Puji dan syukur kita ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah dari pelaksanaan
SGD (Small Group Discussion) kami. Makalah ini disusun berdasarkan
pengalaman dan pengamatan kami selama melakukan kegiatan berdasarkan
paradigma pembelajaran yang baru. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
kami dalam bidang studi kedokteran yang menggunakan metode PBL (Problem
Based Learning). Laporan ini diharapkan dapat sebagai bahan acuan untuk
mencapai pengguanaan metode baru tersebut secara berkelanjutan. Kami berusaha
menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh semua kalangan
untuk mempermudah dalam penyampaian informasi metode pembelajaran ini.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada tutor kami yang
telah membimbing kami selama proses pembelajaran dan SGD pada modul 10
Darah dan Keganasan. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang positif dan
membangun dari para pembaca untuk memperbaiki kekurangan dari makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat pada kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
SKENARIO 1 ......................................................................................................... 4
BAB I ........................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH .................................................................... 5
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 5
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN ...................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
2.1 JANTUNG ......................................................Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Fungsi Jantung ....................................Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Cara Kerja Jantung ..............................Error! Bookmark not defined.
2.2 HIPOTENSI ORTOSTATIK .....................Error! Bookmark not defined.
2.3 PERUBAHAN JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH SAAT
SINKOP ................................................................Error! Bookmark not defined.
2.4 REGULASI TEKANAN DARAH DAN PEMBULUH DARAH .... Error!
Bookmark not defined.
BAB III ................................................................................................................... 9
PENUTUP ............................................................................................................... 9
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 9
3.2 SARAN .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
i
i
SKENARIO 3
Seorang anak laki-laki, usia 5 tahun dibawa ibunya berobat karna kaki dan
tangannya teraba dingin. Lima hari yang lalu si B panas tinggi terus menerus,
tidak menggiggil, tidak ada batuk dan tidak ada pilek. Anak tersebut sudah diberi
obat penurun panas, namun panas turun sebentar kemudian naik lagi. Satu hari
sebelum masuk RS, si B mengalami mimisan dan BAB sedikit bercampur darah,
serta dijumai petekie ada kulit.
Ada emerksaan fisik didaatkan KU: gelisah, TD: 70/50 mmHg, Nadi: 92x/menit
dan teraba lemah,RR: 28x/menit, T: 36℃, Rumple leede: (+)
Hasil pemeriksaan Laboratorium didaati Hb: 16 gr/dl, Ht: 50%, Leukosit:
3000/mm3 , Trombosit: 30.000/mm3
Dokter menyarankan untuk pemeriksaan penunjang lainnya yaitu: pemeriksaan
serologi IgM dengue dan IgG dengue.
i
BAB I
PENDAHULUAN
disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot
i
BAB II
PEMBAHASAN
mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal diseluruh tubuh,
petekie, hyperemia tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti
Akibat aktivasi terbetuk C3a dan C5a, untuk melepaskan histamin dan merupakan
ekstra seluler.
i
Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstra seluler dibuktikan dengan
pericard.
intravena harus dikurangi untuk mencegah terjadinya edema paru dan gagal
jantung. Sebaliknya jika tidak medapatkan cairan yang cukup, penderita akan
jaringan, asidosis metabolik dan kematian apabila tidak segera diatasi dengan
baik.
i
penggantian cairan intravascular yang hilang harus segera dilakukan. Angka
kematian DSS seuluh kali lipat dibandingkan dengan pemderita DBD tanpa
renjatan, dan renjatan dapat terjadi karena keterlambatan penderita DBD
mendapatkan pengobatan, penatalaksanaan yang tidak tepat ,dan
penatalaksanaan renjatan yang tidak adekuat. Tatalaksana Dengue Shock
Syndrome (DSS) berdasarkan Depkes (2004) yaitu :
1. Segera beri infuse kristaloid (ringer laktat atau NaCl 0,9%) 10-20 ml/kg
BB secepatnya (diberikan dalam bolus selama 30 meit) dan oksigen 2-4
liter/menit. Untuk DSS berat diberikan ringer laktat 20 ml/kg BB/jam
bersama koloid. Observasi tensi dan nadi tia 15 menit, hematokrit dan
trombosit setia 4-6 jam. Periksa elektrolit dan gula darah.
2. Apabila dalam waktu 30 menit syok belum teratasi, ringer laktat tetap
diberikan 15-20 ml/kg BB/jam, ditambah lama (fresh frozen plasma) atau
koloid sebanyak 10-20 ml/kg BB, Maksimal 30 ml/kg BB. Observasi
keadaan umum, TD, nadi tiap 15 menit dan eriksa hematokrit tiap 4-6 jam.
a. Apabila syok telah teratasi disertai dengan penurunan kadar
hemoglobin/hematokrit, TD>20 mmHg, nadi kuat, maka tetsan cairan
dikurangi mejadi 10 ml.kg BB/jam. Volume 10 ml/kg BB/jam dapat
diertahankan samai 24 jam atau mejai 7 ml/kg BB sampai keadaan
klinis dan hematokrit stabil kemudian secara bertahap cairan
diturunkan 5 ml/kg BB/jam dan seterusnya 3 ml/kg BB/jam.
Dianjurkan pemberian cairan tidak melebihi 48 jam setelah syok
teratasi.
b. Apabila syok belum teratasi, sedangkan kadar hematokrit meurun,
tetapi masih >40 % berikan darah segar 10 ml/kg BB. Apabila tampak
perdarahan massif, berikan darah segar 20 ml/kg BB dan lanjutkan
cairan kristaloid 10 ml/kg BB. Pemasangan CVP (dipertahankan 5-8
mmH2O)pada syok berat kadang-kadang diperlukan.
i
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Diharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya agar
makalah dikemudian hari bisa lebih baik dari makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
i
DAFTAR PUSTAKA
i
MAKALAH
MODUL 10 (DARAH DAN KEGANASAN)
SKENARIO 3
i
Lembar Penilaian Makalah
1 Ada Makalah 60
2 Kesesuaian dengan LO 0 – 10
4 Pembahasan Materi 0 – 10
TOT AL
Dinilai Oleh :
Tutor