Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK 5

PASAR MODAL DAN PORTOFOLIO


(SUKUK)

Disusun oleh :
1. Siti Nurbaya (2016050661)
2. Jajang Nurjaman (2016051578)
3. Putri Wulandari (2016053390)
4. Monica Sutrisna (2016051643)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunianya-Nya makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan apa yang kami
harapkan. Dalam makalah yang membahas tentang SUKUK (OBLIGASI SYARIAH)
ini adalah suatu pembahasan dalam rangka memperdalam pemaham tentang manajemen
keuangan yang sangat diperlukan khususnya dalam dunia bisnis untuk dapat memenuhi
tugas dan kewajiban sebagai mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Manajemen
Keuangan 1”.
Demikian makalah ini kami selesaikan dengan sebaik-baiknya dan semoga
bermanfaat. Penyusun tetap mengharapkan masukan dan kriktik dari semua pihak.
Dengan demikan, makalah
ini dapat diperbaiki lagi.

Tangerang Selatan, Desember 2019

Penulis
BAB I
Pembahasan
A. Pengertian Sukuk
Sukuk atau obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang
berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang sukuk
yang mewajibkan emiten membayar pendapatan kepada pemegang sukuk berupa
bagi hasil/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo (Fatwa
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 32/DSN-MUI/IX/2002
tentang Obligasi Syariah).
Kata Sukuk berasal dari bahasa Arab "shukuk" yang merupakan bentuk
jamak dari kata "sakk" yang memiliki arti yang sama dengan sertifikat atau note
dan dalam peristilahan ekonomi berarti legal instrument, deed, atau check
(Sutedi, 2009:95).
Perbedaan sukuk dengan obligasi konvensional terletak pada penggunaan
konsep margin dan bagi hasil sebagai pengganti bunga. Juga adanya suatu
transaksi pendukung (underlying transaction) berupa sejumlah aset yang menjadi
dasar penerbitan sukuk dan adanya akad atau perjanjian antara pihak yang disusun
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Selain itu, sukuk juga harus terbebas dari
riba, gharar dan maysir (Sudarsono, 2008:298).
Berikut ini beberapa pengertian dan definisi sukuk dari beberapa sumber
buku:
 Menurut Al Arif (2012:139), Sukuk adalah surat berharga sebagai instrumen
investasi yang diterbitkan berdasarkan suatu transaksi atau akad syariah yang
melandasinya (underlying transaction), yang dapat berupa ijarah (sewa),
mudharabah (bagi-hasil), musyaraah, atau yang lain.
 Menurut Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial
Institution (AAOIFI, 2002), sukuk adalah sertifikat yang menunjukkan nilai
yang sama setelah penutupan subscription, penerimaan dari nilai atas sertifikat
dan meletakkannya untuk digunakan sebagaimana rencana, pemilikan saham
dan hak atas aset yang nampak, penggunaan dan jasa, dan equity atas proyek
yang disebutkan atau equity atas aktivitas tertentu.
 Menurut Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM) No. KEP-130/BL/2006 Tahun 2006 Peraturan
No.IX.A.13, sukuk adalah efek syariah berupa sertifikat atau bukti
kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak
terpisahkan atau tidak terbagi atas: kepemilikan aset berwujud tertentu, nilai
manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu, dan
kepemilikan atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu.
 Menurut Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), sukuk
adalah surat berharga yang diterbitakan berdasarkan syariah islam sebagai
bukti penyertaan atas aset SBSN baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun
mata uang asing.
B. Karakteristik Sukuk
Menurut Fatah (2011), terdapat beberapa karakteristik sukuk, yaitu:
1. Sukuk merupakan bukti kepemilikan suatu aset berwujud atau hak manfaat
(beneficial title).
2. Pendapatan berupa imbalan (kupon), marjin, dan bagi hasil, sesuai dengan
jenis akad yang digunakan.
3. Terbebas dari unsur riba, gharar, dan maysir.
4. Penerbitan melalui special purpose vehicle (SPV).
5. Memerlukan underlying asset.
6. Penggunaan proceeds harus sesuai dengan prinsip syariah.
Menurut Sudaryanti dkk (2011), dalam sistem pengawasannya sukuk
tidak hanya diawasi oleh Wali amanat melainkan juga diawasi oleh Dewan
Pengawas Syariah yang berada di bawah naungan Majelis Ulama Indonesia.
Pengawasan tersebut dilakukan sejak awal penerbitan hingga akhir masa
penerbitan. Dengan diterapkan sistem pengawasan tersebut, maka prinsip
kehati-hatian dan prinsip perlindungan kepada investor sukuk akan lebih
terjamin.

