Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RINI INDRIYANI IDRIS

KELAS : PGSD A1
NIM : 18082014033
MATAKULIAH : BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

9B. Tujuan evaluasi Pembelajaran


Secara klasik tujuan evaluasi hasil belajar adalah untuk menentukan keberhasilan atau
kegagalan peserta didik. Namun dalam perkembangan nya evaluasi dimaksudkan untuk
memberikan umpan balik kepada peserta didik maupun kepada pembelajar sebagai
pertimbangan untuk melakukan perbaikan serta jaminan terhadap penguna lulusan sebagai
tanggung jawab institusi yang telah meluluskan
Adapun tujuan evaluasi pembelajaran adalah:
1. Mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional
peserta didik sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya
2. Mendekskripsikan kecakapan belajar Si-belajar.
3. Mengetahui keberhasilan proses pembelajaran
4. Menentukan tindak lanjut hasil evaluasi selanjutnya sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan program.
5. Memberikan pertanggung jawaban.

Selanjutnya evaluasi pendidikan memiliki fungsi yaitu:


1. Fungsi selektif
2. Fungsi diagnostik
3. Fungsi penempatan
4. Fungsi keberhasilan
Adapun maksud dari dilakukannnya evaluasi adalah:
1. Perbaikan system
2. Pertanggung jawaban kepada pemerintah dan masyarakat
3. Penentuan tindak lanjut pengembangan

Pendidikan merupakan suatu system yang terdiri atas beberapa komponen, untuk
mengetahui proses yang terjadi dalam pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu, input,
transformasi, (proses) dan output. Oleh sebab itu.
Terdapat tiga jenis evaluasi:

1. Evaluasi masukan (input)


2. Proses (transformasi), dan
3. Keluaran/hasil pendidikan dan pembelajaran

Input adalah peserta didik yang tlah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses
pembelajaran. Evaluasi masukan menekankan pada evaluasi:

1. Karakteristik peserta didik,


2. Kelengkapan dan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran,
3. Karakteristik dan persiapan guru,
4. Kurikulum dan materi pembelajaran,
5. Strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran, serta
6. Keadaan lingkungan dimana pembelajaran berlangsung.

Evaluasi proses (transformasi)


Evaluasi proses pendidikan adalah segala unsur yang terkait dengan proses
pembelajaran yaitu: guru, media dan bahan belajar, metode pengajaran, sarana
penunjung dan system administrasi. Evaluasi proses pendidikan.

Persekolahan menekankan pada evalusi pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan


oleh guru meliputi:

1. Keefektifan strategi pembelajaran yang dilaksanakan,


2. Keefektifan media pembelajaran,
3. Metode pembelajaran yang digunakan, dan
4. Minat, sikap serta cara belajar peserta didik.

Evaluais output (hasil pendidikan)


Output, adalah capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran, berubahan perilaku
baik pada ranah kognitif. Afektif, maupun psikomotor. Evaluasi hasil pendidikan
dilaksanakan untuk mengukur hasil belajar sebagai prestasi kinerja dibidang
pendidikan/pembelajaran. Berkaitan dengan ketiga jenis evaluasi pendidikan dalam
system persekolahan, dalam praktiknya secara umum pelaksanaan evaluasi lebih
menekankan pada evaluasi proses pembelajaran atau evaluasi manajerial, dan evaluasi
hasil belajar atau evaluasi substansial.
C. Prinsip – Prinsip Evaluasi

Agar hasil evaluasi pembelajaran dapat menggambarkan karakteristik proses


pembelajaran, maka perlu memerhatikan beberapa prinsip evaluasi pembelajaran
sebagai berikut:

1. Keterpaduan, evaluasi harus dilakukan dengan prinsip keterpaduan antara tujuan


instruksional, bahan ajar (material) pembelajaran dan metode pembelajaran.
2. Keterlibatan peserta didik, prinsip ini merupakan suatu hal yang mutlak, karena
keterlibatan peserta didik dalam evaluasi bukan alternative, tapi kebutuhan mutlak.
3. Koherensi, evaluasi harus berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah dipelajari
yang sesuai dengan ranah kemampuan peserta didik yang hendak diukur.
4. Pedagogis, diperlukan adanya tool penilaian dari aspek pedadogis untuk melihat
perubahan sikap dan perilaku sehingga pada akhirnya hasil evaluasi mampu menjadi
motivator bagi diri siswa.
5. Akuntabel, hasil evaluasi haruslah menjadi alat akuntabilitas atau bahan pertanggung
jawaban bagi pihak yang berkepentingan seperti orangtua siswa, sekolah, dan lainnya.

Dengan demikian, agar dapat dimengerti bahwa sesungguhnya evaluasi adalah proses
mengukur dan menilai terhadap suatu objek dengan menampilkan hubungan sebab
akibat diantara factor yang mempengaruhi objek tersebut.

