NOMOR : …../PKK/V/2019
ANTARA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
______________________________________________
DENGAN
……………………………………………………………………..
TENTANG
(...............................................................................................)
Pada hari ini, Senin tanggal Dua Puluh bulan Maret tahun Dua Ribu Sembilan
Belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen
Alamat :
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas, selanjutnya dalam
perjanjian kerjasama ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Dalam hal ini selaku penanggung jawab penerima dana bantuan pemerintah lainnya,
selanjutnya dalam perjanjian kerjasama ini disebut sebagai PIHAK KEDUA
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut PARA PIHAK
sepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama tentang Pekerjaan
………………………………………………….yang selanjutnya disebut PEKERJAAN dengan
ketentuan dan syarat sebagai berikut :
DASAR HUKUM
a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4286);
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4355);
d. Undang-Undang Nomor 15 Tabun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
e. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun 2017 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 240, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5948);
f. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 4
Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya;
g. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanj a Negara sebagaimana terakhir
diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004;
h. Surat Pengesahan DIPA BNPT TA. 2017 dengan Nomor SP DIPA-
113.01.1.679279/2017 tanggal 07 Desember 2016;
i. Pengumuman Pemenang Penyedia Barang/Jasa Sistem Knowledge Management
Nomor 07/R09/PBJ-BNPT/08/2017 tanggal 09 Agustus 2017;
j. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa Sistem Knowledge Management Nomor
01/R09-ROUM/PPK-2/BNPT/08/2017 tanggal 15 Agustus 2017.
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
a. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak
maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh Pengguna Barang;
b. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna
APBN/APBD;
c. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang
ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan Kepala Daerah
untuk menggunakan APBD;
d. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang.
e. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan
oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan;
f. Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
g. Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan
barang;
h. Sub penyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan
penyedia penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan
(subkontrak);
i. Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) adalah kerja sama usaha antar penyedia
baik penyedia nasional maupun penyedia asing, yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
kesepakatan bersama yang dituangkan dalam perjanjian tertulis.
j. Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan tertulis yang
bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan
oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang
diserahkan oleh peserta/penyedia kepada PPK untuk menjamin terpenuhinya
kewajiban peserta/penyedia;
k. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Kontrak
adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia dan mencakup Syarat-
Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta
dokumen lain yang merupakan bagian dari Kontrak;
l. Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak.
m. Hari adalah hari kalender;
n. Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran) adalah daftar kuantitas
yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan
bagian dari penawaran;
o. Harga Perkiraan sendiri (HPS) adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dikalkulasikan secara keahlian
berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Pokja
ULP untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya;
p. Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang
terwujudnya dan berfungsinya suatu barang sesuai peruntukannya yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
q. Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadaal yang menunjukkan kebutuhan waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan
yang disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
r. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan bukan
pekerjaan utama yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, yang
pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain dan disetujui terlebih dahulu
oleh PPK;
s. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sej ak
tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan serah terima barang.
t. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada
Surat Pesanan (SP) yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
u. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah adalah tanggal penyerahan pekerjaan,
yang dinyatakan dalam berita acara serah terima pekerjaan yang diterbitkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
v. Tempat Tujuan Akhir adalah lokasi yang tercantum dalam Syarat-syarat khusus
kontrak dan merupakan tempat dimana Barang akan dipergunakan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK).
w. Tempat tujuan Pengiriman adalah tempat dimana kewajiban pengiriman barang
oleh Penyedia berakhir sesuai dengan istilah pengiriman yang digunakan.
x. SPP adalah Surat Perintah Pembayaran yang diterbitkan oleh PPK dan
merupakan salah satu tahapan dalam mekanisme pelaksanaan pembayaran atas
beban APBN/APBD.
PASAL 2
MAKSUD & TUJUAN
PASAL 3
RUANG LINGKUP
PASAL 4
PELAKSANAAN
PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN
PASAL 6
MEKANISME PENCAIRAN DANA BANTUAN
Pembayaran atas biaya PEKERJAAN oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
dilakukan sebagai berikut:
(3) Pembayaran dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA melalui
transfer bank ke :
- Nama Pemilik Rekening : ………….
- Nama Bank : ……………
- Nomor Rekening : …………...
- Alamat Bank : ……………
- NPWP Lembaga/Instansi : ……………
PASAL 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan terhitung sejak tanggal .... bulan ......tahun
Dua ribu sembilan belas sampai dengan tanggal ..... bulan ....... tahun Dua ribu
sembilan belas.
PASAL 8
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Hak Kekayaan Intelektual yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan diatur dan
dikelola sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
PASAL 9
HASIL PEKERJAAN
Hasil PEKERJAAN berupa peralatan dan/atau alat yang dibeli atau yang dihasilkan
dari kegiatan ini akan dihibahkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
PASAL 10
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
(1) Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak
dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam Perjanjian kerjasama perjanjian kerjasama menjadi tidak dapat dipenuhi.
(2) Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, PIHAK KEDUA memberitahukan tentang
terjadinya Keadaan Kahar kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar,
dengan menyertakan salinan Pernyataan Keadaan Kahar yang dikeluarkan oleh
pihak/instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(3) Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan Oleh
perbuatan atau kelalaian PARA PIHAK.
(4) Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh terjadinya Keadaan
Kahar tidak dikenakan sanksi.
(5) Setelah terjadinya Keadaan Kahar, PARA PIHAK dapat melakukan kesepakatan,
yang dituangkan dalam perubahan Perjanjian kerjasama (Amandemen Perjanjian
kerjasama), yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian kerjasama
ini.
PASAL 11
SANKSI
Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan PIHAK KEDUA belum
menyelesaikan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi denda sebesar 1 ‰
(satu permil) setiap hari keterlambatan sampai dengan setinggi-tingginya 5% (lima
persen).
PASAL 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan antara PARA PIHAK dalam pelaksanaan perjanjian
ini, maka akan dilakukan penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat.
(2) Apabila musyawarah untuk mufakat tidak mencapai kata sepakat, maka
penyelesaian perselisihan akan diserahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
PASAL 13
KORESPONDENSI
2 Dalam hal terjadi perubahan alamat korespondensi, PARA PIHAK wajib saling
memberitahukan secara tertulis.
3
PASAL 14
AMANDEMEN PERJANJIAN KERJASAMA
(1) Perubahan isi Perjanjian kerjasama ini dapat dilakukan sesuai kesepakatan PARA
PIHAK.
(2) Perubahan isi Perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud Pasal 14 Ayat (1)
akan dituangkan dalam Amandemen Perjanjian kerjasama, yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian kerjasama ini.
PASAL 15
PENUTUP
…………………..