Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA

Perhatikan keadaan umum anak, bila anak status gizi kurang,lakukan pemeriksaan darah (bila
memungkinkan disertai dengan biakan darah) untukmendeteksi adanya bakteremia. Bila dicurigai
adanya sepsis, berikan terapi sesuai penatalaksanaan sepsis pada anak (widoyono, 2008).

a. Koreksi dan maintenance cairan dan elektrolit


Seperti pada kasus diare akut secara umum, hal pertama yang harusdiperhatikan dalam
penatalaksanaan disentri setelah keadaan stabil adalah penilaian dan koreksi terhadap status
hidrasi dan keseimbangan elektrolit
b. Diet
Anak dengan disentri harus diteruskan pemberian makanannya. Berikandiet lunak tinggi kalori
dan protein untuk mencegah malnutrisi. Dosis tunggaltinggi vitamin A (200.000 IU) dapat diberikan
untuk menurunkan tingkatkeparahan disentri, terutama pada anak yang diduga mengalami defisiensi.
Untukmempersingkat perjalanan penyakit, dapat diberikan sinbiotik dan preparat sengoral8,9. Dalam
pemberian obat-obatan, harus diperhatikan bahwa obat-obat yangmemperlambat motilitas usus
sebaiknya tidak diberikan karena adanya risikountuk memperpanjang masa sakit (widoyono, 2008).
c. Antibiotika
Anak dengan disentri harus dicurigai menderita shigellosis dan mendapatkanterapi yang
sesuai. Pengobatan dengan antibiotika yang tepat akan mengurangi masa sakit dan menurunkan
risiko komplikasi dan kematian.
- Pilihan utama untuk Shigelosis (menurut anjuran WHO) : Kotrimoksazol (trimethoprim
10mg/kbBB/hari dansulfametoksazol 50mg/kgBB/hari) dibagi dalam 2 dosis, selama 5hari.
Dari hasil penelitian, tidak didapatkan perbedaan manfaat pemberian kotrimoksazol
dibandingkan plasebo10.
- Alternatif yang dapat diberikan :
Ampisilin 100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis
Cefixime 8mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis
Ceftriaxone 50mg/kgBB/hari, dosis tunggal IV atau IM
- Asam nalidiksat 55mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis P
- Perbaikan seharusnya tampak dalam 2 hari, misalnya panas turun, sakit dan darah dalam
tinja berkurang, frekuensi BAB berkurang, dll. Bila dalam 2 hari tidak terjadi perbaikan,
antibiotik harus dihentikan dan diganti dengan alternatif lain.
- Terapi antiamebik diberikan dengan indikasi : Ditemukan trofozoit Entamoeba
hystolisticadalam pemeriksaan mikroskopis tinja, Tinja berdarah menetap setelah terapi
dengan 2 antibiotika berturut-turut (masing-masing diberikan untuk 2 hari), yang biasanya
efektif untuk disentri basiler. Terapi yang dipilih sebagai antiamebik intestinal pada anak
adalah Metronidazol 30-50mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari. Bila disentri
memang disebabkan oleh E. hystolistica, keadaan akan membaik dalam 2-3 hari terapi (Geo
F Brooks, et all, 2017).
d. Sanitasi Beritahukan kepada orang tua anak untuk selalu mencuci tangan dengan bersihsehabis
membersihkan tinja anak untuk mencegah autoinfeksi (widoyono, 2008).

Brooks, G. F. (2017). Medical Microbiology. New York : McGraw-Hill Medical

Widoyono.(2008). Penyakit Tropis (Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasan),


Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai