Disusun oleh:
ANNISA DYAH RIZKI P2.06.31.1.14.004
ENENG RATNA NINGSIH P2.06.31.1.14.011
ISNIATI DWIJAYANTI P2.06.31.1.14.017
MILA FATHIYATURROHMAH P2.06.31.1.14.021
QHISTY MILLATY P2.06.31.1.14.028
SYIFA ANDITA PUTRI P2.06.31.1.14.039
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis
2. Deris Aprianty, S.KM, M.PH selaku Ketua Jurusan Prodi DIII Gizi Politeknik
Kesehatan Tasikmalaya.
3. Retno Pangastuti, DCN, M.Kes selaku Kepala Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta
4. Enny Dwiastuty, S.SiT selaku Koordinator Praktek Kerja Lapangan Gizi RSUP
5. Sumarto, MP., Naning Hadiningsih dan Dina Setiawati, S.GZ selaku dosen
Laporan
6. Seluruh pembimbing kegiatan MSMPI Instalasi Gizi yang telah membantu dan
7. Seluruh staf Instalasi Gizi yang telah membantu dan banyak memberikan
i
informasi dalam penyusunan laporan ini
8. Seluruh staf dosen dan staf Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
9. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan
materil
laporan ini.
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga laporan MSPMI yang telah disusun ini dapat berguna bagi
Penulis
ii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR TABEL vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
1. Tujuan Umum 2
2. Tujuan Khusus 2
D. Waktu dan Tempat 4
E. Manfaat 4
iii
1. Struktur Organisasi 11
2. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Instalasi Gizi 12
C. Layout Tata Letak Dapur 18
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Ketenagaan Instalasi Gizi 33
1. Jumlah Tenaga Kerja 34
2. Analisis Produktivitas Kerja 36
B. Kegiatan Pelayanan Gizi Rumah Sakit 39
1. Penyusunan Standar Makanan dan Penyusunan Menu 39
2. Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan 144
3. Pembelian dan Pemesanan Bahan Makanan 148
4. Penerimaan Bahan Makanan 151
5. Penyimpanan dan Penyaluran Bahan Makanan 158
6. Persiapan dan Pengolahan Bahan Makanan 163
a. Kegiatan Persiapan 163
b. Kegiatan Pengolahan dan Distribusi Makanan 174
7. Modifikasi dan Pengembangan Menu 196
8. Evaluasi Menu RSUP Dr. Sardjito 197
9. Hasil Kajian Menu 198
10. Perbaikan Menu 199
11. Pengembangan Menu 199
12. Analisis Uji Organoleptik 200
13. Evaluasi Pengembangan Menu 205
C. Pengendalian dan Pengawasan Mutu Pelayanan Gizi 206
1. Sistem Keamanan Pangan 206
a. Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) 206
b. Uji Kualitatif Bahan Makanan 223
2. Indikator Mutu Berdasarkan Proses Pelayanan 232
a. Survei Kepuasan Pasien 232
b. Survei Kelengkapan Pengisian Rekam Medis 248
3. Indikator Mutu Berdasarkan Indikator Struktur 254
a. Uji Kelaikan Fisik 254
iv
b. Higiene dan Sanitasi 265
D. Sarana dan Prasarana Pelayanan Gizi RSUP Dr. Sardjito 277
1. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (Klinik Gizi) 279
2. Pelayanan Gizi Rawat Inap 281
3. Sarana Penyelenggaraan Makanan 287
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 303
B. Saran 309
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
2.1 Keterangan Lay Out Dapur Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito 19
3.1 Kebutuhan Tenaga Gizi 33
3.2 Administrasi Logistik 34
3.3 Pengolahan dan Distribusi 34
3.4 Pelayanan Gizi Rawat Jalan dan Inap 34
3.5 Data Karyawan Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito 35
3.6 Perhitungan Produktivitas Kerja 37
3.7 Perhitungan Efektifitas Kerja 38
3.8 Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi 42
3.9 Standar Diet Berdasarkan Perhitungan Kebutuhan Diet TKTP 42
3.10 Standar Diet Berdasarkan Perhitungan Kebutuhan Diet HD 43
3.11 Standar Diet Berdasarkan Perhitungan Kebutuhan Diet DM RP 44
3.12 Standar Diet Berdasarkan Perhitungan Kebutuhan Diet RP 45
3.13 Standar Diet Berdasarkan Perhitungan Kebutuhan Diet Bubur 45
3.14 Standar Diet Berdasarkan Perhitungan Kebutuhan Diet BBS 46
3.15 Pola Menu Diet TKTP 47
3.16 Pola Menu Diet HD 48
3.17 Pola Menu Diet DM RP 48
3.18 Pola Menu Diet RP 48
3.19 Pola Menu Diet Bubur 49
3.20 Pola Menu Diet Bubur Saring 49
3.21 Frekuensi Pengggunaan Bahan Makanan Diet TKTP 50
3.22 Frekuensi Pengggunaan Bahan Makanan Diet HD 51
3.23 Frekuensi Pengggunaan Bahan Makanan Diet DM RP 51
3.24 Frekuensi Pengggunaan Bahan Makanan Diet RP 53
3.25 Frekuensi Pengggunaan Bahan Makanan Diet Bubur 54
3.26 Frekuensi Pengggunaan Bahan Makanan Diet BBS 55
3.27 Standar Porsi Diet TKTP 56
3.28 Standar Porsi Diet HD 57
3.29 Standar Porsi Diet DM RP 58
vi
3.30 Standar Porsi Diet RP 60
3.31 Standar Porsi Diet Bubur 62
3.32 Standar Porsi Diet BBS 63
3.33 Master Menu Lauk Hewani Diet TKTP 64
3.34 Master Menu Lauk Nabati Diet TKTP 64
3.35 Master Menu Buah Diet TKTP 64
3.36 Master Menu Snack Diet TKTP 65
3.37 Master Menu Lauk Hewani Diet HD 65
3.38 Master Menu Lauk Nabati Diet HD 65
3.39 Master Menu Sayur Diet HD 66
3.40 Master Menu Buah Diet HD 66
3.41 Master Menu Snack Diet HD 66
3.42 Master Menu Lauk Hewani Diet DM RP 67
3.43 Master Menu Buah Diet DM RP 67
3.44 Master Menu Snack Diet DM RP 67
3.45 Master Menu Lauk Hewani Diet RP 68
3.46 Master Menu Buah Diet RP 68
3.47 Master Menu Sanck Diet RP 68
3.48 Master Menu Lauk Hewani Diet Bubur 69
3.49 Master Menu Lauk Nabati Diet Bubur 69
3.50 Master Menu Buah Diet Bubur 69
3.51 Master Menu Snack Diet Bubur 70
3.52 Master Menu Lauk Hewani Diet BBS 70
3.53 Master Menu Lauk Nabati Diet BBS 70
3.54 Master Menu Sayur Diet BBS 71
3.55 Penyusnaan Menu Diet TKTP 71
3.56 Penyusnaan Menu Diet HD 71
3.57 Penyusnaan Menu Diet DM RP 74
3.58 Penyusnaan Menu Diet RP 75
3.59 Penyusnaan Menu Diet Bubur 76
3.60 Penyusnaan Menu Diet BBS 77
3.61 Standar Resep Diet TKTP 78
3.62 Standar Resep Diet HD 84
vii
3.63 Standar Resep Diet DM RP 87
3.64 Standar Resep Diet RP 89
3.65 Standar Resep Diet Bubur 94
3.66 Standar Resep Diet BBS 99
3.67 Standar Bumbu Diet TKTP 101
3.68 Standar Bumbu Diet HD 102
3.69 Standar Bumbu Diet DM RP 103
3.70 Standar Bumbu Diet RP 104
3.71 Standar Bumbu Diet Bubur 105
3.72 Standar Bumbu Diet BBS 106
3.73 Nilai Zat Gizi Diet TKTP Hari 1 109
3.74 Nilai Zat Gizi Diet TKTP Hari 2 110
3.75 Nilai Zat Gizi Diet TKTP Hari 3 112
3.76 Nilai Zat Gizi Diet TKTP Hari 4 113
3.77 Nilai Zat Gizi Diet TKTP Hari 5 114
3.78 Nilai Zat Gizi Diet HD Hari 1 116
3.79 Nilai Zat Gizi Diet HD Hari 2 117
3.80 Nilai Zat Gizi Diet HD Hari 3 118
3.81 Nilai Zat Gizi Diet HD Hari 4 119
3.82 Nilai Zat Gizi Diet HD Hari 5 120
3.83 Nilai Zat Gizi Diet DM RP Hari 1 121
3.84 Nilai Zat Gizi Diet DM RP Hari 2 122
3.85 Nilai Zat Gizi Diet DM RP Hari 3 123
3.86 Nilai Zat Gizi Diet DM RP Hari 4 124
3.87 Nilai Zat Gizi Diet DM RP Hari 5 125
3.88 Nilai Zat Gizi Diet RP Hari 1 127
3.89 Nilai Zat Gizi Diet RP Hari 2 128
3.90 Nilai Zat Gizi Diet RP Hari 3 129
3.91 Nilai Zat Gizi Diet RP Hari 4 130
3.92 Nilai Zat Gizi Diet RP Hari 5 131
3.93 Nilai Zat Gizi Diet Bubur Hari 1 132
3.94 Nilai Zat Gizi Diet Bubur Hari 2 132
3.95 Nilai Zat Gizi Diet Bubur Hari 3 133
viii
3.96 Nilai Zat Gizi Diet Bubur Hari 4 134
3.97 Nilai Zat Gizi Diet Bubur Hari 5 134
3.98 Nilai Gizi Diet BBS Hari 1 135
3.99 Nilai Gizi Diet BBS Hari 2 136
3.100 Nilai Gizi Diet BBS Hari 3 136
3.101 Nilai Gizi Diet BBS Hari 4 137
3.102 Nilai Gizi Diet BBS Hari 5 138
3.103 Perhitungan Kebutuhan Diet TKTP 139
3.104 Perhitungan Kebutuhan Diet HD 139
3.105 Perhitungan Kebutuhan Diet DM RP 140
3.106 Perhitungan Kebutuhan Diet RP 140
3.107 Perhitungan Kebutuhan Diet Bubur 140
3.108 Perhitungan Kebutuhan Diet Bubur Saring 141
3.109 Persentase Kecukupan dengan Kebutuhan Diet TKTP 142
3.110 Persentase Kecukupan dengan Kebutuhan Diet Hemodialisis 142
3.111 Persentase Kecukupan dengan Kebutuhan Diet DM RP 143
3.112 Persentase Kecukupan dengan Kebutuhan Diet RP 143
3.113 Persentase Kecukupan dengan Kebutuhan Diet Bubur 143
3.114 Persentase Kecukupan dengan Kebutuhan Diet Bubur Saring 144
3.115 Perhitungan Food Cost 145
3.116 Perhitungan Food Cost Tahun 2016 147
3.117 APD Petugas Penerimaan 152
3.118 Spesifikasi Golongan Buah 154
3.199 Spesifikasi Golongan Sayur 155
3.120 Spesifikasi Golongan Lauk 155
3.121 Spesifikasi Golongan Snack 156
3.122 Spesifikasi Golongan 156
3.123 Waktu Penerimaan Bahan Makanan 156
3.124 Penggunaan Petugas APD Petugas Penyimpanan 158
3.125 APD Petugas Penyimpanan 158
3.126 Suhu Penyimpanan Gudang Kering 160
3.127 Pengecekan Stelling di Gudang Penyimpanan 160
3.128 Suhu Penyimpanan Gudang Basah 162
ix
3.129 Lauk Hewani yang di Simpan Pada Tanggal 27 Maret 2017 165
3.130 Lauk Hewani yang di Simpan Pada Tanggal 29 Maret 2017 166
3.131 Hasil Penimbangan Buah 169
3.132 Standar Paket Buah 170
3.133 Penggunaan APD Petugas Persiapan 174
3.134 Suhu Pengolahan Dapur Pasien 176
3.135 Suhu Distribusi Makanan Dapur Pasien 177
3.136 Snack DM 179
3.137 Suhu Pengolahan Makanan Pokok 179
3.138 Suhu Distribusi Makanan Pokok 180
3.139 Suhu Pengolahan Dapur VIP 182
3.140 Suhu Distribusi Dapur VIP 183
3.141 Waktu Distribusi Makanan Cair 185
3.142 Pengukuran Suhu Zonde 185
3.143 Pengukuran Suhu Distribusi Zonde 185
3.144 Proses Pembuatan Zonde 186
3.145 Pemesanan Snack 192
3.146 Uji Cita Rasa Nasi 194
3.147 Uji Cita Rasa Lauk Hewani 194
3.148 Uji Cita Rasa Lauk Nabati 194
3.149 Uji Cita Rasa Sayur 195
3.150 Uji Kesukaan Warna 201
3.151 Uji Intensitas Warna 201
3.152 Uji Kesukaan Aroma 202
3.153 Uji Intensitas Aroma 202
3.154 Uji Kesukaan Rasa 203
3.155 Uji Intensitas Rasa 204
3.156 Uji Kesukaan Tekstur 205
3.157 Uji Intensitas Tekstur 205
3.158 Tim HACCP 209
3.159 Deskripsi Produk Swike Bola-bola Ayam 209
3.160 Deskripsi Produk Capcay 210
3.161 Deskripsi Produk Bistik Daging Sapi 211
x
3.162 Jenis Kelompok Bahaya 214
3.163 Kategori Penerapan Resiko 214
3.164 Katergori Penrepan Resiko Swike Bola-bola Ayam 215
3.165 Katergori Penrepan Resiko Capcay 215
3.166 Katergori Penrepan Resiko Bistik Daging Sapi 216
3.167 Penentuan Bahaya Bistik Daging Sapi 217
3.168 Matriks Penetapan dan Pemantauan HACCP 221
3.169 Uji Kulaitatif Makan Tanggal 13 Maret 2017 225
3.170 Uji Kulaitatif Makan Tanggal 23 Maret 2017 226
3.171 Uji Kulaitatif Makan Tanggal 29 Maret 2017 228
3.172 Distribusi Populasi dan Sampel 233
3.173 Penilaian Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Gizi 234
3.174 Distribusi Kepuasan Pasien 237
3.175 Ruangan Pengamatan, Penyajian Makanan 241
Hasil Pengamatan Ketepatan Waktu Penyajian dan Ketepatan
3.176 242
Waktu Diet
3.177 Distribusi dan Populasi Sampel 244
3.178 Rekapitulasi Sisa Makanan Pasien 245
3.179 Distribusi Rekam Medik Hasil Screening 250
3.180 Kelengkapan RM Pada Pasien Beresiko 251
3.181 Kelengkapan RM Pada Pasien Tidak Beresiko 253
3.182 Hasil Pengamtan Uji Kelayakan Fisik 254
3.183 Rekapitulasi Pengamatan Uji Kelayakan Fisik dan Higiene 260
3.184 Persentase Hasil Uji Kelayakan Fisik 260
3.185 Higiene Sanitasi Petugas 270
3.186 Pengamatan 6 Langakah Cuci Tangan 272
3.187 Hasil Pengamatan Kelengkapan APD Pramusaji 274
3.188 Hasil Pengamatan Kelengkapan APD Pramumasak 275
3.189 Sarana dan Prasarana Gizi Klinik 279
3.190 Sarana dan Prasarana Gizi Rawat Inap 287
3.191 Sarana dan Prasarana Gudang Makanan Kering 289
3.192 Sarana dan Prasarana Gudang Makanan Basah 293
3.193 Sarana dan Prasarana Gudang Makanan Alat 295
3.194 Sarana dan Prasarana Dapur Pengolahan 295
xi
3.195 Peralatan di Dapur Persiapan 296
3.196 Peralatan di Dapur Pasien 297
3.197 Dapur Pasien Bangsal 298
3.198 Dapur Pasien VIP 299
3.199 Dapur Pengembangan Menu/Lab Boga 300
3.200 Dapur Cair 301
3.201 Hasil Pengamatan Dapur Makanan Pokok 301
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran
1 Analisa Produktivitas Tenaga Kerja (SDM)
2 Form Standar Diet TKTP, HD, DM RP, RP, Bubur dan
BBS RSUP Dr. Sardjito
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kegiatan terpadu yang mencakup empat fungsi rumah sakit yaitu : preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitative. Semua kegiatan yang ada di rumah sakit
(Depkes RI,2003).
berbagai aspek, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi
agar mampu bersaing dengan negara lain. Kesehatan dan gizi merupakan faktor
dantingkat pendidikan. Tenaga SDM yang berkualitas tinggi hanya dapat dicapai
oleh tingkat kesehatan dan status gizi yang baik.Untuk itu diperlukan upaya
perbaikan gizi masyarakat melalui upaya perbaikan gizi di dalam keluarga dan
pelayanan gizi pada individu yang karena kondisi kesehatannya harus dirawat di
disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan
1
status metabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses
terhadap keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi pasien yang semakin buruk
karena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi untuk perbaikan organ tubuh. Fungsi
organ yang terganggu akan lebih dan obesitas erat hubungannya dengan penyakit
rawat jalan, pelayanan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan, penelitian dan
pengembangan gizi.
distribusi dan pencatatan, pelaporan serta evaluasi. Kegiatan ini bertujuan untuk
menyediakan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman, dan
dapat diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi yang optimal.Sasaran
2
setiap unit yang ada di Rumah Sakit, khususnya pada unit sub bidang gizi dalam
laksana gizi klinik, penilaai pendayagunaan bahan makanan, penilai gizi makanan,
pelaku pemasaran produk-produk gizi dan pelaku penelitian gizi. Dalam kurikulum
Lapangan (PKL).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
makanan
terima/standar kualitas
3
f. Melakukan uji cita rasa menu makanan
gizi
D. Maanfaat
1. Bagi Instalasi
yang efisien, efisien dan optimal untuk mencapai kompetensi sebagai ahli
gizi.
4
BAB II
kali dicetuskan oleh almarhum Dr. Sardjito pada tahun 1954 yang
digunakan untuk melayani calon tenaga kesehatan dan dokter ahli, serta
Gadjah Mada.
telah terakreditasi Paripurna oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit serta telah
Medical Center Hospital. Pada tahun yang sama, tepatnya pada tanggal 17
HK.02.02/MENKES/390/2014.
5
Dalam sejarah perkembangannya, banyak perubahan yang
global.
6
4. Filosofi
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta adalah Rumah Sakit
yang memberikan pelayanan medik, rujukan medik dan kesehatan serta tempat
ilmu kesehatan lain sehingga menjadi suatu pusat penelitian kesehatan yang
terkemuka.
partisipatif.
professional
7
e) Peningkatan semangat kewirausahaan, kemitraan dan berwawasan global,
tempat pendidikan, penelitian dan pengembangan medik dan non medik yang
Govenance”.
ilmu kesehatan lain sehingga menjadi suatu pusat penelitian kesehatan yang
terkemuka.
amandemen partisipatif.
professional
global.
8
8. Budaya Kerja RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
a) Nilai-nilai dasar
1) Profesional
2) Kepedulian
3) Kepuasan Pelanggan
4) Kewirausahaan
5) Transparansi
6) Efisiensi
7) Keadilan
8) Akutanbel
9. Motto
“Mitra Terpercaya Menuju Sehat”
Instalasi Gizi adalah wadah yang mengelola pelayanan gizi secara efektif,
penyaluran makanan, terapi gizi dan konsultasi gizi, pendidikan dan latihan,
kualitas layanan.
struktur organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Instalasi
Gizi adalah unit non struktural dalam direktorat operasional dan umum yang
pelayanan gizi yang meliputi kegiatan penyediaan makanan, asuhan gizi rawat
inap dan rawat jalan, edukasi gizi, dan penelitian terapan di Rumah sakit.
9
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Instalasi RSUP Dr. Sardjito
makanan.
2. Melaksanakan pelayanan Asuhan Gizi pada pasien rawat inap dan rawat jalan.
sumber daya yang ada dan sumber dana yang berasal dari APBN (Angaran
Pendapatan dan Belanja Negara) dan BLU (Badan Layanan Umum). Rencana
kinerja tahunan yang akan diterapkan berpedoman pada standar pelayanan minimal
10
C. Struktur Organisasi dan Ketenagaan
1. Struktur Organisasi
Direktur Utama
Direktur Keuangan Direktur SDM dan Direktur Umum dan Direktur Medik dan
pendidikan Operasional Keperawatan
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
11
2. Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi Instalasi Gizi
Tugas Pokok dan fungsi Instalasi Gizi adalah menyediakan fasilitas dan
pasien rawat inap dan pegawai, penyuluhan dan konsultasi diet serta penelitian
insidental.
5) Koordinasi yang baik dengan seluruh jajaran manajemen Rumah Sakit dan
Instalasi dalam infrastruktur RSUP Dr. Sardjito secara lintas fungsi dan
lintas sektoral.
SDM adalah :
2) Menyediakan sarana, prasarana, logistik, yang meliputi alat dan bahan non
12
4) Melaksanakan pengamanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana alat
medis dan non medis, fisik bangunan, serta inventarisasi aset Rumah Sakit.
c. Tugas Pokok Kepala Pelayanan Gizi Rawat Inap dan Rawat Jalan adalah :
3) Menyusun skala prioritas program pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan
layanan gizi rawat inap dan rawat jalan dengan menggunakan media cross
functional team.
pengendalian pada kegiatan pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan
7) Pengawasan
13
4) Melakukan inovasi dan continues improvemenl tentang produk dan prosedur
functional team.
(b)Mempersiapkan memasak.
8) Menyiapkan contoh makan siang pada plato dan membawa keruang kepala
desentralisasi.
11) Menyiapkan lauk untuk bahan berikutnya sesuai menu untuk pasien dan
14
f. Tugas Pokok Pelaksanaan Persiapan Lauk
(a) Mengambil telur rebus dari Ruang Stim dibawa ke Ruang Persiapan.
(a) Mengambil ayam, daging, ikan dari Ruang Penerimaan dibawa ke Ruang
persiapan.
(c) Memotong ayam, daging, ikan sesuai standar porsi dan menu.
6) Membuat laporan
(a) Mengambil lauk dari ruang pendingin, sayuran dan bumbu dari ruang
15
4) Mencuci alat pemasakan yang telah digunakan, membersihkan meja.
3) Memasak makanan cair sesuai catatan, macam dan jumlah sampai selesai
(b) Mengupas, mengiris dan merebus wortel, tempe, hati dan kacang hijau
4) Membuat jus buah untuk diet BBS dan menakarnya pada gelas diposible
hari.
8) Membuat laporan.
16
i. Tugas Pokok Pelaksanaan Persiapan Buah.
ke ruang persiapan.
5) Mempelajari menu.
6) Mengupas/menyiangi sayuran.
waktu pemasakan.
17
3) Memersiapkan alat-alat yang akan digunakan.
persiapan.
6) Mempelajari menu.
8) Mengiris/menggiling/memarkan bumbu.
pemasakan.
Luas dapur instalasi gizi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta adalah 25 x 40 m2.
Berikut merupakan layout dapur di intalasi gizi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
18
Gambar 2.2 Tata Letak Dapur Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Tabel. 2.1 Keterangan Layout Dapur Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
A : Peneriman D3 : Ruang Pembuatan H5 : Ruang Staf
Snack DM
B1 : Gudang Kering D4 : Ruang Distribusi Pasien I1 : Wastafel
Dan PJ
B2 : Chiiler E1 : Ruang Pencucian Alat I2 : WC
Dapur
B3 : Freezer E2 : Ruang Pencucian Plato I3 : Janitor
B4 : Gudang Enteral F1 : Gudang Alat I4 : Loker
B5 : Ruang Penyimpanan Air
F2 : Gudang Alat Cadangan I5 : Ruang Makan dan Minum
Minum
C1 : Ruang Persiapan Lauk G : Dapur Cair J1 : Ruang Sentral Gas
C2 : Ruang Persiapan Buah H1 : Ruang Kepala Instalasi Gizi J2 : Ruang Sentral Uap
C3 : Ruang Persiapan Sayur H2 : Ruang Petemuan K : Lab Boga
dan Bumbu
D1 : Dapur Pasien Dan H3 : Ruang Nutritionis R.Pkl : Ruang Pkl Mahasiswa
Makanan Pokok
D2 : Dapur VIP H4 : Ruang Tata Usaha M : Mushola
19
Desain dapur RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta merupakan gabungan desain
dari model U, model L, model Single Line dan model Island. Dapur model U
diterapkan pada area yang terbatas atau tidak memerlukan area yang luas.Model L
memiliki sirkulasi yang nyaman. Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito menerapkan
dapur model L pada dapur persiapan sayur dan bumbu dan dapur cair. Model
single line merupakan dapur yang tidak terlalu luas (minimalis) penerapan model
yang memberi kesan mewah dan diterapkan pada kondisi dapur yang
luas.Penerapan model ini terdapat di dapur VIP dan dapur pasien, pada model ini
kompor atau oven dan cooker terpisah dari alat dapur lainnya.Kombinasi model
dapur yang diterapkan bertujuan agar kegiatan penerimaan bahan makanan hingga
Tata Letak Dapur Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito dan Tata Letak Dapur
1. Bangunan
(PGRS, 2013)
20
GiziRSUP Dr. Sardjitojauh dari lingkungan tercemar dan mudah di jangkau
oleh kendaraan.
pada setiap ruang yang tetutup rapat serta dibedakannya tempat sampah infeksius
dan tidak infeksius serta tersedianya tempat sampah organik dan non organik.
Dapur di Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito sudah terpisah untuk setiap
perlakuan seperti dapur persiapan, dapur makanan pokok, dapur pasien kelas
(I,II,III), dapur VIP dan dapur cair. Pada setiap ruag pengolahan dilengkapi dengan
bak pencuci ,handwash, kotak P3K dan APAR (Alat Pemadam APi Ringan).
b. Lantai
2) Lantai kedap air, tahan terhadap garam, basa, asam /bahan kimia lainnya,
genangan
4) Lantai dan tembok seharusnya tidak membentuk sudut mati atau sudut siku-
siku yang dapat menahan air atau kototan tetapi membentuk sudut
Lantai di Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito memiliki permukaan yang rata
dan tidak licin, namun belum diterpkannya sudut konus sehingga dapat
21
c. Dinding
2) Permukaan dinding ruang prosuksi bagian dalam terbuat dari bahan yang
halus, rata, berwarna terang, tahan lama dan tidak mudah mengelupas serta
mudah dibersihkan.
3) Dinding seharusnya memiliki jarak 2 meter dari lantai dan tidak menyerap
air, tahan terhadap garam, basa aadam dan bahan kimia lainnya
5) Permukaan dinding kamar mandi, tempat cuci tangan dan toilet setinggi 2
meter dan tidak menyerap air dan dapat dibuat dari keramik berwarna putih
Dinding ruang produksi di Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito sudah berwarna
terang sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu berwarna hijau, serta
d. Pintu
1) Pintu terbuat dari bahan yang tahan lama dan, kuat dan tidak mudah pecah
dibersihkan
3) Pintu ruangan termasuk kasa dan tirai udara harus mudah ditutup
22
4) Pintu ruangan seharusnya dibuat menuutp dan membuka otomatis, membuka
kedua arahan, adanya alat penangkat lalat dan bau-bauan, pintu dapur yang
berhubungan keluar membuka kea rah luar agar debu dan kotoran tidak
Pintu yang ada di ruangan produksi Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito sudah
memiliki tirai plastik berwarna terang dna mudah untuk diberishkan. Pintu pada
penerimaan sudah membuka keluar dan dilengkapi tirai plastik. Namun, pintu pada
ruangan di dalam ruang produksi belum membuka dna menutup secara otomatis.
e. Jendela
1) Dibuat dari bahan yang tahan lama, tidak cepat rusak dan pecah
mudah dibersihkan.
Jendela yang ada di ruang produksi Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito berwarna
terang dna mudah untuk dibersihkan. Letak jendela juga sudah sesuai dengan
23
f. Ventilasi
gas, asap, bau, debu dan panas yang timbul selama pengolahan
ruangan.
Ventilasi di ruang produksi Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito sudah sesuai
dengan ketentuan, sudah dilengkapi alat penyerap asap. Ruang produksi juga
dilegkapi blower dan AC berdiri yang bertujuan mengontrol suhu agar tidak
terlalu panas.
2. Fasilitas Ruangan
Fasilitas ruangan yang ada di Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito adalah :
makanan yang datang serta mengecek kualitas dan kuantitas bahan yang
24
b. Penyimpanan Bahan Makanan
1) Penyimpanan Kering
kering seperti beras, tepung, teh, minyak, gula, bumbu-bumbu kering dan
2) Penyimpanan Basah
basah seperti daging, telur, ikan, ayam dan bahan olahan jadi dll. Tempat
yaitu :
buah, sayur, telur, bumbu, bahan makanan dapur cair sudah terpisah.
fan 2 buah.
25
b) Freezer digunakan untuk menyimpan bahan makanan hewani yaitu
daging, ikan, ungags pada kisaran suhu 5oC-10oC. Terdapat rak 3 kolom
kali/hari yaitu pada jam 04.30 WIB, 12.00 WIB dan 19.00 WIB.
3) Penyimpanan enteral
pembuat zonde. Luas dari tempat penyimpanan enteral ±3,5 x 4,2 m3,
seperti daging sapi, daging ayam, ikan dan telur. Tempat perisapan daging
dan ikan di desain khusus tertutup agar dapat mencegah kontaminasi dengan
2) Persiapan buah
akan digunakan pada hari itu. Selain tempat perisapan buah untuk pasien
mempersiapkan sayur untuk hari itu dan untuk pengolahan pagi keesokan
26
harinya.Sedangkan persiapan bumbu berada pada satu tempat namun,
berbeda meja.
Pada setiap tempat persiapan memiliki area yang cukup luas dan cukup
mengusir tikus.
yang dimasak. Seperti makanan biasa dan khusus, kemudian makanan dibagi
lagi menjadi kelompok nasi, sayur, lauk pauk dan makanan selingan serta buah
(GMP).
yaitu, dapur makanan pokok, dapur pasien/makanan yang biasa melayani pasien
kelas I,II,III, dapur VIP sebagai penyedia makanan untuk kelas khusus VIP serta
dapur cair.
1) Pengolahan nasi, bubur, tim dan sayur untuk pasien kelas I,II,III dilakukan
27
menjadi, tempat disutribusi pasien kelas I,II,III, tempat distribusi snack dan
sarana air panas.Alat kecil dan besar diletakkan pada tempat yang terpisah,
seharusnya :
4) Tersedia air mengalir dalam jumlah cukup dengan tekanan ±15 psi (1,2
kg/cm3)
5) Tersedia sabun serta lap pengering yang bersih (GMP, PGRS 2013)
ruang pencucian alat sudah tersedia fasilitas pengering alat berupa rak dan
penyimpanan sementara.
f. Pembuangan Sampah
yang tertutup pada tiap tempat pengolahan. Pengecekan selalu dilakukan oleh
sampah 3x/hari yaitu pada pukul 09.00 WIB, 13.00 WIB dan 16.00 WIB.
28
g. Fasilitas Pegawai
Ruang ini adalah ruangan yang dibuat untuk ruang ganti pakaian,
pegawai, istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan kamar kecil. Ruang ini
Ruang fasilitas pegawai yang ada di Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito
yaitu tempat ganti pakaian (locker) pegawai yang terletak di depan sebelah ruang
penerimaan, kamar mandi dan kamar kecil terdapat di depan ruang ganti
pegawai. Untuk ruang makan pegawai terdapat disebelah dapur pasien, ruang
makan ini juga digunakan sebagai ruang istirahat beberapa pegawai.Ruang ganti
pegawai dibagi menjadi 2 yaitu untuk putra dan putri yang memiliki letak
bersebelahan. Disebelah ruang ganti putra dan putri terdpat ruang serba guna
yang digunakan sebagai tempat solat dan penyimpanan stok galon. Fasilitas
pegawai yang berada di Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito sudah terpisah dari
ruang produksi dan letaknya tidak jauh dari ruang produksi sehingga mudah
dijangkau.
bertujuan agar proses peyelengaraan berjalan dengan baik. Ruang atau tempat
pengawas di Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito terletak diantara ruang persiapan,
29
i. Ruang Ahli Gizi Produksi
Menurut (GMP, PGRS 2013) ruang ahli gizi hendaknya berdekatan dengan
ahli gizi produksi di Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito sudah sesuai dengan
30
E. Arus Kerja
Arus kerja di dapur Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito berjalan searah :
Gambar 2.3 Arus Kerja di Dapur Gizi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Berdasarkan alur kerja diatas, RSUP Dr. Sardjito memiliki alur dapur yang
proses. Dapur tidak baik jika menimbulkan kecelakaan yang lebih tinggi,
konsumen meningkat. Sehingga alur kerja yang baik diperlukan agar proses
31
BAB III
perhitungan Analisis Beban Kerja atau WISN (Work Load Indicator Staf Need),
diperoleh jumlah optimal tenaga RD dan TRD menurut kelas Rumah Sakit agar
dapat melaksanakan pelayanan gizi yang baik dan berkualitas untuk menjamin
keamanan pasien. Kebutuhan RD dan TRD digambarkan pada tabel berikut ini.
Teknikal
Registered Kebutuhan
No Rumah Sakit Registered
Dietisien (RD) Tenaga Gizi
Dietisien (TRD)
1 Kelas A 56 16 72
2 Kelas B 22 15 37
3 Kelas C 18 12 30
4 Kelas D 9 14 23
Pada Rumah Sakit yang belum memiliki tenaga gizi sesuai klasifikasi
yang disajikan pada tabel 3.1 dapat memanfaatkan tenaga gizi yang dimiliki
2017:
32
1. Jumlah Tenaga Kerja
2 Petugas Admin 2 2 0
4 Kebersihan 1 1 0
1 Ahli Gizi 3 3 0
3 PMD Cair 2 2 0
4 PMD Persiapan 6 6 0
7 Penyelian 5 5 0
Ahli Gizi 2 2 0
3 Stroke/IRJAN/Anggrek
Pramusaji 10 10 0
33
Pramusaji 14 13 Kurang 1
Ahli Gizi 3 3 0
6 Dahlia/IMC 2
Pramusaji 14 13 Kurang 1
Ahli Gizi 1 1 0
8 Paviliun Cendrawasih
Pramusaji 7 7 0
Ahli Gizi 1 1 0
9 Paviliun Ayodya/Amarta
Pramusaji 14 14 0
1 Ahli Gizi 29 25 4 22 3 -
2 Adiministrasi
7 6 1 4 1 1
dan Gudang
3 Pramumasak 37 35 2 32 2 1
4 Pramusaji 95 92 3 72 17 3
Pendidikan Jumlah
SD 2
SMP 5
SMA 129
D3 7
S1 11
S2 3
34
S3 1
Total 158
Yogyakarata adalah 158 orang. Hal ini belum sesuai dengan kebutuhan yaitu
168 orang. Terdapat kekurangan ketersediaan untuk ahli gizi 4 orang, petugas
orang.
waktu produktif (menit) dibagi jumlah waktu kerja (menit) yang seharusnya
100% untuk kerjanya kegiatan produktif karena adanya faktor kelelahan, waktu
luang, dan kejenuhan sehingga penggunaan waktu kerja yang optimal yaitu 85%.
Menurut ILO (1996) dalam Cory (2011) bahwa pekerja tidak dapat terus
interupsi di dalam jam kerja sebesar 15% dari waktu kerja yang seharusnya.
Angka tersebut diperoleh dari rata-rata perkenaan tetap untuk keletihan dasar
dan keletihan pribadi sebesar 10% serta perknaan penundaan untuk hal yang
35
tidak terduga sebesar 5%. Dengan demikian waktu kerja produktif sebesar 85% dari
daya (input) dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (output) (Bain, 1982).
penggunaan input dalam memproduksi output (barang atau jasa). Sehingga rumus
( )
Produktifitas = x 100 %
( )
(Pribadiyono, 2006).
tentang Pedoman Umum Penyusunan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipi, Jam kerja
efektif setelah dikurangi waktu luang per hari adalah sebagai berikut:
( )
Efektifitas Kerja = x 100 %
36
Tabel 3.7 Perhitungan Efektifitas Kerja
pegawai dapur pasien, dapur snack, dapur pasien, gudang kering, dapur VIP, dan
dapur pasien, yang dimulai dari kegitan menggunakan APD, melakukan kegiatan
sesuai dengan tugasnya, sampai dengan petugas tersebut pulang atau meninggalkan
tempat kerja semuanya medapatkan hasil tidak produkif dan efektif. Namun hal ini
tidak dapat menyimpulkan bahwa semua petugas tidak bekerja dengan produktif
dan efektif. Karena hasil akhir pengamatan bisa dipengaruhi oleh tepat atau
tidaknya proses pengambilan data. Karena dalam pengambilan data pegawai rumah
kerja pegawai, kegiatan petugas yang tidak teramati karena petugas meninggalkan
mencatat waktu kegiatan yang dilakukan, dan tidak adanya catatan yang terekam
secara baik. Karena hal tersebut perlu dilakukan tidak lanjut ulang tentang analisis
37
B. Kegiatan Pelayanan Gizi Rumah Sakit
a. Standar Makanan
Standar makanan adalah susunan macam atau contoh bahan
dan jumlah bahan makanan dalam berat mentah untuk setiap hidangan.
sebagai control audit gizi bahan makanan dan sebagai acuan dalam
makanan ( terlampir).
b. Perencanaan Menu
Perencanaan menu merupakan kegiatan yang kritis, artinya meny
menu standar terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati sayur,
buah dan snack.Siklus menu yang diterapkan 10 hari siklus dan setiap
38
mengetahui langkah yang harus dilakukan mulai dari menu, sasaran, jenis menu,
siklus menu, pola makan dan kebutuhan gizi menurut RSUP Dr.Sardjito, standar
1) Menentukan sasaran
Mencari data pasien pada billing system meliputi nama pasien umur dan
bangsal. Kemudian data antropometri (BB dan TB) dan diagnosa penyakit dari
rekam medis yang ada di bangsal, serta mengecek kembali diet yang diberikan
pada buku list pramusaji. Sasaran yang digunakan adalah pasien IRNA 1 yang
Protein yang berbentuk nasi/tim. Sedang kan untuk bubur pada pasien yang
mendapat diet bubur dan bubur saring pada pasien yang mendapat diet bubur
saring.
39
dalam standar makanan yang akan menjadi dasar penyusunan menu.Rata – rata
kebutuhan pasien
Rumus :
a. Benedict
Laki-laki = 66 + (13,5 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
Perempuan = 655 + ( 9,6 x BB ) + (1,7 x TB ) – (4,7 xU )
Protein = 1,5 gr/KgBB
Lemak = 25% kebutuhan
Karbohidrat sisa total kebutuhan
b. Perkeni
TEE = Energi basal + energi (FA + FA- KU)
Faktor aktifitas yang dipakai
10% : mobilitas ditempat tidur
Koreksi Usia yang dipakai
10-20%
Koreksi umur
5% : 40-49 tahun
10% : 50-69 tahun
15% : 60-69 tahun
20% : >70 tahun
c. Pernefri
TEE : 35 x BB ( statusgizi normal )
Protein : 1,2 gr/kgBB
Lemak : 25 % kebutuhan
Karbohidrat sisa dari total kebutuhan.
40
Tabel 3.8 Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi.
Standar diet memuat tentang jenis diet, indikasi pemberian diet, waktu
makan, jenis bahan makanan berserta standar berat bahan makananya. Standar
diet yang digunakan disesuaika dengan kebutuhan gizi pasien anak di RSUP
Dr. Sardjito :
41
Buah (semangka) 100 g
Gula 5g
Minyak 5g
Selingan Susu 25 g
Gula 10 g
Snack 1 ps
42
Malam Susu 15 gr
c) Isniati Dwijayanti
Tabel 3.11 Standar Diet Berdasarkan Perhitungan Kebutuhan Diet Nasi
DM RP
Waktu Jenis Makanan Jumlah
43
d) Milla Fathiyaturrohmah
Tabel 3.12 Standar Diet Berdasarkan Perhitungan Kebutuhan Diet Nasi RP
Waktu Jenis Makanan Jumlah
e) Qisthy Millaty
Tabel 3.13 Standar Diet Berdasarkan Perhitungan Kebutuahan Diet Bubur
Waktu Jenis Makanan Jumlah
44
Siang Bubur Nasi 300 g
Lauk Hewani (Telur 50 g
ayam)
Lauk Nabati (Tahu) 50 g
Sayur (Kacang panjang) 50 g
(Labu siam)
Buah (Pisang) 50 g
Minyak 5g
Selingan Susu 25 g
Snack 1 ps
45
Sayur (Tomat) 50 g
Minyak 2,5 g
Buah (Pisang) 50 g
4) Siklus Menu
Siklus menu yang digunakan dalam penyusunan kali ini adalah siklus menu
5 hari.
5) Pola Menu
Pola menu dalam penyusunan menu kali ini yaitu 3 kali makan utama dan 2
kali snack.Makan utama terdari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur
dan buah.Kecuali pada diet HD waktu makan pagi tidak terdapat lauk
Makanan pokok 1x 1x 1x
Lauk hewani 1x 1x 1x
Lauk nabati 1x 1x 1x
Putih Telur 1x 1x
Sayur 1x 1x 1x
Buah 1x 1x
Minyak 1x 1x 1x
Gula 1x 1x 1x
Susu 1x
Snack 1x
Teh manis 1x
BB kacang hijau 1x
46
b. Eneng Ratna Ningsih
Tabel 3.16 Pola Menu Diet HD
Jenis Makanan Pagi Selingan Siang Selingan Sore Malam
Makanan pokok 1x 1x 1x
Lauk hewani 1x 1x 1x
Lauk nabati 1x 1x
Sayur 1x 1x 1x
Buah 1x 1x 1x
Minyak 1x 1x 1x
Gula 1x 1x
Susu 1x 1x
Snack
Kolak + ubi 1x
singkong
Getuk 1x
c. Isniati Dwijayanti
Tabel 3.17 Pola Menu Diet DM RP
Jenis Pagi Selingan Siang Selingan Malam Selingan
Makanan
Nasi 1x 1x 1x
Lauk Hewani 1x 1x 1x
Sayur A 1x 1x 1x
Sayur B 1x 1x 1x
Buah 1x 1x 1x
Minyak 1x 1x 1x
Snack 1x 1x 1x
d. Mila Fathiyaturrohmah
Tabel 3.18 Pola Menu Diet RP
Jenis Makanan Pagi Selingan Siang Selingan Malam
Makanan pokok 1x 1x 1x
Lauk hewani 1x 1x 1x
Sayur 1x 1x 1x
Buah 1x 1x
Minyak 1x 1x 1x
Gula 1x 1x
Snack 1x 1x
47
e. Qisthy Millaty
Tabel 3.19 Pola Menu Diet Bubur
Jenis Makanan Pagi Selingan Siang Selingan Malam
Makanan pokok 1x 1x 1x
Lauk hewani 1x 1x 1x
Lauk nabati 1x 1x 1x
Sayur 1x 1x 1x
Buah 1x 1x
Snack 1x
Teh manis 1x 1x
Bubur Kacang Hijau 1x
Makanan pokok 1x 1x 1x
Lauk hewani 1x 1x 1x
Lauk nabati 1x 1x 1x
Sayur 1x 1x 1x
Buah 1x 1x
Minyak 1x 1x 1x
Gula 1x 1x
Susu 1x
Snack 1x 1x
Teh manis 1x
BB kacang hijau 1x
6) Perencanaan Menu
Perencanaan menu menuat tentang menetapkan sasaran, menetapkan jenis
menu dan siklus menu yang digunakan dalam prencanaan menu dibuat. Menu
Diabetes Melitus Rendah Protein, Rendah Protein, Bubur dan Bubur saring.
7) Frekuensi Menu
Frekuensi yang dibuat meliputi bahan makanan (makanan pokok, lauk
hewani, lauk nabati, sayur, buah dan snack) nama bahan makanan dan frekuensi
pemakaian bahan makanan selama 5 hari.
48
a. Annisa Dyah Rizki
Tabel 3.21 Frekuensi Penggunaan Bahan Makanan Menu Diet TKTP
Berat Bersih Frekuensi
No. Bahan Makanan
(gram)
Sumber Karbohidrat
100 3
1 Beras
15 10
Terigu
Lauk Hewani
Daging sapi 50 3
Ayam kampung 50 4
2 Telur ayam kampung 50 3
Ikan kakap 50 1
Ikan Gurame 50 2
Bandeng 50 1
Lauk nabati
3 Tempe 25 7
Tahu 50 7
Sayur
Labu siam 50 2
Labu siam 25 2
Buncis 50 2
Buncis 25 3
Wortel 50 1
Wortel 25 2
Bayam 50 2
Jagung 50 1
Jagung 25 2
4 Kol 25 2
Kembang kol 25 1
Papaya mentah 100 1
Sawi putih 100 1
Sawi hijau 100 1
Kacang panjang 25 1
Daun melinjo 25 2
Tauge 50 2
Jamur 100 1
Kangkung 100 1
Buah
Melon 150 2
Semangka 150 1
5 Apel 75 1
Jeruk 100 1
Pepaya 100 1
Pisang ambon 50 4
Susu
6 Susu dancow 25 5
49
b. Eneng Ratna Ningsih
Tabel 3.22 Frekuensi Penggunaan Bahan Makanan Diet Hemodialisis
BeratBersih Frekuensi
No. Bahan Makanan
(gram)
Lauk Hewani
Daging ayam 60 5
Telur ayam 60 5
1 Ikan nila 60 2
Ikan gurame 60 1
Ikan tongkol 50 1
Ikan mas 60 1
Lauk nabati
2 Tempe 25 10
Tahu 50 10
Sayur
Labusiam 50 2
Labusiam 25 1
Buncis 50 2
Buncis 25 2
Wortel 50 2
3 Wortel 25 2
Bayam 50 1
Kol 25 2
Kacangpanjang 25 2
Daunmelinjo 25 2
Tauge 50 1
Kangkung 100 1
Buah
Melon 150 2
4 Semangka 150 2
Jeruk 100 2
Pepaya 100 2
50
c. Isniati Dwijayanti
Tabel 3.23 Frekuensi Penggunaan Bahan Makanan Diet DM RP
No. Bahan Makanan BeratBersih Frekuensi
(gram)
Sumber Karbohidrat
Beras giling 150 15
Tepung terigu 15 1
Bihun 100 1
Kentang 200 3
Makaroni 100 1
1 Sukun 100 1
Krekers 50 1
Ubi ungu 150 1
Ubi kuning 150 1
Soun 100 3
Singkkong 200 2
Mie 100 1
Lauk Hewani
Daging ayam negri 50 5
Daging sapi 50 3
2 Baso sapi 100 1
Ikan gurame 50 1
Ikan Bandeng 50 2
Telur ayam negri 60 3
Sayur
Tauge 100 2
Labu siam 50 3
Jamur 100 5
Buncis 50 3
Buncis 25 4
Sawi hijau 100 4
Sawi hijau 50 1
3 Terong 100 2
Wortel 50 1
Wortel 25 6
Daun singkong 50 1
Jagung muda 25 2
Kembang kol 100 1
Kembang kol 50 1
Brokoli 25 2
Buah
Apel 75 2
Jeruk 100 2
4 Melon 150 3
Pepaya 100 2
Pir 75 3
Semangka 150 3
5 Gula
51
Gula pasir 2 37
Gula merah 2 1
Minyak
6 Minyak goreng 5 10
Minyak goreng 3 23
Lainya
Kecap 10 4
Kecap 5 2
7 Saos tomat 10 3
Cabe Merah 3 3
Bawang bombay 5 2
Tomat 10 1
d. Mila Fathiyaturrohmah
Tabel 3.24 Frekuensi Penggunaan Bahan Makanan Diet RP
No. Bahan Makanan Berat Frekuensi
(gram)
Sumber Karbohidrat
Beras giling 75 15
Mie kering 100 5
1 Tepung Terigu 10 3
Tepung Tapioka 10 1
Tepung Panir 5 1
Kentang 10 1
Lauk Hewani
Daging sapi 50 1
Daging sapi cincang 50 1
Daging ayam negri 50 3
2 Daging ayam negri 25 2
Telur ayam Negri 60 2
Telur Ayam Negri 30 3
Ikan gurame 50 2
Ikan Kakap 50 1
Telur ayam negri 10
Lauk nabati - -
3
Sayur
Kembang kol 50 1
Kembang kol 25 1
Wortel 50 1
Wortel 25 6
4
Jagung pipil 50 2
Jagung pipil 25 2
Bayam 50 1
Brokoli 25 1
Buncis 50 1
52
Buncis 25 5
Oyong 50 2
Sawi Putih 25 1
Jagung muda 25 1
Pokcoy 50 1
Jamur 50 2
Jamur 25 1
Terong ungu 50 1
Terong ungu 20 1
Sawi 75 1
Sawi 25 1
Labu siam 50 1
Labu siam 30 1
Kacang panjang 50 2
Tauge 50 2
Wortel 10 1
Buah
Melon 150 2
Semangka 150 1
Apel 75 1
5 Jeruk 100 1
Pepaya 100 2
Pir 75 3
Pisang 10 1
Lainnya
Gula Pasir 5 4
Gula pasir 15 5
Gula pasir 3 5
Gula pasir 2 5
Tomat 5 7
Santan 5 2
6
Susu bubuk 5 2
Margarine 5 2
Kecap 5 8
Bawang bombay 5 2
Cabe merah besar 5 1
Minyak goreng 5 35
e. Qisthy Millaty
Tabel 3.25 Penggunaan Bahan Makanan Diet Bubur
Berat Bersih Frekuensi
No. Bahan Makanan
(gram)
Sumber Karbohidrat
Beras giling 15
100 1
1 Terigu 5
Terigu 1
10 1
Terigu 15
53
Lauk Hewani
Daging ayam 50 4
Daging sapi 50 3
2 Ikan bandeng 50 1
Ikan gurame 50 2
Ikan kakap 50 1
Telur ayam 50 4
Lauk nabati
Kacang merah 12,5 1
3 Tahu 50 9
Tempe 25 5
Sayur
Bayam 25 1
Bayam 50 2
Brokoli 50 1
Buncis 75 1
Daun melinjo 5 2
Jagung muda 25 1
Kacang panjang 50 5
Kangkung 100 2
4 Kembang kol 25 2
Labu siam 25 1
Labu siam 45 2
Labu siam 50 1
Lobak 50 1
Oyong 75 1
Sawi hijau 25 2
Tauge 25 1
Tauge 50 3
Wortel 50 4
Buah
Apel 75 1
Jeruk 100 1
Melon 150 2
5 Pepaya 100 2
Pisang ambon 50 1
Pisang mas 50 1
Semangka 150 2
54
Putih telur 50 2
2 Lauk nabati
Tempe 25 6
Tahu 50 9
3 Sayur
Wortel 50 4
Wortel 75 1
Wortel 100 1
Bayam 50 1
Bayam 100 1
Tomat 50 2
Tomat 100 3
Ketimun 100 2
Seledri 25 1
Selada 50 1
4 Buah
Melon 50 2
Semangka 150 1
Apel 50 2
Pepaya 100 2
Pisang ambon 50 2
Jambu biji 50 1
8) Standar Porsi
Standar porsi terdiri dari bahan makanan ( makanan pokok, lauk hewani,
lauk nabati, sayur, buah dan snack) yang disertai berat bersih dan berat kotor
55
Tempe 25 25 100
Sayur Labusiam 50 60 83
Labusiam 25 30 83
56
Buncis 50 55 90
Wortel 50 57 88
Wortel 25 29 88
Bayam 50 50 100
Kol 25 33 75
Papaya mentah 100 131 76
Daun melinjo 25 28,4 88
Tauge 50 50 100
Kangkung 100 143 70
c. Isniati Dwijayanti
Tabel 3.29 Standar Porsi Makanan Diet DM RP
Golongan BM Berat Bersih Berat Kotor BDD
Bahan Makanan
(gram) (gram)
Beras Giling 50 50 100
Bihun 50 50 100
Makaroni 50 50 100
Soun 50 50 100
57
Telur ayam negeri 60 67,4 89
Buncis 50 55,6 90
Buncis 25 27,8 90
Wortel 50 62,5 80
Wortel 25 31,3 80
Brokoli 25 43,9 57
Pir 75 85,2 88
Buah
Jeruk 100 138,9 72
Apel 75 85,2 88
Kecap 10 10 100
58
Bawang Bombay 100 106,4 94
d. Mila Fathyiaturrohmah
Tabel 3.30 Standar Porsi Makan Diet RP
Golongan BM Bahan Makanan Berat Bersih Berat Kotor BDD
(gram) (gram)
Beras Giling 75 75 100
Kentang 10 12,5 80
Wortel 50 62,50 80
Wortel 25 31,25 80
Sayuran
Jagung Pipil 25 27,7 90
Bayam 50 70,42 71
Brokoli 25 43,85 57
59
Buncis 50 55,55 90
Buncis 25 27,77 90
Oyong 50 58,82 85
Pokcoy 50 57,47 87
Jamur 50 50 100
Jamur 25 25 100
Sawi 25 28,73 87
Sawi 75 86,2 87
Tauge 50 50 100
Wortel 10 12,5 80
Pir 75 85,2 88
Apel 75 85,2 88
Pisang 10 13,33 75
60
Minyak goreng 10 10 100
Minyak
Margarine 5 5 100
Tomat 5 5 100
Kecap 10 10 100
e. Qisthy Millaty
Tabel 3.31 Standar Porsi Makanan Diet Bubur
Daging ayam 50 86 58
Daging sapi 50 50 100
Ikan bandeng 50 62,5 80
Sumber Hewani Ikan gurame 50 50 100
Ikan kakap 50 50 100
Telur ayam 50 55 90
Bayam 25 35 71
Bayam 50 70 71
Brokoli 50 87 57
Buncis 75 83 90
Daun melinjo 5 5,6 88
Jagung muda 25 25 100
Kacang panjang 50 66 75
Kangkung 100 142 70
Sayur
Kembang kol 25 43 57
Labu siam 25 30 83
Labu siam 45 54 83
Labu siam 50 60 83
Lobak 50 57 87
Oyong 75 88 85
Sawi hijau 25 28 87
Tauge 25 25 100
61
Tauge 50 50 100
Wortel 50 56 88
Apel 75 88 85
Jeruk 100 138 72
Melon 150 326 46
Buah Pepaya 100 133 75
Pisang ambon 50 66 75
Pisang mas 50 58 85
Semangka 150 326 46
62
9) Master Menu
Tujuan dibuatnya master menu adalah agar distrinusi makanan yang
dapat terlihat. Langkah penyusunan master menu adalah memasukan jenis bahan
makanan yang terdiri dari lauk hewani, lauk nabati, sayur, buah dan snack.
