Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

HUKUM ACARA PIDANA

NAMA : DESTY MULYA SARI


NPM :
1. Uud no berapa dan tahun berapa yang mengatur hukum acara pidana ?

JAWABAN : Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tanggal 31 Desember 1981

2. Apa tujuan dan Fungsi dan Tujuan Hukum Pidana :

JAWAB AN : Fungsi Hukum acara Pidana di bagi dua yaitu:

Fungsi Represif, yaitu Fungsi Hukum acara pidana adalah melaksanakan dan

menegakkan hukum pidana. artinya jika ada perbuatan yang tergolong

sebagai perbuatan pidana maka perbuatan tersebut harus diproses agar

ketentuan-ketentuan yang terdapat didalam hukum pidana dapat diterapkan.

Fungsi Preventif: yaitu fungsi mencegah dan mengurangi tingkat kejahatan.

fungsi ini dapat dilihat ketika sistem peradilan pidan dapat berjalan dengan

baik dan ada kepastian hukumnya, maka orang kan berhitung atu berpikir

kalau kan melakukan tindak pidana.

Tujuannya : Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan

mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati kebenaran materiil, ialah

kebenaran yang selengkap-lengkapnya dari suatu perkara pidana dengan

menerapkan ketentuan hukum acara pidana secara jujur dan tepat, dengan

tujuan untuk mencari siapakah pelaku yang tepat didakwakan melakukan

suatu pelanggaran hukum, dan selanjutnya meminta pemeriksaan dan

putusan dari pengadilan guna menemukan apakah terbukti bahwa tindak


pidana telah dilakukan dan apakah orang yang didakwa itu dapat

dipersalahkan.

3. Fungsi hukum acara pidana ?

JAWABAN : mengatur bagaiman proses yang harus aparat penegak hukum

dalam rangka mempertahankan hukum pidana materiil terhadap

pelanggarannya

4. Sebutkan azaz-azaz hukum acara pidana ?

JAWABAN :

Azas

1. Asas Legalitas

2. Asas Perlakuan Yang Sama Didepan Hukum

3. Asas Praduga Tak Bersalah ( Presumption Of Innocent )

4. Asas Penangkapan, Penahanan, Penggeledahan, Dan Penyitaan Dilakukan

Berdasarkan Perintah Tertulis Pejabat Yang Berwenang

5. Asas Ganti Kerugian Dan Rehabilitasi

6. Asas Peradilan Cepat, Sederhana Dan Biaya Ringan

7. Asas Tersangka / Terdakwa Berhak Mendapat Bantuan Hukum


8. Asas Peradilan Terbuka Untuk Umum

5. Sebutkan pihak-pihak dalam acara pidana ?

JAWABAN :

Pihak

Tersangka atau Terdakwa

Penyelidik dan Penyidik

Penuntut Umum / Jaksa

Penasihat Hukum Dan Bantuan Hukum

6. Apa artinya penyelidikan dan penyidikan ?

JAWABAN :

Penyeledikan berdasarkan Pasal 1 butir 5 KUHAP adalah suatu tindakan

untuk mencari tahu apakah suatu peristiwa atau kasusu akibat suatu tindak

pidana atau bukan.

Penyidikan berdasarkan pasal 1 butir 2 KUHAP

adalah suatu tindakan dari para aparat penegak hukum (penyidik) dalam

mencari dan menemukan, mengumpulkan alat bukti serta mencari tahu siapa

pelaku tindak pidan

7. Sebutkan wewenang daripada penyidik ?


JAWABAN : Wewenang Penyidikan , Yang berwenang melakukan Penyidikan

menurut KUHAP pasal 1 butir 1 Jo pasal 6 adalah :

Polisi (Pembantu Letnan Dua)

PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) II/b Sarjana Muda Pangkat Minimum

Undang-undang lain yaitu : Jaksa, untuk tindak Pidana Khusus seperti Tindak

Pidana Korupsi, Tindak Pidana Subversi, Tindak Pidana Ekonomi.

8. Apa bedanya laporan dengan pengaduan ?

Perbedaan Mendasar

Menurut R. Tresna dalam bukunya Azas-azas Hukum Pidana Disertai Pembahasan

Beberapa Perbuatan Pidana yang Penting, perbedaan antara pengaduan (klacht)

dengan pelaporan (aangfte) adalah:

1. Pelaporan dapat diajukan terhadap segala perbuatan pidana, sedangkan

pengaduan hanya mengenai kejahatan-kejahatan, di mana adanya pengaduan itu

menjadi syarat.

2. Setiap orang dapat melaporkan sesuatu kejadian, sedangkan pengaduan hanya

dapat diajukan oleh orang-orang yang berhak mengajukannya.

3. Pelaporan tidak menjadi syarat untuk mengadakan tuntutan pidana, pengaduan

di dalam hal-hal kejahatan tertentu sebaiknya merupakan syarat untuk

mengadakan penuntutan.
9. Apa kewajiban penyidik, tersangka, dan saksi-saksi dan bagaimana cara

penyidik melakukan penyitaan barang ?

Kewajiban Penyidik : Melaksanakan Penyidikan

Kewajiban Tersangka : kewajiban tersangka mengikuti aturan hukum sesuai tindak

pidana yang dilakukan

Kewajiban Saksi-Saksi : orang yang dapat memberikan keterengan guna kepentingan

penyidikan, penuntutan dan peradilan tentag suatu perkara pidana yang ia dengar

sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri

Cara Melakukan Penyitaan Barang :

Penyitaan Sebagaimana disebutkan oleh Pasal 1 angka 16 KUHAP bahwa penyitaan

adalah Penyitaan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan

atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak,

berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan,

penuntutan, dan peradilan. KUHAP mengatur kewenangan Penyitaan pada Bab V

Bagian Keempat Pasal 38- 46. Berdasarkan Pasal 36-48, beberapa prinsip utama

penyitaan adalah:
1. Penyitaan harus dengan ijin Ketua Pengadilan, kecuali dalam keadaan sangat

perlu dan mendesak, keadaan mana penyitaan hanya dapat dilakukan atas

benda bergerak (Ps. 38).

2. Objek penyitaan diatur secara limitatif dalam Pasal 39, meski bunyi pasal

tersebut masih menimbulkan perdebatan dan pertanyaan dalam praktek.

3. Penyitaan juga dapat dilakukan dalam hal tertangkap tangan (Ps. 40).

4. Dalam hal tertangkap tangan, Penyidik berwenang menyita paket atau surat

atau benda yang ditujukan atau berasal dari Tersangka (ps. 41).

5. Penyidik berwenang memerintahkan orang yang menguasai benda untuk

menyerahkan benda yang di bawah kekuasaannya itu (Ps. 42).

6. Benda sitaan disimpan dalam rumah penyimpanan benda sitaan negara dan

tanggungjawabnya ada pada pejabat yang berwenang sesuai tingkat

pemeriksaan dalam proses peradilan (Ps. 44).

7. Benda sitaan yang mudah rusak dan membahayakan, sejauh mungkin dengan

persetujuan Tersangka dapat dijual lelang atau diamankan dan (uang) hasil

lelang itu dapat dijadikan barang bukti, dengan sedapat mungkin sebagian

kecil dari benda itu disisihkan guna kepentingan pembuktian (Ps. 44 ayat (1-

)).

8. Benda sitaan yang bersifat terlarang dirampas bagi kepentingan negara atau

dimusnahkan.
10. Bagaimana cara penyidik melakukan pengeledahan badan/rumah ?

JAWABAN : dengan melakukan surat ijin ketua pengadilan negeri setempat

penyidik dalam melakukan penyidikan dapat mengadakan pengeledahan

yang diperlukan atas perintah tertulis dari penyidik, petugas kepolisian NKRI

dan setiap memasuki rumah harus disaksikan dua orang saksi dalam hal

tersangka atau penghuni menyetujuinya

11. Sebutkan alat-alat bukti menurut kuhap ?

Adapun alat-alat ukti yang sah menurut undang-undang telah diatur dalam pasal 184 ayat

1) KUHAP adalah sebagai berikut :

a. Keterangan Saksi

b. Keterangan Ahli

c. Surat

d. Petunjuk

e. Keterangan Terdakwa

12. Apa tugas terakhir daripada penyidik setelah ia selesai melakukan

penyidikan?

JAWABAN :
Dalam hal penyidik telah selesai melakukan penyidikan, penyidik wajib segara

menyerahkan berkas perkara tersebut kepada penutut umum. Dan dalam hal

penutut umum berpendapat bahwa hasil penyidikan tersebut kurang

lengkap. Penutut umum segera mengembalikan berkas perkara tersebut

kepada penyidik disertai petunjuk untuk dilengkapi. Apabila pada saat

penyidik menyerahkan hasil penyidikan, dalam waktu 14 Hari penutut umum

tidak mengembalikan berkas tersebut, maka penyidikan dianggap selesai.

Anda mungkin juga menyukai