i
KERJA
PRAKTIK
Dosen Pembimbing:
I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, M.T.
ii
I Nyoman Buda Hartawan, S.Kom.,M.Kom
NIDN. 0809078602
iii
KATA PENGANTAR
iv
Penulis menyadari laporan kerja praktik ini masih banyak
kekurangan. Kritik dan Saran yang membangun sangat penulis
harapakan. Akhir kata semoga laporan kerja praktik ini dapat
bermanfaat.
Penulis
v
BAB I DAFTAR ISI
Judul i
Lembar Pengesahan iii
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xiii
BAB I Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Perancangan 3
1.6 Sistematika Penulisan 3
BAB II Tinjauan Tempat Kerja Praktek 5
2.1 Profil Instansi 5
2.2 Lokasi 5
2.3 Struktur Organisasi 6
2.4 Bidang-bidang dan Tugasnya 7
BAB III Landasan Teori 15
3.1 Pengertian Website 15
3.2 Bahasa Pemrograman Website 16
3.3 CMS (Content Management System) 18
3.4 WordPress 19
3.5 Layout 20
3.6 Warna 25
3.7 Tipografi 30
BAB IV Analisa dan Perancangan59
4.1 Teknik Pengumpulan Data 59
4.2 Pembahasan Jaringan Pada SPBE PRAPEN 61
4.3 Data Kesediaan Infrastruktur Jaringan 67
vi
4.4 Analisis 68
BAB V IMPLEMTASI DAN PEMBAHASAN 71
5.1 Topologi Ruang Admin 71
5.2 Hasil Pengukuran QOS (Quality Of Service) Pada Ruang
Admin 72
5.3 Wifi 80
BAB VI Penutup 83
6.1 Kesimpulan 83
6.2 Saran 83
Daftar Pustaka 84
Lampiran 85
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 3.33 Mikrotik RouterBoard......................................................41
Gambar 3.34 Simple Queue...................................................................48
Gambar 3.35 Queue Tree 1....................................................................49
Gambar 3.36 Queue Tree 2....................................................................50
Gambar 3.37 Model Monitoring QoS....................................................51
Gambar 3.38 Winbox.............................................................................55
Gambar 3.39 Net Tools..........................................................................55
Gambar 3.40 Speedtest...........................................................................56
Gambar 3.41 Net Spot............................................................................57
Gambar 3.42 Microsoft Visio.................................................................58
Gambar 4.1 Topologi Umum..................................................................61
Gambar 4.2 Topologi Ruangan Admin...................................................62
Gambar 4.3 Topologi Ruangan Manager...............................................63
Gambar 5.1 Topologi Ruangan Admin...................................................70
Gambar 5.2 Statistik Banwidth Senin,19/10/2019.................................71
Gambar 5.3 Statistik Banwidth Selasa,20/10/2019................................72
Gambar 5.4 Statistik Banwidth Rabu,21/10/2019..................................72
Gambar 5.5 Statistik Banwidth Kamis,22/10/2019................................73
Gambar 5.6 Statistik Banwidth Jumat,23/10/2019.................................73
Gambar 5.7 Statistik Delay & Loss Senin,19/10/2019..........................75
Gambar 5.8 Statistik Delay & Loss Selasa,20/10/2019.........................75
Gambar 5.9 Statistik Delay & Loss Rabu,21/10/2019...........................75
Gambar 5.10 Statistik Delay & Loss Kami,22/10/2019.........................76
Gambar 5.11 Statistik Delay & Loss Jumat,23/10/2019........................76
Gambar 5.12 Pengukuran Speed Wifi....................................................79
Gambar 5.13 Pengukuran Bar Wifi........................................................80
Gambar 5.14 Pengukuran SpeedWifi.....................................................81
Gambar 5.15 Pengukuran SpeedWifi.....................................................81
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
Formulir Asistensi
Lembar Penilaian Praktik Kerja Lapang
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang diharapkan dari perancangan tersebut adalah dapat meningkatkan
kinerja kinerja suatu perusahaan. Dengan meningkatnya kinerja suatu
perusahaan, maka sudah pasti hal ini akan berdampak positif bagi
kelangsungan perusahaan tersebut.
BAB V Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk menganalisa
kinerja jaringan komputer dan mengetahui jumlah bandwidth masing
masing komputer di PDAM Tabanan
BAB VI Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Penulis
2
telah diperoleh selama belajar di STMIK STIKOM
Indonesia dan dapat menambah pengetahuan serta
wawasan dalam bidang jaringan.
2. Bagi Perusahaan
Dapat memudahkan dalam bertukar
informasi dan transformasi data serta dapat
meningkatkan kinerja suatu perusahaan.
3. Bagi STMIK STIKOM Indonesia
Dengan adanya praktek ini, di harapkan dapat
berguna bagi kampus sebagai bahan informasi dan
referensi serta acuan dalam kerja praktek selanjutnya
3
BAB V : IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
Bab ini membuat tentang hasil dari pengujian dari sistem yang
akan dibuat beserta pembahasannya.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini menguraikan kesimpulan dari pembahasan yang di
lakukan dalam kerja praktek, serta saran berdasarkan yang telah di
uraikan pada pembuat kerja praktek ini.
4
HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN
5
BAB II
6
Gambar 2.1 PDAM Tabanan tampak depan.
7
Kantor pada era PAM Negara pada tahun 1979-1981 terletak di banjar
Tegal Belodan Tabanan dengan sistem kontrak atau sewa, kantor pada
era PAM Negara dan BPAM tahun 1981-1985 berlokasi di lingkungan
PU kabupaten Tabanan, tahun 1985-1990 kantor terletak di jalan
Kaswari Tabanan dengan sistem kontrak atau sewa. Barulah pada tahun
1991-sekarang PDAM kabupaten Tabanan telah memiliki kantor tetap di
jalan Wagimin No. 27 Kediri Tabanan. Selain kantor pusat yang terletak
di jalan Wagimin Kediri Tabanan, PDAM kabupaten Tabanan memiliki
4 kantor unit yang terdiri dari unit Baturiti, unit Penebel, unit
Kerambitan, dan unit Selemadeg.
Visi
8
Misi
Motto
9
2. Untuk mengembangkan ilmu yang saya dapatkan selama
belajar di STIMIK STIKOM INDONESIA dengan
mengimplementasikannya ke dalam dunia kerja
10
BAB III
LANDASAN TEORI
11
Gambar 3.1 Network Interface Card
2. Hub
Hub adalah kotak persegi panjang kecil, biasanya terbuat dari
plastik, yang menerima daya dari stop kontak pada dinding biasa
(Victor, 2012) dalam jurnal (Rahadjeng and Ritapuspitasari, 2018)
12
ditujukan komputer lain yang secara logika berbeda jaringan(Victor,
2012) dalam jurnal (Rahadjeng and Ritapuspitasari, 2018)
13
BAB X Klasifikasi Jaringan
Umumnya jaringan komputer dikasifikasikan menjadi sebagian
berikut :
X.1.1 Geografis
Jaringan ini berdasarkan skala,, jarak maupun geografisnya.
Maka jaringan komuter harus dihubungkan berdasarkan area.
1. Personal Area Network (PAN)
Personal Area Network (PAN) adalah jaringan komoputer yang
transmisi datanya antara perangkat pribadi seperti handphone, komputer,
tablet dsb. Maka dapat disimpukan komunikasi ini secara interpersonal.
14
Dengan demikian komputer dalam satu wilayah tersebut dapat
saling terhubung satu sama lainnya. Salah satu komputer dapat berperan
sebagai server sedangkan yang lainnya sebagai client.
15
Gambar 3.7 Metropolitan Area Network(MAN)
4. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) Merupakan Jaringan yang mencakup
daerah geografis yang luas contohnya sebuah negara bahkan benua.
Umumnya WAN digunakan untuk menghubungkan pengguna yang
berada dilokasi yang berbeda.
16
1. Client-Server
Jenis jaringan komputer ini ada sejumlah komputer yang
bertindak sebagai client, Dimana komputer client meminta sebuah
sumber daya data dan komputer server menyediakan sumber daya data
dan memberikan sebuah sumber daya data sesuai dengan permintaan
komputer client tersebut.
2. Peer to Peer
Jaringan komputer ini setiap komputer dapat saling terhubunng
dalam jaringan, dan setiap komputer tersebut dapat bertindak sebagai
client maupun server, Dengan kata lain client dan server memiliki
kedudukan yang sama.
Dimana client komputer yang akan menampilkan kemudian
menjalankan aplikasi sedangkan server adalah perangkat yang
menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data dan
keamanannya
17
Gambar 3.10 Peer to Peer
18
Keuntungan LAN
Kerugian LAN
Gambar 3.11
Ilustrasi Local
Area Network
19
Keuntungan Menggunakan Jaringan MAN
Berbeda dengan jaringan LAN, jaringan ini sendiri dapat mencakup
wilayah atau area yang lebih luas sehingga untuk berkomunikasi dengan
internet menjadi lebih efisien. Jaringan MAN juga mempermudah anda
dalam halnya berbisnis. Bahkan, keamanan berkomunikasi
menggunakan jaringan ini juga menjadi lebih terjaga.
20
Tidak tanggung-tanggung, jaringan ini sendiri biasanya
digunakan untuk menghubungkan suatu jaringan dengan negara lain.