1 - Papaya Pisang
2 - Pisang Semangka
63
3 - Melon Jeruk
4 - Apel Pisang
5 - Pisang Melon
1 Manis
2 Gurih
3 Manis
4 Gurih
5 Manis
1 - Tahu Tempe
2 - Tempe Tahu
3 Tahu Tempe -
4 - Tempe Tahu
64
5 - Tempe Tahu
1 Semangka Molen
2 Melon Jeruk
3 Papaya Semangka
4 Jeruk Papaya
5 Semangka Melon
65
c. Isniati Dwijayanti
1. Master Menu Lauk Hewani Diet DM RP
Tabel 3.42 Master Menu Hewani Diet DM RP
Menu Pagi Siang Malam
66
d. Mila Fathiyaturrohmah
1. Master Menu Lauk Hewani
Tabel 3.45 Master Menu Lauk Hewani Diet RP
Menu Pagi Siang Malam
1 - Pepaya Pir
2 - Semangka Jeruk
3 - Pir Pepaya
4 - Melon Apel
5 - Pir Pepaya
1 Manis
2 Manis
3 Manis
4 Gurih
5 Manis
67
e. Qisthy Millaty
1. Master menu lauk hewani
Tabel 3.48 Master Menu Lauk Hewani Diet Bubur
Menu Pagi Siang Malam
2 - Pepaya Semangka
3 - Jeruk Apel
5 - Pepaya Melon
68
4. Master Menu Snack
Tabel.3.51 Master Menu Snack Diet Bubur
Menu Selingan Sore
1 Manis
2 Manis
3 Manis
4 Gurih
5 Gurih
69
3. Master Menu Sayur
Tabel.3.54 Menu Sayur Diet Bubur Saring
Menu Pagi Siang Sore
1 - Melon Pisang
2 - Apel Pepaya
3 - Apel Semangka
4 - Melon Pepaya
5 - Jambu Pisang
70
Bayam Pisang
Pepaya
71
Teh manis Orek tomat
tempe Tahu
Pepes cincang
jamur Ca
Pisang kangkung
Melon
72
Tumis Tumis Orak arik
buncis, tempe tahu
wortel buncis Stof labu
Jeruk air
Papaya
c. Isniati Dwijayanti
Tabel 3.57 Penyusunan Menu Diet DM RP
Me Pagi Selingan Siang Selingan Malam Seling
nu an
Semangka
73
Nasi Ubi kuning Nasi Soun Nasi Kenta
rebus Bandeng bb goreng Daging sapi ng
Semur ayam kuning saos tomat kukus
4 Ca terong, Bening jamur
Ca buncis, labu siam Setup wortel
jamur Semangka Apel
Jeruk
d. Mila Fathiyaturrohmah
Tabel 3.58 Penyusunan Menu Diet RP
Hari
Pagi Snack Siang Snack Malam
Ke
74
Tumis labusiam Ca Kacang
oyong Melon Panjang
jamur Apel
Teh manis
e. Qisthy Millaty
Tabel 3.59 Penyusunan Menu Diet Bubur
Hari
Pagi Snack Siang Snack Malam
Ke
75
Teh manis panjang tempe
Semangka bumbu
teriyaki
Urap sayur
Pisang
ambon
76
tahu Jus tempe
Jus tomat+Melon Jus
seledri+worte selada+keti
l mun
Teh manis Pepaya
77
Gula merah = Terigu = 3 gr Minyak = 3 gr
3 gr
Minyak = 5 gr Gula pasir = 2
Minyak = 3 gr gr
Garam = 1 gr
Wortel = 25 gr
Santan = 10 ml
Minyak = 2 gr
Gula pasir = 2
gr
Papaya Pisang
78
Pepes Tahu Putel BB Putel Teriyaki
Kecap
Tahu = 50 gr Putih telur =
Putih Telur = 50 gr
Gula pasir = 2 50 gr
gr Bb teiriyaki =
Kecap = 3 gr 10 gr
Minyak = 2 gr
Minyak = 3 gr
Gula pasir = 2
gr
79
Gula merah = gr Glpasir = 2 gr
3 gr
Garam = 2 gr
Garam = 2 gr
Gula pasir = 2
gr
Minyak = 5 gr
Jagung kuning
= 25 g
Gula pasir = 2
gr
Minyak = 2 gr
Jagung kuning
= 25
Garam = 2 g
Minyak = 3 g
80
Gula pasir = 3
g
Melon Jeruk
Minyak = 3 gr
Gula = 2 g Gula = 2 g
Minyak = 2 gr Minyak = 3 g
81
15 gr Gula psr = 2 g Tauge = 50 g
Minyak = 2 g Garam = 2 g
Gula psr = 2 g
Minyak = 2 g
Apel Pisang
Apel = 75 g Pisang = 50 fg
Minyak = 2 g
Minyak = 2 g
82
Teh = 2 gr Jamur = 100 g Kangkung =
100 g
Gula pasir = Garam = 2 g
15 gr Kecap = 3 gr
Minyak = 2 g
Garam = 2 g
Gula psr = 2 g
Minyak = 2 g
Pisang Melon
83
Gula = 2 gr
Gula = 2 gr
84
5gr gr gr
Minyak =
5 gr
Daun
melijo 10
gr
Santan 10
cc
Gula = 2
gr
Minyak 5 gr
85
Tempe = 25 gr Tahu = 50 gr Kacang tahu tauge
panjang 20 gr
Kecap = 1 sdm Kecap asin = Tahu = 50 gr Tahu = 50
½ gr Labu siam 20 gr
Gula = 2 gr gr Gula = 2 gr
Tepung Tauge =
Minyak = 5 gr terigu 1 sdm Daun melijo Minyak = 5 50 gr
10 gr gr
Tepung pani Minyak =
=r 2 sdm Santan 10 cc 5 gr
Minyak = 5 Gula = 2 gr
gr
Stof labu
siam
Labu siam =
50 gr
c. Isniati Dwijayanti
Tabel.3.62 Standar Resep Diet DM RP
Me Selingan
Pagi Selingan Siang Selingan Malam
nu
Beras 75 gr Bihun Beras 75 gr Sukun 200 gr Beras 75 gr Singkon
Telur 60 gr 100 gr Gurame 50 gr Daging g 200gr
Ca Labu Ca Buncis, Ayam negri
siam, tauge jamur 50 gr
- Labu siam - Buncis 50 Bening
50 gr gr sawi
- Toge 100 - Jamur 100 - Sawi
1
gr gr hijau
Pepaya 100 Melon 150 gr 100 gr
gr Ca wortel
brokoli
- Wotel
25 gr
- Brokoli
25 gr
86
Pir 75 gr
Beras 75 gr Kentang Beras 75 gr Krakers50 gr Beras 75 gr Ubi
200 gr Bakso sapi Telur negri kuning
Daging 100 gr 60 gr 150 gr
Ayam Capcay Bening
negri 50 gr - sawi hijau jamur
100 gr - Jamur
Ca sawi - jagung 100 gr
muda 25 gr Ca wortel,
hijau
- wortel 25 buncis
gr - Wortel
- Sawi hijau
Apel 75 gr 25 gr
100 gr
2 - Buncis
Bening 25 gr
buncis, Jeruk 100
gr
wortel
- Buncis 25
gr
- Wortel 25
gr
Semangka
150 gr
87
Daging 150 gr Ca Terong, 50 gr
ayam negri labu siam Bening
- Terong 100 jamur
50 gr
gr - Jamur
- Labu siam 100 gr
Ca buncis,
50 gr Setup
jamur Semangka 150 wortel
gr - Wortel
- Bucis 50 gr
50 gr Apel 75 gr
- Jamur
100 gr
Jeruk 100
gr
d. Mila Fathiyaturrohmah
Tabel 3.64 Standar Resep Diet RP
Menu Pagi Selingan Siang Selingan Malam
88
Telur balado Palekko Sup Ikan Gurame
Telur ayam Ayam Ikan Gurame50 gr
negri 30 gr Daging ayam Gula pasir 3 gr
- Gula pasir 3 gr negri 50 gr Minyak goreng 5
- Minyak Gula pasir 3 gr
goreng5 gr gr Tomat 5 gr
- Tomat 5 gr Minyak
goreng 5 gr
Oseng Bening Ca Sayuran warna
kembang kol Bayam warni
wortel
Bayam 50 gr Wortel 25 gr
Kembang
kol50 gr Jagung pipil - Brokoli 25gr
50 gr - Buncis 25 gr
- Wortel 25 gr - Kembang kol 25
- Jagung pipil - Minyak grg gr
25gr 5 gr - Gula pasir 2 gr
- Minyak grg - Gula pasir 2 - Minyak goreng 5
5gr gr gr
- Gula pasir 2 gr - -
Santan 5 ml
2
Kuning
telur 20 gr
Margarin 5
gr
89
Kecap 5 gr Minyak 5 gr Tomat 5 gr
Minyak Tomat 5 gr
goreng 5 gr
Gula pasir =
2 gr
- Minyak grg
5 gr
90
Jagung pipil Wortel 25 gr Buncis 25 gr
50 gr
Buncis 25 gr Wortel 25 gr
Gula pasir 2
gr Gula pasir2 Sawi 25 gr
gr
Minyak grg 5 Gula pasir 2 gr
gr Minyak grg
5 gr Minyak 5 gr
Bawang
bombay 5 gr
Gula 15 gr Pir 75 gr Pepaya 100 gr
Wortel 10
gr
Kentang 10
gr
Minyak grg 5
gr
91
gr Minyak grg
5 gr
Telur 5 gr
Margarin 5
gr
92
e. Qisthy Millaty
Tabel 3.65 Standar Resep Diet Bubur
Menu
Waktu
Pagi Selingan Siang Selingan Sore
Bubur nasi Bubur kacang Bubur nasi Teh manis Bubur nasi
hijau
Beras giling = Beras giling = Teh = 2 gr Beras giling
100 gr Kacang hijau = 100 gr = 100 gr
25 gr Gula pasir =
Telur gulung Bistik daging 15 gr Pepes ikan
Gula merah =
Telur = 50 gr 10 gr Daging sapi Ikan kakap =
50 gr
Bawang daun Susu = 10 gr = 50 gr Susu isi vla
= 2 gr rhum Gula = 2 gr
Gula pasir = 2
Minyak = 5 gr gr Daun
kemangi = 2
Minyak = 5 gr gr
Kecap = 2 gr
Wortel = 50 gr
Gula pasir = 2
gr
Minyak = 5
gr
93
Melon
Melon = 150
gr
Bubur nasi Bubur kacang Bubur nasi Teh manis Bubur nasi
hijau
Beras giling = Beras giling = Teh = 2 gr Beras giling
100 gr Kacang hijau = 100 gr = 100 gr
25 gr Gula pasir =
Semur bola- Ayam bumbu 15 gr Telur bumbu
bola daging Gula merah = kuning bali
10 gr
Daging sapi = Ayam = 50 gr Telur = 50 gr
50 gr Susu = 10 gr Lapis beras
Minyak = 5 gr Santan = 2,5
Kecap = 5 gr gr
Gula pasir = 2
Gula pasir = 2 gr Gula merah =
gr 2,5 gr
Minyak = 2 gr Minyak = 2
gr
Gula pasir =
2 gr
94
Teh Manis Pepaya Semangka
Bubur nasi Bubur kacang Bubur nasi Teh manis Bubur nasi
hijau
Beras giling = Beras giling = Teh = 2 gr Beras giling
100 gr Kacang hijau = 100 gr = 100 gr
25 gr Gula pasir =
Ayam suwir Telur orak-arik 15 gr Gurame
bumbu bali Gula merah = asam manis
10 gr Telur = 50 gr
Daging ayam Ikan gurame
= 50 gr Susu = 10 gr Minyak = 5 gr Donat = 50 gr
kentang
Santan = 2 gr Minyak = 5
gr
Gula merah =
2,5 gr Gula pasir =
2 gr
Minyak = 2 gr
Saus tomat =
10 gr
Gula pasir =
2 gr
Minyak 2 gr
95
Teh Manis Jeruk Apel
Gula pasir =
15 gr
Bubur nasi Bubur kacang Bubur nasi Teh manis Bubur nasi
hijau
Beras giling = Beras giling = Teh = 2 gr Beras giling
100 gr Kacang hijau = 100 gr = 100 gr
25 gr Gula pasir =
Ikan crispy Telur bacem 15 gr Ayam bumbu
Gula merah = kecap
Ikan gurame = 10 gr Telur = 50 gr
50 gr Ayam = 50
Susu = 10 gr Kecap = 3 gr Kroket gr
Terigu = 15 gr kentang
Gula pasir = 2 Minyak = 5
Minyak = 5 gr gr gr
Kecap = 5 gr
Gula pasir =
2 gr
Minyak = 5
gr
Saus teriyaki
= 5 gr
96
gr gr
Gula merah =
5 gr
Bubur nasi Bubur kacang Bubur nasi Teh manis Bubur nasi
hijau
Beras giling = Beras giling = Teh = 2 gr Beras giling
100 gr Kacang hijau = 100 gr = 100 gr
25 gr Gula pasir =
Rolade ayam Daging gepuk 15 gr Ikan bandeng
Gula merah = presto
Ayam = 50 gr 10 gr Daging sapi= 50
gr Bandeng =
Terigu = 10 gr Susu = 10 gr Nagasari 50 gr
Minyak = 5 gr
Minyak = 5 gr Minyak = 2
Gula pasir = 2 gr
Gula pasir = 2 gr
gr
5 Tempe bacem Tahu cincang Tumis tahu
bumbu kuning bumbu
Tempe = 25 gr teriyaki
Tahu = 50 gr
Kecap = 3 gr Tahu = 50 gr
Minyak = 5 gr
Gula pasir = 2 Kecap asin =
gr Gula pasir = 2 5 gr
gr
Daun
bawang = 2
gr
Minyak = 5
gr
Saus teriyaki
= 5 gr
97
Sayur asem Capcay Sayur lobak
Tepung beras 50 Tepung beras 50 Tepung beras 50 Tepung beras Tepung beras 50
gram gram gram 50 gram gram
Telur rebus Gadon daging Semur bola Gadon daging Opor daging
kukus tempe daging tempe ayam kukus ayam tempe
Telur ayam 50 g tahu
Daging sapi cc 25 Daging sapi cc 25 Daging ayam cc
g g Daging sapi cc 25 g
25 g
Pagi Tempe 25 g Tempe 25 g Tempe 25 g
Tempe 25 g
Gula pasir 2g Gula pasir 2 g Gula pasir 2 g
Gula pasir 2 g
Kecap 2 sdm
Tahu kukus Jus wortel Jus mentimun Jus seledri Jus tomat
wortel
Tahu kukus 50 g Wortel 100 g Mentimun 100 g Tomat 100 g
Seledri 25 g
Wortel 75 g
98
Jus bayam Teh manis Teh manis Teh manis Teh manis
Gula pasir 2,5 g Gula pasir 2,5 g Gula pasir 2,5 Gula pasir 2,5 g
g
Teh manis
Teh 2 g
Tepung beras 50 Tepung beras 50 Tepung beras 50 Tepung beras Tepung beras 50
gram gram gram 50 gram gram
Gadon daging Semur bola Putel kukus tahu Opor bola Putel kukus tahu
kukus tahu daging ayam daging tahu
tempe Putih telur 50 g Putih telur 50 g
Daging sapi 25 g Daging sapi cc
Daging ayam cc Tahu 50 g 25 g Tahu 50 g
Tahu 50 g 25 g
Tahu 50 g
Garam Tempe 25 g
Gula pasir 2 g
Gula pasir 2 g Gula pasir 2 g
Kecap 2 sdm
Jus melon wortel Jus tomat apel Jus wortel apel Jus tomat Jus wortel jambu
melon
Melon 50 g Tomat 50 g Wortel 50 g Wortel 50 g
Tomat 50 g
Wortel 50 g Apel 50 g Apel 50 g Jambu 50 g
Melon 50 g
Tepung beras 50 Tepung beras 50 Tepung beras 50 Tepung beras Tepung beras 50
gram gram gram 50 gram gram
Semur bola Gadon daging Semur bola Opor bola Opor bola daging
daging tempe kukus tahu daging ayam tahu daging tempe ayam tahu
Daging sapi cc 25 Daging sapi 25 g Daging ayam cc Daging sapi cc Daging ayam cc
g 25 g 25 g 25 g
Tahu 50 g
Tempe 25 g Tahu 50 g Tempe 25 g Tahu 50 g
99
Gula pasir 2 g Garam Gula pasir 2 g Gula pasir 2 g Gula pasir 2 g
Jus Tomat Jus bayam wortel Jus tomat Jus selada Jus ketimun
ketimun
Tomat 100 g Bayam 50 g Tomat 100 g Ketimun 50 g
Selada 50 g
Wortel 50 g
Ketimun 50 g
100
Kemiri 1 1
101
Jahe 2 3
Lengkuas 2 2
Cabe rawit 2 3
Daun salam 2 2
Merica 2 2
c. Isniati Dwijayanti
Tabel 3.69 Standar Bumbu Diet DM RP
Waktu Nama Masakan Nama bumbu Berat bersih Berat Kotor (g)
(g)
Telur ayam kuah soto Jahe 2 3
Lengkuas 2 3
Serai 2 2
Garam 3 3
Bawang merah 6 7
Pagi Bawang putih 6 7
102
Lada bubuk 2 2
d. Mila Fathiyaturrohmah
Tabel 3.70 Standar Bumbu Diet RP
103
Garam 3
Pukis Garam 3 3
Selingan Fermipan 3 3
e. Qisthy Millaty
Tabel 3.71 Standar Bumbu Diet Bubur
Bawang merah 6 7
Telur gulung 2 2
Garam
Pagi Bawang merah 6 7
Bawang putih 6 7
Sayur bayam
Garam 2 2
Kunci 2 3
Bawang merah 6 7
Bawang putih 6 7
Bistik daging Garam 4 4
Pala 2 2
Lada 1 1
Siang Bawang merah 6 7
Bawang putih 6 7
Ketumbar 2 2
Tahu bacem
Kemiri 2 2
Lengkuas 2 3
Garam 2 2
104
Bawang merah 6 7
Sayur brokoli Bawang putih 6 7
Garam 2 2
Bawang merah 6 7
Bawang putih 6 7
Pepes ikan Daun salam 1 1
Serai 2 3
Kunyit 2 3
Garam 3 3
Bawang merah 6 7
6 7
Sore Bawang putih 3 3
Semur tahu 2 3
Garam 2 2
Lengkuas
Kemiri
Bawang merah 6 7
Bawang putih 6 7
Tumis kangkung
Lengkuas 2 3
Garam 2 2
Pagi -
Hari ke-2
Waktu Nama masakan Nama Bumbu Berat bersih (g) Berat Kotor (g)
105
Ketumbar 2 2
Merica 1 1
Garam 2 2
Hari ke-3
Waktu Nama masakan Nama Bumbu Berat bersih (g) Berat Kotor (g)
Hari ke-4
Waktu Nama masakan Nama Bumbu Berat bersih (g) Berat Kotor (g)
106
Garam 2 2
Hari ke-5
Waktu Nama masakan Nama Bumbu Berat bersih (g) Berat Kotor (g)
107
2. Nilai zat gizi
a. Annisa Dyah Rizki
Tabel 3.73 Nilai Zat Gizi Diet TKTP Hari ke 1
Berat Energi Protein Lemak KH
BahanMakanan
G Kcal g g g
PAGI
NasiPutih 200 260 4.8 0.4 57.2
TelurAyam 50 77.6 6.3 5.3 0.6
Minyak 3 25.9 0 3 0
Tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3
Minyak 2 17.2 0 2 0
Labu Siam 50 10 0.4 0.2 2.2
BuncisMentah 25 8.7 0.5 0.1 2
Wortel 25 6.5 0.2 0.1 1.2
Santan 15 10.6 0.1 1 0.4
Minyak 2 17.2 0 2 0
The Manis 200 25.8 0 0 6.4
SELINGAN
KacangHijau 25 29 1.9 0.1 5.2
GulaMerah 20 75.2 0 0 19.5
Susu Skim 10 3.5 0.3 0 0.5
Siang
NasiPutih 200 260 4.8 0.4 57.2
DagingSapi 50 134.4 12.4 9 0
Minyak 2 17.2 0 2 0
Tahu 50 38 4.1 2.4 0.9
TelurAyam 10 15.5 1.3 1.1 0.1
TepungTerigu 3 10.9 0.3 0 2.3
Minyak 5 43.1 0 5 0
Putel 50 25 5.3 0 0.5
Bayam Segar 50 18.5 1.9 0.1 3.7
JagungKuning 50 54 1.6 0.6 12.6
GulaPasir 2 7.7 0 0 2
Pepaya 100 39 0.6 0.1 9.8
SELINGAN
SusuSapi 200 131.9 6.4 7.8 9.6
Kentang 20 18.6 0.4 0 4.3
TepungTerigu 3 10.9 0.3 0 2.3
GulaPasir 2 7.7 0 0 2
SORE
NasiPutih 200 260 4.8 0.4 57.2
Ikan Mas Segar 50 65 9.1 2.9 0
108
Santan 15 53.1 0.5 5 2.3
GulaPasir 3 11.6 0 0 3
Tahu 50 38 4.1 2.4 0.9
Minyak 3 25.9 0 3 0
Putel 50 25 5.3 0 0.5
Wortel 25 6.5 0.2 0.1 1.2
Buncis 25 8.7 0.5 0.1 2
Kol 25 3.4 0.3 0.1 0.3
Minyak 2 17.2 0 2 0
GulaPasir 2 7.7 0 0 2
Pisang Ambon 50 46 0.5 0.3 11.7
Jumlah 2017.9 84 60.8 287.7
Kebutuhan 2120 75.7 58.9 315
% Asupan 95% 111% 103% 91%
109
Wortel 25 6.5 0.2 0.1 1.2
Minyak 3 25.9 0 3 0
Gula Pasir 2 7.7 0 0 2
Pisang Ambon 50 46 0.5 0.3 11.7
SELINGAN
Susu Sapi 200 131.9 6.4 7.8 9.6
Tepung Terigu 3 10.9 0.3 0 2.3
Bihun 3 11.4 0 0 2.7
SORE
Nasi Putih 200 260 4.8 0.4 57.2
Ikan Kakap 50 41.9 9.1 0.3 0
Kecap 5 3 0.5 0 0.3
GulaPasir 3 11.6 0 0 3
Minyak 2 17.2 0 2 0
Putel 50 25 5.3 0 0.5
Tahu 50 38 4.1 2.4 0.9
Santan 10 7.1 0.1 0.7 0.3
Minyak 23 198.3 0 23 0
Gula Pasir 2 7.7 0 0 2
Sawi Putih 100 15.1 2.3 0.2 2.1
Gula Pasir 3 11.6 0 0 3
Minyak 3 25.9 0 3 0
Semangka 150 48 0.9 0.6 10.8
Jumlah 2099.9 88.8 77.7 264.3
Kebutuhan 2120 75.7 58.9 315
% Kebutuhan 99% 117% 132% 84%
110
Daun Melinjo 25 9.3 0.9 0.1 1.8
Jagung Kuning 25 27 0.8 0.3 6.3
Gula Pasir 2 7.7 0 0 2
Minyak 2 17.2 0 2 0
The Manis 200 25.8 0 0 6.4
SELINGAN
Kacang Hijau 25 29 1.9 0.1 5.2
Gula Pasir 10 38.7 0 0 10
Susu Skim 10 36.8 3.6 0.2 5.2
SIANG
Nasi Putih 200 260 4.8 0.4 57.2
Daging Sapi 50 134.4 12.4 9 0
Gula Pasir 3 11.6 0 0 3
Putel 50 25 5.3 0 0.5
Tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3
Tomat 5 1.1 0 0 0.2
Gula Pasir 2 7.7 0 0 2
Buncis Mentah 100 34.9 1.9 0.3 7.9
Minyak 2 17.2 0 2 0
Melon 150 57.4 0.9 0.3 12.4
SELINGAN
Susu Sapi 200 131.9 6.4 7.8 9.6
Tepung Terigu 5 18.2 0.5 0.1 3.8
Gula Pasir 3 11.6 0 0 3
SORE
Nasi Putih 200 260 4.8 0.4 57.2
Daging Ayam 50 142.4 13.4 9.4 0
Santan 15 10.6 0.1 1 0.4
Gula Pasir 2 7.7 0 0 2
Putel 50 25 5.3 0 0.5
Tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3
Tepung Terigu 3 10.9 0.3 0 2.3
Kacang Panjang 25 8.7 0.5 0.1 2
Daun Melinjo 25 9.3 0.9 0.1 1.8
Labu Siam 25 5 0.2 0.1 1.1
Jagung Kuning 25 27 0.8 0.3 6.3
Minyak 3 25.9 0 3 0
Gula Pasir 3 11.6 0 0 3
Jeruk Manis 100 47.1 0.9 0.1 11.8
Jumlah 2089.4 93.9 54.8 308
Kebutuhan 2120 75.7 58.9 315
% Kebutuhan 99% 124% 93% 98%
111
Tabel 3.76 Nilai Zat Gizi Diet TKTP Hari ke 4
SORE
Nasi Putih 200 260 4.8 0.4 57.2
Telur Ayam 50 77.6 6.3 5.3 0.6
Santan 15 10.6 0.1 1 0.4
Gula Pasir 3 11.6 0 0 3
Minyak 3 25.9 0 3 0
Kacang Panjang 50 17.4 0.9 0.2 4
Tauge 50 30.5 3.3 1.7 2.4
112
Gula Pasir 3 11.6 0 0 3
Minyak 3 25.9 0 3 0
Pisang Ambon 50 46 0.5 0.3 11.7
Jumlah 1838.8 76.2 52.4 270.9
Kebutuhan 2120 75.7 58.9 315
% Kebutuhan 87% 101% 89% 86%
113
Susu Sapi 200 131.9 6.4 7.8 9.6
Tepung Terigu 5 18.2 0.5 0.1 3.8
Gula Pasir 3 11.6 0 0 3
SORE
Nasi Putih 200 260 4.8 0.4 57.2
Telur Ayam 50 77.6 6.3 5.3 0.6
Kecap 3 1.8 0.3 0 0.2
Minyak 2 17.2 0 2 0
Gula Pasir 2 7.7 0 0 2
Putel 50 25 5.3 0 0.5
Minyak 2 17.2 0 2 0
Tahu 50 38 4.1 2.4 0.9
Gula Pasir 2 7.7 0 0 2
Kangkung 100 15.1 2.3 0.2 2.1
Minyak 2 17.2 0 2 0
Gula Pasir 2 7.7 0 0 2
Melon 150 57.4 0.9 0.3 12.4
Jumlah 1930.8 85.2 55.6 274.5
Kebutuhan 2120 75.7 58.9 315
%Kebutuhan 91% 113% 94% 87%
114
Semangka 150 48 0.9 0.6 10.8
Selingan
Singkong Putih 25 32.7 0.3 0.1 8
Malam
Beras Ketan Putih
Ggiling 75 270.7 5 0.5 59.6
Ikan Mas Segar 60 78 11 3.5 0
Tempe Kedele Murni 25 49.8 4.8 1.9 4.3
Gula Pasir 2 7.7 0 0 2
Minyak Kelapa Sawit 5 43.1 0 5 0
Labu Siam Mentah 50 10 0.4 0.2 2.2
Susu Dancow Instant 60 278.3 13 11.4 31
Jumlah 1829.5 66.7 48.9 279
Kebutuhan 1977.5 67.8 54.9 301.6
% kebutuhan 92 % 99 % 90 % 92 %
115
Sawit
Malam
Beras Putih Giling 75 270.7 5 0.5 59.6
Ikan Tawes/ Bader 60 95.4 9.8 6.2 0
Gula Pasir 15 58 0 0 15
Minyak Kelapa
Sawit 5 43.1 0 5 0
Tahu 50 38 4.1 2.4 0.9
Toge Kacang Hijau
Mentah 25 15.2 1.6 0.9 1.2
Tepung Terigu 10 36.4 1 0.1 7.6
Tepung Susu Skim 50 184 17.9 1 25.8
Jumlah 1926.2 68.1 59.3 270.1
Kebutuhan 1977.5 67.8 54.9 301.6
% Kebutuhan 97 100 109 90
116
Malam
268.5
Beras Putih Giling 75 5.6 1.9 56.4
Ikan Tongkol 60 66.5 14.4 0.6 0
Minyak Kelapa
Sawit 5 43.1 0 5 0
Kacang Panjang
Biji 20 7 0.4 0.1 1.6
Labu Air Mentah 20 4 0.2 0.1 0.9
Daun Melinjo
Mentah 10 3.7 0.4 0 0.7
Santan 20 14.2 0.1 1.3 0.6
Gula Pasir 15 58 0 0 15
Tepung Terigu 30 109.2 3.1 0.3 22.9
Telur Ayam 20 31 2.5 2.1 0.2
Kecap 10 6 1 0 0.6
Semangka 150 48 0.9 0.6 10.8
Susu Skim 30 110.4 10.7 0.6 15.4
Jumlah 1922 66.7 51.6 295.1
Kebutuhan 1977.5 67.8 54.9 301.6
%Kebutuhan 90 98 95 98
117
Tempe Kedele
Murni 25 49.8 4.8 1.9 4.3
Buncis Mentah 50 17.4 0.9 0.2 4
Minyak Kelapa
Sawit 5 43.1 0 5 0
Jeruk Manis 100 47.1 0.9 0.1 11.8
Selingan
Singkong Putih 25 32.7 0.3 0.1 8
Minyak Kelapa
Sawit 5 43.1 0 5 0
Sore
Beras Putih
Giling 75 270.7 5 0.5 59.6
Ikan Tawes/
Bader 60 95.4 9.8 6.2 0
Tahu 50 38 4.1 2.4 0.9
Daun Labu Siam
Mentah 50 7.5 1.1 0.1 1
Minyak Kelapa
Sawit 5 43.1 0 5 0
Pepaya 100 39 0.6 0.1 9.8
Tepung Susu 30 139.2 6.5 5.7 15.5
Gula Pasir 15 58 0 0 15
Jumlah 1953 69.1 58 290.1
Kebutuhan 1977.5 67.8 54.9 301.6
% Kebutuhan 98 102 107 96
118
Giling
Daging Ayam 60 170.9 16.1 11.3 0
Gula Pasir 2 7.7 0 0 2
Minyak Kelapa
Sawit 5 43.1 0 5 0
Tempe Kedele
Murni 25 49.8 4.8 1.9 4.3
Kacang Panjang
Mentah 10 3.5 0.2 0 0.8
Daun Labu Siam
Mentah 25 3.8 0.6 0.1 0.5
Santan 10 7.1 0.1 0.7 0.3
Minyak Kelapa
Sawit 5 43.1 0 5 0
Selingan
Singkong Putih 25 32.7 0.3 0.1 8
Minyak Kelapa
Sawit 5 43.1 0 5 0
Sore
Beras Putih
Giling 75 270.7 5 0.5 59.6
Ikan Mas Segar 60 78 11 3.5 0
Tahu 50 38 4.1 2.4 0.9
Toge Kacang
Hijau Mentah 25 15.2 1.6 0.9 1.2
Melon Fresh 150 57.4 0.9 0.3 12.4
Tepung Susu 30 139.2 6.5 5.7 15.5
Minyak Kelapa
Sawit 5 43.1 0 5 0
Gula Pasir 15 58 0 0 15
Jumlah 1948.1 70 56.7 281.3
Kebutuhan 1977.5 67.8 54.9 301.6
% Kebutuhan 98 104 103 93
c. Isniati Dwijayanti
119
Minyak kelapa
sawit 3 25.9 0 3 0
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
Pepaya 100 39 0.6 0.1 9.8
Bihun 100 381 0.3 0.1 91.3
Minyak kelapa
sawit 5 43.1 0 5 0
Kecap 5 3 0.5 0 0.3
Nasi putih 150 195 3.6 0.3 42.9
Ikan gurame 50 49 9.1 1.2 0
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
Buncis 50 17.4 0.9 0.2 4
Jamur putih 100 27 2.2 0.5 5.1
Minyak kelapa
sawit 3 25.9 0 3 0
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
Melon 150 57.4 0.9 0.3 12.4
Sukun 200 206 2.2 0.4 54.2
Nasi putih 150 195 3.6 0.3 42.9
Daging ayam 50 142.4 13.4 9.4 0
Sawi hijau 100 15.1 2.3 0.2 2.1
Minyak kelapa
sawit 3 25.9 0 3 0
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
Wortel 25 6.5 0.2 0.1 1.2
Brokoli 25 5.8 0.8 0 0.5
Minyak kelapa
sawit 3 25.9 0 3 0
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
Pear 75 39.3 0.4 0.2 9.3
Jumlah 1930.9 49.3 52.5 338.4
Kebutuhan 2081.3 50 57.8 340.2
%Asupan 93% 99% 91% 99%
120
Sawi hijau 100 15.1 2.3 0.2 2.1
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
Minyak kelapa
sawit 3 25.9 0 3 0
Buncis 25 8.7 0.5 0.1 2
Wortel 25 6.5 0.2 0.1 1.2
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
Minyak kelapa
sawit 3 25.9 0 3 0
Semangka 150 48 0.9 0.6 10.8
Kentang 200 185.9 4 0.2 43.2
Nasi putih 150 195 3.6 0.3 42.9
Baso 100 370 23.5 29.9 0.1
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
Sawi hijau 100 15.1 2.3 0.2 2.1
Jagung muda 25 14.8 0.4 0.2 3.5
Wortel 25 6.5 0.2 0.1 1.2
