Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PUJIAN AKHLAK TERPUJI

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah

Hadist

Dosen Pengampu : Ridwan, S.Th.I., M.S.I.

Disusun oleh:

1. Asifa Satara (7180002)


2. Siti Anisah (8180003)
3. Ratika Nur Safitri (5180002)
4. Rina Cholifitriana (7180006)
5. Mas Bagus Satria Laras
(3180016)

1
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) PEMALANG

Jl. DI Pandjaitan KM 3, Paduraksa, Kec. Pemalang, Jawa Tengah


52319

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


atas rahmat dan pertolongan-Nya kami dapat menyusun makalah ini.
Shalawat beserta salam, selalu tercurah limpah kepada baginda
Rasul sekaligus Nabiyullah yang terakhir yakni Muhammad SAW, tak
lupa kepada keluarga, sahabat, dan semoga sampai kepada kita
sebagai umat yang terakhir. Amin

Dalam penulisan makalah Hadist yang berjudul “Pujian Akhlak


Terpuji” telah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunanya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan kami sadar bahwa


masih banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik yang membangun dari para
pembaca.

Waalaikumsalam wr. Wb

Pemalang, 27 Oktober 2019

2
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Islami


B. Dasar Akhlak
C. Sumber Akhlak
D. Macam-Macam akhlak
E. Macam-Macam Akhlak Terpuji
F. Ruang Lingkup Akhlak
G. Akhlak Terhadap Sesama Manusia
H. Pengertian Pembentukan Akhlak
I. Aklak Tercela

3
J. Tujuan Pembentukan Akhlak
K. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak
L. Ruang Lingkup Akhlak

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin canggihnya ilmu pengetahuan, zaman semakin moderen dan
manusiapun hidup beragam dengan kemudahan-kemudahan yang di sajikan oleh
moderenisasi dunia. Peradaban di era globalisasi saat ini membuat kodrat manusia
sebagai hamba ALLAH SWT yang semata-mata hanya di wajibkan patuh dan
hanya menyembah satu kepadanya, kini menjadi sedikit terasingkan dan
tersingkirkan dari kehidan sehari-hari manusia itu sendiri. yang mana di
karenakan merosotnya Iman-iman manusia itu sndiri “subhanallah”. Kini
Tindakan mereka semakin tidak terkontrol lagi, kemerosotan ahlak dan moral
yang seharusnya menjadi hal yang di prioritaska dalam melakoni kehidupan sosial
mereka di dunia yang hanya sementara ini kini hanya menjadi kata-kata khiasan
saja dalam kehidupan mereka tanpa mengetahui maknanya.
Oleh karena itu marilah kita bersama-sama berusaha sekeras dan
semaksimal mungkin demi tercapainya keimanan yang hakiki kepada ALLAH
SWT. Kemerosotan moral dan ahlak manusia itu semakin hari semakin bertambah
parah, yang dalam artian perilaku dan tindakan mereka semakin tidak terkontrol
dengan ketidak tauanya dan ketidak adanya pelakon yang menggambarkan
bagaimana semestinya contoh manusia yang beriman kepada Allah SWT.

5
B. Perumusahan Masalah
Walaupun manusia boleh dipisahkan daripada bidang ilmu atau pemikiran,
bahkan juga boleh dipisahkan daripada agama dan kepercayaan, tetapi tidak boleh
dipisahkan dengan akhlak atau moral. Ini kerana setiap perbuatan, amalan atau
tindakan yang diambil tidak terlepas atau terkeluar daripada lingkungan hukuman
sama ada terhadap dirinya atau orang lain ataupun benda lain yaitu adakah baik
atau tidak segala tindakan tersebut. Jika baik, jawabannya perkara itu akan
dilakukan tetapi jika jahat, perkara itu akan ditinggalkan. Itulah akhlak yang baik.
Tetapi jika sebaliknya yang dilakukan itulah akhlak yang buruk.Dari sini ternyata
kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia sehingga di kalangan orang yang
tidak bermoral mereka merasakan perlu adanya suatu akhlak yang diakui bersama
oleh mereka supaya dapat mengatur kehidupan yang lebih baik menurut
pandangan mereka.
Islam merangkumi aqidah, dan syariat itu mengandungi roh akhlak.
Akhlak adalah roh kepada risalah Islam sementara syariat adalah lembaga jelmaan
daripada roh tersebut. Ini bererti Islam tanpa akhlak seperti rangka yang tidak
mempunyai isi, atau jasad yang tidak bernyawa. Sabda Rasulullah SAW yang
bermaksud : "Islam itu akhlak yang baik". Begitu juga sabda Baginda yang
bermaksud : "Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangannya selain daripada
akhlak yang mulia."

