 6. Jakarta: Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai