ISOLASI DNA
Kelas XII.7
Jalan K.H. Wahid Hasyim Slawi,Telepon (0283) 331717, Kode Pos 52415
DNA atau Deoxyribose Nucleic Acid adalah molekul utama yang mengkode semua
informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam setiap organisme. DNA ini
tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang
tergabung membentuk nukleotida. Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom,
ditemukan di nukleus, mitokondria dan kloroplas. DNA yang menyusun kromosom ini
merupakan nukleotida rangkap yang tersusun heliks ganda atau double helix, dimana basa
nitrogen dan kedua benang polinukleotida saling berpasangan dalam pasangan yang tetap
melalui ikatan hidrogen. Antara nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain
dihubungkan dengan ikatan fosfat. DNA terdapat di dalam setiap sel makhluk hidup disebut
sebagai cetak biru kehidupan karena molekul ini berperan penting sebagai pembawa
informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses metabolisme lain (Agus dan
Sjafarenan, 2013).
Untuk mendapatkan DNA murni dari suatu sel dalam jaringan tubuh makhluk hidup
dapat dilakukan suatu teknik isolasi DNA. Isolasi DNA adalah suatu teknik yang digunakan
untuk mendapatkan DNA murni. Prinsip dasar isolasi DNA ada tiga yaitu penghancuran,
ekstraksi dan pemurnian. Isolasi DNA bertujuan untuk memisahkan DNA dari zat-zat lain
yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis maupun bagian
tanaman dapat menimbulkan masalah berbeda, antara lain karena adanya senyawa polifenol
dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pemurnian DNA dan juga
mempengaruhi enzim-enzim seperti polimerase, ligase, endonuklease restriksi, atau enzim
untuk kegiatan molekuler lain yang dapat menyebabkan DNA tidak dapat digunakan untuk
aplikasi penelitian.
Pengisolasian DNA secara sederhana dapat diawali dengan memecahkan dinding sel,
membran plasma dan membran inti, baik secara mekanik maupun secara kimiawi. Secara
kimiawi dapat dilakukan dengan pemberian detergen yang dapat menyebabkan rusaknya
membran sel.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kefektifan buah dan deterjen yang digunakan dalam praktikum isolasi
DNA?
2. Adakah pengaruh kandungan air suatu buah terhadap hasil isolasi DNA?
C. Tujuan
Mengekstraksi dan memisahkan DNA tumbuhan (buah-buahan) dengan cara sederhana.
D. Hipotesis
E. Variabel
Pada penelitian isolasi DNA memiliki tiga variabel, antara lain :
a. Variabel bebasnya yaitu ekstraksi buah-buahan.
b. Variabel terikatnya yaitu pemisahan DNA.
c. Variabel kontrolnya yaitu diblender, pemberian garam, pemberian detergen, pemberian
etanol dingin.
G. Langkah Kerja
1. Mengupas buah dan potong kecil kecil, mengambil 50 gram buah, menambahkan 100
ml akuades dan 0,25 gram, kemudian diblender hingga halus.
2. Menyaring buah yang sudah dihaluskan dan tampung dalam erlenmeyer.
3. Memasukkan 15 ml larutan detergen ke dalam erlenmeyer dan aduk perlahan hingga
tercampur merata. mendiamkan 10 menit.
4. Mengambil campuran bahan di bagian tengah dan menuangkan ke dalam rabung reaksi
sebanyak 1/3 tabung reaksi.
5. Menyiapkan etanol dingin sebanyak 1/3 tabung reaksi kemudian menuangkan etanol ke
dalam campuran bahan dengan hati-hati melalui dinding tabung reaksi.
6. Mengamati proses pemisahan gumpalan DNA berupa lapisan putih di bagian alkohol.
7. Mengamati DNA dengan mikroskop
H. Pembahasan
Pertanyaan :
Jawaban :
1. Seharusnya waktu yang disediakan untuk mengamati proses pemisahan DNA lebih
lama agar DNA dapat terlihat lebih jelas.
2. Akan lebih baik jika buah yang diamati bervariasi agar dapat dijadikkan sebagai
pembanding.