6
BAB II
AKHLAK ISLAMI

A. Pengertian Akhlak Islami


Secara eimologi (lughatan) akhlaq (bahasa arab) adalah bentuk jamak dari
khuluq yang berarti budi pekerti, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata
khalaqayang berarti menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (pencipta), makhluq
(yang diciptakan) dan khalaq ((penciptaan) secara termologi (ishthilahan) ada
beberapa definisi tentang akhlaq
1. Imam Ghazali
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan dan
pertimbangan.
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya manusia telah membicarakan tentang
hakikat budi pekerti yang baik dan budi yang baik itu. Mereka tidak
menyinggung pada buahnya . Kemudianmereka tidak melengkapi semua buah
itu. Bahkan masing-masing menyebut dari buahnya apa yang terlintas baginya.
Dan apa yang muncul dari hatinya. Mereka tidak mencurahkan kesungguhan
hatinya untuk mencurahkan kesungguhannya untuk menyebutkan batas dan
hakikatnya yang melalui dari buah tersebut.
2. Ibrahim Anis
Akhlaq adalah sifat yang tetanam dalam jiwa, yang dengannya lahir macam-
macam perbuatan , baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan
pertimbangan.
3. Abdul Karim Zaidam
Akhlak adalah nilai-nilai dan sifat sifat yang tertanam dalam jiwa yang
dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya baik
atau buruk,untuk kemudian memilih melakukan atau meninggalkan.

7
Dari pengertian ketiga diatas dapat dinyatakan bahwa akhlak atau khulaq
itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga ia akan muncul
seccul secara spontan bilamana diperlukan.tanpa memerlukan atau pertimbangan
terlebih dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar.1

B. Dasar Akhlak
Dasar akhlak berinduk pada tiga perbuatan yang utama, yaitu: hikah
(bijaksana) syaja”ah ( perwira atau kesatria). Dan iffah (menjaga diri dari perbuatan
dosa dan maksiat). Ketiga macam induk akhlak ini mucul dari ikap adil yaitu sikap
pertengahan atau seimbangan dalam mempergunakan ketiga potensi rohaniah yang
terdapat data diri manusia yaitu aql (pemikiran) yang tepusat di kepala ghadab
(amarah) yang berpusat di dada dan Nafsu syahwat (dorongsn seksual) yang
berpusat di perut.

C. Sumber Akhlak
Sebagaimana kese;uruhan ajaran islam sumber akhlak adalah Al-Quran
dan sunah bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat sebagaimana pada
konsep etika dan moral. Dalam konsep akhlak segala sesuatu dinilai baik atau
buruk terpuji atau tercela semata-mata karena Syara’)Al-Quran dan
Sunah)menilainya demikan.

D. Macam-Macam akhlak
1. Akhlak Terpuji
Akhlak terpuji merupakan terjemahan dari bahasa arab akhlaq mahmudah
mahmudah merupakan bentuk maf ‘ul dari kata hamidah yang berarti”terpuji”.
Akhlak terpuji disebut pula dengan akhlaq akarimah ( akhlak mulia) atau makarim
al-akhlaq (akhlak mulia) atau akhlaq munjiyat (akhlakyang menyelamatkan
pelakunya)

1
Yunahar Yas, Kuliah Akhlak. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 2004). h.1

8
a. Menurut Al-Ghazali, akhlak terpuji merupakan sumber ketaatan dan kedekatan
kepada ALLAH AWT sehingga mempeajari dan mengamalkannya merupakan
kewajiban individu setiap muslim.
b. Menurut Quawani, akhlak terpuji adalah ketepatan jiwa dengan perilaku yang baik
dan terpuji
c. Menurut Al-Mawardi, akhlak terpuji adalah perangai yang baik dan ucapan yang
baik.
d. Menurut Ilmu Qoyyim, pangkal akhlak terpuji adalah dan keinginan yang tinggi .
sifat-sifat terpuji menurut berpangkal dari kedua hal itu.
e. Menurut Ibnu Hazm, pangkal akhlak terpuji ada empat yaitu adil paham
keberanian dan kedermawanan.
f. Menurut Abu Dawud As-Sijistini, akhlak terpuji adalah perbuatan-perbatan yang
disenangi.2

E. Macam-Macam Akhlak Terpuji


1. Akhlak Terhadap ALLAH SWT
a. Menauhidkan Allah SWT, artinya adalah pengakuan bahwa Allah SWT adalah
satu-satunya yang memiliki sifat rububiyah dan uluhiyah , serta kesempurnaan
nama dan sifat.
b. Berbaik Sangka
Berbaik sangka terhadapat keputusan Allah SWT merupakan salah satu akhlak
terpuji kepadanya
c. Zikrullah
Mengingat Allah SWT adalah asas dari setiap ibadah kepada Allah SWT, karena
merupakan pertanda hubungan antara hamba dan pencipta pada setiap saat dan
tempat.
d. Tawakal
Hakikat tawakal adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah.
Membersihkannya dari ikhtiar yang keliru dan tetap menepati dari sikap
kawasan-kawasanhukum dan ketentuan.

2
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung : CV. PUSTAKA SETIA, 2010). hlm. 87

9
C. Ruang Lingkup Akhlak
Akhlak dalam agama tidak dapat disamakan denga etika. Etika dibatasi
oleh sopan santun pada lingkungan social tertentu dan hal ini belum tentu terjadi
pada lingkungan masyarakat yang lain. Etika juga hanya menyangkut perilaku
hubungan lahiriah. Misalnya, etika berbicara antara orang pesisir, orang
pegunungan dan orang keraton akan berbeda,dan sebagainya.
Akhlak mempunyai makna yang lebih luas, karena akhlak tidak hanya
bersangkutan dengan lahiriah akan tetapi juga berkaitan dengan sikap batin maupun
pikiran. Akhlak menyangkut berbagai aspek diantaranya adalah hubungan manusia
terhadap Allah dan hubungan manusia dengan sesame makhluk (manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan, benda-benda bernyawa dan tidak bernyawa).

Berikut upaya pemaparan sekilas tentang ruang lingkup akhlak adalah:

1. Akhlak terhadap Allah


Titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran
bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Adapun perilaku yang dikerjakan
adalah:
a. Bersyukur kepada Allah
Manusia diperintahkan untuk memuji dan bersyukur kepada Allah
karena orang yang bersyukur akan mendapat tambahan nikmat
sedangkan orang yang ingkar akan mendapat siksa.
b. Meyakini kesempurnaan Allah
Meyakini bahwa Allah mempunyai sifat kesempurnaan. Setiap
yang dilakukan adalah suatu yang baik dan terpuji.
c. Taat terhadap perintah-Nya
Tugas manusia ditugaskan di dunia ini adalah untuk beribadah
karena itu taat terhadap aturanya merupakan bagian dari perbuatan
baik.

10
F. Akhlak Terhadap Sesama Manusia
Banyak sekali rincian tentang perlakuan terhadap sesama manusia.
Petunjuk mengenai hal itu tidak hanya berbentuk larangan melakukan hal-hal yang
negatif seperti membunuh, menyakiti badan, atau mengambil harta tanpa alasan
yang benar, melainkan juga menyakiti hati dengan jalan menceritakan aib sesama.
Di sisi lain, manusia juga didudukkan secara wajar.Karena nabi dinyatakan sebagai
manusia seperti manusia lain, namun dinyatakan pula beliau adalah Rasul yang
memperoleh wahyu Illahi. Atas dasar itu beliau memperoleh penghormatan
melebihi manusia lainnya

