Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Semenjak awal abad 18, kekuasaan kesultanan Islam Mongol yang berpusat
di Delhi semakin merosot dan semakin melemah. Lemahnya kewibawaan dan
kemampuan sultan tidak dapat menghalangi kehendak para amir akan melepaskan
diri dan berkuasa penuh di wilayah mereka. Selain itu kaum brahmana juga mulai
bergerak untuk membangun kembali kerajaan Hindu di india.1
Raja mararta yang sebelumnya mulai mamberontak dan bergerilya, Akhirnya
berhasil membebaskan diri dan mendirikan kerajaan hindu di India barat. Demikian
pula golongan Sikh memenangkan pula pemberontakkannya.2
Bangsa Inggris semenjak permulaan abad ke 17, sudah tiba di India sebagai
pedagang dan mendirikan angkatannya yang bernama “The East India Company”.3
Mengetahui pertentangan-pertentangan di wilayah Islam sepihak, antara
kesultanan islam dan bekas kerajaan hindu sebagai taklukannya di pihak lain.
Akhirnya Inggris menjalankan politiknya yakni mengail di air keruh. Keinginannya
bukan saja untuk berdagang, tetapi juga untuk menguasai wilayah india, terutama di
pabrik-pabrik yang mereka dirikan untuk berdagang. Akhirnya dengan politik adu
dombanya, akhirnya ia berhasil menguasai daerah India yang mana daerah pertama
yang mereka kuasai adalah Madras, yang berhasil di kuasai pada tahun 1639, dan
Mumbay pada tahun 1660. Demikianlah selanjutnya dengan kekuatan bedil, politik
dan senjata uang, maka dilumpuhkan lah kekuaatan hakiki Islam mongol. Hal itu
diderita pula oleh kerajaan Hindu seperti raja Martha yang berusaha melawan
Inggris pada tahun 1817-1818.4
2. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana biografi tokoh-tokoh pembaharu Islam di India-Pakistan?
B. Bagaimana pemikiran tokoh-tokoh dalam pembaharu Islam di India-Pakistan?
C. Bangaimana pendidikan Islam di India-Pakistan?
3. TUJUAN
A. Menerangkan biografi tokoh-tokoh pembaharu Islam di India-Pakistan.
B. Menerangkan pemikiran tokoh-tokoh dalam pembaharu Islam di India-
Pakistan.
C. Menerangkan pendidikan Islam di India-Pakistan.

1 L. Stoddard the new world of islam,terj panitia penerbit, “Dunia Baru Islam” Jakarta
1966, h 2005.
2 Harun nasution , pembaharuan dalam Islam, Bulan Bintang , Jakarta, 1975. H. 163.
3 L. Stoddard, loc. cit
4 ODP. Sithombing, india ,sejarah dan kebudayaannya, sumur bandung, 1962. H. 67
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi pembaharu Islam di India dan Pakistan


1. Sayyid ahmad khan
Sayyid ahmad khan lahir di Delhi tahun 1817 dan menurut keterangan brasal
dari keturunan Husein cucu dari nabi Muhammad mlalui garis keturunan Fatimah
dan Ali . neneknya, Sayyid Al-hadi adalah pembesar Islam di istana Alamaghir II
(1754-1759). Ia mendapat didikan tradisional dalam pengetahuan agama dan
disamping bahasa arab, ia juga belajar bahasa persia. Ia adalah orang yang rajin
membaca dan banyak memperluas pengetahuan dengan membaca buku dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan. Pada masa anak-anak ia mempunyai
kesempatan untuk mengikuti nasib istana Mughal yang berangsur-angsur runtuh.
Kakeknya Sir Sayid yang asal mulanya menjadi panglima perang di kemudian hari
diberi kedudukan akademis semi hakim oleh kaisar kerajaan Mughal.5
2. Muhmmad iqbal
Muhammad Iqbal dilahirkan di Sialkot, Punjab Barat Laut. Mengenai waktu
kelahirannya, secara tepat, terdapat perselisihan, seperti dikemukakan oleh A.
Schinmel dalam The Date of M. Iqball`s Birth, bahwa kelahiran Iqbal tanggal 22
februari 1873, tetapi dalam tesisnya, penyair (Iqbal) itu sendiri menuliskan tanggal
kelahiran 2 Dzul al-qaidah 1294 H / 1876 M. mengingat tahun 1294 Hijriah dimulai
bersamaan dengan januari 1877 M. bersesuaian dengan 2 Dzul al-qaidah 1294 M,
maka tanggal 9 November 1872 bersesuaian dengan perbedaan fase kehidupan Iqbal
di callege dan Universitas dibandingkan tahun 1973.6
3. Muhammad ali jinnah
Muhammad Ali Jinnah lahir pada tanggal 25 desember 1876 di Karachi, orang
tuanya adalah seorang saudagar. Sejak kecil ia dikenal sebagai seorang yang memiliki
kecerdasan pikiran yang lebih dari pada teman-temannya, sehigga teman ayahnya
yang merupakan orang inggris menganjurkan agar Jinnah melanjutkan
pendidikannya ke inggris. Atas nasehat tersebut, pada umur 16 tahun, ia berangkat
ke inggris untuk melanjutkan pendidikannya, dan baru kembali ke India pada tahun
1896.7

5 Harun nasution ,pembaharuan dalam islam,sejarah dan pemikir gerakan, hal 156
6 Schimmul , Annemarie, Gabriel`s Wing A. Study Into The Religious Ideal Of Sir Muhammad Iqbal E.J
Brill, Leidel, 1963.
7 Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam (Sejarah Pemikiran dan Gerakan), (Cet. 12; Jakarta: PT.
Bulan Bintang, 1996), hal:181.
B. Pemikiran tokoh-tokoh pembaharu Islam di India-Pakistan
1. Sayyid ahmad khan
Sayyid Ahmad Khan adalah orang pertama di India baru yang menyatakan
pentingnya suatu penafsiran yang bebas, baru dan maju. Ia tidak hanya sebagai
pembangkit kecenderungan modernisme, tetapi sekaligus sebagai contoh yang
sempurna bagi modernisme. Orang-orang yang datang setelahnya, tidak
menambahkan sesuatu yang baru, bahkan hanya mengulangi pemikirannya dengan
bentuk yang sama atau berlainan. Pemikirannya berdiri diatas asas taqlid terhadap
peradaban barat dan prinsip-prinsip materinya, mengambil ilmu pengetahuan
modern dengan seluruh isi dan landasannya, lalu menafsirkan Islam serta al-Qur`an
menggunakan tafsiran peradaban dan ilmu pengetahuan modern. di akhir abad ke-
19 M. Tafsiran tersebut mengikuti kehendak hawa nafsu, pemikiran dan presepsi
orang-orang Barat, serta meremehkan perkara-perkara ghaib yang tidak terjangkau
oleh indera, eksperimen, maupun ilmu alam (fisika).8
Adapun pemikiran tentang agama adalah sebagai berikut:
Hukum pemotongan bagi pencuri bukan suatu yang wajib dijalankan, tetapi adalah
hukuman maksimal yang dijalankan dalam keadaan tertentu. Selain hukum potong
tangan ada hukum penjara bagi pencuri.9
2. Muhammad iqbal
Pemahaman yang benar menurut Muhammad iqbal tentang Islam adalah
menjadikan alam materi dan alam nyata bukan suatu yang keji tetapi sebagai
lapangan perjuangan demi personalitas. Dengan alam yang realis itu maka
kerpibadian menjadi kuat dengan perjuangan di dalam dunia ini akan tetap eksis dan
abadi. Jadi keabadian personalitas menurut Iqbal adalah melalui perjuangan, dengan
menundukan segala rintangan bukan lari dari padanya.10
Menurut Iqbal tujuan dinamisme Islam adalah perubahan pemahaman
terhadap alam atau kenyataan, yaitu berusaha mengembalikan pemahaman itu
kepada pemahaman umat Islam terdahulu, gerak dan pengetahuan manusia. Jadi
bukanlah suatu yang harus ditakuti atau dianggap buruk. Pengungkapan beberapa
prinsip-prinsip Islam yang semuanya merupakan faktor-faktor yang mendorong
manusia bergerak dan berusaha di dalam alam nyata ini. Mengubah pemikiran
manusia dai statis ke dinamis. Mengubah pemikiran ummat Islam agar sesuai dengan
perkembangan zaman (IPTEK) dan falsafah modern agar Islam tidak ketinggalan
zaman. Mengubah pemikiran agar mau membuka pintu Ijtihad, karna menurutnya
pintu ijtihad tidak pernah tertutup.

8 Busthami Muhammad Sa’id, Gerakan pembaruan Agama antara Modernisasi dan Tajdiduddin,
(Bekasi: PT Wacanalazuardi Amanah, 1995), h.128

9 Harun Nasution, 1996, pembaharuan dalam Islam sejarah pemikiran dan gerakan, (Jakarta: Bulan
Bintang), h 171.
10 Muhammad al-bahiy, 1986, pemikiran Islam modern, (Jakarta:Pustaka Panjimas), h.264.
3. Muhammad ali jinnah

Pemikiran pembaharuan Ali Jinnah sebenarnya lebih pada ranah politik, pada
awalnya ia beranggapan dan menganjurkan adanya nasionalisme India, untuk
melepaskan diri dari jajahan Inggris, akan tetapi dari hasil realitas dan pengalaman
yang ia rasakan membuatnya merubah haluan politiknya sejak ia menemukan
kekecewaan bersama partai kongres. sejak itulah ia beranggapan bahwa kepentingan
umat Islam di India tidak bisa lagi dijamin melalui perundingan dan terbentuknya
sebuah undang-undang dasar India secara keseluruhan. Tetapi kepentingan umat
Islam akan terjamin hanya melalui pembentukan negara tersendiri yang terpisah dari
negara umat Hindu di India. Ali Jinnah mulai membahas masalah pembentukan
negara Islam di rapat tahunan Liga Muslimin yang diadakan di Lahore pada tahun
1940, yang kemudian menghasilkan persetujuan bahwa pembentukan negara
tersendiri bagi umat Islam sebagai tujuan perjuangan Liga Muslimin. Sejak itulah
Jinnah mulai memperjelas tentang negara Islam yang akan dibentuk (Pakistan).
Menurutnya negara tersebut ialah sebuah negara yang berada dibawah kekuasaan
umat Islam, tetapi tidak melupakan peran serta non-muslim dalam pemerintahan
dengan menyesuaikan jumlah mereka disetiap daerah.11

Pembentukan negara Islam (Pakistan) Jinnah dan Liga Muslimin mendapatkan


dukungan umat Islam India, hal itu terlihat dari hasil pemilihan 1946, dimana Liga
Muslimin memperoleh kemenangan di daerah-daerah yang nantinya masuk
Pakistan. Kedudukan Ali Jinnah dalam perundingan dengan Inggris dan Partai
Kongres Nasional India mengenai masa depan Islam semakin kuat. Dan pada tahun
1947 Inggris mengeluarkan putusan untuk menyerahkan kedaulatan kepada dua
dewan konstitusi, satu untuk Pakistan dan satu untuk India. Pada tanggal 14 Agustus
1947 dewan konstitusi Pakistan dibuka dan pada tanggal 15 Agustus 1947
diresmikan, Ali Jinnah diangkat menjadi Gubernur Jendral atau Pemimpin besar bagi
rakyat Pakistan, dan pada hari itulah Pakistan lahir sebagai sebuah Negara umat
Islam yang merdeka baik dari inggris ataupun India.

C. Pendidikan Islam di India-Pakistan


1. Pendidikan islam di India
Pembaharuan di india dilatar belakangi oleh kondisi yang terjadi terhadap
umat Islam India. Sejak abad kedelapan belas, kekuasaan keajaan Islam Mughal
mulai melemah. Kekuatan Inggris semakin menguat, begitu juga dominasi Hindu
semakin mendesak umat Islam. Perlawanan-perlawanan kaum mujahidin yang
dipelopori oleh Sayyid Ahmad Syahid mengalami kegagalan. Situasi umat Islam di
India semakin terpuruk ketika terjadinya peristiwa mutiny (pemberontakkan) di
tahun 1857. Peristiwa ini memukul umat Islam, Sayyid Ahmad Khan berupaya

11 Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam (Sejarah Pemikiran dan Gerakan), (Cet. 12; Jakarta: PT.
Bulan Bintang, 1996), hal: 183.
menetralisasi keadaan tersebut. Dalam peristiwa itu, Sayyid Ahmad Khan banyak
menyelamatkan dan membantu Inggris dari tindakan kekerasan dan pembunuhan.

