Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu proses reproduksi yang akan berakhir dengan

kelahiran bayi. Namun tak jarang kehamilan sering berakhir dengan keguguran.

Menurut data WHO persentase kemungkinan terjadinya abortus cukup

tinggi sekitar 15%-40% angka kejadian, diketahui pada ibu yang sudah

dinyatakan positif hamil dan 60%-75% angka abortus terjadi sebelum usia

kehamilan 12 minggu (Lestariningsih, 2008).

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2006 tingkat kasus

aborsi di Indonesia tercatat yang tertinggi di Asia Tenggara mencapai dua juta

kasus dari jumlah kasus yang terjadi di negara-negara Association Of South East

Asian Nation (ASEAN) sekitar 4,2 juta kasus pertahun (www. kabarin.

indonesia. com.online, diakses 09 April 2010).

Survei Demografi dan kesehatan (SDKI) tahun 2007, menyatakan AKI

di Indonesia saat ini 228 per 100.000 kelahiran hidup. Ada 3 penyebab klasik

kematian ibu yaitu perdarahan,pre-eklamsia,dan infeksi. Selain itu ada penyebab

keempat yaitu abortus

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin

dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang

dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Prawirohardjo, 2009).

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

2.2 Etiologi

2.3 Patofisiologi

2.4 Klasifikasi

2.5 Diagnosis

2
2.5.1 Tanda dan Gejala

2.5.2 Anamnesis

2.5.3 Pemeriksaan Fisik

2.5.4 Pemeriksaan Penunjang

2.6 Penatalaksanaan

2.7 Edukasi
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,

3
BAB III
LAPORAN KASUS

I. Identitas Pasien
Nama : Ny. DP
Umur : 55 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tanjung Balai Kota Lk. III
Agama : Kristen Protestan
Status : Menikah

II. Anamnesis
Alloanamnesis dengan suami pasien
a. Keluhan Utama
Pasien datang dengan penurunan kesadaran 1 jam SMRS
b. Keluhan Tambahan
Lemah badan dan berkeringat dingin
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak ± 1 jam SMRS,
muncul secara tiba-tiba saat pasien sedang tertidur/ beristirahat.
Kemudian saat akan bangun ke kamar mandi, pasien merasa lemah

4
untuk beraktifitas dan menggigau, mulai berkeringat dingin, gemetaran
hingga mengalami penurunan kesadaran. Sebelum mengalami
penurunan kesadaran pasien masih merasa sehat. Tidak ada demam,
sakit kepala, sesak, batuk/pilek, mual/muntah makan/ minum normal,
BAB normal, BAK normal. Pada pagi harinya pasien masih makan
biasa dan mengkonsumsi obat DM.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami hal serupa sebelumnya
Diabetes mellitus (+), Hipertensi (+)

e. Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit hipertensi dan diabetes mellitus dalam keluarga tidak
jelas.
f. Riwayat Sosial dan Kebiasaan
Tidak jelas
g. Riwayat Alergi
Riwayat alergi makanan, obat-obatan, debu disangkal.

III. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan fisik saat pasien masuk UGD
Status Generalis
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Apatis
GCS : E2 M5 V2
Tanda–tanda vital
Tekanan darah : 160/80mmHg
Nadi : 100x/ menit, irama regular
Pernapasan : 22 x/ menit
Suhu : 36,2 0C

5
Pemeriksaan Fisik (Objektif)
 Kepala
Bentuk : Normocephal

Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah rontok

Muka : Simetris, tidak terdapat luka, DBN

 Mata
Bentuk : Simetris
Sklera : Ikterik -/-
Konjungtiva : Anemis -/-

Palpebra : Edema -/-


Pupil : Pupil isokor, Ø 2 mm/2 mm
Refleks cahaya +/+
 Telinga
Bentuk : Normal, simetris, tidak ada deformitas
Liang telinga : Sekret -/-
Nyeri tekan : -/-

 Hidung
Bentuk : Normal, simetris, tidak ada deviasi
Nafas cuping hidung : Tidak ada

 Mulut dan tengggorok


Bibir : Bentuk simetris, bibir tidak kering, tidak ada sianosis
Gigi dan gusi tidak ada perdarahan
Lidah : Bentuk normal, mukosa basah tidak pucat, permukaan
bersih, tidak ada tremor lidah
Faring : Tidak hiperemis
Tonsil : T1/T1, Tidak ada pembesaran
 Leher
Inspeksi
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran

6
Palpasi
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening : Tidak teraba pembesaran

 Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri normal
Perkusi : Sonor pada semua lapang paru
Auskultasi : Suara pernapasan vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba, ICS 5 midclavicularis dextra
Perkusi :batas jantung kanan di ICS IV dari garis sternalis dekstra,
serta batas jantung kiri di ICS V midklavikularis.
Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II reguler, Murmur (-), Gallop (-).

 Abdomen
Inspeksi : Cembung, skar (-),distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Palpasi : Nyeri tekan Epigastrium (-)
Perkusi : Asites (-), timpani (+)
 Ekstremitas

Akral : dingin, CRT < 2’’


Edema :- -
- -

Pemeriksaan Neurologis
Kesadaran : Apatis
GCS : E2 M5 V2
Pola pernafasan : Normal (22x/min), teratur
Fungsi batang otak
Pupil : ukuran 2mm/2mm, simetris kanan=kiri, reaktif

7
Respon motorik : lateralisasi (-)
Meningeal Sign : Kaku kuduk (-)
Tonus : normotonus
Reflex fisiologis :
Patella : (+)
Achilles : tidak dilakukan
Biceps : tidak dilakukan
Triceps : tidak dilakukan
Reflex patologis :
Babinski : (-)
Hoffman Tromner : tidak dilakukan

IV. Pemeriksaan Penunjang


a. Laboratorium (Darah Lengkap 16 April 2019)
Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 10,7 g/dL
Hematokrit 30 %
Eritrosit 3,75 106/µL
Leukosit 7,7 103/µL
Trombosit 253 103/µL
GDS 44 mg/dL

b. Pemeriksaan X-Ray
Tidak dilakukan
c. Pemeriksaan Rekam Jantung
Tidak dilakukan

V. Diagnosis
Diagnosis kerja : Penurunan Kesadaran ec Hipoglikemia + Hipertensi
Diagnosis banding : Ketoacidosis diabetikum
Uremic ensefalopati
Transient Ischaemic Attack

8
VI. Terapi
Terapi di UGD :
 O2 2-4 Lpm
 IVFD D10% 20 tpm + Bolus D40% 2 fL (pelan-pelan)
Cek GDS ulang 2 jam setelah pemberian pertama
 Amlodipin 5 mg 1x1
 Pasang kateter
VII. Pro
DL, Na, K, Cl, Ur, Creatinin
GDS /1-2 jam

VIII. Follow Up
Tanggal 16 April 2019
UGD
15.00 WIB : GDS: 42
o Diberikan Inj. D40% 2 flakon + IVFD D10% 20 tpm,
ulangi GDS 2 jam lagi
17.00 :
o Pasien kompos mentis
o GDS 54 mg/dL
o Diberikan Inj. D40% 2 fL + IVFD D10% 20 tpm

Ruang rawat inap (17 April 2019)


08.00 WIB :
o Paien kesadaran Compos mentis
o Keluhan : lemas, sakit kepala
o TD : 140/90 mmHg
o GDS 166 mg/dL
o Diberikan IVFD D10% 30 tpm
Cek KGD jika < 60 mg/dl bolus D40% 2 flc
Jika KGD 60-100 mg/dl bolus D40% 1 flc

9
Jika KGD > 100mg/dl lanjut terapi infus
o Captopril 25mg 3x1
o Aptor 1x1

Ruang rawat inap (18 April 2019)


o Kesadaran compos mentis
o Keluhan : tidak ada
o GDS 217 mg/dL
o Pasien rencana berobat jalan

BAB IV
PEMBAHASAN

10
BAB V
KESIMPULAN

11
DAFTAR PUSTAKA

1.

12

Anda mungkin juga menyukai