Vani Ispa
Vani Ispa
Di Susun Oleh :
Neni vani orobayam
P07120317018
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
Di Susun Oleh :
Rosina kolohuwey
P07120317059
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
Sasaran : Tn A
I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran mampu memahami tentang
masalah ISPA.
II. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan sasaran dapat :
1. Menjelaskan pengertian dari ISPA.
2. Menyebutkan tanda dan gejala dari ISPA.
3. Menyebutkan macam-macam dari ISPA.
4. Menjelaskan bahaya dari ISPA.
5. Menjelaskan cara perawatan ISPA dirumah.
6. Menjelaskan cara pencegahan ISPA.
7. Menjelaskan penatalaksanaan ISPA.
1. 5 Pembukaan :
dari ISPA.
Menjelaskan bahaya dari
Memperhatikan
ISPA.
Menjelaskan cara perawatan
ISPA dirumah.
Menjelaskan cara pencegahan
ISPA.
3. 5 Penutup :
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. MEDIA
Leaflet
VI. EVALUASI
1. Jenis evaluasi : lisan
2. Waktu : 30 menit
Soal pertanyaan
1. Sebutkan manfaat pendidikan kesehatan tentang ISPA?
2. Sebutkan penyebab dari ISPA?
3. Jelaskan
1) Menjelaskan pengertian dari ISPA.
2) Menyebutkan tanda dan gejala dari ISPA.
3) Menyebutkan macam-macam dari ISPA.
4) Menjelaskan bahaya dari ISPA.
5) Menjelaskan cara perawatan ISPA dirumah.
6) Menjelaskan cara pencegahan ISPA.
DAFTAR PUSTAKA
A. Pengertian
Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut
yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14
hari, ISPA mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini
mengenai bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin,
2008).
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari
saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya
seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Nelson, 2003)
B. Penyebab
Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya
infeksi saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab
utama yakni golongan A -hemolityc streptococus, staphylococus, haemophylus
influenzae,b clamydia trachomatis, mycoplasma dan pneumokokus.
Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka
kejadian pada usia dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari air susu
ibu.
Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam
derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang semakin sempit maka dengan
adanya edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan nafas.
Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi
antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung
mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti paru.
Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim,
tetapi juga biasa terjadi pada musim dingin (Whaley and Wong; 1991; 1420).
D. Klasifikasi
Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut:
a. Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam
(chest indrawing).
b. Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.
c. Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam,
tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan
tonsilitis tergolong bukan pneumonia.
F. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
1) Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau
terhindar dari penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA. Misalnya dengan
mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna, banyak minum air putih, olah
raga dengan teratur, serta istirahat yang cukup, kesemuanya itu akan menjaga
badan kita tetap sehat. Karena dengan tubuh yang sehat maka kekebalan tubuh kita
akan semakin meningkat, sehingga dapat mencegah virus / bakteri penyakit yang
akan masuk ke tubuh kita.
2) Immunisasi.
Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak-anak maupun orang
dewasa. Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh kita supaya tidak
mudah terserang berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus / bakteri
3) Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
Membuat ventilasi udara serta pencahayaan udara yang baik akan mengurangi
polusi asap dapur / asap rokok yang ada di dalam rumah, sehingga dapat mencegah
seseorang menghirup asap tersebut yang bisa menyebabkan terkena penyakit ISPA.
Ventilasi yang baik dapat memelihara kondisi sirkulasi udara (atmosfer) agar tetap
segar dan sehat bagi manusia
4) Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) ini disebabkan oleh virus/ bakteri yang
ditularkan oleh seseorang yang telah terjangkit penyakit ini melalui udara yang
tercemar dan masuk ke dalam tubuh. Bibit penyakit ini biasanya berupa virus /
bakteri di udara yang umumnya berbentuk aerosol (anatu suspensi yang melayang di
udara). Adapun bentuk aerosol yakni Droplet, Nuclei (sisa dari sekresi saluran
pernafasan yang dikeluarkan dari tubuh secara droplet dan melayang di udara), yang
kedua duet (campuran antara bibit penyakit)
H. Pengobatan
a) Mengatasi panas (demam) dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres,
1) Bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol
diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi
sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan
kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air
es).
b) Mengatasi batuk
1) Tarik napas dalam dan batuk efektif.
Cara napas dalam dan batuk efektif :
Ambil napas dalam (melalui hidung)
Tahan sejenak ± 5-10 detik, lalu hembuskan pelan-pelan melalui mulut
Ulangi cara (1) dan (2) sebanyak 3 X
Setelah itu, batukkan dengan keras
Jika ada cairan/lendir/sekret yang keluar, langsung buang ke tempat yang
sudah disediakan (Sputum Pot atau jika tidak ada boleh menggunakan botol
/kaleng /wadah berisi pasir).
Berkumur-kumur.
Lakukan dengan teratur (minimal 3 x sehari).
Cara pembuatan larutan jeruk nipis-kecap, yaitu :
a. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan larutan jeruk nipis-
kecap :
Beberapa buah jeruk nipis yang masih segar.
Setengah sendok teh kecap manis.
Satu buah gelas minum ukuran belimbing.
b. Langkah-langkah :
Peras jeruk nipis dan tempatkan dalam gelas.
Campurkan dengan ½ - 1 sendok kecap manis, aduk rata.
Diminum sekali habis, lakukan secara rutin, agar batuknya hilang.
c. Aturan pakai larutan jeruk nipis – kecap adalah:
Bagi orang dewasa, minum 3 x 1 sdm larutan tanpa dicampur air.
Bagi anak-anak, minumkan larutan 3 x ½ sdm larutan tanpa dicampur
air.
Bila ingin minum air setelah minum larutan, minumlah air matang yang
masih hangat.
Bila batuk tidak berkurang, segera periksakan diri ke pusat pelayanan
kesehatan terdekat
Kontra indikasi : pada balita karena bau minyak penghangat terlalu kuat serta
risiko kecelakaan terkena tumpahan air panas.