Sayyid Ahmad Khan dapat mengubah pandangan Inggris terhadap umat Islam
berkenaan dengan Mutiny (pemberontakkan). Menurut beliau ketertinggalan dalam
bidang ilmu pengetahuan, ketertinggalan itu karena akal tidak berfungsi dengan
benar. Jalan untuk mencapai kemajuan itu adalah lewat pendidikan. Mulailah Sayyid
Ahmad Khan memelopori pembangunan di bidang pendidikan karena menurut
beliau pendidikanlah yang dapat mengangkat kembali derajat kaum muslimin India
serta mengatasi berbagai masalah.

Pada tahun 1878 Sayyid Ahmad Khan mendirikan Muhammaden Anglo


Oriental College (M.A.O.C) di Alighar yang merupakan karyanya yang bersejarah dan
berpengaruh dalam cita-citanya untuk memajukan umat Islam India. Seterusnya di
tahun 1920 berdirilah Universitas Alighar (Alighar Muslim University). Universitas ini
mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan baik agama maupun sains.

Universitas ini telah melahirkan banyak alumni yang mempunyai peranan


yang besar di India dan Pakistan. Sederetan nama-nama orang berpengaruh di kedua
negara telah lahir dari Universitas Alighar. Gerakan Alighar ini digagaskan oleh Sayyid
Ahmad Khan. Masyarakat muslim India di abad kesembilan belas berada dalam
situasi yang memperhatinkan. Setelah runtuh kekuatan kerajaan Islam Mughal dan
Inggris mendominasikan kekeuasaan di Hindia.

Pembaharuan pendidikan di India dapat juga dilihat dari lahir dan


berkembangnya Madrasah Deoband yang ditingkatkan statusnya menjadi perguruan
tinggi yang bernama Darul Ulum Deoband. Sekolah inilah yang kemudian melahirkan
ulama-ulama ini Deoband mempunyai pengaruh besar bagi masyarakat India.
Deoband mengutamakan kemurnian tauhid dan juga memurnikan praktik
keagamaan. Deoband mencita-citakan agar terwujudnya Islam murni sebagai yang
terdapat di zaman Nabi, sahabat, tabi’in, dan zaman sesudahnya.

Sayyid Ahmad Khan sangat bersemangat untuk membentuk dan


mengembangkan pendidikan Islam dan perlu adanya pembaharuan pendidikan bagi
masyarakat muslim India, dikarenakan masyarakat muslim sangat tertinggal ketika
itu. Kondisi kaum muslim itu dapat dilihat dari uraian di bawah ini. Hunter
mengemukakan; “dalam departement yang tidak begitu diincari oleh partai politik di
Bengal, kita bisa membaca nasib umat muslim. Pada tahun 1869, departement
tersebut diisi sebagai berikut: Dalam tiga tingkatan asisten insinyur pemerintahan
terdapat 14 orang Hindu dan tidak ada seorang muslimpun;di antara pembantu
terdapat 4 orang Hindu dan 2 orang Inggris dan tidak ada seorang muslimpun di sini.
Di antara pembantu insinyur terdaoat 24 orang Hindu,dibandingkan dengan seorang
muslim, diantara inspektur terdapat 2 orang muslim dibandingkan 63 orang Hindu.
Di kantor akuntansi terdapat 50 orang Hindu, dan di tingkat atas dari atas kantor
bawah terdapat 22 orang Hindu namun, keduanya tidak ada seorang muslimpun.

Disalah satu departement besar, pada suatu hari ditemukan tidak ada
seorang pegawai pun yang dapat membaca bahasa orang muslim, dan kenyatannya
sekarang ini jarang sekali di kantor pemerintah Calcutta seorang muslim dapat
mengharap kedudukan yang lebih tinggi dari penjaga pintu,pesuruh,pengisi tinta,dan
tukang memperbaiki pena. Digambarkan juga bahwa kaum muslimin mengabaikan
pendidikan modern,kata Hunter. Hal itu terbukti dari 300 anak diperguruan tinggi
Inggris(di Calcutta)tidak sampai 1% muslim.

