Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang maha pengasih dan
maha penyangan, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
modul pembelajaran yang sederhana ini.
Saya sangat berharap modul pembelajaran ini dapat berguna dalam proses pembelajaran
selama Praktek Kerja Lapangan (PKL). Modul pembelajaran ini ditulis dari hasil penyusunan
data-data yang penulis peroleh dari buku pembelajaran yang berkaitan dengan KI dan KD pada
Mata Pelajaran Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian kelas XI.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari modul pembelajaran ini.
Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang telah
membaca modul ini. Semoga tulisan ini memberikan informasi yang berguna bagi peningkatan
dan pengembangan pembelajaran.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… ii
ii
C. Menganalisis Format Penyusunan DUK………………………………………….. 16
D. Menelaah Keberatan Atas Nomor Urut Kepangkatan…………………………… 17
Soal…………………………………………………………………………………… 18
iii
BAB I
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menjelaskan langkah-langkah proses mediasi
2. Siswa mampu mengidentifikasi dokumen hubungan industrial
3. Siswa mampu membuat dokumen hubungan industrial
1
B. Dokumen Hubungan Industrial
Dokumen yg harus dilengkapi adalah :
Risalah perundingan bipartit (berita acara perundingan).
Surat kuasa dari pimpinan perusahaan kepada wakil perusahaan yg ditunjuk.
Kronologis kejadian
Data karyawan seperti slip gaji, perjanjian kerja, surat pengangkatan dan lain-lain.
Peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama (PKB).
Bukti – bukti pendukung lainya
Saksi – saksi (jika diperlukan hadir dalam perundingan mediasi
2
Soal !
3
BAB II
MUTASI PEGAWAI
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian mutasi pegawai
2. Siswa mampu mengemukakan tujuan mutasi pegawai
3. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab mutasi pegawai
4. Siswa mampu mengelompokan jenis mutasi pegawai
A. Pengertian Pegawai
Mutasi ini harus didasarkan atas indeks prestasi yang dapat dicapai oleh karyawan
bersangkutan. Karena dengan mutasi diharapkan memberikan uraian pekerjaan, sifat
pekerjaaan, lingkungan pekerjaan dan alat-alat kerja yang cocok bagi karyawan bersangkutan
sehingga ia dapat bekerja efisien dan efektif pada jabatan itu.
Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik
secara horizontal maupun vertikal (promosi/demosi) dalam satu organisasi. Pada dasarnya
mutasi ini termasuk dalam fungsi pengembangan karyawan, karena tujuannya adalah untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam perusahaan tersebut.
B. Tujuan Mutasi Pegawai
Tujuan Mutasi
1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
2. Untuk menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan komposisi pekerjaan atau
jabatan.
3. Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan.
4. Untuk menghilangkan rasa bosan/jemu terhadap pekerjaannya.
5. Untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan karier yang
lebih tinggi.
6. Untuk Pelaksanaan hukuman/sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya.
7. Untuk memberikan pengakuan dan imbalan terhadap prestasi nya.
8. Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan terbuka.
9. untuk tindakan pengamanan yang lebih baik.
10. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan
11. Untuk mengatasi perselisihan antara sesama karyawan.
C. Penyebab Mutasi Pegawai
1. Permintaan sendiri
mutasi yang dilakukan atas keinginan sendiri dari karyawan yang bersangkutan dan
dengan mendapat persetujuan pemimpin organisasi itu.
biasa alasan nya sebagai berkut :
karena kesehatan kurang mendukung, merawat keluarga yang sudah usia lanjut dan tidak
bisa bekerja sama dengan karyawan lainnya
4
2. Alih Tugas Produktif (ATP) yaitu mutasi karena kehendak pimpinan perusahaan untuk
meningkatkan produksi dengan menempatkan karyawan yang bersangkutan ke jabatan
atau pekerjaan yang sesuai dengan kecakapannya.
alasan : didasarkan kepada kecakapan, kemampuan, sikap dan disiplin karyawan.
3. Pendekatan mutasi dari segi waktu
Jika pendekatannya dari waktu dikenal atas Temporary transfer dan Permanent transfer.
5
Bagan Alur Mutasi Pegawai
Soal !
1. Jelaskan pengertian mutasi pegawai menurut pendapat sndiri!
2. Sebutkan 5 dari 11 tujuan mutasi pegawai!
3. Salah satu tujuan mutasi pegawai adalah untuk meningkatkan produktivitas karyawan, coba
jelaskan maksud dari tujuan itu dan berikan contohnya!
4. Apa yang dimaksud dengan temporary transfer?
5. Sebutkan jenis mutasi pegawai!
6. Apa yang dimaksud dengan mutasi multifungsi!
7. Apa yang dimaksud dengan menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan
komposisi pekerjaan atau jabatan?
8. Apa manfaat dari mutasi pegawai?
9. Apa yang dimaksud dengan mutasi multifungsi?
10. Berikan contoh dari mutasi remedial!
6
BAB III
7
B. BERKAS YANG DIBUTUHKAN :
1. Surat pernyataan persetujuan dari pimpinan satuan kerja PNS yang bersangkutan;
2. Surat pernyataan persetujuan pejabat yang berwenang dari satuan kerja yang dituju;
3. Fotocopy sah keputusan pengangkatan Calon PNS;
4. Fotocopy sah keputusan pengangkatan PNS;
5. Fotocopy sah keputusan kenaikan pangkat terakhir;
6. Fotocopy sah hasil penilaian prestasi kerja yang sekurang-kurangnya bernilai baik pada
setiap unsur penilaian / SKP dalam 2 (dua) tahun terakhir;
7. Surat pernyataan tidak sedang melaksanakan ijin belajar/tugas belajar;
8. Surat pernyataan tidak pernah/sedang dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat atau sedang
dalam 1 (satu) terakhir yang ditandatangani pimpinan satuan kerja; dan
9. Daftar riwayat hidup
8
Soal !
1. Bagaimana prosedur mutasi pada suatu instansi Pusat atau dalam satu Instansi Daerah?
2. Sebutkan bunyi Pasal 4 huruf p Peraturan BKN!
3. Berkas apa saja yang dibutuhkan dalam mutasi pegawai?
4. Keputusan pengangkatan dalam jabatan oleh PPK instansi penerima dan keputusan
pemberhentian dari jabatan oleh PPK instansi asal sebagaimana dimaksud, ditetapkan paling
lama berapa hari setelah ditetapkan?
5. Jelaskan ketentuan mutasi dalam satu Instansi Pusat atau dalam satu Instansi Daerah,
menurut Peraturan BKN!
9
BAB IV
KEPANGKATAN PEGAWAI
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian pangkat
2. Siswa mampu menguraikan jabatan structural dan jabatan fungsional
3. Siswa mampu menerapkan prosedur kenaikan pangkat
4. Siswa mampu menganalisis prosedur kenaikan pangkat
A. Pengertian
a. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkat seorang PNS berdasarkan
jabatannya dalam rangkaian sistem kepegawaian sebagai dasar penggajian.
b. Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian
PNS terhadap Negara.
c. Jenis kenaikan pangkat adalah kenaikan pangkat regular dan kenaikan pangkat pilihan.
Disamping itu terhadap PNS dapat diberikan kenaikan pangkat anumerta bagi PNS yang
tewas dalam tugas, dan kenaikan pangkat pengabdian bagi PNS yang meninggal dunia,
mencapai BUP, cacat karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan.
B. Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional
Dalam birokrasi pemerintah dikenal jabatan karier, yakni jabatan dalam lingkungan birokrasi
yang hanya dapat diduduki oleh PNS. Jabatan karier dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Jabatan Struktural, yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi.
Kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah (eselon IV/b)
hingga yang tertinggi (eselon I/a). Contoh jabatan struktural di PNS Pusat adalah:
Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Biro, dan Staf Ahli. Sedangkan contoh
jabatan struktural di PNS Daerah adalah: sekretaris daerah, kepala dinas/badan/kantor,
kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi, camat, sekretaris camat, lurah, dan sekretaris
lurah.
2. Jabatan Fungsional, yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi,
tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksansaan tugas-tugas
pokok organisasi, misalnya: auditor (Jabatan Fungsional Auditor atau JFA), guru, dosen,
dokter, perawat, bidan, apoteker, peneliti, perencana, pranata komputer, statistisi, pranata
laboratorium pendidikan, dan penguji kendaraan bermotor.
C. Prosedur Kenaikan Pangkat
1. Pelaksanaan kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil daerah berdasarkan usulan dari
instansi kepada pejabat pembina kepegawaian daerah untuk dapat dipertimbangkan
kenaikan pangkatnya;
2. Semua berkas usulan kenaikan pangkat yang telah masuk kepada pejabat pembina
kepegawaian kemudian diverifikasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
10
3. Bagi PNS yang diusulkan kenaikan pangkat struktural, dan golongan IV/a ke atas, wajib
mendapatkan rekomendasi dari TPKP. TPKP memberikan rekomendasi berdasarkan hasil
rapat TPKP.
4. Semua berkas yang telah melalui proses verifikasi dan dinyatakan memenuhi syarat
dilakukan proses scanning di Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan;
5. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan menyampaikan nota persetujuan kenaikan
pangkat untuk di tanda tangani Bupati (bagi kenaikan pangkat golongan IV/c ke atas),
Sekretaris Daerah (bagi kenaikan pangkat golongan IV/a s.d IV/b) dan Kepala Badan,
Kepegawain, Pendidikan dan Pelatihan (bagi golongan III/d ke bawah);
6. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan mengirimkan softcopy file ke Kantor
Regional I BKN untuk diupload pada Aplikasi SEMAR (Sistem Manajemen ASN ter-
Rekonsiliasi) bagi golongan III/d ke bawah;
7. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan mengirimkan softcopy file ke Badan
Kepegawaian Daerah Pemerintah Daerah DIY untuk dibuatkan nota persetujuan
klenaikan pangkat dan diupload pada Aplikasi SEMAR (Sistem Manajemen ASN ter-
Rekonsiliasi) bagi golongan IV/a dan IV/b;
8. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan mengirimkan berkas usul kenaikan
pangkat bagi golongan IV/c ke atas untuk diteruskan ke Badan Kepegawaian Negara
Pusat dan Sekretariat Negara di Jakarta;
9. Kewenangan penetapan kenaikan pangkat,untuk menjadi penata tingkat I golongan ruang
III/d ke bawah ditetapkan oleh Bupati dan untuk pembina golongan ruang IV/a sampai
dengan pembina tingkat I golongan ruang IV/b ditetapkan oleh Gubernur;
10. Penetapan kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil untuk menjadi pembina utama muda
golongan ruang IV/c keatas dilaksanakan dengan Keputusan Presiden setelah mendapat
pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara berdasarkan usul dari Pejabat
Pembina Kepegawaian /Daerah;
11. Kenaikan pangkat pilihan yang menduduki jabatan struktural, menunjukkan prestasi luar
biasa baiknya, dan menemukan penemuan baru bagi negara diusulkan setelah mendapat
pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja Pegawai (TPKP);
12. Surat pengantar usulan kenaikan pangkat bagaimana tersebut pada nomor f, disampaikan
kepada Presiden dan tembusannya kepada Badan Kepegawaian Negara;
13. Tembusan surat pengantar yang disampaikan kepada Badan Kepegawaian Negara
dilengkapi dengan berkas usulan;
14. Tembusan surat pengantar dan usulan kenaikan pangkat tersebut diajukan dalam rangkap
6 (enam) serta dilampiri dengan bahan-bahan yang diperlukan;
15. Keputusan kenaikan pangkat dimaksud dapat dilakukan secara kolektif maupun
perorangan.
11
Prosedur Kenaikan Pangkat
12
Soal !
1. Jelaskan pengertian pangkat menurut pendapat kalian!
2. Dalam birokrasi pemerintahan dikenal jabatan karier, sebutkan jabatan karier tersebut!
3. Apa yang dimaksud dengan jabatan struktural?
4. Berikan contoh dari jabatan struktural!
5. Guru, dosen, dokter, perawat, bidan, apoteker adalah contoh dari jabatan apa?
6. Apa yang dimaksud dengan jabatan fungsional?
7. Berapa pangkat terendah dalam kepangkatan PNS?
8. Kewenangan penetapan kenaikan pangkat,untuk menjadi penata tingkat I golongan ruang
III/d ke bawah ditetapkan oleh?
9. Apa kepanjangan daro TPKP?
10. Sebutkan prosedur kenaikan pangkat!
13
BAB V
14
a. Penilik sekolah dasar.
b. Penilik pendidik agama.
c. Kepala sekolah dasar.
d. Pejabat lain yang setingkat dan dapat menggantikan.
