Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

ISOLASI DNA

Nama Anggota Kelompok 4 :

1. Eka Sekar Maulida (14)


2. Istiqomatunnisa (19)
3. M. Farikh Zulfi N. (23)
4. Rizki Amalia P. (30)
5. Roikhan Ziaulhaq A. (31)
6. Tantri (34)

Kelas XII.7

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SLAWI

Jalan K.H. Wahid Hasyim Slawi,Telepon (0283) 331717, Kode Pos 52415

Tahun Pelajaran 2019/2020


A. Dasar Teori

DNA atau Deoxyribose Nucleic Acid adalah molekul utama yang mengkode semua
informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam setiap organisme. DNA ini
tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang
tergabung membentuk nukleotida. Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom,
ditemukan di nukleus, mitokondria dan kloroplas. DNA yang menyusun kromosom ini
merupakan nukleotida rangkap yang tersusun heliks ganda atau double helix, dimana basa
nitrogen dan kedua benang polinukleotida saling berpasangan dalam pasangan yang tetap
melalui ikatan hidrogen. Antara nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain
dihubungkan dengan ikatan fosfat. DNA terdapat di dalam setiap sel makhluk hidup disebut
sebagai cetak biru kehidupan karena molekul ini berperan penting sebagai pembawa
informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses metabolisme lain (Agus dan
Sjafarenan, 2013).

Untuk mendapatkan DNA murni dari suatu sel dalam jaringan tubuh makhluk hidup
dapat dilakukan suatu teknik isolasi DNA. Isolasi DNA adalah suatu teknik yang digunakan
untuk mendapatkan DNA murni. Prinsip dasar isolasi DNA ada tiga yaitu penghancuran,
ekstraksi dan pemurnian. Isolasi DNA bertujuan untuk memisahkan DNA dari zat-zat lain
yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis maupun bagian
tanaman dapat menimbulkan masalah berbeda, antara lain karena adanya senyawa polifenol
dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pemurnian DNA dan juga
mempengaruhi enzim-enzim seperti polimerase, ligase, endonuklease restriksi, atau enzim
untuk kegiatan molekuler lain yang dapat menyebabkan DNA tidak dapat digunakan untuk
aplikasi penelitian.

Pengisolasian DNA secara sederhana dapat diawali dengan memecahkan dinding sel,
membran plasma dan membran inti, baik secara mekanik maupun secara kimiawi. Secara
kimiawi dapat dilakukan dengan pemberian detergen yang dapat menyebabkan rusaknya
membran sel.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kefektifan buah dan deterjen yang digunakan dalam praktikum isolasi
DNA?
2. Adakah pengaruh kandungan air suatu buah terhadap hasil isolasi DNA?

C. Tujuan
Mengekstraksi dan memisahkan DNA tumbuhan (buah-buahan) dengan cara sederhana.

D. Hipotesis
E. Variabel
Pada penelitian isolasi DNA memiliki tiga variabel, antara lain :
a. Variabel bebasnya yaitu ekstraksi buah-buahan.
b. Variabel terikatnya yaitu pemisahan DNA.
c. Variabel kontrolnya yaitu diblender, pemberian garam, pemberian detergen, pemberian
etanol dingin.

F. Alat dan Bahan

1. Lumpang dan alu


2. 2 gelas Beker 250 ml
3. 2 erlenmeyer 250 ml
4. Gelas ukur
5. Rak dan 4 tabung reaksi
6. Pipet tetes
7. Pengaduk kaca/spatula
8. Corong kaca
9. Timbangan
10. Pisau
11. Saringan halus
12. Potongan lidi
13. Buah yang masak sebanyak 50 gram
14. Etanol 95% yang dingin
15. Detergen cair
16. Garam halus
17. Akuades

