PEMBAYARAN DI INDONESIA
Abstrak
Sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu
penggunaan cryptocurrency sebagai instrument pembayaran di Indonesia. Maka,
dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.
Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif mutlak diperlukan karena instrumen
penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri.
Metode pembahasan dalam penelitian ini menggunakan metode induktif.
Sampel yang digunakan adalah bitcoin yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar.
Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan
yaitu dengan membandingkan cryptocurrency dengan alat pembayaran yang legal di
Indonesia. Metode SWOT digunakan untuk menganalisis dampak positif dan negatif
penggunaan cryptocurrency sehingga Pemerintah yang dalam posisi Weakness-
Opportunity (WO) dapat menentukan strategi yang tepat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cryptocurrency dapat menjadi alat
pembayaran yang legal di Indonesia karena memenuhi sebagian besar syarat-syarat
alat pembayaran yang legal. Namun, regulasi tentang cryptocurrency harus
diterbitkan, sehingga dapat memberikan dampak positif dan meminimalisir dampak
negatif bagi Pemerintah dan Masyarakat. Diantaranya meregulasi penggunaan
cryptocurrency dengan pengenaan pajak.
Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia harus mewaspadai anjloknya harga mata uang
virtual, karena hal tersebut berpotensi mempengaruhi ekonomi dalam negeri.
Negara dengan pengguna cryptocurrency terbesar di dunia adalah Jepang dan
Korea Selatan. Jika kedua negara tersebut mengalami krisis akibat mata uang virtual,
maka Indonesia juga berpeluang terkena dampak dari krisis tersebut. Pasalnya,
Indonesia dan kedua negara tersebut telah melakukan kerjasama diberbagai sektor.
Transmisi pengaruh krisis yang disebabkan oleh cryptocurrency memang masih
panjang. Berdasarkan data statistik dari Bitcoinity, nilai kapitalisasi pasar
cryptocurrency senilai USD 153,36 miliar per 4 Februari 2018. Sementara nilai
kapitalisasi pasar market cap JPX sebesar USD 5,12 trilun, KRX USD 1.33 triliun, dan
JCI Rp 7.390,39 triliun.
Meski demikian, hal yang paling penting untuk dicermati adalah bahaya dari
uang virtual, baik dari fungsinya sebagai alat pembayaran dan juga sebagai
komoditas. BI menjelaskan bahwa kepemilikan cryptocurrency sangat berisiko dan
sarat spekulasi karena tidak diterbitkan oleh otoritas moneter, tidak memenuhi
karakteristik uang, dan tidak mempunyai status hukum yang jelas. Selain itu, mata
uang virtual juga tidak memiliki underlying asset yang mendasari nilainya, volatilitas
harga sangat tinggi, tidak ada administrator yang bertanggung jawab atas
penerbitannya, dimanfaatkan sebagai regulatory arbitrage. Kemudian, cryptocurrency
juga memiliki tingkat risiko yang tinggi dari segi keamanan karena rentan untuk diretas,
dan mata uang virtual juga bisa menjadi sarana untuk pencucian uang, bahkan
pendanaan terorisme.
2. Permasalahan
Pada materi yang ada dalam makalah ini akan dibahas beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pandangan regulasi mengenai cryptocurrency sebagai alat
pembayaran di Indonesia?
2. Bagaimana peran regulasi terhadap hasil analisis SWOT mengenai dampak
positif dan dampak negatif cryptocurrency?
3. Bagaimana tinjauan strategis Weaknesses-Opportunities (WO) penggunaan
cryptocurrency dari sisi Pemerintah Indonesia?
3. Metodologi
Sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu
penggunaan cryptocurrency sebagai instrument pembayaran di Indonesia. Maka,
dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun
alasan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena dalam penelitian ini
data yang dihasilkan berupa data deskriptif atau uraian. Data-data yang diperoleh
berupa tulisan dan kata-kata yang berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.
Metode pembahasan dalam penelitian ini menggunakan metode induktif yaitu
dengan berfikir berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang
kongkrit kemudian dari fakta atau penelitian khusus tersebut ditarik generalisasi-
generalisasi yang bersifat umum.
Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif mutlak diperlukan karena
instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Jadi,
disamping peneliti itu bertindak sebagai instrumen peneliti juga sekaligus sebagai
3
Unsur Keterangan
Peraturan yang dikeluarkan BI seperti
Kebijakan / Perangkat Hukum
UU mata uang atau UU BI
Dikeluarkan oleh Bank Sentral, otoritas
lain, perbankan, lembaga keuangan lain
Kelembagaan
bukan Bank, kantor pos, operator
mobile phone, perusahaan lain
Bentuk Fisik Paper-based & card-based
Alat
Cara
Pembayaran Debit transfer & credit transfer
Pembayaran
Mekanisme Operasional Sistem kliring & transfer dana via RTGS
4
Demikian pula syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu barang untuk dapat
menjadi alat pembayaran adalah sebagai berikut:
a. Tidak Mudah rusak
b. Mempunyai kualitas yang cendrung sama
c. Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
d. Tidak dapat dipalsukan
e. Mudah dibawa
f. Memiliki nilai yang stabil