PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekspresi gen merupakan rangkaian proses penerjemahan informasi genetik melalui
transkripsi gen dan translasi mRNA menjadi protein yang bisa diatur untuk diekspresikan
ataupun tidak. Informasi yang dibawa oleh bahan genetik tidak bermakna apapun bagi suatu
organisme jika tidak diekspresikan. Ekspresi gen adalah proses penentuan sifat suatu
organisme oleh gen.
Pengertian gen sendiri adalan segmen molekul DNA yang mengandung semua informasi
yang diperlukan untuk sintesis protein. Ekspresi gen dimulai dari aktivitas RNA polimerase
dalam mentranskrip DNA. Mekanisme pengaturan pada ekspresi gen disebut regulasi ekspresi
gen.
Pada sel prokariotik pengendalian ekspresi gen hanya terjadi pada proses transkripsi. Di
dalam sel prokariot, ada beberapa gen struktural yang diekspresikan secara bersama-sama
dengan menggunakan satu promoter yang sama. Kelompok gen ini disebut operon. Pada
umumnya, kelompok gen ini terlibat dalam suatu rangkaian reaksi metabolisme yang sama.
Pengelompakan gen dalam suatu operon membuat sel menjadi lebih efisien di dalam
melakukan ekspresi genetik.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat ditulis, antara lain :
1. Bagaimana ekspresi gen pada sel prokariotik?
2. Bagaimana proses transkripsi pada sel prokariotik?
3. Bagaimana proses translasi pada sel prokariotik?
4. Bagaimana proses pematangan RNA pada sel prokariotik?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, antara lain :
1. Untuk mengetahui proses ekspresi gen yang terjadi pada sel prokariotik
2. Unruk mengetahui proses transkripsi yang terjadi pada sel proakriotik
3. Untuk mengetahui proses translasi yang terjadi pada sel prokariotik
4. Untuk mengetahui proses pematangan RNA yang terjadi pada sel prokariotik
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam proses sintesis protein, translasi mRNA dalam ribosom dimulai dari ujung 5’ dan
berakhir pada ujung 3’. Setiap 3 gugus nukleotid dalam rantai mRNA yang berasal dari 4 jenis
nukelotid (U, C, A, G) dinamakan kodon, akan ditranslasi menjadi salah satu asam amino. Dari
64 (43) kemungkinan kombinasi 3 dari 4 nukleotid tersebut hanya ditranslasi menjadi 20 asam
amino. Tiga diantara 64 kemungkinan kombinasi tersebut tidak ditranslasi menjadi asam
amino, melainkan berfungsi sebagai kodon terminasi atau kodon stop (UAA, UAG, UGA), dan
kodon inisiasi atau kodon start (AUG) yang diterjemahkan dalam asam amino metionin. Enam
puluh sisa kemungkinan kodon yang lain ditranslasi dalam asam amino tertentu yang hanya 19
jenis asam amino lain.
Proses pengenalan kodon yang digunakan mentransfer informasi genetik dari mRNA
melalui tRNA ke protein juga menggunakan mekanisme yang tergantung pada interaksi antara
pasangan basa pada nukelotid. Contohnya, jika u rutan kodon pada mRNA adalah CGU maka
akan berinteraksi dengan antikodon tRNA yang memiliki urutan GCA. Untuk mengatur tRNA
diperlukan peran utama ribosom. Setiap ribosom merupakan “mesin” pembuat protein besar
yang merupakan tempat tRNA mendudukan dirinya sedemikian rupa sehingga bagian
antikodon dapat membaca kodon yang merupakan informasi genetik pada mRNA.
Fungsi lain dari ribosom yaitu pada awalnya harus menemukan tempat pada mRNA sebagai
awal dari translasi bingkai pembacaan (reading frame). Bingkai pembacaan adalah jangkauan
pembacaan pada setiap nukleotida yang disebut kodon. Kesalahan meletakkan bingkai
pembacaan dapat menghasilkan urutan asam amino dalam protein yang berbeda dengan yang
dibutuhkan melalui informasi genetik.
