Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dari manusia yang secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses pembelajaran.
Proses pembelajaran adalah suatu sistem yang dibangun oleh beberapa
komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Adapun komponen
dalam proses pembelajaran meliputi: (1) guru, (2) siswa, (3) sekolah, (4)
kurikulum (50 sarana dan prasarana, dll. Untuk mendapatkan suatu proses
pembelajaran yang berkualitas maka sudah selayaknya masing-masing komponen
pembangun mempunyai sumbangsih positif untuk terlaksanya proses
pembelajaran. Namun demikian, komponen yang selama ini dianggap sangat
mempengaruhi proses pembelajaran adalah komponen guru. Hal ini memang
wajar, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan
siswa sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimanapun bagus dan idealnya
kurikulum pendidikan, tanpa di imbangi dengan kemampuan guru dalam
mengimplementasikannya maka semuanya akan kurang bermakna. Oleh sebab
itu, untuk mencapai standar proses pembelajarab, sebaiknya dimulai dengan
menganalisis komponen guru, yang dimulai adanya pengawasan terhadap
penyiapan calon guru.
Penyiapan calon-calon guru sangat berperan penting dalam menentukan
kualitas calon guru kedepannya. Seorang calon guru mestinya mengetahui hal-hal
yang mesti dimiliki oleh seorang guru yang benar-benar profesional dituntut
memiliki kemampuan memiliki kemampuan yang mendukung tugasnya.
Lembaga pendidikan yang mencetak calon-calon guru haruslah membekali
peserta didiknya dengan ilmu yang didapat ke lapangan. Tujuannya agar peserta

1
didik dikemudian hari tidak canggung menghadapi situasi lapangan setelah
menjadi guru.
Berdasarkanhal tersebut diatas maka IKIP PGRI BALI, yang merupakan
salah satu lembaga pendidikan yang berusaha untuk menctak calon-calon guru
yang professional, melaksanakan program Praktek Lapangan (PPL) bagi
mahasiswanya. PPL diharapkan dapat melatih dan membimbing mahasiswa
secara langsung untuk mengaplikasikan teori-teori kependidikan yang didapat di
bangku perkuliahan kedalam praktek lapangan sehingga nantinya pengalaman
yang didapat menjadi teori pendukung dalam proses belajar mengajar selanjutnya,
dan diharapkan dapat menjadi bekal sebagai calon guru ynag professional.
2. Maksud Dan Tujuan PPL
a. Maksud PPL
Adapun maksud dari PPL adalah agar mahasiswa mendapat pengalaman
tentang pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas sehingga dapat
digunakan sebagai sarana untuk membentuk tenaga kependidikan yang
professional dalam artian memiliki nilai, pengetahuan dan keahlian yang
diperlukan dalam profesinya sebagai tenaga pendidik.
b. Tujuan PPL
Tujuan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan IKIP PGRI BALI adalah
sebagai berikut:
a. Agar mahasiswa memiliki keterampilan, pengetahuan, penalaran
yang tinggi, sikap serta pola tingkah laku yang dimiliki seorang
pendidik.
b. Mahasiswa mamapu mengolah proses belajar mengajar dengan
baik.
c. Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengalaman pengetahuan
yang didapat selama belajar dibangku kuliah.
d. Mahasiswa dapat mengembangkan kretaivitas dan berinovasi
dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan profesi.
3. Manfaat PPL
Adapun manfaat yang bisa diperloeh dari praktek pengalaman lapangan adalah:
a. Bagi Mahasiswa

2
1) Mengetahui dan mengenal secara langsung proses pembelajaran dan
kegiatan kependidikan lainnya di SMA/SMK dan SMP yang ada di
Bali pada umumnya dan di Denpasar pada khususnya.
2) Memperdalam pengertian, pemahaman dan pengahayatan mahsiswa
tentang pelaksanaan pendidikan.
3) Mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan bekal yang telah
diperolehnya selama perkuliahan ke dalam proses pembelajaran atau
kegiatan kependidikan lainnya.
4) Mendewasakan cara berfikir dan meningkatkan daya nalar dalam
melakukan penelaahan dan pemecahan masalah kependidikan yang
ada disekolah.
b. Bagi Sekolah
1) Diharapkan mendapat inovasi dalam kegiatan kependidikan dan
pembelajaran.
2) Diharapkan memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam mengelola
kependidikan dan pembelajaran.

c. Bagi Pihak LPTK ( IKIP PGRI BALI)


1) Mendapatkan masukan tentang perkembangan pelaksanaan praktik
kependidikan, sehingga kurikulum, metode strategi, teknik, dan
pengelolaan proses pembelajaran di IKIP PGRI BALI dapat
disesuaikan dengan tuntutan lapangan.
2) Memperoleh masukan tentang kasus kependidikan dan pembelajaran
yang berharga yang dapat digunakan sebagai bahan pengembangan
penelitian.
3) Memperluas serta meningkatkan jalinan kerjasama dengan sekolah
terkait.