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
Minyak kelapa
3 25.9 0 3 0
sawit
Apel 75 44.3 0.2 0.3 11.5
Crackers 50 188.1 5.2 1.6 37.5
Nasi putih 150 195 3.6 0.3 42.9
Telur ayam 60 93.1 7.6 6.4 0.7
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
Kecap 10 6 1 0 0.6
Minyak kelapa
3 25.9 0 3 0
sawit
Jamur putih 100 27 2.2 0.5 5.1
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
Minyak kelapa
3 25.9 0 3 0
sawit
Wortel 25 6.5 0.2 0.1 1.2
Brokoli 25 5.8 0.8 0 0.5
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
Minyak kelapa
3 25.9 0 3 0
sawit
Jeruk manis 100 47.1 0.9 0.1 11.8
Ubi jalar kuning 150 153.1 3.1 0.2 36.4
Jumlah 2229.1 54.9 63 316
Kebutuhan 2081.3 50 57.8 340.2
%Asupan 107% 110% 109% 93%
121
Tabel 3.85 Nilai Zat Gizi Diet DM RP Hari ke-3
122
Minyak kelapa sawit 3 25.9 0 3 0
Mie basah 100 141 4.8 0.7 28.3
Minyak Kelapa Sawit 3 25.9 0 3 0
Jumlah 2133.4 55.2 60 322.4
Kebutuhan 2081.3 50 57.8 340.2
%Asupan 103% 110% 104% 95%
123
Gula Pasir 2 7.7 0 0 2
Minyak Kelapa Sawit 3 25.9 0 3 0
Wortel 50 12.9 0.5 0.1 2.4
Gula Pasir 2 7.7 0 0 2
Apel 75 44.3 0.2 0.3 11.5
Kentang 200 185.9 4 0.2 43.2
Jumlah 2160.6 54.4 52.6 374.9
Kebutuhan 2081.3 50 57.8 340.2
%Asupan 104% 109% 91% 110%
124
Nasi putih 150 195 3.6 0.3 42.9
Daging ayam 50 142.4 13.4 9.4 0
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
Jamur putih 100 27 2.2 0.5 5.1
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
Minyak kelapa sawit 3 25.9 0 3 0
Labusiam 50 10 0.4 0.2 2.2
Gula pasir 2 7.7 0 0 2
semangka 150 48 0.9 0.6 10.8
sukun 200 206 2.2 0.4 54.2
Minyak kelapa sawit 5 43.1 0 5 0
Jumlah 1899.5 51.8 52.9 313.6
Kebutuhan 2081.3 50 57.8 340.2
%Asupan 91% 104% 92% 92%
d.Mila Fathiyaturrohmah
Tabel 3.88 Nilai Zat Gizi Diet RP Hari ke-1
125
Tepung Terigu 10 36,4 1 0,1 7,6
Gula Pasir 5 19,3 0 0 5
Susu bubuk 5 1,7 0,2 0 0,2
Santan 5 3,5 0 0,3 0,2
Nasi Putih 150 195 3,6 0,3 42,9
Ikan gurame segar 50 65 5,1 2,9 0
Gula Pasir 3 11,6 0 0 3
Minyak Kelapa Sawit 5 43,1 0 5 0
Carrot Fresh 25 6,5 0,2 0,1 1,2
Broccoli Fresh 25 5,8 0,8 0 0,5
Buncis Mentah 25 8,7 0,5 0,1 2
Kembang Kool Mentah 25 6,3 0,3 0,1 1,4
Gula Pasir 2 7,7 0 0 2
Minyak Kelapa Sawit 5 43,1 0 5 0
Pir 75 39,3 0,4 0,2 9,2
Jumlah 1680 40,1 50,8 243
Kebutuhan 1669,5 35,8 46,4 279,5
%Asupan 100,63% 112,00% 109,48% 86,94%
126
Gula Pasir 2 7,7 0 0 2
Minyak Kelapa Sawit 5 43,1 0 5 0
Nasi Putih 150 195 3,6 0,3 42,9
Telur Ayam 60 93,1 7,6 6,4 0,7
Gula Pasir 3 11,6 0 0 3
Minyak Kelapa Sawit 5 43,1 0 5 0
Sawi Hijau 50 7,5 1,1 0,1 1
Jamur Coklat Mentah 50 13,5 1,1 0,3 2,5
Gula Pasir 2 7,7 0 0 2
Minyak Kelapa Sawit 5 43,1 0 5 0
Jeruk 100 47,1 0,9 0,1 2,4
Jumlah 1628,9 38,9 51,2 229,9
Kebutuhan 1669,5 35,8 46,4 279,5
%Asupan 97,57% 108,66% 110,34% 82,25%
127
Terong Putih Mentah 50 14 0,4 0,1 3,3
Carrot Fresh 25 6,5 0,2 0,1 1,2
Buncis Mentah 25 8,7 0,5 0,1 2
Gula Pasir 2 7,7 0 0 2
Minyak Kelapa Sawit 5 43,1 0 5 0
Jamur Coklat Mentah 25 6,8 0,6 0,1 1,3
Buncis Mentah 25 8,7 0,5 0,1 2
Carrot Fresh 25 6,5 0,2 0,1 1,2
Sawi Hijau 25 3,8 0,6 0,1 0,5
Gula Pasir 2 7,7 0 0 2
Minyak Kelapa Sawit 5 43,1 0 5 0
Pepaya 100 39 0,6 0,1 9,8
Jumlah 1763,5 39,3 44 240,4
Kebutuhan 1669,5 35,8 46,4 279,5
%Asupan 106% 110% 95% 86%
128
Telur Ayam 10 15,5 1,3 1,1 0,1
Carrot Fresh 10 2,6 0,1 0 0,5
Kentang 10 9,3 0,2 0 2,2
Nasi Putih 150 195 3,6 0,3 42,9
Daging Sapi 50 134,4 12,4 9 0
Gula Pasir 3 11,6 0 0 3
Minyak Kelapa Sawit 5 43,1 0 5 0
Kacang Panjang Mentah 50 17,4 0,9 0,2 4
Toge Kacang Hijau
Mentah 50 30,5 3,3 1,7 2,4
Gula Pasir 2 7,7 0 0 2
Apel 75 44,3 0,2 0,3 11,5
Jumlah 1802,4 37,1 44,2 265,7
Kebutuhan 1669,5 35,8 46,4 279,5
% Asupan 107,96% 103,63% 95,26% 95,06%
129
Gula Pasir 2 7,7 0 0 2
Gula Pasir 2 7,7 0 0 2
Gula Pasir 2 7,7 0 0 2
Labu Siam Mentah 30 6 0,3 0,1 1,3
Terong Putih Mentah 20 5,6 0,2 0 1,3
Gula Pasir 2 7,7 0 0 2
Pepaya 100 39 0,6 0,1 9,8
Jumlah 1542,9 40,7 46,6 249,3
Kebutuhan 1699,5 35,8 46,6 273,1
%Asupan 90,79% 113,69% 100,00% 91,29%
e.Qisthy Millaty
Tabel 3.93 Nilai Zat Gizi Diet Bubur Hari ke-1
130
Tabel 3.94 Nilai Zat Gizi Diet Bubur Hari ke-2
131
Labu siam 45 9 0.4 0.1 1.9
Kacang panjang 50 17.4 0.9 0.2 4
Kangkung 100 15.1 2.3 0.2 2.1
Jeruk 100 47.1 0.9 0.1 11.8
Apel 75 44.3 0.2 0.3 11.5
Bubur kacang ijo 200 148.2 4.6 0.4 32.4
Tepung terigu 10 36.4 1 0.1 7.6
The 4 2 0 0 0.4
Santan 4 2.8 0 0.3 0.1
Gula merah 2.5 9.4 0 0 2.4
Gula pasir 42 162.5 0 0 42
Minyak kelapa sawit 19 163.8 0 19 0
Saos tomat 10 3.2 0.1 0.1 0.7
Sawi hijau 25 3.8 0.6 0.1 0.5
Chiffon ubi kelapa 50 103.5 2.2 1 11.5
Total 1868.2 68.3 46.8 287.1
Kebutuhan 1710.1 63.9 45.5 224.6
% Asupan 109% 106% 102% 127%
132
Minyak kelapa sawit 20 172.4 0 20 0
Kecap 8 4.8 0.8 0 0.4
Kroket 60 103.8 3.2 8 7
Total 1886.3 72.8 59.7 274.2
Kebutuhan 1710.1 63.9 45.5 224.6
% Asupan 110% 113% 131% 122%
Tabel 3.97 Nilai Zat Gizi Diet Bubur Hari ke-5
133
f. Syifa Andita Putri
134
daging ayam 25 71,2 6,7 4,7 0
tempe kedele murni 25 49,8 4,8 1,9 4,3
gula pasir 2 7,7 0 0 2
Kecap 2 1,2 0,2 0 0,1
tomat masak 50 10,5 0,4 0,2 2,3
Apel 50 29,5 0,1 0,2 7,7
minyak kelapa sawit 2,5 21,6 0 2,5 0
susu dancow 25 116 5,4 4,8 12,9
chiffon cake pandan 40 82,8 1,8 0,8 17,2
bubur sumsum 300 104,7 0,9 2,7 20,1
daging sapi 25 67,2 6,2 4,5 0
Tahu 50 38 4,1 2,4 0,9
gula pasir 2 7,7 0 0 2
bayam segar 50 18,5 1,9 0,1 3,7
Carrot fresh 50 12,9 0,5 0,1 2,4
Papaya 100 39 0,6 0,1 9,8
JUMLAH 1074,1 49,8 37,2 143,4
Kebutuhan 1037,9 43,5 38,9 137,9
% Asupan 103,4% 114,5% 95,6% 103,9%
135
Tahu 50 38 4,1 2,4 0,9
Gula Pasir 2 7,7 0 0 2
Kecap 2 1,2 0,2 0 0,1
Tomat Masak 100 21 0,9 0,3 4,6
Semangka 150 48 0,9 0,6 10,8
Minyak Kelapa Sawit 2,5 21,6 0 2,5 0
Jumlah 957,2 45,6 33,5 127,2
Kebutuhan 1037,9 43,5 38,9 137,9
% Asupan 92,2% 104,8% 86,1% 92,2%
136
Sawit
Jumlah 1184,9 48,7 50,1 142,2
Kebutuhan 1037,9 43,5 38,9 137,9
% Asupan 114,2% 111,9% 128% 103,1%
137
3.Perhitungan kebutuhan
a. Perhitungan Kebutuhan Annisa Dyah Rizky
Tabel 3.103 Perhitungan Kebutuhan Diet TKTP
Jenis Status Kebutuhan
BB TB Umur
No Kela Gizi E P L KH
(kg) (cm) (th)
min (kg/m²) (kkal) (g) (g) (g)
1 L 45 155 37 18.7 (Normal) 2026 67.5 56.3 309.0
2 L 40 164 64 15 (Kurang) 1678 60.0 46.6 251.7
3 L 40 165 83 14.6 (Kurang) 1469 60.0 40.8 209.4
4 L 45 150 48 20 (Normal) 1858 67.5 51.6 274.1
5 L 43 165 56 15.8 (Kurang) 1847 64.5 51.3 277.0
6 L 74 175 43 24.1 (Obes I) 2793 111.0 77.6 405.0
7 L 56 156 45 23.01 (Obes I) 2196 84.0 61.0 323.9
8 L 65 160 48 25.4 (Obes I) 2403 97.5 66.7 348.4
9 L 40 155 25 16.7 (Kurang) 2048 60.0 56.9 322.5
23.43
10 L 60 160 34 2447 90.0 68.0 342.6
(Normal)
11 L 55 160 25 21.5 (Normal) 2435 82.5 67.6 365.3
20.81
12 L 50 155 25 2178 75.0 60.5 326.7
(Normal)
13 P 54 153 32 23.06 (Obes I) 2181 81.0 60.6 321.7
14 P 50 157 23 20.3 (Normal) 2200 75.0 61.1 330.0
15 P 40 157 22 14.3 (Kurang) 2047 60.0 56.8 317.2
Rata-rata kebutuhan gizi 2120 75.7 58.9 315.0
138
c. Perhitungan Kebutuhan Isniati Dwijayanti
Tabel 3.105 Perhitungan Kebutuhan Diet DM RP
139
10 L 59 164 47 21.9(Normal) 1935 73 54 290
11 L 48 170 72 16.6(Kurang) 1839 69 51 276
12 L 46 157 56 18.7(Normal) 1785 67 50 268
13 L 50 155 61 20.8(Normal) 1683 63 47 252
14 L 45 158 47 18(Kurang) 1900 71 53 285
15 L 47 169 42 16.5(Kurang) 2108 79 59 316
Rata-rata kebutuhan gizi 1783 76 59 267
4. Evaluasi
Evaluasi menu dilakukan setelah standar resep dan nilai gizi selesai
dibuat. Evaluasi menu meliputi persen pemenuhan nilai gizi antara total
perencanaan dengan perhitungan kebutuhan gizi yang telah dihitung pada pasien
bentuk makanan nasi pada pasien yang mendapatkan diet TKTP, Hemodialisis,
Diabetes mellitus, dan Rendah Protein. Sedangkan untuk menu bubur pada
pasien yang mendapatkan diet bubur dan bubur saring pada pasien diet bubur
antropometri dan diagnosa medis diambil dari rekam medik pasien IRNA 1 Dr.
140
Sardjito.Kebutuhan energi pasien diambil dari rata – rata perhitungan seluruh
yang akan menjadi dasar penyusunan menu. Perencanaan menu pada kasus ini
pola menu, menetapkan frekuensi bahan makanan dan standar porsi, membuat
Dari hasil perencanaan menu untuk siklus 5 hari tersebut kadungan zat
gizi yang dihasilkan dari menu yang dibuat, persentase kecukupan dengan
141
c. Isniati Dwijayanti
Tabel 3.111 Persentase Kecukupan Dengan Kebutuhan Diet DM RP
Hari ke Energi Protein Lemak Karbohidrat
d. Mila Fathiyahturrohmah
Tabel 3.112 Persentase Kecukupan Dengan Kebutuhan Diet RP
e. Qisthy Millaty
Tabel 3.113 Persentase Kecukupan Dengan Kebutuhan Diet Bubur
142
f. Syifa Andita Putri
Tabel 3.114 Persentase Kecukupan Dengan Kebutuhan Diet Bubur Saring
Jadi dapat disimpulakan bahwa kebutuhan zat gizi yang disusun untuk
siklus 5 hari kebutuhan gizi.Pengolahan bahan makanan sudah bervariasi dan sesuai
denga ketenagaan dan alat yang tersedia di dapur RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta.Selain itu dilihat dari variasi bahan makanan yang digunakan sudah
cukup baik bervariasi. Dalam proses pengolahan pun sudah baik dalam satu menu
pagi, siang atau malam yang disusun dengan bumbu dan pengolahan yang
bermacam-macam.
macam, jumlah dan mutu bahan makanan yang diperlukan dalam kurun waktu
taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan spesifikasi yang ditetapkan,
143
a. Kumpulkan data tentang macam dan jumlah konsumen/pasien tahun
sebelumnya.
d. Buat pedoman berat bersih bahan makanan per orang per hari dengan cara
mengalikan berat kotor bahan makanan yang digunakan dengan harga satuan
berlaku.
144
Menu siklus ke-1 Diet HD Rp23,028.38
Menu siklus ke-2 Diet HD Rp 29,676.38
3 Menu siklus ke-3 Diet HD Rp 22,318.38 Rp 23,941,03
Menu siklus ke-4 Diet HD Rp18,328.00
Menu siklus ke-5 Diet HD Rp26,354.00
Menu siklus ke-1 Diet RP Rp23,451.00
Menu siklus ke-2 Diet RP Rp38,374.43
4 Menu siklus ke-3 Diet RP Rp36,426.14 Rp.36,618,06
Menu siklus ke-4 Diet RP Rp 55,856.71
Menu siklus ke-5 Diet RP Rp 28,982.00
Menu siklus ke-1 Diet BBS Rp 46,601.90
Menu siklus ke-2 Diet BBS Rp 46,487.20
5 Menu siklus ke-3 Diet BBS Rp 47,666.70 Rp 45,385,86
Menu siklus ke-4 Diet BBS Rp 46,043.80
Menu siklus ke-5 Diet BBS Rp40,129.70
Menu siklus ke-1 Diet BBN Rp31,196.00
Menu siklus ke-2 Diet BBN Rp 26,466.40
6 Menu siklus ke-3 Diet BBN Rp31,585.70 Rp 29,951,72
Menu siklus ke-4 Diet BBN Rp26,807.00
Menu siklus ke-5 Diet BBN Rp33,683.50
Keterangan:
a. Annisa Dyah Rizki : Diet Tinggi Karbohidrat Tinggi Protein
b. Isniati Dwijayanti : Diet Diabetes Melitus Rendah Protein
c. Eneng Ratna Ningsih : Diet Hemodialisa
d. Mila Fathiyaturrohmah : Diet Rendah Protein
e. Syifa Andita Putri : Diet Bubur Saring
f. Qisthy Millaty : Diet Bubur Nasi
145
Tabel 3.116 Food cost di RSUP Dr.Sardjito bulan Desember 2016
Hasil food cost dari menu diet di IRNA I RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
yang terdiri dari pasien kelas I,II, dan III didapatkan diet TKTP Rp 59,872,81, diet
45,385,86, dan diet BBN Rp 29,951,72. Dari hasil keseluruhan food cost 4 menu
diet belum sesuai dengan food cost kelas I,II dan III yaitu menu diet TKT, diet DM
RP, diet RP, dan diet BBN, 1 menu diet belum sesuai dengan food cost kelas III
yaitu diet BBS, dan 1 menu diet sudah sesuai dengan food cost menu kelas I, II dan
III yaitu diet HD. Ketidak sesuain food cost yang di buat dengan food cost di RSUP
a. Banyaknya bahan makanan, bumbu tambahan, dan buah yang relatif mahal
yang sering digunakan dalam penggunaan siklus 5 hari seperti daging sapi,
b. Pada saat memilih menu snack tidak memperhatikan golongan snack VIP,
memperhatikan harga bahan makanan yang disesuiakan dengan sasaran pasien yang
akan dilayani.
146
3. Pembelian dan Pemesanan Bahan Makanan
transaksi berlangsung.
sebelumnya.
bahan berdasarkan menu atau pedoman dan rata-rata jumlah konsumen atau
147
bahan makanan kering, sayur dan buah, lauk (nabati dan hewani), snack serta susu
enteral. Pemesanan bahan makanan basah (sayur, buah, lauk) dilakukan setiap hari
dengan pemesanan H-2, ini berarti bahan makanan yang dipesan hari ini akan
Pemesanan bahan makanan yang dilakukan oleh RSUP Dr. Sardjito terdapat
langkah pembuatan bon pemesanan bahan makanan, hal yang harus diperhatikan
4) Menghitung kebutuhan
8) Melihat/mengecek stok
148
10) Memberikan pesanan kepada bagian logistik
berpengaruh terhadap jumlah pemesanan yang akan dilakukan, jika stok bahan
makanan masih ada maka, kemungkinan besar pemesanan bahan makanan akan
lebih sedikit dari yang dibutuhkan. Kecuali untuk bahan makanan segar dipesan
setiap hari, hal tersebut karena sifat bahan makanan segar yang mudah rusak
bahan makann kering yang akan dipesan dilihat dari jumlah bahan makanan yang
digunakan selama 10 hari tersebut dengan memperhatikan dan sisa yang masih
tersedia digudang.
makanan dilakukan oleh ULP-BJ 1 (Unit Layanan Penylengaraan Barang dan Jasa).
Anggaran atau sumber dana yang diperlukan untuk bahan makanan berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Pendapatan Negera Bukan
1) Sistem Pelelangan
Anggaran yang digunakan yaitu >200 juta rupiah untuk bahan makanan basah
(sayur, buah, lauk) dan bahan makanan kering. Proses pelelangan menggunakan
149
Layanan Pelelangan Secara Elektronik (LPSE) yang dilakukan dalam jangka
satu bulan satu kali atau snack, dan enam bulan sekali untuk produk enteral /susu
untuk penggunaan anggaran <200 juta rupiah. Rumah sakit akan mengeluarkan
Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) dengan kontrak >200 juta rupiah pada sistem
pengadaan pelelangan yang sudah disepakati serta Surat Perintah Kerja (SPK)
dengan jumlah yang <200 juta rupiah pada sistem pengadaan langsung. Berikut
adalah daftar nama rekanan yang bekerja sama dengan RSUP Dr. Sardjito dalam
a) CV. Adi Karsa, sebagai pengadaan snack pasien dan petugas jaga
b) PT. Budi Utama Sarana Mulya, sebagai pengadaan kelompok lauk (hewani
bahan makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi yang telah ditentukan
serta waktu penerimaannya yang dikirim oleh rekanan sesuai dengan kontrak
150
Tujuan penerimaan bahan makanan adalah diterimanya bahan makanan
sesuai dengan daftar pesanan, waktu pesan dan spesifikasi yang ditetapkan.
1 10/03/2017 √ √ X X
2 15/03/2017 √ √ X X
3 16/03/2017 √ X X X
4 17/03/2017 √ X X X
5 25/03/2017 √ √ X X
151
Petugas di ULP-BJ 2 belum menggunnakan APD dengan baik.Dilihat dari
d) Memberi ceklist
g) Serah terima bahan makanan dari pihak penerimaan kepada instalasi gizi,
152
merah dengan sesuai spesifikasi
b. Golongan Sayur
Tabel 3.119 Spesifikasi Golongan Sayur
153
dikembalikan pada hari yang
sama
c. Golongan lauk
Tabel 3.120Spesifikasi Golongan Lauk
d. Golongan Bumbu
Tabel 3.121 Spesifikasi Golongan Bumbu
154
e. Golongan Snack
Tabel 3.122 Spesifikasi Golongan Snack
3) Waktu Penerimaan
Tabel 3.123 Waktu Penerimaan Bahan Makanan
Jam Tidak
Pengamata Bahan Rentang
Tanggal penerima Sesuai sesuai
n ke Makanan waktu
an
Bahan 06.30 – 09. 00
08.05
makanan WIB √
WIB
segar/basah
06.30 – 08.30 07.40
Snack pagi √
1 10 /03/2017 WIB WIB
12.00 – 13.00 Tidak di
Snack sore -
WIB amati
10 hari sekali 12.46
BM Kering √
WIB
Bahan 06.30 – 09. 00
08.15
makanan WIB √
WIB
segar/basah
06.30 – 08.30 07.30
Snack pagi √
WIB WIB
12.00 – 13.00 12.45WI
2 11 /03/2017 Snack sore √
WIB B
10 hari sekali Tidak
ada
BM Kering penerima -
an BM
Kering
Bahan 06.30 – 09. 00 08.00
makanan WIB WIB √
segar/basah
3 16 /03/2017 06.30 – 08.30 07.45
Snack pagi √
WIB WIB
12.00 – 13.00 12.50
Snack sore √
WIB WIB
155
10 hari sekali Tidak
ada
BM Kering penerima -
an BM
Kering
Bahan 06.30 – 09. 00
08.07
Makanan WIB √
WIB
Segar/Basah
06.30 – 08.30 07.08
Snack pagi √
WIB WIB
12.00 – 13.00 07.18 √
4 17 /03/2017 Snack sore
WIB WIB
10 hari sekali Tidak
ada
BM Kering penerima -
an BM
Kering
Bahan 06.30 – 09. 00
08.30
Makanan WIB √
WIB
Segar/Basah
06.30 – 08.30 07.30
Snack pagi √
WIB WIB
12.00 – 13.00 10.00 √
5 25 /03/2017 Snack sore
WIB WIB
10 hari sekali Tidak
ada
BM Kering penerima -
an BM
Kering
sesuai dengan rentang waktu yang telah ditentukan yaitu pengamatan ke-4 untuk
snack sore (ice cream) datang tidak lama dari snack pagi namun barang ettap
156
Tabel 3.124 Penggunaan APD Petugas Penyimpanan
Penggunaan APD Petugas Penyimpanan
Tanggal
No Penutup Baju Sandal
Pengamatan Makser
Kepala APD/Celemek tertutup
1 10/03/2017 √ √ x √
2 15/03/2017 √ √ x √
3 16/03/2017 √ √ x √
4 17/03/2017 √ √ x √
5 25/03/2017 √ √ x √
(Aritoman, 2014)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada 5 kali waktu
b) Suhu
Pagi 20 oC √
10/03/2017
1
Siang 22 oC x
Pagi 20 oC √
2 15/03/2017
Siang 22 oC x
Pagi 22 oC x
3 16/03/2017
Siang 22 oC x
Pagi 23 oC x
4 17/03/2017
Siang 22 oC x
157
Pagi 21 oC √
5 25/03/2017
Siang 20 oC √
Keterangan :
√ : Sesuai
x : Tidak Sesuai
kering, terdapat 6 kali waktu pengamatan suhu yang tidak sesuai dengan standar
suhu penyimpanan kering. Hal ini dapat dikarenakan sering terbukanya pintu
selalu terjaga. Selain itu, faktor lain seperti pencahayaan dan jumlah orang yang
c) Penataan
golongan atau urutan pemakaian bahan makanan (PGRS, 2013). Pentaan bahan
makanan digudang kering Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito sudah baik dimana
d) Jarak
Berdasarkan PGRS (2013), jarak anatra bahan makanan dengan lantai,
158
Berdasarkan hasil pengamatan di gudang penyimpanan kering Instalasi
Gizi RSUP Dr. Sardjito bahwa jarak antara bahan makanan dengan lantai,
e) Administrasi (Stelling)
1) Pengecekan stelling
Tabel 3. 127 Pengecakan stelling di penyimpanan gudang kering
Tanggal Stelling
No Nama bahan Hasil
Pengamatan
Tepung Kanji ½ Kg 1 Kg
Gula Tropicanaslim 15 bh 13 bh
4 17/03/2017 Sesuai
Berdasarkan tabel diatas ada ketidak sesuaian bahan yang tersedia dengan
hasil pada stalling. Pengamat ke 5 tidak melakukan pengecekan karena pada saat
itu sedang ada perbaikan gudang sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan
pengamatan
2. Gudang Basah
Gudang penyimpanan makanan basah merupakan tempat penyimpanan
bahan makanan seperti daging, ikan, ungags, sayuran dan buah yatu bahan
159
setiap bahan makanan segar memiliki suhu penyimpanan tertentu yang optimal
pendingin yaitu :
a. Suhu tempat benar sesuai dengan keperluan bahan makanan, agar tidak
menjadi rusak
b. Pengecekan terhadap suhu dilakukan setiap dua kali sehari dan pembersiahan
pengerasan
1) Suhu
Menurut PGRS (2013), suhu ruangan digudang penyimpanan bahan
makanan basah dibagi menajdi 2 yaitu :
a) Chiller dengan suhu 5oC – 10oC (untuk golongan sayuran, buah, bumbu dan
lauk nabati)
b) Freezer dengan suhu (-5oC) – (-10oC) (untuk golongan daging, ayam, ikan)
Monitor suhu dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari yaitu pada pukul
04.30 WIB, 09.00 WIB dan 19.00 WIB. Berikut adalah pengamatan suhu yang
dilakukan :
160
Tabel 3.128 Suhu Penyimpanan Gudang Basah
Memenuhi Memenuhi
Suhu Standar
Tanggal Standar Suhu Freezer
Chiiler/cooling
pengamatan (oC)
cell(oC) Ya Tidak Ya Tidak
10/03/2017 9oC √ -5 oC √
16/03/2017 5 oC √ -10 oC √
17/03/2017 6 oC √ -10 oC √
2) Pengemasan
bumbu ditempatkan dalam wadah terpisah dan tertutup serta bahan makanan
(First In First Out), dimana bahan makanan yang masuk kedalam chiiler dan
freezer, maka bahan makanan tersebut yang terlebih dahulu digunakan. Pada
b. Penyaluran
bahan makanan di Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito dilakukan setiap hari, bahan
makan siang, sore, snack pagi dan siang serta makan subuh untuk keesokan
harinya.
161
Proses penyaluran bahan makanan di RSUP Dr. Sardjito dilakukan setiap
bahan makanan datang pada saat penerimaan yang telah di sortir sesuai
makanan segar (daging dan sayuran berdaun) dilakukan secara langsung oleh
petugas penyalur pada saat bahan datang. Bahan makanan siang langsung diantar
bahan makanan yaitu stainless steel dan keranjang plastik yang bersih.
a. Kegiatan Persiapan
1) Pendahuluan
Kegiatan persiapan yang terdapat di RSUP Dr. Sardjito dilakukan di
standar menu, standar resep, standar porsi, standar bumbu, dan jumlah
pasien yang dilayani. Ruang persiapan ini hendaknya dekat dengan ruang
162
Syarat persiapan bahan makanan :
d. Tersedianya standar porsi, standar resep, standar bumbu, jadwal persiapan dan
jadwal pemasakan.
Dapur persiapan di RSUP Dr. Sardjito terdiri dari 4 ruangan persiapan, yaitu
persiapan lauk hewani, persiapan buah, persiapan sayuran dan persiapan bumbu.