G. Pengertian Pembentukan Akhlak


Berbicara masalah pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang
tujuan pendidikan, karena banyak sekali dijumpai pendapat para ahli yang
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak. Misalkan
pendapat Muhammad Athiyah al-Abrasyi yang dikutip oleh Abuddin Nata,
mengatakan bahwa pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiwa dan
tujuan pendidikan Islam.17. Demikian pula Ahmad Marimba berpendapat bahwa
tujuan utama pendidikan Islam adalah identik dengan tujuan hidup setiap Muslim,
yaitu untuk menjadi hamba Allah, yaitu hamba yang percaya dan menyerahkan diri
kepada-Nya dengan memeluk agama Islam.18. Menurut sebagian ahli akhlak tidak
perlu dibentuk, karena akhlak adalah instinct (garizah) yang dibawa manusia sejak
lahir.
Bagi golongan ini bahwa masalah akhlak adalah pembawaan dari manusia
sendiri, yaitu kecenderungan kepada kebaikan atau fitrah yang ada dalam diri
manusia, dan dapat juga berupa kata hati atau intuisi yang selalu cenderung kepada
kebenaran. Dengan pandangan seperti ini, maka akhlak akan tumbuh dengan
sendirinya, walaupun tanpa dibentuk atau diusahakan. Kelompok ini lebih lanjut
menduga bahwa akhlak adalah gambaran batin sebagaimana terpantul dalam
perbuatan lahir. Perbuatan lahir ini tidak akan sanggup mengubah perbuatan batin.
Orang yang bakatny pendek misalnya tidak dapat dengan sendirinya meninggikan

11
dirinya. Demikian juga sebaliknya.19. Kemudian ada pendapat yang mengatakan
bahwa akhlak adalah hasil dari pendidikan, latihan, pembinaan dan perjuangan

H. Aklak Tercela
Adalah segala bentuk akhlak yang bertentangan dengan akhlak terpuji disebut
akhlak tercela. Akhlak tercela merupakan tingkah laku yang tercela yang dapat
merusak keimanan seseorang dan menjatuhkan martabatnya sebagai manusia.
1. Macam-macam akhlak tercela
a. Syirik
Secara bahasa adalah menyaakan dua hal sedangkan merupakan pengertian
istilah terdiri dari definisi umum dan definisi khusus. Definisi umum
adalah menyamakan sesuatu dari Allah dari hal-hal yang secara khusus
dimiliki Allah.
b. Kufur
Secara bahasa berarti menutupi kufur merupakan kata sifat dari kafir .
kafir adalah orangnya sedangkan kufur adalah sifatnya. Menurut syara:
kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya baik dengan
mendustakan tau tidak.

I. Tujuan Pembentukan Akhlak


Telah dikatakan di atas bahwa pembentukan akhlak adalah sama dengan pendidikan
akhlak, jadi tujuannya pun sama. Tujuan pendidikan akhlak dalam Islam adalah agar
manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang
telah digariskan oleh Allah swt.21 Inilah yang akan mengantarkan manusia kepada
kebahagiaan di dunia dan diakhirat.Proses pendidikan atau pembentukan akhlak
bertujuan
untuk melahirkan manusia yang berakhlak mulia. Akhlak yang mulia akan
terwujud secara kukuh dalam diri seseorang apabila setiap empat unsur utama kebatinan
diri yaitu daya akal, daya marah, daya syahwat dan daya keadilan, Berjaya dibawa ke
tahap yang seimbang dan adil sehingga tiap satunya boleh dengan mudah mentaati

12
kehendak syarak dan akal. Akhlak mulia merupakan tujuan pokok pembentukan akhlak
Islam ini. Akhlak
seseorang akan dianggap mulia jika perbuatannya mencerminkan nilai – nilai
yang terkandung dalam al-Qur‟an.