Bahkan, dari suatu benua ke benua lainnya. Untuk dapat
menghubungkan ke berbagai negara, jaringan WAN terhubung dengan
menggunakan kabel fiber optic dan menanamkannya di dalam tanah
maupun di jalur bawah laut.
21
3.5.4 Internet
Internet adalah suatu jaringan komunikasi yang menghubungkan
satu media elektonik dengan media yang lainnya. Standar teknologi
pendukung yang dipakai secara global adalah Transmission Control
Protocol atau Internet Protocol Suite (disingkat sebagai istilah TCP/IP).
TCP/IP ini merupakan protokol pertukaran paket (dalam istilah asingnya
Switching Communication Protocol) yang bisa digunakan untuk
miliaran lebih pengguna yang ada di dunia. Sementara itu, istilah
“internetworking” berarti cara/prosesnya dalam menghubungkan
rangkaian internet beserta penerapan aturannya yang telah disebutkan
sebelumnya.
Gambar 31.3
Ilustrasi Internet
22
pilihan kabel yang dapat digunakan, yaitu: kabel coaxial, kabel twisted
pair (TP), dan kabel fiber optic. (Leksono, 2010)
23
twisted pair ini terbagi atas jenis, yaitu STP (Shielded Twisted Pair) dan
UTP (Unshielded Twisted Pair)(Leksono, 2010).
24
Gambar .4 Penampang Kabel Twinaxial
25
3.6.6 Wireless Network
Wireless network adalah jenis jaringan komputer yang
menggunakan gelombang radio untuk transmisi data. Memiliki
keunggulan instalasi yang lebih mudah dibandingkan dengan wire
network, dapat mencapai area yang sulit, biaya instalasi dan perawatan
lebih murah. Namun memiliki kelemahan seperti masalah interferensi
dengan perangkat microwave, rawan penyadapan, mudah dipengaruhi
oleh cuaca buruk.
GambarTopologi
3.5 Topologi
Bus bus
Topologi Bus menyediakan satu jalur yang digunakan untuk
komunikasi antar perangkat sehingga setiap perangkat harus bergantian
dalam menggunakan jalur yang ada. Dalam berkomunikasi, hanya ada
26
dua perangkat yang dapat saling berkomunikasi. Rata-rata kecepatan
transfer data antar perangkat sangat lambat karena harus bergantian
dalam menggunakan jalur.
27
3.7.4 Topologi Tree
Topologi Tree didesain berdasarkan kombinasi antara Topologi
Bus dan Topologi Star. Hal ini dapat dicapai dengan mengintegrasikan
Hub multi jaringan Star bersama-sama pada satu Bus. Bayangkan
sebuah diagram Topologi Tree dengan banyak jaringan Star dengan Hub
di pusatnya. Kemudian gambarlah garis yang hanya menghubungkan
Hub ke titik pada satu garis. Hub ini umumnya terhubung dengan satu
Hub utama yang merupakan akar untuk seluruh jaringan data diantara
28
Gambar 3.9 Topologi Mesh
29
IP address pada IPv4 dibedakan menjadi lima kelas, yaitu kelas
A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Tujuan dari membedakan
kelas IP adalah untuk menentukan jumlah komputer yang bisa terhubung
dalam sebuah jaringan. Khusus pada kelas D dan kelas E jarang
digunakan karena berhubungan dengan multi-cast masih dalam tahap
pengembangan.
A. Kelas A
IP Kelas A terdiri dari 8 bit pertama yang digunakan untuk Network
ID, dan 24 bit berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas A memiliki 126
Network, yakni dari 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx
(xxx merupakan variabel yang bernilai dari 0 sampai 255) dengan
default netmask yaitu 255.0.0.0. Jumlah Host pada IP Kelas A adalah
26.777.214. Contoh IP address dari Kelas A yaitu 11.22.33.44, dengan
Network ID adalah 11 dan Host ID adalah 22.33.44 (Wardoyo et al.,
2014).
B. Kelas B
IP Kelas B terdiri dari 16 bit pertama yang digunakan untuk
Network ID, dan 16 bit berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas B
terdapat 16.384 Network, yakni dari 128.0.xxx.xxx sampai dengan
191.255.xxx.xxx (xxx merupakan variabel yang nilainya dari 0 sampai
dengan 255) dengan default netmask yaitu 255.255.0.0. Jumlah Host
pada IP Kelas B adalah 65.532. Contoh IP address yaitu 140.10.20.30,
dengan 140.10 sebagai Network ID dan 20.30 sebagai Host ID.