Proses persiapan di RSUP Dr. Sardjito dimulai dari pukul 07.30 WIB, sebelum
memulai persiapan para petugasdiwajibkan untuk melihat menu yang akan dimasak
pada hariitu. Untuk menu VIP, kegiatan persiapan dilakukan secara mandiri di
dapur VIP.
petugas yang libur. Pembagian tugas di dapur persiapan yaitu 1 orang bertugas di
dapur persiapan lauk, 1 orang di dapur persiapan buah, 1 orang di dapur persiapan
bumbu, dan 3 orang di dapur persiapan sayur. Jam dinas petugas persiapan hanya
2) Kegiatan
1. Persiapan Lauk
Petugas persiapan lauk bertanggung jawab mempersiapkan lauk yang
akan diolah untuk pasien kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk pasien VIP dan
petugas adalah lauk hewani berupa ayam, ikan, daging sapi dan telur.Lauk
disiapkan untuk menu makan sore, makan pagi esok hari, makan siang esok
hari, dan juga untuk snack.Lauk hewani yang sudah disiapkan kemudian
163
disimpan di dalam wadah plastik putih yang diletakkan di dalam ruang
Tabel 3.129 Lauk Hewani yang disiapkan pada tanggal 27 Maret 2017
164
5 Skengkel 1 kg Lauk Sore
penyimpanan pada lauk daging, khusus untuk telur pada hari saat observasi
dilakukan perebusan dan pengupasan dari telur yang telah diterima pada hari
sebelumnya. Daging ayam dan daging cincang yang telah diterima dalam bentuk
bungkusan atau di plastik kemudian dicuci dalam bak dengan air yang mengalir
kemudian diletakkan pada wadah dan diangkut menggunakan trolly yang kemudian
dari penerimaan pada hari sebelumnya dan yang telah disimpan pada suhu chilling
yang telah dikupas diletakkan pada kerak rak dan diangkut menggunakan troly
selanjutnya disimpan dalam kulkas. Saat proses pengolahan telur bagian persiapan
165
telur yang mengambil dan menyerahkan pada bagian pengolahan sehingga telur
makanan. Pada persiapan lauk nabati seperti tahu dan tempe tidak
ke dapur pengolahan sesuai pada etiket pada hari itu. Dalam etiket sudah tertera
timbangan, tempat pencucian, pisau dan wadah plastik putih. Alat dalam
pengolahan sudah tersedia fasilitas yang lengkap seperti sudah terdapat pisau
tempat sampah yang tertutup dan tersedia plastik yang dapat diangkut saat
sampah penuh namun pada ruangan persiapan lauk hewani tidak terlihat adanya
2. Persiapan buah
Dapur persiapan buah adalah salah satu tempat khusus untuk
dalam proses persiapan. Wastafel yang digunakan sebagai tempat mencuci buah
dan peralatan, seperti pisau dan talenan.Selain itu, di dapur persiapan buah
terdapat paduan siklus menu buah bangsal, siklus menu buah VIP, VVIP, dan
direksi.Standar paket welcome fruit untuk kelas 1, VIP, dan VVIP. Dan standar
paket tali kasih yang akan diberikan apabila ada karyawan atau keluarga
166
Persiapan buah dilakukan sejak pukul 07.30 WIB.Tahap awal pada
persiapan buah yaitu buah diantar oleh tenaga penyalur ke dapur persiapan buah
pada pagi hari, buah yang diantar sesuai dengan etiket untuk kebutuhan siang dan
sore. Pada sore hari petugas penyelia gizi yang bertanggungjawab untuk mengawasi
atau menyiapkan apabila ada pasien baru yang membutuhkan buah karena petugas
buah hanya ada 1 shift, yaitu pukul 07.30 WIB – 14.30 WIB.
mengecek dan mempersiapkan bahan yang akan digunakan dengan melihat siklus
motong buah, pada saat proses pemotongan buah petugas menggunakan talenan dan
pisau berwarna pink dan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, setelah
proses pemotongan buah, buah potong ada yang di kemas ke dalam plastik dan
dibungkus oleh kemasan plastik. Cara pemotongan dan pengemasan untuk pasien
dewasa dengan pasien anak dibedakan.Untuk pasien dewasa, buah dipotong sesuai
ukuran porsi yang ada pada dinding dapur persiapan buah kemudian dibungkus
dengan plastik bening.Untuk pasien anak dan VIP, buah dipotong kecil kemudian
dibungkus menggunakan mika, diberi tusuk gigi dan ditutup dengan selotip.
persiapan untuk mengetahui ketepatan standar porsinya dengan standar porsi rumah
167
Melon 65,3 gr 150 gr Tidak Sesuai
Semangka 127,2 gr 150 gr Tidak Sesuai
Semangka potong 73,4 gr 150 gr Tidak Sesuai
Dari hasil penimbangan didapatkan bahwa berat rata-rata buah masih
kurang dari berat standarnya, tetapi masih dalam toleransi 10% dan ada yang
>10%.Berat buah yang masih dalam standar toleransi 10% yaitu pepaya potong,
namun untuk sisanya berat buah masih kurang dari standar.Hal ini berarti
pemberian buah untuk pasien kurang dari standar RS.Pemberian porsi buah yang
kurang dari standarnya dapat menyebabkan pasien mengonsumsi buah kurang dari
kebutuhan per hari.Agar porsi buah yang disajikan dapat sesuai dengan standarnya,
selanjutnya dilakukan dengan melihat besar buah sampel tersebut untuk dijadikan
sebagai contoh.
Selain memberikan buah kepada pasien yang telah menjalani rawat inap,
RSUP.Dr. Sardjito juga memberikan paket buah kepada pasien yang baru masuk
buah welcome fruit hanya diberikan kepada pasien baru kelas 1, VIP, dan
menggunakan plastic wrap. Berikut adalah standar paket buah pada masing-masing
kelas:
168
Tabel 3.132 Standar Paket Buah
1 sisir pisang mas ½ sisir pisang mas ½ sisir pisang 1 sisir pisang
1 buah jeruk siam 1 buah belimbing mas mas
1 buah apel demak 1 buah jeruk 1 buah apel
manalagi 1 buah apel malang manis manalagi
2 buah salak 1 buah jeruk siam 1 buah apel 2 buah salak
pondoh (Keranjang lidi manalagi pondoh
1 buah belimbing sedang) (Keranjang lidi 1 buah jeruk
demak kecil) kuning
(Keranjang lidi 1 buah jeruk
besar) siam
1 buah
belimbing
demak
(Keranjang
bambu besar)
3. Persiapan Bumbu
Persiapan bumbu dilakukan sejak pukul 08.00 WIB.Petugas menyiapkan
bumbu untuk sore hari, subuh dan siang hari. Dapur persiapan bumbu
seluruh pasien Kelas I, II dan III. Persiapan untuk VIP dan VVIP dilakukan di
dapur VIP.
Bumbu seperti bawang merah dan bawang putih diterima dalam keadaan
169
bumbu,sedangkan olahan makanan yang memerlukan bumbu yang dipotong
Bumbu yang dipersiapkan pada tanggal 17 Maret 2017 adalah bumbu untuk
menu siklus ke-7 pada sore hari dan siklus ke-8 pada pagi dan siang hari antara
lain bumbu putih, bumbu kuning dan bumbu merah. Bahan bumbu yang tersedia
pada tanggal 17 Maret 2017 adalah bawang bombay 1,5 kg, kemiri 1 kg, bawang
merah 7 kg, bawang putih 8 kg. Bumbu yang dipersiapkan pada tanggal 24
Maret 2017 adalah bumbu untuk menu siklus ke-4 pada sore hari dan siklus ke-5
pada pagi dan siang hari antara lain bumbu putih, bumbu kuning dan bumbu
merah. Bahan bumbu yang tersedia pada tanggal 24 Maret 2017 adalah bombay
1 kg, kemiri 0,75 kg, bawang merah 9 kg, dan bawang putih 8 kg. Setelah
bumbu untuk setiap menu siap, bumbu dipisahkan dalam wadah tertutup dan
kemudian disatukan pada troli, dan disimpan di chiller dalam cooling cell.
4. Persiapan Sayur
Proses persiapan sayur dimulai dari penerimaan bon berdasarkan menu pada
hari tersebut. Bon penerimaan sayur yang diterima berasal dari ruang
Tugas dalam persiapan sayur adalah menyiapkan sayur sesuai siklus menu
untuk siang hari, sore hari dan pagi hari selanjutnya. Dapur persiapan sayur ini
melayani persiapan sayur yang akan digunakan untuk seluruh pasien termasuk
170
pasien Diabetes Mellitus (DM) kecuali VIP dan VVIP. Persiapan untuk VIP dan
pada tahap penerimaan. Pencucian awal ini untuk menghilangkan tanah yang
menempel pada sayur. Kemudian, pada tahap persiapan ini dilakukan proses
pencucian kedua. Sayur yang akan dibawa ke dapur persiapan juga telah mengalami
Pada saat pengamatan pada tangal 17 Maret 2017 sayur yang dipersiapkan
yaitu untuk menu siang, sore, dan pagi hari selanjutnya. Sayur yang dipersiapkan
pada tanggal 17 Maret 2017 antara lain wortel 44,3 kg, kol putih 13,9 kg, kacang
panjang 4 kg, loncang 0,44 kg, sawi hijau 5,43 kg, tauge panjang 4 kg kembang kol
10,36 kg. Menu sayur pada siang hari pada tanggal 17 Maret 2017 adalah sayur
lodeh.Menu sayur pada sore hari pada tanggal 17 Maret 2017 adalah sayur
kimlo.Menu sayur pada pagi hari pada tanggal 18 Maret 2017 adalah ca ala
mandarine tumis kacang panjang.Pada saat pengamatan pada tangal 24 Maret 2017
sayur yang dipersiapkan yaitu untuk menu siang, sore, dan pagi hari selanjutnya.
Sayur yang dipersiapkan pada tanggal 24 Maret 2017 antara lain kacang panjang 12
kg, timun 3,75 kg, wortel 13,55 kg, janggel 7,89 kg, buncis 13,15 kg, dan sawi
sendok 4 kg. Menu sayur pada siang hari pada tanggal 24 Maret 2017 adalah
gudangan.Menu sayur pada sore hari pada tanggal 24 Maret 2017 adalah sayur
putren.Menu sayur pada pagi hari pada tanggal 25 Maret 2017 adalah ca sayuran.
171
dedanunan seperti bayam, kangkung, dan sayuran lain seperti buncis dan kacang
pada sayuran dan mencegah sayur dari bahan bahan kimia seperti pertisida. Pada
sayur seperti wortel dan jagung muda dilakukan pengupasan terlebih dahulu dengan
vegetable slicer untuk irisan tipis sesuai dengan menu masakan yang akan dibuat,
dan selanjutnya dicuci dengan air yang mengalir. Setelah itu ditiriskan dan
disatukan pada troli untuk sayuran siang untuk kemudian wrapping dan disimpan
ke dalam chiller.Bon permintaan sayur juga tercantum di dalam sayur yang telah
persiapan sayur untuk diolah pada sore hari. Petugas yang bertanggungjawab
adalah petugas pengolahan shift sore yang akan mengolah bahan tersebut.
menjamah makanan, dan sepatu karet yang tepat. Berikut ini adalah penggunaan
Penutup
√ √ √ √ √ √ √ √
Kepala
Celemek √ √ √ √ √ √ √ √
Masker - - - - - - - -
172
Sandal
√ √ - - - √ - √
tertutup
kepala, masker, sarung tangan plastik, celemek, dan sendal khusus. Dalam
penggunaannya masih belum sempurna, karena masih ada petugas yang tidak
1) Pendahuluan
Berdasarkan pedoman PGRS (Pelayanan Gizi Rumah Sakit)
bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas dan
makanan dan bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh
Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito membagi jam dinas untuk dapur
a) Shift subuh pk. 04.30 – 11.30 WIB (istirahat pk. 08.30 – 09.00 WIB)
b) Shift pagi pk. 07.30 – 14.30 WIB (istirahat pk 12.30 – 13.30 WIB)
173
c) Shift sore pk. 13.00 – 20.00 WIB (istirahat pk. 18.00 – 18.45 WIB)
2) Kegiatan
1. Dapur Pasien
a) Pendahuluan
Dapur pasien merupakan salah satu ruangan di Instalasi Gizi rumah
yaitu kompor yang menggunakan bahan bakar uap dan kompor yang
menggunakan bahan bakar gas. Pada satu hari terdapat satu tim yang
bertugas untuk shift subuh (pukul 04.30-11.30 WIB), shift pagi (pukul
b) Kegiatan
lauk dilakukan pada subuh, pagi dan sore dengan waktu distribusi
siang dimulai pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 10.30 WIB.
174
WIB sampai dengan pukul 15.30 WIB. Sedangkan untuk makan pagi pukul
Kesimpulan
No NamaMasakan SuhuPengolahan (standar>100°C)
Tempe bb
2. kuningtaksantan 98,°C Sesuai
Sambal gr ayam cc
4. (TP) 110,2°C Sesuai
5. CaBrokoli - Tidakdiamati
c) Distribusi
setiap bangsal dan peralatan lain seperti, piring, mangkuk dan tempat lauk.
Waktu distribusi makanan selalu tepat waktu yaitu sekitar ± pukul 11.00
plato atau alat makan pasien yang berbeda untuk setiap kelas, kemudian
175
Tabel 3.135 Suhu Dstribusi Makanan Dapur Pasien
Kesimpulan
No NamaMasakan SuhuDistribusi
(standar>60°C)
1. Telurmatasapi 57,2°C Belumsesuai
Tempe bb
2. kuningtaksantan 70°C Sesuai
Sambal gr ayam cc
4. (TP) 63,2°C Sesuai
Suhu pada proses distribusi sebagian besar belum sesuai dengan standar,
ini dikarenakan pemasakan lebih dulu selesai sehingga waktu tunggu semakin
lama.
yakni tidak menutup mulut dan hidung. Sementara sarung tangan plastik masih
176
terdapat di ruang produksi, dan lokasinya digabung dengan tempat
yaitu shubuh, pagi, dan sore. Petugas shift shubuh biasanya 2 orang, shift
pagi 1 orang, dan shift sore 2 orang, sedangkan 1 orang lainnya libur. Shift
b) Kegiatan
nasi, nasi tim, dan bubur. Sedangkan bubur saring dibuat di dapur pasien
oleh petugas yang berbeda.Langkah awal yaitu beras diambil dari gudang
177
Ubi ungu -
5 27 Maret 2017 -
kukus
Pasien kelas I, II, 82 orang
6 29 Maret 2017 Getuk pisang
dan III
Kesimpulan
No Tanggal NamaMasakan SuhuPengolahan (standar>100°C)
c) Distribusi
Proses distribusi makanan pokok dilakukan bersamaan dengan pemorsian
untuk pasien tanpa DM dan cetak mangkok bunga untuk pasien dengan DM.
178
Sedangkan bubur dan nasi tim diporsikan dalam piring kecil yang kemudian
sebagai berikut:
SuhuPendistribu Kesimpulan
No Tanggal NamaMasakan (standar>65°C)
sian
6 Sesuai
29 Maret 2017 Tim 74,1°C
179
d) Alat Pelindung Diri (APD)
Berdasarkan hasil pengamatan, kelengkapan penggunaan APD masih
belum lengkap pada saat proses pengolahan makanan. Namun pada saat
3. Dapur VIP
a) Pendahuluan
RSUP Dr Sardjito memiliki dapur VIP yang terletak dekat dengan
Dapur Cair dan Dapur Pasien. Dapur VIP terdiri dari proses persiapan,
pengolahan sampai distribusi untuk makanan pasien VIP dan VVIP. Dapur
VIP berbeda dengan dapur pasien dimana dapur VIP dari mulai persiapan
pasien VIP khusus dan berbeda dengan makanan pasien untuk kelas I, II dan
VIP berjumlah 6 orang dengan jam kerja terbagi menjadi 3 shift yaitu :
b) Kegiatan
sampai pendistribusian terhadap lauk hewani, lauk nabati, juruh, kaldu, bubur
saring (BBS), lauk bubur saring, sayur pokok dan sayur DiabetesMelitus (DM)
serta menu pilihan untuk paisen VIP dan VVIP. Sebelum mengolah makanan
salah satu tugas pramumasak adalah melihat menu yang akan dimasak, selain itu
180
pramumasak menyediakan alat dan mengambil bahan makanan sesuai dengan
menu yang akan dimasak. Penggunaan peralatan memasakdi dapur VIP seperti
pisau dan talenan masih tidak sesuai dengan ketentuan warna yang telah
warna kuning, hitam dan biru.Seharusnya talenan hitam dan biru digunakan
untuk ayam dan daging. Pisau yang digunakan pun sama tidak sesuai dengan
biasanya bahan makanan telah dipersiapkan satu hari sebelumnya dan diambil
Sambal goreng
1. 90,6°C Belumsesuai
kentang
Suhu saat pengolahan ada beberapa yang belum sesuai dengan standar,
dalam keadaan tertutup pramumasa k membuka tutup alat sehingga terjadi suhu
181
c) Distribusi
yang sudah matang yang akan diberikan pada pasien dibawa terlebih dahulu ke
pantry sesuai jumlah pasien, setelah itu makanan dihangatkan kembali di pantry
tersebut lalu disajikan. Pramusaji datang ke tempat dimana masakan itu diolah
2017:
Kesimpulan
No NamaMasakan SuhuDistribusi (standar>65°C)
Suhu pada proses distribusi sebagian besar belum sesuai dengan standar,
ini dikarenakan proses pemasakan lebih dulu selesai sehingga waktu tunggu
semakin lama.
182
sempurna, yakni hanya digantungkan di leher, tidak menutup mulut dan hidung.
4. Dapur Cair
Dapur cair adalah dapur yang memproduksi makanan cair atau zonde yang
ada di Rumah Sakit Dr. Sardjito yang terdiri dari ruangan penyimpanan
penyimpanan susu komersial yang digunakan untuk pembuatan zonde, alat cup
sealer yang nantinya dipakai untuk press gelas plastik yang telah berisi jus atau
jus putel, lemari es untuk menyimpan makanan cair yang bersuhu dingin,dan
penyimpanan botol yang nantinya akan di isi oleh zonde, dan tempat untuk
digunakan selama proses pengolahan zonde yang terdiri dari timbangan digital,
meja kerja, rak cuci piring dan peralatan masak (pisau, blender, sendok sayur
besar, piring, talenan, alat pengocok telur manual, baskom, gelas takaran),
183
b) Pengukuran Suhu
Pada saat pengamatan dilakukan pengamatan terhadap suhu zonde, yaitu
Memenuhi
Suhu
Tanggal Jenis Standar
Pencampuran
Pengamatan Zonde (75-850 C)
(0C)
Ya Tidak
07-03-2017 Lengkap - - -
09-03-2017 FCM 850 C √
11-03-2017 RP/DH 65,3 C √
16-03-2017 Tak susu 109 C √
17-03-2017 DM
29-03-2017 Tak susu 110,9 C √
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hanya 1 zonde yang memenuhi suhu
standar pencampuran.
Memenuhi
Suhu
Tanggal Jenis Standar
Distribusi
Pengamatan Zonde (≥ 650 C)
(0C)
Ya Tdk
07-03-2017 Lengkap - - -
09-03-2017 FCM 690 C √
11-03-2017 RP/DH 50,2 C √
16-03-2017 Tak susu 64,3 C √
17-03-2017 DM
29-03-2017 Tak susu 64,1 C √
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hanya 1 zonde yang memenuhi
suhu standar distribusi. Ini dikarenakan zonde tidak diletakkan di dalam bain
marie. Zonde diletakkan pada gelas ukur berbahan plastik dan cangkir berukuran
besar.
184
c) Hasil Pengamatan Pembuatan Zonde
Tabel 3.144 Proses Pembuatan Zonde
Jenis
Tanggal
No Makanan Hasil Pengamatan
Pengamatan
Cair
185
5. Aduk rata lalusaring.
186
ZondeTakSusumerupakan formula
rumahsakityang diberikankepadapasien yang
intoleranterhadapsusu. Bahan yang digunakan
dalam pembuatan zonde tak susu adalah susu
kacang hijau, wortel, tepung beras, gula pasir,
minyak jagung, telur ayam dan air. Cara
pembuatanzonde TakSusuadalah:
1. Rebuswortelhinggamatang, lalu diblender
2. Rebus kacanghijausampaimatang, lalu
blender
3. Memanaskankembaliwotreldanditambahka
4. Zonde Tak ntepungberas
16 Maret 2017
Susu 4. Minyakditambahkanpadakacanghijau yang
telah diblender
5. Tambahkangulapasir, kocok,
tambahkantelurkocok. Laludisaring
6. Tambahkanadonanwortelhinggajumlah
yang dibutuhkan.
Padapengamatan tanggal 16 Maret 2017,
pengamatan yangdilakukanadalah proses
pemasakansianghari yang dimulaipadapukul
11.30 WIB.
187
2. Rebuswortel hingga matang, lalu
diblender
3. Memanaskan kembali wortel dan
ditambahkan tepung beras
4. Minyak ditambahkan pada kacang hijau
yang telah diblender
5. Tambahkan gula pasir, kocok,
tambahkan telur kocok. Lalu disaring
6. Tambahkan adonan wortel hingga
jumlah yang dibutuhkan.
Pada pengamatan tanggal 29 Maret 2017
pengamatan yang dilakukan adalah proses
pemaskan siang hari yang dimulai pada pukul
11.15-12.00 WIB.
d) Distribusi
Proses distribusi dilakukan dengan cara pramusaji dari setiap bangsal
perawatan akan membawa langsung dari dapur cair dengan membawa gelas
tampung 300cc yang telah disiapkan oleh setiap pramusaji dan untuk
ukur. Zonde yang tersisa dituangkan pada plastik yang disimpan di bainmarie,
penggunaannya masih belum sempurna, karena masih ada petugas yang tidak
saja.
188
5. Penyelia Gizi
a) Pendahuluan
Penyelia adalah jabatan dalam struktur di dalam sebuah perusahan yang
1) Mencatat jumlah pasien non VIP (kelas I, II dan III), serta petugas jaga
3) Menyiapkan snack pagi dan sore untuk pasien biasa dan pasien yang
berdiet khusus, menyiapkan snack pagi sore dan malam untuk dokter
dan petugas jaga, menyiapkan paket makanan khusus seperti paket roti,
kentang, dan BBK, menyiapkan makan pagi, siang dan sore untuk
petugas.
189
3) Dinas sore pukul 13.00 WIB– 20.00 WIB
b) Kegiatan
Hal pertama yang dilakukan penyelia gizi adalah petugas mencatat dan
menghitung jumlah pasien setiap bangsal dari billing system ke dalam buku
distribusi makanan diet.Jumlah pasien yang dicatat adalah pasien bangsal atau
kelas I, II, dan III.Sedangkan untuk penyelia pasin VIP berbeda atau tersendiri.
Selain itu, peyelia gizi juga menghitung petugas jaga yang akan diberi makan.
Penyelia gizi juga adalah orang yang menerima pemesanan atau pembatalan diet
yang dilakukan oleh pramusaji. Penyelia juga bertugas untuk mengemas snack
DM
Tanggal
Biasa RP Roti Kentang BN BK
Pengamatan 1500 1700 1900 2100 2300
8 Maret 4
411 13 2 6 - 1 8 41 8 -
2017
11 Maret -
11 4 24 7 4
2017
13 Maret -
347 14 2 4 - 1 4 39 8 5
2017
24 Maret -
403 16 4 5 2 - 14 33 5 5
2017
27 Maret -
369 15 2 3 - 1 14 40 5 5
2017
penggunaannya masih belum sempurna, karena masih ada petugas yang tidak
190
b. Uji Cita Rasa Makanan
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau
unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang
1988) salah satu tujuan dari pengolahan dan pemasakan makanan adalah untuk
menghasilkan makanan yang bercita rasa tinggi sehingga dapat memuaskan bagi
yang memiliki cita rasa tinggi adalah makanan yang disajikan dengan menarik,
menyebarkan bau yang sedap, dan memberikan rasa yang lezat (West,
dihidangkan dan rasa makanan saat dimakan. Kedua aspek ini sama pentingnya
makanan yang disajikan dengan menarik, menyebarkan bau yang sedap dan
memberikan rasa yang lezat.Cita rasa makanan mengandung 2 aspek utama yaitu
191
13 Maret
3 -
2017 Sore Pulen
17 Maret
4 -
2017 Sore Pulen
24 Maret
5 -
2017 Sore Pulen
27 Maret
6 -
2017 Sore Pulen
Waktu Penilaian
Pengamat Tanggal Nama Menu
Penyajian Tekstur Rasa
8 Maret Rolade bandeng
1 Empuk Enak
2017 Sore goreng
11 Maret Botok Mangut Ikan
2 Empuk Enak
2017 Siang Cabut Duri
13 Maret
3 Telur mata sapi Empuk Enak
2017 Sore
17 Maret
4 Ayam bumbu rujak Empuk Enak
2017 Sore
24 Maret Gelantin ayam
5 Empuk Enak
2017 Sore cincang
27 Maret
6 Bola-bola ayam Empuk Enak
2017 Sore
Waktu Penilaian
Pengamat Tanggal Nama Menu
Penyajian Tekstur Rasa
8 Maret Ca tahu bandung
1 Empuk Enak
2017 Sore taoge
11 Maret
2 Tempe Asam Manis Empuk Enak
2017 Siang
13 Maret tempe bumbu
3 Empuk Enak
2017 Sore kuning tak santan
17 Maret Tempe bumbu Tidak
4 Empuk
2017 Sore kuning Enak
24 Maret sambal goreng tahu Tidak
5 Empuk
2017 Sore magel Enak
27 Maret Tidak
6 Tahu isi kakap Keras
2017 Sore Enak
192
Tabel 3.149 Uji Cita Rasa Sayur
Waktu Penilaian
Pengamat Tanggal Nama Menu
Penyajian Tekstur Rasa
8 Maret
1 Sayur gurih Keras Enak
2017 Sore
11 Maret
2 Sayur bobor Empuk Enak
2017 Siang
13 Maret
3 Sayur brongkos Empuk Enak
2017 Sore
17 Maret
4 Sayur kimlo Empuk Enak
2017 Sore
24 Maret
5 Sayur putren Empuk Enak
2017 Sore
27 Maret
6 Sayur stof wortel Empuk Enak
2017 Sore
Berdasarkan uji cita rasa yang telah dilakukan pada 6 piring makan di
yang disajikan sudah baik, penilaian untuk nasi rata-rata pulen. Penilaian bahan
makanan berupa lauk hewani, semua menu yang disajikan memiliki rasa yang
Penilaian bahan makanan berupa lauk nabati ada beberapa menu yang
rasanya kurang yaitu sambal goreng tahu magel dan tahu isi kakap.Pada sambal
goreng tahu magel terasa bau menyengat rempah-rempahnya, dan pada tahu isi
kakap teksturnya keras dan memiliki rasa yang hambar.Hal tersebut dapat
terjadi karena pada saat proses pemasakan, pramumasak memberi garam hanya
dengan perkiraan saja atau tidak ada takaran pasti dan penaburan garam kurang
merata.
Penilaian bahan makanan sayur ada salah satu menu yang tingkat
gurih.Sebaiknya sayuran pada menu sayur gurih perlu direbus lebih lama.
193
8. Modifikasi dan Pengembangan Menu
kepada konsumen dalam rangka pencapaian status gizi yang optimal melalui
Resep adalah satu set petunjuk tentang bahan dan cara pembuatan
suatu hidangan tertentu atau dapat juga diartikan sebagai alat atau sarana
mengetahui bahan dan cara pembuatan serta alat yang dibutuhkan dalam
meningkatkan menu sehingga lebih berkualitas dalam hal rasa, warna, aroma,
tekstur, dan nilai gizi. Selain itu juga merupakan cara untuk menambah
untuk meningkatkan daya terima pasien terhadap menu yang disajikan. Hal
menciptakan menu yang lebih bervariasi dari menu yang telah ada. Variasi
pasien tidak merasa bosan. Hidangan yang dimasak dengan baik dan menarik
bahan, cara pengolahan, metode serta penggandaan, hal ini bertujuan agar rasa
194
hidangan yang di produksi memiliki rasa yang tetap, penyenderhanaan penggunaan
makanan dalam jumlah banyak, dan menghemat waktu produksi dan tenaga
manajerial.
masakan. Menu yang telah ada dimodifikasi, sehingga dapat mengurangi rasa
meningkatkan daya terima pasien. Modifikasi resep dapat berupa modifikasi bahan
Menu lombok ijo berkuah merupakan menu makan siang lauk nabati siklus
hari ke-4 di RSUP Dr.Sardjito. Menu hari ini dinilai kurang bervariatif dari segi
cara pengolahan karena hanya diolah dengan cara direbus. Penambahan santan
pada pembuatan lombok ijo berkuah padamenu yang di buat di Rumah Sakit
dinilai kurang tepat, karena santan mengandung lemak yang cukup tinggi.
Menu ubi kuning goreng tepung merupakan menu snack DM siang siklus
hari ke-4 di RSUP Dr.Sardjito. Menu ini dinilai kurang bervariatif dari segi cara
pengolahan, bahan, dan bentuk karena hanya diolah dengan cara digoreng dan
195
Zonde DM merupakan salah satu formula Rumah sakit yang ada di RSUP
kesulitan menelan. Menu ini dinilai kurang bervariatif dari segi bahan karena
hanya menggunakan wortel dan kacang kedelai dalam proses pembuatannya dan
makanan, antara lain dengan mengubah rasa, penampilan, warna dan tekstur
dilakukan pengembangan menu dari menu tahu lombok ijo berkuah, ubi kuning
Selain itu dilakukan pula penggandaan menu pada salah satu modifikasi
menu yaitu tahu lombok ijo berkuah, yang bertujuan agar rasa hidangan yang di
c. Perbaikan Menu
Perbaikan menu tahu Lombok ijo berkuah, ubi kuning goreng tepung, dan
pengolahan, dan pengandaan. Menu lauk nabati tahu lombok ijo berkuah di
196
pengolahannya, serta dilakukan pula pengandaan menu menjadi 50 porsi. Menu
tahu Lombok ijo berkuah ini dimodifikasi menjadi semur tahu. Menu snack DM
d. Pengembangan Menu
dilakukan dengan cara melihat siklus menu dan menentukan bahan makanan
yang aka di modifikasi lalu di cari menu baru yang di harapkan nantinya akan
Pengembangan menu yang dilakukan pada saat kegiatan praktek adalah lauk
nabati (tahu), snack DM (ubi), dan Zonde FCM (wortel, dan kacang kedelai).
Pengembangan menu ubi kuning goreng, tahu lombok hijau berkuah dan
Khusus menu tahu lombok hijau berkuah di lakukan juga pengandaan resep dari
resep semula 4 porsi menjadi 50 porsi, hal ini bertujuan untuk memudahkan
Rumah Sakit.
Analisi uji cita rasa yang dilakukan pada modifikasi menu nabati, snack
DM, dan zonde FCM adalah uji kesukaan dan intensitas dengan masing-masing
197
uji menggunakan 4 parameter dengan uji intensitas terdiri dari penilaian sangat
tidak suka, tidak suka, suka, dan sangat suka. Kedua uji ini adalah
menolak terhadap suatu produk). Hasil dari 4 parameter uji kesukaan dan
1. Warna
Cekodok Ubi
Semur tahu Zonde DM
Hasi Penilaian Kuning
N % N % N %
Tidak Suka 29 69 1 9 0 0
Suka 13 31 10 91 19 100
Jumlah 42 100 11 100 19 100
198
Tabel 3.151. Uji Intensitas Warna
Cekodok Ubi
Semur Tahu Zonde DM
Hasi Penilaian Kuning
N % N % N %
Gelap 27 64 3 27 1 5
Cerah 15 36 8 73 18 95
Jumlah 42 100 11 100 19 100
Dapat disimpulkan bahwa tahu lombok ijo kurang disukai panelis karna
warnanya yang gelap, warna gelap yang dimaksud adalah gelap dari kulit tahu
bukan berasal dari kuahnya. Karena, tahu yang di buat terdapat bintik hitam yang
disebabkan karena alat yang digunakan memiliki kualitas yang kurang baik. Untuk
cekododk ubi kuning disukai panelis karna warnanya yang cerah, warna cerah pada
ubi kuning dihasilkan dari warna ubi kuning itu sendiri, selain itu pada proses
penggorengan menggunakan api yang kecil sehingga warna merata dan sesuai dan
zonde DM disukai panelis karna warnanya yang cerah, warna cerah pada zonde
2. Aroma
cara memasak makanan akan memberikan aroma yang berbeda pula. Aroma
berbeda dengan makanan yang direbus, yang hampir tidak mengeluarkan aroma
yang merangsang, dalam hal ini disebabkan senyawa yang mengeluarkan aroma
sedap larut oleh air (Moehyi 1992). Umumnya aroma utama yang diterima
hidung dan direpon oleh otak adalah harum, asam, tengik, dan hangus (Winarno
1997).
199
Tabel 3.152 Uji Kesukaan Aroma
Cekodok Ubi
Hasil Semur Tahu Zonde DM
Kuning
Penilaian
N % N % N %
Tidak Suka 30 71 0 0 3 16
Suka 12 29 11 100 16 84
Jumlah 42 100 11 100 19 100
Cekodok Ubi
Hasil Semur Tahu Zonde DM
Kuning
Penilaian
N % N % N %
Tidak sedap 25 60 1 9 3 16
sedap 17 40 10 91 16 84
Jumlah 42 100 11 100 19 100
aroma yang tidak sedap, hal ini disebabkan karena penggunaan bumbu yang kurang
beragam (gula, garam dan pala).Biasanya aroma semur didapatkan dari lada.Lada
selain berfungsi sebagai penambah cita rasa juga sebagai penambah aroma pada
masakan. Selain itu, penumisan bawang bombay dan bawang putih dengan
menggukan margarin membuat aroma khas bumbu tidak muncul hanya melayukan
bumbu. Untuk cekododk ubi kuning disukai panelis karna aromanya yang sedap,hal
tersebut dikarenakan ubi yang digunakan cukup banyak dan ada penambahan susu
bubuk sehingga aromanya lebih khas. Dan zonde DM disukai panelis karna
3. Rasa
indera kecapan (lidah). Penginderaan kecapan dapat dibagi menjadi empat rasa
utama, yaitu asin, manis, pahit dan asam. Masakan yang mempunyai variasi
200
keempat macam rasa tersebut lebih disukai daripada hanya mempunyai satu
Timbulnya respon tidak sama untuk rasa yang berbeda, respon terhadap
rasa asin lebih cepat dibandingkan respon terhadap rasa pahit. Rasa dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu senyawa kimia, suhu, konsentrasi, dan interaksi
Cekodok Ubi
Hasil Semur Tahu Zonde DM
Kuning
Penilaian
N % N % N %
Tidak
Suka 34 81 1 9 1 5
Suka 8 19 10 91 18 95
Jumlah 42 100 11 100 19 100
Cekodok Ubi
Hasil Semur Tahu Zonde DM
Kuning
Penilaian
N % N % N %
tidak enak 30 71 1 9 3 16
enak 12 29 10 91 16 84
Jumlah 42 100 11 100 19 100
Dapat disimpulkan bahwa semur tahu kurang disukai panelis karna rasanya
yang tidak enak, hal ini disebabkan karena penggunaan bumbu yang kurang
201
beragam. Untuk cekododk ubi kuning disukai panelis karna rasanya yang enak,
hal tersebut dikarenakan adanya penambahan gula, susu bubuk, roti dan rasa
manis dari ubi tersebut. Dan zonde DM disukai panelis karna rasanyanya yang
4. Tekstur
dilakukan diketahui bahwa perubahan tekstur dapat mengubah rasa dan bau yang
sel respirator olfaktori dan kelenjar air liur (Winarno 1997).Dengan tesktur kita
dapat mengartikan kualitas makanan dengan merasakan dengan jari, lidah, gigi
Menurut Beck (1994), makanan yang disajikan Rumah Sakit harus dapat
dimakan dengan mudah, sebaiknya tidak membuat pasien sulit megunyah karena
daging yang alot atau harus memisahkan tulang-tulang ikan satu per satu.
Cekodok Ubi
Semur Tahu Zonde DM
Hasil Penilaian Kuning
N % N % N %
Tidak Suka 22 52 1 9 2 11
Suka 20 48 10 91 17 89
Jumlah 42 100 11 100 19 100
Cekodok Ubi
Hasi Semur Tahu Zonde DM
Kuning
Penilaian
N % N % N %
Keras/Encer 21 50 2 19 2 11
empuk/Kental 21 50 9 81 17 89
Jumlah 42 100 11 100 19 100
202
Dapat disimpulkan bahwa semur tahu kurang disukai panelis karna
teksturnyanya ada yang empuk dan keras hal ini disebabkan karna proses
pengorengan yang salah sehingga tekstur tahu berbeda-beda, untuk cekododk ubi
kuning disukai panelis karna teksturnya yang empuk, hal tersebut dikarenakan
adanya penambahan rotiyang dihancurkan dan sifat tekstur ubi apabila dihaluskan
lalu digoreng akan menghasilkan tekstur empuk, Dan zonde DM disukai panelis
karna teksurnya yang kental hal ini dikarenakan pada proses pembuatan zonde DM
tecium pekat, penambahan lada pada masakan agar aroma dan rasa semur
penambahan gula, sehingga diperlukan percobaan ulang agar cita rasa semur
porsinya yaitu 37 gr dengan nilai gizi resep yang dimodifikasi per porsinya yaitu
energi sebesar 60,93 Kcal, 1,59 gr protein, 0,4 gr lemak dan 13,04 gr
karbohidrat, sedangkan nilai gizi yang diharapkan dari satu kali pemberian snack
DM minimal 150 kcal sehingga apabila resep ini akan digunakan dalam
pendidihan sebaiknya tidak terlalu lama, dan semua bahan terutama kacang
203
merah dihaluskan dengan sempurna. Dan penambahan gula murni sebaiknya 5%
1) Pengertian HACCP
HACCP merupakan suatu alat (tools) yang digunakan untuk
disini adalah segala macam aspek mata rantai produksi pangan yang
204
mencegah atau menghilangkan bahaya atau menguranginya
mencegah atau mengurangi bahaya. Ada dua titik pengendalian kritis, yaitu :
a) Titik Pengendalian Kritis 1 (CCP -1), adalah sebagai titik dimana bahaya
dapat dihilangkan
bahaya dikurangi.
2) Tujuan
205
f) Meningkatkan kepercayaan konsumen
membutuhkan pendekatan tim yang terdiri dari tenaga ahli yang tepat dan
sesuai dibidangnya. Beberapa contoh tenaga ahli dalam tim yaitu ahli
Isniaty Dwijayanti
Mila Fathiyah
b) Deskripsi Produk
Penjelasan lengkap dari produk harus dibuat termasuk informasi
206
1) Deskripsi Swike Bola – bola Ayam
Jenis Produk : Swike bola-bola ayam cincang
Kategori Proses : Perebusan
Tabel 3.159 Deskripsi Produk Swike Bola – bola Ayam
207
konsumen BBS dan cair
11 Tujuan konsumen Pasien di RSUP DR. Sardjito
2) Capcay
Jenis Produk : Capcay
Kategori : Penumisan
Tebel 3.160 Deskripsi Produk Capcay
208
3) Deskriptif Bistik Daging Sapi
Jenis Produk : Bistik Daging Sapi
Kategori : Perebusan
Tebel 3.61 Deskripsi Produk Bistik Daging Sapi
Waktu simpan
6 ± 6 jam
atau kadaluarsa
8 Tujuan konsumen Pasien kelas I, II, dan III dan PJ di RSUP DR. Sardjito
209
pangan dari institusi, mungkin perlu dipertimbangkan. Berikut ini merupakan
identifikasi Swike bola – bola daging ayam, Capay dan Bistik daging sapi
distribusi.
3) Diberikan pada semua pasien selain jenis diet BBS dan makanan cair.
Bagan alir harus disusun oleh tim HACCP. Dalam diagram alir harus
pada suatu operasi tertentu, maka harus dipertimbangkan tahapan sebelum dan
sesudah operasi tersebut.Bagan alir swike bola –bola ayam, capcay dan bistik
operasional produksi dengan semua tahapan dan jam operasi serta bilamana
f) Identifikasi Bahaya
Tim HACCP harus membuat daftar bahaya yang mungkin terdapat pada
210
hingga sampai pada titik konsumen saat konsumsi. Tim HACCP harus
bahaya yang terdapat secara alami, karena sifatnya mutlak harus ditiadakan
211
Berikut ini adalah identifikasi bahaya dan penetapan resiko dari menu swike
2) Capcay
Tabel .3.165 Identifikasi Bahaya Capcay
Bahaya pada Bahan Baku
Kelompok Bahaya Kategori
Bahan Baku
A B C D E F Resiko
Sawi Hijau √ √ √ √ IV
Wortel √ √ √ √ IV
Kembang Kol √ √ √ √ IV
Bawang Daun √ √ √ √ IV
Bawang Putih √ I
Bawang
Bombay √ I
212
Merica √ I
Gula √ I
Garam √ I
Kaldu Sapi
Bubuk √ I
Air √ I
Merica √ I
Margarine √ I
Gula √ I
Garam √ I
Kecap √ I
Air √ I
Pala √
g) Menentukan CCP
Penentuan dari CCP pada sistem HACCP dapat dibantu dengan, yang
213
harus fleksibel, tergantung apakah operasi tersebut produksi, penyembelihan,
1) Titik Pengendalian Kritis 1 (CCP -1), adalah sebagai titik dimana bahaya
dapat dihilangkan.
bahaya dikurangi. Berikut salah satu contoh penetapan CCP produk Bistik
Daging Sapi.
Bahan / B Bahaya
P1 P2 P3 P4 P5 C CP
Tahap Potensial
Salmonella , √ √ √ C CP
Daging
S. Aureus
sapi
Penicillium √ - - Bukan CCP
Nanas
claviforme
Bawang
Bomba debu, tanah
y
Pestisida
214
Coliforms,St √ - - Bukan CCP
apylococcus
Gula aureus
Krerikil
kecil
kerikil kecil
Klorin,
logam berat
Residu , √
Penerim kontaminasi
√ √ √ Bukan CCP
aan dari
penjamah
E.coli,
Salmonella
Pencuci sp √ √ √ CCP
an
Klorin,
logam berat
Pengup Staphylococ
√ √ √ √ Bukan CCP
asan cus aureus
Penghal Residu
√ √ √ √ Bukan CCP
usan
Penyim Rusak
karena suhu,
panan √ √ √ CCP
di kelembapan
chiller ruangan
215
(pada
suhu
beku
dan
dingin)
E.coli,
Salmonella
Pencam sp √ √ √ √ Bukan CCP
puran
Kontaminasi
alat
Suhu, E.
Colli
salmonella
sp, Debu,
Rambut,
Pengola
kuku √ √ √ CCP
han
panjang, air
liur ketika
berbicara,
kerikil,
logam
Bakteri
staphylococc
us aureus
akibat
kontaminasi
penjamah
Distribu Debu, √ √ √ √ Bukan CCP
si Rambut,
kuku
panjang, air
liur ketika
berbicara,
kerikil,
Bakteri
staphylococc
us
aureus/konta
minasi
Penyaji penjamah
makanan √ √ √ Buakan CCP
an
Rusak
karena suhu
Kontaminasi
dari plato
yang
216
digunakan
mungkin untuk setiap CCP. Dalam beberapa kasus lebih dari satu batas kritis
akan diuraikan pada suatu tahap khusus. Kriteria yang sering digunakan
tekstur.
i) Pemantauan
karena berhubungan dengan proses yang berjalan dan tidak tersedia waktu lama
j) Tindakan Koreksi
217
k) Penetapan prosedur verifikasi
contoh secara acak dan analisa, dapat dipergunakan untuk menentukan apakah
mengarsipkan rancangan HACCP dengan cara menyusun catatan yang teliti, rapi
Berikut ini merupakan salah satu matrik penerapan pemantauan HCCP pada
produk bistik daging sapi.
Tabel 3.168 Matrik Penerapan Pemantuan HCCP
Bahan/Pros Jenis
Jenis Bahaya Tindakan Koreksi Verifikasi Dokumentasi
es CCP
218
CCP 2 Rusak karena Mengatur suhu Melakukan Dokumentasi
Penyimpan
suhu, apabila tidak pengecekan berita acara dan
an pada
kelembapan sesuai dengan suhu secara hasil observasi
suhu beku
ruangan batas kristis berkala
Rusak karena
suhu
Kontaminasi
dari plato yang
digunakan
219
b. Uji Kualitatif Bahan Makanan
1) Jenis Uji
a) Uji Boraks
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan boraks pada
suatu makanan atau bahan makanan.
b) Uji Formalin
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan formalin pada
suatu makanan atau bahan makanan.
c) Uji H2S
Tujuan : Untuk mengetahui kesegaran pada suatu bahan makanan.
d) Uji NH3
Tujuan : Untuk mengetahui kesegaran pada suatu bahan makanan.
a. Alat dan Bahan
1) Alat
a) Pisau
b) Plastik
c) Sendok plastic
d) Sarung tangan plastic
e) Kertas saring
f) Cawan porselin
2) Bahan
a) Larutan
- Larutan uji formalin
- Larutan uji borkas
- Larutan H2S
- Larutan NH3
b) Bahan Segar
- Daging sapi giling
- Daging ayam giling
c) Bahan Olahan
- Putih telur
- Tahu putih
- Siomay kakap
220
d) Snack
- Orange cake
- Strawbery cake
- Layer pandan
- Gethuk pelangi
b. Prosedur
1) Uji Formalin
a) Sampel dihaluskan
b) Diteteskan 1-2 tetes larutan uji formalin (formates)
c) Tunggu selama 1-2 menit
d) Lihat perubahan warna, jika terjadi perubahan warna menjadi MERAH
MUDA, menunjukkan adanya formalin.
2) Uji Boraks
a) Sampel dihaluskan
b) Diteteskan 1-2 tetes larutan uji borkas
c) Tunggu selama 1-2 menit
d) Lihat perubahan warna, jika terjadi perubahan warna menjadi ORANGE,
menunjukkan adanya boraks.
3) Uji H2S
a) Sampel diiris dan diletakkan pada cawan petri
b) Tutup dengan kertas saring dan tetesi 1-2 tetes larutan uji H2S
c) Cawan petri ditutup dengan plastik,
d) Amati perubahan warna, jika terbentuk warna COKLATpada tetesan
H2S, menunjukkan adanya gas H2S hasil pembusukan.
4) Uji NH3
a) Tabung reaksi diisi larutan uji NH3 sebanyak 3 – 5 ml
b) Sampel diiris dan ditusukkan pada ujung penusuk
c) Sampel yang sudah ditusuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
gabus disumbatkan pada mulut tabung
d) Terbentuknya gas berwarna PUTIH,di dalam tabung menunjukkan
adanya gas NH3 hasil pembusukkan.
221
c. Hasil
Tanggal Pengamatan : 13 Maret 2017
Tabel 3.169 Uji Kualitatif Makanan 13 Maret 2017
Bahan Uji Sebelum Sesudah Hasil Keterangan
Makanan LAUK NABATI
Tidak
Negatif
Formalin - mengandung
(-) formalin
Tidak
Negatif
Boraks - mengandung
Tahu Putih
(-) boraks
LAUK HEWANI
Tidak
Negatif
Formalin - mengandung
(-) formalin
Positif Mengandung
Boraks - boraks
Putih Telur (+)
Tidak
Negatif
Formalin - mengandung
(-) formalin
Tidak
Negatif
Boraks - mengandung
(-) boraks
Daging Ayam
Giling
Tidak
Negatif
H2S - mengandung gas
(-) H2S
Tidak
Negatif
Formalin - mengandung
(-) formalin
222
Tidak
Negatif
Daging Sapi Boraks - mengandung
(-) boraks
Giling
Tidak
Negatif
NH3 - mengandung gas
(-) NH3
SNACK
Kuning Kuning
Positif Mengandung
Borkas
(+) boraks
Strawberry Cake
223
LAUK HEWANI
H2S Tidak
Negatif
mengadung
(-)
gas H2S
Tidak
mengandung
Kulit Kulit Negatif
Formalin
(-)
Formalin
KulitIsi KulitIsi
Kulit Kulit
Siomay Kakap Tidak
mengandung
Negatif
boraks
(-)
Boraks
Isi Isi
224
Tanggal Pengamatan : 29 Maret 2017
Bahan Makanan Uji Sebelum Sesudah Hasil Keterangan
SNACK
(+) boraks
Borkas
Tidak
Negatif
Mengandung
(-)
boraks
Gethuk Pelangi
225
LAUK HEWANI
Positif Mengadung
Boraks
(+) Boraks
LAUK NABATI
Boraks Tidak
Negatif mengandung
(-) Boraks
Tahu
Tidak
Formalin Negatif
mengandung
(-)
Formalin
226
Uji kualitatif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui
jenis zat yang terdapat pada sebuah sampel. Pada pengamatan kali ini dilakukan
pengujian pada produk snack (orange cake, strawbery cake, layer pandan dan
gethuk pelangi), lauk hewani (daging sapi giling, daging ayam giling, putih telur
dan siomay kakap) dan lauk nabati (Tahu) yang merupakan contoh bahan makanan
yang digunakan oleh RSUP Dr. Sardjito sebagai makanan yang akan disajikan
kepada pasien.
1. Uji formalin : Daging sapi giling, daging ayam giling, putih telur dan
2. Uji Boraks : Snack (orange cake, strawberry cake, layer pandan dan
gethuk pelangi) , tahu putih, putih telur, daging sapi giling, daging ayam
giling
Uji kualitatif formalin pada pada Daging sapi giling, daging ayam giling,
putih telur dan Siomay kakap, tahu putih, diperoleh hasil negatif untuk keduanya.
formalin maka tidak aman dikonsumsi karena formalin yang digunakan pada
pangan dan dikonsumsi oleh manusia berdampak tidak baik pada kesehatan yang
bisa dilhat secara langsung yaitu; iritasi, alergi, mual, muntah, rasa terbakar, sakit
227
Uji kualitatif boraks padasnack strawberry orange, gethuk pelangi daging
sapi dan daging ayam giling diperoleh hasil negatif. Sedangkan pada snack
(strawbery cake, layer pandan) , putih telur diperoleh hasil positif mengandung
boraks. Apabila bahan positif mengandung borkas, maka tidak baik untuk
boraks.Apabila bahan positif mengandung boraks, maka tidak baik untuk kesehatan
tidak langsung berakibat buruk terhadap kesehatan, tetapi senyawa tersebut diserap
dalam tubuh secara akumulatif dalam hati, otak dan testis. Dosis yang cukup tinggi
dalam tubuh akan menyebabkan timbulnya gejala pusing, muntah, mencret dan
kram perut. Pada anak kecil dan bayi bila dosis dalam tubuhnya sebanyak 5 gram
dosis 10-20 gram. Menurut penelitian Tiven dan Marcus lauk hewani yang
menggunakan bahan pengenyal boraks mempunyai kadar protein yang lebih tinggi
termasuk protein yang mudah larut (sarkoplasmik) terperangkap dan tidak banyak
makanan, padahal fungsi boraks pada dunia industri yang sebenarnya yaitu sebagai
bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik dan pengontrol kecoa
(Suhanda, 2012). Bahaya boraks bagi tubuh yaitu bersifat racun bagi sel tubuh,
organ ginjal. Dampak konsumsi boraks tidak akan langsung terlihat, tetapi senyawa
tersebut diserap dalam tubuh secara kumulaif. Selain melalui saluran pencernaan,
228
boraks dapat diserap melalui kulit. Dosis yang cukup tinggi dalam tubuh akan
2006).
Dari hasil uji kualitatif H2S pada daging sapi dan daging ayam giling
diperoleh hasil negatif.Artinya, daging sapi dan daging ayam giling aman untuk
gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur
busuk.Gas ini dapat timbul dari aktifitas biologis ketika bakteri mengurai bahan
organik dalam keadaan tanpa oksigen (aktifitas anaerobik), hal ini dapat
Dari hasil uji kualitatif NH3 pada daging sapi giling diperoleh hasil
dikonsumsi.Jika bahan positif mengandung gas NH3 maka tidak aman dikonsumsi
229
2. Indikator Mutu Berdasarkan Proses Pelayanan
230
dengan cara wawancara kepada pasien menggunakan kuesioner yang telah
minimal 3 hari.
Jumlah 90 72
231
1) Hasil Penilaian Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Gizi
Tabel 3.173 Penilaian Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Gizi di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
232
Dahlia IMC 2 dan D5 IMP
Tidak
Indikator Parameter Baik Kurang Baik Kurang Tidak diisi Baik Kurang Tidak diisi
diisi
N % N % N % n % N % N % n % n % n %
Variasi makanan 12 100 0 0 0 0 2 100 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0
Menu Penampilan makanan 12 100 0 0 0 0 2 100 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0
makanan Tingkat kematangan 10 83,33 2 16,67 0 0 2 100 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0
Rasa makanan 8 66,67 4 33,33 0 0 2 100 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0
1. Rata-rata menu makanan 87,5 12,5 0 100 0 0 100 0
Kebersihan alat makan 12 100 0 0 0 0 2 100 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0
Penyajian Kelengkapan alat makan 12 100 0 0 0 0 2 100 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0
makanan Ketepatan waktu penyajian 12 100 0 0 0 0 2 100 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0
Keramahan pramusaji 12 100 0 0 0 0 2 100 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0
2. Rata-rata penyajian makanan 100 0 0 100 0 0 100 0
Kunjungan ahli gizi 12 100 0 0 0 0 2 100 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0
Asuhan
Penjelasan diet 12 100 0 0 0 0 2 100 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0
gizi
Keramahan 12 100 0 0 0 0 2 100 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0
3. Rata-rata asuhan gizi 100 0,00 0,00 100 0,00 0,00 100 0,00 0,00
233
Melati
Indikator Parameter Baik Kurang Tidak diisi
n % N % N %
Variasi makanan 14 87,5 2 12,5 0 0
Menu Penampilan makanan 15 93,75 1 6,25 0 0
makanan Tingkat kematangan 15 93,75 1 6,25 0 0
Rasa makanan 10 62,5 6 37,5 0 0
1. Rata-rata menu makanan 84,3 15,7 0
Kebersihan alat makan 15 93,75 1 6,25 0 0
Penyajian Kelengkapan alat makan 9 56,25 7 43,75 0 0
makanan Ketepatan waktu penyajian 16 100 0 0 0 0
Keramahan pramusaji 16 100 0 0 0 0
2. Rata-rata penyajian makanan 87,5 12,5 0
Kunjungan ahli gizi 16 100 0 0 0 0
Asuhan
Penjelasan diet 16 100 0 0 0 0
gizi
Keramahan 16 100 0 0 0 0
3. Rata-rata asuhan gizi 100 0,00 0,00
Kepuasan pasien 90,6%
234
Tabel 3.174 Distribusi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Gizi RSUP
Dr.SardjitoYogyakarta
menjadi sampel harus memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien berdiet nasi/tim dan
Dr. Sardjito dilihat dari tiga indikator yaitu menu makanan, penyajian makanan,
235
dan asuhan gizi dapat diketahui bahwa pelayanan gizi di RSUP Dr. Sardjito telah
mencapai 85% pasien merasa puas. Hal ini meunjukan bahwa pelayan gizi di
RSUP Dr. Sardjito telah mencapai standar tingkat kepuasan yaitu sebesar 92,78%.
sebagai berikut.
a) Menu makanan
makanan yang disajikan sudah baik, 95,83% baik dari segi variasi makanan,
98,61% baik dari segi penampilan makanan, 91,67% baik dari segi tingkat
makanan terlalu matang dan rasa hambar, daging ayam kurang matang dan
rasa hambar, sayur terasa hambar, makanan yang disajikan tidak beragam,
bahan makanan lauk nabati kurang matang, makanan kurang lunak, rasa
bervariasi.
b) Penyajian makanan
berpendapat bahwa penyajian makanan sudah baik, 97,22% merasa puas akan
236
kebersihan alat, 90,28% merasa puas akan kelengkapan alat makan, 98,61%
merasa puas akan ketepatan waktu penyajian, dan 100% merasa puas akan
keramahan pramusaji.
pada bangsal melati tidak mendapatkan sendok, dan pada sendok ada kotoran
berwarna kuning.
c) Asuhan Gizi
91,67% pasien merasa puas dengan kunjungan ahli gizi, 90,28% pasien
merasa puas akan penjelasan diet, dan 91,67% pasien merasa puas akan
Adapun komplain dari pasien yang terkait asuhan gizi yaitu kurang
jelasnya penjelasan diet dari ahli gizi dan ada ada yang belum mendapatkan
pelayanan gizi adalah ketepatan waktu pemberian makan kepada pasien adalah
≥ 80%.
237
Tabel 3.175 Ketepatan Waktu Penyajian Makanan
di pantry bangsal rawat inap dengan melihat waktu pendistribusian makan pasien
dari pantry hingga makanan selesai didistribusikan. Berikut adalah jadwal yang
telah ditentukan :
Jumlah
∑Tidak %
No Ruang Pengamatan ∑Tepat
Tepat Ketepatan
(Kali)
1 Anggrek 1 4 4 0 100
2 Anggrek 2 4 4 0 100
3 Bugenvil 1 4 4 0 100
4 Bugenvil 2 4 4 0 100
238
5 Bugenvil 3 4 4 0 100
6 Bugenvil 4 4 4 0 100
7 Bugenvil 5 4 4 0 100
8 Cendana 1 4 4 0 100
9 Cendana 2 4 4 0 100
10 Cendana 3 4 4 0 100
11 Cendana 4 4 4 0 100
12 Cendana 5 4 4 0 100
13 Dahlia 1 4 4 0 100
14 Dahlia 2 4 4 0 100
15 Dahlia 4 5 5 0 100
16 Dahlia 6 5 5 0 100
17 IMC 2 5 5 0 100
18 Dahlia 5 5 5 0 100
19 Maternal 5 5 0 100
20 Luka Bakar 5 5 0 100
21 PICU 5 5 0 100
22 ICU 5 5 0 100
23 HCU 5 5 0 100
24 Melati 1 4 4 0 100
25 Melati 2 4 4 0 100
26 Melati 3 4 4 0 100
27 Melati 4 4 4 0 100
28 Cempaka Mulya 4 4 0 100
29 Amarta 1 5 5 0 100
30 Amarta 2 5 5 0 100
31 Ayodya 1 5 5 0 100
32 Ayodya 2 5 5 0 100
33 Cendrawasih 1 5 5 0 100
34 Cendrawasih 2 5 5 0 100
35 Cendrawasih 3 5 5 0 100
Berdasarkan Survei ketepatan penyajian makanan yag dilaksanakan di 35
ruangan di RSUP Dr. Sardjito, dapat diketahui bahwa pemberian makanan pada
pasien telah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau ≥ 80%.
b. Sisa Makanan
239
(SPMRS), menyatakan bahwa indikator pelayanan gizi adalah sisa makanan yang
tidak termakan oleh pasien adalah ≤ 20% dan pasien harus mendapatkan diet
Pada penelitian ini, cara menentukkan sisa makanan yaitu dengan metode
metode taksiran visual antara lain waktu yang diperlukan cepat dan singkat, tidak
kekurangan dari metode taksiran visual antara lain diperlukan penaksir yang
terlatih, teliti, terampil, dan memerlukan kemampuan menaksir. Hal itu sangat
diperlukan agar tidak terjadi kelebihan dalam menaksir dan kekurangan dalam
Populasi dan sampel untuk survei ketepatan diet dan sisa makanan adalah
sebagai berikut :
240
Tabel 3. 177 Distribusi Populasi Dan Sampel
Jumlah
Jumlah
pasien diet
Bangsal responden Nama pengambildata
nasi/tim
(sampel)
(populasi)
Anggrek 11 6 Isniati Dwijayanti
Bougenvil 34 24 Isniati D dan Mila Fathiyaturrahmah
Cendana 11 11 Eneng Ratna
Dahlia 13 12 Eneng Ratna dan Qisthy Millaty
IMC 2 dan D5 4 2 Qisthy Millaty
IMP 3 3 Syifa Andita Putri
Melati 15 15 Annisa Dyah Rizki
Cempaka
2 2 Annisa Dyah Rizki
Mulya
Amarta 4 4 Syifa Andita Putri
Ayodya 6 6 Syifa Andita Putri
Cendrawasih 14 14 Qisthy Millaty
Jumlah 118 99
Cempaka 2 0 0 0 0 0 2 0 0
241
0 1 2 3 4 5 Angka
Total Jumlah kumul
25 50 75 100
Jenis Bangsal 0% 5% pasien % atif
% % % %
8:7
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mulya
Amarta 0 1 1 0 2 0 4 180 45
Ayodya 3 0 2 1 0 0 6 100 16,7
Cendrawasih 8 1 1 2 1 1 14 305 21,8
Total 99 1655 16,7
Anggrek 4 2 0 0 0 0 6 10 1,6
Bougenvil 20 1 0 1 0 2 24 255 10,6
Cendana 8 0 0 1 0 2 11 250 22,7
Dahlia 12 0 0 0 0 0 12 0 0
IMC 2 2 0 0 0 0 0 2 0 0
Maternal 3 0 0 0 0 0 3 0 0
Melati 10 0 1 1 0 3 15 375 25
LH
Cempaka 2 0 0 0 0 0 2 0 0
Mulya
Amarta 2 0 2 0 0 0 4 50 12,5
Ayodya 6 0 0 0 0 0 6 0 0
Cendrawasih 14 0 0 0 0 0 14 0 0
Total 99 940 9,4
Anggrek 5 0 0 0 1 0 6 75 12,5
Bougenvil 19 0 0 0 0 5 24 500 20,8
Cendana 5 0 0 0 2 4 11 550 50
Melati 7 0 2 1 0 5 15 600 40
242
0 1 2 3 4 5 Angka
Total Jumlah kumul
25 50 75 100
Jenis Bangsal 0% 5% pasien % atif
% % % %
8:7
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Cempaka 2 0 0 0 0 0 2 0 0
Mulya
Amarta 2 0 0 1 0 1 4 150 37,5
Ayodya 5 0 0 1 0 0 6 50 8,3
Cendrawasih 10 0 0 4 0 0 14 200 14,3
Total 99 2450 24,7
Anggrek 3 0 0 0 1 2 6 275 45,8
Bougenvil 15 1 3 0 3 2 24 505 21
Cendana 3 1 3 0 2 2 11 430 39
Dahlia 6 0 2 2 0 2 12 350 29,1
IMC 2 0 0 2 0 0 0 2 50 25
Maternal 3 0 0 0 0 0 3 0 0
Cempaka 2 0 0 0 0 0 2 0 0
Mulya
Amarta 0 0 0 1 1 2 4 325 81,3
Ayodya 1 0 3 0 1 1 6 250 41,7
Cendrawasih 6 0 0 5 0 3 14 550 39,3
Total 99 3135 31,6
*) = N (Nasi)
= LH (Lauk Hewani)
= LN (Lauk Nabati)
= S (Sayur)
243
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap sisa makanan pasien,
diketahui bahwa rata-rata sisa makanan pasien untuk nasi 16,7%, lauk hewani
9,4%, lauk nabati 24,7%, dan sayur 31,6%. Menurut PGRS 2013, indikator sisa
makanan pasien yaitu < 20%.Maka dapat dikatakan bahwa nasi dan lauk hewani
memenuhi standar pelayanan minimum rumah sakit karena rata-rata sisa <
20%.Sedangkan untuk lauk nabati dan sayur tidak memenuhi standar pelayanan
pasien. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau
244
Adapun capaian minimal dari kelengkapan rekam medik pasien rawat inap yaitu
sebesar ≥ 90%.
kelengkapan asuhan gizi dalam 2x24 jam oleh Ahli Gizi dimana pengisian asuhan
gizi pada rekam medik pasien dimulai setelah pasien dilakukan skrining nutrisi
oleh perawat dalam waktu 1x24 jam. 2x24 jam dihitung sejak tanggal dan jam
pasien masuk rawat inap yang tertera di pengantar rawat inap sampai dilakukan
2) Tujuan
3) Pelaksanaan
Waktu :
a) 15 Maret 2017
b) 17 Maret 2017
c) 24 Maret 2017
245
4) Pengumpulan Data
a) Kriteria Inklusi
Pasien yang sudah ada hasil skrining nutrisi oleh perawat dalam
waktu 1x24 jam sejak pasien masuk rawat inap. Sehingga, data rekam
yang masuk rumah sakit sebelum tanggal 12, 14 dan 21 Maret 2017.
b) Kriteria Eksklusi
dalam waktu 1x24 jam dan pasien yang pulang atau meninggal sebelum
2x24 jam.
