Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS

APRIL 29, 2014

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pengantar Komunikasi Bisnis

Seperti yang kita ketahui bersama jika komunikasi merupakan elemen terpenting yang diberikan
Tuhan kepada manusia, karena dengan komunikasi kita menjadi mahluk hidup bukan benda lagi,
komunikasi bisa menghidupkan nyawa sosial yang menjadi harapan kita untuk tetap berperan
sebagai manusia. Selain komunikasi ada juga faktor penting yang harus kita lakukan, yaitu bisnis, yah
bisnis, karena dengan bisnis kita bisa menghasilkan simbiosis mutualisme untuk memenuhi
kebutuhan dan hasrat hidup kita sebagai manusia.

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua
orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu
yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan aspresiasi. Bisnis dan komunikasi sebagai sama-
sama proses sosial, kita akan sampai pada kesimpulan bahwa komunikasi adalah bisnis dan
sebaliknya, bisnis adalah komunikasi.

Kemajuan di bidang transformasi informasi (komunikasi) juga berlangsung sangat pesat, sehingga
informasi tentang keadaan tertentu dapat disampaikan tanpa tergantung jarak geografis. Kemajuan
dibidang komunikasi (media massa) telah mempengaruhi pola-pola bisnis antarmanusia.

Bisnis dan komunikasi sama-sama memulai kegiatannya dengan melakukan proses produksi. Lebih
jelasnya bisa dijelaskan sebagai berikut:

• Dalam komunikasi, yang diproduksi dinamakan informasi, sedangkan dalam bisnis, yang diproduksi
adalah barang dan jasa.

• Bisnis dan komunikasi menyampaikan produk tersebut kepada pihak lain. Dalam komunikasi, pihak
lain disebut communicator, audience, destination, dst. Sementara dalam kegiatan bisnis pihak lain
sering disebut konsumen, klien, buyer, dst.
• Komunikasi dan bisnis sama-sama menimbulkan reaksi tertentu dan mempunyai hambatan-
hambatan yang spesifik.

Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai
macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis.

Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis, yaitu,
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

Dalam dunia bisnis, reputasi dan kredibilitas harus dibangun agar kustomer merasa nyaman hingga
memberikan kepercayaannya pada anda. Terutama dalam hubungan bisnis jangka panjang dengan
pekerja dan kustomer, memiliki kepekaan profesionalisme akan menghadirkan banyak nilai positif.
Disinilah perlunya memainkan peran komunikasi bisnis. Keberhasilan bisnis apapun tergantung pada
efektivitas komunikasi. Semakin efektif sebuah komunikasi, semakin positif nilai yang dihasilkan.
Efektivitas sebuah komunikasi sesungguhnya diukur dari seberapa jauh menghasilkan aksi dari
audiens dan pembaca.

1.2 Tujuan Komunikasi Bisnis

• Mendapatkan pemahaman penuh tentang makna pesan yang diberikan kepada pihak lain, baik
didalam maupun diluar organisasi perusahaan.

• Mendapatkan tanggapan, tindakan, atau persetujuan dari si penerima pesan seperti yang
diharapkan si pemberi pesan.

• Penemuan diri (Personal discovery)

• Untuk berhubungan dan memelihara hubungan dengan orang lain

• Untuk meyakinkan

• Untuk bermain dan menghibur diri

Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik dan film sebagian besar untuk hiburan.

Fungsi Komunikasi Bisnis

Fungsi komunikasi dalam bisnis terdiri dari:

• Fungsi Informatif
Aktivitas yang kita lakukan berperan memberikan informasi tentang bisnis kita, pada saat yang
mungkin bersamaan kita juga mencari informasi tentang siapa pesaing kita, bagaimana kondisi
perusahaan dan kekuatannya pada market place.

• Fungsi Persuasif

Komunikasi diarahkan untuk memberikan treatment agar orang lain merubah sikap, pendapat dan
perilakunya seperti yang diharapkan oleh komunikator dalam organisasi bisnis. Fungsi ini dijalankan
untuk membangun komitmen para pelakunya terhadap organisasi atau lembaga tempat bekerja, dari
mulai manajer hingga tukang sapu, sehinggu visi, misi, strategi dan taktik dapat berjalan secara
efektif dalam mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya.

• Fungsi Kontrol

Tanpa adanya fungsi kontrol dalam komunikasi bisnis, operasional organisasi tidak dapat berjalan
secara efektif. Artinya mengkomunikasikan atau yang harus dikerjakan atau tidak harus dikerjakan
oleh bawahan atau manajer sekalipun.

Fungsi ini dapat berjalan efektif bila;

1. Informasi yang disampaikan jelas, akurat dan tidak mengandung ambiguitas yang berlebihan

2. Komunikasi yang dilakukan sekaligus memperkaya skill bawahan

3. Membuka saluran umpan balik.

• Fungsi Emosi

Fungsi emotif meningkat ke penerapan isi pesan, karena berkaitan dengan rasa suka tidak suka, benci
dan cinta, puas atau tidak puas, kegembiraan dan kesedihan, menyenangkan atau kedekatan
emosional lainnya.

BAB II

Pembahasan
2.1 Efektivitas Komunikasi

Efektivitas komunikasi ditentukan oleh beberapa hal :

1. Persepsi. Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima
komunikan.

2. Ketepatan. Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan
tepat sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan
kerangka pikir komunikan.

3. Kredibilitas. Dalam berkomunikasi, komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan
dapat dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.

4. Pengendalian. Komunikan memberikan reaksi/umpan balik/feedback terhadap pesan yang


disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan komunikator sehingga tidak
melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.

5. Kecocokan. Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang
menyenangkan dengan komunikan.

Sementara keterampilan meningkatkan efektivitas komunikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara
menyangkut komunikasi verbal non verbal, lisan maupun tulisan.

1. Reading

2. Listening

3. Speaking dengan membuat dan melakukan percakapan menarik, melakukan wawancara, kontak
dengan kelompok-kelompok lain, membiasakan diri berpidato dan melakukan presentasi.

4. Writing dengan menulis surat, memo, dan laporan.

2.2 Proses Komunikasi Bisnis dalam Perusahaan

Ada lima komponen penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu:
a. Pengirim pesan (sender atau komunikator)

b. Pesan yang dikirimkan (message)

c. Bagaimana pesan tersebut disampaikan

d. Penerima pesan (receiver atau komunikan)

e. Umpan balik (feedback) atau effect

Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu maupun kelompok yang berusaha
berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut:

1. Langkah pertama yang dilakukan sumber adalah ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau
pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan.

2. Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan
informasi atau gagasan dalam wujud kata-kata, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja
untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain.

3. Langkah ketiga dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi (encode).

4. Langkah keempat, perhatian diahlikan pada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat lisan, maka
penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan
tersebut akan hilang. Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu memberikan penafsiran
interprestasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.

5. Proses terakhir dalam komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber
mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima.

Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai
perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya
maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi
7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :

1. Completeness (Lengkap)

Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar
penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan.

2. Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil
mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan
gagasannya.

3. Consideration (Pertimbangan)

Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan


mengutamakan penerima pesan.

4. Concreteness (konkrit)

Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas.

5. Clarity (Kejelasan)

Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan
serta memiliki makna yang jelas.

6. Courtessy (Kesopanan)

Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik dalam
komunikasi bisnis.

7. Correctness (ketelitian)

Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan
benar (formal atau resmi).