C. Kelebihan Dan Kekurangan Sukuk


 Kelebihan
- Potensi Keuntungan Lebih Tinggi
Artinya meski suku bunga Bank Indonesia turun di bawah tingkat
imbalan minimal, tingkat imbalan pertama yang ditetapkan akan
menjadi imbalan minimal yang berlaku sampai dengan jatuh tempo.
Sedangkan jika suku bunga naik, tingkat imbalan sukuk tabungan juga
akan naik mengikutinya. Imbalan sukuk tabungan juga dibayarkan
setiap bulan.
- Pajak Lebih Rendah
Baik imbalan sukuk ritel maupun tabungan hanya dikenakan pajak
15%, sementara deposito mengenakan pajak 20% terhadap bunga.
- Risiko Gagal Bayar Kecil
Sukuk yang diterbitkan pemerintah pembayaran pokok dan
imbalannya dijamin oleh pemerintah. Hingga saat ini belum pernah
terjadi kegagalan pembayaran sukuk yang diterbitkan pemerintah.
Dengan demikian sukuk bisa termasuk sebagai salah satu investasi
aman.
- Dana Investasi Relatif Terjangkau
Cukup dengan modal Rp1 juta, kamu sudah bisa berinvestasi di sukuk
ritel dan sukuk tabungan yang diterbitkan pemerintah. Minimum
pemesanan sukuk ritel SR-011 dan sukuk tabungan ST004 yang
ditawarkan hingga 21 Mei ini adalah 1 unit dengan harga per unitnya
Rp1 juta.
 Kelemahan
- Risiko Fluktuasi Pasar
Risiko ini tidak ada pada sukuk tabungan karena tidak dapat
diperdagangkan di pasar sekunder. Pihak investor dilarang menjual
lagi sukuk tabungan sebelum jatuh tempo selama 2 tahun sehingga
nilainya stabil.
- Risiko Gagal Bayar
Kemungkinan gagal bayar ini lebih besar pada sukuk yang diterbitkan
pihak swasta atau korporasi karena kondisi keuangan perusahaan
memburuk. Untuk sukuk yang diterbitkan pemerintah, risiko seperti
ini sangat kecil terjadi, namun tetap harus diantisipasi.
- Risiko Likuiditas
Sukuk tabungan tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder,
sehingga kamu tidak dapat mencairkannya sewaktu-waktu. Namun
sukuk tabungan memiliki fasilitas early redemption.
D. Cara Mendapatkan Sukuk
Anda perlu mengikuti langkah berikut untuk investasi di SUKUK, yaitu:

 Buka Rekening. Rekening dana bank umum dan Rekening surat berharga
 Sediakan Dana. Sesuai jumlah pesanan pembelian.
 Isi Formulir. Form pemesanan, menyampaikan fotocopy KTP, dan bukti
setor
 Penjatahan & Setelmen. Menunggu hasil penjatahan dari Pemerintah.

Proses investasi bisa dilakukan di sejumlah agen penjualan SUKUK sebagai


berikut:

1. Bank BRISyariah
2. Bank Central Asia
3. Bank Commonwealth
4. Bank Danamon Indonesia
5. Bank DBS Indonesia
6. Bank HSBC Indonesia
7. Bank Mandiri
8. Bank Maybank Indonesia
9. Bank Mega
10. Bank Muamalat Indonesia
11. Bank Negara Indonesia, dll
Secara gamblang ada dua cara untuk mendapatkan Sukuk Ritel, jika
dijabarkan adalah sebagai berikut:
1. Melalui Mekanisme Pasar Perdanaa
Disebut demikian karena membeli langsung pada agen yang ditunjuk
resmi oleh negara untuk melakukan jual beli Sukuk Ritel. Dengan mekanisme
tersebut syarat yang perlu dilengkapi cukup sederhana, pertama jelas harus
menghubungi Agen penjualan Sukuk Ritel yang telah ditunjuk oleh negara.
Selanjutnya, Anda bisa melakukan pengisian formulir sebagaimana
yangtelah disediakan oleh pihak Agen Penjual Sukuk Ritel (SR). Melampirkan
persyaratan terkait data diri dan kependudukan seperti misalnya KTP serta hal
lain sebagaimana yang diminta dan diperlukan oleh pihak keagenan.
Mekanisme berikutnya adalah mekanisme keuangan murni seperti
misalnya, melakukan transfer dana sesuai dengan jumlah yang ingin dibeli,
penerimaan tanda bukti kepemilikan sekaligus juga melakukan pengambilan
sisa dana yang ditransfer apabila jumlah Sukuk yang diterbitkan oleh pihak
emiten (Pemerintah) tidak mencukupi sebagaimana jumlah dana yang
diberikan, memperoleh penjatahan, selanjutnya hanya tinggal menunggu
proses investasi bergulir sebagaimana tenor yang diajukan oleh emiten.
2. Melalui Mekanisme Pasar Sekunder
Untuk proses yang kedua ini, pembelian dilakukan melalui mekanisme
sebagaimana yang ada dalam proses pembelian obligasi yaitu melalui
mekanisme bursa atau perbankan. Proses memakan waktu kurang lebih 2
minggu hingga pihak pembeli Sukuk mendapatkan apa yang disebut dengan
Surat Konfirmasi Kepemilikan Sukuk Ritel yang dikeluarkan oleh pihak bursa
atau bank umum sesuai dengan mekanisme sekunder yang diikuti.
Jika dilihat dari prosesnya jelas Sukuk sama dengan obligasi, yang aman
dan bisa menguntungkan dari segi investasi. Namun memahami cara
penggunaannya, ada beberapa perbedaan dalam beberapa hal yang harus
diperhatikan dengan seksama agar tidak mendapatkan efek negatif dari
investasi yang sedang berjalan.
E. Manfaat Sukuk
 Sukuk Negara merupakan sumber pembiayaan APBN yang penting. Saat
ini, outstanding Sukuk Negara sekitar 18 persen dari
total outstanding Surat Berharga Negara (SBN).
 Sukuk Negara menjadi instrumen penting dalam inklusi keuangan.
Melalui berbagai varian Sukuk Negara Ritel, Sukuk Negara menjadi
instrumen investasi berbasis syariah penting bagi masyarakat.
 Sukuk Negara menjadi instrumen penting dalam mendorong
perkembangan industri keuangan syariah di Tanah Air, baik perbankan
syariah, IKNB syariah, maupun pasar modal syariah. Sukuk Negara
merupakan instrumen investasi dan pengelolaan likuiditas yang penting
bagi industri keuangan syariah. Sukuk Negara juga menjadi acuan bagi
korporasi dalam menerbitkan sukuk korporasi.
 Sukuk Negara mendukung stabilitas pasar keuangan. Sekitar 95 persen
Sukuk Negara dalam denominasi rupiah dipegang investor domestik, baik
investor institusi maupun perorangan.
 Sukuk Negara tidak saja mendukung pengembangan keuangan syariah di
Tanah Air, tetapi juga menjadi katalis keuangan syariah di tataran global.
F. Biaya Sukuk
Biaya pembelian Sukuk juga tergantung dari Agen penjualan atau
mekanisme yang diikuti. Beberapa Agen penjualan Sukuk memungut pos biaya
yang cukup banyak seperti misalnya, biaya penyimpanan, pemesanan, biaya
transfer imbalan atau pokok, serta pos biaya lain yang bisa jadi merugikan Anda
bila tidak jeli dalam memilih Agen penjualan Sukuk yang tepat.
Pos pembiayaan yang terlalu banyak jelas berpengaruh pada hasil
pembagian profit yang diterima selama tenor pemegang Sukuk Ritel berlangsung.
Sebagai tips ada baiknya untuk memastikan biaya apa saja yang harus dibayarkan
agar jangan sampai menyesal di kemudian hari.

G. Risiko Sukuk
Terlepas dari SUKUK diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia, SUKUK
memiliki sejumlah resiko dan investor yang ingin membeli SUKUK wajib paham
resiko tersebut.

Jenis resiko SUKUK adalah:


 Risiko Gagal Bayar (Default Risk). Risiko ini hampir tidak ada di Sukuk
Ritel. Karena pembayaran pokok dan imbalan Sukuk Ritel dijamin penuh oleh
negara (berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 2008).
 Risiko Likuiditas (Liquidity Risk). Risiko likuiditas adalah potensi kerugian
apabila sebelum jatuh tempo Pemilik Sukuk Ritel yang memerlukan dana tunai
mengalami kesulitan dalam menjual Sukuk Ritel di pasar sekunder pada tingkat
harga (pasar) yang wajar. Mitigasi: Investor dapat menjual Sukuk Ritel kepada
Agen Penjual, karena Agen Penjual menjadi standby buyer
 Risiko Pasar (Market Risk). Risiko pasar adalah potensi kerugian bagi
investor apabila terjadi kenaikan tingkat suku bunga yang menyebabkan
penurunan harga Sukuk Ritel di pasar sekunder. Kerugian (capital loss) dapat
terjadi apabila investor menjual Sukuk Ritel di pasar sekunder sebelum jatuh
tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya. Mitigasi: Apabila
harga Sukuk Ritel di pasar sekunder sedang mengalami penurunan, sebaiknya
tidak dijual terlebih dahulu.
H. Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Metode Hasil


Nur Faroh Pengaruh Metode Saham syariah dan
1.
(2017) saham syariah, purposive reksadana syariah
sukuk dan sampling berpengaruh positif
reksadana tidak signifikan
terhadap terhadap
pertumbuhan pertumbuhan
ekonomi ekonomi nasiaonal
nasional(th tetapi sukuk
2008-2015) berpengaruh
signifikan terhadap
pertumbuhan
ekonomi nasional
Neneng Analisis Metode Hanya variabel
2.
Sudaryanti, determinan regresi ukuran perusahaan
Akhmad Affandi peringkat logistik yang menentukan
Mahfud, Ries sukuk dan ordinal peringkat sukuk
Wulandari peringkat sementara yang
(2014) obligasi di lain
indonesia tidak(pertumbuhan,
profitabilitas,
likuiditas rasio
laverage dan jatuh
tempo)
Gina Mardiah Pengaruh Analisis Secara simultan
3.
(2016) likuiditas, regresi dan parsial
profitabilitas ordinal likuiditas,
dan laverage dengan profitabilitas dan
terhadap pendekatan laverage
peringat sukuk kuantitatif mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
peringkat sukuk.
Syaiful Pengaruh Metode Variabel ukuran
4.
Kurnianto ukuran purposive perusahaan dan
(2016) perusahaan, sampling solvabilitas
profitabilitas, berpengaruh
sinking fund terhadap sukuk
dan sedangkan
solvabilitas profitabilitas tidak.
guna
memprediksi
pemeringkatan
sukuk di
indonesia
Muhammad Pengaruh Metode Sukuk
5.
Ardi 92018) sukuk terhadap deskriptif mempengaruhi
pertumbuhan dan pertumbuhan
ekonomi verivikasi ekonomi.
indonesia dengan
pendekatan
studi kasus
Devi Dwi Analisis Purposive Variabel leverage
6.
Kurniawati perkembangan sampling secara parsial tidak
(2014) sukuk dan terbukti terhadap
dampaknya peringkat sukuk
bagi pasar
modal syariah
Farina hidayati Pengaruh Purposive ROE, DER, total
7.
(2019) ROE, DER, sampling asset dan reputasi
Total asset turn kap berpengaruh
over dan positif signifikan
reputasi kap terhadap peringkat
terhadap sukuk.
peringkat
sukuk periode
2014-2017
Taufik awaludin Faktor dan Gabungan Dalam aspek faktor
8.
(2019) fitur dalam penelitian yang
keputusan kualitatif mempengaruhi
penerbitan antara studi BUS dalam
sukuk bank literatur dan memutuskan
umum syariah wawancara menerbitkan sukuk
mendalam. adalah manajemen,
keuangan, regulasi
dan investor.
Wahyu pramesti Analisis Regresi Profitabilitas,
9.
(2018) pemeringkatan berganda likuiditas, dan
sukuk : ukuran perusahaan
perspektif berpengaruh
keuangan signifikan terhadap
peringkat sukuk

10. Aries mawarni Implementasi Analisis Dapat menjadi


putri, penerbitan interaktif tolak ukur
Djuwityastuti surat berharga implementasi
Djuwityastuti, syariah negara penerbitan surat
Adi sulistono seri sukuk ritel berharga syariah
(2016) berdasarkan uu negara seri sukuk
no.19 th 2008 negara ritel.

11. Abdul rohman Pemasaran Deskriptif Meningkatkan


(2015) sukuk negara kualitatif peningkatan
ritel seri (sr- pembelian sukuk
007) pada pt negara ritel kepada
reliance investor dipasar
securities tbk. pertama untuk
berinvestasi di
bursa.

12. Inneke selvianty Analisis Pendekatan Dalam jangka


(2015) indikator kuantitatif panjang variabel
makro pertumbuhan
ekonomi ekonomi
terhadap berpengaruh
pertumbuhan signifikan jangka
sukuk di panjang terhadap
indonesia pertumbuhan sukuk
13. Ahmad Pengaruh Studi Berpengaruh pada
syarifudin, penerbitan empiris harga saham jika
afifudin, Msukuk terhadap mendaoat respon
cholid mawardi reaksi pasa positif dari investor
(2019) modal syariah
14. Galih saputro
Analisis good Purposive Variabel gcg tidak
(2016) corporate sampling berpengaruh
governance, signifikan terhadap
faktor rating sukuk
akuntansi dan
non akuntansi
yang
mempengaruhi
rating sukuk
Yafri midatul Pengaruh Purposive Secara parsial
15.
ekadyana ukuran sampling ukuran perusahaan
damayanti perusahaan berpengaruh
(2018) dan nilai signifikan trhadap
nominal sukuk imbal hasil sukuk
terhadap imbal
hasil sukuk
pada
perusahaan
penerbit sukuk
korporasi di
indonesia

I. Kesimpulan
 Sukuk adalah instrumen obligasi syariah yang selayaknya jadi perhatian
para keluarga di Indonesia. Bisa menjadi alternatif untuk deposito karena
menawarkan imbal hasil lebih baik.
 Disamping itu, karena diterbitkan oleh pemerintah negara Indonesia, maka
sudah pasti sangat aman. Penerbitannya yang berdasarkan konsep Syariah
membuat lebih afdol bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia.
 Sukuk adalah Investasi yang aman, return cukup tinggi dan berasaskan
Syariah. Cocok buat para keluarga di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

 Al Arif, M. Nur Rianto. 2012. Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian


Teoritis Praktik. Bandung: Pustaka Setia.
 Sutedi, Adrian. 2009. Aspek Hukum Obligasi dan Sukuk. Jakarta: Sinar Grafika.
 Nafik, HR Muhammad. 2009. Bursa Efek dan Investasi Syariah. Jakarta:
SerambiIlmu Semesta.
 Sudarsono, Heri. 2008. Bank & Lembaga Keuangan Syari’ah. Yogyakarta:
Ekonisia.
 Fatah, Dede Abdul. 2011. Perkembangan Obligasi Syariah (Sukuk) di
Indonesia: Analisis dan Tantangan. Jurnal Inovatio UIN Syarief Hidayatullah
Jakarta, Vol.10, No.2.
 Sudaryanti, N., Mahfudz, A. A., dan Wulandari, R. 2011. Analisis Determinan
Peringkat Sukuk dan Peringkat Obligasi di Indonesia. Islamic Finance &
Business Review, Vol.6, No.2.
 Adam, J.N. dan Thomas, A. 2004. Islamic Bonds: Your Guide to Issuing,
Structuring and Investing in Sukuk. London: Euromoney Book.
 https://schoolar.google.co.id/jurnal.sukuk

Anda mungkin juga menyukai