Translasi memiliki tiga tahap yaitu Inisiasi, Elongasi, dan Terminasi. Semua tahapan ini
memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses
translasi. Faktor- factor protein tersebut ada tiga yaitu IF1, IF2, IF3. Untuk inisiasi dan elongasi
rantai dibutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guaniosin triphosphate),
suatu molekul yang mirip dengan ATP.
1. Inisiasi (Initiation)
Tahap inisiasi dari translasi membawa bersama-sama mRNA, sebuah tRNA yang memuat
asam amino pertama dari polipeptida, dan dua subunit ribosom. Tahap inisiasi diawali dengan
pemisahan subunit ribosom 70S menjadi dua subunit, yaitu subunit kecil 30S dan subunit besar
50S. Pemisahan ribosom menjadi 2 subunit dibantu oleh dua faktor inisiasi, yaitu IF1 dan IF3
yang terikat dengan subunit ribosom 30S. Selanjutnya, subunit ribosom 30S tersebut akan
mengikat urutan shine-dalgarno yang terletak di hulu AUG kodon start mRNA prokariotik.
Urutan shine-dalgarno ini saling melengkapi dengan ribosom 16S, yaitu sebuah komponen dari
ribosom 30S. Pelekatan ribosom 16S pada urutan shine-dalgarno ini bertujuan untuk
memastikan bahwa kodon start berada pada posisi yang tepat di ribosom. Kemudian, tRNA
inisiator yang membawa asam amino formil-metionil dan antikodon akan terikat dengan
kompleks ribosom dengan bantuan IF2 dan dengan bantuan energi GTP. Tahap inisiasi selesai
pada saat subunit ribosom besar 50S terikat pada kompleks dan semua faktor inisiasi dilepas.
Singkatnya, penyatuan mRNA, tRNA inisiator, dan subunit ribosom kecil diikuti oleh
perlekatan sub unit ribosom besar, menyempurnakan kompleks inisiasi translasi. Protein yang
disebut faktor inisiasi dibutuhkan untuk membawa semua komponen tersebut bersama-sama.
Sel juga mengeluarkan energi dalam bentuk GTP untuk membentuk kompleks inisiasi. Saat
penyelesaian proses inisiasi, tRNA inisiator berada pada tempat P dari ribosom, dan tempat A
yang kosong siap untuk tRNA-aminoasil berikutnya. Sintesis polipeptida dimulai pada ujung
aminonya.
2. Pemanjangan (Elongasi)
Pada tahap elongasi dari translasi , asam-asam amino ditambahkan satu per satu pada asam
amino pertama. Tiap penambahan melibatkan partisipasi beberapa protein yang di sebut faktor
elongasi dan terjadi dalam siklus tiga-tahap yaitu:
a. Pengikatan aminoasil-tRNA pada sisi A yang ada pada ribosom
b. Pemindahan polipeptida yang tumbuh dari tRNA yang ada pada sisi P kea rah sisi
A dengan membentuk ikatan peptida
c. Translokasi ribosom sepanjang mRNA ke posisi kodon selanjutnya yang ada sisi A
3. Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai
tempat A di ribosom. Triplet basa yang istimewa ini UAA, UAG, UGA, tidak mengkode suatu
asama amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Suatu protein
yang disebut sebagai faktor pelepas (release factor) langsung mengikatkan diri pada kodon stop
di tempat A. faktor pelepas ini menyebabkan penambahan molekul air, bukan asam amino,
pada rantai polipetida. Reaksi ini menghidrolisis polipeptida yang sudah selesai ini dari tRNA
yang berada di tempat P, melepaskan polipeptida dari ribosom. Sisa-sisa penyusunan translasi
kemudian terpisah-pisah.
