Anda di halaman 1dari 15

WACANA PEMBLOKIRAN FACEBOOK

OLEH DPR

Tugas ini dibuat untuk syarat nilai akhir sosiologi

Disusun oleh kelompok koran sindo

Ahmad Hafizh Alaudin /161710272


Anugrah Bhakti Yudha /161710208
Humaira Alamna Qalbi /161710282
Maulana Syamsu Hidayat /161710222
Mig Asvino /161710288
Muhammad Raihan Dwiarvianto /171811342
Muhammad Zizou Wahid /161710339

SMA Negeri 5 Bogor, Jl.Manunggal No.22

0
Kata pengantar

Segala puji dan rasa syukur kami haturkan kehadirat Allah


swt , yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pembelajaran
Sosiologi kami dari berita yang berjudul “DPR Munculkan Opsi
Blokir Facebook”. Salawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
nabi kita , Rasulullah Muhammad saw , yang tak pernah surut dalam
membela kebenaran.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh nilai akhir sosiologi , SMA Negeri 5 Bogor
Dalam penyusunan laporan ini kami sadar mendapat banyak
partisipasi, konstribusi ,bimbingan, dan arahan berbagai pihak. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapa
terima kasih yang tulus kepada pihak yang sudah membantu dalam
menyelesaikan laporan ini
Kami berharap makalah yang kami buat ini dapat
memberikan pengetahuan kepada para pembaca , kami mengetahui
bahwa makalah yang kami kerjakan masih memiliki banyak kesalahan
dan kekurangan maka dengan ini kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca

Bogor, 29 Mei 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...1
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………....2

1.PENDAHULUAN………………………………………...……………………..3
LATAR BELAKANG MASALAH………………………………………………3
RUMUSAN MASALAH………………………………………………………… 4
TUJUAN MASALAH…………………………………………………………….4
KAJIAN PUSTAKA………………………………………………………………….5
METODE PENELITIAN……………………………………………………………..7
PEMBAHASAN…………………………………………………………………..…..8
KESIMPULAN………………………………………………………………..……..12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seperti yang telah diketahui bersama, situs jejaring sosial
pada zaman dewasa ini sudah sangat menjamur di semua kalangan
masyarakat. Mulai dari anak kecil, remaja hingga dewasa
menggunakan fasilitas ini untuk berhubungan dengan teman ataupun
mengenal teman baru yang terkadang sulit untuk bertemu secara
langsung. Namun penggunaan situs jejaring sosial layaknya
Facebook, My Space ataupun Twitter, dapat memberikan dampak
yang buruk juga terhadap perkembangan mental seorang manusia.
Salah satu situs jejaring sosial yang paling populer adalah
Facebook. Facebook adalah jejaring sosial yang menjadi rangking
pertama diakses oleh masyarakat Indonesia. Begitu mudah
mendapatkan teman di sini, karena teknologi yang ada di dalamnya
sangat canggih dan juga ketersediaan berbagai macam bahasa terdapat
di Facebook.
Belakangan ini Facebook marak di bicarakan karena kasus
penyalahgunaan data privasi lebih dari satu juta akun yang ada di
Indonesia. Pemerintahan Indonesia akan memberi hukuman kepada
pihak Facebook karena bagaimanapun penyalahgunaan data itu
merupakan pelanggaran hukum. Banyak dari kalangan masyarakat
dan orang-orang parlemen meminta untuk melakukan blokir total
kepada Facebook, tetapi tetap yang akan menjadi penentu akhir adalah
pemerintah.
Hal tersebut merupakan latar belakang mengapa kami
mengangkat materi ini, karena telah melibatkan banyak pihak dan
korban yang tidak tahu bahwa akun mereka telah disalahgunakan oleh
pihak Facebook. Itu mengartikan bahwa pengamanan dari pihak
Facebook masih kurang untuk menjaga privasi pengguna sosial media
tersebut.

