Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Memiliki tempat tinggal yang asri merupakan dambaan setiap orang.
Terlebih pada massa sekarang ini, sulit rasanya mendapatkan udara yang segar di
tengah hiruk pikuk keadaan kota yang semakin tercemar oleh polusi kendaraan.
Tentunya berbagai cara bisa kita lakukan untuk dapat menjaga kelestarian
lingkungan tempat tinggal kita. Salah satunya adalah dengan budidaya tanaman
hias, yang menghiasi setiap sudut rumah anda. Tanaman hias Aglaonema atau
dikenal juga dengan nama Sri Rejeki merupakan satu dari sekian banyak tanaman
hias yang paling populer dan banyak dicari. Selain karena bentuknya yang indah,
tanaman yang satu ini juga memiliki daya tahan yang tinggi serta relarif mudah
untuk merawatnya. Hal ini dikarenakan, Aglaonema sendiri sangat cocok untuk
diletakan di dalam ruangan karena mampu berdaptasi meskipun minimnya sinar
matahari yang didapat.
Meski demikian, tanaman hias ini sebenarnya memiliki sifat yang
beragam. Ada yang dapat terkena sinar matahari, ada yang harus ternaungi,
namun ada pula yang harus ditempatkan di ruangan yang sedikit kering. Di
habitat aslinya, Sri Rejeki sering dijumpai di hutan hujan tropis dengan intensitas
matahari rendah dan kelembaban yang tinggi. Sementara ciri fisik dari tanaman
hias Aglaonema ini terletak pada akar serabut dengan batang yang tidak
berkambium. Daun dari tanaman ini juga memiliki bentuk menyirip dengan
berhiaskan corak menarik dalam berbagai warna.
Budidaya untuk Aglaonema sendiri dapat dilakukan dengan menanam
bonggolnya. Dari satu bonggol bisa didapatkan 2-3 anakan baru. Setelah 6 bulan,
pisahkan anakan baru tersebut dari induknya. Aglaonema juga bisa
dikembangbiakkan dengan cara yang lebih cepat, yakni dengan memotong
pucuknya. Dengan cara ini, tanaman induk akan terangsang untuk mengeluarkan
tunas baru. Dari satu potongan pucuk, bisa didapatkan 2-3 anakan baru lagi.
Anakan dari potongan pucuk ini dapat dijadikan bibit setelah memiliki 5-7 helai
daun. Jika anda menggunakan dua metode ini sekaligus, dari satu tanaman saja
bisa didapatkan 5-6 anakan sri rejeki baru. Pemotongan pucuk bisa lebih optimal
jika metode ini dilakukan pada aglaonema dewasa yang memiliki 8-10 helai daun.
Namun, kondisi tanaman induk harus diperhatikan. Pilihlah induk yang sehat,
daun dewasa yang segar dan kokoh atau daun muda tidak mengecil. Akarnya juga
harus kuat dengan kriteria berwarna putih, gemuk, dan tidak busuk. Sebelum
melakukan pemotongan pucuk, sebaiknya benamkan bagian batang lebih dalam
ke tanah hingga 8-10 cm. Frekuensi pemberian pupuk pun boleh ditingkatkan dari
2 sampai 3 minggu sebelum pemotongan pucuk. Jika biasanya pemberian pupuk
dilakukan sekali dalam seminggu, maka pemotongan digandakan menjadi 2 kali
dalam seminggu.
Ketika anda memindahkan anakan aglaonema yang belum memiliki akar
yang kuat maka gunakan metode bungkus plastic. Tanam anakan baru tersebut
dalam pot, kemudian membuat sungkup dari plastic bening. Dengan demikian,
kelembaban dalam sungkup tinggi (mencapai 80%), suhu tetap stabil. Hal tersebut
memungkinkan terjadinya peningkatan laju metabolisme sehingga akar lebih
cepat tumbuh. Akar akan muncul setelah 3 minggu disungkup dan siap
dipindahkan ke luar. Sungkup plastik bening dapat juga diganti denagn tabung
transparan dari bahan plastik jika memungkinkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara membudidayakan tanaman hias bunga sri rejeki?
2. Apa saja jenis- jenis tanaman hias sri rejeki ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara budidaya tanaman hias bunga sri rejeki!
2. Mengetahui jenis-jenis tanaman hias sri rejeki!
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Asal-Usul Tanaman Bunga Sri Rejeki


Tanaman bunga sri rejeki memiliki nama latin Aglaonema. Aglaonema sendiri
berasal dari bahasa yunani kuno, aglaos dan nema. Aglaos artinya terang atau sinar
sedangkan nema artinya benang (benang sari) sehingga aglaosnema dapat diartikan
sebagai Benang Bersinar Terang. Aglaonema kini merupakan salah satu tanaman hias
dalam ruangan. Ketua Komunitas Aglaonema Indonesia Agus Choliq mengemukakan
tanaman ini diperkirakan berasal dari negara-negara di Asia Tenggara atau Asia
Selatan, seperti Cina bagian selatan, Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan
Myanmar. Tanaman ini biasa hidup di pedalaman hutan dataran rendah dan sedang
(di kaki gunung) dengan intensitas cahaya yang terbatas. Yakni sekitar 10-30 persen
sinar matahari. Di Indonesia sendiri aglaonema dikenal dengan nama 'Sri Rejeki'
karena mungkin tanaman hias ini dianggap sebagai pembawa rejeki atau
keberuntungan," lanjut Choliq.
Perkembangan aglaonema di beberapa negara
a. Sejak Cina pertama kali membudidayakannya, belum ada perkembangan mengenai
aglaonema sampai sekitar tahun 1960. Nat Deleon dari USA melakukan
persilangan antara Aglaonema curtisii dan Aglaonema treubi. Aglaonema hibrida
yang dihasilkan diberi nama Aglaonema Silver Queen.
b. Sejak itu, aglaonema di Amerika tidak banyak mengalami perkembangan, hingga
pada tahun 1974 diperkenalkan Aglaonema Abidjan dan Manila, kemudian sekitar
tahun 1980 diperkenalkan Aglaonema B.J Freeman. Perkembangan yang lebih
pada sekitar tahun 1990 dengan diperkenalkannya sekitar 15-20 kultivar baru.
Silangan-silangan baru ini umumnya berasal dari University of Florida.
c. Menjelang tahun 80-an, Sithiporn Donavanik dari Thailand sukses menghasilkan
aglaonema dengan daun yang berwarna-warni dari silangan A. rotundum x A.
marantifolium-tricolor. Hasil silangan tersebut diberi nama ‘Sithiporn’. Twyford
Plant Laboratories Inc. of Sebring Florida sedang mengembangbiakan tanaman ini
dalam skala komersial dengan menggunakan teknologi kultur jaringan
(cloning/tissue culture) dengan nama dagang Aglaonema Red Gold.
d. Pada tahun 2000-an, di Thailand dibentuk suatu klub yang memproduksi
aglaonema. Klub yang hingga saat ini beranggotakan sekitar 60 anggota ini telah
menghasilkan banyak sekali jenis-jenis aglaonema baru dengan corak dan warna
yang sangat menawan, walaupun dari segi daya tahan tanaman belum teruji. Miss
Ausa merupakan salah satu anggota yang berhasil nebghasilkan aglaonema dengan
daun berwarna merah, kuning, dan merah muda.
e. Di Indonesia, Gregori G. Hambali sekitar tahun 1980 secara bertahap
mengembangkan aglaonema yang berwarna-warni. Ada dua hasil silangannya
yang sangat terkenal, baik di Indonesia maupun di mancanegara. Kedua hibrida
tersebut diberi nama Pride of Sumatera dan Donna Carmen. Aglaonema ini dapat
dikatakan aglaonema yang pertama berwarna merah. Selain itu ada satu lagi hasil
silangan lainnya masih banyak, tetapi kebanyakan tidak diberi nama.
f. Selain Gregori G. Hambali, Sukasdi dari Bogor juga menghasilkan aglaonema
hibrida, salah satu hasil silangannya diberi nama Sannera. Nursery Anggun Ayu
juga turut meramaikan dalam menghasilkan aglaonema hibrida pada tahun 1985-
an. Namun, sayang sekali sebagian besar aglaonema hibrida tidak diberi nama
sehingga hanya dikenal dengan nama aglaonema hibrida.
g. Perkembangan aglaonema di Filipina tidak sepeti di Tahailand. Namun ada
beberapa beeder dan kolektor aglaonema yang cukup terkenal, seoerti Vangie Go,
Adelia Angeles, dan Dr. Romer Gurierrez.
2.2 Jenis Jenis Tanaman Bunga Sri Rejeki
Berikut ini bermacam-macam jenis tanaman sri rezeki, antara lain:
1. Sri Rejeki Sinar Bulan (Moonlight)

Sri rejeki sinar bulan menjadi salah satu tanaman terbaik di nusantara.
Daunnya berwarna hijau keputihan dan tulang daunnya berwarna merah.
Bentuknya bulat sedikit memanjang dengan cekungan. Saat terkena cahaya, daun
sri rejeki jenis ini akan Nampak seperti tanaman hias daun bergelombang karena
memiliki tekstur yang unik.
2. Sri Rejeki Bidadari

Tumbuhan sri rejeki bidadari mempunyai dedaunan dengan warna yang


begitu cantik bak bidadari. Warna daunnya adalah perpaduan warna dari hijau dan
merah muda, sedangkan bagian batangnya berwarna merah.
Daun mempunyai ujung yang meruncing dan tulang-tulang daunnya
mempunyai garis yang tegas. Daun-daun ini tumbuh tidak beraturan sehingga
terlihat begitu rimbun.
3. Sri Rejeki Legacy