D. Prosedur Melaksanakan Evaluasi


Dalam melaksakan evaluasi pendidikan hendaknya dilakukan secara sistematis dan
terstruktur. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa evaluasi pendidikan secara
garis besar melibatkan 3 unsur yaitu input, proses dan output. Apabila prosedur yang dilakukan
tidak bercermin pada 3 unsur tersebut maka dikhawatirkan hasil yang digambarkan oleh hasil
evaluasi tidak mampu menggambarkan gambaran yang sesungguhnya terjadi dalam proses
pembeljaran. Langkah langkah dalam melakasanakan kegiatan evaluasi pendidikan secara
umum adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (mengapa perlu evalusi, apa saja yang hendak dievalusi, tujuan evalusi,
kapan, dimana penyusunan instrument, indicator, data apa saja yang hendak digali, dan
sebagainya)
2. Pengumpulan data (tes, observasi, kuesioner, dan sebagainya sesuai dengan tujuan0.
3. Verifikasi data (uji instrument, uji validitas, uji reabilitas dan sebagainya)
4. Pengolahan data (memaknai data yang terkumpyul, kuantitatif, apakah hendak diolah
dengan statistic atau nonstatistik, apakah dengan parametric atau non parametric, apakah
dengan manual atau dengan software (missal: SAS, SPSS).
5. Penafsiran data, (ditafsirkan melalui berbagai teknik uji, diakhiri dengan uji hipotesis ditolak
atau diterima, jika ditolak mengapa? Jika diterima mengapa? Berat taraf signifikannya ?)
interpretasikan data tersebut secara berkisinambungan dengan tujuan evaluasi sehingga
akan tampak hubungan sebab akibat. Apabila hubungan sebat akibat tersebut muncul
maka akan lahir alternative yang ditimbulkan oleh evaluasi itu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi pembelajaran peserta didik antara
lain:
1. Assesment ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2. Assesment menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan pencapaian kompetisi
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.
3. Assessment dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan
4. Hasil assessment ditindak lanjuti dengan program remedial bagi peserta didik yang
pencapaian kompotensi nya dibawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi
peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
5. Assessment harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

Assessment hasil belajar peserta didik harus memerhatikan prinsip prinsip sebagai
berikut:
1. Sahih (valid), yakni penilaian yang didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
2. Objektif, yakni penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektifitas penilai.
3. Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak
membedakan latar belakang social-ekonomi, budaya, agama, Bahasa, suku bangsa dan
jender.
4. Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran.
5. Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan
bertahap dengan mengikuti langkah langkah yang baku.
7. Sistematis yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah langkah yang baku.
8. Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang diterapkan.
9. Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi tekhnik,
prosedur, maupun hasilnya.
E. Sasaran Evaluasi

Sasaran evaluasi hasil belajar peserta didik adalah penguasaan kompetensi. Dalam hal
ini kompetensi diartikan sebagai: (1) seperangkat tinngkatan cerdas penuh tanggung
jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam masyarakat melaksanakan tugas tugas dibidang pekerjaan tertentu ( SK.
Mendiknas No. 045/U/2002): (2) kemampuan yang dapat dilakukan oleh peserta didik
yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan perilaku: (3) integrase domain
kognitif, afektif dan psikomotorik dan afektif yang direfleksikan dalm perilaku.

Mengacu pengertian kompetensi tersebut, maka hasil belajar peserta didik mencakup
ranah kognitif, psikomotorik dan efektif yang harus dikuasi oleh peserta didik setelah
pembeljaran berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun oleh
guru.

F. Tahapan Evaluasi Pembelajaran

Tahapan pelaksaan evaluasi pembelajaran adalah penentuan tujuan, menentukan


desain evaluasi, pengembangan instrument evaluasi, pengumpulan informasi/data,
analisis dan interprestasi serta tindak lanjut.

1. Menentukan tujuan
Tujuan evaluasi hasil belajar yaitu untuk mengetahui capaian penguasaan kompetensi
oleh seiap peserta didik sesuai rencana pembelajaran yang disusun oleh guru mata
kuliah. Kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik mencakup kognitif,
psikomotrik dan afektif.
2. Menentukan rencana evaluasi
Rencana evaluasi hasil belajar berwujud kisi kisi, yaitu matriks yang menggambarkan
keterkaitan antara behavioral objecktives (kemampuan yang menjadi sasaran
pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik) dan course content (materi sajian yang
harus dipelajari peserta peserta didik untuk mencapai kompetensi) serta tekhnik
evaluasi yang akan digunakan dalam menilai keberhasilan penguasaan kompetensi oleh
peserta didik.
3. Penyusun instrument evaluasi
Instrument evaluasi hasil belajar untuk memperoleh informasi dapat berupa tes
maupun non-tes. Tes dapat berbentuk objektif atau uraian:

Anda mungkin juga menyukai