News Bahasa

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

Jakarta - Facebook dan Instagram memperkenalkan fitur terbarunya yang akan mengingatkan pengguna

jika mereka sudah terlalu lama menggunakan kedua layanan tersebut.

Tak dapat dipungkiri, hampir sebagian besar orang menghabiskan waktunya bermain ponsel, terutama
media sosial (medsos). Hal tersebut tentu akan mengurangi tingkat produktivitas seseorang.

Itu sebabnya, sebagai bentuk tanggung jawab menjadikan penggunanya lebih produktif, Facebook dan
Instagram menghadirkan fitur pengingat.

Baca juga: WhatsApp Mulai Jadi Tambang Uang Facebook

Pengguna Facebook dapat membuka halaman pengaturan dan pilih 'Waktu Anda pada Facebook'.
Sedangkan di Instagram, pengguna dapat membuka pengaturan, kemudian pilih 'Aktivitas Anda.'

Pada dasarnya, kedua fitur ini memiliki kegunaan dan tampilan yang sama. Pertama, pengguna akan
melihat dashboard aktivitas yang menunjukan berapa rata-rata waktu yang telah dihabiskan untuk
membuka aplikasi pada perangkat yang digunakan.

Terdapat pula informasi mengenai total waktu yang dihabiskan pengguna untuk mengakses Facebook
atau Instagram pada hari itu.

Fitur Baru Facebook dan Instagram Bikin Produktif

Pengguna juga dapat mengatur sebuah pengingat harian dengan interval limit waktu yang berbeda-beda
untuk mengingatkan sudah berapa lama pengguna menghabiskan waktu untuk berselancar pada
platform. Nantinya, pengingat tersebut akan muncul memperingati pengguna bahwa mereka telah
menghabiskan batas waktu yang dipilih.
Namun, pengingat harian ini tidak akan membuat pengguna keluar dari aplikasi, fitur tersebut hanya
akan mengingatkan pengguna akan waktu yang telah dihabiskan. Pengguna juga dapat mengubah atau
membatalkan limit waktu yang sudah ditentukan.

Perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg ini mengaku terinspirasi dan berkolaborasi dengan ahli
kesehatan mental terkemuka, beberapa organisasi, dan akademisi untuk membuat fitur ini.

Baca juga: Ingin Seperti Facebook, Musical.ly Malah Dicaplok Tik Tok

Mereka bahkan mengadakan penelitian secara ekstensif, serta melihat feedback dari komunitas untuk
membangun fitur yang akan dirilis oleh perusahan dalam waku dekat.

Facebook dan Instagram juga memperkenalkan fitur baru lainnya yang dapat mematikan notifikasi yang
muncul pada aplikasi untuk jangka waktu yang dapat dipilih, yakni antara 15 menit hingga 8 jam.

(rns/rou)

Rabu 01 Agustus 2018, 19:07 WIB

Ungkap Penyelidikan Kekayaan Duterte, Pejabat Ombudsman Dipecat

Novi Christiastuti - detikNews

Rodrigo Duterte (King Rodriguez/Presidential Photo file via philstar.com)

Manila - Seorang pejabat antikorupsi Filipina dipecat karena membeberkan informasi soal penyelidikan
terhadap kekayaan mencurigakan milik Presiden Rodrigo Duterte. Pejabat antikorupsi itu dituding
berniat mendiskreditkan Duterte.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (1/8/2018), Arthur Carandang merupakan seorang deputi pada Kantor
Ombudsman Filipina, sebuah lembaga independen yang menyelidiki kekayaan mencurigakan dan tak
bisa dijelaskan milik Duterte.

Penyelidikan terhadap kekayaan Duterte itu dilakukan Kantor Ombudsman Filipina dengan
menindaklanjuti laporan seorang senator ternama Filipina. Laporan itu menyebut Duterte menimbun
kekayaan hingga 2,2 miliar Peso (Rp 601,5 miliar) saat masih menjabat Wali Kota Davao. Duterte telah
membantah tudingan itu.