3
BAB II

PROFIL SEKOLAH

A. Visi, Misi, dan Motto SMP Pelangi Dharma Nusantara


1. Visi Sekolah
Visi merupakan imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang
diinginkan dimasa yang akan datang. Visi Sekolah harus tetap pada koridor kebijakan
pendidikan nasional, memperhatikan dan mempertimbangkan potensi yang dimiliki
sekolah, dan harapan masyarakat yang dilayani sekolah. Oleh Karena itu visi sekolah
dirumuskan dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait. Sehingga visi tersebut dapat
mewakili aspirasi seluruh yang berkepentingan di sekolah. Berdasarkan hasil
kesepakatan dewan pendidik dan komite sekolah, ditetapkan visi SMP Pelangi
Dharma Nusantara dengan rumusan sebagai berikut.

Rumusan Visi:
“Disiplin dalam belajar dan unggul dalam IPTEK serta berwawasan
Wiyata Mandala yang didasari Imam dan Taqwa”.
Motto Sekolah:
“SATYAM SWARUPA BRAHMAN”
(Hyang Widhi adalah wujud kebenaran itu sendiri)
2. Misi Sekolah
Misi SMP Pelangi dharma Nusantara adalah sebagai berikut:
1) Mewujudkan Pelaksanaan Wiyata mandala
2) Mewujudkan peserta didik yang ahli dalam IPTEK
3) Mewujudkan Pengembangan SDM di sekolah
4) Mewujudkan Pencapaian ketuntasan Belajar
5) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien
6) Melaksanakan pembinaan dan pelatihan secara intensif
7) Menumbuhkembangkan sikap sopan santun dan penghayatan serta
pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut oleh warga sekolah
8) Mewujudkan Kerja sama dengan masyarakat dan instasi terkait diberbagai
bidang

4
9) Mewujudkan pengembangan ekstrakurikuler
10) Mewujudkan komputerisasi menyongsong era globalisasi.

3. Tujuan Sekolah
Tujuan yang ingin dicapai pada tahun pelajaran 2018/2019 adalah sebagai berikut.
1. Sekolah memiliki kurikulum sekolah yang relevan dengan kebutuhan dan jaman,
serta mampu diimplementasikan.
2. Memiliki tenaga pendidik yang mampu menyusun RPP sendiri yang memenuhi
ketentuan dan sta ndar penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
3. Sekolah memiliki KKM mata pelajaran yang sesuai dengan standar KKM ideal
Nasional.
4. Semua tenaga pendidik mampu menerapkan berbagai model inovasi
pembelajaran kegiatan ekplorasi, elaborasi dan konfirmatif.
5. Sekolah memiliki tenaga pendidik yang mampu mengoptimalkan pemanfaatan
dan lingkungan sebagai sumber belajar secara optimal.
6. Sekolah memiliki kelompok-kelompok peserta didik yang mampu bersaing di
tingkat Kota, provinsi maupun nasional
7. Sekolah memiliki manajemen mutu dan manajemen sekolah yang efektif dan
efisien.
8. Sekolah memiliki program yang operasional dan eferktif dalam upaya
pengembangan fasilitas pendidikan yang menopang usaha peningkatan mutu.
9. Sekolah memiliki fasilitas representative untuk mendukung pendidikan yang
bermutu dan berdaya saing.
10. Sekolah memiliki pola pengembangan, pemeliharaan, perawatan dan inventarisasi
fasilitas pendidikan yang abik
11. Sekolah dapat mengikuti lomba akademik maupun non akademik di tingkat
daerah dengan target juara
12. Sekolah dapat mencapai rata-rata nilai ujian sekolah minimal 80,00 dan rata-rata
nilai ujian nasional minimal 75,00
13. Sekolah mencapai minimal 50 % dari seluruh peserta didik yang lulus mampu
diterima di SMA / SMK unggulan
14. Semua Warga Sekolah memiliki sikap mental yang positif dalam segala
aktivitasnya.

5
15. Semua warga sekolah memiliki kebiasaan melakukan sembahyang bersama
sebelummemulai suatu kegiatan / pelajaran.
16. Semua warga sekolah berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Tri Sandya Setiap
hari , perayaan hari-hari besar nasional dan keagamaan
17. Sekolah memiliki standar buku terhadap tenaga pendidik dan kependidikan.
18. Semua warga sekolah memiliki aktivitas secara berkala yang mencerminkan
kepedulian kelestarian budaya dan lingkungan hidup.
19. Semua warga sekolah mendukung pelaksanaan PERDA Provinsi Bali Nomor 10
Tahun 2011 tentang kawasan Tanpa Rokok (KTR) demi Kesehatan Bangsa
Indonesia.
B. Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Smp Pelangi Dharma Nusantara
1. Struktur Organisasi Smp Pelangi Dharma Nusantara
2. Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
3. Nama : Pande Putu Agung Wirya Santana, S.Pd., M.Pd
4. TTL : Denpasar, 28 Desember 1991
5. Jabatan : Kepala Sekolah
6. Alamat : Jalan Kebo Iwa
7. No. Telp. : 081999
Nama : I Made Dwipayana, S.Pd.Gr
TTL : Gianyar, 24 Desember 1990
Jabatan : Waka Bidang Kurikulum / Guru Matematika
Alamat : Jalan Hang Tuah Gg. Cendrawasih No. 12 Sanur Kaja
No. Telp. : 081558456021
Nama : Sriyani S.Pd
TTL :
Jabatan : Waka Bidang Kesiswaan / Guru BK
Alamat :
No. Telp. :
Nama : Ida Ayu Sherly Paramita, S.Pd
TTL : Denpasar, 24 Desember 1990
Jabatan : Waka Bidang Sarana dan Prasarana / Guru IPA
Alamat :
No. Telp. :

6
Nama : Ni Wayan Sri Widhyantari, S.Pd., M.Pd
TTL : Denpasar,
Jabatan : Waka Bidang Humas / Guru Matematika
Alamat :
No. Telp. :
Nama : Fredrick Umbu Siwa, S.Pd
TTL :
Jabatan : Guru PJOK
Alamat :
No. Telp. :
Nama : Ni Putu Eva Wandari, S.S
TTL :
Jabatan : Guru Bahasa Jepang
Alamat :
No. Telp. :
Nama : I Putu Ambara Putra, S.Pd
TTL :
Jabatan : Guru Bahasa Inggris
Alamat :
No. Telp. :
Nama : I Made Darma Sucipta, S.Pd., M.Pd
TTL :
Jabatan : Guru Bahasa Indonesia
Alamat :
No. Telp. :
Nama : Rohmani Sofiannida, S.Pd
TTL :
Jabatan : Guru Bahasa Indonesia
Alamat :
No. Telp. :
Nama : I Komang Sugiyanta, S.Pd
TTL :

7
Jabatan : Guru Bahasa Bali dan Guru Prakarya
Alamat :
No. Telp. :
Nama : Ni Ayu Weko Ulandari, S.Pd
TTL :
Jabatan : Guru IPS
Alamat :
No. Telp. :
Nama : Ni Nyoman Tirta Nngsih
TTL :
Jabatan : Guru Seni Budaya
Alamat :
No. Telp. :
Nama : Luh Putu Suparmi, SH., MM
TTL :
Jabatan : Staff Ahli Yayasan / Guru PPKN
Alamat :
No. Telp. :
Nama : Anselmus Eda, S.Pd
TTL :
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Katolik
Alamat :
No. Telp. :
Nama : Ni Kade Murtini, S.Ag
TTL :
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Hindu
Alamat :
No. Telp. :
Nama : Stefanus Rudolof Marthinus Kamau, M.Th
TTL :
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Kristen
Alamat :

8
No. Telp. :
Nama : H. Moh Mawardi, S.Pd.I
TTL :
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam
Alamat :
No. Telp. :
Nama : I Ketut Nugraha Swadharma, SE., MM
TTL :
Jabatan : Guru TIK
Alamat :
No. Telp. :
Nama : I Nyoman Subiakta
TTL :
Jabatan : Kepala Tata Usaha (KTU)
Alamat :
No. Telp. :
Nama : I Made Bagiada
TTL :
Jabatan : Pembina Pramuka
Alamat :
No. Telp. :

C. Peraturan Akademik Smp Pelangi Dharma Nusantara


1. Rasional
Kegiatan utama dalam penyelenggaraan pendidikan adalah melaksanakan
pelayanan dan kegiatan di bidang akademik. Sebagai barometer dari hasil pendidikan,
maka pengelolaan bidang akademik harus diarahkan untuk mencapai kualitas
pendidikan yang senantiasa miningkat dari waktu ke waktu.
Kualitas pendidikan yang dihasilkan oleh satuan pendidikan senantiasa tergambar
di dalam capaian prestasi akademik lulusannya. Sejalan dengan hal itu Sekolah Sebagai
lembaga penyelenggara pendidikan harus mempunyai suatu system tata kelola yang
memungkinkan lulusannya dapat belajar secara aktif untuk memperoleh prstasi belajar

9
mereka secara optimal. Untuk maksud tersebut maka setiap sekolah dituntut untuk
memiliki program pendidikan yang konsrtruktif, jelas dan terarah sejalan dengan visi
dan misi sekolah dalam mengembangkan seluruh potensi peserta didik. Untuk maksud
tersebut, maka penglolaan bidang akademik yang efektif dan efisien harus terencana,
terprogram dan terarah. Itulah sebabnya dibutuhkan adanya suatu peraturan yang jelas
sebagai pedoman dalam pengembangan bidang akademik yang disebut sebagai peraturan
akademik
2. Tujuan
Peraturan akademik ini disusun sebagai pedoman di dalam penyelenggaraan
pengembangan bidang akademik untuk mengarahkan para guru agar melaksanakan
pelayanan pendidikan dan pembelajaran yang bermutu dalam membantu peserta didik
mencapai prestasi belajar yang opotimal
3. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah
Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal
35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38
ayat (1), (2).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 yang telah
diubah menjadi Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Standar Isi
Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam
SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap
jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah yang ditetapkan dengan
Permendikbud No. 21 Tahun 2016
4. Standar Kompetensi Lulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan
Permendikbud No. 20 Tahun 2016.
5. Permendikbud No. 58 Tahun 2014, Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/ Madrasah Tsanawiyah

