Anda di halaman 1dari 7

IKHTISAR PUSTAKA

TUMOR OVARIUM: PREDIKSI KEGANASAN PRABEDAH

I NYOMAN GEDE BUDIANA


Divisi Onkologi-Ginekologi, Departemen Obstetri dan Ginekologi FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar

ABSTRAK

Untuk meningkatkan kelangsungan hidup penderita kanker ovarium, dilakukan upaya untuk
memprediksi keganasan tumor tersebut sebelum dilakukan pembedahan, karena adanya perbedaan
penanganan pada tumor jinak dan kanker ovarium. Terdapat berbagai modalitas untuk mendeteksi
keganasan tumor ovarium prabedah. Mulai dari pemeriksaan klinis melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang seperti petanda tumor dan ultrasonografi. Untuk
meningkatkan akurasi dalam mendeteksi keganasan tumor ovarium prabedah, dibuat berbagai sistem
skoring. Indeks keganasan Sudaryanto, memakai batasan total skor e” 3 menunjukkan risiko keganasan
tinggi, sedangkan total skor < 3 menunjukkan risiko keganasan rendah. Melalui pemeriksaan USG,
dibuat sistem skoring morfologi berdasarkan struktur permukaan dalam tumor, ketebalan dinding,
septa, dan echogenitas tumor yang disebut indeks morfologi Sassone-Timor Tritsch. Dengan
menggunakan batas skor 9, ditetapkan skor < 9 menunjukkan prediksi jinak dan skor e” 9 menunjukkan
prediksi ganas. Batasan ini memiliki sensitifitas 94%, spesifisitas 87%, nilai duga positif 60%, dan
nilai duga negatif 93,6%. Metode lainnya adalah Risk of Malignancy Index (RMI). RMI mengintegrasikan
status menopause penderita, temuan USG, dan kadar CA 125 serum. Nilai cut-off 200 digunakan
untuk membedakan tumor ovarium yang jinak dan ganas serta mempunyai sensitifitas 87% dan
spesifisitas 97%. The Risk of Ovarian Malignancy Algorithm (ROMA) merupakan upaya koreksi RMI
dengan menambahkan biomarker human protein epididymis 4 (HE4) dan menghilangkan USG. Untuk
memprediksi kanker ovarium tipe epitel, ROMA mempunyai sensitifitas dan spesifisitas masing-
masing sebesar 89% dan 83%. Jadi, terdapat berbagai modalitas untuk memprediksi keganasan
tumor ovarium dengan akurasi berbeda-beda. Penerapannya disesuaikan dengan sarana dan prasarana
yang tersedia sesuai dengan kondisi tempat pelayanan kesehatan. [MEDICINA 2013;44:179-185]

Kata kunci: tumor ovarium, prediksi keganasan, prabedah

OVARIAN TUMOR: PRE-OPERATIVE PREDICTION OF MALIGNANCY

I NYOMAN GEDE BUDIANA


Oncologic-Gynecology Division, Department of Obstetric and Gynecology,
Udayana University Medical School /Sanglah Hospital Denpasar

ABSTRACT

To improve survival of ovarian cancer patients, efforts needed to predict tumor malignancy before
surgery due to differences in the management of the benign tumors and ovarian cancer. There are
various modalities for preoperative detection of malignant ovarian tumors. Starting from the clinical
examination through history and physical examination, and investigations such as tumor markers and
ultrasound. To improve the accuracy in detecting malignant ovarian tumors preoperatively,developed
scoring systems. Sudaryanto malignancy index, used total score e” 3 indicates a high risk of malignancy,
while the total score < 3 indicates a low risk of malignancy. By ultrasound, the scoring system is based
on the structure of the surface morphology of the tumor, the thickness of the wall, septa, and echogenitas
tumor called Timor-Tritsch Sassone morphology index. By using the cut-off score of 9, score <9 shows
the prediction of benign and score e” 9 shows predictions malignant. This cut-off value has a sensitivity
of 94%, specificity 87%, positive predictive value 60% , and negative predictive value of 93.6%. The
other method is the Risk of Malignancy Index (RMI). RMI integrates patient menopausal status,
ultrasound findings, and serum levels of CA 125. Cut-off value of 200 is used to distinguish benign
ovarian tumors and malignant as well as having a sensitivity 87% and specificity of 97%. The Risk of
Ovarian Malignancy Algorithm (ROMA) is an attempt correction of RMI by adding biomarkers of
human epididymis protein 4 (HE4) and eliminate the ultrasound. In order to predict the type of epithelial
ovarian cancer, ROMA has sensitivity and specificity respectively by 89% and 83%. So, there are a
variety of modalities to predict malignancy of ovarian tumors with varying accuracy. Its application
tailored to the facilities and infrastructure available in accordance with the conditions of the health
service. [MEDICINA 2013;44:179-185]

Keywords: ovarian tumors, malignant detection, preoperatively

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 179


MEDICINA • VOLUME 44 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2013

pembedahan, karena adanya nyeri. Keluhan-keluhan ini


PENDAHULUAN perbedaan penanganan pada dirasakan semakin berat sesuai

K anker ovarium
tumor jinak ovarium dan kanker
ovarium. Diagnosis durante
dengan perkembangan penyakit.
Penderita dapat juga mengeluh
merupakan kanker kedua operasi merupakan kesempatan sering kencing dan konstipasi
terbanyak pada wanita setelah kedua yang lebih akurat untuk apabila massa menekan kandung
kanker uterus, tetapi sebagai menentukan keganasan ovarium kencing dan rektum.7
penyebab kematian terbanyak melalui pemeriksaan Kebalikan dengan
dibandingkan dengan kanker histopatologik potong beku atau pertumbuhan yang relatif
serviks dan kanker korpus.1 Di frozen section (FZ). Diagnosis perlahan pada tumor-tumor
dunia, angka insiden kanker durante operasi memegang ovarium epitel, keganasan tumor
ovarium pada tahun 2008 adalah peranan yang sangat penting dan sel germinal tumbuh dengan cepat
9,4%. 2,3 Di Indonesia, angka pemeriksaan histopatologi dan sering disertai nyeri pelvik
insiden kanker ovarium secara merupakan baku emas untuk subakut yang berhubungan
pasti tidak diketahui. menilai keganasan ovarium. Hal dengan distensi kapsul, hemoragik
Berdasarkan laporan dari Badan ini terkait dengan beberapa tumor atau nekrosis. Pada stadium
Registrasi Kanker Departemen ovarium yang secara klinis diduga lanjut pasien sering merasakan
Kesehatan Republik Indonesia jinak tetapi secara histopatologi desakan tumor yang berakibat
yang diperoleh dari 13 menunjukkan tanda ganas. pada pembesaran perut,
Laboratorium Pusat Patologi Keadaan ini mengakibatkan konstipasi, nausea, anoreksia atau
Anatomi di Indonesia tindakan pembedahan yang cepat kenyang. 6 Usaha-usaha
menunjukkan bahwa angka dilakukan sering tidak optimal untuk menegakkan diagnosis
proporsi kanker ovarium di antara dan memerlukan relaparotomi keganasan prabedah dipengaruhi
kanker pada wanita adalah 4,9%,4 untuk terapi dan penentuan ketajaman pengamatan dokter
sementara di RSUP Sanglah stadium definitif. Hal ini dalam menghadapi keluhan yang
Denpasar dilaporkan proporsi mengakibatkan beban psikologis, tidak khas. Kewaspadaan lebih
kanker ovarium sebanyak 35% waktu, serta biaya buat pasien dan diutamakan terhadap pasien-
dari seluruh kanker ginekologi keluarganya yang pada akhirnya pasien dengan faktor predisposisi
dengan angka harapan hidup meningkatkan morbiditas dan yang meningkatkan risiko
selama 5 tahun hanya 15%. 5 mortalitas pasien-pasien dengan keganasan ovarium.
Alasan utama jeleknya luaran kanker ovarium.
kanker ovarium adalah Pada tulisan ini akan 2. Pemeriksaan Fisik
ditemukan sebanyak 70-75% diuraikan tentang berbagai Palpasi abdomen dan
kasus saat diagnosis sudah pada modalitas untuk memprediksi pemeriksaan ginekologi bisa
stadium terminal dengan angka keganasan tumor ovarium mengarahkan diagnosis suatu
harapan hidup selama 5 tahun termasuk sistem skoring tumor ovarium bersifat jinak atau
secara keseluruhan hanya 20-30%. keganasan prabedah. ganas (Tabel 1). Bila didapatkan
Namun, bila ditemukan pada tumor padat di perut bagian
stadium I, angka harapan hidup bawah, dilanjutkan pemeriksaan
selama 5 tahun mencapai 90-95%.1 MODALITAS PREDIKSI intensif sebelum membuat
Karena itu, kemampuan deteksi KEGANASAN TUMOR diagnosis bahwa tumor tersebut
dini kanker ovarium menjadi hal OVARIUM PRABEDAH bukan suatu neoplasma.6 Perlu
yang sangat penting sebagai dicurigai adanya keganasan pada
upaya untuk menurunkan 1. Anamnesis tumor ovarium bila dijumpai hal-
morbiditas dan mortalitas yang Keganasan ovarium pada hal sebagai berikut:8,9
diakibatkannya. stadium dini sering tidak • Konsistensi tumor yang
Untuk meningkatkan menimbulkan gejala. Pasien lebih bervariasi (kombinasi padat,
kelangsungan hidup dan sering berobat setelah merasa ada kistik, lunak, atau kenyal).
mengurangi mortalitas kanker gangguan, yang sering dalam • Bentuk atau permukaan
ovarium, upaya yang dilakukan kondisi tumor sudah lanjut. Bila tumor yang tidak beraturan
saat ini ditujukan pada usaha gejala-gejala timbul atau atau berbenjol-benjol.
menemukan penyakit sedini dirasakan, sering samar-samar • Pergerakan tumor terbatas.
mungkin pada waktu belum jelas atau tidak jelas dan tidak spesifik.6 • Tumor bilateral dan
adanya tumor ovarium. Bila Keluhan utama yang sering pertumbuhan tumor
sudah didapatkan tumor ovarium, timbul pada stadium awal dari berlangsung cepat pada
dilakukan pemeriksaan untuk keganasan ovarium adalah pengamatan.
memprediksi keganasan tumor perasaan berat dan tidak enak
tersebut sebelum dilakukan pada perut bagian bawah disertai Pada wanita yang telah satu

180 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Tumor Ovarium : Prediksi Keganasan Prabedah | I Nyoman Gede Budiana

Tabel 1. Perbedaan tumor ovarium jinak dan ganas berdasarkan Tabel 2.


pemeriksaan panggul8,9 Dengan menggunakan batas skor
9, ditetapkan skor < 9
Kriteria Jinak Ganas menunjukkan prediksi jinak dan
skor e” 9 menunjukkan prediksi
1. Sifat Unilateral Bilateral ganas. Batasan ini memiliki
2. Konsistensi Kistik Solid sensitifitas 94%, spesifisitas 87%,
3. Gerakan Bebas Terbatas nilai duga positif 60%, dan nilai
4. Permukaan Licin Tidak licin duga negatif 93,6%.12 Penelitian
5. Asites Tidak ada/sedikit Banyak yang dilakukan di RSUP Sanglah
6. Benjolan di kavum Douglas Tidak ada Ada Denpasar didapatkan sensitifitas
82%, spesifisitas 96%, nilai duga
positif 88%, dan nilai duga negatif
tahun pasca-menopause, ovarium menjadi lebih baik. 94%.13
seharusnya atropi dan tidak Pemeriksaan USG memung- Dengan berkembangnya USG
terpalpasi, sehingga bila dapat kinkan penampilan secara visual color Doppler, dapat
dipalpasi perlu dicurigai kearah organ genitalia interna. USG meningkatkan sensitifitas dan
keganasan ovarium. Namun dapat mempengaruhi nilai duga positif USG untuk
konsep ini telah berubah, karena penatalaksanaan klinis tumor mengevaluasi keganasan tumor
pada penelitian-penelitian ovarium dalam hal:10,11 pelvis. Aplikasi gambaran aliran
melaporkan hanya 3% massa yang · Konfirmasi adanya tumor pembuluh darah sangat
terpalpasi dengan ukuran 5 cm yang diduga secara klinis. membantu dalam mendeteksi
pada wanita pasca-menopause · Membuktikan apakah tumor keganasan ovarium karena
menunjukkan ganas.6 berasal dari uterus atau organ adanya neovaskularisasi
Berdasarkan penelitian- pelvis yang lain. merupakan salah satu petanda
penelitian didapatkan bahwa · Menentukan tumor-tumor keganasan. Dinding pembuluh
keakuratan pemeriksaan pelvis yang cenderung ganas termasuk darah pada tumor memiliki otot
untuk menentukan jinak atau karakterisitik tumor yang polos yang lebih sedikit
ganasnya tumor ovarium sangat membantu dalam menentukan dibandingkan dengan pembuluh
terbatas. Keakuratan pemerik- penatalaksanaan rasional. darah normal, sehingga
saan pelvis oleh ginekologis untuk Untuk mendeteksi keganasan tahanannya lebih kecil terutama
mengevaluasi massa pelvis ovarium berdasarkan pada arteriol. Tahanan pembuluh
sebesar 70,2%.9 Banyak faktor pemeriksaan USG, dibuat sistem darah ini bisa diukur dengan
yang mempengaruhi keakuratan morfologi berdasarkan struktur memakai USG color Doppler
pemeriksaan ginekologis seperti permukaan dalam tumor, melalui pengukuran resistance
posisi dan kerjasama penderita ketebalan dinding, septa, dan index (RI) dan pulsatility index
saat diperiksa, indeks massa echogenitas tumor tersebut. Oleh (PI).14 Indeks morfologi Sassone-
tubuh penderita, ukuran uterus, Sassone dan Timor-Tritsch 12 Timor Tritsch dapat memprediksi
dan adanya jaringan parut di struktur-struktur tumor ovarium keganasan tumor ovarium dengan
abdomen sangat membatasi yang terlihat dengan USG cut-off RI < 0,62 dan PI < 0,46
keakuratan perabaan tumor dibuatkan skoring, yang disebut mendapatkan sensitifitas 96,4%
adneksa.3 dengan indeks morfologi Sassone- dan spesifisitas 99,8%.15 Namun,
Timor Tritsch seperti terlihat pada alat dan biaya pemeriksaan yang
3. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 2. Skoring indeks morfologi Sassone-Timor Tritsch12
3.1. Ultrasonografi
Sejak mulai digunakan PARAMETER
ultrasonografi (USG) dua dimensi Skor Permukaan Tebal dinding Septa Echogenitas
baik transabdominal maupun dalam
transvaginal, maka banyak hal di
bidang obstetri dan ginekologi 1 Halus ≤ 3 mm Tidak ada Anechoik
yang berkaitan dengan informasi 2 Irreguler > 3 mm ≤ 3 mm Hipoechoik
anatomis maupun perubahan- 3 Papiler Umumnya solid < 3 mm Hipoechoik dg inti
perubahan bentuk yang terjadi echogen
dapat dinilai secara akurat. Hal 4 Umumnya - - Echo campuran
ini memungkinkan kecepatan dan solid
ketepatan untuk menegakkan 5 - - - Hiperechoik
diagnosis serta pengelolaan

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 181


MEDICINA • VOLUME 44 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2013

mahal serta memerlukan Holcomb dkk.19 dan Roggeri pertama kali oleh Jacobs tahun
pengalaman pemeriksa yang dkk. 20 membandingkan 1990. RMI dihitung dengan
tinggi mengakibatkan sensitifitas dan spesifisitas CA125 formula sebagai berikut:21,22
keterbatasan penggunaan alat ini. dan HE4 untuk membedakan RMI = M (status menopause)
Hal ini menunjukkan bahwa massa pelvis jinak, boderline, dan x U (temuan USG) x CA 125 serum
penggunaan USG color Doppler ganas pada premenopuse. (U/mL)
saja tidak cukup sebagai indikator Dipelajari 229 kasus yang terdiri
dalam memprediksi keganasan atas 195 tumor jinak, 16
tumor ovarium. boderline, dan 18 kanker tipe Nilai cut-off 200 digunakan
epitel. Hasilnya, sensitifitas untuk membedakan tumor
3.2. Petanda Tumor CA125 dan HE4 masing-masing ovarium yang jinak dan ganas.
Salah satu petanda tumor adalah 83,3% dan 88,9%; serta Nilai cut-off 200 mempunyai
yang sering digunakan pada spesifisitasnya adalah 59,5% dan sensitifitas 87% dan spesifisitas
tumor ovarium adalah CA 125. 91,8%. Apabila kedua modalitas 97%. Penderita dengan skor RMI
Kadar CA 125 meningkat lebih tersebut digabung maka > 200 mempunyai kemungkinan
dari 80% pada kanker ovarium tipe sensitifitas dan spesifisitas 42 kali mengarah kanker ovarium
epitel stadium lanjut dan berturut-turut adalah 94,4% dan dan skor RMI < 200 hanya
meningkat hanya 50% pada 55,4%. mempunyai kemungkinan 0,15
kanker ovarium stadium awal. kali mengarah kanker ovarium.21
Tetapi peningkatan kadar CA 125 4. Sistem Skoring Hasil ini didukung oleh The
juga diakibatkan oleh keadaan- American College of Obstetricians
keadaan inflamasi seperti 4.1. Risk of Malignancy Index and Gynecologist yang
endometriosis, penyakit radang Pemeriksaan untuk menyarankan pemakaian RMI
panggul atau kehamilan dan pada memprediksi keganasan tumor sebagai salah satu modalitas
kanker-kanker non ginekologi ovarium prabedah tidak bisa untuk memprediksi keganasan
seperti kanker payudara, kanker dengan satu pemeriksaan saja, tumor adneksa prabedah.23
paru, dan kanker perlu gabungan beberapa metode 4.2. The Risk of Ovarian
gastrointestinal.8 Nilai diagnostik pemeriksaan, baik secara klinis, Malignancy Algorithm
kadar CA 125 serum untuk ultrasonografi, dan petanda tumor Sistem skoring untuk
memprediksi keganasan ovarium untuk meningkatkan sensitifitas memprediksi keganasan tumor
mempunyai sensitifitas berkisar dan spesifisitasnya. Salah satu ovarium lainnya adalah The Risk
antara 56-100% dan spesifisitas 60- sistem skoring yang of Ovarian Malignancy Algorithm
92%.16 mengkombinasikan temuan (ROMA) dikenalkan oleh Moore
Petanda tumor yang lain anamnesis, pemeriksaan USG, dkk 29 yang merupakan upaya
seperti CA 19-9 yang meningkat dan petanda tumor dikenal dengan koreksi RMI dengan
pada beberapa kanker ovarium tipe Risk of Malignancy Index (Tabel menambahkan biomarker human
musinus, sementara 3). Risk of Malignancy Index protein epididymis 4 (HE4) dan
carcinoembryonic antigen (CEA) (RMI) mengintegrasikan status menghilangkan USG. Modalitas
sangat kecil peranannya dalam menopause penderita, temuan biomarker serum HE4 dan CA125
memprediksi keganasan tumor USG, dan kadar CA 125 serum. pada ROMA dinilai lebih objektif
ovarium.8 Saat ini, pemeriksaan Algoritme RMI diperkenalkan dan konsisten dibandingkan
kadar CA 125 sangat bermanfaat
pada monitoring respon Tabel 3. Sistem skoring Risk of Malignancy Index21
pengobatan kanker ovarium pasca
pembedahan, serta bermanfaat Kriteria Sistem skoring Skor
pada penentuan prognosis
penyakit.17 Petanda tumor lainnya Status menopause:
adalah human epidydimis protein • Premenopause 1 M (1 atau 3)
4 (HE4). HE4 adalah glikoprotein • Postmenopause 3
famili whey acidic disulfide core Gambaran USG:
yang juga terekspresi pada • Multilokuler 0 = Tdk tampak gambaran
jaringan normal seperti epididimis, • Bagian padat 1 = Tampak 1 gambaran
trakea, dan kelenjar air liur. • Bilateral 3 = > 1 gambaran
Selain itu, juga terdapat dalam • Asites
jumlah minimal pada • Metastasis U (0, 1 atau 3)
endometrium, tuba falopi, Kadar CA 125 serum Nilai absolut (U/mL) Nilai CA 125
payudara, paru, prostat, dan Risk of Malignancy Index (RMI) M x U x CA 125
kelenjar tiroid.18

