PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses menstruasi merupakan hal alamiah yang terjadi pada setiap wanita.
dengan terjadinya pendarahan. Proses menstruasi tidak terjadi pada ibu hamil. Proses
menstruasi umumnya terjadi semenjak usia 11 tahun sampai dengan usia 50 tahun-an.
Setiap wanita memiliki rentang waktu yang berbeda-beda. Siklus mentruasi terjadi
Ketika wanita sedang berada pada proses menstruasi, darah yang di keluarkan
25 sampai dengan 150 ml. Ketika dalam proses menstruasi, secara umum wanita
sering mengalami pening-pening, kram perut, lemas dan pegal pada area paha dan
pinggang.
Seorang remaja putri yang telah memasuki masa pubertas akan mengalami
siklus menstruasi tiap bulannya. Siklus menstruasi ini akan menimbulkan rasa tidak
nyaman seperti sakit kepala, pegal-pegal dikaki dan dipinggang untuk beberapa jam,
kram perut dan sakit perut. Kondisi ini disebut sebagai nyeri menstruasi atau
disminorea. Disminorea yang sering terjadi pada remaja adalah disminorea primer.
primer ini ciri khasnya nyeri menstruasi tidak berkurang pada hari-hari menstruasi
1
Angka kejadian nyeri pada wanita di Indonesia mencapai angka 54,89%,
sedangkan sisanya adalah penderita tipe sekunder, yang menyebabkan mereka tidak
mampu melakukan tindakan apapun, dan ini akan menurunkan kualitas hidup masing-
gangguan aktivitas sehari-hari dan harus absen dari sekolah 1 – 7 hari setiap bulannya
berat mendapat nilai yang rendah ( 6, 5 %), menurunnya konsentrasi (87,1%), dan
Peran bidan pada kasus ini adalah konseling tentang kesehatan reproduksi dan
anamnesa yang benar serta pemeriksaan yang tepat agar dapat mengatasi keluhan yang
terjadi pada klien dengan disminorea primer, contohnya rasa nyeri, pegal pada
punggung dan paha, mual dan pusing. Tanpa memandang sebabnya, untuk sementara
waktu dapat diberikan analgesik (antalgin, novalgil, ibuprofen, asam mefenamat, dan
lain sebagainya). Bila pada pemeriksaan bidan dijumpai kelaianan anatomis yang
Agustus 2018 - Agustus 2019 di BPM Istikomah, Jumlah kasus gangguan reproduksi
tahun 2019 sekitar 80 orang yang berobat mengenai menoraghea sebanyak 8 orang
cukup banyak maka penulis mengambil judul “Asuhan Kebidanan Holistik Gangguan
Kabupaten Tulungagung.”.
2
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu :
b. Menganalisa kesenjangan antara teori yang ada dengan praktik yang dijalani
3
oleh penulis termasuk faktor pendukung dan penghambat.
b. Bagi pasien
dapat mencegah, mendeteksi dan mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
c. Bagi institusi
i. Puskesmas
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. TEORI MEDIS
sosial, tidak hanya bebas penyakit atau kecacatan, dalam sistem, fungsi dan
(younth) untuk mereka yang berusia 15-24 tahun. (Marmi, 2013) Remaja
ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain yang terkait (seperti biologi dan
anatomis, alat-alat kelamin maupun organ tubuh yang lain akan memperoleh
selama dua tahun. Biasanya dihitung mulai haid yang pertama pada wanita
kurun usia 14-24 tahun yang dikemukakan dalam Sensus Penduduk 2010.
Menurut sensus ini, jumlah remaja Indonesia adalah 147.338.075 jiwa atau
belum menikah.
yaitu:
a. Perkembangan Remaja
1. Perubahan fisik
Selama satu tahun pertumbuhan tinggi badan rata-rata 3,5- 4,1 inci
6
Perubahan seks sekunder dipengaruhi oleh hormon, pada lelaki
4) Perkembangan otak
3. Menstruasi
Menstruasi, haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh
wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi
reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal
ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi
keluar lebih dari 15 hari maka itu termasuk darah penyakit. Umumnya darah
yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi
desminore.
4. Disminore
Dismenore adalah rasa nyeri pada perut yang berasal dari kram rahim dan
endometrium uterus.
Dismenore juga dapat diartikan sebagai haid yang nyeri yang terjadi tanpa
memiliki arti sebagai nyeri uteri pada saat menstruasi. Dismenorea primer
tidak dikaitkan dengan patologi pelvis dan bisa timbul tanpa penyakit
organik. Intensitas dismonerea bisa berkurang setelah hamil atau pada umur
sekitar 30 tahun. Jadi dapat disimpulkan definisi dari disminore adalah nyeri
1) Dismenore Primer
Dismenore primer adalah nyeri yang timbul sejak haid pertama dan
penyakit atau kelainan yang menetap seperti infeksi rahim, kista atau
2012).
Utama, 2014).
adalah :
9
d. Obat-obatan yang digunakan harus berdasarkan pengawasan bidan atau dokter.
Boleh minum alangesik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual ditoko obat,
Menurut Wahyuni dalam Atika dan Siti (2009). Hampir sama dengan teori
Kusmiran (2012) dan Nugroho dan Utama (2014), tetapi ada sedikit perbedaan
ilmiah, temuan, serta keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk
secara detail dari setiap langkah yang dirumuskan oleh Varney, yaitu :
Langkah I Pengkajian
Dalam langkah pertama bidan mencari dan menggali data maupun fakta
baik yang berasal dari pasien, keluarga maupun anggota lainnya. Ditambah
dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan sendiri (Varney, 2010)
11
Proses pengumpulan data dasar ini
1. Data subjektif
kejadian.
a. Biodata pasien
mempermudah
dalam komunikasi
dalam memberikan
penanganan.
dianut klien.
mempermudah
12
mencari alamat jika
terjadi sesuatu.
b. Alasan datang
c. Riwayat Menstruasi
(Sulistyawati, 2014).
13
(Sulistyawati, 2014).
Wiknjosastro, 2007).
6) Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui status
d. Riwayat KB
2014).
e. Riwayat kesehatan
(Varney, 2010).
15
2010).
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
hipotensi, normal
120/80mmHg
(Varney, 2010).
(Varney,2010)
b. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
Melakukan pemeriksaan pendang terhadap pasien
(Varney, 2007).
(Varney, 2007).
17
merah pucat, sklera putih atau
2007).
2007).
2007).
(Varney, 2007).
(Varney, 2007).
18
infeksi atau tumor (Varney,
2007).
(Varney, 2007).
(Varney, 2007).
kelenjar bartholini
2007).
2) Palpasi
Yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan
19
diinterpretasikan menjadi diagnosa atau masalah yang spesifik
1. Diagnosa kebidanan
“Nn. X umur…..tahun
dengan disminorea
primer”. Dasar :
a. Data subjektif
pinggang.
b. Data objektif
Hipotensi, normal
120/80
mmHg
(Varney, 2010 )
2007)
(Varney, 2007)
2. Masalah
2004).
3. Kebutuhan
21
yang dapat menimbulkan kegawatdaruratan pada klien. Pada
(Varney, 2004).
Langkah IV Antisipasi
Langkah V Perencanaan
(Varney, 2004).
ditoko obat, terapi dosisnya tidak boleh lebih dari tiga kali
sehari
(Kusmiran, 2012).
2009).
Langkah VI Implementasi
23
pemeriksaan
perlahan
ditoko obat, terapi dosisnya tidak boleh lebih dari tiga kali
2009).
24
reproduksi dengan disminorea primer menurut Nugroho dan
yang sakit
2012)
S : Data Subjektif
O : Data Objektif
25
fisik klien dan test diagnosik lain yang dirumuskan dala
A : Assesment / Analisa
P : Planning
1. Landasan Hukum
sistem reproduksi.
• Pengetahuan dasar
HIV/AIDS
26
• Tanda, gejala, dan
penatalaksanaan kelainan
penundaan haid.
• Keterampilan dasar
• Melaksanakan pertolongan
sistem reproduksi.
penundaan haid.
• Keterampilan tambahan
• Mempersiapkan wanita
menjelang klimaterium dan
menopause.
sempurna)
27
• Memberi pelayanan dan
Indonesia Nomor
28
C. Informed Consent
Informed consent adalah persetujuan atau izin oleh pasien atau keluarga
yang berhak kepada tim kesehatan untuk melakukan tindakan medis pada
klien atau pasien atau walinya kepada bidan untuk melakukan tindakan sesuai
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah laporan studi kasus. Laporan studi kasus yaitu cara
atau teknik dalam pembuatan proposal yang dilakukan dengan cara meneliti suatu
permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit yang tunggal (Notoadmodjo,
2012).
(Arikunto, 2013).
Laporan studi kasus ini adalah laporan tentang asuhan kebidanan gangguan
kasus diambil (Notoadmodjo, 2012). Lokasi studi kasus ini telah dilaksanakan di BPM
Merupakan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri
dari satu unit (Notoadmodjo, 2012). Subjek yang telah dikenai studi kasus ini adalah
30
D. Waktu Studi Kasus
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam
arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto,
2013). Pada kasus ini instrument yang digunakan untuk mendapatkan data adalah
format asuhan kebidanan gangguan reproduksi dan lembar status atau dokumentasi
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik
2) Palpasi
atau rabaan, metode ini dilakukan untuk mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau organ
(Priharjo, 2007). Pada kasus Gangguan Reproduksi terhadap nyeri tekan pada perut
bagian bawah.
31
3) Auskultasi
4) Perkusi
b. Wawancara
dengan cara mewawancarai langsung responden yang diteliti, sehingga metode ini
memberikan hasil secara langsung. Hal ini digunakan untuk hal-hal dari responden
secara lebih mendalam. Pada kasus ini wawancara dilakukan pada pasien dan
keluarga
c. Observasi
secara langsung kepada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal
yang akan diteliti. Dalam metode observasi ini instrument yang dapat digunakan,
antara lain lembar observasi, panduan pengamatan observasi atau lembar checklist
(Hidayat, 2011). Observasi disini adalah keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda vital,
2. Data sekunder
a. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengambil data yang
berasal dari dokumen asli, dokumen asli tersebut dapat berupa gambar, table, daftar
pustaka dan film dokumenter (Hidayat, 2011). Pada kasus ini pendokumentasian tentang
32
jumlah wanita dengan gangguan reproduksi khususnya disminorea diperoleh dari rekam
b. Studi Kepustakaan
dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari landasan teoritis dari permasalahan
peneliti. Pada kasus ini studi kepustakaan diperoleh dari buku-buku yang membahas
Reproduksi dengan Disminorea Primer, penulis menggunakan alat- alat sebagai berikut
b. Alat tulis
2. Alat dan bahan untuk melakukan pemeriksaan dan observasi : Vital sign : tensi meter,
stetoskop, thermometer.
H. Jadwal Penelitian
proposal studi kasus, sampai dengan penulisan laporan studi kasus, beserta waktu
33
34
.
35
36
.
37
38
39
40
41
42
43
44
20
21
22
23
30
31
32
33
34