Secara umum Ali Abdul Halim Mahmud menjabarkan halhal yang termasuk akhlak
terpuji yaitu :

1. Mencintai semua orang. Ini tercermin dalam perkataan dan perbuatan.


2. Toleran dan memberi kemudahan kepada sesama dalam semua urusan dan
transaksi. Seperti jual beli dan sebagainya.
3. Menunaikan hak-hak keluarga, kerabat, dan tetangga tanpa harus diminta
terlebih dahulu.
4. Menghindarkan diri dari sifat tamak, pelit, pemurah dan semua sifat tercela.
5. Tidak memutuskan hubungan silaturahmi dengan sesama
6. Tidak kaku dan bersikap keras dalam berinteraksi dengan orang lain.
7. Berusaha menghias diri dengan sifat-sifat terpuji.

Menurut Ali Abdul Halim Mahmud tujuan pembentukan akhlak setidaknya memiliki
tujuan yaitu:

a. Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang selaluberamal sholeh.


Tidak ada sesuatu pun yang menyamai amalsaleh dalam mencerminkan akhlak
mulia ini. Tidak ada pula yang menyamai akhlak mulia dalam mencerminkan
keimanan seseorang kepada Allah dan konsistensinya kepada manhaj Islam
b. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang menjalanikehidupannya sesuai
dengan ajaran Islam; melaksanakan apa yang diperintahkan agama dengan
meninggalkan apa yang diharamkan; menikmati hal-hal yang baik dan
dibolehkan serta menjauhi segala sesuatu yang dilarang, keji, hina, buruk,
tercela, dan munkar
c. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa berinteraksi secara baik
dengan sesamanya, baik dengan orang muslim maupun nonmuslim. Mampu

13
bergaul dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya dengan mencari ridha
Allah, yaitu dengan mengikuti ajaran-ajaran-Nya dan petunjuk-petunjuk Nabi-
Nya, dengan semua ini dapat tercipta kestabilan masyarakat dan kesinambungan
hidup umat manusia.
d. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang mampu dan mau mengajak orang
lain ke jalan Allah, melaksanakan amar ma‟ruf nahi munkar24 dan berjuang fii
sabilillah demi tegaknya agama Islam
e. Mempersiapkan insan beriman dan saleh, yang mau merasa bangga dengan
persaudaraannya sesama muslim dan selalu memberikan hak-hak persaudaraan
tersebut, mencintai dan membenci hanya karena Allah, dan sedikitpun tidak
kecut oleh celaan orang hasad selama dia berada di jalan yang benar.
f. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bahwa dia adalah bagian
dari seluruh umat Islam yang berasal dari daerah, suku, dan bahasa. Atau insan
yang siap melaksanakan kewajiban yang harus ia penuhi demi seluruh umat
Islam selama dia mampu3

J. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak


Untuk menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak
ada tiga aliran yang sudah amat populer.Pertama aliran nativisme. Kedua, aliran
Empirisme. Dan ketiga aliran konvergensi.25
Menurut aliran nativisme bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap
pembentukan diri seseorang adalah faktor pembawaan dari dalam yang bentuknya
dapat berupa kecenderungan, bakat akal, dan lain-lain. Jika seseorang sudah
memiliki pembawaan atau kecenderungan kepada yang baik maka dengan sendirinya
orang tersebut menjadi baik
Aliran ini tampaknya begitu yakin terhadap potensi batin yang ada dalam diri
manusia, dan hal ini kelihatannya terkait erat dengan pendapat aliran intuisisme
dalam penentuan baik dan buruk sebagaimana telah diuraikan di atas. Aliran ini

3
Hamzah Yaqub, Etika Islam, (Bandung : Diponegoro, 1993), hlm. 57.

14
tampak kurang menghargai atau kurang memperhitungkan peranan pembinaan atau
pembentukan dan pendidikan
Kemudian menurut aliran empirisme bahwa faktor yang sangat berpengaruh
terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkungan sosial,
termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Jika pembinaan dan pendidikan
yang diberikan . jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak itu baik,
maka baiklah anak itu.
Demikian juga sebaliknya. Aliran ini tampak begitu percaya kepada peranan
yang dilakukan oleh dunia pendidikan dan pengajaran. Akan tetapi berbeda dengan
pandangan aliran konvergensi, aliran ini berpendapat pembentukan akhlak
dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak, dan faktor dari luar yaitu
pendidikan atau pembentukan dan pembinaan yang dibuat secara khusus, atau
melalui interaksi dalam lingkungan sosial. Fitrah atau kecenderungan ke arah yang
baik yang ada di dalam diri manusia dibina secara intensif melalui berbagai metode.
Aliran yang ketiga ini tampak sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini dapat
dipahami dari surat An-Nahl ayat, 78;