182 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Tumor Ovarium : Prediksi Keganasan Prabedah | I Nyoman Gede Budiana

dengan USG pada RMI.26,27 Metode stadium I dan II, sensitifitas


ROMA memakai rumus regresi ROMA dan RMI berturut-turut DAFTAR PUSTAKA
logistik yang disusun berdasarkan adalah 85,3% dan 64,7% (Tabel 1. Committee on Gynecologic
studi prospektif (Women and 4).29 Practice. The role of the
Infant Hospital of Rohde, N = 219) Sementara itu, suatu meta- obstetrician-gynecologist in
dan studi retrospektif kasus analisis yang menganalisis 11 the early detection of epithelial
kontrol (Massachusset General penelitian dan melibatkan ovarian cancer. ACOG
Hospital, N = 206) oleh Motagnana sebanyak 7.792 pasien Committee Opinion No. 477.
(2011).28 Untuk menghitung nilai menemukan bahwa untuk Obstet Gynecol. 2011;117:742-
ROMA maka dibuatlah rumus memprediksi kanker ovarium tipe 6.
prediksi probabilitas yaitu: epitel, ROMA mempunyai 2. Ferlay J, Shin HR, Bray F,
sensitifitas dan spesifisitas Forman D, Mathers C,
PP = 100 x exp [(PI) / 1+exp (PI)] masing-masing sebesar 89% dan Parkin DM. GLOBOCAN
83%.30 2008 v1.2, Cancer Incidence
Keterangan: and Mortality Worldwide.
PP = predictive probablity RINGKASAN IARC Cancerbase No,10
PI = predictive index, Kemampuan deteksi dini [Internet] Lyon, France:
dibedakan atas kanker ovarium menjadi hal yang International Agency for
premenopause dan sangat penting sebagai upaya Research on Cancer, 2010
postmenopause: untuk menurunkan morbiditas (diakses tanggal 10 Oktober
PI Premenopause = - 12.0+ [2.38 dan mortalitas yang 2012). Diunduh dari: http://
x LN(HE4) ] + [0.0626 x LN diakibatkannya. Upaya yang globocan.iarc.fr.
(CA125)] dilakukan saat ini ditujukan pada 3. Jemal A, Bray F, Center MM,
PI Postmenopause = - 8.09+[1.04 usaha menemukan penyakit Ferlay J, Ward E, Forman D.
x LN(HE4) ] + [0.732 x LN sedini mungkin pada waktu belum Global cancer statistics. CA
(CA125)] jelas adanya tumor ovarium. Bila Cancer J Clin. 2011;61:69-90.
sudah didapatkan tumor ovarium, 4. Lubis ND, Nizar RZ, Musa Z.
Penelitian oleh Moore dkk29 dilakukan pemeriksaan untuk Kanker di Indonesia: data
yang membandingkan akurasi memprediksi keganasan tumor histopatologi. Jakarta:
RMI dengan ROMA untuk tersebut sebelum dilakukan Direktorat Jendral Pelayanan
memprediksi keganasan masa pembedahan, karena adanya Medik Departemen
pelvis menemukan dari 457 pasien perbedaan penanganan pada Kesehatan RI; 2003.
dengan masa pelvis menemukan tumor jinak ovarium dan 5. Karyana K. Profil kanker
bahwa pada spesifisitas 75%, RMI keganasan ovarium. Berbagai ovarium di Rumah Sakit
mempunyai sensitifitas 84,6% modalitas untuk memprediksi Sanglah Denpasar periode
sedangkan ROMA mempunyai keganasan tumor ovarium telah Januari 2002-Desember 2004
sensitifitas 94,3% untuk diteliti dan memberikan akurasi (tesis). Denpasar: PPDS I
membedakan tumor jinak dan tersendiri. Penerapannya Obstetri dan Ginekologi FK
kanker ovarium tipe epitel disesuaikan dengan sarana dan UNUD/RSUP Sanglah; 2005.
(P=0,0029). Pada pasien-pasien prasarana yang tersedia sesuai 6. Gershenson DM, Coleman
kanker ovarium tipe epitel dengan kondisi tempat pelayanan RL. Neoplastic disease of the
kesehatan.
Tabel 4. Perbandingan sensitifitas ROMA dan RMI pada berbagai kondisi masa pelvis29

