Anda di halaman 1dari 2

SETTING MIKROTIK

1. Melakukan remote access perangkat mikrotik


a. Remote access layer 2 : dengan MAC-Winbox (UDP 20561)
Cara : colok saja perangkat mikrotik dengan laptop client, scan macc addressnya, klik connect
b. Remote access layer 3
1) IP winbox (TCP 8291)
Cara : Beri alamat IP pada perangkat router dan Laptop client dengan IP satu network, klik
winbox, masukkan IP Address router, klik connect
2) Telnet
Cara : Setelah RB dan Laptop diberi IP Address, jalankan aplikasi putty, ketikkan alamat IP
Router, atur nomor port dan pilih telnet, klik open
3) SSh
Cara : hamper sama dengan Telnet
4) Webfig
Cara : Setelah IP Addressnya ok, buka web browser, ketikkan alamat IP Router pada address
bar web browser, tekan enter
2. Melakukan instalas ulang mikrotik dengan Netinstall
- Buka program aplikasi NetInstall
- Siapkan paket intalasinya. Pastikan sesuai dengan arsitektur perangkat mikrotik
- Beri alamat IP pada RB dan client
- Atur boot order mikrotik dg perintah system > routerboard > setting, pilih try-ether-once-then
nand, kemudian ok
- Atur pada net install pada menu NetBooting, pastikan di cek list dan isi alamat IP Router
- Lakukan booting ulang perangkat mikrotik dengan perintah system > reboot
- Pastikan perangkat mikrotik dikenali sebagai sebuah drive di NetInstall
- Klik drive mikrotik
- Browse paket aplikasi, beri tanda centang pada paket yang dipilih
- Klik install, tunggu sampai selesai
- Jika sudah selesai, close saja netinstall dan mikrotik RB telah siap di gunakan kembali
3. Melakukan Backup and restore
a. Backup
- Pada menu file, klik backup, beri nama sesuai nama yang dikehendaki
- Jika ingin menyimpan file backup di computer client, lakukan klik drag and drop di desktop
- Jika melakukan backup dengan CLI maka perintahnya # system backup save name=namafile
b. Restore
- Jika file backup ada di desktop, maka drag and drop ke menu file
- Pada menu file, klik nama file backup, kemudian klik restore
- Jika merestore dengan CLI maka perintahnya # system backup load name=namafile.backup
4. Melakukan Export dan import
a. Export
- Export file=namafile
- Jika ingin mengeksport konfig tertentu misal IP Adrres maka perintahnya
# ip address export file=namafile
b. Import
- Import file=namafile.rsc
- Pastikan sebelum melakukan import atau restore, admin sudah melakukan reset konfigurasi
5. Membuat user dan group baru
- Terdapat 3 group default : full, read, write
- Jika ingin membuat group dengan nama sendiri maka caranya klik system > users > group > +
- Masukkan nama group dan beri policy bagi group tersebut
- Terdapat 1 user default yaitu admin dengan previllege full password kosong
- Jika ingin membuat user baru, maka perintahnya system > users > +
- Beri nama user, atur groupnya, bisa juga diatur alamat IP yang bisa login menggunakan user tsb
6. Mengganti identity (hostname)
- Caranya dengan perintah system > identity
- Tulis nama identity yang diinginkan
7. Memberi nama domain pada suatu IP
- Caranya klik IP > DNS > static > +
- Tuliskan nama domain yang diinginkan, tuliskan juga alamat IP nya
- Tuliskan IP router sebagai preferred DNS baik pada router (allow remote request) maupun client
8. Melakukan hard reset
- Pada posisi power dilepas, tekan tombol reset dan ditahan
- Sambil menahan tombol reset, masukkan power, tunggu hingga kurang lebih 1 menit hingga LED
indicator berhenti berkedip, kemudian lepaskan tombol reset
- Routerboard siap diguanakan
9. Melakukan soft reset
- Caranya adalah dengan menggunakan perintah # system reset-configuration no-default=yes
10. Melihat resources routerboard
- System > rousources
- Biasanya yang diamati free memory dan free HDD space
11. Mengaktifkan, mendisable, maupun mengubah ip service
- Caranya klik IP > services
- Yang bisa diubah ssh, telnet, winbox, www, api, api-ssl, www-ssl
- Yang bisa diatur : nomor port, IP yang bisa mengakses

Anda mungkin juga menyukai