10
6. Permendikbud No. 61 Tahun 2014, Tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
D. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
1. Prose Pembelajaran dilaksanakan dalam Tahun Pelajaran
2. Satu Tahun Pelajaran dibagi menjadi dua semester
3. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan pembelajaran dalam satu Tahun
Pembelajaran sebanyak 36 minggu.
4. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan pembelajaran satu semester sebanyak
18 minggu.
5. Proses Pembelajaran dimulai dari pukul 07.30 – 13.20 ( Senin - Kamis), 07.30-
11.30 (Jumat), 7.30-12.00 (Sabtu)
6. Pada pukul 07.00-07.15 dilaksanakan kegiatan doa bersama
7. Pada pukul 07.15-07.30 dilaksanakan kegiatan literasi sekolah (kegiatan
membaca buku fiksi maupun nonfiksi)
8. Proses pembelajaran dilaksanakan dari hari senin-sabtu.
E. Kehadiran Peserta Didik
1. Setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran satu Tahun
Pembelajaran untuk semua tingkat
2. Setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses belajar minimal 90 persen
kehadiran dalam satu semester.
3. Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang diadakan di
lapangan (di luar kelas ) sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tuntutan
Standar Isi setiap mata pelajaran
4. Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti proses belajaran mengajar di kelas
dihitung masuk dalam kegiatan belajar mengajar apabila :
a. Mengikuti lomba mewakili sekolah, Kecamatan, Kota, Propinsi maupun
Negara.
b. Mengikuti lomba mewakili sekolah yang ditugaskan oleh OSIS atau sekolah
c. Mengikuti Rapat OSIS
d. Menghadiri upacara/kegiatan yang ditugaskan oleh OSIS, dan atau sekolah
e. Mengikuti lomba/pertandingan seni, olaharaga dari lembaga resmi dengan
dibuktikan surat dari klubnya
f. Mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan program sekolah

11
F. Ketidak Hadiran Peserta Didik
1. Ketidakhadiran peserta didik dalam kegiatan dalam proses belajaar mengajar
dapat disebabkan karena:
a. Sakit (dibuktikan dengan surat keterangan dokter/pemberitahuan langsung
dari orang tua/wali)
b. Ijin (didahului dengan permohonan orang tua)
c. Ditugaskan oleh sekolah mengikuti kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler
d. Sengaja tidak mengkuti pembelajaran (bolos) dan atau tanpa keterangan yang
sah.
2. Setiap peserta yang tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar karena sakit
maksimal selama tiga hari; Surat izin yang membuat orang tua/wali, bila satu hari
cukup siswa sendiri tapi diketahui oleh orng tua/wali, dan sakit inap lebih tiga hari
surat izin dilampiri surat keterangan dokter.
G. Penilaian
1. Penilai hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara terencana dan
berkesinambungan melalui berbagai kegiatan ulangan dan tugas mandiri atau
kelompok.
2. Tugas yang dibebankan guru kepada siswa dapat berupa :
a. Tugas terstruktur
b. Tugas mandiri tidak terstruktur
c. Siswa wajib menyelesaikan seluruh tugas yang dibebankan oleh guru
H. Sanksi
1. Persentase minimal kehadiran peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran
agar dapat diikut sertakan dalam proses penilaian adalah 90% dari kehadiran
wajib.
2. Persentase minimal kehadiran peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran
agar dapat ikut sertakan dalam proses penilaian adalah 75% dari kehadiran wajib,
jika ketidak hadirannya akibat ditugaskan sekolah mengikuti kegiatan kurikuler
dan ektra kulikuler
3. Peserta didik yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat tidak memenuhi
kehadiran minimal, dikembalikan kepada orang tua setelah ada pemberitahuan
atau peringatan kepada orang tua terlebih dahulu.

12
4. Peserta didik yang tidak mengikuti proses penilaian secara lengkap tidak
diperkenankan mengikuti PAS atau UN.
I. Ketentuan Penilaian
1. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan mengacu pada standar
kompetensi lulusan untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran,
yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran
3. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.
4. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek efektif dari kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia.
5. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung
jawab sebagai warga masyarakat dan warga Negara yang baik sesuai dengan
norma dan nilai – nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermayarakat dan
berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian
6. Penilaian selama proses pembelajaran berlansung dilakukan secara periodik
melalui: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan
ulangan kenaikan kelas.
J. Ph, Pts, Pas, Pat, Us, Un
1. Penilaian adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau
kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan
peserta didik.
2. Penilaian Harian (PH) adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
kompetensi dasar (KD) atau lebih.
3. Penilaian Tengah Semester (PTS) adalah kegiatn yang dilakukan pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu
kegiatan pelajaran. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang
menpresentasikan seluruh KD pada periode tersebut

13
4. Penilaian Akhir Semester (PAT) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir semester. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indicator yang mempresantasikan semua KD pada
semester tersebut.
5. Penilaian Akhir Tahun adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik diakhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir
semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan system paket.cakupan
ulangan meliputi seluruh indicator yang mempresentasikan KD pada semester
tersebut
6. Ujian Sekolah (US) adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakuakan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas
prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan
pendidikan
7. Ujian Nasional yang selanjutnya disebuat UN adalah kegiatan pengukuran
pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai
pencapaian Standar Nasional Pendidikan.

K. Pelaksanaan Ph, Pts, Pas, Pat, Us, Un


1. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui penilaian harian dan tugas
mandiri atau kelompok dilakukan sepenuhnya oleh pendidik.kan
2. Penilain hasil belajar yang selenggarakan melalui penilaian tengah semester, dan
penilaian akhir semester dan peniaian akhir tahun dilakukan oleh pendidik
dibawah koordinasi satuan pendidikan
3. Ujian sekolah dilaksanakan oleh satuan pendidikan
4. Ujian nasional dilakukan oleh pemerintah
L. Nilai / Laporan Penilaian
1. Nilai akhlak mulia dan kepribadian diimput oleh guru BP/BK dari guru agama
dan kewarganegaraan
2. Nilai pengembangan diri dihimpun oleh guru BP/BK dari
pelatih/istruktur/pembimbing kegiatan pengembangan diri
3. Nilai harian diperoleh dari gabungan hasil ulangan haarian dengan nilai tugas
dengan perbandingan 60%:40%.

14
4. Sekala nilai untuk pengtahuan dan praktik memakai skala ratusan dan nilai yang
pecahan dibulatkan ke atas contoh: 74,51 dibulatkan 75.
5. Skala nilai kepribadian, Sangat Baik = A, Baik = B, Cukup = C, Kurang = D
6. Setiap peserta didik berhak menerima pengembalian hasil penilaian, Penilaian
Harian, Penilaian Tengah Semester, Penilaian Akhir Semester, Penilaian Akhir
Tahun setelah diperiksa dan diberi komentar oleh pendidik.
7. Nilai akhir setiap mata pelajaran diperoleh dari 2 x rata-rata Nilai Harian ditambah
1 x Nilai Penilaian Tengah Semester dan 1 x Nilai Ujian Akhir Semester dibagi
4.
8. Nilai pada laporan hasil belajar selalu ada komentar dari pendidik berdasarkan
Kompetensi Dasar yang diselesaikan dalam satu semester.
9. Nilai Ujian Sekolah digunakan untuk menentukan kelulusan peserta didik yang
diatur dalam POS US.
10. Nilai Ujian Nasional digunakan sebagai pemetaan dan melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi (SMK)

M. Remedial
1. Peserta didik yang belum mencapai KKM pada penilaian harian dan penilaian
tengah semester harus mengikuti pembelajaran remedi.
2. Pembelajaran remedial diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil
penilaian harian (untuk beberapa KD) atau penilaian tengah semester (untuk
beberapa KD).
3. Pembelajaran remedial dapat diselenggarakan dalam berbagai kegiatan antara
lain:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda
melalui kegiatan tatap muka diluar jam efektif
b. Pemberian bimbingan secara khusus misalnya bimbingan perorangan
c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus
d. Pemanfaatan tutor sebaya
4. Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program
pembelajaran remedial
N. Pengayaan

15
1. Peserta didik yang telah mencapai KKM pada penilaian harian dan penilaian
tengah semester mengikuti pembelajaran pengayaan.
2. Pembelajaran pengayaan diberikan melalui tugas-tugas dan soal-soal yang lebih
tinggi tingkat kesukarannya seperti soal-soal Olimpiade.

O. Kenaikan Kelas Dan Kelulusan


a. Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan berikut ini:
1) Menyelesaikan seluruh program atau SK dan KD mata pelajaran serta
memperoleh nilai sama dengan atau lebih dari KKM
2) Mengikuti seluruh kegiatan sekolah dengan kehadiran sekurang-kurangnya
90% dari seluruh waktu efektif sekolah dalam setiap semester. Bila karena
alasan sakit (dengan keterangan dokter) maka kehadiran sekurang-kurangnya
75% dari keseluruhan waktu efektif sekolah dalam setiap semester, dengan
catatan menempuh semua ketinggalan selama sakit.
3) Memperoleh nilai baik (sekurang-kurangnya sama dengan nilai KKM) pada
penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia,
Kewarganegaraan dan Kepribadian, Estetika, Pendidikan Jasmani, Olah Raga
dan Kesehatan.
4) Boleh memperoleh nilai mata pelajaran tidak tuntas (lebih kecil dari nilai
KKM-nya) sebanyak 3 nilai mata pelajaran dari kelompok mata pelajaran
Mulok Bahasa Jepang serta Mulok Bahasa Bali.
5) Nilai Mata pelajaran dinyatakan tuntas apabila rata-rata nilai semester 1 dan
semester 2 lebih besar atau sama dengan nilai rata-rata KKM semester 1 dan
semester 2
6) Jika karena alasan yang kuat, misalnya karena gangguan kesehatan fisik,
emosi sehingga tidak mungkin berhasil peserta didik yang bersangkuatan
dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan, dengan cara memberi
remideal sekali lagi dan bila tidak mencapai batas ketuntasan minimal maka
dinyatakan tidak naik kelas, melalui rapat dewan pendidik.
Peserta didik yang tidak memenuhi semua persyaratan tersebut diatas dinyatakan
tidak naik kelas yang diputuskan melalui rapat dewan pendidik.
b. Kelulusan

16
Peserta didik dinyatakan lulus dari SMP Pelangi Dharma Nusantara setelah:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2) Memperoleh nilai minimal baik (sekurang-kurangnya 70) pada penilaian akhir
untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok
mata pelajaran estetika, kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan.
3) Telah mengikuti Ujian Nasional, Ujian Sekolah dan Ujian Praktek
4) Penentuan pelulusan memperhatiakan nilai ujian sekolah dan nilai raport
peserta didik pada semester I sampai semester VI dan Nilai ujian sekolah,
dengan pembagian 60% nilai rata-rata raport ditambah dengan 40 % nilai ujian
sekolah dengan memperoleh nilai rata-rata minimal 65
5) Penetapan kelulusan peserta didik dilaksankan melalui rapat dewan pendidik
/ guru
P. Hak Dan Kewajiban Siswa Menggunakan Fasilitas Belajar
i. Setiap peserta didik berhak menggunakan fasilitas belajar dalam rangka
mencapai kompetensi dasar sesuai mata pelajaran, yang berupa:
1. Alat dan bahan pratikum untuk mata pelajaran biologi, kimia, dan fisika
2. Media pembelajaran Alat atau perabot praktek untuk mata pelajaran
kesenian, penjasorkes dan keterampilan
3. Koputer dan internet untuk praktek pelajaran TIK
4. Alat praktik ( Lab Bahasa ) untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dan
bahasa inggris
5. Setiap peserta didik berhak menggunakan fasilitas perpustakaan sekolah
dalam bentuk meminjam buku pelajaran, buku reflensi dan pengetahuan
umum diperpustakaan sesuai prosedur
ii. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memiliki minimal satu buah buku
pelajaran dan buku reflensi setiap mata pelajaran yang sesuai dengan standar isi
kurikulum
iii. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memelihara setiap fasilitas belajar yang
terdapat diperpustakaan, Lab IPA, Lab komputer
Q. Layanan Konsultasi Siswa

17
i. Untuk membantu pencapaian kompetensi, setiap peserta didik diberi pelayanan
akademis oleh guru mata pelajaran, wali kelas maupun konselor (guru BK)
ii. Setiap wali kelas wajib menyediakan jadwal layanan akademik kepada setiap
peserta didik asuhannya
iii. Setiap guru BK wajib mengerjakan jadwal layanan akademik kepada setiap
peserta didik asuhannya
iv. Layanan khusus diberikan kepliada setiap peserta didik yang memiliki masalah
khusus dalam mengikuti proses pembelajaran , seperti masalah:
1. Kehadiran
2. Kepribadian
3. Akhlak
4. Ekonomi
5. Keamanan
v. Layanan khusus diberikan secara berjenjang mulai dari guru mata pelajaran,
wali kelas dan guru BK
vi. Segala bentuk pelayanan (akademik) dan dikoordinasikan dengan guru BK
vii. Setiap peserta didik wajib melaksanakan satu jenis kegiatan pengembangan diri
viii. Setiap peserta didik berhak mendapat pelayanan untuk melaksanakan
pengembangan diri
R. Mutasi Siswa
i. Mutasi siswa dapat berupa :
1. Mutasi masuk
2. Mutasi keluar
3. Mutasi Kelas
ii. Proses penerimaan siswa pindah masuk dilakukan paling lambat minggu ketiga
setiap awal tahun pelajaran
iii. Setiap peserta didik kelas VIII dan IX berhak pindah (mutasi) kelas paling
lambat satu minggu setelah kegiatan pembelajaran berlangsung di awal tahun
ajaran.
iv. Peserta didik kelas VII dan VIII yang tidak naik ke kelas VIII dan IX dapat
mengulang kembali dikelas VII dan VIII.
v. Siswa pindah masuk harus memenuhi persyaratan persyaratan yang ditentukan
:

18
a. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
b. Memiliki laporan hasil belajar (raport) dengan nilai lengkap dari sekolah
asal
c. Memiliki ijazah sekolah dasar atau sederajat
d. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari nilai
minimal.
vi. Setiap peserta didik berhak pindah ke luar atas permintaan orang tua/wali
murid. Setiap peserta didik berpeluang pindah ke luar atas pertimbangan
sekolah.

19
BAB III

PELAKSAAN PPL

1. Laporan Kegiatan Proses Belajar Mengajar


Pelaksaan PPL di SMP Pelangi Dharma Nusantara dimulai hari Senin 18 Agustus
2019 dan berakhir pada 23 September 2019 dilaksanakan sebanyak 8x pertemuan dan
masing-masing pertemuan berlangsung 2x45 menit sesuai dengan alokasi waktu yang
telah ditentukan. Sebelum melakukan PPL, penulis melakukan observasi yaitu pada hari
Senin 12 agustus 2019. Beberapa komponen yang diobservasi penulis yaitu mengenai
tempat lokasi, permohonan izin kepala sekolah dan gutu pamong, pendekatan dengan
semua guru dan menganal tata ruang sekolah. Hal ini dilakukan untuk kelancaran pada
saat PPL. Setelah melakukan observasi dan pendekatan akhirnya kepala sekolah dan
pihak sekolah mengizinkan kepada penulis untuk melaksanakan PPL,yaitu di kelas VII B
dengan guru pamong Bapak I Made Dwipayana, S.Pd.Gr.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan pengajaran dengan baik ada bebetapa hal yang harus
disiapkan oleh guru dan calon guru sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar.
a. Persiapan Materi
Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik, sebelum kegiatan
dimulai hal penting yang dilakukan adalah menyiapkan materi yang akan
diajarkan. Materi-materi yang akan disiapkan dapat berasal dari beberapa buku-
buku sumber ysng menunjangmateri tersebut. Kemudian barulah dibuat satuan
analisis pembelajran yang disesuaikan dengan kurikulum dan silabus.
b. Kegiatan Belajar Mengajar
Suatu kegiatan belajar mengajar akan berjalan lebih efektif apabila komponen
yang terlibat didalamnya saling mendukung satu sama lainnya. Komponen-
komponen yang dimaksud antara lain siswa,tenaga pendidik,kurikulum,metode
mengajar,sarana dan prasarana,evaluasi dan lingkungan. Disamping itu program
yang disusun oleh guru berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) juga
ikut menjadi andil tercapainya keberhasilan dalam KBM. Jadwal kegiatan belajar
mengajar selama PPL berlangsung dapat dilihat pada tabel (3.1)