Walaupun prokariotik dan eukariotik melakukan transkripsi dan translasi dengan cara yang
sangat mirip, namun terdapat beberapa perbedaan pada peralatan dan komponen transkripsi
maupun translasi. RNA polimerase pada prokariotik dan eukariotik berbeda. Polymerase pada
eukariota tergantung pada faktor-faktor transkripsi. Transkripsi diselesaikan secara berbeda
pada masing masing sel. Kemudian tipe ribosom pada sel prokariotik dan eukariotik sedikit
berbeda. Perbedaan yang paling menonjol terjadi akibat ada atau tidaknya selubung inti. Jika
pada sel eukariotik transkripsi terjadi dalam selubung inti dan mRNA membawa kode genetik
keluar menuju sitoplasma dan ke ribosom. Dengan tidak adanya selubung inti, maka sel dapat
secara simultan mentrasnkripsi dan mentranslasi gen. Kemudian setelah terbentuknya produk
maka dengan segera dapat menyebar ke tempat-tempat fungsionalnya. Pembahasan dari proses
translasi yang selama ini mudah dipahami di buku teks bacaan umumnya terjadi pada sel
prokarotik, karena translasi pada eukariotik melibatkan proses biokimia dan mekanik yang
kompleks.
D. Pematangan RNA
Polipeptida akan dilepaskan, mRNA juga akan terpisah dari ribosom, semuanya menjadi
terpisah kembali. Asam amino yang disambung-sambung ini adalah merupakan protein.
Karena protein adalah gabungan dari banyak sekali asam amino. Protein yang sudah dihasilkan
ini dipergunakan untuk keperluan tubuh bisa untuk enzim, hormon, membangun tubuh, dan
lainnya. Enzim dan protein lainnya diterjemahkan dari urutan nukleotida yang ada pada
molekul mRNA, dan mRNA itu sendiri disintesis berdasarkan atas utas cetakan DNA. Gen
tersusun dari molekul DNA, sehingga gen menentukan sifat suatu organisme.
Panjang pendeknya umur mRNA akan menentukan kuantitas protein yang disintetis, mRNA
yang berumur panjang akan menghasilkan protein lebih banyak ketimbang yang dihasilkan
mRNA yang berumur pendek. Bakteri mempunyai mRNA berumur sangat pendek, dalam
beberapa menit akan didegradasi oleh enzim. Oleh karena itu, bakteri sangat mudah mengubah
proteinnya sehubungan dengan penyesuaian diri dengan perubahan lingkungan. Contoh mRNA
yang berumur panjang adalah mRNA yang terdapat pada sel darah merah vertebrata. Pada sel
darah merah vertebrata, mRNA hemoglobin sangat stabil, mungkin berumur sama dengan sel
darah merah yang mengandungnya. Pada burung, mRNA sekitar 1 bulan. Lebih panjang lagi
pada reptile, amfibi, dan ikan dimana mRNA nya dipakai berulang kali untuk translasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekspresi gen merupakan rangkaian proses penerjemahan informasi genetik melalui
transkripsi gen dan translasi mRNA menjadi protein yang bisa diatur untuk diekspresikan
ataupun tidak. Transkripsi merupakan serangkaian ekspresi genetik yang mengubah DNA
menjadi RNA dimana peristiwa ini terjadi pada inti sel atau di dalam matriks mitokondria dan
plastid. Proses transkripsi melalui tiga tahap: inisiasi, elongasi (pemanjangan), terminasi
(penyelesaian). Translasi merupakan proses penerjemahan urutan nekleotida yang ada pada
molekul mRNA menjadi rangkaian asam amino yang membentuk polipeptida atau protein.
Proses translasi melalui tiga tahap: inisiasi, elongasi (pemanjangan), terminasi (penyelesaian).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece, dan Mitchell. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta : Erlangga
Jusuf, Muhammad. Tanpa tahun. Regulasi Ekspresi Gen. Bogor. Diakses pada tanggal 8 November
2019 pukul 11:51 WIB. web.Ipb.ac.id
Jusuf, Muhammad. Tanpa Tahun. Regulasi Ekspresi Gen. Diakses pada tanggal 8 November 2019
Pukul 12.23 www.Ipb.ac.id
Tanpa Nama. 2019. Perbedaan Ekspresi Gen Prokariotik dan Eukarioti.. Diakses pada tanggal 8
November 2019. Pukul :12.22 https://perbedaan.budisma.net/perbedaan-ekspresi-gen-
prokariotik-dan-eukariotik.html
Subowo. 2011. Biologi Sel Edisi 6. Jakarta: Sagung Seto