Anda di halaman 1dari 6

HOW TO BUID A TUNNEL

1. Pendahuluan
Dalam mendesain suatu terowongan, dapat diawali dengan melakukan
suatu pengumpulan data berupa peta topografi dan peta geologi terutama dalam
permasalahan struktur yang berkembang di suatu daerah. Kemudian data yang
diperoleh tersebut dilakukan studi kelayakan, seperti pengujian di laboratorium
dengan hasil contohnya seperti RMR, dan lain sebagainya. Lalu nilai tersebut
dipertimbangkan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembuatan
terowongan. Setelah hasil dari laboratorium, data tersebut akan menggambarkan
keadaan atau karakter di suatu tempat atau site. Data tersebut kemudian dilakukan
analisis stabilitas terowongan. Dimana stabilitas penggalian bawah tanah akan
dipengaruhi oleh kualitas massa batuan, konstruksi terowongan, struktur geologi,
ukuran dan bentuk terowongan beserta beban pada permukaan. Setelah dilakukan
analisis tersebut kemudian dilakukan merancang desain atau pemodelan dan
konstruksi pada terowongan. Sehingga untuk mendesain suatu terowongan
diperlukan beberapa tahapan yang bertujuan untuk menciptakan terowongan yang
baik dan aman.
PRELIMINARY DATA COLLECTION
Sebelum melakukan pembuatan terowongan langkah awal yang harus
dikerjakan adalah pengumpulan data – data yang akan menunjang dan membatu
dalam mendesain suatu terowongan yang baik dan aman. Data – data awal yang
diperlukan untuk mendesai suatu terowongan adalah keadaan geologi, tingkat
kesulitan konstruksi, kedalaman dan juga biaya yang menjadi penilaian awal
dalam desain terowongan. Dan yang perlu diperhatikan dalam masalah desain
terowongan ini diantaranya yaitu:
1) Persyaratan Umum
Dari persyaratan umum ini dibagi menjadi 3 yaitu tujuan, ukuran, dan
bentuk yang dimaksud disini adalah:
 Tujuan, tujuan dari pembuatan terowongan yang meliputi fungsi dari
terowongan yang akan dibuat tersebut, karena tiap terowongan
memiliki fungsi yang berbeda sebagai contoh, untuk pembuatan
terowongan yang dilakukan untuk transportasi dari tujuan dan
fungsinya pun berbeda, terowongan yang digunakan untuk saran
transportasi memiliki fungsi sebagai jalan yang akan dilewati oleh
kendaraan maupun manusia, sehinggan desain yang dibuatpun akan
berbeda missal dinding – dinding samping terowogan akan dilakukan
pengecoran hal ini untuk menghindari adanya resapan air yang akan
membuat kondisi terowongan menjadi lembab dan tidak stabil, selain
itu terowongan untuk sarana transportasi ini memiliki jangka yang
Panjang sehingga stabilitasnya harus diperhatikan. Berbeda halnya
dengan terowongan yang dikhususkan untuk kegiatan penambangan
bawah tanah (Underground Mining), terowongan yang dibuat akan
mengikuti kepada jalur dari endapannya karena fungsi utama dari
terowongan tambang ini adalah sebagai akses masuk kedalam
endapan yang akan dilakukan penambangan, karena tambang memiliki
umur yang tidak lama, maka dari itu untuk terowongan tambang bawah
tanah ini tidak dilakukan pengecoran selain biaya yang mahal, kegiatan
pengecoran juga akan merusak endapan bahan galian, terutama jika
terdapat mineralisasi, sehingga pada terowangan tambang bawah
tanah untuk menstabilkan terowongan tersebut maka dilakukanlah
penyanggaan. Dari penjelasan ini maka dapat diketahui tujuan dari
pembuatan terowongan, memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan
peruntukkannya.
 Ukuran, tujuan dari pembuatan terowongan pun akan
mempengaruhi pada ukurannya, yang mana jika terowongan ini
memang diperuntukkan sebagai sarana transportasi jalan,
biasanya memiliki ukuran yang lebih besar, sedangkan untuk
terowongan tambang bawah tanah memang tidak sedikit yang
memiliki terowongan dengan ukuran besar salah satunya di PT
Freeport Indonesia yang memiliki lebar 7 – 10 meter, sehingga alat
angkut dapat masuk kedalam terowongan dengan panjang
mencapat 500km (Riza Pratama, Vice President Corporate
Communication Freeport) sedangkan rata-rata tambang bawah
tanah memiliki lebar terowngan …. dengan panjang ….. . Untuk
terowongan sarana transportasi sebagai contoh tol Cisumdawu
memiliki lebar 15 m, dengan panjang sekita 472 m. dari hal tersebut
tujuan dari pembuatan terowongan pun akan mempengaruhi
ukuran dari terowongannya.
 Bentuk
2) Kendala Teknik
Pengumpulan data untuk kendala Teknik ini dimaksudkan untuk
mengatahui kendala – kendala apa saja yang akan dihadapi pada
pembuatan terowongan yang akan dibuat tersebut, hal ini mengacu pada
data – dat geologi, data geoteknik, lokasi yang akan dibuat terowongan
tersbeut.
3) Ketersediaan Data Geologi
Data geologi ini sangat penting dalam melakukan pembiatan desain
terowongan, karena data geologi ini menyangkut pada keadaan struktur
daerah yang akan dibangun terowongan, batuan – batuan penyusunnya
apakah batuannya tersusun atas batuan yang memiliki resistansi dan
tingkat sestabilan tinggi atau rendah.
Setelah dilakukan penafisran data – data yang telah disebutkan diatas, diperlukan
juga data karakteristik geoteknik, yang selanjutnya data – data tersbeut akan
menjadi penunjang rencana investigasi selanjutnya. Untuk karakteristik geoteknik
diperlukan data – data sebagai berikut:
1) Pemetaan Geologi Permukaan
Dalam hal ini pemetaan geologi bertujuan dalam menentukan jenis dan
sebaran batuan pada lokasi kerja, seperti ketebalan maupun sifat fisik dan
mekanisnya. Pada dasarnya jenis dan sifat batuan pada nantinya akan
ditembus oleh terowongan akibat pekerjaan penerowongan terhadap tiap
jenis batuan. Secara umum pemetaan geologi terdiri atas pemetaan batuan
dasar (litologi, batasan, struktur geologi) dan pemetaan geologi teknik
(singkapan batuan, derajat pelapukan, material bahan bangunan, dan lain-
lain).
2) Geofisika Eksplorasi
Penyelidikan geofisika cukup penting dalam studi geologi penerowongan.
Metode geofisika memiliki keuntungan seperti tidak merusak objek yang
diselidiki, relatif cepat disertai dengan ongkosnya yang rendah namun
memiliki tingkat ketelitian yang rendah, maka dari itu diperlukan metoda
lain dalam mengimplementasikan anomali yang diperoleh. Metode
geofisika dilakukan sebelum dilakukan pengeboran atau digunakan untuk
menentukan titik lokasi pengeboran agar memperoleh informasi yang baik.
3) Penyelidikan Pengeboran dan Air Tanah
Pengeboran merupakan pekerjaan dalam evaluasi geologi teknik yang
dikembangkan setelah mempelajari fakta dalam peninjauan geologi umum
dan geofisika. Pengeboran adalah metoda umum eksplorasi detail dengan
tidak mendapatkan seluruh jawaban tentang material dan sifat batuan,
untuk menggambarkan variasi-variasi kondisi geologi disekitarnya.
Adapun pengujian tekanan air merupakan bagian dari eksplorasi batuan,
dimana akan menghasilkan informasi mengenai kondisi bawah
permukaan.
4) Pengujian Laboratorium Sampel Batuan
Pengujian laboratorium dilakukan bertujuan memperoleh informasi dan
data sifat fisik dan mekanik material dan batuan di sepanjang teowongan
akan dibuat. Umumnya pengujian dengan sampel core di lapangan.