3
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat kami rumuskan
masalahnya sebagai berikut :
1. Apakah dengan memblokir Facebook dapat menyelesaikan masalah?
2. Apakah penyalahgunaan ini dapat berujung konflik?
3. Apa hukuman yang pantas untuk diterima oleh pihak Facebook?
4. Apa akibat dari penyalahgunaan data privasi tersebut ke para
pengguna Facebook?
5. Bagaimana cara yang terbaik untuk menyelesaikan konflik tersebut?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui memblokir Facebook dapat menyelesaikan
masalah atau tidak
2. Untuk mengetahui konfilik bisa terjadi di masalah ini atau tidak
3. Untuk mengetahui hukum yang pantas diterima oleh pihak Facebook
4. Untuk mengetahui akibat dari masalah tersebut ke para pengguna
Facebook
5. Untuk mengetahui cara yang tepat untuk menyelesaikan konflik
tersebut

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial berkantor pusat di


Menlo Park, California, Amerika Serikat yang diluncurkan pada bulan
Februari 2004. Hingga September 2012, Facebook memiliki lebih dari
separuhnya menggunakan telepon genggam. Pengguna harus
mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna
dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai
teman, dan bertukar pesan,termasuk memperbarui profilnya. Selain itu,
pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan
yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau
perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-
teman mereka ke dalam daftar seperti “Rekan Kerja” atau “Teman
Dekat”.

Facebook memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Ruang lingkup ini
mencapai hampir seluruh dunia, yang memiliki akses terhadap internet
juga dapat mengakses World Wide Web atau WWW. Karena tidak
terbatasnya pengaruh Facebook dalam berbagai hal dalam kehidupan
manusia, hampir setengah dari populasi manusia di seluruh dunia aktif
menggunakan Facebook setiap hari. Hal ini didukung oleh globalisasi
dan kemajuan teknologi di serluruh dunia. Tidak dapat dipungkiri
bahwa Facebook sudah menjadi bagian dari kehidupan kita yang
penggunaannya sudah seperti makanan pokok bagi kita. CEO dan
Penemu Facebook, Mark Zuckerberg, sejak berdirinya Facebook,
sudah meraup kekayaan sebanya $56 Milyar Amerika, atau setara
dengan kurang lebih Rp746,6 triliun. Kekayaan ini membuat Mark
menjadi orang terkaya nomor 5 di dunia. Dengan semua kelebihan ini,
Mark otomatis juga bertanggung jawab atas kurang lebih 2 milyar
penggunanya yang mempercayakan semua informasi detil yang
termasuk biodata dan riwayat hidup kepada Mark selaku CEO
Facebook. Jika terdapat masalah dan penyalahgunaan data sedikitpun,
akan memicu kontorversi yang korbannya adalah seluruh dunia. Hal
ini pun sekarang bukan hanyalah pengandaian saja, karena baru saja
sebulan lalu, tepatnya bulan April 2018 kemarin, Facebook “secara
tidak sengaja” telah membocorkan data penggunanya ke publik lewat
pihak ketiga. Masalah ini jelas sangat menuai konflik, dan juga upaya-

5
upaya pemerintah Indonesia untuk mencegah masalah ini bertambah
parah. Opsi pemblokiran Facebook pun dimunculkan oleh DPR-RI
agar data-data pribadi para pengguna Facebook di Indonesia tidak
terancam oleh penggiringan opini dan fitnah-fitnah yang dapat memicu
konflik horizontal dalam kehidupan bermasyarakat.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode penelitian


analisis koran. Koran yang kami gunakan adalah koran Sindo. Dalam
koran Sindo hari Rabu tanggal 18 April 2018 lalu, halaman satu dan
halaman berlanjut ke halaman sebelas, kami menemukan topik yang
sesuai dengan tema pembelajaran Sosiologi kami sekarang. Judul dari
berita tersebut adalah “DPR Munculkan Opsi Blokir Facebook”. Kami
meneliti topik pemberitaan koran ini mulai dari hari Jum’at, tanggal 4
Mei 2018 saat pertama kali Bu Annetha memberikan penjelasan
mengenai tugas analisis koran ini. Lalu format dari dokumen ini segera
dibuat saat itu juga sesuai dengan persyaratan yang ada.
Kami mencermati setiap paragraf dari berita tersebut lalu kami
tuangkan kedalam karya ilmiah ini menjadi hasil analisis berita. Pokok
bahasan atau topik dari berita ini hanya bersumber dari koran Sindo
saja, namun informasi-informasi tambahan yang berupa data
kuantitatif yang bentuknya tidak bisa diduga-duga, alias data yang
konkret dan pasti benarnya. Data mengenai jumlah kekayaan
seseorang, data banyaknya pengguna, bahkan data korban kebocoran
data, kami cari tahu secara detil diluar koran Sindo yang berisi berita
tersebut, dikarenakan analisis kami membutuhkan data lain yang dapat
dipercaya dan asli, bukan berita bohong, sehingga dapat meyakinkan
pembaca dan terbukti atas dasar-dasar dari banyak sumber terpercaya,
yang juga merupakan sumber seperti artikel dan koran online dari
Sindo maupun koran lain.