َ َ‫ون أ ُ َّم َها ِت ُك ْم َل ت َ ْعلَ ُمون‬


‫ش ْيئًا َو َج َع َل لَ ُك ُم‬ ِ ‫ط‬ ُ ُ‫ّللاُ أ َ ْخ َر َج ُك ْم ِم ْن ب‬
َّ ‫َو‬
َ‫ار َو ْال َ ْف ِئدَة َ َل َعلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬ َ ‫س ْم َع َو ْال َ ْب‬
َ ‫ص‬ َّ ‫ال‬

Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberikan kamu
pendengaran,penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur ( QS An-Nahl
ayat 78

K. Ruang Lingkup Akhlak

Ruang lingkup Akhlak terdiri dari

a. Akhlak pribadi (Al-akhlak al-faridiyah). Terdiri dari yang diperintahkan, yang


dilarang, yang dibolehkan, dan akhlak dalam keadaan yang darurat

15
b. Akhlak berkeluarga (Al-Akhlaq Al-usariyah). Terdiri dari kewajiban timbal
balik orang tua dan anak, kewajiban suami istri, kewajiban terhadap karib dan
terabit
c. Akhlak bermasyarakat. Yang terdiri dari yang dilarang, yang diperintahkan
,dan kaidah-kaidah adab.
d. Akhlak beragama, yaitu kewajiban terhadapat Allah SWT.

a) Kedudukan dan keistimewahan akhlak

Dalam keseluruhan ajaran islam akhlak menempati kedudukan yang istimewa


dan sangat penting antara lain

1) Rasulullah SAW menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai


misi pokok risalah islam.
2) Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama islam, sehingga
Rasulullah SAW pernah mendefinisikan agama itu dengan akhlak yang
baik.
3) Akhlak yang baik akan memberitahukan timbangan kebaikan seseorang
nanti pada hari kiamat. Rasulullah bersabda yang artinya :”tidak ada
satupun yang akan lebih memberatkan timbangan(kebaikan) seorang
hamba mukmin nanti pada hari kiamat selain dari akhlak yang baik. (HR.
Tarmisdzi)
4) Rasulullah menjadikan baik buruknya akhlak seseorang sebagai ukuran
kualitas imannya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya :barang siapa
yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka bendaklah ia memuliakan
tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir,
maka hendaklah ia memuliakan tamunya”. ( HR, Bukharidan Muslim)
5) Islam menjadikan akhlak yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah
kepada Allah SWT yang artinya “dan dirikanlah shalat, sesungguhnya
Allah itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar (QS. Al-
Ankabut 29:45)

16
6) Nabi Muhammad SAW selalu berdoa agar Allah SWT membaikan akhlak
beliau.
7) Didalam Al-Quran banyak terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan
akhlak, baik berupa perintah untuk berakhlak yang baik serta pujian dan
pahala yang diberikan kepada orang-orang yang mematuhi perintah itu,
maupun larangan berakhlak yang buruk serta celaan dan dosa bagi orang-
orang yang melanggarnya. 4

Berikut upaya pemaparan sekilas tentang ruang lingkup akhlak adalah:

a). Akhlak terhadap Allah

Titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada
Tuhan melainkan Allah. Adapun perilaku yang dikerjakan adalah:

1) Bersyukur kepada Allah

Manusia diperintahkan untuk memuji dan bersyukur kepada Allah karena


orang yang bersyukur akan mendapat tambahan nikmat sedangkan orang yang
ingkar akan mendapat siksa.5

2) Meyakini kesempurnaan Allah


Meyakini bahwa Allah mempunyai sifat kesempurnaan. Setiap yang
dilakukan adalah suatu yang baik dan terpuji.
3) Taat terhadap perintah-Nya
Tugas manusia ditugaskan di dunia ini adalah untuk beribadah karena itu
taat terhadap aturanNya merupakan bagian dari perbuatan baik.
b) Akhlak terhadap sesama manusia
Banyak sekali rincian tentang perlakuan terhadap sesama manusia. Petunjuk
mengenai hal itu tidak hanya berbentuk larangan melakukan hal-hal yang negatif
seperti membunuh, menyakiti badan, atau mengambil harta tanpa alasan yang benar,

4
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta : PT. RAJA GRAFINDO PERSADA, 2012),
hlm. 166
5
Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: al-Ma‟arif,
1980), Cet IV, hlm. 48-49

17
melainkan juga menyakiti hati dengan jalan menceritakan aib sesama. Di sisi lain,
manusia juga didudukkan secara wajar. Karena nabi dinyatakan sebagai manusia
seperti manusia lain, namun dinyatakan pula beliau adalah Rasul yang memperoleh
wahyu Illahi. Atas dasar itu beliau memperoleh penghormatan melebihi manusia
lainnya.

c) Akhlak terhadap lingkungan


Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang berada di sekitar
manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda tak bernyawa.Dasar
yang digunakan sebagai pedoman akhlak terhadap lingkungan adalah tugas
kekhalifahannya dibumi yang mengandung arti pengayoman, pemeliharaan serta
pembimbingan agar setiap makhluk mencapai tujuan pencitaannya.6

6
Aboebakar Aceh, Pendidikan Sufi Sebuah Karya Mendidik Akhlak Manusia Karya
Filosof Islam di Indonesia, (Solo: CV. Ramadhani, 1991), Cet .3, hlm. 12

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ahlak merupakan suatu perlakuan yang tetap sifatnya di dalam jiwa seseorang
yang tidak memerlukan daya pemikiran di dalam melakukan sesuatu tindakan.
Berdasarkan apa yang telah menjadi pokok bahasan pada materi di atas, maka secara
sederhana dapat di tarik sebuah kesimpulan yaitu ahlak merupakan cerminan dari agama
islam itu sendiri, dimana bila ahlak seorang manusia mencerminkan sebuah kebaikan,
kesucian, kesopanan dan lain sebagainya yang bertujuan menggapai rido allah swt. Yang
menjadi ukuran baik dan burukna ahlak adalah syarak, iaitu apa yang diperintahkan oleh
syarak, itulah yang baik dan apa yang dilarang oleh syarak itulah yang buruk.
Perkembangan teknologi dapa mempengaruhi lingkungan serta kebudayaan masyarakat.
Apabila dalam dingkungan masyarakat tersebut tidak memiliki tembok yang kuat,
niscaya keruntuhan Ahlak dan morallah yang akan terjadi. Yaitu di mulai dengan
hilangnya norma-norma dalam masyarakat tersebut.

B. Saran
Kerusakan ahlak pada manusia di sebabkan oleh pengaruh lingkungan yang
semakin hari, semakin kebarat baratan yang selalu menurutu hawa nafsu yang menggebu-
gebu dalam menggapai ataupun meraih sebuah tujuan. Namun dengan adanya pengaruh
syaitan yang sangat kuat dalam diri manusia itu sendiri, yang menjadikan tujuan yang
baik, menjadi merosot kearah keburukan yang menyesatkan kehidupan manusia baik di
dunia maupun akherat. Untuk itu marilah kita secara sadar dan bersama-sama menjalanka
kaidah dan menguatkan nlai-nilai aqidah islam dalam jiwa kita degan sebaik-baiknya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO


PERSADA, 2012),
Aboebakar Aceh, Pendidikan Sufi Sebuah Karya Mendidik Akhlak
Manusia Karya Filosof Islam di Indonesia, (Solo: CV. Ramadhani, 1991).
Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: al-
Ma‟arif, 1980),
Hamzah Yaqub, Etika Islam, (Bandung : Diponegoro, 1993)
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung : CV. PUSTAKA SETIA,
2010).
Yunahar Yas, Kuliah Akhlak. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset,
2004).

20

Anda mungkin juga menyukai