(Wardoyo et al., 2014)
C. Kelas C
IP Kelas C terdiri dari 24 bit pertama yang digunakan untuk
Network ID, dan 8 bit berikutnya merupakan Host ID. IP Kelas C
memiliki 2.097.152 Network, yakni dari 192.0.0.xxx sampai dengan
223.255.255.xxx (xxx merupakan variabel yang nilainya dari 0 sampai
dengan 255) dengan default netmask yaitu 255.255.255.0. Jumlah Host
pada IP Kelas C adalah 254. Contoh IP address yaitu 192.168.1.10,
dengan 192.168.1 sebagai Network ID dan 10 sebagai Host ID
( Wardoyo, Ryadi and Fahrizal, 2014)
D. Kelas D
IP Kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast.
Empat bit pertama selalu diset dengan bilangan biner 1110 dan 28 bit
30
sisanya digunakan untuk mengenali host. IP Kelas D berkisar dari
224.0.0.0 sampai dengan 239.255.255.255. (Wardoyo et al., 2014)
E. Kelas E
IP Kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat eksperimental
atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan.
Empat bit pertama selalu diset dengan bilangan biner 1111 dan 28 bit
sisanya digunakan untuk mengenali host. IP Kelas E berkisar dari
240.255.255.255 sampai dengan 255.255.255.255. (Wardoyo et al.,
2014)
31
lebih banyak perangkat keras. Wireless bridge yang tersedia berisi
ethernet dan koneksi jaringan nirkabel. Salah satu biasanya dapat
terhubung seperti router internet kecil, dan memprogramnya dengan
informasi yang terkait dengan jaringan pengguna. Pengguna bisa
melakukannya menggunakan kartu jaringan kabel standar yang
terhubung langsung ke bridge, dan bridge itu sendiri akan menangani
bagian nirkabel. Metode ini telah digunakan dengan sukses oleh
pengguna di masa lalu. Latensi nirkabel membuat pengalaman lebih
lambat, walaupun tergantung pada aplikasi yang ingin pengguna
gunakan.
32
server menggunakan jam atom yang sangat akurat, dan kemudian klien
melakukan sinkronisasi dengan server.
D. Web Server
Web server menjawab pertanyaan menggunakan protokol seperti
HTTP, dan mengirim konten seperti halaman web kembali ke klien. Web
browser hampir secara eksklusif berbicara ke web server.
E. Web Proxy
Web proxy adalah layanan yang berjalan di server dan mengakses
situs Web atas nama klien. Proxy dapat menyimpan cache beberapa data
untuk memungkinkan akses berulang lebih cepat ke halaman yang biasa
diakses. Ini sebenarnya tidak diperlukan pada intinya untuk ltsp thin
client, karena semuanya berjalan di server. Proxy yang paling umum dan
direkomendasikan adalah Squid, karena dapat dengan mudah diinstal
melalui manajer paket distro.
F. Content Filter atau Net Guardian
Pada umumnya, jaringan memerlukan kebijakan penyaringan pada
penerapannya yang dapat dengan mudah dilakukan oleh perangkat lunak
seperti dans-guardian, squidguard atau squid-filter. Hal ini
memungkinkan administrator memblokir dan mengontrol lalu lintas
yang tidak diinginkan seperti: iklan, pelacakan pengguna melalui cookie,
gambar animasi, JavaScript, VBScript, dan ActiveX.
G. Firewall dan Port Blocker
Firewall biasanya layanan di server, tetapi sering kali router DSL
memiliki fungsi dasar firewall juga. Firewall dapat melindungi server
pengguna dengan membatasi atau mengizinkan komputer di internet
untuk memulai koneksi ke server atau jaringan anda. Ada banyak
program yang tersedia untuk distro yang berbeda. Ubuntu dan Debian
merekomendasikan menggunakan gufw, sementara Fedora memiliki
Fedora Firewall GUI, dan SuSE memiliki Yast2 Firewall
33
mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat
didalamnya. Contoh sistem operasi jaringan yang cukup popular saat ini
yaitu Windows Server dan GNU/Linux.
Fungsi dari server dapat dikategorikan dalam beberapa jenis,
seperti:
A. Application Server
Application server merupakan server yang digunakan untuk
menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat diakses oleh client.
B. Data Server
Data server digunakan untuk menyimpan data, baik yang
digunakan client secara langsung maupun data yang diproses oleh
application server.
C. Proxy Server
Proxy server berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan
melalui pengaturan proxy. Orang awam lebih mengenal proxy server
untuk mengkoneksikan komputer client ke internet.
34
2. QoS Monitoring
Menyediakan mekanisme monitoring QoS dengan mengambil
informasi nilai-nilai parameter QoS dari lalu lintas paket data.
3. Monitor
Mengumpulkan dan merekam informasi lalu lintas paket data
yang selanjutnya akan dikirimkan kepada monitoring application.
Monitor melakukan pengukuran aliran paket data secara waktu nyata
dan melaporkan hasilnya kepada monitoring application.
4. Monitored Objects
Merupakan informasi seperti atribut dan aktifitas yang
dimonitor di dalam jaringan. Di dalam konteks QoS monitoring,
informasi-informasi tersebut merupakan aliran-aliran paket data yang
dimonitor secara waktu nyata. Tipe aliran paket data tersebut dapat
diketahui dari alamat sumber (source) dan tujuan (destination) di layer-
layer IP, port yang dipergunakan misalnya UDP atau TCP, dan parameter
di dalam paket RTP.
35
Gambar .9 Model Monitoring QoS (Rika Wulandari, 2016).
3.13 PARAMETER-PARAMETER QOS (QUALITY OF
SERVICE)
1. Throughput
Throughput yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang
diukur dalam bps (bit per second). Throughput adalah jumlah
total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada tujuan
selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu
tersebut. Kategori Throughput diperlihatkan di Tabel 4.10
36
Kategori Throughput Throughput (bps) Indeks
Bagus 75 3
Sedang 50 2
Jelek < 25 1
Tabel 4.10 Tabel indikator Throuughput
2. Packet Loss
Packet Loss merupakan suatu parameter yang
menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total
paket yang hilang dapat terjadi karena collision dan congestion
pada jaringan. Indeks dan kategori packet loss ditunjukkan pada
Tabel 4.8
Kategori Degredasi Packet Loss (%) Indeks
Sangat Bagus 0 4
Bagus 3 3
Sedang 15 2
Jelek 25 1
Tabel 3.13 Parameter-parameter QoS (Quality of Service).11
Tabel indikator Packet Loss
37
Packet loss = (Paket data dikirim - Paket data diterima) x 100 %
Paket data yang dikirim
3. Delay (Latency)
Delay (Latency) merupakan waktu yang dibutuhkan data
untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat
dipengaruhi oleh jarak, media fisik, congesti atau juga waktu
proses yang lama. Pada Tabel 4.9 diperlihatkan kategori dari
delay dan besar delay.
38
Kategori Jitter Jitter (ms) Indeks
Sangat Bagus 0 ms 4
Bagus 0 ms s/d 75 ms 3
Sedang 75 ms s/d 125 ms 2
Jelek 125 ms s/d 225 ms 1
Tabel 4.13 Tabel indikator Packet Loss
39
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN
40
BAB XXII Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder adalah data yang diperoleh dari
refrensi buku-buku atau dari browsing internet dengan melihat
jurnal-jurnal atau juga website yang resmi.
A. Metode Kepustakaan
Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai
sumber buku ajaran atau buku yang dipelajari selama perkuliahan.
Buku - buku yang digunakan juga buku yang mendukung dengan
tema kerja praktek ini. Selain itu bisa dicari dengan browsing situs-
situs internet yang terpercaya ataupun menggunakan jurnal online.
B. Metode Dokumentasi
Metode ini merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen- dokumen, baik gambar
atupun foto maupun elektronik. Foto-foto tersebut diperoleh dengan
mengambil langsung dari PDAM Tabanan dan dari internet
sehingga sumber yang kita buat dapat dipercaya.
41
Gambar 4. 1 Topologi Dasar Jaringan Komputer di PDAM Tabanan
42
second (bps). Berdasarkan hasil wawancara di dapat informasi bahwa
PDAM Tabanan berlangganan jasa penyedia layanan internet (Internet
Service Provider) PT. TELKOM. Adapun alasan PDAM Tabanan
memilih menggunakan jasa penyedia layanan internet PT. TELKOM
sebagai berikut:
1. Kuota data yang bervariasi
Pilihan paket kuota data yang bervariasi seuai dengan
kebutuhan.
2. Akses internet tercepat
Tingkatkan produktivitas melalui jaringan internet nirkabel
berkecepatan hingga 100Mbps.
3. Kapan saja dan dimana saja
Kemudahan akses internet kapan saja dan di mana saja dengan
jaringan terluas. Telkomsel di seluruh Indonesia.
1. RB750
Sebuah system operasi yang di tujukan untuk penggunaan
network Router atau sering disebut Router yang dapat
43
digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router
yang handal, router mikrotik mempunyai banyak fitur yang
mencakup untuk IP Network dan Jaringan wireless. Kali
inisaya akan membahas bagaimana sih cara setting Router
mikrotik RB750 untuk keperluan kantor dan warnet, pada saat
ini saya menggunakan jaringan dengan kecepatan 2Mbps
dengan jumlah client yang terhubung sebanyak 15 buah
komputer, konfigurasi dasar pada router mikrotik RB750, pada
router ini membutuhkan aplikasi GUI yang bernama winbox.
2. DES-1005A
Port ini mendeteksi kecepatan jaringan dan auto-negosiasi
antara 10BASE-T dan 100BASE-TX, serta antara penuh dan
half-duplex, yang memungkinkan Anda untuk mendapatkan
kecepatan maksimum yang mungkin untuk setiap perangkat
yang terhubung ke jaringan.
3. ASUS ROG GL503GE EN023T
Laptop ini merupakan client yang digunakan kepala bidang IT
untuk melakukan troubleshooting pada jaringan dan konfigurasi
perangkat jaringan pada area PDAM Tabanan. Adapun
spesifkasi dari laptop ini adalah
Display : 15.6-inch Full HD (1920×1080) TN panel,
120Hz, 3ms, 94% NTSC
Processor : Intel® Core™ i7-8750H Processor 2.2 GHz
(9M Cache, up to 4.1 GHz)
Memory : 8GB DDR4, 2666MHz (up to 32 GB)
Hard Drive : 1TB SSHD
Graphics : NVIDIA® GeForce® GTX1050Ti 4GB
GDDR5 VRAM
Optical Drive : –
Operating System : Windows 10 Home.
Networking : 802.11ac 2×2 Wave 2 WLAN
Bluetooth 4.1
Bluetooth version may vary as the OS upgrades
44
1. Axeced NetTools
Axence NetTools adalah seperangkat alat yang dibuat untuk
mengamati, mengelola, mengamankan, dan menganalisa setiap jaringan
sehingga anda dapat mengontrol segala sesuatunya sampai ke bagian-
bagian terkecil. Program ini dibagi dalam beberapa alat yang berbeda:
Netwatch, sebagai contoh, mengizinkan anda mengamati beberapa
jaringan dan waktu responnya secara real time, sementara Netstats
menyediakan informasi tentang koneksi yang masuk dan keluar dan
membuka port. Alat-alat lain mengizinkan anda mengukur kinerja
jaringan, memindai node, memeriksa DNS, dsb.
2. SpeesTestNet
3. NetSpot
XXV.1.3Pengolakasian IP Adress
Pengalokasian IP address adalah informasi mengenai IP
address beberapa saja yang digunakan di PDAM Tabanan.
45
Berdasarkan hasil wawancara diketahui data IP address yang ada
di PDAM Tabanan seperti ditunjukan pada Tabel 4.2
No Kategori Keterangan
Berikut ini adalah data yang didapat dari hasil observasi dari
jaringan yang terdapat di masing-masing ruangan dan switch pembagi
jaringan dan penjelasan serta perangkat keras yang digunakan di PDAM
Tabanan
46
BAB XXVII Loket Pembayaran
Loket pembayaran adalah dimana semua transaksi
pembayaran di lakukan.
No Perangkat/Konktifitas Keterangan
1 Jumlah Komputer 4 unit
2 Jumlah Laptop -
3 IP Address 192.168.1.13 - 192.168.1.17
47
BAB XXVIII Ruang Keuangan
Ruang keuangan adalah bagian dari unit pelaksana teknis
penyelenggaraan sistem administrasi dan informasi bidang loket
pembayaran yang menjalankan tugas dalam melakukan transaksi. Ruang
keuangan ini dilengkapi dengan internet.
Berikut ini adalah data infrastuktur jaringan yang ada pada ruang
keuangan seperti yang ditunjukan pada tabel 4.4
No Perangkat/Konktifitas Keterangan
1 Jumlah Komputer 4 unit
2 Jumlah Laptop -
3 IP Address 192.168.1.19 - 192.168.1.22
48
BAB XXIX Ruang Hubungan Langganan
Ruang hubungan dan langganan adalah ruangan pada bidang
yang menyelenggarakan segala kegiatan hubungan langganan,
pemasaran, penyuluhan dan penyampaian informasi hubungan atas
kebijakan PDAM untuk eksternal dan internal melalui program
kehumasan.
Berikut ini adalah data infrastuktur jaringan yang ada pada ruang
hubungan dan langganan seperti yang ditunjukan pada tabel 4.5
No Perangkat/Konktifitas Keterangan
1 Jumlah Komputer 5 unit
2 Jumlah Laptop -
3 IP Address 192.168.1.9 - 192.168.1.13
49
Gambar Data Infrastruktur Jaringan.4 Topologi pengukuran QoS
ruangan hubungan dan langganan
Berikut ini adalah data infrastuktur jaringan yang ada pada ruang
sepri seperti yang ditunjukan pada tabel 4.6
No Perangkat/Konktifitas Keterangan
1 Jumlah Komputer 1 unit
2 Jumlah Laptop -
3 IP Address 192.168.1.6
50
Gambar Data Infrastruktur Jaringan.5 Topologi pengukuran QoS
ruangan sepri
4 Perangkat Jaringan -
5 Akses Internet Ya 51
Tabel Data Infrastruktur Jaringan.7 Data Infrastuktur jaringan pada
ruang SPI
52
Berikut ini adalah data infrastuktur jaringan yang ada pada
ruang LITBANG seperti yang ditunjukan pada tabel 4.8
No Perangkat/Konktifitas Keterangan
Ta
1 Jumlah Komputer 1 unit bel
2 Jumlah Laptop -
3 IP Address 192.168.1.7
4 Perangkat Jaringan -
5 Akses Internet Ya
Data Infrastruktur Jaringan.8 Data Infrastuktur jaringan pada ruang
LITBANG
53
BAB XXXIII Ruangan Umum
Ruangan uadalah ruangan pada bidang yang menangani segala
bentuk peredaran informasi untuk melakukan suatu kegiatan baik secara
sementara maupun secara terus menerus. Ruang umum PDAM Tabanan
dilengkapi internet.
2 Jumlah Laptop -
3 IP Address Office:
192.168.1.2-
192.168.1.5
Gambar Data
Infrastruktur Jaringan.8 Topologi pengukuran QoS diruang Umum
54
BAB XXXIVMETODE PENGUJIAN
4.5.1 QOS
2 Delay
merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh data atau
informasi untuk sampai ke tempat tujuan data atau informasi tersebut
dikirim. Delay pada suatu jaringan akan menentukan langkah apa yang
akan kita ambil ketika kita memanajemen suatu jaringan. Ketika Delay
besar, dapat diketahui jaringan tersebut sedang sibuk atau kemungkinan
yang lain adalah kapasitas jaringan tersebut yang kecil sehingga bisa
melakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi overload.
3 Packet Loss
merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai tempat tujuan
paket tersebut dikirim. Ketika Packet Loss besar maka dapat diketahui
bahwa jaringan sedang sibuk atau terjadi overload.
55
XXXV.1.1 Management Bandwidth Pada Mikrotik
56
BAB V
IMPLEMTASI DAN PEMBAHASAN
57
XXXV.3 Hasil Pengukuran QOS (Quality Of Service)
Pada Ruang Umum
XXXV.3.1 Statistik Pengukuran Bandwidth
Dalam melakukan proses pengukuran Bandwidth dilakukan
selama 5 hari atau hari kerja, yang dimulai pada hari Senin 12 Agustus
2019 sampai dengan hari Jumat 15 Agustus 2019. Proses dari
pengukurannya dilakukan pada jam sibuk atau padat, yaitu pada tentang
waktu antara pukul 09.00–16.00 melalui pengukuran bandwidth
menggunakan Axence NetTools yaitu sebagai berikut :
1. Statistik Pengukuran Bandwidth Pada Senin, 12 Agustus 2019
58
2. Statistik Pengukuran Bandwidth Pada Selasa, 13 Agustus 2019
59
4. Statistik Pengukuran Bandwidth Pada Kamis, 15 Agustus 2019
60
XXXV.3.2 Statistik Pengukuran Parameter Delay dan Loss
Delay merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh data atau
informasi untuk sampai ke tempat tujuan data atau informasi tersebut
dikirim. Delay pada suatu jaringan akan menentukan langkah apa yang
akan kita ambil ketika kita memanajemen suatu jaringan. Ketika Delay
besar, dapat diketahui jaringan tersebut sedang sibuk atau kemungkinan
yang lain adalah kapasitas jaringan tersebut yang kecil sehingga bisa
melakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi overload. Misalkan
dengan memindahkan sebagian aliran data ke jalur lain atau
memperbesar kapasitas jaringan kita.
Loss, merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai tempat
tujuan paket tersebut dikirim. Ketika Packet Loss besar maka dapat
diketahui bahwa jaringan sedang sibuk atau terjadi overload. Packet
Loss mempengaruhi kinerja jaringan secara langsung. Ketika nilai
Packet Loss suatu jaringan besar, dapat dikatakan kinerja jaringan
tersebut buruk. Statistiknya sebagai berikut :
1. Statistik Pengukuran Delay dan Loss Pada Senin,12 Agustus 2019
61
3. Statistik Pengukuran Delay dan Loss Pada Rabu,14 Agustus 2019
5.1.1 Delay
Berdasarkan hasil pengukuran nilai delay terhadap skema
perangkat jaringan di Area PDAM Tabanan. Dapatlah nilai rata-rata
response time delay minimum dan maksimum dalam mili second (ms)
yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.2 Nilai Delay
Hari/Tanggal Waktu Delay (ms)
(WIB) Min Maks Rata –
Rata
Senin,12 Agustus 09.00–16.00 21 996 97
2019
Selasa,13 Agustus 09.00–16.00 2 1000 120
2019
Rabu,14 Agustus 09.00–16.00 2 992 69
2019
Kamis,15 Agustus 09.00–16.00 21 999 70
62
2019
Dari hasil perhitungan diatas dan berdasarkan nilai besar delay
pada area ruangan umum pada PDAM Tabanan, maka kategori delay
untuk setiap hari yang dilakukan pengetesan pada jam sibuk kerja yang
dimana delay ini juga dipengaruhi oleh jarak,media fisik, dan juga
waktu proses transfer data yang lama.
5.1.2 Loss
Pada Hasil pengukuran Packet Loss terhadap perangkat jaringan
yang berada pada ruang umum Pada PDAM Tabanan dalam perhitungan
pada tabel sebagai berikut :
Tabel 5.3 Nilai Packet Loss
Hari/Tanggal Waktu (WIB) Packet Loss
Sent Lost Lost
(%)
Senin,19 Agustus 09.00–16.00 5665 0 0
2019
Selasa,20 Agustus 09.00–16.00 6261 1 0
2019
Rabu,21 Agustus 09.00–16.00 1845 42 2
2019
Kamis,22 Agustus 09.00–16.00 2455 16 1
2019
Dari tabel yang tertera diatas berdasarkan nilai packet loss yang
di dapatkan pada saat pengukuran dengan menggunakan Axence
NetTools. Ada juga faktor penyebab terjadinya packet loss terjadi
tabrakan pada data yang terdapat di jaringan ruang umum di PDAM
Tabanan yang meskipun secara keseluruhan bandwidth tersedia cukup
untuk di tempat tersebut. Pada umumnya perangkat jaringan memiliki
buffer untuk menampung data yang diterima. Jika suatu ketika buffer
tersebut penuh hal ini lah yang bisa menyebabkan packet loss.
XXXV.4 Wifi
Pada pembahasan ini menganalisa sebuah jaringan wifi pada
PDAM Tabanan di ruang keuangan lantai I terdapat sebuah wifi yang
kekuatan sinyal atau bar tidak sampai ataupun bisa dibilang hanya satu
bar saja pada ruangan umum di lantai I.
63
Faktor Penyebab terjadinya tersebut ada banyak faktor
diantaranya ialah mungkin terhalang tembok, posisi routernya yang
salah atau jauh dari jangkauan dan bisa juga jaringannya disana kurang
bagus.
64
XXXV.4.2 Pengukuran Kecepatan dan Bar Wifi pada Lantai
II
Dilihat dari gambar di bawah ini perubahan kecepatan nya di
Lantai I Ruangan Keuangan dengan Lantai II di Ruangan Umum
perbedaannya cukup signifikan di mungkinkan dikarenakan adanya
penghalang tembok atau jangkauan sinyalnya tidak begitu luas dari
sebuah routernya.
1. Pengukuran Kecepatan Wifi
65
2. Pengukuran Bar Wifi
66
BAB VI
PENUTUP
XXXV.5 Kesimpulan
Dari proses pemetaan jaringan yang sudah dilakukan pada
PDAM Tabanan dapat ditarik kesimpulan serta saran sebagai berikut:
1. Dengan dibuatkan blue print topologi jaringan maka pemetaan
jaringan tersebut dapat sebagai acuan dasar dalam
pembangunan jaringan untuk membantu dalam perbaikan
jaringan kedepannya saat terjadi kerusakan.
2. Hasil dari pemberian pembatasan bandwith dapat mengatur
penggunaan besaran bandwith pada masing-masing jaringan
komputer dan penggunaan jaringan menjadi lebih signifikan
dalam pemakaian pada jam kerja.
3. Dapat diketahui besaran sinyal pada lantai satu sangat lemah
setelah dilakukannya pengukuran kekuatan sinyal
4. Parameter QoS ( Quality of Service ) yang terdiri dari
throughput, delay dan packet loss yang sangat berpengaruh
terhadap kinerja jaringan yang ada di PDAM Tabanan.
Kapasitas bandwidth juga berpengaruh terhadap nilai QoS
XXXV.6 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk perusahaan mengenai faktor-
faktor yang dapat menyebabkan turunnya nilai QoS seperti, perlu
adanya sinyal penguat supaya jangkauan sinyalnya terjangkau pada area
yang ditentukan dan juga penggunaannya dengan secara bijak.
i
DAFTAR PUSTAKA