Pernyataan IDAI Tentang Imunisasi MR 23 Agustus 2018-2 PDF
Pernyataan IDAI Tentang Imunisasi MR 23 Agustus 2018-2 PDF
Di tempat
Dengan hormat,
Pada tahun 2000, lebih dari 562.000 anak per tahun meninggal di seluruh dunia karena komplikasi
penyakit campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah dilakukan,
maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi 115.000 per tahun, dengan
perkiraan 314 anak per hari atau 13 kematian setiap jamnya.
Di Indonesia, rubela merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan
upaya pencegahan efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukan 70% kasus
rubela terjadi pada kelompok usia <15 tahun. Selain itu, berdasarkan studi tentang estimasi
beban penyakit Sindrom Rubela Kongenital (SRK) di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan
terdapat 2.767 kasus SRK, 82/100.000 terjadi pada usia ibu 15-19 tahun dan 47/100.000 pada
usia ibu 40-44 tahun. Sedangkan perhitungan modelling di Jawa Timur diperkirakan 700 bayi
dilahirkan dengan SRK setiap tahunnya di satu provinsi saja.
Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubela/SRK
pada tahun 2020. Berdasarkan hasil surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak
rutin saja belum cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Sedangkan untuk akselerasi
pengendalian rubela/SRK maka perlu dilakukan kampanye imunisasi tambahan sebelum
introduksi vaksin Measles Rubella (MR) ke dalam imunisasi rutin. Untuk itu diperlukan kampanye
pemberian imunisasi vaksin MR pada anak usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun. Cakupan
imunisasi MR lebih dari 95% akan menurunkan secara signifikan kasus campak dan rubela hingga
mendekati nol. Rendahnya cakupan imunisasi akan menyebabkan program imunisasi MR yang
sudah dijalankan menjadi sia-sia dan program eliminasi campak dan rubela di Indonesia gagal.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bekerja dengan mengutamakan kepentingan terbaik
kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia. Dalam rangka menyikapi berbagai keraguan di
tengah pelaksanaan kampanye imunisasi MR, IDAI menyatakan bahwa:
“3. Penggunaan Vaksin MR produk dari Serum Institute of India (SII), pada saat ini, dibolehkan
(mubah) karena:
a. Ada kondisi keterpaksaan (dlarurat syar’iyyah).
b. Belum ditemukan vaksin MR yang halal dan suci.
c. Ada keterangan dari ahli yang kompeten dan dipercaya tentang bahaya yang
ditimbulkan akibat tidak diimunisasi dan belum adanya vaksin yang halal.”
Berdasarkan hal-hal tersebut, Pengurus Pusat IDAI menginstruksikan kepada semua anggota
IDAI untuk:
1. Mendukung dan menyukseskan imunisasi MR secara serentak, dengan cakupan tinggi dan
merata di daerah masing-masing.
2. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kantor
Kementerian Agama, dan dinas-dinas lain setempat untuk menyukseskan pelaksanaan
imunisasi MR tersebut sampai eradikasi campak tercapai.
3. Turut memantau keamanan vaksin MR bersama Komda PP KIPI setempat.
Demikian surat edaran ini. Atas kerja sama dan perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.