1. Zona Litoral
Zona Litoral adalah Wilayah antara garis pasang dan garis surut air laut. Wilayah ini kadang-kadang
kering pada saat air laut surut dan tergenang pada saat air laut mengalami pasang. Zona litoral
biasanya terdapat di daerah yang pantainya landai. Zona ini berbatasan dengan daratan dan banyak
dihuni kelompok hewan, seperti bintang laut, bulu babi, udang, kepiting, dan cacing laut.
2. Zona Neritik
Zona Neritik adalah Daerah dasar laut yang mempunyai kedalaman rata-rata kurang dari 200 meter.
Contohnya wilayah perairan laut dangkal di Paparan Sunda dan Paparan Sahul di wilayah perairan
Indonesia. Seperti Laut Jawa, Selat Sunda dan Laut Arafuru. Zona ini dapat ditembus cahaya
matahari dan banyak dihuni ganggang laut dan ikan.
3. Zona Batial
Zona Batial adalah Wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman antara 200 meter – 1.800 meter,
karena sinar matahari sudah tidak dapat menembus zona ini maka tumbuhan mulai berkurang
namun binatang masih banyak terdapat di wilayah laut ini. Di zona ini tidak ada produsen, melainkan
dihuni oleh nekton (organisme yang aktif berenang), misalnya ikan.
4. Zona Abisal
Zona Abisal adalah Wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1.800 meter.
Contohnya Palung Laut Banda (7.440meter) dan Palung Laut Mindanao (10.830 meter). Zona ini
dihuni oleh hewan predator, detritivor (pemakan sisa organisme), dan pengurai.
Sumber : http://www.alamikan.com/2012/11/zona-laut-berdasarkan-kedalamannya.html
Sumber :
1.Dendritik
Dendritik, Berbentuk seperti cabang batang pohon. Berada di daerah datar dengan struktur batuan
homogen.
2.Radial Sentrifugal
Radial Sentrifugal, Pola aliran radial adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar secara
radial dari suatu titik ketinggian tertentu, seperti puncak gunung api
3.Rectangular
Rectangular, Pola aliran rectangular adalah pola aliran sungai yang dikendalikan oleh struktur
geologi, seperti struktur kekar (rekahan) dan sesar (patahan). Sungai rectangular dicirikan oleh
saluran-saluran air yang mengikuti pola dari struktur kekar dan patahan.
4.Trellis
Trelllis, Aliran sungai yang anak sungainya hampir sejajar dengan sungai induknya, biasanya berada
di wilayah patahan.
5.Radial Sentripetal
Sentripetal, Aliran yang berlawanan dengan pola radial, di mana aliran sungainya mengalir ke satu
tempat yang berupa cekungan (depresi).
6.Annular
Annular, Pola aliran annular adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar secara radial
dari suatu titik ketinggian tertentu dan ke arah hilir aliran kembali bersatu.
7.Pararel
Pararel, Sistem pengaliran paralel adalah suatu sistem aliran yang terbentuk oleh lereng yang
curam/terjal.
8. Pinnate
Pinnate, Pola Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai membentuk sudut lancip
dengan sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat pada bukit yang lerengnya terjal.
Gambar : Pola Aliran Sungai
Sumber : https://agnazgeograph.wordpress.com/tag/bentuk-sungai/
Sumber : Djoko Legono. 1987. Morfologi Sungai. Yogyakarta : PAU Ilmu Teknik UGM