Tanaman sri rejeki legacy juga mempunyai daun dengan perpaduan warna
hijau pada daun dan merah yang lebih gelap pada tulang daun. Bentuk daunn
lonjong dan meruncing pada bagian ujung. Pada beberapa bibit tanaman sri rejeki
jenis ini, daunnya mempunyai semburat berwarna putih, sehingga tampilannya
menjadi lebih lembut.
4. Sri Rejeki Pride Of Sumatra
Sri rejeki pride of Sumatra berasal dari Sumatra. Jenis sri rezeki yang satu
ini memiliki warna merah tua pada daun dan merah muda pada tulang daunnya.
Warna tersebut membuat sri rejeki pride of Sumatra terlihat eksotis sekaligus
elegan.
5. Sri Rezeki Adelia
Apabila dibandingkan dengan sri rezeki Pride of Sumatera, sri rezeki
Adelia memiliki urat-urat daun yang tidak begitu terlihat merah, kecuali pada
tulang daun utama (bagian tengah) yang merah menyala dengan sedikit kombinasi
warna pink.
Tulang daunnya berwarna pink, sedangkan bercaknya lebih didominasi
oleh warna hijau tua dengan taburan pink. Bercak pink tersebut merata di seluruh
permukaan daun. Pada bagian tengah bercak pinknya lebih rapat.

5. Sri Rejeki Lipstick (Siam Aorora)


Sri rejeki lipstik mempunyai daun yang bentuknya yang memanjang
dengan ujung runcing dan tekstur yang bergelombang. Pemberian nama lipstik ini
berdasarkan pada warna merah yang menghiasi pinggiran daun dan batangnya.
6. Sri Rejeki Red Kochin
Sri rejeki red kochin atau biasa dikenal dengan nama cochin memiliki
dominasi warna merah muda. Pada beberapa daun, ada yang mempunyai warna
hijau tua. Tulang daunnya berwarna putih. Hal ini membuatnya terlihat lembut.
Daunnya berbentuk bulat meruncing dan memiliki tangkai panjang, sehingga
daun-daun ini menjuntai secara alami.

7. Sri Rejeki Dud Anjamani


Sri rejeki dud anjamani termasuk populer di kalangan pecinta tanaman. Sri
rezeki jenis ini mempunyai daun yang sangat unik. Daun yang berbentuk bulat
meruncing ini didominasi warna merah mudah dengan bingkai berwarna hijau,
serta bercak-bercak tipis yang tidak beraturan. Daun yang berukuran tidak terlalu
besar ini akan nampak semakin cantik saat terkena paparan sinar.
8. Sri Rejeki Lady Valentine
Sri rejeki lady valentine nampak mirip dengan sri rezeki dud anjamani,
hanya saja warnanya lebih muda. Tulang daunnya terlihat jelas sebab terdapat
semburat warna hijau. Daunya juga mempunyai bentuk yang lebih panjang dan
sedikit bergelombang.

9. Sri Rezeki Red Ruby


Sri rezeki red ruby mempunyai perpaduan warna merah ruby dan sedikit
hijau menjadikannya sempurna sebagai aksen dekorasi rumah. Tanaman yang
memiliki umur panjang ini akan terus mempertahankan kesegaran daunnya selama
bertahun-tahun.

10. Sri Rezeki Tiara


Sri rezeki tiara memiliki banyak kombinasi warna pada daunnya, seperti
warna hijau, merah, dan juga putih. Sri rezeki yang satu ini cukup terkenal karena
sering memenangkan ajang lomba pameran kembang skala nasional.
Tanaman ini pertumbuhannya tergolong cepat dan mudah bertunas, antara
indukan dan anakan membentuk posisi yang rapi dan arah pertumbuhannya yang
teratur.

11. Sri Rezeki Stardust


Sri rezeki stardust merupakan tanaman aglaonema yang disebut sebut
sebagai jenis aglaonema terbaik, karena mempunyai pesona tersendiri sehingga
banyak yang memburunya. Sri rezeki jenis ini sangat sering dibuat untuk tanaman
indoor maupun tanaman outdoor. Corak daunnya berwarna campuran merah dan
hijau dan juga mempunyai tangkai yang pendek serta daun yang tebal.
12. Sri Rezeki Suroyo
Sri rezeki suroyo sangat unik, karena tangkai nya yang berwarna pink dan
pendek serta mempunyai semburat berwarna kuning kemerahan.
13. Sri Rezeki Widuri
Sri rezeki Widuri secara keseluruhan memiliki helaian daun kekuningan
dengan bercak hijau sedikit. Ada pula yang titik hijaunya lebar-lebar dan
didominasi dengan warna pink. Apabila diperhatikan, bagian tulang daun utama
tampak merah menyala. Bentuk daunnya oval dan permukaan daun agak cekung.
14. Sri Rezeki Donna Carmen
Sri rezeki Donna Carmen mempunyai daun lebat dan rimbun dengan
bentuk yang cenderung bulat. Daunnya berwarna hijau kekuning-kuningan dan
terdapat bercak merah. Tulang daunnya berwarna pink. Sri rezeki jenis ini
tergolong aglaonema yang mudah beranak banyak.
15. Sri Rezeki Angela
Sri rezeki Angela mempunyai warna daun yang didominasi oleh warna
hijau gelap, dengan bercak berwarna pink sewarna dengan tulang daunnya. Urat
daun tidak begitu jelas. Permukaan daun berlekuk dan berkontur. Daun memiliki
susunan yang kompak dengan tulang daun pendek. Sri rezeki jenis ini sangat
cocok jika ditanam sebagai tanaman pot karena tidak memiliki rumpun yang besar
dan memang jarang mengeluarkan tunas.

