Kota Surabaya 18 2002
Kota Surabaya 18 2002
SALINAN
GAN
PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA
NOMOR 18 TAHUN 2003
TENTANG
IZIN PENEBANGAN POHON
WALIKOTA SURABAYA,
C:\Rizal\HK
2
Dengan persetujuan
MEMUTUSKAN
C:\Rizal\HK
3
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
C:\Rizal\HK
4
12. Wajib Reribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut
peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk
melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau
pemotong retribusi tertentu;
19. Dinas Polisi Pamong Praja adalah Dinas Polisi Pamong Praja
Kota Surabaya.
BAB II
KETENTUAN PERIZINAN
Pasal 2
Pasal 3
C:\Rizal\HK
5
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
C:\Rizal\HK
6
BAB III
NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
BAB IV
C:\Rizal\HK
7
GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 11
BAB V
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 12
BAB VI
PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF
Pasal 13
BAB VII
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF
Pasal 14
(2) Tarif retribusi untuk cabang, dahan dan ranting pohon, sebesar
Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) setiap meter kubik;
C:\Rizal\HK
8
BAB VIII
TATA CARA DAN WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal 15
Pasal 16
BAB IX
SAAT RETRIBUSI TERUTANG
Pasal 17
BAB X
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 18
Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat waktu atau kurang
bayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 %
(dua persen) setiap bulan dari besarnya retribusi yang terutang
yang tidak atau kurang bayar dan ditagih dengan menggunakan
STRD.
Pasal 19
C:\Rizal\HK
9
Pasal 20
BAB XI
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 21
BAB XII
TATA CARA PENAGIHAN
C:\Rizal\HK
10
Pasal 22
(1) Surat Teguran atau surat peringatan atau surat lain yang
sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan retribusi
dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pembayaran;
(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran
atau surat peringatan atau surat lain yang sejenis disampaikan,
wajib Retribusi harus melunasi retribusi yang terutang;
(3) Surat teguran, surat peringatan atau surat lain yang sejenis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Kepala
Daerah.
BAB XIII
PENGURANGAN, KERINGANAN DAN
PEMBEBASAN RETRIBUSI
Pasal 23
BAB XIV
KEDALUWARSA
Pasal 24
BAB XV
TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG
C:\Rizal\HK
11
Pasal 25
(1) Piutang retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak
untuk melakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat
dihapus;
BAB XVI
PENGAWASAN DAN PENERTIBAN
Pasal 26
BAB XVII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 27
(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2), adalah pelanggaran.
Pasal 28
C:\Rizal\HK
12
BAB XVIII
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 29
C:\Rizal\HK
13
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 32
Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal 19 September 2003
WALIKOTA SURABAYA,
ttd
Diundangkan di Surabaya
pada tanggal 19 September 2003
C:\Rizal\HK
14
ttd
ALISJAHBANA
ttd
HADISISWANTO ANWAR
C:\Rizal\HK
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA
NOMOR 18 TAHUN 2003
TENTANG
IZIN PENEBANGAN POHON
I. UMUM
Pasal 1
Angka 1
Cukup jelas.
Angka 2
Cukup jelas.
Angka 3
Cukup jelas.
Angka 4
Cukup jelas.
Angka 5
Cukup jelas.
C:\Rizal\HK
-16
2-
Angka 7
Cukup jelas.
Angka 8
Cukup jelas.
Angka 9
Cukup jelas.
Angka 10
Cukup jelas.
Angka 11
Cukup jelas.
Angka 12
Cukup jelas.
Angka 13
Cukup jelas.
Angka 14
Cukup jelas.
Angka 15
Cukup jelas.
Angka 16
Cukup jelas.
Angka 17
Cukup jelas.
Angka 18
Cukup jelas.
Angka 19
Cukup jelas.
Pasal 2
Pada prinsipnya menebang pohon yang dikuasai/milik Pemerintah Daerah
dilarang apabila tidak mendapat izin dari Kepala Daerah atau pejabat
yang ditunjuk. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 17 huruf a,
Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2002 tentang
Pengelolaan Ruang terbuka Hijau.
Pasal 3
Jaringan utilitas kota meliputi jaringan yang diadakan oleh Perusahaan
Listrik Negara, Perusahaan Negara Gas, PT. Kereta Api Indonesia, PT.
Telekomunikasi, Perusahaan Daerah Air Minum dan instansi utilitas
lainnya.
Pasal 4
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3) Persetujuan dari pejabat dimaksud dapat juga disampaikan
melalui telepon atau dengan cara lainnya.
C:\Rizal\HK
17
-3-
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Pengaturan persyaratan dan tata cara pemberian izin ditetapkan
oleh Kepala Daerah dimaksudkan agar lebih bersifat fleksibel,
namun tetap ada kepastian hukum.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan kewajiban untuk mempertahankan
keserasian/ keindahan pohon dalam melakukan kegiatan
penebangan pohon adalah penebangan pohon dalam pengertian
pemangkasan dahan/ cabang/ ranting dan daun pohon.
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 8
Pemungutan retribusi tersebut tidak dimaksudkan sebagai upaya untuk
peningkatan Pendapatan Asli Daerah semata-mata, akan tetapi agar
Pemerintah Daerah tetap memperoleh pemasukan/ kontribusi apabila
ternyata harus dilakukan penebangan pohon.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Ayat (1)
Pangkal batang pohon dimaksud adalah ketinggian + 10 cm dari
permukaan tanah.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
C:\Rizal\HK
18
-4-
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Ketentuan tersebut dimaksudkan agar setiap pelanggaran yang terjadi
tidak selalu atau hanya dikenakan sanksi pidana.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Ketentuan pasal ini mengisyaratkan bahwa apabila ternyata pelanggaran
tersebut termasuk dalam jenis pelanggaran terhadap undang-undang
Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup maka selain ancaman pidana
sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut dikenakan juga
sanksi administrasi dan ketentuan pidana sebagaimana diatur dalam
Peraturan Daerah ini.
Pasal 29
Cukup jelas
Pasal 30
Cukup jelas
Pasal 31
Ketentuan berlaku efektif tersebut untuk memberikan kesempatan
dilakukannya sosialisasi kepada masyarakat dan penetapan aturan
pelaksanaan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 32
Cukup jelas
C:\Rizal\HK
19
TENTANG
IZIN PENEBANGAN POHON
WALIKOTA SURABAYA,
C:\Rizal\HK