Anda di halaman 1dari 9

Individu, Keluarga, dan Masyarakat

Disusun Oleh :

Nama : Topa Nagara

NPM : 15117986

Kelas :1KA28

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI


SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan izin dan
kekuatan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Individu,
Keluarga, dan Masyarakat”
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi
maupun sistematikanya. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, saya mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi
saya dan umumnya bagi pembaca.

Bekasi,

Topa Nagara

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang diciptakan oleh
tuhan di muka bumi ini yang hidup dibekali dengan akal dan hidup dengan
cara berkelompok saling membutuhkan satu sama lain, mereka juga memiliki
organisme yang terbatas di bandingkan dengan makhluk hidup lain ciptaan
tuhan. Oleh karna itu manusia untuk megatasi keterbatasan kemampuan
organisasinya itu, manusia mengembangkan sistem-sistem dan hidupnya
melalui kemampuan akalnya seperti sistem mata pencarian dan sitem
perlengkapan hidup lainnya.
Naluri manusia untuk selalu berhubungan denga oranglain
disebut “gregariousness” oleh karena itu manusia disebut dengan makhluk
sosial. Dengan adanya naluri ini, manusia mengembangkan pengetahuaannya
dan memberikan makna pada hidupnya, sehingga timbul yang kita kenal
sebagai kebudayaan ya itu sistem interintregasi dari perilaku manusia dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian manusia dikenal
dengan makhluk yang berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk
kebudayaan.
Manusia itu pada hakekatnya adalah makhluk sosial,tidak dapat
hidup menyendiri. Manusia itu merupakan makhluk yang bergaul,
berinteraksi. Perkembangan ini menjadikan kesatuan-kesatuan
manusia,kelompok sosial yang berupa keluarga dan masyarakat maka
terbentuklah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem kemasyarakatan atau
organisasi sosial yang mengatur hidup mereka, memenuhi hidupnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pengertian Individu dan Pertumbuhan
1.2.2 Pengertian dan Jenis-Jenis Fungsi Keluarga
1.2.3 Makna Individu, Keluarga, dan Masyarakat dan hubungannya
1.2.4 Pengertian dan Proses Urbanisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Individu dan Pertumbuhan
2.1.1 Individu
Individu berasal dari kata latin ‘individuum’ artinya yang tak terbagi atau
satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusia
sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan
yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Makna manusia menjadi
Individu apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku
massa yang bersangkutan. Proses Individualisasi atau aktualisasi diri
merupakan proses peningkatan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai
pada dirinya sendiri.
2.1.2 Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju atau dewasa. Menurut
para ahli yang menganut aliran asosiasi bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses
asosiasi. Proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap
karena pengaruh.
2.2 Fungsi Keluarga
Keluarga mempunyai perannya masing-masing dalam sosialisasi di lingkungannya.
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh keluarga
itu.
Macam-macam fungsi keluarga :
• Fungsi biologis yaitu keluarga dapat memberikan persiapan perkawinan bagi anak-
anaknya berupa pengetahuan kehidupan bereproduksi suami-istri, pengetahuan mengatur rumah
tangga, pengetahuan tugas suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak.
• Fungsi pemeliharaan yaitu keluarga dapat memberikan perlindungan seperti
menyediakan rumah sebagai tempat berlindung, memelihara kesehatan, memberikan
pengamanan dari bahaya.
• Fungsi ekonomi berarti keluarga berkewajiban memberikan kebutuhan pokok seperti
sandang pangan dan tempat tinggal
• Fungsi keagamaan yaitu keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mengamalkan ajaran-
ajaran agama sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Fungsi sosial berarti keluarga berperan untuk memperkenalkan nilai-nilai dan sikap yang
dianut oleh masyarakat pada anak-anaknya seperti mempelajari peranan yang diharapkan akan
mereka jalankan kelak. Dalam fungsi ini keluarga diharapkan menjadi pewarisan kebudayaan
atau nilai-nilai kebudayaan seperti sopan santun bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang
baik buruknya perbuatan.
2.3 Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Kehidupan sosial manusia pasti mempunyai aktifitas sosial dalam hidupnya. Aktifitas
sosial itu seperti antar Individu, sampai antar kelompok. Dalam suatu populasi manusia pasti
akan membentuk sebuah kelompok, dan sebuah kelompok adalah sekumpulan suatu individu.
Pada bab ini akan menjelaskan kaitannya Individu, Keluarga dan Masyarakat.
Masyarakat tidak akan terbentuk jika tidak ada sekumpulan banyak keluarga, begitu juga
Keluarga tidak akan terbentuk jika hanya punya satu Individu. Yang artinya Individu jika
bertemu Individu yang lain akan membuat suatu Keluarga atau suatu kelompok yang akan
terbentuk menjadi Masyarakat.
Dalam Ilmu Sosial Dasar yang mengkaji tentang masalah-masalah sosial, Individu,
Keluarga dan Masyarakat juga mempunyai masing-masing masalah sosial yang perlu dibahas.
Dalam setiap Individu, manusia mempunyai sifatnya masing-masing. Sifat-sifat atau kepribadian
itulah yang biasanya bisa berdampak positif dan negatif pada suatu keluarga dan masyarakat.
Suatu Individu yang mempunyai sifat positif maka bisa mendapatkan kemajuan dalam
bersosialisasi di lingkungannya, sedangkan suatu individu yang mempunyai sifat negatif bisa
berdampak buruk untuk keluarga maupun masyarakat. Contoh sifat negatif tersebut misalnya,
seorang satu individu yang mempunyai sifat pemarah bisa membuat kalangan anggota suatu
keluarga menjadi ikut seperti individu itu yaitu menjadi pemarah. Satu individu yang mempunyai
sifat tersebut bisa saja tidak disukai masyarakat yang ada disekitarnya.
Dari suatu sifat negatif seperti itu saja bisa menimbulkan masalah sosial. Masalah sosial
tersebut misalnya individu yang memiliki sifat pemarah akan dijauhkan oleh masyarakat, dan
individu itu pun bisa mencoba menyulut amarah individu lain agar diperhatikan.
2.4 Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
Individu, Keluarga dan Masyarakat mempunyai hubungan erat karena masyarakat
dibentuk melalui individu-individu yang sadar akan perannya. Dan keluarga pun terbentuk dari
satu individu dan individu lainnya dan menghasilkan satu individu yang lain. Manusia juga
sebagai makhluk sosial juga akan membentuk suatu kelompok yang terdiri dari individu yang
karakternya berbeda-beda.

Individu mempunyai makna yaitu manusia merupakan makhluk yang mempunyai satu
kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagian keseluruhan, sebagai kesatuan. Untuk menjadi
individu yang mandiri, manusia mengalami proses. Proses tersebut adalah proses pemantapan
dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama.

Makna Keluarga dalam kehidupan yaitu untuk mengajari suatu individu tentang dunia
dari suatu kelompok terdekat karena keluarga adalah sekumpulan individu yang paling dekat
dengan individu tersebut. Keluarga merupakan satu kesatuan sosial yang mempunyai sifat-sifat
tertentu yang sama dalam kesatuan masyarakat. Masyarakat yaitu sekumpulan kelompok dari
beberapa individu yang bersosialisasi. Individu-individu yang bekerja sama akan menghasilkan
kelompok masyarakat yang sejahtera.
2.5 Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah
yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan
kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah
peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah
lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan
lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase
penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah
satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni migrasi
penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke
kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota, sedangkan Mobilitas Penduduk berarti
perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang
biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa,
impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau
faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau
faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat
menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya Urbanisasi :

1. Lahan pertanian semakin sempit.


hal ini akan memicu terjadinya urbanisasi krna akibat dari kemajuan suatu kota menjadi kota
modern, sehingga tanah yang biasa di jadikan lahan pertanian menjadi kurang, karena,
kebanyakan lahan tersebut sudah menjadi pabrik ataupun perusaan besar.
2. Merasa tidak cocok dengan budaya setempat.
kebanyakan masyarakat yg menjadi warga asing di sebuah negara banyak merasakan ketidak
cocokan dengan budaya yg dulu mereka anut, karena itu mereka memilih melakukan urbanisasi
sehingga mereka bisa mencari budaya yang di anggap pantas buat si pelaku urbanisasi.
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan kerja.
Faktor ini biasa terjadi atau yang paling sering terjadi dalam proses urbanisasi, dikarenakan si
pelaku ingin atau mempunyai hasrat untuk mendapatkan pekerjaan, karena, di tempat asalnya
lapangan kerja kurang atau tidak memadai.
4. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya.
Seiring berkembangnya zaman menuju kemoderenan, si pelaku urbanisasi ingin menjadi orang
kaya dikarenakan si pelaku memiliki kemauan bersaing yang pantang menyerah sehingga ia
bertekad untuk menjadi orang kaya, hal ini di karenakan banyak manusia yg melakukan
urbanisasi ke kota maupun negara lain ingin berhasil, artinya mereka ingin memutar nasib
menjadi orang kaya.

BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga dan masyarakat
memiliki relasi atau hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hubungan yang
dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara komponen-komponen tersebut.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan masyrakat yang
menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha mengambil jarak
dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan
kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan
sebagai individu jika individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

http://anugrahdwitama.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-urbanisasi-beserta-proses.html
https://yellowreddk.wordpress.com/2014/10/11/ilmu-sosial-dasar-individu-keluarga-dan-
masyarakat/
BERBAGI

Anda mungkin juga menyukai