Kami saling bertukar pendapat (brainstorming) untuk menganalisis


satu persatu rumusan masalah yang ada dan juga koran itu sendiri,
sehingga tercipta kesimpulan yang meyakinkan para pembaca. Media
pembuatan karya ilmiah ini adalah laptop dan telepon genggam. Kami
mencari data tambahan lewat internet. Penggunaan internet hanya
digunakan untuk pencarian data tambahan tadi, dan juga untuk
menambahkan informasi lebih banyak.

7
BAB IV
PEMBAHASAN

Menurut koran dari kelompok kami yaitu koran Sindo, kami dapat
menganalisis semua rumusan masalah yang telah kami rumuskan.
Rumusan pertama “Apakah dalam memblokir Facebook dapat
menyelesaikan masalah?” Jawaban dari kelompok kami adalah tidak.
Hal ini dapat kami simpulkan demikian karena, pengguna dari
Indonesia merupakan pengguna terbanyak ke-3 di dunia. Dengan
bocornya satu juta data pengguna Facebook dari Indonesia tidak akan
membuat solusi pemblokiran tidak menjadi solusi terefektif. Satu juta
pengguna adalah angka yang banyak, namun tidak mewakilkan seluruh
pengguna Indonesia yang mencapai ratusan juta pengguna.
Pemblokiran hanya akan membuat pengguna lainnya tidak setuju dan
mempertanyakan tindakan pemerintah. Lalu ada juga delapan puluh
enam juta pengguna lainnya dari bermacam-macam negara, seperti
Amerika Serikat, Filipina, Inggris, Meksiko, dan negara lainnya yang
mengalami masalah bocornya data pribadi Facebook ini. Namun,
negara lain yang mengalami hal serupa sudah menangani masalah ini
dengan cepat dan tanggap sehingga opsi pemblokiran Facebook tidak
ada.
Rumusan masalah kedua “Apakah penyalahgunaan ini dapat berujung
konflik?” Menurut kami, dengan bocornya data-data privasi para
pengguna Facebook dapat berujung konflik karena, data-data privasi
para pengguna Facebook tidak untuk diperlihatkan, hanya untuk
pengguna itu sendiri. Itu juga merupakan privasi para pengguna
Facebook dan tidak boleh disebarluaskan. Hal ini juga tertera pada
kesepakatan lisensi antara pengguna dan Facebook, yang dimana
kesepakatan lisensi tersebut menyebutkan bahwa data-data privasi
pengguna tidak boleh dibocorkan atau disebarluaskan kepada pihak
yang tidak bertanggung jawab.
Rumusan masalah ketiga “Apa hukuman yang pantas untuk pihak
Facebook?” berdasarkan sumber lain, Facebook terancam hukuman
pidana sampai 12 tahun maupun denda sampai 12 Miliar Rupiah.
Hukuman ini merupakan hukuman yang diputuskan oleh pemerintah
Indonesia, belum termasuk tuntutan-tuntutan hukuman dari negara
lain. Menurut kami selaku penganalisis masalah ini, hukuman ini

8
merupakan hukuman yang tepat, dikarenakan Facebook merupakan
perusahaan besar yang pengaruhnya ada di seluruh dunia.
Rumusan masalah keempat “Apa akibat dari penyalahgunaan data
privasi tersebut kepada para pengguna Facebook?” Menurut kami data-
data privasi pengguna Facebook dapat disalahgunakan oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab. Namun, kecil kemungkinan hal ini untuk
terjadi, karena pihak Facebook telah mengonfirmasi bahwa yang
mendapat data dari delapan puluh tujuh pengguna Facebook adalah
pihak ketiga yang diberi izin sepihak oleh Facebook sendiri, tanpa
sepengetahuan penggunanya. Pihak ketiga tersebut yaitu Cambridge
Analytics. Namun tetap saja hal ini merupakan hal yang tidak
diperbolehkan untuk terjadi karena menyangkut data dari sekian
banyak pengguna Facebook yang merupakan data pribadi yang hanya
boleh diakses oleh pengguna itu sendiri. Kedua pihak, Facebook
maupun Cambridge Analytics sama-sama menanggung kesalahan atas
bocornya data pengguna yang merupakan tindakan ilegal, menyalahi
kesepakatan lisensi antara pengguna dan Facebook. Selain dampak-
dampak di atas, Facebook kemungkinan akan kehilangan kepercayaan
atas penggunanya di Indonesia. Hal serupa mungkin akan terjadi juga
di negara lain yang mengalami kebocoran data tersebut.
Rumusan masalah kelima “Bagaimana cara yang terbaik untuk
menyelesaikan konflik tersebut?” Menurut kami, pemblokiran
Facebook tidak akan menyelesaikan permasalahan ini. Justru, akan
timbul permasalahan baru jika Facebook pada akhirnya diblokir.
Facebook telah memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Banyak
masyarakat membuat ‘lapak’ digital untuk melakukan transaksi dari
komoditas terdekat dengan mereka. Di saat negara belum bisa
memberikannya, Facebook sejak awal sudah mampu memberikan
marketplace sederhana untuk rakyat mengembangkan usaha. Jadi
menurut kami, Facebook harus menerima hukuman dari pemerintah
Indonesia seperti hukuman pidana sampai 12 tahun atau denda sampai
12 Miliar Rupiah ataupun menerima tuntutan-tuntutan dari negara lain.
Facebook juga harus melakukan perubahan dan memastikan kasus
pelanggaran kepercayaan serta kegagalan Facebook dalam melindungi
data pengguna tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Berikut adalah peta konsep konflik dari masalah mengenai topik berita
yang kami bahas, yaitu “DPR munculkan opsi blokir Facebook”