16. Sri Rezeki Shinta


Sri rezeki Shinta mempunyai tulang daun agak panjang dengan warna daun
dido minasi hijau gelap, dan ada bintik pink dan putih secara merata. Daunnya
besar dan melengkung sehingga sangat cocok sebagai tanaman tunggal. Sri rezeki
jenis ini kurang populer karena cukup sulit untuk mengeluarkan anakan.

17. Sri Rezeki Diana


Sri rezeki Diana memiliki postur yang tinggi karena tangkai daunnya panjang
dan daunnya berbentuk lebar meruncing. Sehubungan dengan postur tersebut, sri
rezeki jenis ini biasanya ditanam dalam bentuk rumpun. Daunnya memiliki warna
yang terdiri dari kombinasi merah, hijau gelap dan putih yang terlihat sangat kontras.
Urat daun tidak terbentuk secara nyata, daun juga hanya sedikit melengkung.
18. Sri Rezeki Mutiara
Sri rezeki Mutiara sebagaimana namanya, memiliki kelir putih kekuningan
di daunnya menimbulkan nuansa kemilau, bak kilauan cahaya mutiara. Daunnya
berbentuk memanjang dengan ujung meruncing yang didominasi oleh warna putih
dan kuning. Kelirnya berwarna hijau berpola yang menyerupai bercak-bercak.
Tulang daun warnanya putih dengan sentuhan pink, begitu pula warna tangkainya.
19. Sri Rezeki Ariana
Sri rezeki Ariana mempunyai daun yang berujung meruncing, postur
membulat. Tajuk tanaman kompak, daun tebal dan kuat. Warna daun hijau gelap
dengan kombinasi corak merah. Corak atau bercak merah berukuran relatif besar
jika dibandingkan dengan jenis lain. Akan tetapi, persentase warna merah lebih
sedikit dibandingkan dengan warna hijau. Tangkai daun warnanya merah jambu.
Sri rezeki jenis ini mempunyai daya tahan yang bagus, tidak mudah stress. Jumlah
anakannya banyak dan mudah tumbuh. Postur daun yang tebal membuat tanaman
ini mempunyai sifat relatif lebih tahan cuaca panas.
2.3 Botani Tanaman Bunga Sri Rezeki
1. Klasifikasi Sri Rejeki
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Aglaonema
Spesies : Aglaonema crispum
2. Morfologi Sri Rejeki
Berdasarkan pengamatan tanaman sri rejeki dapat dilihat berdasarkan akar,
batang, daun, bunga dan buah.
a. Akar
Tanaman sri rejeki adalah tanaman yang memiliki biji tunggal dan
memiliki perakaran yang serabut. Fungsi utama akar adalah untuk menyerap
air dan mencari zat nutrisi yang ada didalam tanah. Akar tanaman ini
berwarna putih dan berair.
b. Batang
Batang tanaman sri rejeki memiliki batang yang pendek, berdiameter
1-3 cm atau lebih. Batang berwarna putih, hijau dan berwarna kemerahan,
selain itu batang berbuku-buku, berair dan tidak berkayu.
c. Daun
Daun tanaman sri rejeki berbentuk oval tidak beraturan, bagian
pangkal ujung lancip dengan tekstur kaku, berwarna hijau, kemerahan,
bercak/corak putih adapun warna lainnya tergantung dengan spesiesnya.
Selain itu, daun memiliki tangkai panjang dibandingkang dengan permukaan
daun.
d. Bunga
Bunga tanaman sri rejeki tidak indah dan menarik dibandingkan
dengan tanaman lainnya, bunga ini memiliki serbuk sari terletak dibagian atas
dan putik dibagian dekat pangkal. Bunga tanaman ini terbungkus oleh
seludang berwarna hijau pucat. Pada umumnya bunga tanaman ini adalah
bungan uniseksual, yaitu bunga betina dan jantan terdapat didalam satu bunga.
e. Buah
Buah yang dihasilkan oleh tanaman ini berbentuk lonjong, hampir
menyerupai buah melinjo, berwarna hijau. Kemudian akan berubah menjadi
putih, kuning dan berwarna merah. Buah yang dihasilkan tanaman ini terdapat
di pangkal bunga berbentuk tonjolan kecil.