2.3 Pentingnya Kemampuan Komunikasi Bisnis

Tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, yang menuntut kemampuan
untuk mengkomunikasikan ide gagasan dan tujuan dalam lingkungan organisasinya serta bagaimana
menyampaikan produk atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan. Di sisi lain, proses manajemen,
adalah suatu aktivitas komunikasi. Terdapat 6 kendala yang mungkin muncul saat manajer
mengkomunikasikan bisnis organisasinya, yaitu :
A. Struktur Komunikasi yang Buruk

Struktur komunikasi adalah faktor esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis. Tidak
penting apakah audiencenya hanya satu orang atau ribuan orang dan sekalipun di tengah bisingnya
lingkungan bisnis dan pemasaran, pesan yang disampaikan haruslah terdengar dan dimengerti.
Struktur komunikasi yang baik, mengikuti pola :

- Pembukaan

- Isi

- Penutup

B. Penyampaian yang Lemah

Tidak menjadi menjadi masalah, apakah pesan itu penting atau impresif. Namun apabila
disampaikannya tanpa “sentuhan yang kuat”, hasilnya tidak akan dapat menyakinkan orang lain
sesuai harapan. Disamping itu, meskipun telah dilakukan “sentuhan “ yang sudah tepat ternyata
seringkali juga masih memerlukan waktu untuk mendapatkan respons. Pesan yang disampaikan
haruslah ‘menyentuh’ secara kuat dan telak, tidak sekedar mengelus-elus atau mengingatkan.

C. Penggunaan Media yang Salah

Perlu untuk mempertimbangkan siapa, dari kalangan atau status sosial mana dan karakteristik unik
lainnya dari sasaran yang kita tuju, sehingga kita dapat memilih media yang tepat.

D. Pesan yang Campur Aduk

Pesan yang campur aduk, hanya akan menimbulkan kebingungan atau bahkan cemoohan dari
audience. Seperti, larangan untuk memberikan hadiah kepada klien, tetapi pada saat yang sama
memberikan pengecualian untuk klien-klien baru

E. Salah Audience

Topik yang dipilih hendaknya relevan dan sesuai dengan ekspektasi audience.

F. Lingkungan yang Mengganggu

Lingkungan yang mengganggu jelas merupakan kendala dalam komunikasi, sehingga pesan yang
disampaikan tidak dapat diterima / didengar secara optimal. Seperti Suara penyaji yang tidak cukup
terdengar oleh Audience, Suara keras dari luar ruangan, (seperti raungan sirine ambulan atau suara
lalu lintas yang padat ), Bunyi handphone dari kantong audience, Interupsi, Sesi bicara yang
menegangkan, dsb. Oleh karena itu, perlunya pemilihan tempat yang tepat serta upaya agar
audience fokus dengan pesan yang disampaikan.

2.4 Tantangan Kompetensi dalam Komunikasi Bisnis

Komunikasi seringkali terganggu atau bahkan dapat menjadi buntu sama sekali. Faktor hambatan
yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut :

o Hambatan Teknis

Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap
kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan
peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi
komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat
diandalkan serta lebih efisien.

o Hambatan Semantik

Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara
efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan
yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Untuk
menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat
dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan
penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.

o Hambatan Manusiawi

Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang
terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.

2.5 Penerapan Ilmu Komunikasi dalam Lingkup Bisnis


Komunikasi bisnis tidak hanya mencakup komunikasi dengan kontak diluar, tetapi juga komunikasi
dengan para pekerja dalam sebuah perusahaan, jika itu terlaksana maka akan sangat membantu
perusahaan anda terorganisir dengan baik. Komunikasi bisnis yang effektif mungkin direpresntasikan
kepada seorang manajer bisa memotivasi para pegawai, memberikan rekomendasi dan masukan
untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas dalam bisnis.

Kemampuan berkomunikasi yang effektif mutlak harus dimiliki bagi seorang pebisnis. Seorang yang
cerdas belum tentu cerdas dalam mengkomunikasikan pesan-pesannya kepada orang lain.
Menciptakan dan mendatangkan ide itu hal yang umum, akan tetapi kemampuan untuk
mengkonversikannya menjadi sebuah presentasi yang mudah dipahami, tidak semua orang bisa.
Memiliki pengetahuan tentang komunikasi yang effektif baik secara verbal maupun tulisan adalah
aset bagi seorang komunikator. Komunikasi yang bisa dipahami dan direspons dengan baik akan
membawa bisnis seseorang menuju gerbang kesuksesan.

