BAB SKRIPSI SIALAN TOTO Aaaaa
BAB SKRIPSI SIALAN TOTO Aaaaa
PENDAHULUAN
Rumah Sakit menurut World Health Organisation (WHO) merupakan suatu organisasisosial Yang
(preventif) Kepada masyarakat sebagai bentuk peningkatan kualitas layanandilakukan evaluasi dengan
pendekatan sistem dan prinsip pelayanan pasien ,dengan tujuan agar pasien mendapat layanan
berkualitas tinggi dan tepat waktu ( Leading Practice in Emergency Department ,2010)
Instalasi Gawat Darurat merupakan salah satu unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pertolongan pertamadan merupakan jalan masuk pasien gawat darurat ,dimana pasien membutuhjkan
pertolongan medis Yang tepat untuk menyelamatkan nyawa dan kecacatan lebih lanjut (DepKes
RI,2009)
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu pelayanan terdepan di rumah sakit yang sering
mengalami masalah antrian ,kondisi tersebut membawa dampak negatif pada seluruh proses
penanganan pasien (white et al.,2013). Masalah antrian sering terjadi saat Kondisi Sibuk atau disebut
Crowded . Crowded sudah menjadi isu Global di seluruh sistem pelayanan kesehatan di dunia selama
lebih dari dua dekade , Crowded dapat Diartikan Sebagai kondisi dimana permintaan akan layanan
kesehatan darurat melebihi kemampuan instalasi gawat darurat untuk memberikan perawatan
berkualitas dalam waktu yang tepat ,kondisi Crowded dikaitkan dengan meningkatnya kejadian tidak
(Yarnohamadian,2017).
1
Menunggu merupakan sebuah pekerjaan yang membutuhkan kesabaran bahkan bisa menjadi sebuah
pekerjaan yang membosankan.waktu tunggu bisa beresiko menyebabkan mutu pelayanan menurun.
Waktu tunggu telah menjadi masalah di berbagai macam Instansi tidak terkecuali instansi Pelayanan
kesehatan .Russel. L. B., Ibuka Yoku, & Carr, D,. (2008) menyatakan waktu tunggu terdiri dari tiga
komponen yaitu pejalanan menuju tempat pelayanan, kesehatan, menunggu dan menerima jasa
pelayanan kesehatan.
Sistem Antrian Untuk IGD terkadang menjadi Blunder atau kesalahan ,bagi pengantar yang
kebanyakan keluarga pasien .sebab masih banyak yang mengira bahwa mengapa harus menggunakan
sistem antrian padahal sudah jelas jika pasien datang ke IGD menunjukan bahwa pasien memerlukan
penanganan cepat petugas medis ,ketidaktahuan pasien dan keluarga tentang tatalaksana pasien di IGD
oleh petugas medis berpengaruh terhadap kepuasan dan kecemasan pasien (Qureshi,2008)
RSUD Ciracas , Diresmikan tanggal 2 april 2015 oleh Gubernur Basoeki Tjahaya Poernama, Sebelum
Naik Tingkat Menjadi Rumah Sakit , RSUD Ciracas adalah Puskesmas Kecamatan , Beralamat di Jln
Cibubur 1,RT 3/RW 1,Cibubur, Kel Ciracas, Jakarta Timur. ,Saat ini RSUD Ciracas berstatus RS tipe
D , Menurut Permenkes RI no 24 tahun 2014, RS tipe D adalah Rumah Sakit yang hanya menyediakan
pelayanan Kelas III untuk peningkatan akses bagi masyarakat dalam rangka menjamin Upaya
kesehatan perorangan yang memberikan pelayanan rawat Inap ,Rawat jalan ,Gawat darurat dan layanan
Penunjang lain,Salah satu Layanan Yang disediakan Adalah Pelayanan Gawat darurat
Dari pendataan Petugas didapatkan hasil bahwa jumlah tenaga medis yang berdinas di IGD RSUD
Ciracas berjumlah 21 orang terdiri dari 10 perawat dan 11 dokter dengan tambahan 5 orang bidan yang
melakukan rolling Setiap Pergantian bulan ,Rincian jumlah petugas tiap Shift adalah dua Dokter
(dengan Salah Satu Dokter Bertugas Menghandle Rawat Inap dan Ruang Bersalin ) ,Dua Perawat
(Terdiri dari Satu Penanggung Jawab Dinas dan Satu Perawat pelaksana ) dan Satu Bidan yang
2
ditempatkan di Ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) ,Jumlah tempat
Berdasarkan Pengamatan dan Pernyataan Sementara Petugas IGD, RSUD Ciracas mengalami Jumlah
peningkatan pasien di IGD Dalam Kisaran waktu antara pukul 17.00 – 19.00 WIB ,dari jumlah Status
Rekam medis yang Ada di IGD disimpulkan bahwa beberapa Status merupakan “Operan’ dari instalasi
Poli Yang akan menutup jam pelayanan, Jumlah Pasien Di IGD Bisa dan Akan Bertambah lagi dengan
Sebagai Gambaran alur periksa Pasien IGD RSUD Ciracas,Pasien Baru yang akan berobat akan
Dipilah terlebih dahulu Berdasarkan tingkat kegawatan dengan Sistem pemilahan yang disebut Triage
,IGD Ciracas Mengadopsi Triase Type 2 .Pasien-Pasien Dengan Triase Merah Dan Kuning yang akan
Ditempatkan di bed observasi ,sedangkan pasien Triage Hijau akan diarahkan ke ruang Tunggu dan
,Selama Proses Menunggu pemeriksaan oleh Dokter umum di IGD. sejumlah pasien dengan Status
Triase hijau mengeluhkan waktu tunggu Yang lama dan tampak beberapa kali menanyakan ke perawat
apakah sudah dipanggil untuk diperiksa ,atau menanyakan estimasi waktu menunggu diperiksa ,Tidak
Jarang beberapa Pasien meninggalkan IGD untuk pulang dengan atau tanpa mengambil Kembali Biaya
Pendaftaran (Refund) sehingga Beberapa dokter membuat beberapa ketentuan yang disepakati dengan
Rekan dinas untuk meminimalisasi Jumlah Pasien false emergency yang batal Berobat,Di sini peneliti
tertarik untuk mengetahui hubungan antara perubahan alur layanan dengan waktu tunggu pelayanan
3
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas Maka rumusan masalah dalam
1. Adakah pengaruh dari perubahan /modifikasi alur pelayanan terhadap waktu Tunggu
2. Apa saja faktor penyebab lamanya Waktu tunggu Pelayanan Pasien False emergency di IGD
RSUD Ciracas?
Mengetahui Hubungan antara perubahan alur pelayanan terhadap masalah lamanya waktu tunggu
1 Menggambarkan Waktu tunggu Pasien Mulai dari Masuk ke IGD hingga masuk ruang
periksa Dokter
2 Mengidentifikasi Tahapan yang mengalami Bottleneck pada proses pelayanan Mulai dari
3 Memilih prioritas masalah yang menyebabkan lamanya waktu tunggu pada pasien mulai dari
4
1.4 Manfaat Penelitian
A. RSUD Ciracas
1 Memberi masukan kepada RSUD Ciracas Dalam mengambil keputusan terkait strategi yang
akan diterapkan dalam megurangi waktu tunggu baik pelayanan IGD ,maupun pelayanan
lainya
2 Menjadi Pemicu untuk perbaikan proses Di IGD untuk kasus pasien false Emergency
4 Memberikan gambaran terkait kapasitas Sebagai Dasar untuk perencanaan sumber daya
selanjutnya
C. Pasien
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
Antrian merupakan suatu fenomena yang timbul dalam aktivitas manusia.Antrian yang muncul
disebabkan oleh aktivitas pelayanan yang tidak diimbangi olehkebutuhan akan pelayanan sehingga
Tjutju Tarliah Dimyati dan Ahmad Dimyati (2009:349) : “Teori antrian adalah teori yang
menyangkut studi matematis dari antrian – antrian atau baris – baris penungguan.Formasi baris –
baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia apabila
kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia untuk menyelenggarakan
pelayanan itu
Menurut Donald Gross (2008: 1-2), sistem antrian tercipta jika pelanggan datang ke tempat
pelayanan, pelanggan menunggu untuk dilayani jikapelayanan tidak segera dilakukan dan
6
2.1.2 Sistem Antrian
ukuran populasi kedatangan dibagi menjadi tidak terbatas dan terbatas ,populasi terbatas
terjadi jika jumlah orang atau materi yang tidak terbatas datang dan meminta pelayanan
,begitu juga dengan populasi terbatas populasi yang dilayani memiliki beberapa prilaku
yang berbeda -beda ,terdapat 3 jenis prilaku yaitu Regening ,Balking dan Jockeying .
a. Regening :Perilaku dimana seseorang yang masuk dalam Antrian ,namun belum
B. Karakteristik Antrian
karakteristik antrian dibagi menjadi antrian tidak terbatas dan antrian terbatas ,menurut Jay
a. .First In First Out (FIFO) atau First In First Served (FCFS),yaitu Pelayanan
b. Last In First Out (LIFO) atau Last Come First Served (LCFS ),yaitu Pelayanan
dimana yang terakhir masuk menjadi yang pertama keluar atau yang terakhir
c. Priority Service (PS) dimana pelayanan diberikan kepada yang memiliki prioritas
lebih tinggi daripada yang memiliki Prioritas lebih rendah meskipun Subjek dengan
7
d. Service in random Order (SIRO) Panggilan berdasar peluang Acak yang artinya
Semua pelanggan berhak mendapatkan layanan yang sama tidak tergantung dari
e. General Service Dicipline ( GSD ) pelayanan berdasar tata tertib dan Kesepakatan
bersama
C. Karakteristik Pelayanan Menurut Heizer and Render (2011:662), komponen ketiga dari sistem
pelayanan adalah karakteristik pelayanan ,Dua hal penting dalam sistem pelayanan adalah
1. Desain Sistem Pelayanan : Pelayanan Biasanya Digolongkan berdasar Jumlah Saluran dan
Single Chanel- Single Phase berarti hanya ada satu fase memasuki sistem
pelayanan atau hanya satu sistem pelayanan Contoh ; antrian tiket bis oleh satu
loket
Single Chanel Multi fase dimana dua atau lebih pelayanan yang dilakukan
Berurutan dalam fase-fase Sistem ,Contoh : Proses pencucian Mobil di tempat Cuci
mobil otomatis
.Multi Chanel Single fase dimana dua atau lebih fasilitas yang diakhiri dengan satu
Minimarket
Multi Chanel Multi phase dua atau lebih fasilitas pelayanan padaa lebih dari satu
8
2. Distribusi Waktu pelayanan dimana Pola pelayanan dibagi menjadi dua macam pola
Yaitu
a. Pola Konstan
Sebuah pola dimana Waktu yang dibutuhkan untuk melayani satu pelanggan ke
b. Pola Acak
9
2.1 Konsep Waktu Tunggu
Waktu tunggu diartikan sebagai orang -orang atau barang dalam barisan yang menunggu untuk
Waktu tunggu adalah waktu yang dipakai pasien untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan atau
Rawat inap ,sampai ke ruang pemeriksaan ,lamanya waktu tunggu mencerminkan Bagaimana
dengan situasi dan harapan pasien , Disebut cepat jika waktu tunggu kurang dari atau sama
dengan 10 menit, dan disebut lama jika waktu tunggu lebih dari 10 menit (Depkes RI, 2007)
Dalam pelayanan rawat jalan di rumah sakit, waktu tunggu adalah waktu yang dipergunakan
oleh pasien untuk mendapatkan pelayanan dimulai dari tempat pendaftaran sampai masuk ke
ruang pemeriksaan dokter. Pelayanan yang baik dan bermutu tercermin dari pelayanan yang
A. First waiting time Adalah waktu yang dikeluarkan pasien sejak datang sampai jam
perjanjian.
B. True waiting time Adalah waktu yang dikeluarkan pasien sejak jam perjanjian sampai
C. Total primary waiting time Adalah waktu tunggu pasien keseluruhan sebelum bertemu
dengan dokter
10
3.3 Faktor Faktor penyebab lamanya Waktu tunggu
Beberapa faktor faktor yang mempengaruhi waktu tunngu pelayanan pasien, yaitu :
Menurut penelitian dari Erwan Jus (2008), faktor – faktor yang mempengaruhi waktu pelayanan
1) Karakteristik dokter
Menurut Whiting dan Donthu (2009) Ada dua Teknik mengelola waktu tunggu yaitu
Tingkatan Staff Dan strategi antrian sedangkan pengelolaan persepsi melibatkan persepsi
Antrian dalam persepsi pasien adalah mengenai berapa lama dia akan menunggu Batasan
waktu tunggu yang actual adalah ketepatan waktu sesungguhnya yang digunakan oleh
pasien untuk menunggu ,semakin lama waktu tunggu yang dipersepsikan pasien ,maka
11
BAB 3
Kerangka konsep merupakan pendahuluan dari sebuah masalah penelitian dan merupakan
refleksi dari hubungan Variabel yang akan diteliti untuk mengarahkan proses penelitian dan
memandu untuk analisis dan intervensi ( I Ketut,2012)kerangka konsep dibuat sebagai acuan
Variabel independent adalah variabel bebas yang akan meberikan pengaruh Atau memberikan
perubahan terhadap variabel lain,apabila variabelbebas berubah maka variabel lain pun akan
Variabel dependen merupakan variabel yang terikat oleh variabel lain atau bisa disebut variabel
Hubungan antar variabel -variabel tersebut dapat digambarkanmelalui kerangka konsep sebagai
berikut
12
Kerangka Konsep
Waktu tunggu
TINGKAT
KEPUASAN
PASIEN
ALUR KERJA
Keterangan : : : Dinilai
: Tidak Dinilai
Gambar 3.1
13
3.2 Hipotesis penelitian
Hipotesis penelitian merupakan sebuah pertanyaan sementara dari hasil penelitian Yang
perlu diuji kebenaranya (Sabri &Hastono ,2014 ),terdapat 2 jenis hipotesis Yaitu
Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha),hipotesis nol adalah hiotesis yang
menyatakan tidak ada perbedaan suatu kejadian antara 2 kelompok atau tidak ada
hubungan denga variabel, Hipotesis Alternatif (Ha) adalah Hipotesis yang menyatakan
ada perbedaan atau adanya hubungan antar 2 variabel , hipotesisi alternative pada
penelitian ini adalah adanya hubungan antara perubahan alur pelayanan terahdap waktu
Variabel dependen
2. Waktu Lamanya waktu yang Mencatat jam Jumlah waktu yang Interval
Tunggu di dihabiskan oleh kedatangan dihabiskan mulai
IGD pasien mulai dari sampai jam dari saat diperiksa
awal masuk sampai dipanggil untun perawat sampai
diperiksa pemerilksaan dipanggil oleh
dokter
Dalam satuan Jam
Dan menit
14
Karakteristik
3 Jumlah Banyaknya petugas Peneliti Jumlah petugas Interval
petugas yang ada saat proses menghitung setiap shift
pengamatan jumlah petugas
15
BAB 4
16