9
10
11
BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan kami tentang masalah Pemblokiran Facebook,


dapat diambil kesimpulan :
1. Opsi yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak dapat menyelesaikan
konflik ini. Pemblokiran hanya akan membuat pengguna lainnya tidak
setuju dan mempertanyakan tindakan pemerintah.
2. Dengan bocornya data-data privasi para pengguna Facebook dapat
berujung konflik karena, data-data privasi para pengguna Facebook
tidak untuk diperlihatkan, hanya untuk pengguna itu sendiri.
3. Hukuman yang pantas untuk pihak Facebook adalah memberi
hukuman pidana sampai 12 tahun maupun denda sampai 12 Miliar
Rupiah. Hukuman ini merupakan hukuman yang tepat, dikarenakan
Facebook merupakan perusahaan besar yang pengaruhnya ada di
seluruh dunia.
4. Data-data privasi pengguna Facebook dapat disalahgunakan oleh
pihak yang tidak bertanggung jawab. Facebook kemungkinan akan
kehilangan kepercayaan atas penggunanya di Indonesia. Hal serupa
mungkin akan terjadi juga di negara lain yang mengalami kebocoran
data tersebut.
5. Penyelesaiannya, Facebook harus menerima hukuman dari
pemerintah Indonesia seperti hukuman pidana sampai 12 tahun atau
denda sampai 12 Miliar Rupiah ataupun menerima tuntutan-tuntutan
dari negara lain. Facebook juga harus melakukan perubahan dan
memastikan kasus pelanggaran kepercayaan serta kegagalan Facebook
dalam melindungi data pengguna tidak terjadi lagi di masa mendatang.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/amp/s/nasional.tempo.co/amp/1077174/data-bocor-komisi-i-
dpr-desak-menkominfo-blokir-facebook

https://tirto.id/ketua-dpr-minta-pemerintah-kaji-soal-pemblokiran-facebook-cHuE

https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20180410014054-185-289574/ketua-dpr-anggap-
blokir-facebook-tidak-menyelesaikan-masalah

https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20180417184044-185-291502/dpr-undur-ancaman-
blokir-facebook-sebulan

☝Tentang diundur

https://m.detik.com/news/berita/3962904/ketua-dpr-pemblokiran-facebook-tak-
menyelesaikan-akar-masalah

☝Statement Kontra

http://m.metrotvnews.com/play/2018/04/17/861733

☝Video

https://youtu.be/0zT85olY08A

☝ Video Zuckerberg minta maaf

https://www.google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/3057940/facebook-kini-punya-115-
juta-pengguna-aktif-di-indonesia

https://tekno.kompas.com/read/2018/03/02/08181617/indonesia-pengguna-facebook-
terbanyak-ke-4-di-dunia

https://id.techinasia.com/talk/statistik-pengguna-internet-dan-media-sosial-terbaru-di-
indonesia

https://tekno.kompas.com/read/2016/10/20/17062397/jumlah.pengguna.facebook.di.indo
nesia.terus.bertambah

https://www.google.co.id/amp/s/id.techinasia.com/pertumbuhan-pengguna-internet-di-
indonesia-tahun-2016/amp/

https://autotekno.sindonews.com/read/1298714/133/dpr-munculkan-opsi-blokir-facebook-
1524011845

http://koran-sindo.com/page/news/2018-04-
18/0/0/DPR_Munculkan_Opsi_Blokir_Facebook

13
14

Anda mungkin juga menyukai