Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SYSTEM TRANSPORTASI

TUGAS
Nurul Izzah 07231811104

Universitas Khairun Ternate

Fakultas Teknik

Prodi Teknik Sipil

2019
A. Latar Belakang

Moda transportasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang alat
angkut yang digunakan sebagai sarana transportasi untuk berpindah dari satu tempat ke tempat
lain. Pengangkutan berfungsi sebagai sarana penunjang dan dorongan dalam pembangunan
(the promoting sector) serta pemberi jasa (the service sector) bagi perkembangan ekonomi.

Moda Transportasi terdiri dari dua kata yaitu kata moda dan transportasi. Moda adalah
bentuk atau jenis. Sedangkan transpotasi secara umum adalah suatu kegiatan memindahkan
sesuatu (orang atau barang) dari satu tempat ke tempat lain baik dengan atau tanpa sarana.
Jadi pengertian dari Moda Transportasi adalah jenis atau bentuk angkutan yang digunakan
untuk memindahkan orang dan atau barang dari satu tempat ketempat lain.

Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) adalah suatu tatanan transportasi yang terorganisasi
secara sistematis dan terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai,
transportasi danau, transportasi laut dan transportasi pipa. Masing-masing transportasi terdiri dari
sarana dan prasarana, kecuali pipa yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak
(software) yang membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien.
Berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang, yang terus berkembang secara dinamis.

B. Jenis-jenis Moda Transportasi

Moda transportasi yang biasa digunakan dapat dikelompokan menjadi beberapa moda, yaitu
moda darat, laut dan udara. Jaringan transportasi dapat dibentuk oleh moda transportasi yang
terlibat dan saling berhubungan secara berantai dalam Sistem Transportasi Nasional (Sistranas).
Masing-masing moda transportasi memiliki karakteristik teknis yang berbeda dan pemanfaatannya
disesuaikan dengan kondisi geografis daerah layanan.
Berikut ini adalah beberapa jenis moda transportasi :
1. Moda Transportasi Darat
a. Jalan
Moda transportasi jalan merupakan moda yang sangat umum digunakan dalam
kehidupan kita sehari-hari. Kelebihannya, moda ini mempunyai fleksibilitas yang tinggi
selama ada dukungan dari jaringan infrastruktur. Moda jalan dapat dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yaitu moda kendaraan bermotor dan moda kendaraan tidak
bermotor.
b. Kereta Api
Moda transportasi kereta api merupakan moda transportasi rel yang terdiri dari
serangkaian kendaraan yang ditarik sepanjang jalur untuk mengangkut orang atau
barang. Gaya gerak terjadi dari lokomotif yang terpisah atau motor individu dalam
beberapa unit. Bentuk-bentuk modern yang paling umum adalah mesin diesel dan listrik
lokomotif, yang disediakan oleh kabel overhead atau rel tambahan dengan sejumlah
monorel dan guideways maglev dalam campuran.
c. Pipa
Moda tranportasi pipa umumnya digunakan untuk bahan berbentuk cair atau pun gas,
pipa digelar diatas tanah, ditanam pada kedalaman tertentu di tanah atau pun digelar
melalui dasar laut. Penggunaan angkutan pipa yang paling besar adalah untuk
transportasi minyak mentah, minyak hasil pengolahan (refinery), gas alam ataupun untuk
angkutan air perumahan atau kebutuhan industri.

2. Moda Transportasi Laut

Dalam Undang-undang No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, Kapal didefinisikan


sebagai kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga
angin, tenaga mekanik dan energi lainnya. Ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang
berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan
terapung yang tidak berpindah-pindah.

Berdasarkan sifat fisik air yang mampu mengangkut daya apung dengan gesekan
yang terbatas, maka pelayaran merupakan moda angkutan yang paling efektif untuk angkutan
barang jarak jauh dalam jumlah yang besar. Pelayaran dapat berupa pelayaran antar pulau,
pelayaran samudera ataupun pelayaran pedalaman melalui sungai atau pelayaran di danau.
Didalam pelayaran biaya terminal dan perawatan alur merupakan komponen biaya paling
tinggi, sedangkan biaya pelayarannya rendah. Ukuran kapal cenderung semakin besar pada
koridor-koridor pelayaran utama, dimana pada tahun 1960an ukuran kapal yang paling besar
mencapai 100.000 dwt tetapi sekarang sudah mulai digunakan kapal tangker MV Knock
Nevis 650 ribu ton dengan panjang 458 meter, draft 24,6 meter.
3. Moda Transportasi Udara