2.4 Syarat Tumbuh Tanaman Bunga Sri Rejeki


Tidak banyak Syarat tumbuh Untuk tanaman Hias aglaonema. Faktor
lingkungan yang penting yaitu pencahayaan dan temperatur Tanaman hias
Aglaonema tersebut. Cahaya dibutuhkan tanaman aglaonema untuk proses
fotosintetis, yaitu merubah gas asam arang (CO2) dan air (H2O) menjadi gula atau
karbohidrat.
1. Pencahayaan
Sesuai dengan sifat aslinya, aglaonema memerlukan tempat teduh atau ada
naungan. Aglaonema masih dapat hidup walaupun ditempatkan di ruangan yang
agak gelap (kurang dari 150 cahaya lilin). Namu, pencahayaan yang baik ialah
1.000 sampai 25.000 cahaya lilin atau dinaungi parenet 70-90% agar pertumbuhan
optimal.Sesuai dengan sifat aslinya yang menyukai tempat teduh, tanaman ini
sangat cocok ditempatkan di ruangan dalam waktu yang relatif lama. Oleh sebab
itu, tanaman ini pouler sebagai tanaman Bila cahaya terlalu intensif atau terang,
daun aglaonema menjadi agak putih atau pucat dan bisa terjadi titik-titik gosong
atau terbakar. Pencahayaan yang berlebihan dapat diketahui dengan melihat sudut
antara daun dan batang tanaman yang lebih kecil dari 45 derejat (agak tegak).
Adapun posisi yang normal antara 45-90 derejat.
2. Temperatur dan kelembapan
Temperatur yang optimal untuk aglaonema antara 24-29 derejat C pada
siang hari dan 18-21 derejat C pada malam hari. Adapun kelembapan optimal
sekitar 50%. Dengan temperatur dan kelembapan tersebut, agleonema cocok
ditanam di dataran rendah. Perkembangan aglaonema, terutama hibrida, dapat
dilihat dari dua segi, yaitu dari negara-negara yang menghasilkan dan dari tanaman
itu sendiri, terutama dari harganya.

2.5 Teknik Budidaya Tanaman Bunga Sri Rejeki


Berikut persiapan untuk penanaman bunga hias tersebut :
1. Pembibitan
Untuk mendapatkan bibit dari tanaman sri rejeki ini, maka ada beberapa
metode yang bisa digunakan. Berikut beberapa metode tersebut:
a. Jika melakukan pembibitan menggunakan biji, maka pastikan anda
mendapatkan biji dari tanaman indukan yang sudah berumur atau dewasa.
b. Lakukan terlebih dahulu perendaman terhadap biji selama 3 jam yang nantinya
akan memudahkan proses penyemaian biji.
c. Anda juga bisa melakukan pembibitan menggunakan stek daun. Ini merupakan
cara yang juga banyak digunakan oleh yang lainnya. Dimana anda hanya
tinggal memotong bagian tunas yang sehat.
d. Pastikan untuk memotong menggunakan alat pemotong yang bersih, tajam dan
bebas karat. Kemudian siapkan media dan wadah tanam dan masukkan calon
bibit tersebut kedalamnya.
e. Anda juga bisa melakukan pembibitan menggunakan metode pencangkokan.
Dimana ini nantinya harus dilakukan dengan teliti.
f. Karena, batang tanaman sri rejeki tidak terlalu kuat dan lembek. Jika tidak
dilakukan dengan baik, maka akan mudah membusuk.
g. Untuk jenis indukan yang akan dilakukan pencangkokan, maka pastikan batang
yang digunakan sudah cukup umur, sehat dan bewarna kecoklatan.
h. Sayat bagian batang tersebut dan tutup menggunakan media tanam, tunggu
hingga akar muncul dan potong sebelum memisahkannya ke dalam wadah
tanam.
i. Anda juga bisa menggunakan pembibitan dengan cara pemisahan anakan. Ini
adalah proses pembibitan yang sangat mudah namun membutuhkan waktu
yang lama.
j. Karena nantinya anda harus menunggu indukan memiliki anakan baru yang
akan tumbuh di sela-sela tanaman induk. Namun, berhati-hati saat memisahkan
tanaman induk dengan anakannya. Jangan sampai melikai akar tanman tersebut
yang akan menggalkan proses pembibitan.
2. Penanaman
Cara penanaman Bunga Aglaonema jika anda ingin melakukan pembibitan
menggunakan
a. Biji
Dengan biji maka anda harus nya mencari biji yang diambil dari
tanaman indukan yang sudah berumur atau sedah tua. Sebelumnya rendam biji
aglaonema selama 2 hingga 3 jam agar bisa meransang pertumbuhan biji
tersebut.
b. Stek
Anda bisa melakukan penanaman menggunakan stek dengan cara
menanam pucuk dari aglaonema yang sudah berumur tersebut. Setidaknya
tanaman indukan yang nantinya akan di stek tetap memiliki 5 sisa daun setelah
bucuknya di ambil dan haruslah memiliki batang yang kokoh. Potonglah pucuk
indukan yang sebelumnya telah anda pilih tersebut. Pohon indukan tersebut
setidaknya harus ada sampai 7 ruas daun, ya! Setelah melakukan pemotongan
pucuk menggunakan gunting tanaman atau pisau yang tajam, maka anda hanya
perlu menanam pucuk tersebut kedalam wadah kecil dan letakan di daerah sejuk
dan terhindar dari berbagai jenis gangguan. Hanya saja indukan yang di lakukan
stek pucuk ini akan mengalami percabangan.
c. Cangkok
Anda hanya perlu ketelitian dalam memperbanyak bunga aglaonema
menggunakan metode pencangkokan, karena jika tidak teliti maka batang yang
di lakukan pencangkokan akan mengalami pembusukan. Cara atau metode
cangkok adalah sebagai berikut : Pilihlah tanaman indukan yang bewarna
batang coklat dan kokoh. Biasanya akan di tandai dengan daun yang mudah
gugur atau telah gugur dengan sendirinya. Kupas sedikit batang yang telah
dipilih untuk menjadi indukan pembibitan cangkok tersebut. Lapisi dengan
kombinasi tanah sekam, humus, pakis dan pasir malang gunakan plastik.
Berilah lubang kecil untuk sirkulasi udara untuk lubang pengakaran, lakukan
penyemprotan pada plastik 2 kali sehari dan biasanya akan siap dalam 3 atau 4
minggu. Itulah cara menanam bunga aglaonema.
d. Pemisahan Anakan
Cara penanaman dengan metode ini adalah dengan pemotongan akar
sambung antara indukan aglaonema dengan anakannya. Pastikan terlebih dahulu
bahwa anakan tersebut sudah memiliki akar yang cukup kuat sebeum anda
melakukan pemisahan dengan metode pemotongan. Tada akar yang sudah kuat
adalah akar yang gemuk dan bewarna putih.
5. Media Tanam
Untuk menunjang pertumbuhan tanaman hias aglaonema maka ada
beberapa jenis media tanam yang bisa di pakai yaitu :
 Sekam Bakar : Ini merupakan media tanam yang memiliki daya tahan yang lama
dan memiliki sifat steril. Hanya saja daya serap untuk air kurang baik walaupun
aerasinya cukup baik hingga harus di campur dengan media tanam lainnya.
 Pakis : Merupakan salah satu media tanam yang memiliki sistem drainase, daya
serap air, daya tahan dan bagus untuk perkembangan akar.
 Pasir Malang : Digunakan dalam pencegahan media yang sangat basah atau
terjadi penggenangan air karena sifat porositasnya yang baik.
 Cocopeat : Merupakan media tanam yang merupakan hasil olahan dari sabut
kelapa yang dapat menahan air dan sering menjadi media tanam bunga hias.
6. Perawatan
a. Penyiraman tanaman aglaonema
Ketika anda menanam tanaman aglaonema maka anda harus juga
menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kondisi dai media tanam.