N Sensitifitas (%)
Kelompok p
Jinak (%) Kanker (%) ROMA RMI

Jinak vs kanker ovarium 312 (68) 145 (32) 89,0 80,7 0,0113
epitel + borderline
Jinak vs kanker ovarium 312 (72) 123 (28) 94,3 84,6 0,0029
epitel std. I - IV
Jinak vs kanker ovarium 312 (90) 34 (10) 85,3 64,7 0,0000
epitel std. I - II
Jinak vs kanker ovarium 312 (78) 86 (22) 98,8 93,0 0,0350
epitel std. III - IV

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 183


MEDICINA • VOLUME 44 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2013

ovary: Screening, benign and sonographic characterization epithelial ovarian cancer:


malignant epithelial and germ of ovarian disease: Evaluation Comparison and clinical
cell neoplasms, sex-cord of a new scoring system to evaluation of two
stromal tumors. Dalam: Katz predict ovarian malignancy. immunoassays and
VL, Lentz GM, Lobo RA, Obstet Gynecol. 1991;78:70–6. combination algorithm.
Gershenson DM, penyunting. 13. Rupana W. Prediksi Clinica Chimica Acta.
Comprehensive Gynecology. keganasan prabedah tumor 2011;412:1447-53.
Edisi ke-5. Philadelphia: ovarium dengan skoring 21. Jacobs I. A risk of malignancy
Mosby Elsevier; 2007. h. 955- indeks morfologi Sassone- index incorporating CA 125,
99. Timor Tritsch (tesis). ultrasound, and menopausal
7. Berek JS, Natarajan S. Denpasar: PPDS I Obstetri status for the accurate
Ovarian and fallopian tube dan Ginekologi FK UNUD/ preoperative diagnosis of
cancer. Dalam: Berek JS, RSUP Sanglah; 2007. ovarian cancer. British J
penyunting. Berek & Novak’s 14. Stalbovskaya V, Emmanuel Obstet Gynecol.
Gynecology. Edisi ke-14. C. A New Method for Modeling 2005;97(10):922-9.
Philadelphia: Lippincott Preoperative Diagnosis of 22. Clarke SE, Grimshaw R,
William & Wilkins; 2007. h. Ovarian Tumors. J Clin Rittenberg P, Kieser K,
1457-548. Oncol. 2006;10:1123-8. Bentley J. Risk of malignancy
8. Camistra SA, Gershenson 15. Cohen L, Fisherman DA. index in the evaluation of
DM, Recht A. Ovarian cancer, T r a n s v a g i n a l patients with adnexal masses.
fallopian tube cancer, and ultrasonography and ovarian J Obstet Gynecol Can.
peritoneal cancer. Dalam: cancer. Dalam: Timor-Tritsch 2009;31(5):440-5.
Devita VT, Lawrence TS, IE, Goldstein SR, penyunting. 23. Rock JA, Jones HW. Ovarian
Rosenberg SA, penyunting. Ultrasound in Gynecology. cancer: Etiology, screening,
Cancer: Principles and Philadelphia: Churchill and surgery. Dalam: Rock JA,
Practice of Oncology. Edisi ke- Livingstone; 2007. h. 260-5. Jones III HW, penyunting. Te
8. Philadelphia: Lippincott 16. Jacobs IJ, Menon U. Progress Linde’s Operative
William & Wilkins; 2008. h. and challenges in screening Gynecology. Edisi ke-10.
1569-71. for early detection of ovarian Philadelphia: Lippincott
9. Padilla LA, Radosevich DM, cancer. Mol and Cell Prot. William & Wilkins; 2008. h.
Milad MP. Limitations of The 2004;3:355-66. 1318-20.
Pelvic Examination for 17. Fishman DA, Cohen L, 24. Jacobs I. A Risk of malignancy
Evaluation of The Female Bozorgi K, Lurain JR. The index incorporating CA 125,