20
Table 3.1
Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar Selama PPL
Hari/tanggal Pertemuan Waktu pengajaran Pokok bahasan
ke
Selasa, 20-08- 1 90 Menit Bilangan pecahan
2019
Sabtu, 24-08-2019 2 90 Menit Membandingkan dan
mengurutkan bilangan
pecahan
Selasa, 27-08- 3 90 Menit Operasi Penjumlahan
2019 dan
Pengurangan
Sabtu,31-08-2019 4 90 Menit Operasi Perkalian dan
Pembagian Bilangan
Pecahan
Selasa, 03-09- 5 90 Menit Operasi Hitung
2019 Campuran Pada
Bilangan Pecahan
Sabtu,07-09-2019 6 90 Menit Mengenal Bilangan
Berpangkat Bulat
Positif Menjadi
Bilangan Desimal
Selasa,10-09- 7 90 Menit FPB dan KPK
2019
Sabtu,14-09-2019 8 90 Menit Ulangan harian

2. Deskripsi Keterlibatan Mahasiswa Dalam Kegiatan Akademik Dan Non


Akademik
Dalam pelaksanaan PPL di SMP Pelangi Dharma Nusantara, penulis mengikuti
kegiata akademik seperti memberi materi pelajaran di kelas VII B setiap hari
Selasa dan Sabtu. Kegiatan Non akademik yang penulis ikuti seperti mengikuti
upacara bendera setiap hari Senin.

21
3. Kendala Dan Pemecahan Yang Dialami Selama PPL
a. Faktor- Faktor Pendukung PPL
Beberapa faktor pendukung dalam PPL sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:
1) Sarana belajar mengajar tersedia dengan baik dengan ruangan yang
cukup nyaman.
2) Sarana pelengkap ruangan belajar seperti papan tulis,spidol, dan
penghapus sudah tersedia dengan baik.
3) Guru pamong mempunyai sikap kerja sama yang bagus,dan selalu
memberikan input kepada penulis dalam pelaksanaan PPL.
4) Siswa dapat dengan tertib dan aktif mengikuti pelajaran selama proses
pelajaran.
5) Semua siswa telah dilengkapi dengan buku panduan LKS.
6) Kerja sama dengan semua guru dan staf sekolah sangat baik sehingga
PPL berjalan lancar.
b. Faktor- Faktor Penghambat PPL
Selama kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di SMP Pelangi Dharma
Nusantara penulis mengalami hambatan internal dan eksternal.
1) Faktro internal, berupa : (1) kurangnya rasa percaya diri sehingga
mengangu proses pembelajaran, (2) pengalaman yang terbatas
sehingga tidak cukup dalam pengelolaan kelas serta di dalam
pemilihan metode dan alat peraga.
2) Faktor eksternal antara lain :
a) Pada saat menjelaskan materi ada beberapa orang siswa yang
suka mengganggu temannya sehingga merusak
konsentrasisiswa yang lain.
b) Pada saat menjelang pergantian jam membuat suasana dalam
kelas menjadi kurang kondusif,karena siswa melihat banyak
temannya yang sudah istirahat.
c. Cara Mengatasi Hambatan
Hamnatan-hambatan yang berasal dari internal ( diri sendiri), penulis atasi
dengan cara mempersiapkan materi yang akan diajarkan dengan lebih rinci
yang diambil dari buku penunjang m aupun internet untuk mempermudah

22
pembelajaran,bersikap lebih fsterbuka agar lebih mudah berinteraksi dengan
segenap pihak sekolah,mengkonsultasikan dan selalu minta bimbingan dari
guru pamong dan guru- guru lain yang sudah berpengalaman.
Hambatan- hambatan eksternal (dari luar) penulis atasi dengan bergbagi cara
diantaranya sebagai berikut:
1) Untuk mengawasi tingkah laku siswa dalam kegiatan pembelajaran
penulis dalam kegiatan pembelajaran penulis dala menyampaikan
materi tidak diam pada satu tempat saj amelainkan keliling dari 1 deret
bangku yang lainnya.
2) Untuk mengatasi siswa yang tidak fokus dalam mengikuti pelajaran.
Penulis menggunakna beberap metode pembelajaran dalam
menyampaikan materi terkadang penulis menyelipkan lelucon dan
menunjuk siswa yang tidak fokus
Dalam pembelajaran agar siswa tersebut kembali fokus pada pelajaran
yang sedang berlangsung dan meminimalisir gangguan dari luar.

4. Deskripsi Tentang Keberhasilan Yang Dialami Mahasiswa Dalam


Pelaksanaan PPL
Pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan penulis dalam mengadakan PPL di
SMP Pelangi Dharma Nusantara penulis menggunakan metode yang bervariasi
seperti tanya jawab,diskusi dan penugasan.
Dengan dilakukannya hal tersebut ternyata para siswa dapat termotivasi dan aktif
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu dapat dilihat dari hasil
ulangan yang telah penulis laksanakan pada tanggal ….., hanya beberapa orang
siswa saja yang mendapatkan nila dibawah KKM yang telah ditetapkan sekolah.
Dimana untuk pelajaran matematika KKMnya 75. Untuk siswa yang nilainya
masih dibawah KKM yang telah ditetapkan sekolah penulis mengadakan kegiatan
remidial. Nilai yang sudah mencapai atau melebihi KKM diadakan pengayaan.
Yang bertujuan untuk lebih menguatkan pemahaman materi pada siswa.
5. Kritik Dan Saran Bagi Pelaksana PPL Selanjutnya
Ada beberapa kritik dan saran yang dapat penulis sampaikan dalam laporan ini :
a. Bagi pihak LPTK ( IKIP PGRI BALI)

23
1) Untuk PPL di tahun berikutnya semoga dapat di prrogramkan secara
lebih baik agar mahasiswa tidak mengalami kendala dalam
pelaksanaannya. Pemberian informasi kepada mahasiswa tentang tata
cara pelaksanaan PPL harus dari jauh- jauh har agar mahasiswa tidak
merasa kebingungan.
2) Perlu diadakan pengecekan terhadap kesiapan mahasiswa sebelum
dilakukan PPL, baik dari kesiapan mental maupun kesiapan
pengetahuan dari masing-masing mahasiswa.
b. Bagi mahasiswa
1) Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PPL selanjutnya agar dapat
menguasai kelas dan mempersiapkan diri sebaik mungkin,baik mental
maupun penguasaan materi serta memilih metode yang sesuai dengan
materi ajar yang akan disampaikan sehingga suasana belajar dalam
kelas menjadi nyaman dan mahasiswa PPL akan selalu menjadi
panutan-panutan bagi siswa-siswanya.

24
BAB IV
PENUTUP
1. SIMPULAN
Dari pemaparan dan uraian hasil pelaksanaan PPL yang telah
disampaikan pada bab-bab sebelumnya maka penulis dapat
memberikan kesimpulan sebagai berikut :
a. Kegiatan PPL dapat memberikan gambaran kepada calon
guru tentang profesi dan tanggung jawab yang harus
diemban seorang guru serta kegiatan PPL ditujukan
untuk membentuk perilaku calon guru yang memiliki
pengetahuan,sikap,nilai dan pola tingkah laku yang
diperlihatkan bagi profesinya,cakap dan mampu serta
dapat menggunakannya dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah nantinya.
b. Melalui PPL seorang calon guru dapat menguasai
materi,menguasai teknik penyampaian
materi,mengetahui cara mengelola kelas serta mampu
menjadi panutan bagi siswa-siswanya.
c. Pelaksanaan observasi pengenalan lingkungan sekolah
tempat PPL sangat bermanfaat untuk kelancaran dalam
PPL. Terjalinnya kerjasama dari segenap pihak sekolah
dengan praktikkan akan sangat membantu proses
pelaksanaan PPL.
d. Dalam pelaksanaannya, suatu proses pembelajaran tidak
akan dapat terlepas dari adanya hambatan-hambatan
yang timbul dari faktor internal maupun faktor eskternal.
Oleh sebab itu perlu adanya kesiapan ekstra dari pendidik
agar dapat meminimalisir hambatan-hambatan tersebut
agar proses pembelajaran tetap dapat berjalan lancar.

25
2. Saran
a. Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan( PPL) tetap
dilaksanakan karena manfaatnya sangat besar bagi calon
guru. Pengetahuan secara teoritis saja tidak cukup untuk
menjadi bekal dikemudian hari sehinga pengalaman
praktis tentang pendidikan sangat perlu dilakukan.
b. Kepada rekan-rekan mahasiswa yang nantinya akan
melaksanakan PPL diharapkan dapat menyiapkan mental
dan membekali diri dengan ilmu dan materi yang akan
diajarkan dengan baik sehingga nanti saat PPL
berlangsung bisa melaksanakan PPL dengan lancar dan
busa mengatasi hambatan-hambatan saat PPL yang
penulis rasakan.
c. Bagi rekan-rekan yang nantinya kana melaksanakan PPL
hendaknya berperilaku yang sopan dan ikutilah aturan
yang ada disekolah serta jalinlah hubungan yang baik
kepada staf dan pegawai maupun guru-guru saat berada
pada lingkungan sekolah maupun luar sekolah agar
nantinya tidak menemukan hambatan saat melaksanakan
PPL dan tidak menjatuhkan nama baik IKIP PGRI Bali.

26
DAFTAR PUSTAKA

Suarta, Made,dkk.2017.Buku Panduan Praktek Pengalaman Lapangan


(PPL).Denpasar : IKIP PGRI Bali

Asril, Zainal.2015.Microteaching disertai dengan Pedoman


Pengalaman Lapangan .Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Staf dan Guru SMP Pelangi Dharma Nusantara.Softcopy Profil


Sekolah. Bali

27

Anda mungkin juga menyukai