Contoh kasus dan cara penyelesaian dalam konteks krisis komunikasi :

Misalnya, terjadi krisis di sebuah perusahaan karena perusahaan tersebut tertimpa issue miring yang
dapat meruntuhkan eksistensi perusahaan. Cara penyelesaian adalah dengan mencari inti
permasalahan yang terjadi kemudian mencarikan solusi. Kemudian mempublikkasikannya kepada
pihak intern bahwa permasalah perusahaan sudah selesai dan juga kepada pihak ekstren agar citra
perusahaan tidak rusak dan dapat Berjaya lagi.

(Fera Tiara Syahida, artikel 2011).

Saluran komunikasi formal : Saluran komunikasi formal adalah saluran yang terorganisasi dengan
baik. Seperti lembaga sosial lainnya, saluran komunikasi formal bercirikan aturan-aturan yang stabil,
pejabatnya melakukan pekerjaan yang benar-benar jelas, aturan pekerjaannya disusun dengan baik
dan dapat diikuti oleh orang yang berbeda-beda, dan adanya sanksi yang jelas. Sedangkan saluran
komunikasi informal adalah saluran komunikasi yang terjadi tanpa ada struktur yang jelas-jelas ada.

Umumnya, komunikasi formal terjadi di antara orang-orang yang terjalin hubungan formal (seperti
dalam lembaga/organisasi) ataupun komunikasi antar atasan-atasan perusahaan. Sedangkan
komunikasi informal seperti, komunikasi antar divisi, antar karyawan dimana situasi untuk
berkomunikasi tidak terlalu tegang dan monoton seperti kepada atasan perusahaan.

Kelebihan komunikasi non-verbal. Non-verbal sendiri banyak ragamnya seperti, kedipan mata,
gerakan kepala, warna, konteks ruang dan waktu, wewangian,diam dan lain-lain. Yang menjadi
istimewa adalah, setiap kegiatan non verbal yang kita lakukan baik sadar mapun tidak, semua itu
tidak dapat membohongi apa yang terjadi di diri kita. Walaupun di perkataan (verbal) kita dapat
berkilah tapi bahasa tubuh tidak.

Contoh dari non-verbal dalam lingkungan bisnis / organisasi:

Seorang Manajer sedang mempresentasikan evaluasi progress perushaan dalam laporan periodiknya.
Semua pegawainya memperhatikan penjelasan sang Manajer, tapi tak sedikit yang mengacuhkan,
bahkan jika di telusuri di barisan belakang banyak pegawai yang menekur, menguap, dan memilih
menyandarkan punggungnya seolah malas mendengarkan laporan periodic perusahaan. Menekur
dan menguap menandakan para pegawai bosan akan penjelasan sang Manajer. Dengan menekur,
pegawai seolah-seolah dapat melepaskan beban pendengarannya dari presentasi sang Manajer.

2.6 Penerapan Komunikasi dan E-Commerce

Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya.
Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang
senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunaannya kini
adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi
perdagangan atau perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.. Media
elektronik yang popular digunakan saat ini adalah internet. Di dalam e-commerce, para pihak yang
melakukan kegiatan perdagangan perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik
(public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet. E-commerce
adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan suatu komunitas
melalui transaksi elektronik serta perdagangan barang, layanan dan informasi yang dilakukan secara
elektronik.

E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan
lainnya, antara perusahaan dengan pelanggan, atau antara perusahaan dengan institusi yang
bergerak dalam pelayanan publik. Sistem E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe
aplikasi yaitu:

a. Electronic Markets (EMs) yaitu sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga
pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs
adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para
penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan.
Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu, sedangkan
bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan
dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.

b. Elektronic Data Interchange (EDI) adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-
transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara
formal, EDI didefinisikan oleh International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data
terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari satu sistem komputer
ke sistem komputer lain dengan menggunakan media elektronik”. Keuntungan menggunakan EDI
adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, respon dan
pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.

c. Internet Commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi
untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa.
Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang
akan dikirimkan melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti memberikan
keuntungan, antara lain:

Untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet

Harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan
membuka outlet retail di berbagai tempat

Internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang
relatif lebih murah

Pembelian melalui internet selalu akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat
pemesan.

2.7 Manfaat dari Penerapan E-Commerce

Secara umumnya, E-Commerce merupakan aktivitas perdagangan melalui media internet. Dengan
adanya EC ini banyak sekali manfaat atau keuntungan yang dihasilkannya. Manfaat atau keuntungan
ini terbagi menjadi tiga obyek, yaitu manffat bagi konsumen, manfaat bagi masyarakat dan manfaat
bagi bisnis. Berikut ini penjelasannya.

o Manfaat E-Commerce bagi Konsumen

a. Electronic commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain
selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.

b. Electronic commerce meemberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan; mereka bisa memilih
berbagai produk dari banyak vendor.

c. Electronic commerce menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan
dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
d. Dalam beberapa kasus, khususnya pada produk-produk yang digitized, EC menjadikan pengiriman
menjadi sangat cepat.

e. Pelanggan bisa menerima informasi relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari
atau minggu.

f. Electronic commerce memungkinkan partisipasi dalam pelelangan maya (virtual auction).

g. Electronic commerce memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan pelanggan
lain di electronic community dan bertukar pikiran serta berbagai pengalaman.

h. Electronic commerce memudahkan persaingan, yang pada akhirnya akan menghasilkan diskon
secara substansial.

o Manfaat E-Commerce bagi Masyarakat

a. Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak banyak keluar
untuk berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta
mengurangi polusi udara.

b. Electronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah,
sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan meningkatkan taraf hidup
mereka.

c. Electronic commerce memungkinkan orang di negara-negara Dunia ketiga dan wilayah pedesan
untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa EC. Ini juga
termasuk peluang untuk belajar berprofesi serta mendapatkan gelar akademik.

d. Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan
pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan atau
dengan kualitas yang lebih baik.

o Manfaat E-Commerce bagi Bisnis

a. Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan diseluruh dunia. Oleh karena itu dengan
memperluas bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan.

b. E-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaan yang


melakukan bisnis diinternet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan
untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis
tradisional.
BAB III

Penutup

Komunikasi akan Efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan merangsang pihak lain untuk
berpikir atau melakukan sesuatu. Juga akan membantu mengantisipasi masalah, membuat
keputusan yang tepat, dapat mengkoordinasikan aliran kerja, mengawasi orang lain, dan
mengembangkan berbagai hubungan. Dalam dunia bisnis, reputasi dan kredibilitas harus dibangun
agar kustomer merasa nyaman hingga memberikan kepercayaannya pada anda. Terutama dalam
hubungan bisnis jangka panjang dengan pekerja dan kustomer, memiliki kepekaan profesionalisme
akan menghadirkan banyak nilai positif.

Disinilah perlunya memainkan peran komunikasi bisnis. Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran
pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan
sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar
informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan. Komunikasi yang effektif dalam dunia
bisnis merupakan hal paling esensial guna bertahan dan mendapatkan kemajuan. Adalah fakta
bahwasannya komunikasi yang sukses adalah dasar dari sebuah hubungan yang baik antara atasan
dan bawahan, antara pekerja dan manajemen, dan antara pelanggan dan penjual.

Sistem komunikasi yang baik dan efisien akan membantu koordinasi yang lebih baik serta kontrol
yang efisien. Sistem komunikasi yang baik menghasilkan pemahaman yang jelas, produksi yang baik,
dan iklim yang sehat dalam sebuah organisasi. Di era globalisasi ini, tantangan seorang manajer di
masa depan relatif akan semakin sulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang
cenderung semakin turbulen. Para manajer perlu membekali diri dengan keterampilan lintas budaya,
berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen / bisnis bangsa
lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis.
Disini peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca,
menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan. Disamping menyampaikan gagasan, baik lisan
maupun tertulis secara sistematik. Di era e-bisnis, Komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis
tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi dan
memberikan peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya, melalui
berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, pemasaran produk ataupun lainnya. Melalui e-bisnis,
transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas dan zona waktu yang hampir pada saat
yang bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai