Anda di halaman 1dari 7

4 Manfaat Jagung untuk Kesehatan yang Mungkin Tak Pernah Anda Duga

Oleh Ajeng QuamilaInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr.

Tania Savitri - Dokter Umum

Banyak yang mengonsumsinya sebagai camilan renyah teman nonton bioskop. Tak

sedikit pula yang lebih menggemari versi “tradisional”-nya, dibakar di atas arang dengan
olesan mentega atau dijajakan hangat-hangat bersama kacang rebus di pinggir jalan. Ya,

jagung adalah salah satu makanan pokok orang Indonesia. Sayangnya tanaman yang

satu ini sering dianggap tak memiliki kebaikan gizi untuk tubuh, selain memang

mengenyangkan karena tinggi karbohidrat. Padahal, ada banyak hal mengejutkan

seputar manfaat jagung untuk kesehatan.

Mengulik kandungan nutrisi di dalam jagung

Si kuning manis nan gurih yang punya nama latin Zea mays ini sebetulnya tergolong ke

dalam buah-buahan karena dihasilkan melalui proses pembuahan.


Per 100 gram (gr) jagung menyumbang sekitar 69,1 gr karbohidrat, 9,8 gr protein, 7,3 gr

lemak, 2,2 gr serat. Buah ini juga dilengkapi dengan berbagai vitamin dan mineral, seperti

30 mg kalsium, 538 mg fosfor, 2,3 mg besi, 79,3 mg kalium, hingga 3 mg vitamin C.

Apa saja manfaat jagung untuk kesehatan?

Sumber: Pillsbury

Berikut empat manfaat jagung yang mungkin tak pernah Anda ketahui sebelumnya.

1. Tinggi gula, tapi aman untuk gula darah

Komposisi nutrisi utama jagung adalah karbohidrat, yang hampir memenuhi 6-7% dari

kebutuhan harian. Namun tidak seperti kandungan karbohidrat olahan dalam roti atau

nasi putih yang cepat menguras energi, karbohidrat dalam buah ini memberikan suplai

energi yang stabil dan tahan lama.


Ini karena karbohidrat yang terkandung dalam jagung adalah karbohidrat kompleks.

Selain itu, buah ini juga mengandung serat dan protein. Kombinasi ketiga nutrisi ini

dicerna lambat oleh tubuh, dan sekaligus bermanfaat untuk mengendalikan kadar gula

darah karena serat memperlambat kecepatan tubuh memecah karbohidrat (glukosa)

untuk dilepaskan ke dalam aliran darah.

Meskipun kadar gula dalam buah ini termasuk tinggi (2 gram per 100 gram), buah ini

bukanlah makanan dengan indeks glikemik tinggi. Itulah mengapa jika Anda makan buah

ini secara utuh, tidak akan menyebabkan gula darah Anda melonjak secara dramatis.

Sebaliknya, makan buah ini dalam jumlah sewajarnya telah terbukti berhubungan dengan

kontrol gula darah yang lebih baik pada diabetesi.

2. Menjaga kesehatan mata

Si kuning manis dan gurih ini diperkaya dengan vitamin C (8% dari kebutuhan harian),

magnesium, dan vitamin B. Vitamin C penting dalam menunjang perbaikan sel,

meningkatkan kekebalan tubuh, dan memiliki sifat anti-penuaan, sementara vitamin B

berperan penting dalam pengolahan energi.

Bukan hanya itu, magnesium juga penting untuk menunjang kinerja sistem saraf dan

kontraksi otot-otot tubuh. Menariknya lagi, meski mungkin terdengar mengejutkan,

jagung merupakan sumber pangan yang kaya akan antioksidan dibanding banyak biji-

bijian sereal lainnya, seperti lutein, zeaxanthin, asam ferulat, dan beta-karoten.
Karotenoid (lutein, beta-karoten, dan zeaxanthin) dikenal dapat mampu menunjang

sistem imun tubuh dan telah terbukti berperan penting dalam kesehatan mata. Tingginya

kadar dua karotenoid ini dalam darah sangat terkait dengan penurunan risiko dari

degenerasi makular dan katarak.

Sumber: The Spruce Eats

3. Melindungi dari risiko penyakit jantung

Makanan ini juga menyediakan senyawa fitokimia fenolik yang bermanfaat bagi

kesehatan jantung dan mengendalikan tekanan darah tinggi. Kebanyakan penelitian

yang berfokus pada pengaruh asupan antioksidan terhadap penyakit dan pengurangan

risikonya, belum secara khusus meneliti manfaat jagung dan kandungan antioksidannya.
Akan tetapi, dalam beberapa penelitian skala kecil, buah ini disebut-sebut sebagai

makanan yang penting dalam melindungi sekaligus menurunkan faktor risiko penyakit

jantung. Beberapa mekanisme untuk penurunan risiko penyakit jantung mungkin terkait

dengan sifat-sifat lain dari fitonutrien jagung yang melampaui sifat antioksidan di

dalamnya.

4. Menurunkan risiko kanker usus

Bagi Anda penggemar berat jagung, pasti paham benar sensasi perut kenyang yang

super memuaskan padahal hanya dengan memakan satu bonggolnya. Manfaat jagung

yang mengenyangkan ini berkat kandungan seratnya, yang bisa mencapai 2-4 gram per

100 gram alias setara dengan 9% kebutuhan serat harian.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa serat adalah salah satu nutrisi kunci untuk

memelihara sistem pencernaan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa buah ini dapat

mendukung pertumbuhan bakteri ramah di usus besar dan juga bisa diubah oleh bakteri

ini agar menjadi asam lemak rantai pendek, atau SCFA.

SCFA dapat membantu menurunkan risiko Anda terhadap banyak gangguan

pencernaan, termasuk risiko kanker usus. Manfaat jagung untuk sistem pencernaan juga

mungkin datang dari sifat alaminya yang bebas gluten.

Konsumsi gluten terkait dengan beragam gejala negatif, termasuk perut kembung, kram,

diare, sembelit, hingga kelelahan dan masalah kulit. Bahkan efek ini tidak hanya terbatas

muncul pada mereka yang punya penyakit Celiac atau alergi gluten saja.
Ini membuat jagung atau tepung jagung sebagai alternatif yang baik untuk gandum atau

makanan yang mengandung gluten lainnya. Uniknya, manfaat jagung terhadap

kesehatan sistem pencernaan dilaporkan lebih besar pada popcorn. Pria yang makan

popcorn paling banyak berpeluang 28% lebih rendah untuk mengembangkan gangguan

pencernaan dibandingkan dengan pria yang jarang atau tidak sama sekali mengonsumsi

popcorn.

Anda mungkin juga menyukai