Pelvic Organs. Int J Gynecol role of ultrasound in detecting ultrasound, and menopausal
Obstet. 2005;88(1):84-8. early ovarian carcinoma. The status for the accurate
10. Einstein MH, Ranowicz CD. National Ovarian Cancer preoperative diagnosis of
Early diagnosis and screening Early Detection Program. ovarian cancer. British J
for ovarian cancer. Dalam: Medica. 2006;42-7. Obstet Gynecol.
Altcheck A, Deligdisch L, 18. Saleh A. Preoperative 2005;97(10):922-9.
Kase N, penyunting. Ovarian diagnosis of ovarian cancer in 25. Van Gorp T, Veldman J,
Disorders. Edisi ke-2. San patients presented with Calster BV, Cadron I, Leunan
Diego-California: Elsevier adnexal mass using The Risk K, Amant F, dkk. Subjective
Science; 2003. h. 221-4. of Malignancy Index (diakses assasement by untrasound is
11. Brennan KM, Bakers VV, tanggal 15 Obtober 2012). superior of the risk of
Dorigo O. Premalignant and Diunduh dari: malignancy index (RMI) or
malignant disorders of the OBGYN.net.advertisement. the risk of ovarian malignancy
ovaries and oviduct. Dalam: 19. Holcomb K, Vucetic Z, Miller algorithm (ROMA) in
DeCherney AH, Nathan L, C, Knapp RC. Human discriminating benign from
Goodwin TM, Laufer N, epididymis protein 4 offers malignant adnexal masses.
penyunting. Current superior specificity in the Eur J of Cancer. 2012;863-70.
Diagnosis and Treatment differentiation of benign and 26. Anastasi E, Marchei GG,
Obstetrics and Gynecology. malignant adnexal masses in Viggiani V, Fratti L, Reale
Edisi ke-10. Philadelphia: The premenopausal women. Am J MG. HE4: a new potential
McGraw-Hill companies; Obstet Gynecol. 2011;205:167- early biomarker for
2007. h. 650-55. 72. reccurence of ovarian cancer.
12. Sassone AM, Timor-Tritsch 20. Roggeri G, Bandiera E, Tumor Biol. 2010;31:113-9.
IE, Artner A, Westhoff C, Zanotti L, Belloli S, Ravaggi 27. Hovrilesky L, Darcy KM,
Warren WB. Transvaginal A, Romani C, dkk. HE4 and Hamdan H, Piore RL, Leon G,

184 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Tumor Ovarium : Prediksi Keganasan Prabedah | I Nyoman Gede Budiana

Bell J, dkk. Prognostic epithelial ovarian cancer in with pelvic mass. Gynecol
significance of p53 women presenting with pelvic Oncol. 2009;112(1):40-6.
overexpression in advanced mass: is it really useful? Clin 30. Li F, Tie R, Chang K, Wang
epithelial ovarian cancer: A Med Lab Med. 2011;49(3):521- F, Deng S, Lu W, dkk. Does
Gynacologic Oncology Gorup 5. risk for ovarian malignancy
Study. J of Clin Oncol. 29. Moore RG, Jabre-Raughley M, algorithm excel human
2003;21(20): 3814-925. Brown AK, Robinson KM, epididymis protein 4 and
28. Montagnana M, Danese E, Miller MC, Allard WJ, dkk. CA125 in predicting epithelial
Ruzzennente O, Bresciani V, Comparison of a novel ovarian cancer: A meta-
Nuzzo T, Gelati M, dkk. The multiple marker assay vs the analysis. BMC Cancer.
risk of malignancy ovarian Risk of Malignancy Index for 2012;12:258-76.
cancer algorithm for the prediction of epithelial
estimating the risk of ovarian cancer in patients

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 185

Anda mungkin juga menyukai