Umumnya dilakukan pengujian fisik tanpa merusak dari sampel tersebut
lalu dilakukan dengan pengujian sifat mekanik batuan (menghancurkan
5) Persiapan
Pada persiapan dalam melakukan pembuatan desai terowongan ini
diperlukan pemetaan geologi

BAGAN DUA
Feasibility Study (Studi Kelayakan)
1) Klasifikasi massa batuan tiap bagian
Massa batuan bertujuan untuk menyusun blok – blok material yang
dipisahkan berasarkan tipe dari ketidakmenenrusan geologi. Deskriptif
kuantitatif berprospek dimasa yang akan datang, dimana karakter material
batuan dan ketidakmenerusan geologi akan di bobotkan dan mudah untuk
dihitung.
2.) Penggunaan klasifikasi massa batuan untuk membandingkan
stabilitas penggalian dan penyanggaan dengan bukti kondisi geologi
yang serupa.
3.) Nilai kelayakan
Yang dimaksud nilai kelayakan berupa pengujian masalah potensial
terowongan yaitu pemerisakaan secara kritis pada potensial pembuatan
terowongan dan merancang rancangan terowongan seperti belokan serta
penentuan konstruksi alternatif serta metode penyangaan yang akan
diterapkan.
4.) Jika terdapat keraguan dalam stabilitas terowongan untuk
pemrosesan ukuran dan bentuk terowongan
Jika iya maka perlu dipertimbangkan kemungkinan koreksi pengukuran,
apakah kemungkinan tindakan yang dilakukan sebagai hasil teknis dan
ekonomis dapat di terima atau tidak? Jika tidak maka site tidak diterima.
Namun jika tidak ada keraguan maka memilih rute terbaik untuk rancangan
akhir.
BAGAN KETIGA
KARAKTERISTIK SITE SECARA RINCI
Untuk melakukan pengkarakteristikan site hal yang pertama perlu
diperhatiakan adalah dalam melakukan rencana penelitian dibagi menjadi 3 bagian
diantaraya yaitu:
1) Pemetaan Geologi Rinci
Dalam pemetaan geologi ini dilakukan untuk mengetahui jenis batuan yang
menjadi penyusun daerah tersebut, formasi batuannya, struktur geologi yang
berkembang pada daerah yang akan dijadikan terowongan, setalah dilakuakn
pemetaan geologi pemukaan perlu lagi dilakukan pemetaan bawah permukaan
dngan menggunakan pengujian geofisika dari hasil ini aan didapatkan litologi,
kedalaman dengan hasil berupa pendugaan.
2) Pengeboran Eksplorasi
Dalam pengeboran eksplorasi menggunakan metode pengeboran coring
untuk memeroleh sampel berupa core yang selanjutnya dilakukan pengujian
laboratorium berupa sifat fisik dan mekaniknya.
3) Eksplorasi Adit
Adit atau sumuran (shaft) untuk eksplorasi dilakukan untuk melihat secara
langsung batuan maupun material di tempat terowongan dibuat. Untuk penggalian
bawah tanah yang besar maka adit sangat diperlukan. Dalam eksplorasi ini dapat
dilakukan, analisis geologi teknik (rinci), pengukuran sifat fisik dan mekanik di
tempat, reaksi terhadap penggalian, pengujian tipe penyangga, evaluasi metode
penggalian, pemantauan air tanah dan gas.
Setelah itu dilakukan studi mekanik batuan di tempat (In-Situ) pengetahuan
mengenai pengukuran sifat-sifat mekanik batuan di lokasi dalam rangka evaluasi
kebutuhan rancangan perkuatan batuan permanen maupun sementara,
memeroleh parameter pembebanan dalam dinding terowongan, seperti kekuatan
batuan di dalam dinding terowongan tekan.
4) Pengukuran tegangan insitu
tegangan insitu merupakan tegangan ilmiah dalam suatu massa batuan
yang terdiri atas tegangan gravitasi, tegangan sisa, tegangan tektonik, dan
tegangan normal yang bertujuan mengetahui keadaan tegangan dalam massa
batuan serta mengetahui parameter – parameter penting pengukuran perilaku
massa batuan.
5) Pengujian air bawah permukaan

Anda mungkin juga menyukai