Anda di halaman 1dari 7

Tugas 2 – Pengantar Teknik Industri (PTI)

Carilah informasi mengenai :

1. Principle of scientific management


Manajemen ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Federick Winslow Taylor sekitar
tahun 1900an. Principle of scientific management mengemukakan pandangan Taylor
tentang prinsip-prinsip manajemen ilmiah, atau organisasi era industri dan teori
keputusan. Taylor terkenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah karena hasil
penelitiannya yang telah dibukukan dalam karyanya “principles scientific
management” tentang usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja
berdasarkan waktu dan gerak pada tahun 1886, yang dijadikan sebagai pegangan
penting bagi para buruh dan manajer. Dalam penelitiannya itu, ia berpendapat bahwa
efesiensi perusahaan rendah karena banyak waktu dan gerak-gerak buruh yang tidak
produktif.
Arti pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan ilmiah metode studi,analisa dan
pemecahan masalah-masalah organisasi. Arti kedua, manajemen ilmiah adalah
seperangkat mekanisme–mekanisme atau teknik–teknik “a bag of trick” untuk
meningkatkan efisiensi kerja organisasi dan untuk mencapai efisiensi dan keefektifan
organisasi. Ia berasumsi bahwa manusia harus diperlakukan seperti mesin. Dalam
bekerja, setiap manusia harus diawasi oleh supervisor secara efektif dan efisien.

Gerakan Taylor terkenal dengan gerakan efisiensi kerja. Untuk menjawab berbagai
pertanyaan seperti apakah ada satu cara kerja terbaik “the one best way of doing job”
dia mengajukan sekelompok prinsipprinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah.
Taylor terkenal dengan rencana peng-upahan yang merangsang “differential rate
system”, yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatnya produktivitas, mutu,
pendapatan pekerja dan semangat kerja karyawan.
Taylor menuangkan gagasan-gagasannya dalam tiga judul makalah, yaitu : Shop
Management, The Principle of Scientific Management, dan Testimony Before the
Special House Committee, yang dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul
Scientific Management. Filsafat dibelakang konsep Taylor terletak diatas 4 prinsip yang
dikenal dengan “Empat prinsip dasar Taylor” yaitu :
a. Pengembangan Manajemen Ilmiah yang benar dapat di gunakan untuk
menentukan metode terbaik untuk menjalankan setiap tugas.
b. Seleksi ilmiah untuk karyawan,agar setiap karyawan dapat diberikan taggung
jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
c. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
d. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.
Untuk menerapkan keempat prinsip ini, Taylor mensyaratkan perlunya satu revolusi
mental dikalangan manajer dan karyawan. Prinsip-prinsip dasar yang menurut dia
mendasari pendekatan manajemen ilmiah adalah :
a. Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu (pengetahuan yang
sistematis).
b. Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok dan bukannya
perpecahan.
c. Mencapai kerjasama manusia dan bukanlah individualisme yang kacau.
d. Bekerja untuk keluaran yang maksimum dan bukan keluaran yang terbatas.
e. Mengembangkan semua karyawan sampai taraf yang setinggi-tingginya, untuk
kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka.
Tujuan utama manajemen adalah mencapai maximum prosperity (kesejahteraan
maksimum) dari pekerja dan pemberi kerja. Pekerja adalah makhluk yang rasional.
Taylor menyebutkan bahwa kesejahteraan maksimum pekerja tidak hanya gaji yang
lebih tinggi darirata-rata, tetapi lebih penting lagi adalah pengembangan menuju tahap
pekerja di titik efisiensi maksimum. Pada titik ini pekerja menghasilkan grade pekerjaan
yang terbaik, yangsesuai dengan kemampuan alamiahnya (natural abilities).

2. Therblig
Therbligs adalah 18 jenis gerakan elemental digunakan dalam studi ekonomi gerak
ditempat kerja. Sebuah tugas kerja dianalisis dengan merekam setiap unit therblig
untuk proses,dengan hasil yang digunakan untuk optimasi tenaga kerja manual dengan
menghilangkangerakan yang tidak diperlukan.Kata therblig diciptakan oleh Frank
Bunker Gilbreth dan Lillian Moller
Gilbreth, psikolog industri Amerika yang menemukan bidang studi waktu dan gerak.
Ini adalah kebalikan dari nama Gilbreth, dengan 'th' dialihkan.
Berikut adalah daftar 18 gerakan dalam gerakan Gilberth :
Gambar 1. 1 18 Gerakan Gilberth

Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan dalam gerakan Gilberth :

Gambar 1. 2 Simbol Gerakan Therblig

Gagasan mengefektifkan penerapan Therblig muncul dari seorang konsultan


“Methods Engineering” ternama dari Jepang, yaitu Mr. Shigeo Shingo. Ia
mengklasifikasikan Therblig yang telah dibuat oleh Gilbreth menjadi 4 kelompok yakni
sebagai berikut.

1. Kelompok gerakan utama


Elemen-elemen gerakan yang bersifat memberi nilai tambah termasuk di
dalamnya, yaitu assemble, disassemble dan use.
2. Kelompok gerakan penunjang
Elemen-elemen gerakan yang kurang memberikan nilai tambah, namun
diperlukan. Terdiri darielemen gerakan reach, grasp, move dan released load.
3. Kelompok gerakan pembantu
Elemen-elemen gerakan yang tidak memberikan nilai tambah dan
memungkinkan untukdihilangkan. Elemen-elemen gerakan yang termasuk di
dalamnya, yaitu search, select , position, hold, inspection, dan pre-position
4. Kelompok gerakan luar
Elemen-elemen gerakan yang sama sekali tidak memberikan nilai tambah,
sehingga sedapatmungkin dihilangkan. Terdiri dari elemen gerakan rest to
overcome fatigue, plan, unavoidabledelay, dan avoidable delay.

3. Maslow Pyramid

Maslow’s Need Hierarchy Theory atau A Theory of Human Motivation, dikemukakan


oleh Abraham Maslow tahun 1943 menyatakan bahwa kebutuhan dan kepuasan
seseorang itu jamak yaitu meliputi kebutuhan biologis dan psikologis berupa materiil
dan non materiil. (Hasibuan, H. Malayu S.P., 2007: 104). Dalam teori kebutuhan
Maslow, ketika kebutuhan dasar sudah terpenuhi maka kebutuhan berikutnya menjadi
dominan. Dari sudut motivasi, teori tersebut mengatakan bahwa meskipun tidak ada
kebutuhan yang benar-benar dipenuhi, sebuah kebutuhan yang pada dasarnya telah
dipenuhi tidak lagi memotivasi. (Robbins dan Timoty, 2009: 224). Hierarki kebutuhan
manusia menurut Maslow adalah sebagai berikut (Sunyoto, Danang, 2013: 2-3):
Gambar 1. 3 Maslow Pyramid

1. Kebutuhan fisiologis (phisiological needs) Kebutuhan fisiologis merupakan


hierarki kebutuhan manusia yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk
dapat hidup meliputi sandang, pangan, papan seperti makan, minum,
perumahan, tidur, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan rasa aman (safety needs) Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi
keamanan secara fisik dan psikologis. Keamanan dalam arti fisik mencakup
keamanan di tempat pekerjaan dan keamanan dari dan ke tempat pekerjaan.
Kemanan fisik ini seperti keamanan dan perlindungan dari bahaya kecelakaan
kerja dengan memberikan asuransi dan penerapan prosedur K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja), serta penyediaan transportasi bagi karyawan. Sedangkan
keamanan yang bersifat psikologis juga penting mendapat perhatian. Keamanan
dari segi psikologis ini seperti perlakuan yang manusiawi dan adil, jaminan akan
kelangsungan pekerjaannya, jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak
ada lagi, dls. (Siagian, Sondang P., 2012: 150-151)
3. Kebutuhan sosial (social needs) Meliputi kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi
(hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab), dan interaksi yang lebih erat
dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan
adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama.
4. Kebutuhan penghargaan (esteem needs) Kebutuhan ini meliputi kebutuhan dan
keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas
faktor kemampuan dan keahlian seseorang serta efektivitas kerja seseorang.
(Sunyoto, Danang, 2013: 3) Maslow membagi kebutuhan akan rasa harga
diri/penghargaan ke dalam dua sub, yakni penghormatan dari diri sendiri dan
penghargaan dari orang lain. Sub pertama mencakup hasrat dari individu untuk
memperoleh kompetensi, rasa percaya diri, kekuatan pribadi, adekuasi, prestasi,
kemandirian, dan kebebasan. Kesemuanya mengimplikasikan bahwa individu
ingin dan perlu mengetahui bahawa dirinya mampu menyelesaikan segenap
tugas atau tantangan dalam hidupnya. Sub yang kedua mencakup antara lain
prestasi. Dalam hal ini individu butuh penghargaan atas apa-apa yang
dilakukannya. Penghargaan ini dapat berupa pujian, pengakuan, piagam, tanda
jasa, hadiah, kompensasi, insentif, prestise (wibawa), status, reputasi, dls.
(Koeswara, E., 1995: 228-229)
5. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs) Aktualisasi diri merupakan
hierarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi. Aktualiasasi diri berkaitan
dengan proses pengembangan akan potensi yang sesungguhnya dari seseorang.
(Sunyoto, Danang, 2013: 3). Pemenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan,
memberikan otonomi untuk berkreasi, memberikan pekerjaan yang menantang,
dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Taylor, Frederick Winslow. 1911. The Principles of Scientific Management. New


York, NY, USA and London, UK: Harper & Brothers

Kusumanto, Ismo., Perdana, Yoga. 2016. Perbaikan Metode Kerja Untuk


Meningkatkan Produktivitas Kerja Operator Pada Stasiun Pengemasan Di CV.
Mie Sohun Ichlas. Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang
Teknik Industri. Vol. 2, No. 2, 2016.

Sari, Elisa., Dwiarti, Elina. 2018. Pendekatan Hierarki Abraham Malow Pada
Prestasi Kerja Karyawan PT. Madubaru (PD Madukismo) Yogyakarta. JPSB
Vol.6 No.1

Anda mungkin juga menyukai