Penyiraman biasanya di lakukan dengan menyesuaikan dengan jumlah air
dengan media tanam. Sebaiknya gunakan air bersih yang tidak mengandung zat
berbahaya seperti kaporit.
b. Pemupukan Bunga Aglaonema
Agar pertumbuhan tanaman ini menjadi baik dan berkembang dengan
pesat maka anda harus memberi pupuk secara rutin sekitar sekali 2 minggu.
Nutrisi akan di berikan kepada tanaman bunga aglaonema dengan pemberian
pupuk rutin dan nantinya akan menunjang pertumbuhan tanaman ini. Biasanya
pupuk yang biasa di gunakan adalah pupuk NPK. Pupuk lain yang di pakai
adalah Gandasil D, Vitabloom, Hyponex dan Growmore. Agar tanaman hias ini
bisa tumbuh dengan baik dan daun yang di hasilkan juga cantik maka anda
harus rajin memberikan pemupukan dan berikan kelembaban sekitar 50 hingga
75 %.
c. Penyakit dan Hama
Penyakit dan hama merupakan hal yang harus anda perhatikan dengan
baik karena akan menggangu pertumbuhan dari tanaman hias anda. Penyakit
umum yang sering menyerang tanaman hias ini adalah jamur fusarium yang
akan menyebabkan layu fusarium. Anda bisa menggunakan fungisida agar bisa
melakukan pencegahan terhadap penyakit ini. Sedangkan ulat adalah hama yang
sering menggangu tanaman ini. Singkirkan saja segala hama seperti ulat yang
akan menempel di batang. Gunakan penyiraman air sabun jika anda ingin
menyingkirkan hama seperti kutu kebul. Jangan terlalu pekat dalam membuat
cairan air sabun. Gunakan saja air sabun cuci piring seperlunya. Jenis hama dan
penyakit bunga aglaonema-Pencegahan hama dan penyakit harus dilakukan
secara rutin untuk menjaga kesehatan dan menjaga tanaman agar tetap tumbuh
dengan subur. Hama dan penyakit dapat muncul kapan saja dan dimana saja
lokasinya.
Walaupun tanaman sudah diletakkan di tempat yang steril itu juga tidak
menjamin apakah tanaman tersebut terbebas dari hama dan penyaki atau tidak.
Menjaga dan merawat tanaman dengan baik dan benar sangat diperlukan untuk
mencegah terjadi nya serangan hama. Serangan hama dan penyakit dapat di
cegah dengan melalui cara yang sudah di sediakan para petani aglaonema.Jenis
Hama Dan penyakit Bunga Aglaonema
Untuk melakukan pencegahan hama dan penyakit, sebaiknya kita tidak
boleh menggunakan cairan seperti zat-zat kimia.Karena zat-zat kimia
mengandung cairan yang sangat berbahaya, bukan hanya mematikan hamadan
penyakit. Bahkan bisa mematikan tanaman aglaonema juga, karena zat yang
terkandung di dalam nya sangat berbahaya.
Berikut ini merupakan hama yang harus kita waspadai :
 Mealy bug
Mealy bug ini merupakan jenis hama yang menyerupai kutu. Mealy
bug ini biasanya menyerang pada bagian daun pada tanaman
aglaonema.Jika jenis kutu mealy bug ini dibiarkan, lama-kelamaan kutu
jenis ini akan menyebar luas ke permukaan tanaman lainnya.
 Layu fusarium
Layu fusarium ini merupakan jenis hama yang berupa cendawan
aktif. Hama dan penyakit jenis ini dapat merusak batang pada
tanaman.Batang pada tanaman aglaonema bisa menjadi busuk dan dapat
berakhir dengan kematian. Biasanya, tanda serangan pada tanaman ini di
tandai dengan bau yang sangat menyengat pada bagian batang yang busuk
tersebut.
 Bacterial stem rot
Bacterial stem rot merupakan penyakit pada tanaman yang timbul
pada saat musim penghujanan. Jenis penyakit ini tidak ada tanda-tanda nya
karena tanaman ini tidak menimbulkan bau sedikit pun. Penyakit ini juga
bisa terjadi diakibatkan pemberian pupuk secara berlebihan. Sehingga
dapat merusak akar-akar pada tanaman dan dapat menimbulkan bacterial
stem rot.
 Ulat
Ulat ini banyak menyerang pada bagian akar dan batang pada
tanaman aglaonema. Serangan ulat banyak terjadi pada saat musim hujan.
Karena ulat sangat menyukai tempat-tempat yang lembab. Kita juga bisa
membasmi ulat dengan cara menyemprotkan cairan pestisida secara
berulang-ulang. Atau tidak kita juga bisa mengganti media penanamannya.
9. Perawatan
Ketika memasuki masa atau musim kemarau maka tanaman atau bunga
aglaonema ini memerlukan perawatan istimewa agar daun indah yang dia miliki
agar tidak mengalami kerusakan atau mati. Karena musim kemarau akan
mengalami peningkatan suhu yang drastis. Sehingga akan terjadi penguapan
sehingga biasanya akan terjadi pengguguran daun. Jadi anda harus melakukan
pemeliharaan agar mdia tanam tetap terjaga kelembabanyannya. Sebaiknya jika
anda menggunakan susu murni agar kelembaban daun terjaga, sebaiknya hentikan
penggunaan selama musim kemarau. Karena daun tanaman hias ini akan lebih
menderita jika dilakukan perawatan pengkilapan daun selama musim panas atau
musim kemarau.
Cara menjaga pengkilapan daun yang biasa di gunakan petani yang
membudidayakan tanaman hias ini. Untuk pengkilapan daun dari aglaonema yang
merupakan pemanis tanaman bunga ini adalah susu, ampas kelapa dan air. Semua
bahan tersebut bisa di gunakan dengan cara menggunakannya memakai spon yang
cukup halus dan di berikan air sumur yang bersih kemudian anda tinggal