G. Langkah Kerja

1. Mengupas buah dan potong kecil kecil, mengambil 50 gram buah, menambahkan 100
ml akuades dan 0,25 gram, kemudian diblender hingga halus.
2. Menyaring buah yang sudah dihaluskan dan tampung dalam erlenmeyer.
3. Memasukkan 15 ml larutan detergen ke dalam erlenmeyer dan aduk perlahan hingga
tercampur merata. mendiamkan 10 menit.
4. Mengambil campuran bahan di bagian tengah dan menuangkan ke dalam rabung reaksi
sebanyak 1/3 tabung reaksi.
5. Menyiapkan etanol dingin sebanyak 1/3 tabung reaksi kemudian menuangkan etanol ke
dalam campuran bahan dengan hati-hati melalui dinding tabung reaksi.
6. Mengamati proses pemisahan gumpalan DNA berupa lapisan putih di bagian alkohol.
7. Mengamati DNA dengan mikroskop

H. Pembahasan
Pertanyaan :

1. Berdasarkan percobaan yang Anda lakukan, tentukan :


a. Variabel manipulatif (bebas)
b. Variabel respons (terikat)
c. Variabel kontrol
2. Jelaskan tujuan dari perlakuan dalam percobaan berikut,
a. Buah diblender/dihaluskan
b. Pemberian garam
c. Pemberian detergen
d. Pemberian etanol dingin
3. Bandingkan hasil pemisahan DNA. Buah apakah yang paling banyak mengandung
DNA?
4. Jelaskan bentuk,warna, dan tekstur DNA yang terbentuk!
5. Perhatikan beberapa lapisan dalam larutan. Dapatkah Anda menjelaskan lapisan apa
saja yang terbentuk dalam tabung reaksi?
6. Apakah peranan teknologi isolasi DNA kehidupan masyarakat?

Jawaban :

1. a. Variabel bebas : buah yang berbeda


b. Variabel terikat : isolasi DNA
c. Variabel kontrol : pemberian detergen, pemberian garam, pemberian etanol dingin.
2. a. Pemblenderan: Merusak dinding sel secara mekannik sehingga DNA dapat keluar
dari dalam sel.
b. Garam: Menyebabkan protein dan karbohidrat terpresipitasi ke dalam larutan yang
kemudian tersaring pada proses penyaringan, serta berperan sebagai ”lysing buffer”,
yakni menjaga pH larutan agar tetap konstan, sehingga diharapkan tidak terjadi
denaturasi DNA.
c. Deterjen/sabun cair/sabun krim: Merusak membran sel dan membran inti sehingga
DNA yang diinginkan dapat dikeluarkan dari dalam sel.
d. Etanol: Mengendapkan asam nukleat polimerik dengan baik untuk meningkatkan
konsentrasi DNA.
3. Saat percobaan, buah mangga paling banyak mengandung DNA.
4. DNA yang terliihat seperti benang-benang halus berwarna putih.
5. Dari hasil pengamatan terlihat terbentuk 3 lapisan, dimana lapisan atas adalah DNA,
lapisan tengah adalah etanol absolut, dan lapisan bawah adalah ekstrak buah.
6. Isolasi DNA diperlukan untuk analisis genetik, yang digunakan untuk tujuan ilmiah,
medis, atau forensik.
I. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan :
1. Isolasi DNA merupakan metode untuk memisahkan DNA dari sel, baik dari inti,
mitokondria maupun kloroplas.
2. Isolasi DNA pada dasarnya dapat dilakukan dengan merusak dinding dan membran
sel dan juga membran inti. Perusakan ini dapat dilakukan dengan pemblenderan,
penggerusan atau yang lainnya.
3. DNA dapat diisolasikan dari sumber DNA berupa buah dengan cara penambahan
larutan deterjen, etanol serta garam untuk membantu presipitasi DNA.
4. Lapisan filtrasi buah selalu berada di bagian bawah karena filtrasi cenderung untuk
mengendap.
5. Lapisan alkohol umumnya berada di bagian tengah karena massa jenisnya lebih
ringan.
6. Lapisan DNA umumnya berada di bagian atas karena DNA sangat ringan dan
cenderung mengambang.
Saran :

1. Seharusnya waktu yang disediakan untuk mengamati proses pemisahan DNA lebih
lama agar DNA dapat terlihat lebih jelas.
2. Akan lebih baik jika buah yang diamati bervariasi agar dapat dijadikkan sebagai
pembanding.

Anda mungkin juga menyukai