Target
Iman Asma’ul Husna Al Qur’an Ilmu
Iman kepada Allah 39. Al Muqiit QS. Quraisy : 4 1. Tidak bersikap
tabdzir.
ِ ٱلَّذ ِۤی أ َ ۡطعَ َم ُهم ِمن ُجوع َو َءا َمنَ ُهم ِم ۡن َخ ۡو2.
ف المقيت Tidak mencela
makanan
Artinya: Yang Artinya: “yang telah memberi 3. Tidak tamak dengan
Maha Pemberi makanan kepada mereka untuk makanan
Kecukupan menghilangkan lapar dan 4. Memperhatikan
mengamankan mereka dari rasa adab-adab makan
ketakutan.” dan minum
5. Tidak meminta-
minta makanan
Awal (± 10 menit)
Santri menghafal ayat dan terjemah Al-Qur’an surat Qurasy : 4
Santri menyimak dan memahami Tafsir Ibnu Katsir Al-Qur’an surat Quraisy : 4
Santri menghafal ilmu (adab dan akhlaq) tentang makanan.
Santri menulis ayat Al-Qur’an surat Quraisy : 4
Santri menulis ilmu(adab dan akhlaq) tentang makanan.
Inti (± 40 menit)
Ustadz/ Ustadzah menjelaskan tentang makanan halal, haram dan hubungannya
dengan Asmaul Husna Al Muqiit
Ustadz/ Ustadzah menjelaskan materi seputar sub tema makanan (Adab dan Akhlak)
secara lebih luas
1
Ustadz/ Ustadzah menceritakan shirah mengenai rasulullah ﷺmember makan
orang yang menyakitinya
Ustadz/ Ustadzah menjelaskan tentang amalan yang di ajarkan rasulullah ﷺtentang
makanan
Akhir (± 10 menit)
Ustadz/ Ustadzah memberikan review materi (hikmah) dan membuka tanya jawab
Ustadz/ Ustadzah memberikan tugas kepada santri
Media
Iman : Al-Qur’an dan terjemahnya, Tafsir Ibnu Katsir, buku iman UQ + (Media pilihan
sesuai kebutuhan)
Amal : Hadiah berbentuk makanan.
Referensi :
Materi Iman :
- Modul iman KUQ jilid 1
Asma’ul Husna :
- https://wisatanabawi.com/asmaul-husna/
lengkapi materi asmaul husnanya . tulis penjelasan singkat dari asmaul husna
tersebut
IPA:
- https://dalamislam-com.cdn.ampproject.org/v/s/dalamislam.com/makanan-
dan-minuman/makanan-haram/akibat-makan-makanan-
haram/amp?usqp=mq331AQCKAE%3D&_js_v=0.1#aoh=15765538973
253&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251
2
%24s&share=https%3A%2F%2Fdalamislam.com%2Fmakanan-dan-
minuman%2Fmakanan-haram%2Fakibat-makan-makanan-haram
- https://www.kompasiana.com/enyshofia/5c728c47ab12ae2b0c772f92/pengar
uh-halalnya-makanan-untuk-akal-dan-kesehatan?page=all#section1
Kegiatan Amal :
- https://muslim.or.id/42424-sunnah-membalas-hadiah-ketika-diberi-
hadiah.html
- Lampiran materi amal
LKS
Qonuni 1
- Menyebutkan jenis-jenis makanan halal dan haram (terlampir)
Qonuni 2
- menjawab pertanyaan (terlampir)
Penyusun,
_____, ____________,____
( )
Menyetujui,
3
Koordinator Iman Penanggung Jawab Syariah
( ) ( )
Makanan haram adalah makanan yang dilarang dikonsumsi oleh umat islam dan dapat digolongkan
dalam dua golongan utama yakni karena dzatnya maupun karena suatu kondisi. Adapun makanan haram
ini disebutkan dalam firman Allah SWT ayat berikut ini.
سبُ ُع إِّ ََّّل َما ذَ َّك ْيت ُ ْم َو َما َّ ير َو َما أ ُ ِّه َّل ِّلغَي ِّْر
َّ ّللاِّ بِّ ِّه َو ْال ُم ْن َخنِّقَةُ َو ْال َم ْوقُوذَة ُ َو ْال ُمت ََر ِّديَةُ َوالنَّطِّ ي َحةُ َو َما أ َ َك َل ال ِّ علَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوالدَّ ُم َولَحْ ُم ْالخِّ ْن ِّز
َ ُْح ِّر َمت
ْ َ ْ
اْخَش َْو ِّن ۚ اليَ ْو َم أ ْك َملتُ لَ ُك ْم دِّينَ ُك ْم ْ ِّس الذِّينَ َكف َُروا مِّ ْن دِّينِّ ُك ْم فَ َاَل ت َْخَش َْو ُه ْم َو َّ ْ َٰ
ٌ ب َوأ َ ْن ت َ ْست َ ْق ِّس ُموا بِّ ْاْل َ ْز ََّل ِّم ۚ ذَ ِّل ُك ْم فِّس ُ ُّعلَى الن َ ذُبِّ َح
َ ْق ۗ اليَ ْو َم يَئ ِّ ص
ور َرحِّ ي ٌمٌ ُغف َّ غي َْر ُمت َ َجانِّفٍ ِّ ِّْلثْ ٍم ۙ فَإ ِّ َّن
َ َّللا َ ص ٍة َ ضطُ َّر فِّي َم ْخ َم ْ اْلس َْاَل َم دِّينًا ۚ فَ َم ِّن ا ِّ ْ ضيتُ لَ ُك ُم َ َُوأَتْ َم ْمت
ِّ علَ ْي ُك ْم نِّ ْع َمتِّي َو َر
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas
nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang
buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak
panah itu) adalah kefasikan.
Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah
kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Maidah ayat 3).
Makanan yang haram dalam Islam digolongkan dalam dua jenis utama yakni ;
Haram karena dzat atau asalnya termasuk seperti yang disebutkan dalam ayat sebelumnya yakni darah,
bangkai, daging babi, khamr, anjing, keledai, binatang buas dan lain sebagainya.
Haram karena suatu kondisi atau sebab tertentu meskipun zat asalnya adalah halal. Misalnya saja
makanan yang didapat dengan cara mencuri, menipu, makanan yang disajikan sesajen atau
persembahan perdukunan (baca syirik dalam islam), maupun makanan yang ada dalam acara yang tidak
sesuai dengan syariat islam misalnya bid’ah. Mengkonsumsi makanan seperti ini haram
hukumnya.(baca juga cara taubat nasuha menurut islam)
4
5. Mengurangi iman dalam hatinya
6. Rusaknya keturunan
7. Mendzalimi diri sendiri
Makanan Halal
Makanan adalah suatu kebutuhan sehari-hari bagi manusia. Makanan yang baik untuk tubuh
kita serap adalah makanan yang halal karena halal sudah berarti baik dan baik belum tentu
halal. Pengaruh makanan terhadap kehidupan manusia sangat besar di antaranya yaitu akan
dikabulkannya doa. Dalam hal memilih dan memilah makanan haruslah berhati-hati, karena
tak jarang banyak terjadi penyelewengan dimana makanan halal, sudah tercampuri dengan zat
haram. Suatu makanan dikatakan sebagai makanan halal adalah jika memenuhi ciri syarat
berikut ini :
5
6
LKS Qonuni 1
Nama :
No Makanan Halal Makanan Haram
LKS Qonuni 2
7
Lampiran materi amal
Salah satu kemuliaan ajaran Islam adalah sunnah memberikan hadiah kepada orang lain. Hal ini
akan menimbulkan rasa cinta dan kasih sayang serta menghilangkan perasaan yang dapat merusak
persaudaraan seperti hasad, dengki, iri dan lain-lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَهَادُوا تَحَا ُّبوا
“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya kalian akan saling mencintai“. [HR. Bukhari dalam
Adabul Mufrad]
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan bahwa hadiah ini bisa menyebabkan
persatuan dan saling cinta, bahkan terkadang memberikan hadiah lebih utama daripada sedekah pada
keadaan tertentu. Beliau berkata,
“Karena hadiah merupakan sebab persatuan dan rasa cinta. Apapun yang dapat menjadi sebab
persatuan dan rasa cinta antar kaum muslimin, maka ini dianjurkan. Diriwayatkan bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ‘“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya
kalian akan saling mencintai’. Terkadang memberi hadiah itu lebih baik dan terkadang sedekah itu
lebih baik (pada keadaan tertentu).”
Ketika kita diberi hadiah, hendaknya kita menerima hadiah tersebut walaupun nilainya kecil,
karena hakikat dari hadiah adalah ingin menunjukkan perhatian, menimbulkan persatuan dan rasa cinta
sesama kaum muslimin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ِ جَار ِتهَا َو َل ْو ِف ْر
سنَ شَاة َ َارةٌ ِل
َ ت الَ تَحْ ِق َرنَّ ج ْ سا َء ا ْل ُم
ِ س ِل َما َ َيا ِن
“Wahai kaum muslimah, janganlah sekali-kali seorang wanita meremehkan pemberian tetangganya
walaupun hanya ujung kaki kambing.” [ HR.Bukhari dan Muslim]
Bahkan ada anjuran untuk tidak menolak saat diberikan hadiah karena bisa jadi akan menyakiti hati
orang yang memberikan hadiah. Terima saja hadiah tersebut, jika kita tidak berkehendak kita bisa
memberikan kepada yang lebih membutuhkan.
Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َو َال ت َ ُردُّوا ا ْل َه ِديَّ َة،أ َ ِجيبُوا الدَّا ِع َي
“Hadirilah undangan dan jangan tolak hadiah! ”[HR. Ahmad]
Selain disunnahkan memberikan hadiah, Islam juga menganjurkan kita agar membalas memberikan
hadiah ketika diberikan hadiah. Bisa membalas saat itu juga atau membalas selang beberapa hari atau
pekan berikutnya ketika kita mampu memberi balasan hadiah tersebut.
‘Aisyah menceritakan,
َّ ع َل ْيهَا صلى هللا عليه وسلم
ُ َّللاِ كَانَ َر
سو ُل ُ ِيَ ْق َب ُل ا ْل َه ِديَّةَ َويُث
َ يب
Urutannya tidak sesuai
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menerima hadiah dan biasa pula
membalasnya.”[HR.Bukhori]
As-Shan’ani menjelaskan,
8
“Hadits ini menunjukan bahwa merupakan kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima
hadiah kemudian beliau membalas memberikan hadiah.”[Subulus salam, kitabul buyu’ hal.174]
Teksnis pemberian hadiah, diberikan secara acak oleh guru, santri tidak diperbolehkan memilih-milih
teman. bagi yang tidak membawa makanan, mencari solusi atas permasalahan tersebut.