Baca juga: Perang Lawan Narkoba, Duterte: Pegiat Pedulikan HAM, Saya Peduli Nyawa Manusia

Penyelidikan itu memicu kemarahan Duterte dan telah dihentikan pada November 2017. Saat itu, kantor
presiden Filipina memerintahkan penonaktifan Carandang selama 90 hari. Namun Ketua Ombudsman
Filipina saat itu, Conchita Carpio-Morales menolak mematuhi perintah itu. Dia berargumen bahwa
Duterte tidak memiliki yurisdiksi untuk menjatuhkan sanksi kepada Carandang.

Akhir Juli lalu, Carpio-Morales pensiun dari jabatannya. Dia diganti oleh Samuel Martires, mantan hakim
yang ditunjuk oleh Duterte. Beberapa hari setelah itu, tepatnya pada Senin (30/7) waktu setempat,
perintah pemecatan Carandang dirilis kantor Presiden Filipina.

Menurut perintah pemecatan setebal 10 halaman yang dirilis Sekretaris Eksekutif pada Kantor Presiden
Filipina, Carandang dapat dijerat gratifikasi dan pengkhianatan kepercayaan publik karena
mempublikasikan bukti penyelidikan kekayaan Duterte dan keluarganya.

Baca juga: Transaksi Keuangannya Bocor, Duterte Hukum Penyidik Antikorupsi

Disebutkan dalam dokumen itu bahwa Carandang dipecat karena 'bersalah atas keberpihakan yang jelas'
pada Senator Antonio Trillanes, pengkritik yang melaporkan Duterte, dengan niat menyebarkan
informasi yang 'merugikan presiden'.
Sambil mengutip laporan Dewan Anti-pencucian Uang, Medialdea juga menyatakan informasi yang
dibeberkan Carandang 'salah dan menyesatkan'.

Belum ada komentar dari Carandang terkait pemecatannya ini.

Tonton juga video 'Duterte: Lempar Koruptor dari Helikopter'

IndonesianWednesday August 01 2018, 19:07 WIB

Revealing the Investigation of Duterte's Wealth, the Ombudsman Officer was Fired

Novi Christiastuti - detikNews

Rodrigo Duterte (King Rodriguez / Presidential Photo file via philstar.com)

Manila - A Philippine anti-corruption official was fired for disclosing information about an investigation
into suspicious property belonging to President Rodrigo Duterte. The anti-corruption official was accused
of intending to discredit Duterte.

As reported by Reuters on Wednesday (08/01/2018), Arthur Carandang is a deputy at the Office of the
Ombudsman of the Philippines, an independent agency investigating Duterte's suspicious and
inexplicable wealth.

The investigation into Duterte's wealth was carried out by the Philippine Office of the Ombudsman by
following up on reports from a well-known Philippine senator. The report said that Duterte hoarded
wealth of up to 2.2 billion pesos (Rp. 601.5 billion) while still serving as mayor of Davao City. Duterte has
denied the accusation.

Also read: War Against Drugs, Duterte: Activists Care for Human Rights, I Care About Human Life

The investigation sparked Duterte's outrage and was stopped in November 2017. At that time, the office
of the Philippine president ordered the deactivation of Carandang for 90 days. But the then Chairman of
the Philippine Ombudsman, Conchita Carpio-Morales refused to comply with the order. He argued that
Duterte did not have jurisdiction to impose sanctions on Carandang.

Late last July, Carpio-Morales retired from his post. He was replaced by Samuel Martires, a former judge
appointed by Duterte. A few days after that, precisely on Monday (30/7) local time, the order to dismiss
Carandang was released by the President of the Philippines.
According to the 10-page dismissal order released by the Executive Secretary at the Office of the
President of the Philippines, Carandang could be charged with gratuity and betrayal of public trust for
publishing evidence of the investigation into Duterte's wealth and his family.

Also read: Financial Transactions Leaked, Duterte Law on Anti-Corruption Investigators

It was stated in the document that Carandang was dismissed for 'guilty of clear alignments' to Senator
Antonio Trillanes, a critic who reported Duterte, with the intention of disseminating information that was
'detrimental to the president'.

While citing the Anti-Money Laundering Council report, Medialdea also stated that the information
disclosed by Carandang was 'wrong and misleading'.

There have been no comments from Carandang regarding this dismissal.

Also watch the video 'Duterte: Throw Corruptors from Helicopters'

Anda mungkin juga menyukai