Oleh:
Mh. Aunur Riski Mubarok
NIM 180070300011047
1. DEFINISI
Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap
individu yang bersifat preventive care untuk mencegah terjadinya masalah yang
kurang baik bagi ibu maupun janin.Pelayanan antenatal merupakan upaya kesehatan
perorangan yang memperhatikan precisi dan kualitas pelayanan medis yang diberikan.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yg diberikan kepada ibu selama
masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti yang
ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi Petugas Puskesmas.
b) TANDA MUNGKIN
- Hasil lab urine dan darah (hCG)
- Tanda Hegar (segmen bawah uterus melunak)
- Tanda Goodell (serviks melunak)
- Ballotement
- Kontraksi Braxon Hicks
c) TANDA PASTI
- Terdapatnya denyut jantung janin
- Gerakan-gerakan yang dirasakan oleh pemeriksa
- Terdapatnya visualisasi nyata fetus menggunakan USG
2. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta
menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi kulit
dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG) digunakan sebagai
dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin (Human Placental
Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan kelenjar
susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem penyaluran
air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam perkembangan sistem
alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan
menyebabkan sensasi noduler pada payudara.Chorionic somatotropin dan kedua
hormon ini menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh
atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama kehamilan),
pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat
diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar
sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai terlihat jelas
sejak dua bulan pertama kehamilan.Pembesaran berlebihan dari payudara dapat
menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada kulit).Selain
membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit payudara.
3. Kulit
Pigmentasi kulit terjadi akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh
peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering
mengalami hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola disekitarnya serta
umumnya pada linea mediana abdomen, payudara, bokong dan paha. Chloasma
gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher).
Area atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali menjadi
normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana area
hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap dan
berwarna putih keperakan
4. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda
kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis.
Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti
kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan gejala
yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila terjadinya
tidak lebih dari trimester pertama.
Sedangkan menurut , perubahan fisik pada ibu hamil menurut trimester adalah:
1. Perubahan Fisik pada Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai
sejak awal kehamilan.Mual muntah diusia muda disebut morning sickness
tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini
biasanya akan berakhir pada 14 minggu kehamilan. Pada beberapa kasus
dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan
hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk
mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan
menyusui.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa
menit dan tidak menetap adalah normal.Hal ini sering terjadi karena adanya
perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran
dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester
kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar
sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap.Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar
ke arah bawah yang disebut linea nigra.Kecoklatan pada wajah disebut
chloasma atau topeng kehamilan.Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya
vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan,
biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat
menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark
tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga
akan menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin
berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan
itu adalah kelenjar kulit.
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%
wanita hamil mengalaminya.Hal ini karena perubahan hormon yang
menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak
sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian
bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada
posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
8) Test laboratorium dan test terhadap penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan
malaria.
Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Normal Diagnosis Masalah
Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine
Bening/negatif
Glukosa dalam Warna hijau Kuning, orange, Diabetes
urin coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan A B O AB - Ketidakcocokan ABO
Darah
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin jika
ibu terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat cacing
ova/telur
cacing dan
parasit
Darah Malaria Negatif Positif Malaria
a. Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan
minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka harus
diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr%
atau lebih.
b. Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab.)
Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali diambil spesimen
darah vena kurang lebih 2 cc. Apabila hasil test positif maka dilakukan
pengobatan dan rujukan.
10) Konseling
KIE efektif dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang meliputi:
1) Kesehatan ibu
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin ke
tenaga kesehatan dan menganjurkan ibu hamil agar beristirahat yang cukup
selama kehamilannya (sekitar 9-10 jam per hari) dan tidak bekerja berat.
2) Perilaku hidup bersih dan sehat
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan selama kehamilan
misalnya mencuci tangan sebelum makan, mandi 2 kali sehari dengan
menggunakan sabun, menggosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur serta
melakukan olah raga ringan.
3) Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan
Setiap ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari keluarga terutama suami
dalam kehamilannya. Suami, keluarga atau masyarakat perlu menyiapkan biaya
persalinan, kebutuhan bayi, transportasi rujukan dan calon donor darah. Hal ini
penting apabila terjadi komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas agar segera
dibawa ke fasilitas kesehatan.
4) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan menghadapi
komplikasi
Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenai tanda-tanda bahaya baik selama
kehamilan, persalinan, dan nifas misalnya perdarahan pada hamil muda maupun
hamil tua, keluar cairan berbau pada jalan lahir saat nifas, dsb. Mengenal tanda-
tanda bahaya ini penting agar ibu hamil segera mencari pertolongan ke tenaga
kesehtan kesehatan.
5) Asupan gizi seimbang
Selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan makanan yang cukup
dengan pola gizi yang seimbang karena hal ini penting untuk proses tumbuh
kembang janin dan derajat kesehatan ibu. Misalnya ibu hamil disarankan minum
tablet tambah darah secara rutin untuk mencegah anemia pada kehamilannya.
6) Gejala penyakit menular dan tidak menular
Setiap ibu hamil harus tahu mengenai gejala-gejala penyakit menular (misalnya
penyakit IMS,Tuberkulosis) dan penyakit tidak menular (misalnya hipertensi)
karena dapat mempengaruhi pada kesehatan ibu dan janinnya.
7) Penawaran untuk melakukan konseling dan testing HIV di daerah tertentu (risiko
tinggi)
Konseling HIV menjadi salah satu komponen standar dari pelayanan kesehatan
ibu dan anak. Ibu hamil diberikan penjelasan tentang risiko penularan HIV dari ibu
ke janinnya, dan kesempatan untuk menetapkan sendiri keputusannya untuk
menjalani tes HIV atau tidak. Apabila ibu hamil tersebut HIV positif maka dicegah
agar tidak terjadi penularan HIV dari ibu ke janin, namun sebaliknya apabila ibu
hamil tersebut HIV negatif maka diberikan bimbingan untuk tetap HIV negatif
selama kehamilannya, menyusui dan seterusnya.
8) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI ekslusif
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya segera setelah
bayi lahir karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang penting untuk
kesehatan bayi. Pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia 6 bulan.
9) KB paska persalinan
Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut KB setelah persalinan
untuk menjarangkan kehamilan dan agar ibu punya waktu merawat kesehatan diri
sendiri, anak, dan keluarga.
10) Imunisasi
Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) untuk
mencegah bayi mengalami tetanus neonatorum.
11) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Brain booster)
Untuk dapat meningkatkan intelegensia bayi yang akan dilahirkan, ibu hamil
dianjurkan untuk memberikan stimulasi auditori dan pemenuhan nutrisi pengungkit
otak (brain booster) secara bersamaan pada periode kehamilan.
7. PEMERIKSAAN ANTENATAL
Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:
A. Anamnesa
Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil meliputi:
1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)
2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk memeriksakan
kehamilan atau ada masalah lain
3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:
a. HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
b. Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)
c. Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)
d. Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
e. Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
f. Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:
a. Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu,
persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan
dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)
b. Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan
c. Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature,
perdarahan, siapa yg menolong
d. Riwayat hipertensi
e. Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg
f. Nifas dan laktasi
g. Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau mati,
bila mati umur berapa & penyebabnya
h. Masalah-masalah lain yg dialami
7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit
kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau HIV/AIDS,
malaria, status imunisasi TT, dll.
8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular,
dll
9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:
a. Status perkawinan
b. Riwayat KB
c. Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini
d. Dukungan keluarga
e. Pengambil keputusan dalam keluarga
f. Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan
perhatian pada vitamin A dan zat besi
g. Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum
obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga
h. Beban kerja & kegiatan sehari-hari
i. Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan
B. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:
1. Pemeriksaan Luar
1) Pemeriksaan umum
a. Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
b. Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe
c. Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan
pernapasan
d. Oedema
e. TB
f. BB
g. Reflek
h. Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb, golongan
darah dan urine rutin
2) Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
a. Kepala dan leher
b. Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting susu
(simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan pemeriksaan setelah
usia kehamilan >28 minggu)
c. Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut, linea
alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae gravidarum, &
bekas luka operasi
d. Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan condyloma
e. Anggota bawah: cari varises, oedema, luka
Palpasi
Periksa raba dilakukan untuk menentukan:
a. Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan
b. Letak anak dalam rahim
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu:
(Manuaba, 1998)
Leopold 1
a. Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil
b. Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian janin
dalam fundus
c. Konsistensi fundus
Leopold 2
a. Menemukan batas samping rahim kanan-kiri
b. Menentukan letak punggung janin
c. Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold 3
a. Menentukan bagian terbawah janin
b. Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau
masih goyang
Leopold 4
a. Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
b. Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa
dan berapa jauh janin sudah mask pintu atas
panggul
Mengukur usia kehamilan dengan TFU:
TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan
3,5 cm
Menentukan Taksiran Berat Janin
Dilakukan pada kehamilan aterm, menggunakan rumus cara Johnson-
Tossec
TBJ= Tinggi Fundus Uteri (TFU) cm – (10/11/12/13)* x 155 gram
Keterangan:
*10/11 jika sebagian besar masuk PAP
*12 jika sebagian kecil masuk PAP
*13 jika belum masuk PAP
Auskultasi
Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung janin,
bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan bising usus.
2. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan
antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III untuk
menentukan keadaan panggul
C. Diagnosa
Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan
diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:
a. Hamil atau tidak
b. Primi atau multigravida
c. Usia kehamilan
d. Janin hidup atau mati
e. Janin tunggal atau kembar
f. Letak anak
g. Anak intra atau extrauterin
h. Keadaan jalan lahir
i. Keadaan umum penderita
D. Prognosa
Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose. Prognosa
persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan normal dan lahir spontan atau
sulit dan berbahaya.
E. Terapi
Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang persalinan.Berikan konseling
pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan gizi, pemeriksaan
antenatal, tanda-tanda bahaya, dll.
8. SKOR POEDJI ROKHJATI
Kartu Skor Poedji Rochjati atau yang biasanya disingkat dengan KSPR biasanya
digunakan untuk menentukan tingkat resiko pada ibu hamil. KSPR dibuat oleh Poedji
Rochjati dan pertama kali diguakan pada tahu 1992-1993.KSPR telah disusun dengan
format yang sederhana agar mempermudah kerja tenaga kesehatan untuk melakukan
skrning terhadap ibu hamil dan mengelompokan ibu kedalam kategori sesuai
ketetapan sehingga dapat menentukan intervensi yang tepat terhadap ibu hamil
berdasarka kartu ini.dibawah ini akan ditamplkan tabel Kartu Skor Poedji Rochjat
9. PATHWAY ANC
Trimester I
TRIMESTER I
Sist.kardiovas Sist.reproduk Sistem urinaria Sistem Sist.GIT Musculosceletal Krisis motivasi Krisis situasional
kular si ↓ integumen ↓ ↓ ↓ ↓
↓ ↓ Tekanan pada ↓ Instabilitas BB janin meningkat Ketidakstabilan Proses adaptasi
peningkatan Estrogen dan vesica urinaria Estrogen hormon ↓ hormon ↓
sirkulasi darah progesteron karena meningkat ↓ Postur tubuh ↓ Persiapan anggota
↓ meningkat pembesaran ↓ Saliva & asam berubah Koping individu baru dalam keluarga
peningkatan ↓ uterus Kulit lambung ↓ tidak efektif ↓
volume darah Hipertrofi otot ↓ meregang meningkat Lordosis berlebihan ↓ Menyatakan
↓ uterus Peningkatan ↓ ↓ ↓ Perubahan keinginan untuk
Hemodelusi ↓ frekuensi BAK Striae Rasa mual Nyeri Peran meningkatkan gaya
↓ Pembesaran ↓ gravidarum ↓ hidup prenatal
Anemia Relatif uterus Gangguan ↓ Muntah ↓
↓ ↓ eliminasi Perubahan ↓ Ketidakstabilan Kesiapan
Hb dan O2 turun Perubahan urine body image Intake makanan hormone Peningkatan
↓ bentuk dan menurun ↓ Proses Kehamilan-
Ketidakefektifan postur tubuh ↓ Progesteron akan Persalinan
perfusi jaringan ↓ Perub.nutisi menurunkan kerja ↓
perifer Perubahan kurang dari usus Kurang pengetahuan
body image kebutuhan ↓ ↓
Konstipasi Ansietas
Trimester II
TRIMESTER II
TRIMESTER III