246
17 HCU 2 100% 0 0% 2
JUMLAH 127 71 198
247
Tabel 3. 180 Kelengkapan Formulir Rekam Medik Asuhan Gizi Pada Pasien Beresiko di Instalasi Rawat Inap Bulan Maret
2017
2 Bougenvile 34 16 47 16 47 15 44 18 53 15 44 47
3 Cendana 20 20 100 20 100 20 100 20 100 20 100 100
4 Dahlia 15 15 100 15 100 15 100 15 100 15 100 100
5 IMC 2 1 1 100 1 100 1 100 1 100 1 100 100
6 Dahlia 5 1 1 100 1 100 1 100 1 100 1 100 100
7 ICCU 3 3 100 3 100 0 0 3 100 1 33 67
248
15 Ayodya 3 3 100 3 100 3 100 3 100 3 100 100
Standar Pengukuran Kelengkapan Rekam Medik Pasien Beresiko Menurut Instalasi Rawat InapBulan Maret 2017
Kelengkapan rekam medik belum mencapai target 90% karena hanya mencapai 74,8%. Ini dikarenakan ahli gizi
ruangan sedang mengikuti pelatihan pada tanggal 13-15 Maret 2017 dan ahli gizi di bangsal HCU sedang sakit dan menjalani
terapi.
249
Tabel 3. 181 Kelengkapan Formulir Rekam Medik Asuhan Gizi Pada Pasien
Tidak Beresiko di Instalasi Rawat Inap Bulan Maret 2017
Form pemberian
Jumlah pendidikan
No Bangsal (nutritionis)
RM
Terisi %
1 Anggrek 8 8 100%
2 Bougenvile 18 18 100%
3 Cendana 16 14 88%
4 Dahlia 10 10 100%
5 IMC 2 2 2 100%
6 Dahlia 5 2 2 100%
250
7. Indikator Mutu Berdasaran Indikator Struktur
1 Halaman bersih,
rapi kering dan
berjarak sedikitnya
500 meter dari
sarang lalat/ tempat
pembuangan 1 1 1 1 1 1 1 1 Baik
sampah serta tidak
tercium bau busuk
atau tidak sedap
yang berasal dari
sumber pencemaran
2 Kontruksi
bangunan kuat,
aman, terpelihara,
bersih dan bebas 1 1 1 1 1 1 1 1 Baik
dari barang-barang
yang tidak berguna
atau barang sisa
4 Dinding, langit-
langit dan
perlengkapannya
1 1 1 1 1 1 1 1 Baik
dibuat dengan baik,
terpelihara dan
bebas dari debu
5 Bagian dinding
yang kena percikan
air dilapisi bahan 1 1 1 1 1 1 1 1 Baik
kedap air setinggi 2
meter
251
dibuat menutup
sendiri, membuka
kedua arah dan
dipasang alat
penahan lalat dan
bau-bauan. Pintu
dapur yang
berhubungan
keluar, membuka
kearah luar
PENCAHAYAAN
7 Pencahayaan sesuai
dengan kebutuhan
dan tidak
menimbulkan
bayangan. Kuat
cahaya sedikitnya 1 1 1 1 1 1 1 1 Baik
10 fc pada bidang
kerja
PENGHAWAAN
8 Ruangan kerja
maupun peralatan
dilengkapi dengan
ventilasi yang baik 4 4 4 3 4 4 4 3,83 Cukup
sehingga diperoleh
kenyamanan dan
sirkulasi udara
AIR BERSIH
AIR KOTOR
10 Pembuangan air
kotor dari dapur,
kamar mandi, WC
1 1 1 1 1 1 1 1 Baik
dan air hujan
lancar, baik dan
kering sekitar
252
11 Jumlah cukup,
nyaman dipakai dan 2 2 2 2 2 2 2 2 Baik
mudah dibersihkan
PEMBUANGAN SAMPAH
14 Keadaan ruangan
bersih dari barang
yang tidak berguna.
1 1 1 1 1 1 1 1 Baik
Barang tersebut
tersimpan rapi di
gudang
KARYAWAN
15 Tangan selalu
dicuci bersih, kuku
dipotong, pendek,
5 4 5 4 4 3 3 4,3 Cukup
bebas kosmetik dan
perilaku yang
hygiene
16 Pakaian kerja,
dalam keadaan
bersih, rambut
pendek dan tubuh 1 1 1 1 1 0 1 0,83 Cukup
bebas perhiasan
253
MAKANAN
17 Sumbernya,
keutuhan dan tidak 5 5 5 5 4 5 5 4,83 Cukup
rusak
PERLINDUNGAN MAKANAN
19 Penanganan
makanan yang
potensi berbahaya
pada suhu, cara dan
waktu yang
memadai selama
penyimpanan
peracikan, 5 4 5 4 4 4 4 4,16 Cukup
persiapan penyajian
dan pengangkutan
makanan serta
melunakkan
makanan beku
sebelum dimasak
(thawing)
20 Penanganan
makanan yang
potensial berbahaya 4 4 4 4 3 4 4 3,83 Cukup
karena tidak ditutup
atau disajikan ulang
21 Perlindungan
terhadap peralatan
makan dan masak
dalam cara
2 2 2 2 1 2 2 1,83 Cukup
pembersihan,
penyimpanan,
penggunaan dan
pemeliharaannya
254
mulai dari
pembersihan sisa
makanan,
perendaman,
pencucian dan
pembilasan
LAIN-LAIN
24 Bahan racun/
pestisida disimpan
tersendiri ditempat
yang aman,
terlindung, 5 5 5 5 5 5 5 5 Baik
menggunakan
label/ 4tanda yang
jelas untuk
digunakan
25 Perlindungan
terhadap serangga,
tikus, hewan
4 4 4 4 4 4 4 4 Baik
peliharaan dan
hewan pengganggu
lainnya
26 Ruang pengolahan
makanan tidak
1 1 1 1 1 1 1 1 Baik
dipakai sebagai
ruang tidur
27 Tersedia 1 buah
lemari es 4 4 4 4 4 4 4 4 Baik
Memenuh
Total 65 61,21 i Syarat
(94,16%)
28 Pengeluaran asap
dapur dilengkapi
1 1 1 1 1 1 1 1 Baik
dengan alat
pembuang asap
29 Fasilitas pencucian
dibuat dengan tiga 2 2 2 2 2 2 2 2 Baik
bak pencuci
255
dilengkapi dengan
tempat
penyimpanan
makanan (loker)
Memenuh
Total 69 65,21 i Syarat
(94,50%)
31 Saluran
pembuangan
dilimbah dapur 1 1 1 1 1 1 1 1 Baik
diilengkapi dengan
grease trap
32 Tempat memasak
terpisah secara jelas
dengan tempat 1 1 1 1 1 1 1 1 Baik
penyiapan makanan
matang
33 Lemari
penyimpanan
dingin dengan suhu
4 4 4 4 4 4 4 4 Baik
-5oC dilengkapi
dengan termometer
pengganti
34 Tersedia kendaraan
pengangkutan
3 3 3 3 3 3 3 3 Baik
makanan yang
khusus
Memenuh
Total 78 74,21 i Syarat
(95,14%)
KHUSUS GOLONGAN B
36 Tersedia ruang
1 1 1 1 1 1 1 1 Baik
belajar
37 Alat pembuangan
asap dilengkapi 1 1 1 1 1 1 1 1 Baik
filter
256
38 Dilengkapi dengan
saluran air panas 2 2 2 2 2 2 2 2 Baik
untuk pencucian
39 Lemari pendingin
dapat mencapai 4 4 4 4 4 4 4 4 Baik
suhu -10oC
Memenuh
Total 87 83 85 81 79 81 79 82,21 i syarat
(94,49%)
Tabel 3.183 Rekapitulasi hasil 6 pengamatan Uji Kelaikan Fisik dan Higiene
Sanitasi
Hari/Tanggal Persentase
No Nama Pengamat Nilai Kelayanakan (%)
Pengamatan
94,25%
1 Annisa Dyah Rizki Kamis, 09 Maret 2017 83
Mila 93,1%
5 Rabu , 27 Maret 2017 81
Fathiyaturrohmah
6 Qhisty Millaty Rabu, 29 Maret 2017 79 90,80%
tanggal berbeda menunjukan rata-rata penilaian uji kelaikan fisik dan higiene
257
Berdasarkan hasil pengamatan dari 6 mahasiswa diperoleh beberapa hasil
sebagai berikut:
Dr. Sardjito sudah cukup baik halaman bersih, rapi, dan tertata.Selain itu
juga didepan halaman instalasi gizi sebagian ditata tanaman hias sehingga
bangunan yang rusak, sehingga masih aman dan terpelihara untuk dihuni,
pengamatan sudah cukup baik.Instalasi gizi baik dapur maupun ruang staff
cukup baik dan semua pintu bisa berfungsi dengan baik dan tidak ada yang
rusak semua pintu bisa terbuka dan tertutup. Jendela bersfungsi dengan baik
2. Pencahayaan
dapur cukup terang dan tidak gelap, pencahayaan yang ada sudah sesuai
3. Penghawaan
258
diperoleh nilai kurang maksimal dari 6 orang pengamatan terdapat 1 orang
pengamat yaitu hasil pengamatan ke-3 ruang produksi dapur pasien terasa
panas. Hal tersebut disebabkan karena uap panas dari proses pemasakan, suhu
udara diluar yang panas dan petugas yang bekerja ± 6 orang pada saat kegiatan
distribusi ditambah dengan petugas pramusaji ±10 orang sehingga udara segar
4. Air Bersih
Air yang diamati sudah bersih, jumlahmya pun sangat cukup. Berdasarkan
hasil pengamatan pada poin 9 diperoleh nilai kurang maksimal dari 6 kali
saat dinyalakan air keluar banyak dari keran, namun air di dapur pasien dan VIP
yang keluar tidak bertekanan hanya mengalir saja. Air yang bertekanan menurut
PGRS (2013) memiliki ciri air yang mengalir dan keluar dengan kencang dengan
peralatan).
5. Air Kotor
Pembuangan air kotor pada saat pengamatan tersedia dan lancar.Pada setiap
Untuk fasilitas cuci tangan juga sudah memadai.Ada tempat cuci tangan
khusus pegawai.Tempat cuci tangan pun berada didalam pintu masuk area
259
tangan. Toilet juga sudah dibedakan antara toilet laki-laki dan perempuan serta
Keadaan ruangan pengolahan tersedia luas, lantai yang cukup untuk pekerja
pada bangunan yang terpisah dari tempat tidur atau mencuci pakaian.Selain itu
ruangan dalam keadaan bersih dari barang yang tidak berguna.Barang tersebut
8 Karyawan
yang jarang mencuci tangan sebelum dan setelah bekerja, untuk pakaian
memang selalu bersih. Pada pengamatan didapur VIP, dan dapur Pasien
cincin dan gelang emas ,selain itu pegawai menggunakan kosmetik seperti
lipstik yang mencolok dan rambut tidak diikat rapih bagi yang tidak
berkerudung.
9. Makanan
Bahan makanan yang akan diolah sudah melalui tahap penerimaan dan
akan diolah sudah dalam kualitas baik. Bahan yang terolah pun selalu ditulis
poin 17 diperoleh nilai kurang maksimal dari 6 kali pengamatan terdapat 1 orang
260
pengamatan ada makanan yang rusak seperti telur rebus sebanyak 20 butir dan
ke 4.Hal ini karena masih ada makanan yang tidak ditutup setelah pemasakan,
contohnya didapur VIP pada sayur, lauk nabati, sudah dimasak diletakkan
dan masak sudah baik dari segi pembersihan, penyimpanan dan alat makan
sekali pakai langsung dibuang dan tidak digunakan lagi. Berdasarkan hasil
ditentukan.
13. Golongan A2
tersedia pengeluaran asap, fasilitas pencucian sudah ada yang tersedia 3 bak
261
14. Golongan A3
makanan khusus.
15. Golongan B
tidak konus. Namun ruang belajar yang bisa dipakai untuk mahasiswa PKL
sudah tersedia, Filter alat pembuangan asap juga sudah berfungsi dengann baik,
kemudian dibeberapa saluran air sudah tersedia aliran air panas walaupun tidak
262
menimbulkan penyakit atau keracunan makanan, perlu dilakukan analisis 6
yang dimakan dalam keadaan mentah harus diangkut dan disimpan terpisah dari
Kerusakan bahan makanan dapat terjadi karena tercemar baktero, karena alam
dan perlakuan manusia, adanya enzim dalam makanan yang diperlukan dalam
2015)
3. Pengolahan makanan
4. Pengakutan makanan
263
tinggi daripada pencemaran pada bahan makanan.Oleh karena itu, titik berat
5. Penyimpanan makanan
berlipat ganda dalam jangka waktu 1-2 jam. Faktor resiko juga dapat disebabkan
6. Penyajian makanan
dalam wadah terpisah dan tertutup, agar makanan tidak terkontaminasi silang
(Rejeki, 2015).
tempat, dan lingkungan), memakan makanan yang sehat dan bebas dari bibit
penyakit, cara hidup yang teratur, meningkatkan daya tahan tubuh dan
melengkapi rumah fasilitas hidup yang sehat seperti sumber air yang baik
264
Usaha personal higiene dapat di lakukan dengan cara, antara lain :
1. Kebersihan Kulit
2. Kebersihan Rambut
kurangnya 2x seminggu.
3. Kebersihan gigi
4. Kebersihan mata
265
5. Kebersihan tangan dan kuku
266
HIGIENE DAN SANITASI PETUGAS (PRAMUSAJI DAN PRAMUMASAK DI RSUP Dr. SARDJITO
Y I P F SH SP SM M SW SR BR W JK S T SJ RD DS
1 Sebelum melakukan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 100%
aktivitas pekerjaan
2 Sebelum menjamah
makanan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X √ √ X √ √ √ 15 83,33%
minuman
267
3 Sebelum memberikan
makanan dan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
minuman ke pasien
Jumlah 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 66 73,33%
268
B. KEGIATAN 6 LANGKAH CUCI TANGAN
Tabel Tabel 3. 186 Hasil Pengamatan Hygiene sanitasi 6 langkah cuci tangan petugas
Tanggal Pengamatandan Nama Petugas Jumlah
Y I P F SH SP SM M SW SR BR W JK S T SJ RD DS
1 Meratakan sabun
dengan menggosokan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 100%
pada kedua telapak
tangan
2 Menggosok punggung
tangan dansela-sela
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 100%
jari, lakukan pada
kedua tangan
3 Menggosok kedua
telapak dan sela-sela
jari kedua tangan √ X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X √ √ √ √ 14 77,77%
dengan posisi saling
mengunci
269
4 Menggosok punggung
jari kedua tangan
√ X X √ √ √ √ √ X √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15 83,33%
dengan posisi tangan
saling mengunci
6 Mengusapkan ujung
kuku tangan kanan
dengan diputar
ditelapak tangan kiri, √ X X √ X X X √ √ √ √ √ √ √ √ √ X X 11 61,11%
lakukan juga pada
tangan satunya
kemudian bilas
Jumlah 6 2 2 6 4 4 4 6 4 6 6 6 5 5 6 6 4 4 82 75,92%
270
C. KELENGKAPAN APD PRAMUSAJI
Tabel 3. 187 Hasil Pengamatan Kelengkapan APD Pramusaji
Tanggal Pengamatan dan Nama Petugas Jumlah
P I S SH S AA MR MA A H SD RI R RM F M B E
2 Masker √ √ √ X X X X √ X √ √ √ X √ √ √ √ √ 12 66,66%
3 Celemek √ √ X X √ X X √ X X √ √ X √ X √ √ √ 10 55,55%
Jumlah 3 3 2 1 1 0 0 3 1 2 3 3 0 3 2 2 3 3 35 64,81%
271
D. KELENGKAPAN APD PRAMUMASAK
Tabel 3. 188 Hasil Pengamatan Kelengkapan APD Pramusaji
No Kelengkapan APD Tanggal Pengamatan Jumlah
pramumasak
09 Maret 11 Maret 2017 16 Maret 24 Maret 2017 27 Maret 2017 29 Maret n %
2017
2017 2017
Y IP P F SH SP SM M SW SR BR W JK S T SJ RD DS
4 Celemek √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 100%
Jumlah 4 2 2 4 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 55 76,38%
272
Keterangan :
(-) : Tidak Diamati
(X) : tidak menggunakan dan menggunakan tidak sempurna
(√) : Melakukan dengan sempurna
Nama Praumasak:
1. Yunaidah 7. Sri Muwarni 13. Jani Kastiati
Nama Pramusaji:
1. Putri 10. Hepi
273
Dari hasil 6 pengamatan higiene sanitasi meliputi kegiatan 5 saat cuci tangan,
1. Kegiatan 5 saat cuci tangan yang diamati dari 18 pramumasak diinstalasi gizi
pengamatan.
4) 72,22% petugas cuci tangan setelah kontak dengan bahan makanan dan
minuman
5) 94,44% petugas mencuci tangan sebelum dan setelah membersihkan alat makan
di instalasi gizi
Pada kegiatan 5 saat cuci tangan dari 18 pramumasak pada poin 2 terdapat 3
orang, pada poin 3 tidak dilakukan pengamatan karena ditujukan kepada pramusaji
saat dibangsal, poin 4 terdapat 5 orang, poin 6 terdapat 1 orang yang tidak
melakukan. Dari rata-rata pramumasak tidak melakukan cuci tangan pada setiap
sebelum dan setelah kontak dengan makanan dan minuman.Selain itu juga
kegiataan cuci tangan hanya dilakukan pada saat pertama sedangkan untuk
2. Kegiatan 6 langkah cuci tangan yang diamati dai 18 pramumasak di Instalasi Gizi
274
1) 100 % petugas meratakan sabun dengan menggosokan pada kedua telapak
tangan
2) 100% menggosok punggng tangan dan sela-sela jari, lakukan pda kedua tangan
4) 83,33% menggosok punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling
mengunci
5) 55,55% menggosok ibu jari kiri dengan diputar dalam genggaman tangan
yang tidak melakukan tahapan pada point 3, dan terdapat 3 orang yang tidak
melakukan tahap poin 4. Namun kegiatan 6 langkah cuci tangan dari hasil
ketika awal masuk ke ruang instalasi gizi saja , untuk kegiatan selanjutnya hanya
275
Pada kelengkapan APD dari 18 pramusaji yaitu sebanyak 5 orang tidak
dilakukan tidak sempurna, masker seharusnya menutupi hidung dan mulut bukan
kelengkapan APD, dari hasil pengamatan personal higiene pramusaji banyak yang
sayuran.
Yogyakarta yaitu :
100% menggunakannya namun pada saat pemakaiannya tidak rapi dan banyak
rambut yang keluar dari area penutup kepalanya, sedangkan penggunaan masker
saat didapur masker tidak dipakai menutupi hidung dan mulut hanya menggantung
276
dileher saja. Selain itu 11 pramumask tidak menggunakan sendal khusus pada saat
1. Sarana Fisik
disekitarnya.
Secara umum, di instalasi gizi RSUP Dr. Sardjito letaknya sudah memenuhi
kriteria PGRS 2013, namun untuk letak loundry masih berdekatan yaitu dilantai
b. Bangunan
Belum ada standar yang tetap untuk sebuah tempat pengolahan makanan,
akan tetapi disarankan luas bangunan adalah 1-2 m per tempat tidur. Dalam
277
merencanakan luas bangunan pengolahan makanan harus dipertimbangkan
kebutuhan bangunan pada saat ini, serta kemungkinan perluasan sarana pelayanan
sesuai dengan arus kerja dan macam pelayanan yang akan diberikan Hal-hal yang
gizi yaitu : tipe rumah sakit, macam pelayanan dan macam menu, jumlah fasilitas
yang diinginkan, kebutuhan biaya, arus kerja dan susunan ruangan, serta macam
dan jumlah tenaga yang digunakan. Luas bangunan ruang produksi RSUP Dr.
Sardjito telah sesuai dengan yang dianjurkan, ruang produksi terdiri dari beberapa
dapur mulai dari persiapan, dapur snack, dapur cair, dan dapur pasien serta
c. Konstruksi
tidak menyerap air , tahan terhadap asam dan tidak memberikan suara keras.
Beberapa macam bahan dapat digunakan seperti bata keras, teraso tegel, dsb.
3) Semua kabel dan pipa atau instalasi pipa uap harus berada dalam keadaan
langit harus tinggi agar udara panas dapat bersirkulasi dengan baik,
5) Ventilasi harus cukup sehingga dapat mengeluarkan asap, bau makanan, bau
uap lemak, bau air, dan panas, untuk itu dapat digunakan “exhause fan“ pada
sehingga ruangan tidak terasa panas, tidak terjadi kondensasi uap air atau
Kriteria pada kosntruksi bangunan RSUP Dr. Sardjito juga telah memenuhi
ketentuan. Namun, terdapat lantai yang rusak di area depan dapur persiapan dan
dapur snack. Ventilasi nya sudah cukup baik, namun sebaiknya jarak antara lantai
dan langit-langit tidak terlalu pendek karena akan memengaruhi udara yang masuk
280
2) Pelayanan Gizi Rawat Inap
Tabel 3.190 Sarana dan Prasarana Pelayanan Gizi Rawat Inap
Standar PGRS Kondisi Pelayanan Gizi Rawat Inap Di RSUP Dr. Sardjito
1. Sarana 1. Sarana
Pantry dengan luas Pantry
minimal 3 x 4 m atau a. Anggrek
disesuaikan dengan Pantry berukuran ± 6 x 3 m
model system b. Bugenvil 1
distribusi makanan Pantry berukuran ±5 x 3 m
Ruang konseling diet c. Bugenvil 2
Pantry berukuran± 5 x 3,25 m
d. Cendana
Pantry berukuran± 3 x 5 m
e. Dahlia
Pantry berukuran± 3 x 5,5 m
f. Dahlia 5
Pantry berukuran± 3 x 5 m
g. Melati
Pantry berukuran± 3 x 4 m
h. Cempaka Mulya
Pantry berukuran± 3 x 5 m
Luas pantry di ruang rawat inap sudah memenuhi syarat
Ruang konseling diet (ruang ahli gizi)
Terdapat ruang ahli gizi di ruang rawat inap, khusus
untuk dahlia 5 ruang ahli gizi menjadi satu dengan
pantry.
2. Peralatan Anggrek
Peralatan penyajian Nama barang Jumlah Kondisi
makan Water Heater 1 Baik
281
1) Water heater (aliran air Washtafel 2 bak 1 Baik
panas dan dingin), bak Rak piring 1 Baik
cuci ganda, meja Rak alat 1 Baik
distribusi, lemari Tempat sampah 2 Baik
makan gantung, lemari Troli tertutup (kereta 1 Baik
alat, kereta makan, alat makan)
makan, lemari Troli terbuka 2 Baik
pendingin, microwave Alat makan Baik
(untuk kelas utama), Sarana kebersihan Baik
sarana kebersihan dan Bougenvil 1
tempat sampah Nama barang Jumlah Kondisi
bertutup serta papan Washtafel 2 bak 1 Baik
tulis Tempat sampah 2 Baik
Rak piring 1 Baik
Rak alat 1 Baik
Troli terbuka 2 Baik
Troli tertutup (kereta 1 Baik
makan)
Kompor 1 Baik
Alat Makan Baik
Sarana kebersihan Baik
Bougenvil 2
Nama barang Jumlah Kondisi
Tempat sampah 2 Baik
Washtafel 2 bak 1 Baik
Rak piring 1 Baik
Rak alat 1 Baik
Troli terbuka 3 Baik
Troli tertutup 1 Baik
282
(kereta makan)
Kompor 1 Baik
Alat Makan Baik
Sarana kebersihan Baik
Cendana 1 dan 2
Nama barang Jumlah Kondisi
Water heater 1 Baik
Washtafel 2 bak 1 Baik
Meja 1 Baik
Lemari 1 Baik
Troli terbuka 2 Baik
Troli tertutup 1 Baik
Sarana kebersihan Baik
Alat makan Baik
Lemari pendingin 1 Baik
Tempat sampah 2 Baik
Cendana 3,4 dan 5
Nama barang Jumlah Kondisi
Water heater 1 Baik
Washtafel 2 bak 1 Baik
Meja 1 Baik
Lemari 1 Baik
Rak piring 1 Baik
Troli terbuka 2 Baik
Troli tertutup 1 Baik
Sarana kebersihan Baik
Alat makan Baik
Tempat sampah 2 Baik
Dahlia
283
Water heater 1 Baik
Wastafel 1 bak 1 Baik
Meja 1 Baik
Lemari 1 Baik
Troli terbuka 2 Baik
Troli tertutup 1 Baik
Lemari pendingin 1 Baik
Tempat sampah 1 Baik
Water heater 1 Baik
Wastafel 1 bak 1 Baik
Dahlia 5
Nama barang Jumlah Kondisi
Water heater 1 Baik
Lemari pendingin 1 Baik
Wastafel 1 bak 1 Baik
Troli terbuka 3 Baik
Lemari 2 Baik
Tempat sampah 2 Baik
Melati
Nama barang Jumlah Kondisi
Troli tertutup 2 Baik
Troli terbuka 2 Baik
Rak gantung 1 Baik
Rak alat 1 Baik
Blender 1 Baik
Tremos 3 Baik
Meja 1 Baik
Wastafel 2 Baik
Tempat sampah 2 Baik
284
Lemari Pendingin 1 Baik
Lemari tertutup 1 Baik
Cempaka Mulya
Nama barang Jumlah Kondisi
Troli tertutup 2 Baik
Troli terbuka 2 Baik
Water heater 1 Baik
Rak gantung 1 Baik
Lemari tertutup 1 Baik
Kompor 1 Baik
Lemari pendingin 1 Baik
Blender 1 Baik
Kompor 1 Baik
Penanak nasi 1 Baik
Peralatan konseling gizi Anggrek
Meja, kursi kerja, rak Nama barang Jumlah Kondisi
buku, food model, form Meja kerja 2 Baik
asuhan gizi, computer, Kursi kerja 2 Baik
software, alat pengukur Kulkas 1 Baik
antropometri (timbangan) Almari 2 Baik
Food model 1 Baik, lengkap
Computer 1 Baik
Software seperti Baik
nutry survey
Timbangan 1 Baik
Metlin 2 Baik
LILA 1 Baik
Bougenvile
Nama barang Jumlah Kondisi
285
Meja kerja 2 Baik
Kursi kerja 2 Baik
Almari 1 Baik
Computer 1 Baik
Software seperti Baik
nutry survey
Food model 1 Baik
Metlin 1 Baik
LILA 1 Baik
Kipas angina 1 Baik
Cendana
Nama barang Jumlah Kondisi
Meja kerja 2 Baik
Kursi kerja 5 Baik
Almari 1 Baik
Computer 1 Baik
Timbangan 2 Baik
Food model 1 Baik
Dahlia
Meja kerja 2 Baik
Kursi 3 Baik
Almari 1 Baik
Food model 1 Baik
Computer 1 Baik
Timbangan 1 Baik
Melati
Meja 3 Baik
Kursi 3 Baik
Lemari arsip 1 Baik
286
Food model 1 Baik
Lemari peraga 1 Baik
Timbangan 1 Baik
makanan
Timbangan badan 1 Baik
Komputer 1 Baik
Kipas angin 1 Baik
Cempaka Mulya
Meja kerja 1 Baik
Kursi 2 Baik
Lemari arsip 1 Baik
Timbangan 1 Baik
Metlin 1 Baik
3) Gudang Penyimpanan
a. Gudang Nutrisi Enteral
Gudang nutrisi enteral terletak disamping ruang penerimaan bahan makanan.
Makanan enteral yang disimpan didalam gudang ini berupa susu formula, FCM
yang akan akan dipergunakan untuk pembuatan zonde dan makanan cair didapur
cair.
287
dengan ketinggian enteral yang telah dikeluarkan dari kardusnya
terbawah 15-25 cm ditata di rak, dengan pengaturan jarak 15 cm
dari lantai, 5 cm dari dinding dan 60 cm lebih
dari langit-langit.
3. Suhu gudang kering 3. Suhu gudang kering dijaga kurang dari 220 C.
dijaga kurang dari 220 C Di dalam gudang nutrisi enteral terdapat 1
buah pendingin ruangan (AC) dan 1 buah
higrometer untuk mengukur kelembaban
relatif. Pada saat pengamatan suhu ruang
gudang enteral adalah 19oC sedangkan
kelembaban ruang tidak dapat diukur karena
alat higrometer untuk mengukur suhu di
ruangan tersebut dalam keadaan rusak.
4. Gudang harus dibuat anti 4. Gudang harus dibuat anti tikus dan serangga.
tikus dan serangga Semua lubang dan celah di gudang enteral
tertutup dengan rapat untuk mencegah
masuknya tikus dan serangga.
5. Penempatan makanan 5. Penempatan makanan rapi dan tidak padat.
rapi dan tidak padat Nutrisi enteral yang masih berada dalam
kardus diletakkan di atas penampang kayu
yang tidak menempel dengan dinding dan
lantai.
Alat : Alat :
1. Mesin pengatur suhu serta Nama alat Jumlah Kondisi
alat untuk mengukurnya Rak stainless steel 2 Baik
2. Rak atau penampang Penampang kayu 7 Baik
untuk meletakkan bahan AC 1 Baik
agar tidak menyentuh Higrometer 1 Rusak
dinding dan lantai.
kering seperti beras, gula, tepung-tepungan, kecap, mie, bumbu keirng, minyak
288
Tabel 3.192 Sarana dan Prasarana Gudang Makanan Kering
Gudang Makanan Kering di RSUP
Standar PGRS
Dr. Sardjito
Ruangan : Ruangan :
1. Bahan makanan tidak 1. Bahan makanan tidak
diletakkan di bawah diletakkan di bawah saluran air
saluran air bersih bersih maupun limbah untuk
maupun limbah untuk menghindari terkena bocoran.
menghindari terkena Saluran air limbah terletak di
bocoran bagian bawah ruangan. Semua
bahan makanan disimpan pada
rak dengan ketinggian
terbawah 15-25 cm. Penataan
bahan makanan sudah sesuai
dengan standar PGRS yaitu
rak-rak tersusun berjarak 15
cm dari lantai, 5 cm dari
dinding dan 60 cm lebih dari
langit-langit.
2. Semua bahan makanan 2. Suhu gudang kering dijaga
disimpan pada rak kurang dari 220 C. Suhu pada
dengan ketinggian ruang penyimpanan dikontrol
terbawah 15-25 cm oleh dua pendingin ruangan
(AC) dengan suhu sejuk sekitar
23oC dan kelembapan sekitar
62%.
3. Suhu gudang kering 3. Gudang harus dibuat anti tikus
dijaga kurang dari 220 C dan serangga. Terdapat alat
pengusir tikus yang selalu
dinyalakan setiap hari dan
pembersihan ruangan juga
dilakukan setiap hari agar
mencegah adanya serangga.
4. Gudang harus dibuat 4. Penempatan makanan rapi dan
anti tikus dan serangga tidak padat. Setiap bahan
diletakkan dalam wadah plastik
dan ditata di rak stainless steel
dengan jarak yang sudah
ditentukan.
5. Penempatan makanan 5. Menerapkan sistem
rapi dan tidak padat pengeluaran FIFO dan FEFO.
Bahan makanan diletakkan
dalam wadah baskom bebentuk
persegi dan diberi label nama-
289
nama agar mudah
mengelompokkan dan diambil
sesuai keperluan. Bahan
makanan kering yang masuk
(disetorkan) akan dicatat dan
ditambahkan dengan bahan
yang sudah ada. Apabila
pengambilan bahan kering,
bahan yang dibutuhkan
kemudian dicatat kembali
berapa jumlah bahan makanan
kering di kartu stelling. Pada
hasil pengamatan pada
penyimpana bahan makanan
kering ini sudah menggunakan
system FIFO yang dimana
bahan makanan paling awal
masuk maka bahan makanan
tersebut yang akan duluan
keluar/diambil.
Alat : Alat :
1. Mesin pengatur suhu Nama Jumlah Kondi
No
serta alat untuk Alat (buah) si
mengukurnya 1. Rak 11 Baik
2. Rak atau penampang stainless
untuk meletakkan bahan steel
agar tidak menyentuh 2. Wadah 79 Baik
dinding dan lantai plastik
3. Wadah untuk sedang
meletakkan bahan 3. Wadah 2 Rusak
makanan yang tertutup, plastik
anti karat dan tidak besar
menyerap air 4. Keranjang 6 Baik
4. Timbangan plastik
sedang
5 Keranjang 1 baik
plastik
besar
6 Toples 2 baik
kecil
7 Toples 6 baik
sedang
8 Toples 14 baik
besar
290
9 Tong 7 baik
besar
10 Troli roda 4 Rusak
(1)
11 Keranjang 5 Rusak
roda (1)
12 Meja kerja 1 baik
13 Timbanga 1 baik
n elektrik
14 Timbanga 1 baik
n manual
15 AC 2 Baik
bahan makanan segar seperti sayuran, bumbu, lauk nabati , lauk hewani. Di
gudang penyimpanan bahan makanan basah terdiri dari dua ruang yaitu ruang
d. Gudang Alat
Gudang alat adalah tempat untuk menyimpan alat-alat yang digunakan untuk
institusi.
292
Tabel 3.194 Sarana dan Prasarana Gudang Alat
Gudang Makanan Kering di RSUP
Standar PGRS
Dr. Sardjito
Ruangan : Ruangan :
Gudang alat berisi alat-alat yang Gudang alat terletak didepan
digunakan untuk keperluan tempat pengambilan bahan
penyelenggaraan makanan. makanan kering dan disamping
Adanya pencatatan peminjaman/ ruang administrasi.Di dalam
pemakaian alat. gudang alat terdapat stok alat-
Luas ruangan menyesuaikan dengan alat yang digunakan untuk
jumlah alat yang disimpan. keperluan instalasi gizi, mulai
dari peralatan kantor dan juga
peralatan-peralatan produksi.
Sistem pengeluaran barang sama
dengan gudang lainnya yaitu
menggunakan pencatatan di
kartu stelling.
Luas ruangan sudah sesuai atau
memadai untuk menyimpan alat-
alat untuk penyelenggaraan
makanan di rumah sakit.
Alat : Alat :
Tersedianya rak untuk menyimpan Nama Jumlah
No Kondisi
atau menyusun peralatan Alat (buah)
Tersedianya alat-alat yang 1. Rak 2 Baik
diperlukan untuk mendukung ukuran
kegiatan penyelenggaraan makanan besar
2. Rak 4 Baik
ukuran
sedang
3. Exhau 1 Baik
ss fan
293
4. Sarana dan Prasarana Sistem Penyelengaraan Makanan Instistusi
Dapur Pengolahan
Tabel 3.195 Sarana dan Prasarana Dapur Pengolahan
Aspek Standar
Ruangan Luas lantai dapur yang bebas dari peratan
sedikitnya 2 meter persegi untuk tiap pekerja
Kondisi dapur Tempat pengolahan makanan/dapur
dikelompokkan menurut kelompok makanan yang
dimasak. Misalnya makanan biasa dan makanan
khusus. Kemudian makanan biasa dibagi lagi
menjadi kelompok nasi, sayuran lauk pauk dan
makanan selingan serta buah.
Berikut ini sarana dan prasarana di dapur pasien, dapur VIP, dapur pengembangan
menu/lab. boga, dapur makanan pokok, dan dapur cair RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
294
a) Dapur Persiapan
dari persiapan sayuran, persiapan bumbu, persiapan buah, dan persiapan lauk.
untuk pasien berupa lauk nabati dan lauk hewani. Di dapur pasien bangsal
dilengkapi dengan berbagai peratan yang diperlukan untuk pengolahan dan ditata
sesuai dengan kebutuhan. Letaknya berdampingan dengan dapur VIP dan dapur
tata boga. Adapun peralatan yang tersedia di dapur pasien adalah sebagai berikut :
295
7. Tempat sampah non medis 1 Baik
8. Meja panjang 2 Baik
c) Dapur VIP
Dapur VIP adalah tempat untuk melakukan pengolahan makanan khusus
untuk pasien yang menginap di kamar VIP RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Di
dapur VIP dilengkapi dengan berbagai peratan yang diperlukan untuk pengolahan
dan ditata sesuai dengan kebutuhan. Letaknya berdampingan dengan dapur cair,
dapur pasien dan dapur tata boga. Menu yang diolah tentu berbeda dengan yang
diolah di dapur pasien. Adapun peralatan yang tersedia di dapur VIP adalah
sebagai berikut
296
d) Dapur Pengembangan Menu/ Lab. Boga
Dapur pengembangan menu/lab.boga adalah tempat untuk melakukan
makanan jika dapur pasien memerlukan kompor lebih, biasanya untuk membuat
yang diperlukan untuk pengolahan dan ditata sesuai dengan kebutuhan. Letaknya
berdampingan dengan dapur VIP, dapur pasien dan ruang makan/minum pegawai.
sebagai berikut :
cair, dan susu. Dapur cair terletak di sebelah dapur VIP, di dalam dapur cair
terbagi atas dua ruangan dimana satu ruangan digunakan sebagai tempat untuk
konstruksi yang kokoh, fasilitas yang memadahi, serta luas ruangan yang
297
Pada dapur cair di instalasi gizi menggunakan sistem kombinasi dimana
makanan zonde diproduksi secara swakelola untuk zonde lengkap, zonde fcm,
zonde TS, zonde DMTS, zonde RP, dan zonde DH. Kemudian untuk sistem out-
makanan pokok, yaitu nasi, nasi tim, dan bubur untuk makanan pasien dan
petugas jaga. Selain itu juga difungsikan untuk mengukur sayur dan membuat
puding.
298
Tabel 3. 201 Hasil pengamatan peralatan di dapur makanan pokok
299
BAB IV
A. Simpulan
di Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito. Kegiatan penyelengaraan makanan yang ada
1. Menu yang disajikan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta terdiri dari makanan
pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah, snack dan zonde. Instalasi di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta menerapkan siklus menu 10 hari ditambah satu
300
hari untuk tanggal 31. Siklus yang telah diterapkan sudah sesuai pedoman
Dr. Sardjito Yogyakarta mayoritas adalah pasien dengan penyakit kronis, yang
menu makanan yang telah dilakukan mahasiswa untuk standar diet TKTP
1669,5 kcal, bubur 1783 kcal, bubur saring 1469 kcal. Standar diet diperoleh
dari rata-rata kebutuhan pasien yang dirawat di IRNA I RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta.
makanan : Swike Bola-bola Ayam Cincang, Capcay dan Bistik daging sapi.
hasil:
a. Uji Boraks : Positif pada snack strawberry cake, layer pandan roti kecil
pramumasak yang terdiri dari dapur pasien bangsal, dapur persaiapan, dapur makanan
melaksanakan kegiatan 5 saat cuci tangan, 79,6% petugas melakukan 6 langkah cuci
tangan dengan benar, kelengakapan dan kesesuaian APD petugas pramusaji 64,77%
a. Pembelian
dengan cara pelelangan cera umum dan pelelangan secara langsung. Pembelian
b. Penerimaan
pengamatan dapat disimpulkan bahwa terjadi ketidak seuaian baik dari jumlah
dan mutu bahan makanan yang diterima dengan spesifikasi bahan makanan
c. Penyimpanan
menjadi jenis bahan makanan yang terdiri daari 3 gudang penyimpanan yaitu
302
gudang makanan basah, gudang makanan kering dan gudang penyimpanan
enteral.
d. Penyaluran
dengan bukti tanda tangan faktur bahwa bahan makanan sesuai dengan
spesifikasi.
yang telah dibuat dengan langkah-langkah : menentukan data macam dan jumah
harga satuan bahan makanan sesuai harga yang berlaku dan digunakan di rumah
sakit, menetapkan harga setiap golongan bahan makanan untuk 1 pasien perhari,
6. Mahasiswa melakukan uji cita rasa makanan dan dapat diketahui bahwa
berdasarkan hasil uji ketepatan cita rasa dari 6 orang diperoleh 6 orang menyukai
tekstur yang pulen, 1 orang menyatakan lauk nabati terasa keras, 3 orang
menyatakan lauk nabati memiliki rasa yang tidak enak dan sayur 1 orang
menyatakan keras.
303
7. Mahasiswa melakukan pengembangan dan modifikasi resep lauk nabati, snack
8. Instalasi Gizi merupakan salah satu instalasi penunjang gizi yang ada di
lingkungan RSUP Dr. Sardjito. Jumlah tenaga kerja di instalasi gizi RSUP Dr.
Sardjito yaitu 159 orang yang terdiri dari ahli gizi 25 orang, administasi dan
gudang 6 orang, pramumasak 35 orang dan pramusaji 92 orang dengan fungsi dan
petugas dapur pasien, dapur VIP, dapur sncak, gudang kering. Dari hasil
sisa makanan untuk nasi 16,7%, lauk hewani 9,4%, lauk nabati 24,7% dan sayur
31,6%. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien berdasarkan SPM RS ≤20%
sehingga didapatkan rata-rata sisa makanan nasi, lauk hewani, lauk nabati dan
Mahasiswa melakukan uji kelikan fisik dengan nilai rata-rata 94,29% yang
artinya Instalasi Gizi RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta telah memenuhi persyaratan
dengan jumlah 198 rekam medik. Terdapat 127 yang resiko dengan kelengkapan
74,28% dan 71 rekam medik yang tidak bereiko dengan kelengkapan 97%.
Kelengkapan rekam medik mengenai asuhan gizi pasien beresiko masih belum
304
memenuhi standar yang seharusnya 90% sedangkan pada pasien tidak beresiko
a. Proses persiapan
persiapan lauk, sayur, buah dapur pasien, dapur VIP dan dapur cair.
penggunaan alat dapur masih belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
b. Proses pengolahan
c. Distibusi
yang sesuai dengan jenis diet atau makanan standar rumah sakit. Mahasiswa
305
disebabkan karena pemorsian sebgaian dilakukakan oleh pramusaji yang
B. Saran
makanan perlu lebih teliti agar tidak ada bahan makanan yang tidak
diditribusikan akibat tidak sesuai dengan spesifikasi pada saat bahan makanan
4. Diharapkan instalasi gizi RSUP Dr. Sardjito dapat menngkatkan kwalitas rasa
pramumasak
6. Peningkatan pengawasa dan penggunaan alat dapur agar sesuai dengan standar
pemakaian APD
306
BAB IV
A. Simpulan
di Instalasi Gizi RSUP Dr. Sardjito. Kegiatan penyelengaraan makanan yang ada
1. Menu yang disajikan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta terdiri dari makanan
pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah, snack dan zonde. Instalasi di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta menerapkan siklus menu 10 hari ditambah satu
hari untuk tanggal 31. Siklus yang telah diterapkan sudah sesuai pedoman
pelayanan gizi dengan mempertimbangkan bahwa pasien yang dirwat di RSUP Dr.
membutuhkan perawatan yang cukup lama. Dari hasil penyusunan standar menu
makanan yang telah dilakukan mahasiswa untuk standar diet TKTP dengan energi
2120 kcal, Hemodialisa 1977,5 kcal, DM RP 2081, 3 kcal, RP 1669,5 kcal, bubur
1783 kcal, bubur saring 1469 kcal. Standar diet diperoleh dari rata-rata kebutuhan
makanan : Swike Bola-bola Ayam Cincang, Capcay dan Bistik daging sapi.
Mahasiswa melakukan uji kualitatif pada bahan makanan dan didapatkan hasil
a. Uji Boraks : Positif pada snack strawberry cake, layer pandan roti kecil
pramumasak yang terdiri dari dapur pasien bangsal, dapur persaiapan, dapur makanan
melaksanakan kegiatan 5 saat cuci tangan, 79,6% petugas melakukan 6 langkah cuci
tangan dengan benar, kelengakapan dan kesesuaian APD petugas pramusaji 64,77%
a. Pembelian
dengan cara pelelangan cera umum dan pelelangan secara langsung. Pembelian
b. Penerimaan
pengamatan dapat disimpulkan bahwa terjadi ketidak seuaian baik dari jumlah
dan mutu bahan makanan yang diterima dengan spesifikasi bahan makanan
c. Penyimpanan
menjadi jenis bahan makanan yang terdiri daari 3 gudang penyimpanan yaitu
gudang makanan basah, gudang makanan kering dan gudang penyimpanan
enteral.
kering dapat disimpulan terdapat perbedaan bahan makanan yang tercatat dikartu
d. Penyaluran
bukti tanda tangan faktur bahwa bahan makanan sesuai dengan spesifikasi.
yang telah dibuat dengan langkah-langkah : menentukan data macam dan jumah
harga satuan bahan makanan sesuai harga yang berlaku dan digunakan di rumah
sakit, menetapkan harga setiap golongan bahan makanan untuk 1 pasien perhari,
6. Mahasiswa melakukan uji cita rasa makanan dan dapat diketahui bahwa
berdasarkan hasil uji ketepatan cita rasa dari 6 orang diperoleh 6 orang menyukai
tekstur yang pulen, 1 orang menyatakan lauk nabati terasa keras, 3 orang
menyatakan lauk nabati memiliki rasa yang tidak enak dan sayur 1 orang
menyatakan keras.
7. Mahasiswa melakukan pengembangan dan modifikasi resep lauk nabati, snack
8. Instalasi Gizi merupakan salah satu instalasi penunjang gizi yang ada di
lingkungan RSUP Dr. Sardjito. Jumlah tenaga kerja di instalasi gizi RSUP Dr.
Sardjito yaitu 159 orang yang terdiri dari ahli gizi 25 orang, administasi dan
gudang 6 orang, pramumasak 35 orang dan pramusaji 92 orang dengan fungsi dan
petugas dapur pasien, dapur VIP, dapur sncak, gudang kering. Dari hasil
sisa makanan untuk nasi 16,7%, lauk hewani 9,4%, lauk nabati 24,7% dan sayur
31,6%. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien berdasarkan SPM RS ≤20%
sehingga didapatkan rata-rata sisa makanan nasi, lauk hewani, lauk nabati dan
Mahasiswa melakukan uji kelikan fisik dengan nilai rata-rata 94,29% yang
artinya Instalasi Gizi RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta telah memenuhi persyaratan
dengan jumlah 198 rekam medik. Terdapat 127 yang resiko dengan kelengkapan
74,28% dan 71 rekam medik yang tidak bereiko dengan kelengkapan 97%.
Kelengkapan rekam medik mengenai asuhan gizi pasien beresiko masih belum
memenuhi standar yang seharusnya 90% sedangkan pada pasien tidak beresiko
a. Proses persiapan
persiapan lauk, sayur, buah dapur pasien, dapur VIP dan dapur cair.
penggunaan alat dapur masih belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
b. Proses pengolahan
c. Distibusi
yang sesuai dengan jenis diet atau makanan standar rumah sakit. Mahasiswa
mengamati di dapur makanan pokok, dapur pasien bangsal, dapur pasien VIP
oleh pramumasak.
B. Saran
makanan perlu lebih teliti agar tidak ada bahan makanan yang tidak
diditribusikan akibat tidak sesuai dengan spesifikasi pada saat bahan makanan
4. Diharapkan instalasi gizi RSUP Dr. Sardjito dapat menngkatkan kwalitas rasa
pramumasak
6. Peningkatan pengawasa dan penggunaan alat dapur agar sesuai dengan standar
pemakaian APD
DAFTAR PUSTAKA
Rejeki, Sri. 2011. Sanitasi, Higiene, dan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja).
Bandung : Rekayasa Sains
DAPUR PASIEN
1. Uraian Tugas
Tugas : Pramumasak
Shift : Pagi
Tidak
No Waktu Kegiatan Produktif
Produktif
Menyiapkan daun pisang untuk 10 menit
1 07.35 – 07.45
bungkus ikan
Melumuri ikan dengan bumbu 10 menit
2 07.45 – 07.55
kuning
3 07.55 – 08.10 Menata ikan dalam wadah pengukus 20 menit
Membungkus ikan dengan daun 15 menit
4 08.10 – 08. 25 pisang dan menata dalam wadah
pengukus
5 08.25 – 08.28 Membersihkan meja dan alat kerja 3 menit
Membuang sampah ke tempat 2 menit
6 08.28 – 08.30
sampah
Meletakkan alat ke tempat 3 menit
7 08.30 – 08.33
penyimpanan alat
Membungkus makanan yang akan 2 menit
8 08.33 – 08.35 diolah sore menggunakan plastik
wrap
9 08.35 – 08.40 Mengambil putih telur 5 menit
10 08.40 – 08.45 Memotong putih telur yang sudah 5 menit
dikukus
Mencampurkan putih telur yang 1 menit
11 08.45 – 08.46 telah dipotong kedalam bumbu yang
telah dipanaskan
12 08.46 – 08.50 Minum bubur kacang hijau 4 menit
Mengaduk putih telur dan mengecek 3 menit
13 08.50 – 08.53
ikan yang dikukus
Menunggu ikan dan putih telur 12 menit
14 08.53 – 09.05
matang, duduk mengobrol
Mengecek kembali ikan dan puth 5 menit
15 09.05 – 09.10
telur yang di masak
Mematikan kompor dan 5 menit
16 09.10 – 09.15
mempersiapkan distribusi makanan
17 09.15 – 10.10 Istirhat karena masak sudah selesai 55 menit
18 10.10 – 10.15 Mendorong troli ke tempat distribusi 5 menit
19 10.15 – 10.40 Mengobrol 30 menit
Membantu distribusi makanan pada 120 menit
20 10.40 – 12.00
bagian lauk hewani
Mendorong wadah bekas distribusi 5 menit
21 12.00 – 12.05
(lauk hewani) ke pencucian alat
Membersihkan dan merapikan alat 20 menit
22 12.05 – 12.25
yang telah digunakan
Me-lap kembali dan mengecek meja 3 menit
23 12.25 – 12.28
dan alat kerja
24 12.28 – 12.30 Mencuci tangan 2 menit
25 12.30 – 12.32 Melepas APD 2 menit
26 12.32 – 14.30 Istirahat dan persiapan pulang 118 menit
Jumlah 247 menit 223 menit
= 58,8%
Yunaidah tidak produktif karena prosentase waktu produktif yaitu > 85%.
Pengamatan akan lebih valid bila dilakuka lebih dari 1 hari pengamatan.
= x 100 %
= 82,3 %
Ismi tidak efektif karena persentase waktu efektifitas yaitu 100%. Namun, hal
DAPUR SNACK
1. Uraian Tugas
Shift : Pagi
= x100
= 57,38 %
Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang dilakukan,
= x 100
= 80,33%
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, efektifitas kerja pak Wakidi
GUDANG KERING
1. Uraian Tugas
Shift : Pagi
Tidak
No Waktu Kegiatan Produktif Produktif
1 07:30-07:35 Memakai APD 5 menit
celemek
2 07:35-07:45 Mengecek surat 10 menit
pemesanan yang di
pesan untuk hari ini
3 07:45-08:00 Penerimaan bahan 15 menit
makanan sumber
hewani dan
pengecekan jumlah
dan kualitas bahan
4 08:00-08:05 Penerimaan bahan 5 menit
makanan sayur dan
buah
5 08:05-08:15 Memeriksan kualitas, 10 menit
jumlah, dan
menimbang sayuran
(wortel dan jagung)
6 08:15-08:20 Mengecek bon 5 menit
pesanan di dalam
gudang penyimpanan
bahan makanan
kering
6 08:20-08:35 Memeriksan kualitas, 15 menit
jumlah, dan
menimbang sayuran
(buncis, kentang,
bawang daun)
7 08:35-08:37 Mengambil troli 2 menit
8 08:37-08:40 Mengatar sayuran 3 menit
10 08:40-08:45 Duduk 5 menit
11 08:45-08:47 Memasukan kol 2 menit
kedalam keranjang
12 08:47-08:53 Memeriksa ulang 6 menit
jumlah dan kualitas
buncis
13 08:53-09:10 Memasukan sayuran 17 menit
kedalam keranjang
(kentang, buncis,
wortel, terong)
14 09:10-09:15 Duduk 5 menit
15 09:15-09:30 Memaikan handphone 15 menit
16 09:30-09:40 Makan pisang 10 menit
17 09:40-09:47 Mengantar bahan 7 menit
makanan yang sudah
di pisahkan
menggunakan troli
18 09:47-09:50 Ngobrol dengan rekan 3 menit
kerja
19 09:50-10:10 Membawa troli 20 menit
20 10:10-10:15 Menimbang beras 5 menit
21 10:15-10:30 Ngobrol dengan rekan 15 menit
kerja dan memaikan
handphone
22 10:30-10:40 Menakar beras dan 10 menit
menuliskan
keterangan dalam
karung beras
23 10:40-10:45 Menutup kerjangan 5 menit
sayuran dengan
plastik wrap
24 10:45-10:50 Mendistribusikan 5 menit
sayur
25 10:50-11:14 Megepak dan 24 menit
mengecek bahan
makanan
26 11:14-12:00 Makan siang 46 menit
27 12:00-13:30 Istirahat 90 menit
28 13:30-14:20 Mengecek staling di 50 menit
gudang kering
29 14:20-14:30 persiapan pulang 10 menit
kemampuan menghasilkan suatu kerja yang lebih banyak daripada ukuran biasa
jumlah waktu produktif (menit) dengan jumlah waktu kerja (menit) dikalikan
Produktifitas = x 100 %
= x 100 %
= 52.61 %
Tustha tidak produktif karena persentase waktu produktif yaitu >85%. Namun, hal
= x 100 %
= 73.66 %
Ismi tidak efektif karena prosentase waktu efektifitas yaitu 100%. Namun, hal
1. Uraian Tugas
Tugas : Pramumasak
Shift : Pagi
pada 1 petugas yaitu yang bertempat di dapur pasien. Produktivitas kerja adalah
kemampuan menghasilkan suatu kerja yang lebih banyak daripada ukuran biasa
jumlah waktu produktif (menit) dengan jumlah waktu kerja (menit) dikalikan
Produktifitas = x 100 %
= x 100 %
= 61.66 %
Ismi tidak produktif karena prosentase waktu produktif yaitu > 85%. Namun, hal
= x 100 %
= 86.33 %
Ismi tidak efektif karena prosentase waktu efektifitas yaitu 100%. Namun, hal
DAPUR PASIEN
1. Uraian Tugas
Shift : Pagi
Tidak
No Waktu Kegiatan Produktif Produktif
1 07.30 - 07.32 Memakai pakaian 2 menit
kerja
2 07.32 - 07.35 Memakai APD 3 menit
dan cuci tangan
3 07.35 - 07.36 Menyiapkan alat 1 menit
yang akan
digunakan
4 07.36 - 07.40 Memblender 4 menit
cabai merah
5 07.40 - 08.05 Memecahkan 25 menit
telur dan
membuat adonan
telur gulung
6 08.05 - 08.07 Menyiapkan alat 2 menit
dan menyalakan
kompor
7 08.08 - 10.10 Memasak telur 122 menit
gulung
8 10.11 - 10.17 Mencuci 6 menit
peralatan yang
telah digunakan
sehabis masak
9 10.18 - 10.38 Memotong telur 20 menit
gulung
10 10.39 - 10.50 Istirahat 11 menit
11 10.51 - 12.00 Melakukan 69 menit
pendistribusian
12 12.01 - 12.02 Melepaskan APD 1 menit
13 12.02 - 14.20 Istirahat 138 menit
14 14.20 - 14.30 Persiapan pulang 10 menit
Jumlah 254 160
prosentase produktivitas.
Produktifitas = x 100 %
= x 100 %
= 60,48 %
Ibu Suharsih tidak produktif karena prosentase waktu produktif yaitu > 85%.
= x 100 %
= 84,7 %
Suharsih tidak efektif karena prosentase waktu efektifitas yaitu 100%. Namun, hal
DAPUR VIP
1. Uraian Tugas
Tugas : Pramumasak
Shift : Pagi
Tidak
No Waktu Kegiatan Produktif Produktif
Memakai pakaian kerja 5 Menit
1 07.30 - 07.35
produktivitas.
Produktifitas = x 100 %
= x 100 %
= 63.8 %
Tumisrah tidak produktif karena prosentase waktu produktif yaitu > 85%. Namun,
= x 100 %
= 89.3 %