Usaha-usaha ditujukan untuk pendidikan umum bagi rakyat. Ia sadar apabila


rakyat tidak menerima pendidikan modern yang cukup, maka keadaan mereka tidak
akan tambah baik,tidak bisa menduduki kedudukan terhormat di antara bangsa-
bangsa di dunia. Graham penulis biografi Sayyid Ahmad Khan adalah
didikla!didiklah!didiklah!. semua penyakit sosial politik di India ia pernah
menyatakan kepada saya bisa diobati dengan cara ini. Obatilah akarnya dan
pohonnya akan subur. Demikianlah,ia mulai mendirikan sekolah dimana saja ia
ditempatkan. Tahun 1859 di Moradabad, tahun 1863 di Ghazipur. Tahun 1878 ia
mendirikan Muhammaden Anglo Oriental Collage (MAOC)sekolah ini dibentuk sesuai
dengan model sekolah di Inggris dan bahasa yang dipakai adalah bahasa Inggris,
direkturnya berbangsa Inggris sedangkan guru dan staff banyak orang Inggris. Ilmu
pengetahuan modern merupakan sebagain besar dari mata pelajaran yang diberikan.
Pendidikan agama tidak diabaikan. Di MAOC pendidikan agama Islam dan ketaatan
siswa menjalankan agama diperhatikan dan dipentingkan. Sekolah ini terbuka bukan
saja bagi orang Islam,tetapi juga bagi seorang Hindu,Parsi,dan Kristen.

2. Pendidikan di pakistan

Sejak kemerdekaan, upaya telah dilakukan untuk mengaitkan sistem


pendidikan dengan kebutuhan Semua Konferensi Pendidikan diselenggarakan pada
tahun 1947 sesuai arahan pendiri Pakistan Quaid-e-Azam Muhammad Ali Jinnah. Dia
menyediakan pedoman dasar untuk pengembangan masa depan pendidikan dengan
menekankan interalia, bahwa sistem pendidikan harus sesuai dengan jenius rakyat
kita, konsonan dengan budaya, sejarah kita dan menanamkan tertinggi rasa
kehormatan, integritas, tanggung jawab, dan pelayanan tanpa pamrih bagi bangsa
dan negara. Hal ini juga harus menyediakan pengetahuan teknis dan ilmiah untuk
membangun kehidupan ekonomi kita. Ini diikuti oleh penunjukan berbagai komisi,
yang menyampaikan laporan mereka secara berkala.

Laporan Komisi Nasional Pendidikan menikmati posisi aneh dalam sejarah


reformasi pendidikan. Ada beberapa komisi dan pernyataan kebijakan sampai
dengan 1973. Pada tahun 1973 pemerintahan demokratis sipil datang dengan
konstitusi 1973 yang ketentuan bahwa negara harus:

a. Mempromosikan kesatuan dan ketaatan dari standar moral Islam.

b. Memajukan dengan perawatan khusus dan ekonomi kepentingan pendidikan


daerah tertinggal.

c. Menghapus buta huruf dan wajib menyediakan pendidikan sekunder dan


gratis dalam minimum.

d. Membuat dan profesional pendidikan teknis tersedia secara umum dan lebih
tinggi.

e. Pendidikan secara merata diakses oleh semua berdasarkan prestasi.

f. Memungkinkan orang-orang dari bidang yang berbeda.

g. Melalui pendidikan, pelatihan, pertanian dan pengembangan industri, dan


metode lain untuk berpartisipasi penuh dalam segala bentuk kegiatan
nasional termasuk ketenagakerjaan dalam jasa.

h. Menjamin partisipasi penuh dari perempuan dalam semua bidang kehidupan


nasional.
L. Stoddard the new world of islam,terj panitia penerbit, “Dunia Baru Islam” Jakarta
1966.

Harun nasution , 1975. pembaharuan dalam Islam, Bulan Bintang , Jakarta.

ODP. Sithombing, india , 1962, sejarah dan kebudayaannya, (sumur bandung).

Schimmul , Annemarie, Gabriel`s Wing A. 1963, Study Into The Religious Ideal Of Sir Muhammad
Iqbal E.J Brill, Leidel,

Busthami Muhammad Sa’id, 1995, Gerakan pembaruan Agama antara Modernisasi dan Tajdiduddin,
(Bekasi: PT Wacanalazuardi Amanah,).

Harun Nasution, 1996, pembaharuan dalam Islam sejarah pemikiran dan gerakan, (Jakarta: Bulan
Bintang).

Muhammad al-bahiy, 1986, pemikiran Islam modern, (Jakarta:Pustaka Panjimas).

Anda mungkin juga menyukai