moda udara telah diatur dengan dasar ketentuan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, dimana Penerbangan didefinisikan
sebagai satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara,
bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan, keselamatan dan keamanan,
lingkungan hidup, serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya. Moda Udara yang
dinyatakan sebagai pesawat udara didefinisikan sebagai setiap mesin atau alat yang dapat
terbang di atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi udara
terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan.

C. Analisis Hubungan antar moda transportasi

Proses transportasi pada dasarnya ditujukan untuk mengoptimalkan faktor produksi, yaitu
untuk melakukan optimasi terhadap waktu, biaya dan kualitas. Pengiriman secara aman dan tepat
waktu sangat penting bagi perekonomian sebagai nilai lebih untuk memberikan pelayanan
yang dibutuhkan. Oleh karena itu untuk bisa menyerahkan barang secara aman dan tepat waktu
diperlukan infrasruktur yang baik dari moda transportasi yang digunakan. Dalam hal ini secara tidak
langsung moda transportasi dapat mempengaruhi tinggi rendahnya biaya dari proses
penggunaannya.

1. Permasalahan

Namun yang menjadi fokus dalam tulisan ini adalah menciptakan moda transportasi
yang terkoneksi dengan baik, antara moda darat,laut maupun udara. Khususnya antara moda
laut dan darat. Dalam hal ini adalah kapal peti kemas dan kendaraan angkutan barang yang
berada di Ternate, Maluku Utara.

Saat ini pelabuhan Ahmad Yani Ternate telah dilengkapi dengan counteiner crane
yang didatangkan dari Korea jelas ini telah memudahkan bongkar muat peti kemas, hanya saja
pelabuhan untuk membongkar peti kemas tidak terpisah dengan pelabuhan untuk menurunkan
penumpang sehingga pelabuhan ini belum memiliki tingkat keamanan yang baik. Tidak cukup
sampai disitu saja, namun kendaraan untuk mengangkut peti kemas ini juga tidak memenuhi
persyaratan sehingga mengganggu lalu lintas.
Hal tersebut terjadi disebabkan pemeriksaan yang kurang ketat sehingga dengan
mudahnya kendaraan pengangkut yang melewati jalan lingkungan dengan kapasitas lebih dari
8 Ton. Akibat dari pemeriksaan yang tidak ketat memberi dampak buruk pada lalu lintas,
terutama mix kendaraan yang terjadi di pertigaan Bastiong rute masuk ke pelabuhan fery.
Barang-barang yang diangkut ini kemudian akan dibawa ke pulau lain yang ada di Maluku
Utara, Maka dapat disimpulkan hubungan antar moda di kota ternate khususnya kapal peti
kemas dengan kendaraan angkutan barang belum berjalan dengan efektif dan efisien.

2. Solusi

Untuk mengatasi masalah ini Dinas Perhubungan kota Ternate telah memberi solusi
dengan menimbang terlebih dahulu muatan yang akan diangkut ke kota Ternate, sebab
kota Ternate sendiri belum mempunyai jembatan timbang. Dan untuk angkutan yang
melebihi persyaratan tidak diizinkan untuk melakukan pergerakan/pemindahan muatan.
Sehingga hal ini menimbulkan masalah baru, yaitu tidak terbentuk koneksi yang baik antar
moda.
Dengan melihat permasalahan yang terjadi, saya ingin menawarkan solusi untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Hal pertama yang harus dilakukan adalah Dinas
Perhubungan harus lebih jeli dalam memeriksa sehingga tidak didapati kendaraan yang
tidak memenuhi persyaratan, kemudian secepatnya untuk mengadakan jembatan timbang
agar tidak lagi bergantung dengan kota yang lain,dan yang terakhir apabila di dapati
kendaraan yang tidak memenuhi syarat misalnya melebihi kapasitas maka muatan itu
harus dibagi ke beberapa kendaraan angkutan.
LAMPIRAN

Pelabuhan Ahmad Yani

Moda Darat

Moda Laut

Anda mungkin juga menyukai