2. Urutan DUK
a. Pangkat
Pegawai negeri sipil yang berpangkat lebih tinggi dicantumkan dalam nomor urut
yang lebih tinggi dalam DUK. Apabila ada dua orang atau lebih PNS yang
berpangkat sama, maka diantara mereka yang lebih tua dalam pangkat tersebut
dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam DUK.
b. Jabatan
Apabila ada dua orang atau lebih PNS yang bersangkutan sama dan diangkat dalam
pangkat itu dalam waktu yang sama pula, maka diantara mereka yang memangku
jabatan lebih tinggi dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam DUK.
Apabila tingkat jabatan sama juga, maka diantara mereka yang lebih dahulu diangkat
dalam jabatan yang sama tingkatnya itu, dicantumkan dalam nomor urut yang lebih
tinggi dalam DUK.
c. Masa Kerja
Apabila ada dua orang atau lebih PNS yang berpangkat sama dan memangku jabatan
yang sama, maka diantara mereka yang memiliki masa kerja sebagai PNS yang lebih
lama dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam DUK.
d. Latihan Jabatan
Apabila ada dua orang atau lebih PNS yang berpangkat sama, memangku jabatan
yang sama, dan memiliki masa kerja yang sama, maka diantara mereka yang pernah
mengikuti latihan jabatan yang ditentukan dicantumkan dalam DUK.
Jenis dan tingkat latihan ditentukan lebih lanjut oleh menteri yang bertanggungjawab
dalam bidang penerbitan dan penyempurnaan aparatur Negara. Apabila jenis dan
tingkat latihan jabatan sama, maka dari antara mereka yang lebih dahulu lulus
dicantumkan daftar nomor urut yang lebih tinggi dalam DUK.
e. Pendidikan
Apabila ada dua orang atau lebih PNS yang berpangkat sama, memangku jabatan
yang sama, memiliki masa kerja yang sama, dan lulus dari latihan jabatan yang sama,
maka diantara mereka yang lulus dari pendidikan yang lebih tinggi dicantumkan
dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam DUK. Apabila tingkat pendidikan sama,
maka diantara mereka yang lebih dahulu lulus dicantumkan dalam nomor urut yang
lebih tinggi dalam DUK.
f. Usia
Apabila ada dua atau lebih PNS yang berpangkat sama, memangku jabatan yang
sama, memiliki masa kerja yang sama, lulus dari latihan jabatan yang sama, dan lulus
15
dari pendidikan yang sama, maka diantara mereka yang berusia lebih tua
dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam DUK
16
15. Penulisan tanggal lahir
16. Penulisan catatan mutasi
17. Penulisan keterangan tambahan
17
Alur Pembuatan DUK
Soal!
“Seorang pegawai yang baru saja menjabat sebagai sekretaris daerah mendapat banyak cibiran
dari beberapa bawahannya. Banyak isu yang berkembang jika pegawai tersebut menjadi
sekretaeis daerah hanya karena ada hubungan kerabat saja. Menurut beberapa orang, sekretaris
daerah yang sekarang juga tidak memiliki banyak prestasi dibandingkan dengan kandidat
pegawai lain dicalonkan.”
1. Teks cerita tersebut menunjukkan pentingnya DUK dalam hal…
18
Madya (IV/a) 28/08/2013 kuripan,
01/10/2016 26/05/196-
5 Sifa, S.Hum, M.H Penata Tingkat I Kepala Sub Bagian 10 01 Pangkal Pinang,
(III/d) 01/04/2016 perencanaan 25/04/1967
Program dan
Anggaran
31/12/2015
2. Berdasarkan tabel diatas, nomor urut yang tepat adalah nomor urut bapak/ibu ….
3. Berdasarkan tabel diatas, nomor urut 1 seharusnya ditempatkan oleh bapak/ibu….
4. Berdasarkan table diatas, diatara Bapak Rozi, Ibu Lina, dan Bapak Noti, terjadi kesalahan
nomor urut. Nomor urut yang tepat bagi mereka bertiga seharusnya adalah….
5. Landasan hokum yang mengatur tentang DUK pegawai adalah….
6. Sebutkan tujuan-tujuan DUK!
7. Sebutkan pangkat-pangkat yang termasuk dalam golongan III !
8. Apabila ada dua orang atau lebih PNS yang berpangkat sama dan memangku jabatan yang
sama, maka selanjutnya untuk menentukan DUK mereka dilihat dari….
9. Urutan kelima dalam penentuan DUK PNS adalah….
10. Perubahan nomor urut pegawai DUK dilakukan apabila…..
19