mengaplikasikan dengan cara pengelapan pada daun. Selain menggunakan
pembersihan menggunakan air, anda juga bisa menggunakan susu untuk perawatan
daun aglaonema tersebut. Susu tersebut di cairkan atau di encerkan sedikit dengan
air agar bisa menjadi bahan untuk pembersihan daun tanaman ini agar terlihat lebih
mengkilap. Begitu juga dengan menggunakan bantuan dar bahan lain yang umum
juga di gunakan yaitu penggunaan ampas kelapa. Cara penggunaan ampas kelapa
ini juga tidak sulit hanya dengan mengoleskan ke permukaan daun dengan air
bersih dan daun tanaman ini akan lebih mengkilap dan bersih.
2.6 Panen dan Pasca panen
a. Panen
Tujuan panen adalah memanen tanaman yang siap panen sesuai kualitas
dan spesifikasi Sansevieria yang diminta pasar atau konsumen Tanaman
tersebut harus diakarkan dahulu sebelum dijual. Tanaman yang minim
perakarannya akan tidak optimal pertumbuhannya dan kurang tahan
terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan selama transit.
Adapun prosedur pemanenan adalah sebagai berikut:
1. Fase panen; dilakukan dengan mengecek tanaman yang cukup umur
dan sesuai dengan spesifikasi tanaman yang diinginkan konsumen
seperti tinggi tanaman, jumlah daun, kondisi ujung daun, tanaman dalam
keadaan sehat, mulus, tidak cacat dan lain-lain.
2. Peralatan panen; Menggunakan peralatan yang bersih dan tajam serta
bebas dari gangguan hama penyakit tanaman antara lain cangkul,
garpu, gunting pangkas, pisau/golok, tali dan alat angkut.
b. Pasca panen
1. Sortasi dan Grading
Penyortiran dilakukan dengan pemilahan tanaman sesuai dengan
mutu dan ukuran tanaman. Adapun prosedur penyortiran adalah sebagai
berikut:
 Mutu tanaman; pemisahan tanaman yang memenuhi standar
sehat, kondisi akar, batang, dan daun tidak cacat.
 Ukuran tanaman; pemilahan tanaman disesuaikan dengan tinggi
tanaman, panjang, dan lebar daun.
Grading dilakukan berdasarkan menurut tinggi tanaman. Adapun
prosedur grading dilakukan dengan mengelompokkan tanaman sesuai
grade atau standar yang berlaku atau berdasarkan permintaan
konsumen. Bila diperlukan, dikelompokkan sampai 3 grade, yaitu
grade A, B dan C. Pengelompokkan juga dilakukan berdasarkan ukuran
tinggi tanaman, bentuk, kelurusan daun, mulus, tidak cacat, sehat serta
warna tanaman. Tanaman sri rezeki dipilih berdasarkan penampilan fisik
secara umum, seperti, luka-luka/goresan/cacat pada daun. Penampilan
tanaman pot yang akan dipasarkan perlu diperhatikan, karena standar
untuk penilaian tanaman sri rezeki fokus pada penampilan umum
tanaman.
2. Pengemasan
 Tanaman dikemas dengan bahan tertentu yang tidak
mengganggu fisiologis tanaman, namun memudahkan dalam hal
pengiriman.
 Kondisi tanaman tidak mengalami kerusakan akibat kegiatan
penanganan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tanaman bunga sri rejeki memiliki nama latin Aglaonema. Aglaonema sendiri
berasal dari bahasa yunani kuno, aglaos dan nema. Aglaos artinya terang atau sinar
sedangkan nema artinya benang (benang sari) sehingga aglaosnema dapat diartikan
sebagai Benang Bersinar Terang. Aglaonema kini merupakan salah satu tanaman hias
dalam ruangan. Ketua Komunitas Aglaonema Indonesia Agus Choliq mengemukakan
tanaman ini diperkirakan berasal dari negara-negara di Asia Tenggara atau Asia
Selatan, seperti Cina bagian selatan, Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan
Myanmar. Tanaman ini biasa hidup di pedalaman hutan dataran rendah dan sedang
(di kaki gunung) dengan intensitas cahaya yang terbatas. Yakni sekitar 10-30 persen
sinar matahari. Di Indonesia sendiri aglaonema dikenal dengan nama 'Sri Rejeki'
karena mungkin tanaman hias ini dianggap sebagai pembawa rejeki atau
keberuntungan," lanjut Choliq.
Adapun jenis-jenis tanaman sri rejeki adalah Sri Rejeki Sinar bulan, sri rejeki
bidadari, sri rejeki legacy, sri rejeki pride of Sumatra, sri rejeki adelia, sri rejeki
lipstick, sri rejeki red kochin, sri rejeki dud anjamani, sri rejeki lady valentine, sri
rejeki red ruby, sri rejeki tiara, sri rejeki stardust, sri rejeki suroyo, sri rejeki widuri,
sri rejeki donna carmen, sri rejeki angela, sri rejeki shinta, sri rejeki diana, sri rejeki
Mutiara, dan sri rejeki Ariana.

3.2 Saran
Adapun saran dari makalah ini yaitu penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, namun setidaknya makalah ini dapat menjadi bahan
pengetahuan tentang tanaman hias sri rejeki. Makalah ini masih banyak kekurangannya,
oleh sebab itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca makalah ini
untuk sempurnanya hasil makalah ini dan untuk penyusunan makalah-makalah
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://ucrus.blogspot.com/2017/04/makalah-tanaman-hias-anglonema-
dan.html.Diakses pada tanggal 29 Desember 2019
http://dharmawanitapersatuan.com/main/budidaya-tanaman-hias-aglaonema-atau-sri-
rejeki/
hortikulturtnamanhias.blogspot.com/2016/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai