Anda di halaman 1dari 8

“DERET”

Disusun oleh :

Kelompok Pisang

Anggota :

Adela Ariyanti (1702107007)

Renza Praditya (1702107013)

Silvia Bahariana (1702107019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

2017/2018
BAB 4

DERET
1. PENGERTIAN DERET
Deret adalah rangkaian yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kaidah tertentu.
1. Suku adalah bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk deret.
2. Pola perubahan adalah keteraturan rangkaian bilangan yang membentuk sebuah deret.
3. Pembeda yaitu Bilangan yang membedakan suku dari deret.

2. JENIS DERET
a. Di lihat dari segi pola perubahan bilangan pada sukunya : deret hitung, deret ukur dan
harmoni.
b. Di lihat dari jumlah suku : Deret berhingga dan tak berhingga

1) Deret dari segi pola perubahan bilangan pada sukunya:


a) Deret hitung
Deret hitung adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan
penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu.
Pembeda merupakan selisih antara dua suku yang berurutan.
Contoh :
7,12,17,22,27,32 (Pembeda = 5 )
93,83,73,63,53,43 (Pembeda = -10)
Suku ke-N dari deret hitung
Besarnya nilai suku tertentu (ke-n) dari sebuah deret Hitung dapat di hitung
dengan rumus.
Sn = a + (n-1) b s = suku
a= suku pertama
b = Beda
n= Indeks suku
Contoh :
7 , 12,17,22,27,32 nilai suku ke-10 dan ke 23 adalah
Jawab :
S10 = a+(n-1) b s23 = a+(n-1) b
= 7 +(10-1).5 = 7 + (23-1).5
= 7 + 45 = 7+110
=52 =117
Jumlah suku-N
Cara menghitung jumlah sebuah deret hitung terdapat 4 bentuk rumus yang
bisa di gunakan:
Jika suku S belum diketahui :

Contoh :
7,12,17,22,27,31 jumlah suku ke-10 adalah
J10 =(7+s10) = 5 (7+52)= 295

b) Deret ukur
Deret ukur adalah deret yang perubahan suku-sukunyanberdasarkan perkalian
terhadap sebuah bilangan tertentu.
Penganda adalah bilangan yang membedakan suku-suku sebuah deret ukur .
Contoh :
5,10,20,40,80,160 (penganda=2)
512,256,128,64,32,16 (penganda=0,5)
Suku ke-N deret ukur

Rumus penghitungan suku tertentu dari sebuah deret ukur:

a : suku pertama
p : pengganda
n : indeks suku
Contoh :
5, 10, 20, 40, 80,160 Nilai suku ke 10 (S10) dari deret ukur adalah
S10 = 5 (2)10-1
S10 = (5) (2)9
S10 = 5 (512)
S10 = 2560
Suku ke 10 dari deret ukur 5, 10, 20, 40, 80,160 adalah 2560
Jumlah N suku hitung
Jumlah sebuah deret ukur sampai suku tertentu adalah jumlah nilai sukunya
sejak suku pertama sampai dengan suku ke-n yang bersangkutan.
Rumus jumlah deret ukur sampai dengan s uku ke-n, yakni:

Jika p <1, penggunaan rumus yang di sebelah kiri akan lebih mempermudah
perhitungan. Jika p >1, menggunakan rumus yang di sebelah kanan.
Contoh : 5,10,20,40,80,160 jumlah deret ukur suku ke-10 adalah
Jawab :

3. Deret dalam Penerapan Ekonomi


a. Model Perkembangan Usaha.
Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam kegiatan usaha (produksi, biaya,
pendapatan, penggunaan tenaga kerja, atau penanaman (modal) bertambah secara
konstan dari satu periode ke periode berikutnya.
b. Model Bunga Majemuk
Model bunga majemuk merupakan penerapan deret ukur dalam kasus simpan-pinjam
dan kasus investasi. Dengan model ini dapat dihitung: misalnya, besarnya pengembalian
kredit di masa datang berdasarkan tingkat bunganya. Atau sebaliknya, untuk mengukur
nilai sekarang dari suatu jumlah hasil investasi yang akan diterimadi masa datang.
c. Model Pertumbuhan Penduduk
Penerapan deret ukur yang paling konvensional di bidang ekonomi adalah dalam hal
penaksiran jumlah penduduk. Sebagaimana pernah dinyatakan oleh Malthus, penduduk
dunia tumbuh mengikuti pola deret ukur.
d. Model perkembangan usaha
Contohnya :
Perusahaan genteng “sokajaya” menghasilkan 3.000 buah genteng pada bulan pertama
produksinya. Dengan penambahan tenaga kerja dan peningkatan produktifitasnya,
perusahaan mampu menambah produksinya sebanyak 500 buah genteng setiap bulan.
Jika perkembangan produksinya konstans, berapa buah genteng yang dapat di hasilkan
pada bulan kelima , berapa buah yang telah di hasilkan sampai dengan bulan tersebut ?
Jawab :

a= 3.000 S5 =3000 +n(5-1) 500 = 5.000

b= 500 j6 = (3.000 + 5.000) = 20.000

n=5

e. Model bunga majemuk


Jumlah di masa datang dari suatu jumlah sekarang adalah
Fn : akumulasi modal pertahun
P : jumlah sekarang
i : tingkat bunga per tahun Fn = P(1 + i)n
n : jumlah tahun
Nilai sekarang (present value) dari suatu jumlah uang tertentu di masa datang adalah:
F : jumlah di masa datang
1
i : tingkat bunga per tahun P= .f
(1  i )
n : jumlah tahun
Nilai jumlah yang akan datang
F:Jumlah di masa yang akan datang i mm
Fn=p(1+ )
P:jumlah sekarang m
M:frekuwensi pembayaran bunga dalam setahun
N:jumlah tahun

Contoh kasus 1
Model Bunga Majemuk
Seorang nasabah meminjam uang di bank sebanyak 5 juta untuk jangka waktu 3
tahun, dengan tingkat bunga 2% pertahun. Berapa jumlah seluruh uang yang harus
dikembalikannya pada saat pelunasan?
Jawab :
cara 1
Dikteahui:
P=5.000.000 fn = P(1+i) n
n=3 f3 = 5.000.000 (1+0.02)3 Fn = P(1 + i)n
i=2%=0,02 = 5.000.000 (1,061208)
= 5.306.040
Jadi saat pelunasan, setelah waktu 3 tahun, nasabah tadi secara keseluruhan harus
mengembalikan sebanyak 5.306.040. seandainya bunga di perhitungkan di bayarkan
setiap 6 bulan, M=2 Maka
Fn=P(1+im)Mn f3 = 5.000.000 (1+0,01)6
= 5.000.000 (0,06152)
= 5.307.600
Kasus 2
Tabungan mahasiswa akan menjadi Rp 532.400,00 tiga tahun yang akan datang.
Jika tingkat bunga yang berlaku 10% pertahun, berapa tabungan mahasiswa
tersebebut pada saat sekarang ini ?
Jawab :
diketahui
1
F = 532.400 p= (1+𝑖) . 𝐹

n = 3 tahun
1 . 532.400 = 400.000
i = 10% = 0,1 = (1+𝑖)3

jadi besarnya tabungan sekarang adalah Rp 400.000,00


f. Model pertumbuhan penduduk
Penerapan deret ukur yang paling konvensional di bidang ekonomi adalah dala hal
penafsiran jumlah penduduk. Sebagaimana pernah di nyatakan oleh Maltthus ,
penduduk dunia tumbuh mengikuti pola deret ukur. Secara matematik hal ini dapat di
rumuskan sebagai :
p1 = jumlah pada tahun pertama
P1 = P1 R t-1
Pt = jumlah pada tahun ket
r = Presentase pertumbuhan pertahun
t = indeks waktu ( tahun)
Dimana :

R=1+r

Kasus 1
Penduduk suatu kota berjumlah 1 juta jiwa pada tahun 1991, tingkat pertumbuhan 4 %
per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2006. Jika mulai tahun
2006 pertumbuhanya menurun menjadi 2,25%. Berapa jumlahnya 11 tahun kemudian?
Jawab :
diketahui ;
P1 = 1 juta P tahun 2006/P1= 1 juta (1,04) 15
r = 0,04 = 1 juta (0,800943)
R = 1,04 = 1.800.943 jiwa

p1 = 1.800.943
r = 0,025 p 11 = 1.800.943.(1,025)10
R = 1,025 = 2.305.359 jiwa
DAFTAR PUSTAKA

Dumairy ,“matematika terapan untuk bisnis dan ekonomi edisi kedua, 2012”,Yogyakarta,BPFE
YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai